Akuntansi
3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahaan dalam jumlah atau
komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Contoh :
Arus kas masuk atau yang diterima dari pemilikan dari penerbitan sekuritas ekuitas; kreditor dari penerbitan
sekuritas hutang.
Arus kas keluar atau yang dibayarkan kepada pemilik untuk dividen dan distribusi lainnya; pemilik untuk penarikan
saham atau pembelian saham treasuri; kreditor untuk pembayaran kembali sejumlah pinjaman (tidak termasuk bunga
masuk dalam kegiatan operasi).
B3
Langkah-langkah pembuatan AK
1. SDM, tidak adanya sdm atau sdm yang ada tidak mampu dalam menyusun AK.
2. Ketepatan waktu laporan, Laporan yang tertunda dapat menghasilkan informasi
yang kurang relevan. Sebaliknya untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu
seringkali mengurangi keandalan informasi. Untuk mengimbangkan antara
relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan
pertimbangan yang menentukan.
3. Menentukan kas yang disediakan dari operasi.
4. Menentukan kas yang disediakan atau digunakan dalam aktivitas investasidan
pendanaan.
5. Menentukan perubahan kenaikan atau penurunan dalam kas selama periode
tersebut.
6. Terdapat selisih nilai pada kas perusahaan
B5
Contoh Jurnal AK PT.YONTIN SEJAHTERA
C1
Pengertian dan Urgency Analisis Laporan
Keuangan bagi rumah sakit
Pengertian ALK Rumah sakit adalah ; analisis yang dilakukan terhadap berbaga informasi yang
tersaji dalam laporan keuangan rumah sakit
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan
dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. (Baridwan
2001:17).
Brigham dan Houston (2001:38) Laporan keuangan adalah “laporan pertanggung jawaban manager
atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada
pihak-pihak yang punya kepentingan (stakeholders) di luar perusahaan,pemilik perusahaan,
pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.
Menurut Prastowo (2008), analisis laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya laporan keuangan dan penelaahan bagian itu sendiri serta menghubungkan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan.
Urgency ALK di Rumah Sakit
Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan yang ada pada RS.
Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu di RS
Memahami kelemahan dan kelebihan apa saja yang dimiliki Rumah Sakit.
Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan
posisi keuangan dan kinerja Rumah Sakit.
Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan
keuangan biasa.
Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan
atau yang berada dibalik laporan keuangan RS.
Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan RS.
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan oleh pihak
manajemen rumah sakit.
C2
METODE ANALISI LAPORAN KEUANGAN
3 metode ALK Non Ratio.
1. Metode Analisis
•Metode dengan menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa
tahun dan kemudian menggambarkan tren atau grafiknya. Oleh karena itu, pada
metode ini dibutuhkan bantuan pengetahuan statistik.
Misalnya, seperti menggunakan rumus program linier y = a + bx. Teknik tren dapat
digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa depan dengan
menggunakan data historis.
2. Metode Common Size Financial Statement
• Metode ini merupakan metode analisis yang menjadikan laporan
keuangan dalam bentuk presentasi. Adapun presentasi yang dibuat biasanya
berkaitan dengan jumlah yang bernilai penting.
Misalnya aset pada neraca, penjualan pada laporan laba/rugi.
A. Total Assts Penjualan Neto 400.000 Kemampuan dana yang tertanam dlm keseluruhan aktivaberputar dalam satu periode tertentu, Atau
Turn Over --------------------- = ------------ kemampuan dana yang diinvestasi- kan untuk menghasilkan revenue.
Jumlah Aktiva 300.000
= 1,33 Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dlm 1 thn berputar 1,33X. Atau setiap 1
Rupiah setiap thn dpt meng- hasilkan Rp1,33
Penjualan Kredit
B.Receivable ------------------------ Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
Torn Over Piutang Rata-rata
Dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar selama 25X
4.000.000
------------------------ = 25 X
160.000
C. Average Piutang rata-rata X 360 Periode rata-rata yang dibutuhkan dalam pengumpulan pihutang
Collection Penjualan Kredit Piutang rata-rata dikumpulkan setiap 15 hari sekali.
