PERFORMANCE REPORTING)
STIE EKUITAS
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
itu kami menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
2.1 Analisis Pusat Laba.............................................................................................2
2.2 Selisih Pemasaran ..............................................................................................3
2.3 Selisih Biaya Produksi ........................................................................................7
2.4 Selisih Lain-lain....................................................................................................9
2.5 Laporan Pengendalian.......................................................................................11
2.6 Elemen-Elemen Operation Budget, Capital Expendenture, Cash....................14
2.7 Proses Penyusunan Budget..............................................................................16
2.8 Revisi Budget.....................................................................................................25
2.9 Tahap-tahap penyusunan budget......................................................................25
2.10 Hubungan Budget dengan Akuntansi Pertanggungjawaban.............................27
2.11 Aspek Perilaku Manusia....................................................................................28
2.12 Menjual Buget....................................................................................................30
2.13 Menyusun Master Budget..................................................................................31
2.14 Teknik Kuantitatif Budget...................................................................................32
BAB III.............................................................................................................................33
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 3 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memberi informasi mendalam tentang
iv
BAB II
PEMBAHASAN
dalam unit organisasi yang terpisah. Jika organisasi tersebut diubah menjadi
suatu organisasi yang besar yang bertanggung jawab sekaligus terhadap fungsi
divisionalisasi.
manajer pusat laba untuk memperoleh laba tertentu. Pusat laba biasanya
fungsi produksi dan manufaktur utama yang dilakukan oleh unit organisasi yang
setiap unit utama bertanggung jawab terhadap manufaktur dan pemasaran, maka
v
memutuskan untuk melimpahkan kewenangan yang lebih luas kepada manajer-
perusahaan satu dengan yang lain, seluruh kewenangan yang ada untuk
suatu bisnis.
Analisa varians biaya produksi adalah proses menganalisa selisih biaya yang
dengan biaya produksi standar, dan menentukan penyebab selisih biaya produksi
Selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya bahan
baku yang sesungguhnya terjadi dengan biaya bahan baku standar. Selisih
standar.
Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih biaya yang disebabkan oleh
vi
dengan biaya tenaga kerja langsung standar. Selisih biaya ini disebabkan
oleh:
Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya
vii
B. Jangka waktu pelaporan
Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus
dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen ataupun
organisasi secara keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk
menilai kinerja organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.
Pada umumnya, Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible dan
Intangible.
Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat diukur dan
nyata. Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur (Measurable Standards).
Standar Terukur yang ditentukan oleh Manajemen dapat berupa Standar waktu
yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar penjualan (Sales), standar
pangsa pasar (Market Share), standar produktivitas (Productivity) hingga laba yang
harus dicapai (Profit).
Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah standar yang
tidak dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar Intangible ini lebih sulit
diukur jika dibandingkan dengan standar tangible. Contohnya Standar Intangible
seperti sikap dan tingkah laku seorang karyawan, penyimpangan pekerjaan seorang
karyawan, kreativitas karyawan ataupun kesetiaan pelanggan.
viii
berada pada unit atau satuan yang sama dengan kriteria yang telah ditentukan.
Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik dan seragam sepanjang
proses pengukuran atau penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan standar
produktivitas adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh menggunakan
satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.
ix
bertanggungjawab atas kegiatan yang terjadi di dalam pusat yang dipimpinnya,
dan secara periodik manajer tersebut akan mempertanggungiawabkan hasil
kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Dari hasil kerja para manajer pusat
pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-
masing manajer. Dan berdasarkan analisa ini, ‘para manajer mencoba mencari
jawaban mengapa hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakannya.
Kinerja manajer diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran
Pelaksanaan anggaran merupakan penggunaan sumber daya oleh manajer
pusat pertanggungjawaban dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan dalam
anggaran. Penggunaan sumber daya ini diukur dengan informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang mencerminkan ukuran kinerja manajer pusat
pertanggungjawaban dalam mencapai sasaran anggaran. Dengan informasi
akuntansi pertanggungjawaban, secara prinsip individu hanya dimintai
pertanggungjawaban atas biaya yang ditimbulkan, ia memiliki wewenang untuk
mempengaruhinya secara signifikan. Informasi akuntansi pertanggungjawaban
ini nantinya menyajikan informasi biaya sesungguhnya dan informasi biaya yang
dianggarkan kepada setiap manajer yang bertanggungjawab, untuk
memungkinkan setiap manajer mempertanggung jawabkan pelaksanaan
anggaran mereka dan memungkinkan mereka untuk memantau pelaksanaan
anggaran mereka.
