Anda di halaman 1dari 19

Tugas Kelompok

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah yang diampu oleh Ibu Yuli Lestari Labangu, SE., M.Sc

Disusun oleh :
Kelompok 4 (Kelas C)

Jamia Nugrah B1C1 19 115

Joice Angelita B1C1 19 116

Jumaria B1C1 19 117

Kadek Siti Ratmini B1C1 19 119

L.M Abdilah B1C1 19 120

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya berupa kemampuan, kesempatan, dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjedul “Analisis Laporan Kinerja Keuangan” dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen.Selain itu, makalah ini bertujuan guna menambah wawasan tentang Analisis
Laporan Kinerja Keuangan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Kami sadar betul
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik
dan sarannya dari semua pihak agar kedepanya dapat lebih baik lagi dalam menyusun
makalah.Orang bijak mengatakan “tidak ada sesuatu yang sempurna dalam hidup”.Oleh
karena itu, apabila ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar besarnya.

Kendari, Mei 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2

A. MENGHITUNG VARIANS.............................................................................. 2

B. VARIASI DALAM PRAKTIK .......................................................................... 4

C. KETERBATASAN ANALISIS VARIANS ....................................................... 6

D. ILUSTRASI KASUS ........................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 15

A. KESIMPULAN ................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketika suatu laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu


memberikan informasi yang wajar dan relevan kepada pengguna, maka evaluasi menjadi
suatu hal yang sangat fundamental dalam pelaporan. Kinerja suatu laporan keuangan
meliputi beberapa aspek yang harus dinilai. Makalah ini mencoba membahas secara lugas
dan terfokus pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Bagian pertama
menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran dihitung untuk unit
bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan anggaran untuk unit bisnis,
pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat beban dan pusat pendapatan.
Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians ini digunakan
oleh manajemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh
perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya
dengan mengadakan analisisterhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan
keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara menghitung varians ?


2. Bagaimanakah varians dalai praktik itu ?
3. Apa saja keterbatasan analisis varians ?
4. Bagaimana contoh kasus dari analisis laporan kinerja keuangan ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. MENGHITUNG VARIANS

Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan,
yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi
lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan
untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat
dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi
menjadi beban beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi
lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu,
perusahaan bisa mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang
bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya,
kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.

Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut :

 Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba


 Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor penyebab kunci tersebut
 Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal
sehat” yang paling mendasar (“mengupas bawang”)
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor
penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

1. Varians pendapatan

Dalam bagian ini, djelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume
dan bauran penjualan. Penghitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil
dari lini produk kemudian diagresikan untuk menghitung total varians. Varians yang
positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual
melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.

a. Varians Harga Penjualan

Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan
harga standar dengan volume aktual.

b. Varians Bauran dan Volume

2
Seringkali varians bauran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan untuk
gabungan dari varians bauran dan volume adalah:

Varians bauran dan volume = (volume aktual-volume anggaran) x kontribusi per unit
yang dianggarkan

Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan.
Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari
yang diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk memperoleh kontribusi perunit
yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan akan
menghasilkan suatu varians.

c. Varians Bauran

Varians bauran dari masing-masing produk diperoleh dari persamaan :

Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran proporsi) - (volume


penjualan aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran

d. varians volume

Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan
antara varians bauran dan varians volume.

Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) - [(anggaran


penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]

e. Analisis Pendapatan Lainnya

Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.

f. Penetrasi Pasar dan Volume Industri

Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan
volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri.
Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi
mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri Karena hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan
dampak penetrasi pasar dan volume industri untuk varians bauran dan volume :

Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang
dianggarkan x kontribusi anggaran per unit

Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians total
adalah jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung dengan
cara sebagai berikut :

Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri dianggarkan) x


penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan

3
2. Varians Beban
a. Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan,
karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume
produksi.
b. Biaya Variabel
Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume.
Biaya produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual.
Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang
dianggarkan adalah volume produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan
dalam menentukan varians pendapatan.
3. Rangkuman Varians

Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam suatu laporan bagi
manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk
penyajian lainnya adalah dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya.
Hal ini memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians sebagai bagian
dari total pos pendapatan atau beban yang terkait.

B. VARIASI DALAM PRAKTIK

1. Periode Waktu dari Perbandingan

Perbandingan untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu tidak terlalu
dipengaruhi oleh penyimpangan temporer yang mungkin terlihat aneh untuk bulan
sekarang, dan oleh karena itu , tidak perlu terlalu diperhatikan oleh manajemen. Di pihak
lain, hal tersebut mungkin menyembunyikan timbulnya faktor penting yang tidak bersifat
temporer.

Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual
untuk satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan
akan memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan
tanggal tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai
tanggal itu, adalah mungkin bahwa deficit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan
yang tersisa.

2. Fokus pada Margin Kotor

Di banyak perusahaan, perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya diperkirakan


akan mengarah kepada perubahan dalam harga jual, dan tugas dari manajer pemasaran
adalah untuk memperoleh margin kotor yang dianggarkan yaitu penyebaran yang konstan
antara biaya dan harga jual. Kebijakan semacam itu terutama penting dalam periode
inflasi. Suatu analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan memiliki varians
harga jual. Melainkan, akan ada varians margi kotor.

4
Margin kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Analisis
varians dilakukan dengan mensubstitusi “margin kotor” untuk “harga jual” dalam
persamaan pendapatan. Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya
produksi standar.

3. Standar Evaluasi

Dalam sistem pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi


laporan atas aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga jenis: (1) standar atau anggaran yang
telah ditetapkan sebelumnya; (2) standar histories; atau (3) standar eksternal.

a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya


Bila dipersiapkan dan dikoordinasikan secara hati-hati, maka merupakan standar yang
unggul. Standar ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di
banyak perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran didaptkan secara acak, maka
tentu saja angka-angka tersebut tidak akan menghasilkan dasar yang andal untuk
perbandingan.
b. Standar historis
Ini merupakan catatan kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat
dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua
kelemahan yang serius: (1) kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode
tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2)
kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
Standar jenis ini memiliki 2 kelemahan :
 Kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa
sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi
 Kinerja periode sebelumnya mugnkin saja tidak dapat diterima
c. Standar eksternal
Merupakan standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau
perusahaan-perusahaan lain dengan industri yang sama. Kinerja dari satu kantor
cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan
lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa,
maka perbandingan semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk
mengevaluasi kerja. Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal mengenai
bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama yang penting dalam analisi
varians adalah pengujian terhadap validitas dari standar tersebut
d. Keterbatasan Standa
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan dari
standar yang valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa
standar adakah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya.
Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai
berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat karena salah
satu atau kedua alasan:
 standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya, atau

5
 walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada
waktu itu.
4. Sistem Biaya Penuh

Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead
variabel maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika
Persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian dari biaya
Overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di persediaan dan
Bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo persediaan turun
Selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap yang dilepaskan ke harga
Pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual yang terjadi dalam periode tersebut.

Hal yang penting adalah bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan dengan volume
produksi, bukan dengan volume penjualan.

5. Jumlah Rincian

Varians pendapatan dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total;


kemudian berdasarkan volume, bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan
bauran berdasarkan volume industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians
tersebut dianalisis berdasarkan produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat yang
lainnya ini sering disebut dengan “mengupas bawang” yaitu lapisan demi lapisan dikupas,
dan proses tersebut akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap
berharga.

6. Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner

Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari
kinerja yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini
tergantung pada kualifikasi bahwa kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan.
Sebaliknya kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban
aktual hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih
rendah. Hal ini disebabkan karena varians yang menguntungkandapat mengindikasikan
bahwa pusat tanggung jawab tersebut tidak melaksanakan dengan mencukupi fungsi-
fungsi yang disetujui akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa elemen dalam pusat
beban kebijakan secara fakta merupakan beban teknik (misalnya; fungsi pembukuan
dalam organisasi kontroler), varians yang menguntungkan adalah benar-benar
menguntungkan elemen-elemen ini.

C. KETERBATASAN ANALISIS VARIANS

Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan di mana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, laporan tersebut mungkin saja

6
menunjukkan adanya varians signifikanyang tidak menguntungkan dalam beban
pemasaran, dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi
penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidak menjelaskan mengapa beban
promosi penjualan tinggi dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan
naratif, yang melengkapi laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam
itu. Masalah kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians
adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan anatara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses
tertentu; teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.

Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi
lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.
Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi
semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediks yang menyertainya.
Akhirnya, laporan itu hanya menunjukkan apa yang telah terjadi. Laporan tersebut tidak
menunjukkan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh
manajer.

Tindakan Manajemen

Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan
laba bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signiifikan
harus dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, faks, e-mail, atau pertemuan pribadi
segera setelah itu diketahui. Laporan formal menginformasikan kesan umum bahwa
manajer senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut. Berdasarkan informasi ini,
ia dapat bertindak sebelum menerima laporan formal.

