DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan arus kas mencerminkan gambaran yang menyeluruh
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas baik dari aktivitas
operasi, aktivitas investasi maupun aktivitas pendanaan. Arus kas
merupakan bagian penting dalam perusahaan yang ingin beroprasi
secara terus menerus karena tanpa adanya arus kas
kelangsungan hidup perusahaan akan terhambat. Laporan arus
kas bukan berarti menggantikan posisi neraca, laporan laba rugi
maupun laporan ekuitas karena ketiga laporan tersebut
memberikan manfaat yang berbeda.
Neraca mencerminkan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan dan bagaimana aset tersebut dibiayai sedangkan
laporan laba rugi menyajikan informasi mengenai kinerja
perusahaan yang tercermin dalam ukuran laba yang diperoleh
perusahaan dalam suatu periode dan laporan ekuitas
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan selama suatu periode. Semua laporan tersebut saling
melengkapi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
yang lebih baik. Semakin banyak informasi dari pelaporan
keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan, semakin
baik pula keputusan yang diambil.
Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi pihak
manajemen perusahaan dan secara eksternal bagi pihak investor,
pemerintah dan masyarakat. Bagi internal perusahaan dengan
menganalisis laporan arus kas, pihak manajemen akan
mengetahui apakah kebijakan yang dilakukan berjalan baik dalam
hal memperoleh serta menggunakan kas tersebut pada periode
tertentu sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan, informasi
dalam laporan arus kas ini akan membantu para investor, kreditur,
dan pihak lainnya dalam menilai berbagai aspek dari posisi
keuangan perusahaan. Seperti yang kita ketahui, indikator lain
yang dapat digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan
perusahaan pada periode berjalan adalah laporan arus kas.
Laporan arus kas sebuah perusahaan bisa menunjukan
bagaimana terjadinya aktivitas didalam perusahaan tersebut.
Analisis laporan arus kas tersebut untuk mengetahui apakah
kondisi keuangan atau kinerja keuangan perusahaan mengalami
kemajuan atau tidak. Analisis ini dapat memberikan gambaran
yang lebih detail bagi publik tentang kinerja keuangan suatu
perusahaan untuk pengambilan keputusan
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laporan Arus Kas
Analisis arus kas adalah metode untuk memeriksa kondisi
keuangan perusahaan. Bisa dikatakan analisis arus kas adalah
semacam studi tentang pergerakan uang tunai yang masuk dan keluar
melalui bisnis Anda, yang disebut anggaran kas (cash budget).
Menurut Tanjung (2009) laporan arus kas adalah memberikan
informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan.
Menurut Sugiri dan Bogat (2008) laporan arus kas menyajikan
secara sistematis informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu. Laporan 5 arus kas memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan : operasional, pembiayaan
dan investasi (Harahap, 2013).
Menurut Harnanto (2002) tujuan pokok disajikannya laporan arus
kas adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Menurut
PSAK No. 2 (2009) laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
A. Jenis Aktivitas Arus Kas.
Laporan arus kas, terbagi menjadi tiga aktivitas, yaitu: operasional,
investasi, dan pembiayaan.
1. Operasi Dari laporan operasi, analisis arus kas dapat dilakukan
dengan melihat jumlah kas laporan laba-rugi. Beberapa item yang
termasuk dalam bagian laporan arus kas ini adalah piutang, hutang
usaha, dan hutang pajak penghasilan. Apabila pelanggan atau klien
membayar piutang, maka akan dicatat sebagai kas dari operasi.
2. Investasi Selanjutnya, analisis cash flow dilihat dari laporan arus
kas investasi. Bagian ini mencatat penjualan dan pembelian investasi
jangka panjang. Misalnya, aset tetap seperti: gudang, pabrik, mesin-
mesin, peralatan kantor, dan sebagainya. Item lain yang termasuk
dalam investasi adalah kendaraan, furniture, tanah, serta bangunan.
3. Pembiayaan Transaksi hutang dan ekuitas ada di dalam laporan
arus kas pembiayaan. Mencakup pembayaran dividen, pembelian
kembali atau penjualan saham dan obligasi. Uang tunai yang diterima
dari mengambil pinjaman atau uang non tunai yang dipakai untuk
membayar hutang jangka panjang juga dicatat dalam laporan
pembiayaan.
Bagi para investor, analisis cash flow di bagian pembiayaan sangat
penting. Sebab, menunjukkan dividen tunai yang dibayarkan dari kas,
bukan laba bersih. Nantinya, hal ini berpengaruh terhadap besaran
dividen untuk membayar para pemegang saham.
