Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KEUANGAN

RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG


KABUPATEN SIAK
TAHUN ANGGARAN 2021
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Rumah Sakit Type D Perawang untuk Tahun Anggaran 2021
sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan
catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Perawang, Desember 2021


RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
Pimpinan BLUD

dr. H. AMDAN M.Kes


NIP. 19650613 200003 1 004
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu menuntun dan membimbing

serta memberikan berkah dan rahmatnya pada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan

LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG KABUPATEN SIAK

TAHUN 2021.

Laporan Keuangan ini disusun dalam rangka memenuhi kewajiban Bupati Siak yang

antara lain di atur dalam undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor

4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548).

Selain itu, Laporan Keuangan ini disusun karena adanya hak publik untuk diberikan

informasi (right to be informed) secara transparan atas aktifitasnya yang telah dilakukan oleh

Rumah Sakit Perawang Kabupaten Siak sebagai organisasi publik dalam mengelola sumber daya

yang telah diamanahkan oleh publik. Perubahan paradigma pemerintahan tersebut perlu terus

disinambungkan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), demokratis,

kompeten, dan patuh pada peraturan yang berlaku, serta menghargai hak azazi manusia.

Sesuai ketentuan yang berlaku, Laporan Keuangan Rumah Sakit Perawang Kabupaten

Siak tahun Anggaran 2021 terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan

Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).

Kami sangat berharap laporan keuangan ini dapat memberikan informasi yang memadai

bagi berbagai pihak yang berkepentingan, dan bermanfaat sebagai umpan balik bagi Rumah

Sakit Perawang Kabupaten Siak dalam rangka meningkatkan kinerjanya di masa yang akan

datang.

Bak kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, kami pun menyadari dengan sepenuhnya

bahwa Laporan Keuangan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu perbaikan harus selalu

dilakukan di masa berikutnya.

i
Wassalamualaikaum warahmatullahi wabarokatuh.

Perawang, Februari 2022


PIMPINAN RUMAH SAKIT TYPE D
PERAWANG
Pimpinan BLUD

dr. H. AMDAN M.Kes


NIP. 19650613 200003 1 004

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

LAPORAN REALISASI ANGGARAN.....................................................................................iv

LAPORAN OPERASIONAL......................................................................................................5

NERACA.....................................................................................................................................8

LAPORAN ARUS KAS.............................................................................................................12

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS......................................................................................16

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN...........................................................................22

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................23

BAB II PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD...........................................................25

BAB III IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN....................................................................27

BAB IV IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI................................................................30

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN.............................................44

BAB VI PENUTUP................................................................................................................55

LAMPIRAN – LAMPIRAN

iii
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2021

iv
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2021 DAN 2020
URUSAN PEMERINTAHAN : DINAS KESEHATAN
ORGANISASI : RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG

TA 2021 TA 2020
%
NOMOR URAIAN
ANGGARAN REALISASI REAL. REALISASI
ANGG.
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN
288,846,500.
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 192,969,000.00 00 150% 101,123,500.00
1.1.1 Pajak Daerah - - - -
1.1.2 Retribusi Daerah 192,969,000.00 288,846,500.00 150% 101,123,500.00
1.1.3 Pendapatan jasa Layanan Masyarakat - - - -
1.1.4 Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisah - - - -
1.1.5 Pendapatan Hasil Kerja Sama - - - -
1.1.6 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - - - -

1.2 PENDAPATAN TRANSFER - - - -

1.2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan - - -


-

1
1.2.2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - - - -
1.2.3 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - - - -
1.2.4 Bantuan Keuangan - - - -
- - - -
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - - - -
1.3.1 Pendapatan Hibah - - - -
1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - - - -
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 192,969,000.00 288,846,500.00 150% 101,123,500.00

BELANJA
2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG - - - -
2.1.1 Belanja Pegawai - - - -
2.1.2 Belanja Subsidi - - - -
2.1.3 Belanja Hibah - - - -
2.1.4 Belanja Bantuan Sosial - - - -

2.1.5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan - - -


Pemerintah Desa dan Partai Politik -
2.1.6 Belanja Tidak Terduga - - - -

2.2 BELANJA LANGSUNG 77,187,600.00 80,000,000.00 104% 38,579,310.00


2.2.1 Belanja Pegawai - - - -
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 77,187,600.00 80,000,000.00 104% 38,579,310.00

2.3 BELANJA MODAL - - - -


2.3.1 Belanja Tanah - - - -
2.3.2 Belanja Peralatan dan Mesin - - - -
2.3.3 Belanja Gedung dan Bangunan - - - -
2.3.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan - - - -
2.3.5 Belanja Aset Tetap Lainnya - - - -

2
2.3.6 Belanja Aset Lainnya - - - -
JUMLAH BELANJA 77,187,600.00 80,000,000.00 104% 38,579,310.00

TRANSFER
3.1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 115,781,400.00 208,846,500.00 180% 62,544,190.00
3.1.1 Bagi Hasil Pajak - - - -
3.1.2 Bagi Hasil Retribusi 115,781,400.00 208,846,500.00 180% 62,544,190.00
3.1.3 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - -
JUMLAH TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 115,781,400.00 208,846,500.00 180% 62,544,190.00 -

3.2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN - - - -

3.2.1 Transfer Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - -


-
JUMLAH TRANSFER BANTUAN KEUANGAN - - - - -

SURPLUS/DEFISIT - - - -
PEMBIAYAAN
4.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN - - - -
4.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya - - - -
4.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - - -
4.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - -
4.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - -
4.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - -
4.1.6 Penerimaan Kembali Penyertaan Modal (Investasi) Daerah - - - -
4.1.7 Penerimaan Pembiayaan Daerah Lain Yang Sah - - - -

4.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN - - - -


4.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - -

3
4.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah - - - -
4.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - - -
4.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah - - - -
4.2.5 Pengeluaran Pembiayaan Daerah Lain yang Diperlukan - - - -
JUMLAH PEMBIAYAAN - - - -

PEMBIAYAAN NETTO - - - -

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) - - - -

4
LAPORAN OPERASIONAL
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2021

5
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021 DAN 2020

URUSAN PEMERINTAHAN : DINAS KESEHATAN


ORGANISASI : RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG

N Re JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)


URAIAN
O f 2021 2020 JUMLAH %
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
186
288,846,500.00 101,123,500.00 187,723,000.00
1 Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat %
2 Pendapatan Hasil Kerjasama - - - 0%
3 Pendapatan Hibah 47,570,000.00 47,570,000.00 - 0%
4 Pendapatan APBD 2,635,962,531.12 1,699,882,256.84 936,080,274.28 55%
5 Pendapatan Usaha Lainnya - - - 0%
JUMLAH PENDAPATAN 2,972,379,031.12 1,848,575,756.84 1,123,803,274.28 61%

BEBAN
1 Beban Pegawai - - - 0%
2 Beban Persediaan 562,922,447.27 767,534,800.06 204,612,352.79 27%
199
3 Beban Barang dan Jasa 115,538,600.00 38,579,310.00 76,959,290.00 %
4 Beban Pemeliharaan - - - 0%
5 Beban Langganan Daya dan Jasa - - - 0%
6 Beban Perjalanan Dinas - - - 0%
7 Beban Penyusutan Aset - - - 0%
8 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan 173,307,900.00 62,544,190.00 110,763,710.00 177

6
%
JUMLAH BEBAN 851,768,947.27 868,658,300.06 392,335,352.79 45%

Surplus/Defisit Operasional 2,120,610,083.85 979,917,456.78 731,467,921.49 75%

KEGIATAN NON OPERASIONAL


Surplus/Defisit Penjualan Aset Non Lancar - - - 0%
(Kerugian) Penurunan Nilai Aset - - - 0%
Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - - - 0%
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL - - - 0%
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA - - - 0%

POS LUAR BIASA


Pendapatan Luar Biasa - - - 0%
Beban Luar Biasa - - - 0%
JUMLAH POS LUAR BIASA - - - 0%
SURPLUS/DEFISIT-LO 2,120,610,083.85 979,917,456.78 731,467,921.49 75%

7
NERACA
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2021

8
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
NERACA
PER 31 DESEMBER 2021 DAN 31 DESEMBER 2020

RINTAHAN : DINAS KESEHATAN


: RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG

JUMLAH KENAIKAN(P
URAIAN Ref
2021 2020 JUMLAH
2 3 4 5 6

CAR
Kas Daerah - -
Bendahara Pengeluaran - -
Bendahara Penerimaan - -
Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP - -
asi Jangka Pendek - -
ng Pajak - -
ng Retribusi - -
n Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara - -
n Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - -
n Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Pusat - -
n Lancar Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -
n Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - -
n Lancar Tuntutan Perbendaharaan - -
n Lancar Tuntutan Ganti Rugi - -
ng Lainnya - -
diaan Obat dan BMHP 2,073,040,083.85 932,347,456.78
AH ASET LANCAR 2,073,040,083.85 932,347,456.78 1,140,692

I JANGKA PANJANG
man kepada Perusahaan Negara - -
man kepada Perusahaan Daerah - -
man kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -
asi dalam Surat Utang Negara - -
asi dalam Proyek Pembangunan - -
asi Jangka Panjang Lainnya - -
AH INVESTASI JANGKA PANJANG - -

AP
- -
ng dan Bangunan 16,642,244,588.53 15,929,579,510.53
tan dan Mesin 54,992,203,470.21 52,932,989,545.10
Irigasi dan Jaringan - -
etap Lainnya - -
ruksi dalam Pengerjaan - -
ulasi Penyusutan 28,151,497,388.00 18,651,158,932.86
AH ASET TETAP 43,482,950,670.74 50,211,410,122.77 20,014,906

NNYA
an Penjualan Angsuran - -
tan Perbendaharaan - -
tan Ganti Rugi - -
raan dengan Pihak Ketiga - -
ak Berwujud - -9
ain-Lain - -
AH ASET LAINNYA - -
10
LAPORAN ARUS KAS
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2021