F. BSC, definisi BSC, Implementasi BSC, Kegagalan BSC, Praktek
pengukuran BSC
Menurut pada pendukung pendekatan ini, unit bisnis harus diberikan cita- cita
arus kas)
baru)
x
Balanced scorecard memelihara keseimbangan antara ukuran-ukuran
Tiap ukuran pada balanced scorecard membahas suatu aspek dari strategi
perusahaan. Dalam menetapkan balanced scorecard, eksekutif harus memilih
bauran dari ukuran yang pertama secara akurat mencerminkan faktor kunci
yang akan menentukan keberhasilan strategi perusahaan, kedua
menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran individual dalam hubungan
sebab-akibat, mengindikasikan bagaimana ukuran-ukuran non keuangan
memengaruhi hasil keuangan jangka panjang, dan ketiga memberikan
pandangan luas mengenai kondisi perusahaan saat ini.
Implementasi BSC
dan meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala. Masing-masing langkah ini
manajemen.
1. Mendefinisikan Strategi
xi
Scorecard membangun suatu kaitan antara strategi dengan tindakan
sendiri, dan bahwa scorecard unit bisnis dan scorecard di bawah tingkat itu
fokus pada sedikit ukuran-ukuran penting pada titik ini atau manajemen
hubungan sebab-akibat.
xii
Misalnya saja, efektivitas scorecard akan dikompromikan jika kompensasi
Aspek yang paling penting dari tinjauan ini adalah sebagai berikut :
Menginformasikan kepada manajemen mengenai apakah strategi
tersebut telah dilaksanakan dengan benar dan seberapa berhasil
strategi itu bekerja
Menunjukan bahwa manajemen serius mengenai pentingnya ukuran-
ukuran ini
Menjaga agar ukuran-ukuran tersebut sejajar dengan strategi yang
selalu berubah
Memperbaiki pengukuran
Kegagalan BSC
xiii
Praktik – Praktik Pengukuran
Hasil studi Lingle dan Schiemann memberikan wawasan mengenai apa yang
sebenarnya diukur oleh perusahaan, kualitas yang dilihat dari ukuran-ukuran ini,
serta ukuran apa yang dikaitkan dengan kompensasi.
a. Jenis Ukuran
Studi Lingle dan Schiemann menemukan bahwa 76 persen dari perusahaan
responden memasukkan ukuran-ukuran keuangan, operasi, serta kepuasan
pelanggan dalam tinjauan manajemen regular, tetapi hanya 33 persen yang
memasukkan ukuran-ukuran inovasi serta perubahan ukuran dalam tinjauan
manajemen reguler.
b. Kualitas dari Ukuran
Ukuran-ukuran kinerja keuangan merupakan satu-satunya ukuran yang
dianggap berkualitas tinggi, terkini dan dikaitkan dengan kompensasi.
Kebanyakan perusahaan responden memiliki ukuran-ukuran operasi dan
kepuasan pelanggan. Sayangnya, sering kali terdapat perbedaan besar
antara nilai yang dilihat dari ukuran-ukuran ini dengan kualitas informasi dari
informasi yang dihasilkan.
c. Hubungan Ukuran dengan Kompensasi
Kebanyakan sistem manajemen mengaitkan ukuran keuangan dengan
kompensasi. Perusahaan kebanyakan menggunakan kepuasan pelanggan
dan selebihnya menggunakan ukuran-ukuran inovasi dan perubahan untuk
memicu keputusan kompensasi.
G. Pengendalian interaktif
pelaksanaan strategi. Dari sisi ini, strategi yang terpilih mendefinisikan factor
kunci keberhasilan yang menjadi titik pusat dari desain dan operasi sistem
xiv
baru. Dalam lingkungan yang cepat berubah dan dinamis, menciptakan suatu
dijalankan oleh suatu organisasi hari ini. Ada pebedaan mendasar antara
strategis, baik berupa masalah maupun peluang. Ini menjadi dasar bagi para
xv
manajer untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah pesat
satu dengan bisnis yang lain, maka eksekutif senior pada perusahaan yang
1. Data dalam subsistem harus tidak ambigu serta mudah dipahami dan
dipresentasikan.
xvi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
dari perbandingan antara pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang
dianggarkan. Selisihnya, atau varians, antara kedua jumlah ini dapat dianalisis
varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan dengan
masing-masing penyebab.
dan pemicu, terpaku pada hasil keuangan, tidak ada mekanisme untuk
xvii
melakukan perbaikan, kegagalan untuk memperbarui ukuran, terlalu banyak
alat bagi manajer untuk berpikir mengenai strategi baru; ini yang disebut
keuangan.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
https://evimayasaf.blogspot.com/2016/11/sistem-pengendalian-
manajemen-resume_22.html
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-pengendalian-
manajemen-ukuran-kinerja/
xix