“AKUNTANSI PENDAPATAN”
Disusun oleh :
KELOMPOK II
HARDIANSYAH B1C1 19 104
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya
tugas ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun atas dasar tugas Makalah mata kuliah
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen mata kuliah Ibu Vina Olivia Pebriany, SE., ME yang telah membimbing kami
dalam penyelesaian tugas ini.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita
dan pembaca dimasa yang akan datang.
Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis
harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi
dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.
Penyusun
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pendapatan menurut PSAK No. 23 adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomik
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Berdasarkan PSAP No.2 Paragraf 22-23 pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening
kas umum negara/daerah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari definisi diatas jelas terlihat bahwa pendapatan merupakan hak pemerintah yang
menambah nilai ekuitas dana pemerintah. Pendapatan menurut PP No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Pendapatan LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum Negara/daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
2. Pendapatan LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
2
1) Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya,
badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok
masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yangtidak mengikat.
2) Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan
akibat bencana alam.
3) Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota.
4) Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.
5) Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Permendagri No. 64 Tahun 2013 dalam bagan akun standar, pendapatan diklasifikasikan
sebagai berikut :
3
1. Pengakuan pendaatan ketika pendapatan didahului dengan adanya penetapan terlebih
dahulu ( official assessment). Misalnya pendapatan diakui pada saat SKPD
menetapkan surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
2. Pengakuan pendapatan yang di dahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak
dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh wajib pajak berdasarkan perhitungan
tersebut. Misalnya pendapatan diakui pada saat wajib pajak menghitung sendiri dan
bayar pajak hotel.
3. Pengakuan pendapatan yang pembayarannya dilakukan dimuka oleh wajib pajak
untuk memenuhi kewajiban selama beberapa period eke depan. Misalnya pendapatan
diakui saat SKPD menerima uang muka pajak reklame.
4. Pengakuan pendapatan yang didahului dengan penghitungan sendiri oleh wajib pajak
dan pembayaran diterima di muka untuk memenuhi kewajiban selama beberapa
periode kedepan. Misalnya pendapatan diakui pada saat wajib pajak menghitung
sendiri dan membayar uang muka pajak reklame.
5. Pengakuan pendapatan yang tidak perlu ada pendapatn terlebih dahulu. Misalnya
pendapatan diakui pada waktu kas untuk ijin trayek kendaraan diterima.
3. Pendapatan hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pad tanggal transaksi
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
4
Penyajian Pada Laporan Operasional
5
2.5 Pengungkapan Pendapatan
1. Pengungkapan Pendapatan-LRA
Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan realisasi anggaran
dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
anggaran dan realisasinya sangat dianjurkan untuk diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan. Berikut ilustrasi pengungkapan pendapatan dalam catatan atas
laporankeuangan.
2. Pengungkapan Pendapatan-LO
Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan operasional dan
rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
6
Anggaran Anggaran Selisih
2011 2011 (Rp)
(RP) (RP)
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pajak Daerah 800.000.000 900.000.000 100.000.000
Retribusi Daerah 400.000.000 470.000.000 70.000.000
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang dipisahkan 200.000.000 150.000.000 (50.000.000)
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah xxx
Pendapatan pajak-LO xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Piutang pajak daerah xxx
Pendapatan pajak-LO xxx
7
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Estimasi perubahan SAL xxx
Pendapatan pajak-LRA
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah xxx
Utang jaminan xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah xxx
Pendapatan Hasil Eksekusi Jaminan-LO xxx
c) Pendapatan Transfer
Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan diterimanya kas
pada rekening kas umum daerah.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah xxx
Pendapatan Transfer-LO xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Piutang Pendapatan xxx
Pendapatan Transfer-LO xxx
8
Apabila pemerintah daerah telah menerima dana transfer dari pemerintah
pusat atas kurang salur tersebut, maka rekening kas umum daerah akan
mengeluarkan nota kredit untuk PPKD.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah xxx
Piutang pendapatan xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di bendahara penerimaan xxx
Pendapatan Pajak Daerah-LO xxx
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Pajak Daerah-LRA xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
RK-PPKD xxx
Kas di bendahara penerimaan xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di bendahara penerimaan xxx
Pendapatan Retribusi Daerah-LO xxx
9
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Retribusi Daerah-LRA xxx
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
RK-PPKD xxx
Kas di bendahara penerimaan xxx
Dalam PSAP No. 10 Paragraf 8-11 dijelaskan bahwa kesalahan ditinjau dari difat
kejadian dikelompokan dalam 2 jenis :
1. Kesalahan Tidak Berulang. Kesalahn tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan
tidak akan terjadi kembali. Dikelompokan dalam 2 jenis : (1) Kesalahan tidak berulang
yang terjadi pada periode berjalan, (2) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada
periode sebelumnya.