11
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2021 DAN 2020

URUSAN PEMERINTAHAN : DINAS KESEHATAN


ORGANISASI : RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG

N REF JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)


URAIAN
O . 2021 2020 JUMLAH %
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS MASUK
Pendapatan dari APBD 2,635,962,531.12 1,699,882,256.84 936,080,274.28 55%
Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat 288,846,500.00 101,123,500.00 187,723,000.00 186%
Pendapatan Jasa Layanan dari Entitas Akuntansi/Pelaporan - - - 0%
Pendapatan Hasil Kerjasama - - - 0%
Pendapatan Hibah 47,570,000.00 47,570,000.00 - 0%
Pendapatan Usaha Lainnya - - - 0%
Penerimaan Lainnya - - - 0%
Jumlah Arus Kas Masuk 2,972,379,031.12 1,848,575,756.84 1,123,803,274.28 61%

ARUS KAS KELUAR


Pembayaran Pegawai - - - 0%
Pembayaran Pegawai Tak Langsung - - - 0%
Pembayaran Pegawai Langsung - - - 0%

12
Pembayaran Barang dan Jasa 80,000,000.00 38,579,310.00 41,420,690.00 107%
Pembayaran Bahan Habis Pakai 562,922,447.27 767,534,800.06 (204,612,352.79) -27%
Pembayaran Bahan Material - - - 0%
Pembayaran Jasa Kantor - - - 0%
Pembayaran Premi Asuransi - - - 0%
Pembayaran Makanan dan Minuman - - - 0%
Pembayaran Kursus, Pelatihan dan Bimtek - - - 0%
Pembayaran Barang dan Jasa BLUD - - - 0%
Pembayaran Lainnya 208,846,500.00 62,544,190.00 146,302,310.00 234%
Jumlah Arus Kas Keluar 851,768,947.27 868,658,300.06 (16,889,352.79) -2%
JUMLAH ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 2,120,610,083.85 979,917,456.78 1,140,692,627.07 116%

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


ARUS MASUK KAS
Penerimaan Penjualan atas Tanah - - - 0%
Penerimaan Penjualan atas Peralatan dan Mesin - - - 0%
Penerimaan Penjualan atas Gedung dan Bangunan - - - 0%
Penerimaan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - - - 0%
Penerimaan dari Penjualan Aset Tetap - - - 0%
Penerimaan dari Penjualan Aset Lainnya - - - 0%
Jumlah Arus Kas Masuk - - - 0%

ARUS KELUAR KAS


Pembayaran Pokok Pinjaman - - - 0%
Pengeluaran Penyertaan Modal - - - 0%
Pemberian Pinjaman - - - 0%
Jumlah Arus Keluar Kas - - - 0%
JUMLAH ARUS KAS BERSIH DARI AKTIFITAS PENDANAAN - - - 0%

13
ARUS KAS DARI AKTIFITAS TRANSITORIS
ARUS KAS MASUK
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) - - - 0%
Jumlah Arus Kas Masuk - - - 0%

ARUS KAS KELUAR


Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) - - - 0%
Jumlah Arus Kas Keluar - - - 0%
JUMLAH ARUS KAS BERSIH DARI AKTIFITAS TRANSITORIS - - - 0%
Kenaikan/Penurunan Kas BLUD - - - 0%
Saldo Awal Kas Setara Kas BLUD - - - 0%
Saldo Akhir Kas Setara Kas BLUD - - - 0%

14
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2021

15
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER 2021 DAN 2020

URUSAN PEMERINTAHAN : DINAS KESEHATAN


ORGANISASI : RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG

NO URAIAN 2021 2020


EKUITAS AWAL 51,143,757,579.55 51,143,757,579.55
Surplus/Defisit LO 2,120,610,083.85 -
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan - -
Kebijakan/Kesalahan Mendasar - -
Koreksi Nilai Persediaan - -
Koreksi Nilai Aset Tetap 7,708,376,908.81 -
Selisih Revaluasi Aset Tetap - -
Lain-Lain - -
EKUITAS AKHIR 45,555,990,754.59 51,143,757,579.55

16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2021

22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Type D Perawang


Rumah Sakit Type D Perawang beralamat di Jl. Raya Minas – Perawang KM. 10 Kampung
Perawang Barat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Kecamatan Tualang khususnya Perawang
merupakan bagian dari Kabupaten Siak dengan Luas Wilayah 30.409 Ha2 atau 373.75 km2. Dan
terletak antara 0º32’- 0º51’ Lintang Utara 101º23’ - 101º52’ Bujur Timur. Wilayah Kecamatan
Tualang/ Perawang letaknya lebih kurang 1 jam menuju ibu kota Provinsi (Pekanbaru) dan 1 jam
30 menit menuju ibu kota Kabupaten (Siak Sri Indrapura). Kecamatan Tualang/ Perawang secara
umum berada pada daerah dataran dimana sektor industri pengolahan merupakan motor penggerak
perekonomian yang sangat dominan tidak saja bagi Perawang sendiri tetapi juga menjadi sektor
andalan Kabupaten Siak. Sehingga tidak berlebihan apabila daerah ini disebut daerah industri. Dari
hasil registrasi penduduk di Kecamatan Tualang bulan Januari-Juni tahun 2021 sebanyak
114,194 jiwa dengan jumlah laki-laki 60,093 jiwa dan perempuan sebanyak 54,101 jiwa
dengan demikian Rumah Sakit Type D Perawang diharapkan dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang maksimal kepada masyarakat.
Rumah Sakit Type D Perawang menempati bangunan seluas 5,677 m2, yang terdiri dari
3 blok bangunan di atas tanah seluas 13.000 m2. Saat ini terdapat gedung utama berlantai dua yang
terdiri dari pada lantai satu, Poliklinik Spesialis Anak, Penyaki Dalam / Interne, Bedah, Obgyn /
Kandungan, Umum, KIA, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Apotik, Rekam Medis, Laboratorium,
Radiologi, Kamar Operasi (OK). Pada Lantai dua terdiri dari ruangan Direktur, Kepala Tata Usaha,
Tata Usaha, Aula, Rawat Inap Penyakit Dalam / Interne, Ruangan Inventaris.
Pada bangunan blok kedua terdiri dua lantai. Pada lantai satu terdiri dari Poli Gigi,
Gudang Obat, Poli fisioterapi, CSSD. Dan pada lantai dua terdiri dari Ruangan kasie Penunjang
Medik, Ruangan Kasie Pelayanan, Ruangan Bendahara, Ruangan Petugas Gizi, Pengelola Limbah,
IPSRS dan K3, Komite Medic, Komite Keperawatan, dan Pengawas Internal.
Tabel 2.1
Sarana Gedung, Fungsi dan Luas
Nama Gedung Fungsi Luas KET
IGD, Poliklinik, Laboratorium,
Blok I Lantai satu Radiologi, OK, Rekam Medik,
Apotek 600m2 2 Lantai
Blok I Lantai dua Ruangan direktur, Tatausaha, Aula

Ruangan kasie Penunjang Medik,


Ruangan Kasie Pelayanan, Ruangan
Bendahara, Ruangan Petugas Gizi,
Blok II Lantai Dua Pengelola Limbah, IPSRS dan K3, 50m2 2 Lantai
Komite Medic, Komite
Keperawatan, dan Pengawas
Internal
Gedung Utilitas Ruang Mesin Genset 9 m2 1 Lantai
Ruang Perawatan Obgyn /
Gedung Rawat Inap
Kebidanan, Perinatology, Dapur dan 521 m2 1 Lantai
Obgyn / Kebidanan
Laundry, Poli Gigi
Gedung Rawat Inap Rawat Inap interne kls III 500 m2 2 Lantai
Gedung II Lantai I Ruang ISOLASI
300 m2 2 Lantai
Gedung II Lantai 2 Lab Biomol

B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan.

23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Laporan keuangan Rumah Sakit Type D Perawang Kabupaten Siak tahun 2021 disusun
untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang
dilakukan dalam tahun 2021. Laporan keuangan ini terutama digunakan untuk membandingkan
realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efesiensi dan efektivitas keuangan Pemerintah Daerah, dan membantu menentukan
ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Rumah Sakit Type D Perawang Kabupaten Siak mempunyai kewajiban untuk melaporkan
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :

1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
telah dipercayakan oleh Kepala Daerah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik.

2. Manajemen
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
SKPD dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan,
dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana Pemerintah Daerah untuk
kepentingan masyarakat.

3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur atas pertanggungjawaban SKPD
dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya terhadap
peraturan perundang-undangan.

4. Keseimbangan antar generasi (intergenerational equity)


Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengetahui apakah penerimaan
Pemerintah Daerah pada periode pelaporan cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran
yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan tidak akan ikut
menanggung beban pengeluaran tersebut.

Tujuan Umum Penyusunan Laporan Keuangan ini adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran, dan kinerja keuangan Rumah Sakit Type D Perawang yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber dana. Sedangkan Tujuan Spesifiknya adalah untuk menyajikan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya.

C. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan.


Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Siak tahun 2021 adalah:
1. Undang-Undang Dasar tahun 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan Negara;
(khususnya pasal 23 ayat 1 : Anggaran Pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan
secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.)
2. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara.
5. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
6. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang
Negara/Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
11.Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2013;
14.Peraturan Bupati Siak Nomor 39 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Siak.
15. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang pengelolaan keuangan badan layanan umum
16. Peraturan Standar Akuntansi Pemerintahan No.13 tentang penyajian laporan keuangan BLUD
17. Permendagri No. 79 Tahun 2018 Tentang Badan Layanan Umum Daerah
18. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang pengelolaan keuangan badan layanan umum

D. Sistematika Penulisan.
Catatan Atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan naratif, analisis atau daftar terinci
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran dan neraca. Selain itu, dalam
Catatan Atas Laporan Keuangan juga mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan berupa penjelasan
mengenai tingkat efisiensi dan efektivitas suatu program;
2. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting
lainnya;
3. Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan; dan
4. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Adapun sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan.
Bab II Pencapaian target kinerja APBD.
Bab III Ikhtisar laporan keuangan.
Bab IV Kebijakan akuntansi.
Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan.
Bab VI Penutup.

