Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TUGAS 2 LINGKUNGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Nama : Andi Sulfadianti

Nim : 2010321040

Prodi : Akuntansi S1

Soal :

Jelaskan !
1. Bagaimana peran akuntan dalam Sistem Informasi Akuntansi? (Topik1)

2. Bagaimana Evolusi model Sistem Informasi? (Topik 1)

3. Bagaimana ilustrasi delapan karakteristik sistem?

4. Bagaimana Siklus Transaksi Akuntansi dihubungkan dengan Sistem (Supersistem dan


Subsistem)?

5. Bagaimana SIA menambah nilai bagi perusahaan?

Jawaban :

1. Akuntan memiliki banyak peran penting dalam sebuah Sistem Informasi Akuntansi.
Berbagai macam peran yang dapat dikerjakan seorang akuntan. Peran akuntan menjadi tiga
golongan yaitu:
a. Akuntan Sebagai Pengguna
Akuntan dan Manajer dapat dikatakan sebagai pengguna sistem informasi akuntansi karena
mereka menggunakan sistem informasi untuk mengolah pemrosesan transksi pada semua
siklus transaksi keuangan perusahaan (membukukan transaksi dan menyusun laporan). Peran
akuntan harus memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan mereka kepada para
profesional/spesialis sistem yang merancang sistem mereka.
b. Akuntan Sebagai Designer
Salah satu faktor keberhasilan/kesuksesan dalam preancangan suatu sistem informasi adalah
dengan melibatkan pemakai sistem tersebut. Akuntan sebagai harus dilibatkan dalam
perancangan sistem karena akuntan mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-prinsip
akuntansi, prinsip-prinsip pengauditan, teknik-teknik sistem informasi, dan metode
pengembangan sistem, upaya perancangan sistem merupakan kolaborasi antara akuntan
dengan profesional/spesialis sistem.
c. Akuntan Sebagai Auditor
Output/hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah berupa informasi laporan keuangan.
Informasi dari laporan keuangan yang dihasilkan Sistem Informasi Akuntansi harus sesuai
dengan kualitas suatu informasi. Untuk melakukan pemeriksaan terhadap informasi yang di
sajikan laporan keuangan dibutuhkan seorang auditor. Akuntan sebagai auditor harus menguji
program yang sedang berjalan, menilai efisiensi dan efektivitas sistem dan berpartisipasi dalam
proses pengembangannya.

2. Evolusi Model Sistem Informasi Akuntansi


a. Model Proses Manual: bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi
membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya personal yang mencirikan kebanyakan
proses bisnis.
b. Model Flat File : menjelaskan suatu lingkarang dimana file-file data individu tidak
berkaitan file-file lainnya. Pemakaian akhir mempunyai file data dan tidak menggunakan
bersama pemakai lainnya.
c. Model sistem basis data: menggambarkan pemusatkan data perusahaan ke dalam satu
basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Akses ke sumber daya data
dikendalikan melalui system manajemen basis data (database management system-DBMS).
DBMS adalah peranti lunak system khusus yang di program untuk mengetahui elemen data
mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari pengguna akan
mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan menvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis
data berdasarkan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai
dengan hak aksesnya, permintaan itu akan ditolak.
d. Model sistem REAREA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources
(sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan
hubungan diantaranya. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan
memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan
system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi.
e. Model sistem ERPERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan
mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya selain itu berbagai
hambatan fungsional tradisional dapat diatasi karena system ini menfasilitasi adanya data
bersama di antara semua pengguna di perusahaan
3. 8 Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

 Memiliki berbagai element sistem [elements]


Elemen atau komponen sistem adalah bagian bagian atau subsistem dari sebuah sistem
yang lebih besar. Elemen sistem mungkin adalah bagian yang paling kecil dari sistem yang ada.
Setiap elemen memiliki tugas, fungsi dan tujuan sendiri sendiri.
 Memiliki batas batas tertentu [boundary]
Adanya batasan batasan pada sistem informasi manajemen akan membuat sistem
informasi yang ada tidak saling tumpang tindih dengan sistem yang lainnya. Setiap sistem akan
melakukan tugas dan fungsinya masing masing.
 Memiliki lingkungan luar [environment]
Lingkungan luar sistem bisa berpengaruh positif dan negatif. Lingkungan luar yang
merugikan harus bisa dikendalikan dan ditahan sedemikian rupa agar tidak sering mengganggu
kegiatan sistem. Dan lingkungan luar yang menguntungkan harus sebisa mungkin bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh sistem.
 Memiliki penghubung [interface]
Penghubung sistem adalah sebuah media yang menjembatani subsistem satu dengan
subsistem yang lain. Data keluaran disatu subsistem yang satu akan menjadi data masukan
ketika pindah ke subsistem yang lain. Perpindahan ini memerlukan penghubung. Contoh
jaringan koneksi.
 Memiliki masukan [input]
Masukan atau input adalah data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diolah oleh
sistem. Karakteristik masukan adalah hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh setiap
sistem.
 Memiliki keluaran [output]
Keluaran atau output adalah data masukan yang telah selesai diolah dan menjadi
Informasi. Output adalah informasi yang bisa berupa laporan, grafik, formulir atau berupa
perbaikan.
 Memiliki pengolahan [process]
Pengolah sistem adalah pemprosesan data yang masuk kedalam sistem dan diolah
sedemikian rupa hingga menghasilkan data keluaran (output) yang akan menjadi sebuah
informasi yang berguna.
 Memiliki tujuan [goal]
Tujuan sistem didesain sama persis dengan apa yang diinginkan oleh pengguna. Tujuan
sistem yang tidak sama dengan apa yang diinginkan oleh pengguna akan menghasilkan
informasi yang tidak berharga.
4.

5. Sebuah Sistem Akuntansi Informasi yang baik akan memberikan nilai tambah kepada
perusahaan dengan
a. Menambah kualitas produk dan mengurangi biaya produksi
Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Akuntansi akan memberikan peringatan dini
kepada staf terkait untuk segera melakukan maintenance mesin. Dengan demikian maka
kualitas produk dapat dijaga.
b. Meningkatkan efisiensi
Adanya data entry yang real time memungkinkan semua bagian dari proses produksi dapat
berespon dengan cepat, meningkat efisiensi, memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
menambah keuntungan perusahaan.
c. Berbagi pengetahuan best practice
Dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi maka perusahaan akan menggunakan
best practices yang sudah digunakan oleh perusahaan lain yang menggunakan Sistem
Informasi Akuntansi yang sama.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas rantai pasokan
Informasi dari akuntansi dapat memberi peringatan kepada pengguna bahwa persediaan
mulai menipis dan sistem informasi akuntansi menyarankan untuk segera melakukan
pembelian kepada vendor.
e. Meningkatkan pengendalian internal
Sistem Informasi Akuntansi dapat memberikan pengendalian aset perusahaan dengan cara
pemisahan tugas yang baik, dan sistem otorisasi dalam setiap transaksi yang terjadi pada
perusahaan.
f. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang akurat dan relevant maka manajemen
akan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang dapat diandalkan. Informasi yang
dapat diandalkan ini tentu akan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan

Anda mungkin juga menyukai