DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
2023
DAFTAR ISI
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, Karena berkat rahmat dan
hidayah dari Allah SWT, Saya dapat menyelesaikan Makalah Sistem Pengendalian Manajemen
yang berjudul “Pusat Pertanggungjawab: Pusat Laba” ini dengan tepat waktu. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi orang lain, dan dapat digunakan sebagai sumber refrensi yang
sekiranya bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan adalah suatu organisasi yang melakukan berbagai maccam jenis kegiatan
yang bertujuan untuk memperoleh laba dan mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.
Dalam dunia usaha dewasa ini, khususnya di Indonesia telah memacu tingkat persaingan yang
semakin ketat dibidang jasa, dagang dan industry. Proses menganalisis perusahaan, disamping
dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan
denganmenggunakan analisis rasio keuangan.
Dari sudut pandangan investor,salah satu indikator penting untuk menilai prospek
perusahaan di masa yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana
pertumbuhanproftabilitas perusahaan. Laba perusahaan dalam hal ini dapat dilakukandijadikan
sebagai ukuran dari efsiensi dan efektiftas dalam sebuah unitkerja dikarenakan tujuan utama
dari pendirian perusahaan adalah untukmemperoleh laba yang sebesar-besarnya dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Oleh karena itu, laba suatu perusahaan khususnya padapusat laba atau unit usaha yang
menjadikan laba sebagai tujuanutamanya merupakan alat yang baik untuk mengukur prestasi
pimpinanatau manajer atau dengan kata lain efsiensi dan efektiftas dariperusahaan dapat dilihat
dari laba yang diraih unit tersebut Pengukuranlaba dalam suatu pusat laba melibatkan penilaian
berkaitan denganbagaimana pendapatan dan pengeluaran diukur. Dalam hal
pendapatan,pilihan metode pengakuan pendapatan sangatlah penting.
Dari latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
Bagi penulis :
Bagi Pembaca :
a. Untuk memberikan informasi dan membantu para pelaku bisnis,baik pihak internal
maupun eksternal perusahaan untuk menilaikondisi perusahaan dan prospeknya di
masa yang akan datangsebelum mereka mengambil keputusan.
a. Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi yang mampu menjadi dasar
atau acuan untuk penulisan selanjutnya yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat lebih cepat karena tidak
memerlukan pertimbangan dari kantor pusat.
2. Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-
benar mengerti tentang keputusan tersebut.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari urusan dari rutin operasional rutin dan bias lebih
focus pada keputusan yang lebih luas.
4. Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat
laba,karena ukuran prestasinya ukuran prestasinya adalah laba.
5. Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada pusat
pendapatan dan pusat biaya yang terpisah.
6. Manajer pusat laba lebih bebas berkrerkreasi.
Beberapa pertimbangan umum yang perlu diingat tentang organisasi antara lain adalah :
A. Keuntungan-keuntungan divisionalisasi.
Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba karena manajer
yang bertanggung jawab atas unit tersebut tersebut memiliki memiliki kendali atas
perkembangan produk, proses produksi,, dan pemasaran. Para manajer manajer tersebut
berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beban sedemikian rupa sehingga dapat
dianggap bertanggung jawab atas laba bersih. Meskipun demikian wewenang seorang
manajer dapat dibatasi dengan berbagai cara, yang sebaiknya dicerminkan dalam desain
dan operasi pusat laba. Hal utama yang harus dipertimbangkan adalah adanya batasan atas
wewenang manajer unit bisnis. Batasan dapat muncul dari unit bisnis lain maupun dari
manajemen korporat.
Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan dengan
unit bisnis lain. Batasan dari unit bisnis lain akan semakin tidak terlihat apabila keputusan
produk, keputusan pemasaran dan keputusan perolehan dilakukan oleh satu unit bisnis,
disamping itu terdapat sinergi antar unit bisnis. Jia seorang manajer unit bisnis
mengendalikan ketiga aktivitas tersebut, biasanya tidak akan ada kesulitan dalam
melaksanakan tanggung jawab laba dan mengukur kinerja. Pada umumnya semakin
terintegrasi suatu perusahaan maka akan semakin sulit melakukan tanggung jawab pusat
laba tunggal untuk ketiga aktivitas tersebut dalam lini produk yang ada.