25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
BAB II
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

A Target kinerja APBD


Target kinerja APBD secara keseluruhan mencakup unsur pendapatan, belanja, dan
pembiayaan. Untuk unsur pendapatan, target kinerja dilihat dari sub komponen PAD, sedangkan
unsur belanja, terget-target kinerja terutama dilihat dari program dan kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan. Berikut ini gambaran target kinerja APBD Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2021
pada Rumah Sakit Type D Perawang yang secara ringkas dapat dilihat dari Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan Daerah setelah dan sebelum perubahan.

Tabel 2.1
Perubahan Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan
Rumah Sakit Type D Perawang Kabupaten Siak
Per 31 Desember 2021

Jumlah Bertambah/(Berkurang)
ANGGARAN ANGGARAN
No. Uraian
SEBELUM SETELAH Rp %
PERUBAHAN PERUBAHAN

1 PENDAPATAN
1.1 Pendapatan Asli Daerah
1.1.2 Retribusi Daerah 64,844,000.00 192,969,000.00 128,125,000.00 197%
Jumlah Pendapatan 64,844,000.00 192,969,000.00 128,125,000.00 197%

5. BELANJA
5.1 Belanja Tidak Langsung 0,00 0,00 0,00 0.00
5.1.1 Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00 0.00

5.2 Belanja Langsung 0.00


5.2.1 Belanja Pegawai 0.00 0.00 0.00 100
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 25,937,600.00 77,187,600.00 51,250,000.00 197%
5.2.3 Belanja Modal 0,00 0,00 0,00 100
Jumlah Belanja 25,937,600.00 77,187,600.00 51,250,000.00 197%
Surplus / (Defisit) 38,906,400.00 115,781,400.00 76,875,000.00 197%

26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
BAB III
IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,
yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja dan pembiayaan selama periode 1 Januari 2021
sampai dengan 31 Desember 2021. Realisasi Pendapatan RS Type D Perawang pada Tahun
Anggaran 2020 adalah berupa Retribusi Daerah dengan nilai sebesar Rp. 101,123,500.00. Realisasi
Pendapatan RS Type D Perawang pada Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp 288,846,500.00.
Realisasi transfer bagi hasil pendapatan tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 62,544,190.00. Realisasi
transfer bagi hasil pendapatan tahun anggaran 2021 Rp. 208,846,500.00. Adapun ringkasan
Laporan Realisasi Anggaran RS Type D Perawang Tahun 2021 dan 2020 dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran
Rumah Sakit Type D Perawang Tahun 2021 dan 2020

2021 2020
No. Uraian Pendapatan %
Anggaran Realisasi Realisasi

1 2 3 4 5 6
1.1 Pendapatan Asli Daerah 192, 969,000.00 288,846,500.00 150% 101,123,500.00
2.2 Belanja Langsung 77,187,600.00 80,000,000.00 104% 38,579,310.00
Transfer Bagi Hasil
3.1 115,781,400.00 208,846,500.00 180% 62,544,190.00
Pendapatan

B. Laporan Operasional
Laporan Operasional adalah Laporan Keuangan yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi
yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh RS Type D Perawang untuk
kegiatan penyelenggaraan operasional rumah sakit dalam satu periode pelaporan.
Laporan Operasional menyajikan secara komparatif pos-pos sebagai berikut:
a. Pendapatan-LO
b. Beban
c. Surplus/defisit dari operasi
d. Kegiatan/Transfer non operasional
e. Surplus/defisit sebelum pos luar biasa
f. Pos luar biasa
g. Surplus/defisit-LO
Adapun Laporan Operasional periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021 dan
tahun 2020 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Ringkasan Laporan Operasional
Rumah Sakit Type D Perawang Tahun 2021 dan 2020

No. Uraian 2021 2020 Persentase

1 2 3 4 5
Kegiatan Operasional
1 Pendapatan LO 2,972,379,031.12 1,848,575,756.84 61%
2 Beban 851,768,947.27 868,658,300.06 45%
3 Surplus/Defisit dari 2,120,610,083.85 979,917,456.49 75%
Operasional
Surplus/Defisit dari
4 Kegiatan Non 0,00 0,00 0%
Operasional

27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

No. Uraian 2021 2020 Persentase

1 2 3 4 5
5 Pos Luar Biasa 0,00 0,00 0%
6 Surplus/Defisit LO 2,120,610,083.85 979,917,456.49 75%
C. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada 31 Desember 2021 dan 2020. Jumlah Aset RS Type D Perawang per 31
Desember 2021 adalah sebesar Rp. 45,555,990,754,59 yang terdiri dari Aset
lancar sebesar Rp 2.073,040,083.85 , Aset Tetap sebesar Rp 43,482,950,670.74
Sementara itu jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 0.00 dan Ekuitas sebesar Rp.
45,555,990,754,59. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2021 dan 2020 dapat disajikan
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Ringkasan Neraca
Rumah Sakit Type D Perawang Tahun 2021 dan 2020

No. Uraian 2021 2020 Persentase

1 2 3 4 5
ASET
1 Aset Lancar 2.073,040,083.85 932,347,456.78 112%
2 Investasi Jangka Panjang 0,00 0,00 0%
3 Aset Tetap 43,482,950,670.74 50,211,410,122,77 64%
4 Aset Lainnya 0,00 0,00 0%
5 Kewajiban 0,00 0,00 0%
6 Ekuitas 45,555,990,754,59 51,143,757,579,55 -11%
7 Kewajiban dan Ekuitas 45,555,990,754,59 51,143,757,579,55 -11%

D. Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan
kas, dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada
tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Ringkasan Laporan Arus Kas per 31
Desember 2021 dan 2020 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Ringkasan Neraca
Rumah Sakit Type D Perawang Tahun 2021 dan 2020

No. Uraian 2021 2020 Persentase

1 2 3 4 5
1 Arus Kas Aktivitas Operasi
Arus Kas Masuk 2,972,379,031.12 1,848,575,756.84 61%
Arus Kas Keluar 851,768,947.27 868,658,300.06 -2%
Jumlah Arus Kas Bersih 2,120,610,083.85 979,917.456.78 116%
Aktivitas Operasi
2 Arus Kas Aktivitas 0,00 0,00 0%
Investasi

28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

No. Uraian 2021 2020 Persentase

1 2 3 4 5
Arus Kas Masuk 0,00 0,00 0%
Arus Kas Keluar 0,00 0,00 0%
3 Jumlah Arus Kas Aktivitas 0,00 0,00 0%
Investasi
Arus Kas Aktivitas 0,00 0,00 0%
Pendanaan
Arus Kas Masuk 0,00 0,00 0%
Arus Kas Keluar 0,00 0,00 0%
Jumlah Arus Kas Aktivitas 0,00 0,00 0%
Pendanaan

E. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan keuangan yang menjelaskan perubahan ekuitas antar
periode, serta menyajikan pos-pos sebagai berikut:
1. Ekuitas awal;
2. Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
3. Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas. Koreksi ini dapat
berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi atau
koreksi atas kesalahan pencatatan, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, perubahan nilai aset tetap karena revaluasi
aset tetap;
4. Ekuitas akhir.
Tabel 3.6
Ringkasan Laporan Perubahan Ekuitas
Rumah Sakit Type D Perawang Tahun 2021 dan 2020

No. Uraian 2021 2020

1 2 3 4
EKUITAS AWAL 51,143,757,579,55 51,143,757,579,55
1 Surplus /Defisit LO 2,120,610,083.85 0,00
Dampak Kumulatif 0,00 0,00
2 Perubahan
Kebijakan/Kesalahan
3 Koreksi Nilai Aset Tetap 7,708,376,908.81 0,00
4 Ekuitas Akhir 45,555,990,754,59 51,143,757,579,55

29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

BAB IV
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Entitas Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah


Rumah Sakit Perawang sebagai pengguna anggaran/pengguna barang merupakan
entitas akuntansi oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan
laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang
ditujukan kepada entitas pelaporan, yaitu Kepala Daerah. Laporan keuangan dimaksud
berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

B. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan


Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah basis Kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana
dalam Neraca.
Basis Kas untuk LRA berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan
diakui pada saat Kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas
pelaporan, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat Kas dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.
Basis akrual untuk Laporan Operasional dan Neraca berarti bahwa aset,
kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada
saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Daerah
tanpa memperhatikan saat Kas atau setara Kas diterima atau dibayar.

C. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan


Aset dicatat sebesar pengeluaran Kas dan setara Kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh Aset tersebut pada saat
perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah Kas dan setara Kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan
kegiatan Pemerintah Daerah. Penggunaan nilai historis lebih dipilih karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis, digunakan nilai
wajar Aset atau kewajiban terkait.

D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam


Standar Akuntansi Pemerintahan.
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan kuangan
Pemerintah Kabupaten Siak Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Laporan Realisasi Anggaran


a. Pendapatan
1) Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan adalah sebagai berikut :
a) Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah untuk seluruh transaksi PPKD.
b) Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Bendahara Penerimaan
untuk seluruh transaksi SKPD.
Atas pendapatan akhir tahun yang telah diterima Bendahara
Penerimaan SKPD tetapi belum disetorkan ke Rekening Kas
Umum Daerah akan diakui sebagai pendapatan SKPD/Pemerintah

30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Daerah pada tahun anggaran yang berkenaan. Atas pendapatan
tersebut, Bendahara Penerimaan SKPD sudah harus
menyetorkannya ke Rekening Kas Umum Daerah paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah efektifnya tahun anggaran berikutnya
dimulai.

Transaksi Pendapatan dalam bentuk barang dan jasa harus


dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran, disamping itu dapat
juga dilaporkan dalam neraca, dan/atau Laporan Arus Kas dan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Contohnya :
hibah dalam wujud barang/jasa, dan barang rampasan.

