Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“DESENTRALISASI”

Kelompok 1

1.Aqilah Nur Falihah (A021191012)

2.A.Asriana Tenriawaru (A021191037)

3. Moh. Bintang Adinugraha Bagenda (A021191028)

4. Ananda Hidayah Putri N. ( A021191034 )

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “DESENTRALISASI “.

Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Makassar, 12 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................4


B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

A. …………………. …………...
B. Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi.....................….….….…….….
C. Pusat Pertanggungjawaban............................................................................
D. Desentralisasi dan Prlaporan Segmen ….......................................................
E. Analisis Profitabilitas .............................................……………….....……..
F. pengertian Harga Transfer.............................................................................
G. Perhitungan Laba Harga Transfer..................................................................
H. Metode Harga Transfer dan Penentuan Harga Transfer Dasar Biaya

BAB III PENUTUP.................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desentralisasi menawarkan keunggulan-keunggulan bagi divisi –divisi di Negaraasal, dan


keunggulan bagi divisi asing. Persaingan dalam memperebutkan pasar pembeli,
dibuka seluas-luasnya. Kompetisi benar-benar tidak ditahan-tahan lagi olehpemerintah
negara setempat. Dengan sendirinya, pertumbuhan ekonomi adalah suatukeniscayaan. Akan
tetapi, hasil akhirnya adalah, siapa yang memiliki modal dan sumber daya besar,
hampir dapat dipastikan memenangi pasar. Kalau sudah seperti ini, akan ada sebagian
konsumen/pembeli yang bisa jadi justru tidak terlayani olehprodusen/pedagang yang
mencoba mengekspansi besar-besaran perusahaannya. Dansebagian konsumen/pembeli
tersebut tidak dilindungi oleh pemerintah.
Desentralisasi yang dianggap sebagai jalan untuk mendorong
pertumbuhanekonomi telah menarik perhatian dari banyak ahli, antara lain
dikemukakan oleh Tiebout, Oates, Tresch, Breton, Weingast, dan sebagaimana dikutip
oleh Litvacket al dalam Sidik (2002) yang mengatakan bahwa pelayanan publik
yang palingefisien seharusnya diselenggarakan oleh wilayah yang memiliki kontrol
geografisy a n g p a l i n g m i n i m u m . Cara pusat-pusat pertanggungjawaban
d i b e b a n k a n mencerm inkan s ituas i actual dan jenis informas i yang ters edia
bagi manajer. Informasi adalah kunci bagi para manajer yang bertanggung jawab
pada hasil-hasilnya. Sebagai contoh, manajer Departemen Produksi bertanggung
jawab atasbiaya departemen, tetapi tidak untuk penjualan. Hal tersebut dikarenakan
manajerDepartemen Produksi tidak hanya mengendalikan beberapa biaya ini secara
langsung,tetapi juga mengetahui dan memahaminya. Perbedaan antara biaya actual dan
biayayang diharapkan paling baik dijelaskan pada tingkat ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Desentralisasi?


2. Apa saja Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi
3. Apa hubungan Desentralisasi dan Prlaporan Segmen?
4. Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
5. Bagaimana Analisis Profitabilitas terhadap organisasi/perusahaan?
6. Apa pengertian Harga Transfer?
7. Perhitungan Laba Harga Transfer Berdasarkan Penggunaan Aktiva Penuh
8. Metode Harga Transfer dan Penentuan Harga Transfer Dasar Biaya

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Desentralisasi


2. Untuk mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi
3. Untuk mengetahui hubungan Desentralisasi dan Pelaporan Segmen
4. Untuk mengetahui Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
5. Untuk mengetahui Analisis Profitabilitas terhadap organisasi/perusahaan
6. Untuk mengetahui apa itu Harga Transfer
7. Untuk mengetahui Perhitungan Laba Harga Transfer
8. Untuk mengetahui Metode Harga Transfer dan Penentuan Harga Transfer Dasar Biaya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desentralisasi

B. Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi


Keunggulan:
1. Top manajemen tidak lagi harus bergelut dengan keputusan se hari-hari,
dan lebih berkosentrasi pada strategi, pembuatan keputusan tingkat lebih
tinggi, dan kegiatan koordinasi
2. Desentralisasi memberi kesempatan bagi manajemen bawah untuk
memperoleh pengalaman dalam membuat keputusan
3. Tambahan tanggungjawab dan kewenangan sering meningkatkan
kepuasan kerja
4. Keputusan yang dibuat oleh manajer bawah sering lebih baik (tepat)
karena iddasarkan pada informasi yang lebih detail dan mutakhir
5. Sulit mengukur kinerja manajer jika manajer itu sendiri tidak diberi ruang
gerak yang luas untuk menentukan apa yang bisa dia kerjakan

Kelemahan :