Laporan formal tersebut adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari
laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada
manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif
mereka sendiri. Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah
pada tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah
dilakukan dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”
atau tindakan ketenagakerjaan yang lebih drastic lagi. Tetapi, tindakan –tindakan ini tidak
dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah
paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian
secara rutin.

7
D. ILUSTRASI KASUS

KASUS SOLATRONICS, INC.

John Holden, presiden dan manajer umum dari Solartronics, Inc., sedang bingung.
Lisa Blocker, manajer keuangan dan kontroler perusahaan yang baru saja dipekerjakan,
telah menetapkan pembuatan dari ikhtisar laporan laba rugi yang baru. Laporan ini akan
diterbitkan secara bulanan. Holden baru saja menerima salinan tersebut untuk bulan
januari 1984.

Solartronics, Inc. (B)


Ikhtisar Laba Rugi
Januari 1984

Penjualan $165.000

Dikurangi: Harga Pokok Penjualan (harga standar) $108.900

Margin kotor $ 56.100

Dikurangi: beban penjualan $26.500

Overhead umum korporat $18.000

Varian operasi :

Tenaga kerja langsung $ (3.500)

Bahan baku langsung 500

Overhead pabrik variabel (1.500)

Overhead pabrik tetap – pengeluaran 2.000

Overhead pabrik tetap volume (17.500) 20.000 64.500

Laba sebelum pajak $8.400

Solartronics, Inc. yang merupakan perusahaan kecil yang berbasis di texas penghasil
panel tenaga matahari, telah berdiri sejak pertengahan tahun 1977. Di akhir tahun 1983,

8
perusahaan tersebut telah bertahan dari tahun-tahun yang buruk dan memposisikan
dirinya sebagai perusahaan yang berukuran cukup baik dalam industri itu. Sebagai
bagian dari usaha secara sadar untuk "melakukan profesionalisasi" terhadap perusahaan
tersebut, Holden telah memasukkan Blocker dalam stafnya pada musim gugur tahun
1983. Sebelum waktu itu, Solartronics, Inc. Tersebut telah mempekerjakan pegawai
pembukuan penuh waktu.

Kebingungan Holden muncul dari fakta bahwa ia tidak memperkirakan perusahaan itu
akan melaporkan kerugian untuk bulan Januari. Meskipun ia tahu bahwa penjualan
rendah, terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi telah
dikurangi untuk membantu menurunkan tingkat persediaan, ia tetap terkejut. la bertanya-
tanya apakah hasil bulan pertama ini merupakan pertanda buruk dalam hal kemungkinan
untuk memenuhi hasil yang dianggarkan untuk tahun tersebut. Walaupun pada tahun
1984 anggaran hanya mencerminkan kenaikan 10 persen dalam volume penjualan
dibandingkan dengan tahun 1983, ia khawatir baha awal yang buruk semacam itu di
tahun berjalan akan menyulitkan perusahaan untuk kembali ke jalurnya".

Solartronics, Inc. (B)


Anggaran Laporan Laba Rugi
Tahun Kalender 1984

Penjualan $3.000.000
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan (standar) 1.980.000
Margin kotor $1.020.000
Dikurangi: beban penjualan $420.000
Overhead umum korporat $240.000 660.000
Laba sebelum pajak $ 360.000

Analisa Laporan Bulan Januari 1984

 Secara Umum

Penurunan laba

Tampilan memperlihatkan penurunan laba sebesar dibandingkan dengan laba yang


direncanakan semula. Penyebab penurunan laha adalah adanya varian yang merugi yaitu:
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap-
volume dimana tak dapat diimbangi dengan varian yang menguntungkan seperti: bahan
langsung dan biaya overhead pabrik tetap dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih
varian tersebut juga
tidak dapat diimbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan. Penurunan tingkat
penjualan disebabkan penurunan normal musiman, walaupun telah dilakukan
pengurangan produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.

9
Laporan pemasukan

Metode yang digunakan dalam laporan pemasukan adalah penentuan harga pokok penuh
yang memerinci biaya menjadi 2 (dua) yaitu:

• Biaya produksi
• Biaya non produksi

 Secara Khusus

Secara lebih khusus adanya varian-varian yang merugikan karena adanya perbedaan
dengan standar yang telah ditetapkan dengan biaya-biaya yang terjadi sesungguhnya.

Tenaga kerja langsung

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tenaga kerja langsung, yaitu:

 Standar tarif upah langsung


 Standar waktu (jam) kerja langsung.