2) Pengukuran Pendapatan
a) Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
b) Pendapatan hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada
tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.

3) Pengungkapan Pendapatan
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan keuangan
terkait dengan pendapatan adalah :

a) Penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya


tahun anggaran (peristiwa setelah tanggal neraca/subseguent event).
b) Penjelasan mengenai pendapatan pada tahun pelaporan yang
bersangkutan yang mengandung kejadian/peristiwa hal-hal yang
bersifat khusus.
c) Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan
pendapatan daerah.
d) Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi pendapatan
yang didasarkan pada permendagri No. 13 Tahun 2006 serta
perubahannya, dengan yang didasarkan pada PP No. 71 Tahun 2013
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
e) Informasi Lainnya yang dianggap perlu.

b. Belanja
1) Pengakuan Belanja
a) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Daerah untuk seluruh transaksi di SKPD dan PPKD setelah
dilakukan pengesahan definitive oleh fungsi BUD untuk masing-
masing transaksi yang terjadi di SKPD dan PPKD.
b) Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh BUD/Kuasa BUD/Pengguna
Anggaran, sesuai dengan mekanisme pertanggungjawaban yang
diterapkan Pemerintah Daerah.
c) Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi
yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.
d) Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja
modal (nantinya akan menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh
kriteria sebagai berikut:
(1) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
(2) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan,
serta tidak untuk dijual;

31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
(3) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk
pembelian barang tersebut melebihi batasan minimal
kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan.

2) Pengukuran Belanja
Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan.

3) Pengungkapan Belanja
Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan belanja, antara lain:
a) Pengeluaran belanja tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya
tahun anggaran (peristiwa setelah tanggal neraca/subseguent
event).
b) Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target realisasi belanja
daerah.
c) Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi belanja yang
didasarkan pada permendagri No. 13 Tahun 2006 serta
perubahannya, dengan yang didasarkan pada PP No. 71 Tahun
2013 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
d) Informasi Lainnya yang dianggap perlu.

c. Pembiayaan
1) Pengakuan Pembiayaan
a) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening
Kas Umum Daerah kecuali untuk SiLPA.
b) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah.

2) Pengukuran Pembiayaan
a) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
b) Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto.

3) Pengungkapan Pembiayaan
Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan pembiayaan antara
lain:
a) Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan setelah
tanggal berakhirnya tahun anggaran (peristiwa setelah tanggal
neraca/subseguent event).
b) Penjelasan landasan hukum berkenaan dengan
penerimaan/pemberian pinjaman, pembentukan/ pencairan dana
cadangan, penjualan aset daerah yang dipisahkan, penyertaan
modal Pemerintah Daerah.
c) Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi pembiayaan
yang didasarkan pada permendagri No. 13 Tahun 2006 serta
perubahannya, dengan yang didasarkan pada PP No. 71 Tahun
2013 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
d) Informasi Lainnya yang dianggap perlu.
2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
a. Pengakuan

32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Pendapatan LO diakui pada saat:
1) Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan
earned
2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi
yang sudah diterima pembayaran secara tunai (realized).
b. Pengukuran
1) Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
2) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya)
bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat
diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas
bruto dapat dikecualikan.
3) Pendapatan dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal
transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
c. Penyajian dan Pengungkapan
Pendapatan – LO disajikan dalam Laporan Operasional sesuai dengan
klasifikasi dalam Bagan Akun Standar (BAS). Rincian dari pendapatan
dijelaskan dalam CALK sesuai dengan klasifikasi sumber pendapatan.
Hal – hal yang harus diungkapkan dalam CALK terkait dengan
Pendapatan – LO adalah:
1) Penerimaan pendapatan – LO tahun berkenaan setelah tanggal
berakhirnya tahun anggaran
2) Penjelasan mengenai pendapatan – LO yang pada tahun pelaporan yang
bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus
3) Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan pendapatan
daerah
4) Informasi lainnya yang dianggap perlu
3. Kebijakan Akuntansi Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitasyang dapat berupa pengeluaran
atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban merupakan
unsur/komponen penyusunan laporan operasional.
Beban diakui pada saat: Timbulnya kewajiban, Terjadinya konsumsi asset,
Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
a. Pengukuran
1) Harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban beban
yang timbul, konsumsi asset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa. Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah
2) Menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika
barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya
b. Penyajian dan Pengungkapan
Beban disajikan dalam laporan operasional. Rincian dari beban
dijelaskan dalam CALK sesuai dengan klasifikasi ekonomi, yaitu: Beban
Operasi, Beban Transfer, Beban Non Operasional, Beban Luar Biasa.
Hal – hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan beban, antara lain:
1) Pengeluaran beban tahun berkenaan
2) Pengakuan beban tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya periode
akuntansi/tahun anggaran sebagai penjelasan perbedaan antara pengakuan
belanja
3) Informasi lainnya yang dianggap perlu

4. Neraca
a. Aset Lancar

33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika aset dapat segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
1) Kas dan setara kas
Kas dan setara kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah
Daerah atau investasi jangka pendek yang likuid yang siap dicairkan
menjadi kas serta bebas dari resiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas juga meliputi:
a) Seluruh Uang yang Harus Dipertanggungjawabkan; dan
b) Saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan
untuk melakukan pembayaran.
Kas terdiri dari:
(1) Kas di Kas Daerah;
(2) Kas di Bendahara Penerimaan; dan
(3) Kas di Bendahara Pengeluaran.
Pengukuran Kas:
Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya
disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta
asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank Sentral
pada tanggal neraca.
2) Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemen kas dan
berisiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (dua belas) bulan.
Investasi jangka pendek terdiri dari:
a) Deposito lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 12
(dua belas) bulan;
b) Surat Utang Negara (SUN);
c) Sertifikat Bank Indonesia (SBI); dan
d) Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
Pengakuan Investasi Jangka Pendek:
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat di akui sebagai investasi jangka
pendek apabila memenuhi salah satu kriteria:
a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa
potensial dimasa yang akandatang atas suatu investasi tersebut
dapat diperoleh Pemerintah Daerah.
b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).

3) Piutang
Piutang adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah
Daerah dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan uang
sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah.
a) Pengakuan Piutang:
Pengakuan piutang terjadi pada akhir periode ketika akan disusun
Neraca dan diakui sebesar Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum
dilunasi, atau pada saat terjadinya pengakuan hak untuk menagih
piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang Piutang.
b) Pengukuran Piutang
Pencatatan piutang untuk pertama kali sebesar nilai nominal yaitu
sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi. Penyajian piutang di
Neraca dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value), sehingga perlu dibentuk penyisihan piutang tak

34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
tertagih untuk mencerminkan nilai yang dapat direalisasikan tersebut.
Untuk kemudahan dan keseragaman perhitungan, maka besarnya
penyisihan piutang adalah 20% pertahun dari nominal piutang dan
dihitung dari kondisi awal tahun anggaran (Atas penyisihan piutang
dikenakan atas saldo piutang per 1 Januari).
4) Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan merupakan aset yang berwujud, yang meliputi :
a) Barang atau perlengkapan yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah;
b) Bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi;
c) Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual
atau diserahkan kepada masyarakat.
d) Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan;
Termasuk dalam persediaan antara lain tanah/bangunan, hewan, dan
tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
a) Pengakuan Persediaan:
(1) Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi
masa depan diperoleh pemerintah daerah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal.
(2) Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
berdasarkan hasil inventarisasi fisik (Stock Opname).
(3) Barang yang akan dijual atau diserahkan kepada
masyarakat misalnya hewan dan tanaman antara lain
berupa sapi, kuda ikan, benih padi dan bibit tanaman
yang sampai dengan tanggal pelaporan belum dijual
atau diserahkan diakui sebagai persediaan.
(4) Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang
dimiliki proyek swakelola dan dibebankan ke suatu
perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan,
tidak dimasukkan sebagai persediaan.
(5) Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak
dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam
catatan atas Laporan Keuangan.

b) Pengukuran Persediaan
(1) Persediaan disajikan sebesar:
(a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
(b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri
(c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
(2) Biaya perolehan persediaan meliputi harga
pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya
lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada
perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang
serupa mengurangi biaya perolehan.
(3) Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya
perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.

35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
(4) Barang Persediaan yang memiliki nilai nominal yang
dimaksud untuk dijual, seperti karcis parkir, blangko
kartu keluarga/KTP dinilai dengan biaya perolehan
terakhir.
(5) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan
dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar
persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian
kewajiban antarpihak yang memahami dan berkeinginan
melakukan transaksi wajar.

b. Aset Non Lancar


1) Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama lebih 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang terdiri dari :
a) Investasi Non Permanen; dan
b) Investasi Permanen.