2. Kesalahan Berulang dan Sistematik
Adalah kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dan jenis-jenis transaksi
tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.
Berikut ilustrasi perlakuan akuntansi atas pengembalian pendapatan, berdasarkan PSAP No.
12 Paragraf 29-31.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah-LO xxx
Kas di kas daerah xxx
10
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah-LRA xxx
Estimasi perubahan SAL xxx
2) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring) atas pendapatan
yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang
pendapatan yang sama.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah-LO xxx
Kas di kas daerah xxx
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah-LRA xxx
Estimasi perubahan SAL xxx
3) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (nonrecurring) atas pendapatan
yang terjadi pada periode sebelum penerimaan pendapatan dibukukan sebagai
pengurang ekuitas dalam laporan operasional dan pengurang saldo anggaran lebih
dalam laporan realisasi anggaran.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Ekuitas xxx
Kas di kas daerah xxx
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Saldo anggaran lebih xxx
Estimasi perubahan SAL xxx
11
2.8 Contoh Transaksi
1) Pada tanggal 27 November 2015, BUD menerima nota kredit dari Bank Daerah
berupa penambahan rekening kas daerah atas penerimaan kas berikut:
a. Pajak daerah meliputi pajak hotel sebesar Rp 55.000.000 dan pajak restoran Rp
50.000.000
b. Retribusi daerah sebesar Rp 155.000.000
3) Tanggal 30 November 2015, BUD menerima SP2D dari KPPN Z dan nota kredit dari
Bank Daerah atas penerimaan kas berikut:
a. Bagi hasil pajak sebesar Rp 27.500.000
b. Bagi hasil sumber daya alam sebesar Rp 75.000.000
Jurnal No. 1
Laporan
Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah Rp 265.000.000
Pendapatan pajak daerah-LO Rp 105.000.000
Pendapatan retribusi daerah-LO Rp 155.000.000
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Estimasi perubahan SAL Rp 265.000.000
Pendapatan pajak daerah-LRA Rp 105.000.000
Pendapatan retribusi daerah-LRA Rp 155.000.000
12
Jurnal No. 2
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah-LO Rp 25.000.000
Kas di kas daerah Rp 25.000.000
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Pendapatan pajak daerah-LRA Rp 25.000.000
Estimasi perubahan SAL Rp 25.000.000
Jurnal No. 3
Laporan
Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas di kas daerah Rp 112.500.000
Pendapatan bagi hasil pajak-LO Rp 27.500.000
Pendapatan bagi hasil SDA-LO Rp 75.000.000
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Estimasi perubahan SAL Rp 112.500.000
Pendapatan bagi hasil-LO Rp 27.500.000
Pendapatan bagi hasil SDA-LO Rp 75.000.000
Jurnal No. 4
Laporan Operasional
Tanggal Urai Debit Kredit
an
Ekuitas Rp 1.500.000.000
Kas di kas daerah Rp 1.500.000.000
Laporan Realisasi
Anggaran
Tanggal Urai Debit Kredit
an
Saldo Anggaran Lebih Rp 1.500.000.000
Estimasi perubahan SAL Rp 1.500.000.000
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendapatan merupakan hak pemerintah yang menambah nilai ekuitas dana pemerintah.
Pendapatan menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Pendapatan LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum Negara/daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
2. Pendapatan LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali
Pendapatan diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, secara garis besar ada tiga kelompok
pendapatan daerah (PP No. 71 Tahun 2010, yaitu :
14
DAFTAR PUSTAKA
15