Terus lakukan ini setiap bulan untuk periode yang sudah ditentukan.
Cobalah untuk menghindari hutang sebisa mungkin dan arus kas
masuk lebih besar daripada arus kas keluar. Ingat bahwa analisis arus
kas adalah dokumen perkiraan keuangan. Akan tetapi, dengan
analisis cash flow yang baik, hal ini bisa menjadi bahan bakar yang
membuat bisnis Anda tetap berjalan.
D. Penyusunan Laporan Arus Kas Menurut Smith dan Skousen
(1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari smber-sumber
data diatas meliputi empat langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi.
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.
4. Menyiapkan suatu laporan arus kas formal.
E. Penggolongan Arus Kas Berikut beberapa contoh penggolongan
arus kas dari kegiatan aktivitas operasi,investasi, dan pendanaan
bank :
5. Aktivitas Operasi Arus kas masuk berasal dari aktivitas berikut ini :
a) Penerimaan pendapat bagi hasil, jual beli, sewa
b) Penerimaan pendapatan usaha lainnya
c) Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan
d) Penerimaan pendapataan/pembayaran beban non-usaha
Arus kas keluar berasal dari aktivitas berikut :
a) Pembayaraan beban karyawan
b) Pembayaran tansiem
c) Pembayaran beban usaha selain beban karyawan
d) Pembayaran pajak
e) Pembayaran zakat
f) Penyaluran dana kebajikan
2. Aktivitas Investasi; Arus kas masuk yang diterima misalnya hasil
penjualan asset tetap, penjualan surat berharga. Arus kas keluar dari
aktivitas ini misalnya pembelian surat berhargadan pembelian asset
tetap.
3. Aktivitas Pendanaan Sumber arus kas dari aktivitas pendanaan
misalnya berasal darisetoran modal, pembiayaan yang diterima dan
surat berharga subordinasi yang diterbitkan.
F. Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer
keuangan, disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas.
Yang dimaksud dari analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana
akan digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut akan
dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui dari mana
diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Suatu laporan yang
menggambarkan dari mana diperoleh dan untuk apa kas tersebut
digunakan, seiring disebut sebagai laporan arus kas.
Laporan arus kas secara langsung atau tidak langsung mencerminkan
penerimaan kas entitas yang diklasifikasikan menurut sumber-sumber
utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna
utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang
berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas
mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau
pengeluaran kasnya.
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang
digunakan yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto
dari aktivitas operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan
operasi. Perbedaan antara penerimaan kas dan pengeluaran kas dari
kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari
aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan
pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode
langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan
pengeluaran kas secara ringkas.
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha
selama periode berjalan.
2. Pos bukan kas.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak
langsung) dengan menyajikan pendapatan dengan beban yang
diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam
persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode tertentu.
Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk
investasi dan pendanaan pada kedua metode, baik langsung maupun
tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah metode
pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.
Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam
penentuan laba / rugi yang menggunakan metode akrual basis,
dimana metode ini merupakan petunjuk yang salah dalam penilaian
atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus memakai metode
tidak langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah
mengenai perubahan-perubahan dalam perkiraan piutang, persediaan
barang, investasi, biaya yang dibayar dimuka dan perkiraan aktiva
lancar lainnya.
Arus kas keluar adalah jumlah uang yang dikeluarkan perusahaan untuk
membayar biaya operasional, utang, dividen, dan pembayaran lainnya.
Rasio arus kas atau cash flow ratio adalah persamaan matematis yang
digunakan untuk menentukan keadaan keuangan bisnis. Rasio arus kas
sangat berguna ketika mencoba memahami keuntungan dan kerugian
perusahaan.
Arus kas adalah uang yang terus menerus masuk dan keluar dari suatu
bisnis. Semakin banyak arus kas yang dimiliki perusahaan, semakin kecil
kerentanannya terhadap kerusakan finansial yang disebabkan oleh
penurunan bisnis secara keseluruhan.
Arus kas dari operasi / kewajiban lancar rata-rata = rasio arus Rasio
cakupan arus kas
Arus kas dari operasi / jumlah total utang = cash flow coverage ratio
Harga yang lebih rendah untuk arus kas sangat ideal, menunjukkan
bahwa nilai saham kemungkinan besar akan meningkat. Ini juga berarti
bahwa meskipun harga saham tidak tinggi, bisnis dapat mendukung
dirinya sendiri dengan arus kas saat ini.
Harga saham/harga arus kas per saham = price to cash flow ratio