Pengakuan Investasi Jangka Panjang


Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila
memenuhi salah satu kriteria :
a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa
potensial dimasa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat
diperoleh pemerintah;
b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi jangka panjang diakui
sebagai pengeluaran pembiayaan

Pengukuran Investasi Jangka Panjang


a) Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai
pasar digunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
b) Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
Pemerintah Daerah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah
Daerah adalah sebesar biaya perolehan atau nilai wajar investasi
tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

Penilaian Investasi Jangka Panjang


Penilaian investasi Pemerintah Daerah dilakukan dengan tiga metode
yaitu :
a) Metode Biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang
diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan
usaha/badan hukum yang terkait.
b) Metode Ekuitas, Pemerintah Derah mencatat investasi awal sebesar
biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba
atau rugi Pemerintah Daerah setelah tanggal perolehan.
c) Metode Nilai Bersih yang dapat Direalisasikan, Metode nilai
bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

c. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah Daerah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

1) Pengakuan Aset Tetap

36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan
memenuhi kriteria:
a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
dan
d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah.
2) Batasan Jumlah Biaya Kapitalisasi (Capitalization Treshold)
Perolehan Awal Aset Tetap
Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset
tetap berupa Tanah, Peralatan dan Mesin, Jalan, Jaringan dan Instalasi serta
Aset Tetap Lainnya adalah nilai per unitnya sebagai berikut:
a) Tanah dengan nilai Rp 1,00 atau lebih;
b) Alat Angkutan dan alat berat sebesar Rp 1.000.000,00;
c) Peralatan dan mesin lainnya selain alat angkutan dan alat berat sebesar
Rp 500.000,00;
d) Jalan, Jaringan dan Instalasi dengan nilai Rp 10.000.000,00 kecuali
untuk perolehan jalan, jaringan dan instalasi yang diperoleh melalui
hibah dan/atau rampasan yang tidak diketahui nilai perolehan atau
nilai wajarnya, maka diberikan nilai Rp 1,00
e) Aset tetap lainnya seperti barang bercorak budaya/kesenian, hewan,
ternak, tanaman dan aset tetap lainnya kecuali buku-buku
perpustakaan sebesar Rp 500.000,00;
f) Aset tetap lainnya berupa buku perpustakaan sebesar Rp 100.000,00
g) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atas perolehan aset tetap
konstruksi (gedung dan Bangunan) sebesar Rp10.000.000,00
Catatan: Batasan kapitalisasi yang baru tersebut akan membawa
konsekuensi bagi Pemerintah Kabupaten Siak untuk melakukan koreksi
terhadap batasan kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan sebelumnya,
dan jika tidak memenuhi batasan kapitalisasi tersebut maka aset tetap
tersebut akan dipindahkan dari Daftar Aset Intra Comptable menjadi Daftar
Aset Tetap/Inventaris Extra Comptable.
3) Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditure)
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi
manfaat ekonomik dimasa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai
tercatat aset yang bersangkutan.
Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap perunit untuk
pengeluaran setelah perolehan adalah sebagai berikut:
a) Konstruksi meliputi gedung dan bangunan, jalan, irigasi, jaringan
sebesar Rp 10.000.000,00 atau 10% dari nilai perolehan awal (initial
cost), nilai mana yang paling tinggi.
b) Peralatan dan mesin berupa alat-alat berat dan angkutan sebesar Rp
1.000.000,00 atau 10% dari nilai perolehan awal (initial cost), nilai
mana yang paling tinggi.
c) Peralatan dan mesin Lainnya sebesar Rp 500. 000,00 keatas atau 10%
dari nilai perolehan awal (initial cost), nilai mana yang paling tinggi.
d) Aset tetap lainnya seperti barang bercorak budaya/kesenian, hewan,
ternak, tanaman dan aset tetap lainnya kecuali buku-buku
perpustakaan sebesar Rp 500.000,00 atau 10% dari nilai perolehan
awal (initial cost), nilai mana yang paling tinggi;

37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
e) Aset tetap lainnya berupa buku perpustakaan sebesar Rp 100.000,00
atau 10% dari nilai perolehan awal (initial cost), nilai mana yang
paling tinggi;

4) Pengukuran Aset Tetap


Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka
nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
a) Tanah
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang
dimiliki atau diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap digunakan.
Dalam akun tanah termasuk tanah yang digunakan untuk bangunan,
jalan, irigasi dan jaringan.

(1) Pengakuan Tanah


Pengakuan tanah di luar negeri sebagai aset tetap hanya
dimungkinkan apabila perjanjian penguasaan dan hukum serta
perundang-undangan yang berlaku di Negara tempat Perwakilan
Republik Indonesia berada mengindikasikan adanya penguasaan
yang bersifat permanen.
(2) Pengukuran Tanah
Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan mencakup harga perolehan atau biaya pembebasan
tanah, biaya yang dikeluarkan dalan rangka memperoleh hak, biaya
pematangan, pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang
dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai.
b) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup antara lain : alat berat, alat
angkutan, alat bengkel dan alat ukur; alat pertanian; alat kantor dan
rumah tangga; alat studio, komunikasi dan pemancar; alat kedokteran
dan kesehatan; alat laboratorium; alat persenjataan; komputert; alat
eksplorasi; alat pemboran; alat produksi, pengolahan dan pemurnian;
alat bantu eksplorasi; alat keselamatan kerja; alat peraga dan unit
peralatan proses produksi yang masa manfaatnya lebih dari 12 (dua
belas) bulan dan dalam kondisi siap digunakan.
Pengukuran Peralatan dan Mesin:
Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan
mesin tersebut sampai siap pakai

c) Gedung dan Bangunan


Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan
yang dibeli atau dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan.
Gedung dan bangunan di neraca meliputi antara lain bangunan gedung;
monument; bangunan menara dan rambu-rambu.

Pengukuran Gedung dan Bangunan


Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai
siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya
konstruksi; termasuk biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak.

d) Jalan, Jaringan dan Instalasi


Jalan, Jaringan dan Instalasi mencakup jalan, irigasi dan jaringan
yang dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan

38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
dalam kondisi yang siap digunakan. Jalan, irigasi dan jaringan dineraca
antara lain meliputi: Jalan dan Jembatan; Bangunan Air; Instalasi dan
Jaringan. Akun ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk
pembangunan jalan, irigasi dan jaringan. Tanah yang diperoleh untuk
keperluan dimaksud dimasukkan dalam akun tanah.

Pengukuran Jalan, Jaringan dan Instalasi


Biaya perolehan jalan, jaringan dan instalasi menggambarkan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, jaringan dan
instalasi sampai siap pakai.

e) Aset Tetap Lainnya


Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan
dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap digunakan. Aset tetap lainnya di neraca antara lain meliputi: koleksi
perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya/oleh raga.

Pengukuran Aset Tetap Lainnya


Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap
pakai.

f) Konstruksi dalam Pengerjaan


Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang
dalam proses pembangunan yang pada tanggal laporan keuangan belum
selesai seluruhnya dikerjakan. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup
tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi dan
jaringan dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum
selesai.

Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan


(1) Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi dalam
Pengerjaan jika :
(a) Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan
datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh.
(b) Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
(c) Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
(2) Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang
dimaksudkan digunakan untuk opersional Pemerintah Daerah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh
karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.
(3) Konstruksi Dalam Pengerjaan di pindahkan ke pos aset tetap yang
bersangkutan jika kriteria berikut terpenuhi :
(a) Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan
(b) Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan
perolehan.

Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan


(1) Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.
(2) Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola antara lain:
(a) Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi;

39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
(b) Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya
dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan
(c) Biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan
konstruksi yang bersangkutan.
(3) Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak
konstruksi meliputi :
(a) Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan
dengan tingkat penyelesaian pekerjaan;
(b) Kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor
berhubung dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum
dibayar pada tanggal pelaporan.
(c) Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga
sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.
(4) Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang
timbul selama masa konstruksi di kapitalisasi dan menambah biaya
konstruksi, sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan
ditetapkan secara andal.
(5) Biaya pinjaman mencakup biaya bunga dan biaya lainnya yang
timbul sehubungan dengan pinjaman yang digunakan untuk
membiayai konstruksi.
(6) Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa jenis aset
yang diperoleh dalam suatu periode tertentu, biaya pinjaman periode
yang bersangkutan dialokasikan ke masing-masing konstruksi
dengan metode rata-rata tertimbang atas total pengeluaran biaya
konstruksi.
(7) Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang
penyelesaiannya jatuh pada waktu yang berbeda-beda, maka jenis
pekerjaan yang sudah selesai tidak diperhitungkan biaya pinjaman.
Biaya pinjaman hanya di kapitalisasi untuk jenis pekerjaan yang
masih dalam proses pengerjaan.

g) Aset Lainnya
Aset lainnya adalah aset Pemerintah Daerah yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancer, investasi jangka panjang, aset tetap
dan dana cadangan.

Aset Lainnya terdiri dari:


(1) Tagihan Piutang Penjualan Angsuran;
Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat
diterima dari penjualan aset Pemerintah Daerah secara angsuran
kepada pegawai Pemerintah Daerah. Tagihan penjualan angsuran
dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset
yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayarkan ke Kas Umum Daerah atau sebesar daftar saldo tagihan
penjualan angsuran.
(2) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah;
Tuntutan perbendaharaan (TP) merupakan proses yang dilakukan
terhadap bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas
suatu kerugian yang diderita oleh Pemerintah sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung dari suatu perbuatan melanggar
hukum yang dilakukan oleh bendahara tersebut atau kelalaian dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya. Tuntutan Perbendaharaan dinilai
sebesar nilai nominal dalam Surat Keputusan Pembebanan setelah

40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh bendahara yang
bersangkutan ke kas umum daerah.
Tuntutan ganti rugi (TGR) merupakan suatu proses yang
dilakukan terhadap pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan
untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh
Pemerintah Daerah sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung
dari perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas kewajibannya.
Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat
Keterangan Tanggungjawab mutlak (SKTM) setelah dikurangi
dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai tang bersangkutan
ke Kas Umum Daerah.
(3) Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang
mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha
yang dimiliki. Bentuk Kemitraan tersebut antara lain dapat berupa:

(a) Bangun, Kelola, Serah (BKS)


Bangun, Kelola, Serah (BKS) adalah suatu bentuk kerja
sama berupa pemanfaatan aset pemerintah Daerah oleh pihak
ketiga/investor, dengan cara pihak ketiga/investor tersebut
mendirikan bangunan dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya
serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, untuk
kemudian menyerahkannya kembali bangunan dan atau sarana
lain berikut fasilitasnya kepada Pemerintah Daerah setelah
berakhirnya jangka waktu yang disepakati (masa konsesi).
Bangun, Kelola Serah (BKS) dicatat sebesar nilai aset yang
diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga/investor untuk
membangun aset BKS tersebut.

