Anda di halaman 1dari 9

1.

1 PENTINGNYA BASIS KAS

Pada dasarnya ada 2 metode untuk pencatatan transaksi dalam akuntansi, yaitu Basis
kas dan basis akrual, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa ada 4 metode untuk
pencatatan transaksi ini yaitu:

-Basis Kas (Cash Basis)


-Akrual Basis

Cash Basis

Cash Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi, dimana
Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi dimana uang
benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain Akuntansi Cash Basis adalah
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,
belanja dan pembiayaan.

Cash Basis akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima misalkan
perusahaan menjual produknya akan tetapi uang pembayaran belum diterima maka
pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut tidak dilakukan, jika kas telah
diterima maka transaksi tersebut baru akan dicatat seperti halnya dengan “dasar akrual”
hal ini berlaku untuk semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan sangat
berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar akrual maka
penjualan produk perusahaan yang dilakukan secara kredit akan menambah piutang
dagang sehingga berpengaruh pada besarnya piutang dagang sebaliknya jika yang di
pakai cash basis maka piutang dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang
sebenarnya terjadi. Cash Basis juga mendasarkan konsepnya pada dua pilar yaitu :

 Pengakuan Pendapatan :

Pengakuan pendapatan, saat pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat
perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal
yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Makanya dalam
cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang secara langsung dan
tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.
 Pengakuan Biaya :

Pengakuan biaya, pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran
secara kas. Sehingga dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka biaya
sudah diakui pada saat itu juga. Untuk usaha-usaha tertentu masih lebih menggunakan
cash basis ketimbang accrual basis, contoh : usaha relative kecil seperti toko, warung,
mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang informal, panti pijat
(malah ada yang pakai credit card-tapi ingat credit card dikategorikan juga sebagai cash
basis).

Disamping itu, pencatatan akuntansi dengan metode cash basis juga mempunyai
beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu sebagai berikut :

 Keunggulan Pencatatan Akuntansi Secara Cash Basis


 Metode Cash basis digunakan untuk pencatatan pengakuan pendapatan, belanja
dan pembiayaan.
 Beban/biaya belum diakui sampai adanya pembayaran secara kas walaupun
beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam
penghitungan pendapatan.
 Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas,sehingga benar-benar
mencerminkan posisi yang sebenanya.
 Penerimaan kas biasanya diakui sebagai pendapatan.
 Laporan Keuangan yang disajikan memperlihatkan posisi keuangan yang ada
pada saat laporan tersebut.
 Tidak perlunya suatu perusahaan untuk membuat pencadangan untuk kas yang
belum tertagih.

Kelemahan Pencatatan Akuntansi Secara Cash Basis :

 Metode Cash basis tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia.


 Akan dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, karena adanya
pengakuan pendapatan sampai diterimanya uang kas.
 Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya
estimasi piutang tak tertagih.
 Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relative kecil seperti toko,
warung, mall (retail) dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang
informal, panti pijat (malah ada yang pakai credit card-tapi ingat credit card
dikategorikan juga sebagai cash basis).
 Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban.
 Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena
pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.
 Sulit bagi manajemen untuk menentukan suatu kebijakan kedepannya karena
selalu berpatokan kepada kas.

1.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS


1.2.1 Pengertian

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi
ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya
arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatanperusahaan umumnya terdiri dari tiga
jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas).
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan
sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan
tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan
dan untuk semua kegiatan usaha.

Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan
(Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan
kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan
piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal,
penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah
pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan
pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan
kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut
dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows),
sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam
menganalisa arus kas.

Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan investasi,
dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang

memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut


terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas. Manfaat utama laporan arus
kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk membantu investor,
kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas (Kieso dan Wey
Grandt, 1995 : 247).

1.2.2 Tujuan dan Kegunaan

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode
akuntansi tertentu.

Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu
laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan
lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa


depan.
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan
membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta
pengeluaran kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas
terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai
laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun

pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan


perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

1.3 FORMAT DAN PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS

1.3.1 Sumber Informasi dalam Penyusunan Laporan Arus Kas

Kieso, Weygandt dan Warfield (2008:311) menyatakan bahwa informasi yang


diperlukan dalam penyusunan laporan arus kas berasal dari 3 sumber yaitu:

a. Neraca Komparatif
Neraca komparatif memberikan informasi mengenai jumlah perubahan aktiva,
kewajiban dan ekuitas dari awal hingga akhir periode.
b. Laporan Laba Rugi periode berjalan
Laporan laba rugi memberikan informasi yang membantu pembaca menentukan
jumlah kas yang diterima dari atau digunakan oleh entitas selama periode berjalan.
c. Data transaksi terpilih
Data transaksi terpilih memberikan informasi tambahan terperinci yang dibutuhkan
untuk menentukan bagaimana kas diterima dan digunakan selama periode berjalan.