Period
160.000 X 360
------------------ = 14,4 hari
4.000.000
D. Inventory Harga Pokok Penjualan Kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam satu periode tertentu.
Turn Over ---------------------------------
Inventory Rata-Rata Dana yang tertanam dalam inventory berputar rata-rata 3,6 X dalam satu tahun.
= 3000.000.
------------- = 3,6 X
840.000
Inventory rata-rata X 360 Periode rata-rata persediaan berada di gudang .
E. Average Day’s -----------------------------------
Inventory Harga Pokok Penjualan Inventory berada di gudang rata-rata selama 10 hari.
840.000 X 360
------------------- = 10 hari
3.000.000
F. Working Penjualan Netto Kemampuan modal keja perusahaan berputar dalam satu periode siklus kas perusahaan
Capital Turn ---------------------------------- Dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 4,8 X dalam satu tahun.
over Aktiva lancar – H Lancar
4.000.000
--------------------------
1.400.000 – 560.000
link
C5 Jurnal ALK
Analisis Rasio Keuangan
1. Likuiditas
a. Current Ratio
Current ratio menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar suatu perusahaan.
Menunjukan bahwa tahun 2009 sebesar 1,09 dan tahun 2010 terjadi peningkatan pada nilai rasio yang naik
menjadi 1,88. Peningkatan ini terjadi karena nilai pada nilai aktiva lancar yang jauh
lebih besar dari peningkatan nilai hutang lancar. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan rasio menjadi
1,01. Hal ini tejadi karena hutang lancar perusahaan yang bertambah drastis.
b. Quick Ratio
Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan
diketahui pada tahun 2009 sebesar 1,01 kali. Dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan pada nilai
rasio menjadi 1,79, peningkatan ini terjadi karena terjadi penurunan yang pada nilai hutang lancar.
Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan pada nilai rasio menjadi 0,95 ini disebabkan adanya
peningkatan nilai hutang lancar yang sangat besar sedangkan nilai aktiva lancar yang tidak begitu
mengalami perubahan.
c. Cash Ratio
Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayarkan hutang. Pada tahun 2009 sebesar 0,03 hal tersebut menunjukkan rasio kas yang
kurang baik. Dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan nilai rasio yang drastis menjadi 0,16.
Peningkatan ini terjadi disebabkan oleh adanya peningkatan nilai yang sangat besar pada nilai kas
dan setara kas serta penurunan pada bagian hutang lancar. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi
penurunan nilai rasio menjadi 0,027.
d. Inventory to Net Working Capital
Inventory to Net Working Capital digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah
persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
diketahui pada tahun 2009 nilai rasio ini adalah 0,88. Dan pada tahun 2010 terjadi penurunan nilai rasio
menjadi 0,09.
Penurunan nilai rasio ini terjadi akibat menurunnya nilai persediaan Sedangkan pada tahun 2011 terjadi
peningkatan nilai rasio menjadi 3,93.
2. Rentabilitas
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin mengukur efisiensi pengendalian harga pokok.
Tahun Penjualan Laba Kotor Gross Profit Margin Gross Profit
(a) (b) (c) = b : a Margin (%)
2009 34,251,217 10,487,530 0,30 30%
2010 26,315,998 8,671,170 0,32 32%
2011 36,281,598 14,456,190 0,39 39%
diketahui pada tahun 2009 sebesar 30% dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan nilai rasio menjadi 32%, meskipun
terjadi penurunan dalam volume penjualan, tetapi gross profit margin mengalami peningkatan karena naiknya harga
komoditas batu bara. Sedangkan pada tahun 2011 Gross Profit Margin ratio mengalami kenaikan 7% mengikuti trend
perkembangan dari komoditas batu bara yang meningkat.