1. Standar tarif' upah langsung

Varian yang merugi karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif
yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanp upah langsung standar Beberapa
kemungkinan penyebab adanya perbedaan tersebut adalah:

 Telah digunakannya tarif upah yang berbeda dengan standar upah pekerjaan
tertentu
 Upah yang lebih besar dibandingkan tarif standar
 Karyawan baru yang diterima tidak dibayar sesuai tarif standar
 Kenaikan pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah

2. Standar waktu (jam) kerja langsung

Varian yang merugi karena telah digunakannya waktu kerja yang lebih besar
dibanding waktu standar, yaitu:

 Departemen produksi telah bekerja secara tidak efisien karena pengawasan


terhadap tenaga kerja kurang baik.
 Telah digunakannya bahan dengan kualitas yang lebih jelek sehingga
memerlukan waktu pengerjaan yang lebih panjang"
 Kurangnya koordinasi antar departemen produksi

10
Bahan baku langung

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi bahan baku langsung, yaitu:

 Selisih harga
 Selisih kuantitas

Bahan baku yang menguntungkan karena perusahaan telah membeli bahan baku lebih
rendah dibandingkan dengan standar yang disebabkan adanya selisih harga dan selisih
kuantitas

1. Selisih harga

Varian yang menguntungkan yang disebabkan oleh selisih harga, yaitu:

 Adanya fluktuasi harga pasar


 Kontrak jangka panjang yang menguntungkan
 Pembelian dari pemasok yang lokasinya menguntungkan
 Pembelian dalam jumlah yang ekonomis
 Dapat memanfaatkan kesempatan potongan pembelian
 Kurangnya faktor-faktor internal yang mengakibatkan pembelian bahan baku
yang mendadak (rush purchase) karena danya perencanaan yang baik.
2. Selisih kuantitas

Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas bahan baku yang
dipakai lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar di dalam pengolahan produk,
yaitu:

 Perubahan dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan


produk yang lebih baik dan lebih kecil dari standar sehingga terjadi selisih
kuantitas bahan baku yang lebih kecil.
 Pemakaian bahan baku substitusi yang menguntungkan
 Pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan
 Memadainya kondisi peralatan dan mesin
 Pengaturan mesin dan peralatan yang lebih baik

Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Yang menyebabkan adanya varian pada biaya overhead pabrik adalah elemen-elemen
biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel. Biaya ini dapat dianalisa melalui:

 Selisih kapasitas
 Selisih anggaran

11
 Selisih elisensi

1. Selisih kapasitas

BOP variabel disebabkan adanya selisih kapasitas pabrik secara keseluruhan. Varian
ini merugi berarti sebagian kapasitas normal yang tersedia tidak dipakai atau
menganggur. Hal ini berhubungan dengan elemen BOP tetap. Penyebabnya secara umum
berasal dari luar perusahaan (eksternal) yang umumnya tidak dapat dikendalikan oleh
departemen dimana timbul selisih tersebut, sehingga selisih kapasitas ini menjadi
tanggng jawab manajemen puncak.

2. Selisih anggaran

Umumnya terjadi pada elemen-elemen BOP, yaitu perbedaan antara BOP yang
sesungguhnya dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih
anggaran ini dapat dikendalikan oleh departemen dimana timbul selisih.

3. Selisih efisiensi

Yaitu perbedaan antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya yang


dipakai untuk mengolah produk dikalikan tarip total overhead pabrik. Penyebab selisih
efisiensi adalah elemen BOP tetap dan elemen BOP variabel yang menunjukkan kinerja
perusahaan secara efisiensi atau tidak. Berdasarkan patokan efisiensi ini, maka BOP akan
menguntungkan bila kapasitas yang sesungguhnya lebih kecil dengan kapasitas
seharusnya (standar).
Analisa kinerja perusahaan pada satu bulan pertama dapat dibandingkan untuk
memperkirakan pelaksanaannya dalam satu tahun. Perbandingan tersebut tidak terlalu
dipengaruhi oleh penyimpangan yang terjadi dalam satu bulan, hal itu tidak menjadi
masalah bagi perusahaan.

Beberapa alasan yang nyata antara lain :

1. Kinerja aktual pada awal tahun tersebut dapat diperbaiki pada bulan-bulan selanjutnya
dengan melakukan standar evaluasi. Sebagaimana beberapa penyebab pada masing-
masing varian biaya yang disebutkan diatas, maka untuk memenuhi target laba tahunan
yang diharapkan dapat dilakukan dengan mengubah beberapa kebijakan seperti
kebijakan dalam pembagian deviden, kebijakan pengeluaran, kebijakan untuk
mendapatkan tambahan kas, dan kebijakan pengeluaran atau meningkatkan penjualan
secara bertahap.