(b) Bangun, Serah, Kelola (BSK) adalah pemanfaatan aset


Pemerintah Daerah oleh pihak ketiga/investor dengan cara pihak
ketiga/investor tersebut mendirikan bangunan dan/atau sarana
lain berikut fasilitasnya kemudian menyerahkan aset yang
dibangun tersebut kepada Pemerintah Daerah untuk di kelola
sesuai dengan tujuan pembangunan aset tersebut. Bangun, Serah,
Kelola (BSK) dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun
yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah
dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihak ketiga/investor
untuk membangun aset tersebut.
(4) Aset Tidak Berwujud
Aset tidak berwujud adalah asset tetap yang secara fisik tidak
dapat dinyatkan atau tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Aset tidak berwujud meliputi:

(a) Software computer yang digunakan dalam jangka waktu lebih


dari satu tahun.
(b) Lisensi dan franchise
(c) Hak cipta (copyright), paten dan hak lainnya.
(d) Hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka
panjang.
(5) Aset Lain-Lain

41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Pos aset lain-lain digunakan untuk mencata aset lainnya yang tidak
dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak berwujud, Tagihan
Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi
dan Kemitraan dengan pihak ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah
aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Daerah.
(6) Aset Bersejarah
Kebijakan ini tidak mengharuskan Pemerintah Daerah untuk
menyajikan aset bersejarah (heritage assets) di neraca namun aset
tersebut harus diungkap dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

d. Kewajiban
1) Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan dibayar (atau jatuh tempu) dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban ini mencakup:

a) Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK), terdiri dari:


(1) Utang Taspen;
(2) Utang Askes
(3) Utang PPh Pusat;
(4) Utang PPN Pusat;
(5) Utang Taperum;
(6) Utang Perhitungan Pihak Ketiga Lainnya.
Saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan
kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah
yang masih harus disetorkan.

Pengakuan Utang Perhitungan Pihak Ketiga (Account


Payable) pada saat Pemerintah Daerah menerima hak atas barang
termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya,
Pemerintah Daerah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang
belum dibayarkan untuk barang tersebut.

Bila kontraktor membangun fasilitas atau peralatan sesuai


dengan spesifikasi yang ada pada kontrak perjanjian dengan
Pemerintah Daerah, jumlah yang dicatat harus berdasarkan realisasi
fisik kemajuan pekerjaan sesuai dengan berita acara kemajuan
pekerjaan.

b) Utang Bunga, terdiri dari :


(1) Utang bunga kepada Pemerintah Pusat;
(2) Utang bunga kepada Daerah Otonomi Lainnya;
(3) Utang bunga kepada BUMN/BUMD;
(4) Utang bunga kepada Bank/Lembaga Keuangan;
(5) Utang bunga Dalam Negeri Lainnya;
(6) Utang bunga Luar Negeri.
Utang bunga atas utang Pemerintah Daerah harus dicatat
sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayarkan. Utang
bunga atas utang Pemerintah Daerah yang belum dibayar harus diakui
pada setiap akhir periode sebagai bagian dari kewajiban yang terkait.

c) Utang Pajak, terdiri dari :


(1) Utang Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21;
(2) Utang Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 22;
(3) Utang Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai.

d) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, terdiri dari :

42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
(1) Utang Bank;
(2) Utang Obligasi;
(3) Utang Pemerintah Pusat;
(4) Utang Pemerintah Provinsi;
(5) Utang Pemerintah Kabupaten/Kota.
Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian
lancer utang jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

e) Utang Jangka Pendek Lainnya


Kewajiban lancar lainnya merupakan kewajiban lancar yang
tidak termasuk dalam kategori yang ada. Termasuk dalam kewajiban
lancar lainnya tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada
saat laporan keuangan disusun. Penerimaan pembayaran di muka atas
penyerahan barang atau jasa oleh Pemerintah Daerah kepada pihak
lain.

2) Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban Pemerintah
Daerah yang waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak tanggal
pelaporan. Kewajiban Jangka Panjang terdiri dari Utang Dalam Negeri dan
Utang Luar Negeri.

a) Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur
dengan andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima
atau pada saat kewajiban timbul.

b) Pengukuran Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam
mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral
pada tanggal neraca.

e. Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Rumah Sakit yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban Rumah Sakit pada tanggal laporan. Ekuitas
diakui pada akhir periode berdasarkan jurnal penyesuaian untuk memindahkan
surplus/defisit LO ke dalam neraca. Pengukuran saldo ekuitas di neraca berasal
dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.

43
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

A. Penjelasan Pos – Pos Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan Daerah Realisasi 2021 Realisasi 2020


Rp. 288,846,500.00 Rp. 101,123,500.00

Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Rumah Sakit Type D Perawang yang
menambah ekuitas dana lancar dalam priode Tahun Anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak Pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah. Realisasi
Pendapatan merupakan realisasi Januari s/d Desember Tahun 2021 sebesar Rp. 288,846,500.00
tersebut terdiri dari retribusi daerah. Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2020
sebesar Rp. 101,123,500.00. merupakan realisasi April s/d Desember tahun 2020. Realisasi
Pendapatan Asli Daerah tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.1
Rincian Pendapatan Asli Daerah
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

Uraian Pendapatan Realisasi Tahun Realisasi Tahun


No. Anggaran %
Asli Daerah 2021 2020
1.1. Retribusi Daerah 192,969,000.00 288,846,500.00 150% 101,123.500,00
2
Jumlah 150
192,969,000.00 288,846,500.00 101,123,500.00
%

b. Belanja Daerah 31 Desember 2021 31 Desember 2020


80,000,000.00 38,579,310.00

Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 80,000,000.00. Realisasi belanja
daerah merupakan realisasi dana retribusi untuk belanja barang dan jasa. Belanja daerah terdiri
dari:
Tabel 5.2
Rincian Belanja Daerah
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

Anggara Realisasi TA Realisasi TA


No Uraian %
n 2021 2020
Belanja Tidak 0,00
2.1 0,00 0,00 0,00
Langsung
2.2 Belanja Langsung 0,00 80,000,000.00 100 38,579,310,00
2.3 Belanja Modal 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 80,000,000.00 100 38,579,310,00

a. Belanja Tidak Langsung 31 Desember 2021 31 Desember 2020


0,00 0,00

Realisasi belanja tidak langsung tahun anggaran 2021 sebesar Rp 0,00. Realisasi belanja
tidak langsung tahun anggaran 2020 merupakan realisasi April s/d Desember tahun 2020.
Belanja Tidak Langsung terdiri dari:

44
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

Tabel 5.3
Rincian Belanja Tidak Langsung
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

Realisasi TA Realisasi TA
No Uraian Anggaran %
2020 2019
2.1.1 Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00 0,00
2.1.2 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00
2.1.3 Belanja Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Bantuan 0,00
2.1.4 0,00 0,00 0,00
Sosial
2.1.5 Belanja Bantuan 0,00 0,00 0,00 0,00
Keuangan kepada
Provinsi/Kab/Kota dan
Pem. Desa dan Parpol
2.1.6 Belanja Tidak Terduga 0,00 0,00 0,00 00,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Belanja Langsung 31 Desember 2021 31 Desember 2020


80,000,00.00 38,579,310,00

Realisasi Belanja Langsung tahun anggaran 2021 sebesar Rp 80,000,00.00. Realisasi


belanja tidak langsung tahun anggaran 2020 Rp. 38,579,310,00 sebesar merupakan realisasi
April s/d Desember tahun 2020. Belanja Langsung terdiri dari:

a. Belanja Barang dan Jasa 31 Desember 2021 31 Desember 2019


80,000,00.00 38,579,310,00

Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 80,000,00,
Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp 38,579,310,00 atau
100% dari anggaran. Realisasi Belanja Barang Tahun 2020 kurang dari anggaran yang telah
ditetapkan karena realisasi belanja barang merupakan realisasi dari bulan April s/d Desember.
Realisasi Belanja Barang dan Jasa merupakan realisasi hasil retribusi yang digunakan untuk
Belanja Jasa Kantor, Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan sebesar 40%. Belanja Barang terdiri
dari:

Tabel 5.4
Rincian Belanja Barang dan Jasa
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

No Uraian Anggaran 2021 Realisasi TA 2021


A. Belanja Dari Dana Retribusi 77,187,600,00 80,000,000,00
1. Belanja Bahan Pakai Habis 0,00 0,00
Belanja alat tulis kantor 0,00 0,00
Belanja perangko materai dan benda
0,00 0,00
pos lainnya
Belanja bahan habis pakai material 0,00 0,00

45
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
No Uraian Anggaran 2021 Realisasi TA 2021
kesehatan
2. Belanja Bahan/Material 0,00 0,00
Belanja bahan obat-obatan 0,00 0,00
Belanja bahan publikasi 0,00 0,00
3. Belanja Jasa Kantor 77,187,600,00 80,000,000,00
Belanja jasa pelayanan kesehatan 77,187,600.00 80,000,000,00
4. Belanja Cetak dan Penggandaan 0,00 0,00
Belanja cetak 0,00 0,00
Belanja penggandaan 0,00 0,00
5. Belanja Perjalanan Dinas 0,00 0,00
Belanja perjalanan dinas dalam
0,00 0,00
daerah
Jumlah 77,187,600,00 80,000,000,00

c. Transfer
1) Transfer Bagi Hasil Pendapatan
31 Desember 2021 31 Desember 2020
208,846,500.00 62,544,190.00

Realisasi Transfer Bagi Hasil Pendapatan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 208,846,500.00.
Realisasi Transfer Bagi Hasil Pendapatan Tahun 2020 sebesar Rp. 62,544,190.00,-. Realisasi
Transfer Bagi Hasil Pendapatan merupakan realisasi hasil retribusi yang ditransfer untuk
Pendapatan Asli Daerah sebesar 60%. Tranfer Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari:
Tabel 5.5
Rincian Transfer Bagi Hasil Pendapatan
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

Realisasi TA
No Uraian Anggaran % Realisasi TA 2020
2021
3.1.1 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00 0,00
Bagi Hasil 180%
3.1.2 115,781,400.00 208,846,500.00 62,544,190,00
Retribusi
Bagi Hasil
3.1.3 Pendapatan 0,00 0,00 0,00 0,00
Lainnya
Jumlah 115,781,400.00 208,846,500.00 180% 62,544,190,00