1. Manajer bawah kemungkinan membuat keputusan tanpa pemahaman


menyeluruh tentang gambaran yang lebih luas
2. Dalam suatu organisasi yang benar-benar desentralisasi, kemungkinan
akan terjadi kurang koordinasi antar sesama manajer yang setingkat
3. Manajer bawah kemungkinan memiliki sasaran yang berbeda dengan
sasaran menyeluruh organisasi
4. Dalam suatu organisasi yang terdesentralisasi kuat kemungkinan lebih
sulit untuk menyebarkan ide inovatif secara efektif
C. Desentralisasi dan Prlaporan Segmen
Desentralisasi yang efektif  memiliki pelaporan segmen yang berfungsi sebagai
laporan tambahan pada laporan  keuangan.  Segmen adalah bagian atau aktivitas
suatu organisasi dimana para manajer menginginkan data biaya dan laba dari
organisasi tersebut. Segmen antara lain meliputi divisi organisasi,wilayah
pemasaran, toko perindividual,  pusat pelayanan, pabrik manufaktur dan lain-
lain. Laporan  laba rugi tersegmen ini bermanfaat untuk menganalisis profibilitas
usaha dan mengukur kinerja manajer.
Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang
laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen
maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha
tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional
memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan
rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya
yang menghasilkan laporan segmen.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan segmen:


 Digunakan laporan laba rugi dengan format kontribusi, yang membedakan
biaya menjadi komponen biaya variabel dan biaya tetap.
 Biaya tetap dibedakan menjadi:
Biaya tetap yang dapat ditelusuri (traceable fixed cost)
Adalah suatu biaya tetap yang terjadi dikarenakan keberadaan segmen tersebut—
jika segmen tersebut tidak pernah ada, biaya tetap tersebut tidak akan pernah
terjadi; dan jika segmen tersebut dihilangkan, biaya tetap tersebut akan
menghilang. Contoh-contoh biaya tetap yang dapat ditelusuri:
Biaya tetap umum (common fixed cost)
Adalah biaya tetap yang mendukung operasi lebih dari satu segmen, tetapi
btidak dapat ditelusuri seluruhnya atau sebagian ke segmen manapun. Meskipun
suatu segmen dihilangkan, tidak akan ada perubahan biaya tetap umum yang
sesungguhnya.
 Penentuan Margin Segmen diperoleh  dengan  mengurangkan  biaya tetap 
dapat  ditelusuri  untuk  suatu  segmen  dari  margin  kontribusi  segmen. 
Ini menunjukkan margin  yang  tersedia  setelah  suatu  segmen menutup 
seluruh  biayanya. Margin segmen merupakan ukuran  terbaik
profitabilitas  jangka panjang suatu segmen
 Hambatan pembebanan biaya yang tidak tetap. Agar laporan segmen
memenuhi tujuan yang dimaksudkan, biaya harus secara tepat dibebankan
kesegmen. Jika tujuannya adalah menetukan laba yang dihasilkan oleh
divisi tertentu, maka seluruh biaya yang dapat dibebankan pada divisi itu
hanya biaya-biaya itu.

D. Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Karena organisasi yang terdesentralisasi mendelegasikan tanggung jawab
pengambilan keputusan kepada manajer pada tingkat yang lebih rendah,maka
diperlukan system akutansi pertanggung jawaban yang menghubungkan
wewenang pengambilan keputusan manajer tingkat lebih rendah dengan
akuntabilitas berupa hasil dari keputusan yang diambil tersebut. Istilah pusat
pertanggung jawaban digunakan untuk setiap bagian dalam organisasi yang
memiliki manajer yang mengendalikan dan bertanggung jawaban atas biaya,laba,
dan Investasi. Terdapat tiga jenis pusat pertanggung jawaban yang utama,yaitu
pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
Pusat Biaya, Pusat Laba, pusat Invetasi
 Pusat biaya memiliki kendali atas biaya-biaya,tetapi bukan atas
penerimanaan  atau dana Investasi. Departemen jasa seperti akutansi,
keuangan, administrasi umum, hukum dan personalia biasanya dianggap
sebagai pusat biaya
 Pusat laba memiliki kendali atas biaya maupun pendapatan seperti halnya
manajer pusat biaya, manajer suatu pusat laba memiliki kendali atas dana-
dana investasi.
 Pusat Investasi memiliki kendali atas biaya,pendapatan, dan Invetasi di
aktiva operasi.

E. Analisis Profitabilitas terhadap organisasi/perusahaan


Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna, khusunya investor
ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor
penentu perubahan nilai efek (sekuritas). Pengukuran dan peramalan laba
merupakan pekerjaan paling penting bagi investor ekuitas. Bagi kreditor, laba dan
arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembiayaan bunga dan pokok.
Ketika mengevaluasi profitabilitas
perusahaan, kita berfokus pada beberapa pertanyaan seperti :
 Apakah ukuran laba yang paling relevan bagi perusahaan?
 Bagaimana kualitas laba ?
 Komponen laba apakah yang paling penting untuk peramalan laba?
 Bagaimana daya tahan (termasuk stabilitas dan tren) laba dan komponen
komponennya?
 Bagaimana kekuatan laba ( earning power) perusahaan ?