2. Secara manajerial, dengan menematkan beban nyata kepada para manajer unit bisnis
dan menunjukkan kecenderungan yang tidak berkesinambungan atau tidak menentu
dalam hal jumlah produksi, margin laba, dan biaya, maka para manager bisnis akan
berusaha membuat estimasi yang realistis, walaupun sulit untuk dilakukan, sehingga
12
manajer unit bisnis akan cenderung untuk optimis terhadap kinerja bulan-bulan
mendatang.

3. Dengan pelaporan kinerja aktual yangbaik, maka akan memudahkan dalam membuat
analisa keuangan.

Maka dalam menganalisa varian untuk menunjukkan kinerja keuangan tahunan


sebaiknya dilengkapi dengan :
 Penjelasan naratif bersamaan dengan laporan kinerja. Karena dalam laporan
kinerja tidak menjelaskan mengapa vanan tersebut muncul dan tindakan apa yang
telah diambil untuk mengatasinya.
 Penggunaan teknik statistika jika proses produksi dilakukan berulang secara
teratur.

Data Analisa Perbandingan Kinerja Perusahaan

Beberapa data tambahan yang berguna untuk menganalisa kinerja perusahaan adalah :

1. Penjelasan varian, yang meliputi:

 Selisih biaya bahan baku, yang meliputi:


 Selisih harga bahan baku dibeli.
 Selisih harga bahan baku dipakai
 Selisih kuantitas komposisi yang dipakai
 Selisih hasil bahan baku

2. Selisih biaya tenaga kerja langsung

 Selisih tarip upah langsung


 Selisih efisiensi upah langsung
 Selisih hasil upah langsung

3. Selisih BOP

 Selisih anggaran
 Selisih kapasitas
 Selisih efisiensi

4. Data biaya usaha umum yang meliputi biaya pemasaran dan biaya administrasi umum

Dari penjelasan varian diatas dapat dibuat suatu jumal transaksi dan laporan
pemasukan. Data-data tersebut menjelaskan secara rinci penyebab terjadinya berbagai
varian dan bagian mana yang bertanggung jawab. Tanpa data-data tersebut manajemen

13
puncak tidak dapat mengetahui adanya operasi yang merugi sehingga tidak dapat diambil
tindakan untuk mengatasi di bulan-bulan mendatang.

Berbagai kekuatan eksternal juga dapat membantu perusahaan menganalisa kinerja


Januari. Beberapa faktor tersebut antara lain: perubahan dalam tingkat umum kegiatan
ekonomi dan dampak perubahan ini terhadap volume penjualan. Kedua, setiap perubahan
dalam tingkat kerja dapat membantu perusahaan menganalisis kinerja. Ketiga, perubahan
kebijakan internal seperti biaya produksi oleh manajemen juga bisa memberikan
bantuan.

Menentukan varians dan perubahan persen dalam pengeluaran juga bisa menjadi analisis
yang berguna untuk kinerja bulan Januari Perusahaan harus mempertimbangkan
menggunakan balanced scorecard sebagai cara untuk menyelaraskan kinerja mereka
dengan tujuan strategis mereka.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penyebab penurunan laba adalah adanya varian yang merugi yaitu: tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap-volume
dimana tak dapat diimbangi dengan varian yang menguntungkan seperti: bahan
langsung dan biaya overhead pabrik tetap dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih
varian tersebut juga tidak dapat diimbangi dengan tingkat penjualan yang
memuaskan. Penurunan tingkat penjualan disebabkan penurunan normal musiman,
walaupun telah dilakukan pengurangan produksi untuk membantu menurunkan level
inventaris.
Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada
managemen senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari
perbandingan antara pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan.
Selisihnya, atau varians, antara kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa
tingkatan yang rinci Analisis ini mengidentifikasikan penyebab varians antara laba
yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan dengan masing-masing penyebab..

15
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2009, Management Control System, 11thed.
Jakarta: Salemba Empat.

Lian. 2013. Analisis Laporan Kinerja Keuangan. Tersedia dari :


https://www.academia.edu/22576557/Analisis_Laporan_Kinerja_Keuangan (online).
Diakses pada 30 Mei 2022.

16

Anda mungkin juga menyukai