2) Transfer Bantuan Keuangan


B. 31 Desember 2021 31 Desember 2020
0,00 0,00

Tranfer Bantuan Keuangan tahun anggaran 2021 sebesar Rp 0,00. Tranfer bantuan keuangan
tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 0,00. Tranfer Bantuan Keuangan terdiri dari:

Tabel 5.6
Rincian Transfer Bantuan Keuangan
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

Realisasi TA Realisasi TA
No Uraian Anggaran %
2021 2020
3.2.1 Transfer Bantuan 0,00 0,00 0,00 0,00

46
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Keuangan Kepada
Pemerintah Daerah Lainnya
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

C. Penjelasan pos-pos Laporan Operasional


Laporan Opersional adalah salah satu unsur laporan keuangan yang menyajikan ikhtisar
sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunannya yang di kelola oleh pemerintah
pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Tujuan
laporan Operasional memberikan informasi tentang kegiatan operasioanal keuangan yang
tercerminkan dalam pendapatan LO, beban dan surplus/defisit-LO dari Rumah Sakit Type D
Perawang.
2. Pendapatan
31 Desember 2021 31 Desember 2020
2,972,379,031.12 1,848,575,756.84

Pendapatan LO adalah Hak Pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Realisasi
Pendapatan LO selama TA 2021 sebesar Rp 2,972,379,031.12. yang berasal dari pendapatan
jasa layanan dari masyarakat, hibah, dan APBD tahun berjalan, jika dibandingkan dengan
realisasi TA 2020 sebesar Rp 1,848,575,756.84 maka mengalami kenaikan sebesar Rp.
1,123,803,274.28 atau 61 %. Pendapatan Kegiatan Operasional terdiri dari:
Tabel 5.7
Rincian Pendapatan Kegiatan Operasional
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

No Uraian Realisasi TA 2021 % Realisasi TA 2020


186
1 Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat 288,846,500.00 101,123,500.00
%
2 Pendapatan Hasil Kerjasama 0,00 0% 0,00
3 Pendapatan Hibah 47,570,000,00 0% 47,570,000,00
4 Pendapatan APBD 2,635,962,531.12 55% 1,699,882,256.84
5 Pendapatan Usaha Lainnya 0,00
Jumlah 2,972,379,031.12 61% 1,848,575,756.84

a. Pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat


Realisasi pendapatan Jasa Layanan dari Masyarakat LO Rumah Sakit Umum Daerah
Type D Perawang selama tahun 2021 adalah sebesar Rp 288,846,500.00
b. Pendapatan APBD
Realisasi Pendapatan APBD LO Rumah Sakit Umum Daerah Type D Perawang selama
tahun 2021 adalah sebesar Rp. 2,635,962,531.12 terdiri dari obat-obatan dan Barang
Habis Pakai yang didistribusikan Dinas Kesehatan Kabupaten Siak kepada Rumah Sakit
Umum Daerah Type D Perawang.
c. Pendapatan Hibah
Realisasi Pendapatan Hibah - LO pada Rumah Sakit Umum Daerah Type D
Perawang selama Tahun 2021 adalah sebesar Rp. 47,570,000,00 merupakan Hibah
ALKES dari Propinsi Riau ke Rumah Sakit Umum Daerah Type D Perawang.
3. Beban
A. 31 Desember 2021 31 Desember 2020
851,768,947.27 868,658,300.06

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.

47
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Realisasi Beban Rumah Sakit Umum Daerah Type D Perawang selama TA 2021 dan
TA 2020 adalah sebesar Rp. 851,768,947.27 dan Rp. 868,658,300.06 jika dibandingkan TA
2020 mengalami penurunan sebesar Rp. 392,335,352.79 atau 45% dengan rincian sebagai
berikut:

Tabel 5.8
Rincian Beban Operasional
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun Anggaran 2021 dan 2020

No Uraian Realisasi TA 2021 % Realisasi TA 2020


1 Beban Pegawai 0,00 0% 0,00
2 Beban Persediaan 562,922,447.27 27% 767,534,800.06
199
3 Beban Barang dan Jasa 115,538,600 38,579,310.00
%
4 Beban Pemeliharaan 0,00 0% 0,00
Beban Langganan Daya dan 0%
5 0,00 0,00
Jasa
6 Beban Perjalanan Dinas 0,00 0% 0,00
7 Beban Penyusutan Aset 0,00 0% 0,00
Beban Transfer Bagi Hasil 177
8 173,307,900.00 62,544,190.00
Pendapatan %
Jumlah 851,768,947.27 45% 868,658,300.06

Jumlah Beban Persediaan merupakan nilai obat yang terpakai selama satu tahun
berjalan, jumlah beban barang dan jasa merupakan belanja jasa pelayanan kesehatan,
serta jumlah beban transfer bagi hasil pendapatan merupakan jumlah retribusi yang
ditransfer 60% untuk Pendapatan Asli Daerah.

4. Surplus/ Defisit LO

Realisasi TA 2021 Realisasi TA 2020 Lebih/Kurang


Rp. 2,120,610,083.85 Rp. 979,917,456.78 Rp. 731,467,921.49

Realisasi Defisit dari LO pada Tahun 2021 senilai Rp. 2,120,610,083.85 jika pada tahun 2020
sebesar Rp. 979,917,456.78 maka mengalami kenaikan senilai Rp. 731,467,921.49 atau
sebesar 75%.

D. Penjelasan pos-pos Neraca


1. Aset 31 Desember 2021 31 Desember 2020
Rp. 30,561,278,381.79 Rp. 36,527,827,283.01

Jumlah tahun 2021 sebesar Rp. 30,561,278,381.79 terjadi penurunan sebesar Rp.
5,966,548,901.22 dibandingkan tahun 2020 hal ini dikarenakan besarnya jumlah akumulasi
penyusutan aset tetap tahun 2021. Berikut ini rincian aset tahun 2021 dan 2020:

48
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

a. Aset Lancar 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 2,073,040,083.85 Rp. 932,347,456.78

Jumlah Aset Lancar tahun 2021 sebesar Rp. 2,073,040,083.85 dan Jumlah Aset Lancar
tahun 2020 sebesar Rp. 932,347,456.78

1) Kas di Bendahara 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Pengeluaran Rp 0,00 Rp 0,00

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Per Desember 2021 sebesar Rp.0,00

2) Kas di Bendahara 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Penerimaan Rp 0,00 Rp 0,00

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Per Desember 2021 sebesar Rp.0,00

3) Persediaan Obat dan 31 Desember 2021 31 Desember 2020


BMHP Rp. 2,073,040,083.85 Rp. 932,347,456.78

Saldo akun persediaan obat dan BMHP Per 31 Desember 2021 sebesar Rp.
2,073,040,083.85 merupakan hasil dari stock opname yang dilakukan Per 31 Desember
2021 Persedian Obat dan BMHP terdiri dari:

Tabel 5.9
Rincian Persediaan Obat dan BMHP
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020

Saldo Per 31 Saldo Per 31


No Uraian
Desember 2021 Desember 2020
1. Persediaan APBD II (Obat) 361,499,143.66 221,362,958.50
2. Persediaan APBD II (BHP) 1,537,163,896.00 257,692,141.70
3. Persediaan APBD I (Obat) 47,549,075.26 36,540,794.33
4. Persediaan APBD I (BHP) 75,552,238.92 415,036,227.25
5. Persediaan APBD I ( Vaksin) 51,305,730.00 1,715,338.00
Jumlah 2,073,040,083.85 932,347,459.78

b. Aset Tetap 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 43,482,950,670.74 Rp. 50,211,410,122.77

Saldo aset tetap tahun 2021 sebesar Rp. 43,482,950,670.74 mengalami penurunan
dibandingkan dengan aset tetap tahun 2020 sebesar Rp. 50,211,410,122.77. Saldo aset tetap
ini merupakan jumlah keseluruhan dari Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan Per 31
Desember 20201dan 2020 dengan rincian sebagai berikut:

1) Tanah 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 0,00 Rp. 0,00

Saldo akun tanah merupakan nilai tanah yang dimiliki oleh Rumah Sakit Type D
Perawang Per 31 Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.10
Tanah
Rumah Sakit Type D Perawang

49
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Tahun 2021 dan 2020
Saldo Per 31 Desember Saldo Per 31 Desember
No Uraian
2021 2020
1. Tanah Bangunan 0,00 0,00
2. Tanah Pertanian 0,00 0,00
3. Tanah Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

Saldo akun tanah Per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 0,00 tidak mengalami
kenaikan/penurunan dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya karena tidak ada
penambahan dan pengurangan pada aset Tanah pada Rumah Sakit Type D Perawang

2) Peralatan dan Mesin 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 28,488,238,297.94 Rp. 35,595,479,826.23

Saldo akun Peralatan dan Mesin yang dimiliki oleh RS Type D Perawang per 31
Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.11
Peralatan dan Mesin
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020

Saldo Per 31 Saldo Per 31 Desember


No Uraian
Desember 2021 2020
1. Alat Besar 4.163.994.168,71 4.163.994.168,71
2. Alat Angkutan 5.156.935.804,00 3.568.295.563,78
Alat-alat Bengkel dan Alat
3. 500.669,38 0,00
Ukur
Alat-alat
0,00 0,00
Pertanian/Peternakan
4. Alat Kantor Rumah Tangga 2.461.664.259,09 2.333.311.368,71
Alat Studio dan
5. 0,00 0,00
Komunikasi
6. Alat-alat Kedokteran 36.075.110.451,20 33.988.590.326,07
7. Alat-alat Laboratorium 8.733.992.073,38 8.733.992.073,38
8. Komputer 400.076.044,45 144.876.044,45
Akumulasi Penyusutan
26,503,965,172.27 17,337,509,718.87
Aset Tetap
Jumlah 28,488,238,297.94 35,595,479,826.23

Saldo akun Peralatan dan mesin Per 31 Desember 2021 sebesar Rp 38.349.958.881,68
mengalami kenaikan dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya karena adanya
penambahan aset Peralatan dan Mesin pada Rumah Sakit Type D Perawang.