Untuk memahami sepenuhnya manfaat dari konsep pusat laba, manajer unit bisnis
akan memiliki otonomi seperti presiden dari suatu perusahaan independen. Dalam pratik
sehari-hari, otonomi semacam semacam ini tidak pernah ada. Jika suatu perusahaan
perusahaan dibagi menjadi unit-unit yang sepenuhnya independen, maka perusahaan
tersebut akan kehilangan manfaat dari sinergi dan ukuran yang ada. Lebih jauh lagi, jika
semua wewenang yang diberikan oleh dewan direksi kepada CEO didelegasikan ke
manajer unit bisnis, maka berarti bahwa manajemen senior melepaskan tanggung jawabnya
sendiri. Akibatnya, struktur unit bisnis mencerminkan trade off antara otonomi unit bisnis
dan batasan perusahaan. Efektivitasnya suatu organisasi unit bisnis sangat bergantung pada
hal tesebut.
Biasanya, perusahaan multibisnis terbagi kedalam unit bisnis, dimana unit- unit
bisnis diperlakukan sebagai unit penghasil laba yang independen. namun, sub unit yang
ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisasi dengan baik. Tidak ada prinsip
tertentu yang menyatakan bahwa jenis unit tertentu yang merupakan pusat laba sementara
yang lain bukan. Keputusan manajemen untuk pusat laba haruslah berdasarkan pengaruh
yang dilaksanakan manajer unit.
1. Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya
dari produk yang terjual. Harga transfer ini memberikan informasi yang relevan
kepada manajer pemasaran dalam membuat trade off pendapatan/pengeluaran yang
optimal, dan praktek standar untuk mengukur manajer pusat laba berdasarkan
profitabilitasnya akan memberikan evaluasi akan memberikan evaluasi terhadap trade
off yang dibuat.
2. Manufaktur
❖ Organisasi Lainnya
Yang dimaksud dengan organisasi lainnya dalam hal ini adalah kantor cabang.
Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas
pemasaran produk di produk di wilayah geografis wilayah geografis tertentu tertentu
seringkali seringkali menjadi pusat menjadi pusat laba secara alamiah.
2.6 Mengukur Profitabilitas Pusat Laba
Terdapat dua ukuran profitabilitas, yaitu kinerja manajemen dan kinerja ekonomis.
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih
(yaitu, pendapatan yang tersisa setelah seluruh biaya, termasuk porsi yang pantas
untuk overhead korporat, dialokasikan kepusat laba).
Meskipun demikian kinerja manejer pusat laba dapat di evaluasi berdasarkan lima ukuran
profitabilitas:
a. Margin Kontribusi
b. Laba Langsung
Laba langsung divisi dihitung dengan cara mengurangkan pendapatan divisi dengan
semua biaya yang langsung terjadi dalam divisi yang bersangkutan, tanpa memperhatikan
terkendali atau tidak, variabel maupun tetap. Dalam konsep laba ini tidak memperhatikan
alokasi biaya oleh kantor pusat. Konsep ini cocok untuk menilai profitabilitas suatu divisi
dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang divisi dapat menghasilkan laba langsung
sebagai bentuk kontribusi suatu divisi kepada perusahaan secara keseluruhan. Laba yang
diukur dengan konsep ini tidak mencerminkan prestasi manajer divisi dan prestasi
ekonomi divisi.
Laba bersih divisi sebelum pajak dihitung dengan cara pendapatan divisi
dikurangi dengan biaya langsung divisi dan dikurangi lagi dengan biaya dari kantor pusat.
Konsep laba ini mencerminkan prestasi ekonomi divisi. Sebagai suatu kesatuan ekonomi,
divisi menikmati jasa yang diberikan oleh kator pusat, oleh karena itu biaya jasa dari kantor
pusat tersebut perlu dialokasikan ke divisi. Konsep pengukuran ini dapat diperbandingkan
dengan perusahaan lain yang sejenis dan sebagai dasar analisis ekonomi tentang
profitabilitas divisi atau pusat laba. Beberapa alasan lain atas penggunaan konsep laba ini
sebagai penilaian.
Konsep ini digunakan untuk menilai prestasi ekonomi divisi. Divisi dapat
dikenai pajak apabila merupakan kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri. Namun demikian
konsep laba ini jarang digunakan, karena:
• Jika persentase pajak setiap divisi besarnya sama, maka laba divisi sesudah pajak
merupakan pajak merupakan persentase tetap dari laba dari divisi sebelum pajak.