1.3.2 Langkah-langkah Penyusunan Laporan Arus Kas

Kieso, Weygandt dan Warfield (2008:311) menyatakan bahwa dalam penyusunan


laporan arus kas melibatkan 3 langkah utama yaitu:

a. Menentukan perubahan kas


Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara saldo kas awal dan akhir
dapat dengan mudah dihitung dengan memeriksa neraca komparatif.
b. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi
Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2008:325), terdapat dua metode yang
berbeda untuk menyesuaikan laba operasi atas dasar akrual terhadap arus kas bersih
dari aktivitas operasi, yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Metode langsung melaporkan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebagai
kelompok utama dari penerimaan kas dan pengeluaran kas. Metode tidak langsung
dimulai dari laba bersih kemudian ditambah atau dikurangi pos-pos yang tidak
terpengaruh terhadap kas.
c. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan
Langkah ini menganalisis semua perubahan dalam akun-akun neraca untuk
menentukan pengaruhnya terhadap kas.

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas


Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan, disamping
alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis ini adalah
untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut
akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana diperoleh dan
untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang menggambarkan darimana
diperoleh dan untuk apa kas tersebut digunakan, seiring disebut sebagai laporan arus
kas.
Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas
entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber utama dan pembayaran kas yang
diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini memberikan
informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas mengenai
aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.

Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang digunakan yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara penerimaan
kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih
dari aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran
kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode langsung menghasilkan penyajian
laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara ringkas.
Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari
investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas
yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan
pengeluaran kas (misalnya: kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada
karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk
pajak).

Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus kas.
Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi
yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.
Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:
a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.
b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba
rugi mengenai:
1) Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode berjalan.
2) Pos bukan kas lainnya.
3) Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

2. Metode Tidak Langsung


Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan
pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang
diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos yang
tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan
pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang.

Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara laba
bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi
yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam rugi konsolidasi / perbandingan.

Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan
menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta
perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode tertentu.
Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua
metode, baik langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah
metode pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.

Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap metode tidak langsung
karena menurut anggapan mereka metode ini lebih informatif. Meskipun lembaga
keuangan yang menghendaki agar debiturnya menyusun laporan arus kas
perusahaannya dengan metode langsung namun debiturnya tidak dapat begitu saja
memenuhi keinginan kreditur, karena baginya lebih bermanfaat penggunaan metode
tidak langsung ini mampu menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan operasi juga
pendekatan ini dapat lebih menarik perhatian dengan penyesuaian yang kompleks.

Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam penentuan laba /
rugi yang menggunakan metode akrual basis, dimana metode ini merupakan petunjuk
yang salah dalam penilaian atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus memakai
metode tidak langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah mengenai
perubahan-perubahan dalam perkiraan piutang, persediaan barang, investasi, biaya yang
dibayar dimuka dan perkiraan aktiva lancar lainnya. Perkiraan hutang dagang, gaji,
sewa dan perkiraan hutang lancar lainnya untuk menentukan jumlah bersih perubahan
kas dari kegiatan operasi dalam waktu hendak menyesuaikan pendapatan bersih dengan
penerimaan dan pengeluaran bersih dari kegiatan operasi.

1.3.3 Format Laporan Arus Kas

a. Format Metode Langsung melaporkan penerimaan kas dari kegiatan operasi secara
ringkas.
b. Format Metode Tidak Langsung menyesuaikan pos-pos yang mempengaruhi
pelaporan laba bersih tetapi tidak mempengaruhi kas.
1.3.4 Akun yang Berpengaruh dalam Metode Langsung dan Tidak Langsung

a. Metode Langsung, terdiri dari akun:


1. Penjualan dan kas yang diterima dari pelanggan
2. Harga pokok penjualan dan kas dibayar untuk persediaan
3. Beban gaji dan kas yang dibayar untuk gaji
4. Beban penyusutan
5. Penjualan dan biaya umum serta kas yang dibayar
6. Beban bunga dan kas yang dibayar
7. Pajak penghasilan dan kas yang dibayar
b. Metode Tidak Langsung, terdiri dari akun:
1. Penjualan
2. Harga pokok penjualan
3. Beban gaji
4. Beban penyusutan
5. Beban bunga
6. Biaya pajak penghasilan

Anda mungkin juga menyukai