4) Gedung dan 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Bangunan Rp. 16,642,244,588.53 Rp. 15,929,579,510.53

Saldo akun Gedung dan Bangunan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Type D Perawang
Per 31 Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.12
Gedung dan Bangunan

50
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020

Penguranga
Penambahan
n Gedung
N Saldo Per 31 Gedung dan Saldo Per 31 Desember
Uraian dan
o Desember 2021 Bangunan Tahun 2020
Bangunan
2021
Tahun 2020
Gedung dan
1. Rp 16,642,244,588.53 712,665,078 0.00 Rp 15,929,579,510.53
Bangunan
Akm.
2 Rp. 1,647,532,215.53 333,883,001.54 0.00 1,313,649,213.99
Penyusutan
Jumlah Rp. 14,994,712,373 378,782,076.46 0.00 Rp 14,615,930,296.54

Saldo akun Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2021 sebesar Rp 14,994,712,373
mengalami kenaikan saldo tahun sebelumnya hal ini dikarenakan adanya penambahan
gedung dan bangunan tahun 2021.

5) Jalan, irigasi dan 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Jaringan Rp. 0,00 Rp. 0,00

Saldo akun Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki oleh Puskesmas Tualang Per 31
Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.13
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020
Penambahan Pengurangan
Saldo Per 31 Saldo Per 31
Jalan, Irigasi Jalan, Irigasi
No Uraian Desember Desember
dan Jaringan dan Jaringan
2021 2020
Tahun 2021 Tahun 2020
1. Instalasi Air Minum 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jaringan Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00
3. Jalan 0.00 0,00 0,00 0,00
Instalasi Pembangkit
4. 0,00 0,00 0,00 0,00
Listrik
5. Bangunan Air 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Jembatan 0,00 0,00 0,00 0,00
7. Drainase 0,00 0,00 0,00 0,00
8. Instalasi Gardu Listrik 0,00 0,00 0,00 0,00
9. Jaringan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
10. Jaringan dan Irigasi 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0.00 0,00 0,00 0,00

Saldo akun Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 0.00 tidak
mengalami kenaikan maupun penurunan dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya.

6) Aset Tetap Lainnya 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 0,00 Rp. 0,00

Saldo akun Aset Tetap Lainnya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Type D Perawang Per
31 Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.14

51
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Aset Tetap Lainnya
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020
Penambahan Pengurangan
Saldo Per 31 Saldo Per 31
Aset Tetap Aset Tetap
No Uraian Desember Desember
Lainnya Tahun Lainnya Tahun
2021 2020
2021 2020
1. Buku Perpustakaan 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Barang Bercorak 0,00 0,00 0,00 0,00
kesenian
3. Hewan Ternak dan 0,00 0,00 0,00 0,00
Tumbuhan
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Saldo akun Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 0.00 tidak
mengalami kenaikan maupun penurunan dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya.

7) Konstruksi Dalam 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Pengerjaan
Rp 0,00 Rp 0,00

Saldo akun Konstruksi Dalam Pengerjaan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Type D
Perawang Per 31 Desember 2021 dan 2021 sebagai berikut:

Tabel 5.15
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020

Penambahan Pengurangan
Saldo Per 31 Konstruksi Konstruksi Saldo Per 31
No Uraian Desember Dalam Dalam Desember
2021 Pengerjaan Pengerjaan 2020
Tahun 2021 Tahun 2020
1. Jalan 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jembatan 0,00 0,00 0,00 0,00
3. Gedung Sekolah 0.00 0,00 0,00 0,00
4. Gedung Tempat Kerja 0.00 0,00 0,00 0.00
5. Gedung Tempat Tinggal 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Gedung Tempat Ibadah 0,00 0,00 0,00 0,00
7. Bangunan Air 0,00 0,00 0,00 0,00
8. Bangunan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Instalasi Pembangkit
9. 0,00 0,00 0,00 0,00
Listrik
10. Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 0,00 0,00
11. Jaringan Air Bersih 0,00 0,00 0,00 0,00
12. Jaringan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Saldo akun Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2021 sebesar Rp 0,00 tidak
mengalami kenaikan maupun penurunan dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya.

c. Aset Lainnya 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 0,00 Rp. 0,00

52
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Saldo akun Aset Lainnya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Type D Perawang Per 31
Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.16
Aset Lainnya
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020
Saldo Per 31 Pengurangan Penambahan Saldo Per 31
No Uraian Desember Aset Lainnya Aset Lainnya Desember
2021 Tahun 2021 Tahun 2020 2020
1. Aset tidak berwujud 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Aset Lain-Lain 0,00 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Saldo akun Aset Lainnya Per 31 Desember 2021 sebesar Rp. 0,00 tidak mengalami
kenaikan maupun penurunan dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya.

2. Kewajiban 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp 0,00 Rp 0,00

Jumlah Kewajiban tahun 2021 sebesar Rp 0,00, sedangkan tahun 2020 jumlah kewajiban
sebesar Rp.0,00. Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan Jangka Panjang.
Berikut ini rincian kewajiban tahun 2021 dan 2020 :

a. Kewajiban Jangka 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Pendek Rp 0,00 Rp 0,00

Saldo akun kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2021 sebesar Rp.0,00 sedangkan
tahun 2020 sebesar Rp.0,00 jumlah kewajiban jangka pendek dibandingkan tahun 2020
tidak mengalami peningkatan dan penurunan. Berikut ini rincian kewajiban jangka
pendek tahun 2021 dan 2020:

1) Utang PFK 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp 0,00 Rp 0,00

Saldo akun Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Rumah Sakit Type D Perawang Per
31 Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.17
Utang Perhitungan Pihak Ketiga
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020
Saldo Per 31 Saldo Per 31
No Uraian
Desember 2021 Desember 2020
1. Utang PPN 0,00 0,00
2. Utang PPh Pasal 21 0,00 0,00
3. Utang PPh Pasal 22 0,00 0,00
4. Utang PPh Pasal 23 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

2) Utang Jangka Pendek 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Lainnya Rp 0,00 Rp 0,00

53
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Saldo akun Utang Jangka Pendek Lainnya Rumah Sakit Type D Perawang Per 31
Desember 2021 dan 2020 sebagai berikut:
Tabel 5.18
Utang Jangka Pendek Lainnya
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 2021 dan 2020
Saldo Per 31 Saldo Per 31
No Uraian
Desember 2021 Desember 2020
1. Klaim Pasien 0,00 0,00
2. Utang Jangka Panjang segera 0,00 0,00
Jatuh Tempo
3. Utang Jangka Pendek Lain 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00

3. Ekuitas 31 Desember 2021 31 Desember 2020


Rp. 43,482,950,670.74 Rp 50,211,410,122.77

Ekuitas 31 Desember 2021 sebesar Rp 43,482,950,670.74 dan ekuitas 31 Desember 2020


sebesar Rp. 50,211,410,122.77. Berikut ini rincian Ekuitas Per 31 Desember 2021 dan 2020:

Tabel 5.19
Ekuitas
Rumah Sakit Type D Perawang
Tahun 20201dan 2020
Saldo Per 31 Saldo Per 31
No Uraian
Desember 2021 Desember 2020
1. Di investasikan Dalam Investasi Jangka 0,00 0,00
Panjang
2. Di investasikan Dalam Aset Tetap 43,482,950,670.74 50,211,410,122.77
3. Di investasikan Dalam Aset Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 43,482,950,670.74 50,211,410,122.77

E. Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas (LAK)


Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama
periode Tahun 2021 yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pembiayaan, dan non anggaran.
I. Aktivitas Operasi
Saldo Arus Kas Bersih Aktivitas Operasi per 31 Desember 2021 sebesar Rp.
2,120,610,083.85 merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah
dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya dimasa yang
akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi
dijelaskan sebagai berikut :
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi sebesar Rp. 2,972,379,031.12 merupakan
pendapatan daerah yg bersumber dari retribusi daerah sebesar Rp. 288,846,500.00 pendapatan
yang bersumber dari APBD sebesar Rp. 2,635,962,531.12 dan pendapatan yang bersumber dari
Hibah sebesar Rp. 47,570,000.00
Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi sebesar Rp. 851,768,947.27 merupakan Belanja
Operasi dari Laporan Realisasi Anggaran sebesar Rp 80,000,000.00 pembayaran bahan habis
pakai yaitu jumlah obat yang terpakai selama tahun 2021 sebesar Rp. 562,992,447.27 dan
pembayaran lainnya yang merupakan transfer bagi hasil pendapatan, dari laporan realisasi
anggaran sebesar Rp. 208,846,500.00

F. Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas

54
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan Operasional
dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada tahun
pelaporan. Dari Laporan Perubahan Ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Saldo awal ekuitas tahun 2021 sebesar Rp. 51,143,757,579.55 merupakan saldo akhir
ekuitas tahun 2020.
2. Surplus LO sebesar Rp 2,120,610,083.85
3. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Koreksi Kas Rp. 0,-
b. Koreksi Piutang Rp. ,-
c. Koreksi Akum. Penyusutan Aset Tetap Rp. 7,708,376,908.81
d. Koreksi Aset lain – lain Rp 0,-
e. Koreksi Akumulasi Penyusutan Aset lain-lain Rp. 0,-
f. Koreksi Utang Beban Rp. 0,-
4. Saldo akhir ekuitas tahun 2021 sebesar Rp. 45,555,990,754.59

BAB VI
PENUTUP

Laporan keuangan ini dibuat sesuai dengan Permendagri 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2015 yang di konversi ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Tualang, Februari 2022

RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG


Kuasa Pengguna Anggaran

dr. H. AMDAN M.Kes


NIP. 19650613 200003 1 004

55
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG 202
1

LAMPIRAN-LAMPIRAN PENDUKUNG
LAPORAN KEUANGAN
RUMAH SAKIT TYPE D PERAWANG
TAHUN ANGGARAN 2020

56

Anda mungkin juga menyukai