• Keputusan yangberhubungan dengan pajak biasanya dilakukan oleh kantor pusat.
B. Pendapatan
Dalam beberapa kasus dua atau lebih pusat laba dapat berpartisipasi dalam suatu
usaha penjualan yang sukses. Idealnya, setiap pusat laba harus diberikan nilai yang sesuai
atas bagiannya dalam transaksi tersebut.
C. Pertimbangan Manajemen
Jika para manajer dapat mempengaruhi jumlah pajak yang dibayarkan oleh unit
mereka, maka mereka harus dinilai berdasarkan penghasilan unit setelah pajak dan pos-
pos yang jelas tidak dipengaruhi harus dieliminasi, seperti fluktuasi dalam nilai tukar
mata uang.
Misalnya sebuah toko roti hendak menghitung laba bersihnya pada bulan Januari 2022.
Selama bulan itu, UMKM ini mencatatkan total penjualan Rp 9.000.000. Biaya produksi
roti pada bulan itu sebesar Rp 2.000.000. Biaya operasional toko mencapai Rp 1.500.000
Toko roti itu mencatat pengeluaran berupa bunga pinjaman sebesar Rp 1.000.000 yang
merupakan biaya non-operasional. Lalu ada pajak yang harus dibayar sebesar Rp 500.000.
Apakah toko roti itu meraih laba? Berapakah laba bersihnya?
Dari hitungan di atas diketahui toko roti tersebut mendapatkan laba bersih sebesar Rp
4.000.000 pada periode Januari 2022. Sebagai catatan, hitungan di atas hanya
menunjukkan rincian sederhana rumus laba bersih. Dalam pembukuan, setiap biaya itu
masih bisa dirinci lagi sesuai dengan catatan perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan rangkaian yang
mulai dari pusat tanggung jawab yang sangat jelas. Manajemen harus memutuskan apakah
keuntungan dari delegasi tanggung jawab laba akan dapat menutupi kerugiannya, sebagaimana
dibahas berikut ini. Seperti halnya pilihan-pilihan desain system pengendaian maajemen,
dalam ini tidak ada batasan-batasan yang jelas.
Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis dimana setiap unit
diperlakukan sebagai unit penghasil laba yang independen. Tetapi subunit yang ada dalam unit
bisnis tersebut dapat saja terorganisisr secara fungsional missal aktivitas operasi pemasaran,
manufaktur, dan jasa yang dijadikan sebagai pusat laba.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Apa saja yang digunakan sebagai alat pengukuran kinerja pusat laba?
Jawab : Apa saja yang digunakan sebagai alat pengukuran kinerja pusat laba?
Anthony dan Govindarajan (2005) mengatakan bahwa ada lima ukuran profitabilitas yaitu,
margin kontribusi, laba langsung, laba yang dapat dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba
bersih yang dapat digunakan sebagai dasar ukuran kinerja pusat laba.
2. Dalam pusat pertanggungjawaban laba kesulitan apa yang paling sering ditemukan dalam
perusahaan?
Jawab : Kelemahan pusat laba adalah: 1) Manajemen kantor pusat kehilangan kendali
menegenai keputusan yang telah didelegasikan. 2) Manajer pusat laba cenderung hanya
memperhatikan laba jangka pendek. 3) Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara
fungsi satu dengan lainnya menjadi saling bersaing.
Jawab : Pusat laba akan dapat diterapkan dengan baik apabila perusahaan melakukan
divisionalisasi, dimana suatu divisi organisasi bertanggungjawab atas kegiatan produksi
maupun pemasaran dari produk yang dihasilkan. Dalam hal ini manajer divisi menetapkan
harga jual, strategi pemasaran dan kebijakan produksi.
https://www.academia.edu/24444808/makalah_pusat_laba
http://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/2301/Henrik%20Hasudungan%20Sil
alahi.pdf?sequence=1
https://www.scribd.com/document/399358202/Makalah-Pusat-Laba
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/pdf-makalah-analisis-biaya-volume-laba_compress.pdf
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6290808/rumus-mencari-laba-bersih-dan-laba-
kotor#:~:text=Rumus%20Laba%20Bersih,-
Laba%20Bersih%20%3D%20Laba&text=Laba%20Bersih%20%3D%20Total%20Pendapata
n%20%2D%20Total,biaya%20pajak%20dari%20pendapatan%20usaha.
Buku 1 :
Buku 2 :