diketahui tahun 2009 sebesar 3.2% dan pada tahun 2010 nilai rasio ini mengalami peningkatan dari 3,2% menjadi
3,7%. Peningkatan ini terjadi karena peningkatan nilai laba bersih sesudah pajak lebih kecil dari peningkatan nilai total
aktiva. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan nilai rasio menjadi 2,9%. Penurunan ini terjadi karena nilai laba
bersih sesudah pajak lebih kecil dari peningkatan nilai total aktiva.
c. Return on Equity (ROE)
Return on equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Tahun Total Modal Laba Bersih Sesudah Return On Equity ROE
(a) Pajak (b) (c) = b : a (%)
2009 7,440,367 1,790,218 0,2406 24,06%
2010 11,857,133 2,392,058 0,2017 20,17%
2011 10,667,629 1,950,547 0,1828 18,28%
diketahui pada tahun 2008 sebesar 24,06% dan pada tahun 2009 nilai rasio ini menurun menjadi
20,17% ini terjadi karena terjadi peningkatan pada nilai laba bersih sesudah pajak lebih kecil dari
pada peningkatan nilai total modal. Sedangkan pada tahun 2011 juga terjadi penurunan nilai rasio
yang drastis menjadi 18,28% akibat terus menurunnya nilai laba bersih sesudah pajak.
diketahui pada tahun 2009 sebesar 5 % dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan nilai rasio sebesar
4% menjadi 9 % sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan nilai rasio menjadi 5 %. Penurunan ini
terjadi akibat menurunnya nilai laba bersih sedangkan penjualan terjadi peningkatan.
3. Solvabilitas
a. Debt Ratio
Debt to ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan
total aktiva.
Tahun Total Aktiva Total Hutang Debt Ratio Debt Ratio
(a) (b) (c) = b : a (%)
2009 55,933,615 48,493,247 0,86 86%
2010 63,363,659 51,506,526 0,81 81%
2011 66,814,128 57,960,099 0,86 86%
diketahui pada tahun 2009 nilai rasio adalah 86% dan pada tahun 2010 terjadi penurunan nilai rasio
menjadi 81%. Penurunan nilai rasio ini terjadi karena peningkatan nilai total aktiva lebih besar dari pada
peningkatan nilai total hutang. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi peningkatan pada nilai rasio menjadi
86 %.
. diketahui pada tahun 2009 sebesar 65,1% dan pada tahun 2010 terjadi penurunan nilai pada rasio
menjadi 43%.
Penurunan nilai rasio ini disebabkan oleh peningkatan nilai total modal yang lebih besar dari peningkatan
Kesimpulan
Kesimpulan dari Jurnal ALK ini adalah :
1. Rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam keadaan
baik,meskipun selama kurun waktu dari tahun 2009 – 2011 berfluktuasi. Makin tinggi
nilai rasio likuiditas, menandakan bahwa keadaan perusahaan berada dalam kondisi
baik atau liquid.
2. Rasio rentabilitas, secara keseluruhan dari tahun 2009 -2011 keadaan perusahaan
berada dalam posisi baik karena mengalami peningkatan seiring kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan laba dan efisiensi dalam menggunakan sumber daya.
3. Rasio solvabilitas, keadaan perusahaan tahun 2009 - 2011 berada pada posisi solvable.
Hal ini dapat dilihat bahwa keadaan modal perusahaan cukup untuk menjamin hutang
yang diberikan oleh kreditor.
Saran
Saran terhadap Jurnal ALK
1. Perusahaan harus meningkatkan likuiditasnya, meskipun dalam kondisi likuid
tapi akan lebih baik jika perusahaan meningkatkan likuiditasnya untuk menjaga
kepercayaan bagi para kreditur.
3. Profitabilitas perusahaan berada pada posisi yang baik. Hal ini menunjukkan
bahwa keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam keadaan baik
dan keadaan ini harus tetap dipertahankan oleh perusahaan.