Faktor-Faktor Pengukuran Laba Perusahaan

Laba didefinisikan sebagai pendapatan dan keuntungan dikurangi beban dan


kerugian selama periode pelaporan. Laba bukanlah angka unik yang menunggu
kesempurnaan sistem pengukuran laba secara cepat. Pertimbangan-petimbangan
praktis adalah sebagai berikut :

1. Masalah estimasi. Pengukuran laba bergantung pada estimasi atas hasil di masa
depan. Estimasi-estimasi tersebut memerlukan alokasi pendapatan dan beban pada
periode sekarang dan masa depan.

2. Metode akuntansi. Standar akuntansi yang mengatur pengukuran laba


merupakan hasil pengalaman profesional, agenda badan pengatur, peristiwa
bisnis, dan pengaruh sosial lainnya.

3. Insentif pengungkapan. Idealnya, praktisi berkepentingan atas penyajian


laporan keuangan secara wajar. Namun, laporan keuangan dan pengukuran laba
menanggung tekanan kompetensi, keuangan, dan masyarakat.

4. Keragaman pengguna. Laporan keuangan merupakan laporan bertujuan umum


bagi banyak pengguna dengan kebutuhan yang beragam.

Analisis Laba Dua Tahap

Tahap pertama adalah analisis akuntansi dan pengukurannya. Analisis ini


memerlukan pemahaman atas akuntansi pendapatan dan beban. Analisis ini juga
memerlukan pemahaman atas akuntansi aktiva dan kewajiban karena banyak
aktiva yang merupakan beban yang ditangguhkan dan kewajiban yang merupakan
penghasilan yang ditangguhkan.

Tahap kedua adalah menerapkan alat analisis pada laba (dan komponen-
komponennya) serta menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Penerapan alat
analisis ini bertujuan untuk mencapai tujuan terkait dengan penggunaan laba.
Tujuan ini meliputi peramalan laba, penilaian daya tahan laba dan kualitas laba,
serta estimasi kekuatan laba.

F. Pengertian Harga Transfer


Definisi Harga Transfer : Harga Produk atau Jasa yang ditransfer kepada suatu
pusat pertanggung jawaban di dalam suatu perusahaan yang menggunakan Produk
/ Jasa dari pusat pertanggung jawaban lainnya dalam suatu perusahaan.

Tujuan Harga Transfer :


Penentuan harga transfer antar pusat sangat penting jika :
1.      Transaksi transfer barang atau jasa antar laba cukup signifikan.
2.      Biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen penting produk
akhir.
3.      Portabilitas merupakan pertimabngan penting di dalam penilaian prestasi
divisi.
Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang
dipatok seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari
pemasok luar.
Ketika suatu pusat laba pada sebuah perusahaan membeli produk, dan menjualnya
kepada satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap
produk adalah :
1.      Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau
membelinya dari pemasok luar ? Hal ini merupakan sourcing decision
2.      Jika diproduksi sendiri, pada tingkat harga berpakah produk tersebut
ditransfer diantara pusat-pusat laba ? Hal ini merupakan transfer price decsion.
Idealnya, harga transfer harus mengestimasikan harga normal pasar di luar,
dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan
ketika sourcing decision mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga
transfer yang lebih baik.

G. Perhitungan Laba Harga Transfer Berdasarkan Penggunaan Aktiva Penuh


Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan Laba Harga
Transfer Berdasarkan Penggunaan Aktiva Penuh :
Jenis Aktiva yang diperhitungkan sebagai dasar.
1.      Aktiva dikelompokan berdasarkan tingkat likuiditasnya (aktiva lancar dan
aktiva tetap)
2.      Aktiva yang diperhitungkan adalah aktiva yang hanya digunakan oleh divisi
yang harga transfernya akan dihitung.
Cara Penilaian Aktiva yang digunakan sebagai dasar,
1.      Nilai bersih yang dapat direalisasi dari aktiva lancar pada awal tahun
berlakunya harga transfer.
2.      Nilai bersih yang dapat direalisasi dari aktiva lancar rata-rata dalam tahun
berlakunya harga transfer.

H. Metode Harga Transfer dan Penentuan Harga Transfer Dasar Biaya


Adapun Metode Penentuan Harga Transfer dapat kita golongkan menjadi :
 Penentuan Harga Transfer atas Dasar Biaya (Cost-Based Transfer Pricing)
 Harga Transfer atas dasar harga pasar (Market Based Transfer Pricing)
(Cost-Based Transfer Pricing)
Biaya Penuh Sesungguhnya
 Memiliki kelemahan yaitu divisi pembeli akan dibebani oleh ketidak
efisienan divisi penjual.
 Biaya Penuh Standar
 Divisi pembeli tidak dibebani dengan kemungkinan ketidak efienan dari
divisi penjual.
 Kelemahan : ada keengganan dari divisi penjual untuk meningkatkan
efisiensi Produksinya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desentralisasi adalah praktik mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan


kepada manajemen dengan tingktan yang lebih rendah didalam sebuah perusahaan.
Desentralisasi biasanya diwujudkan melalui pembentukan unit-unit yang disebut divisi. Cara
pembagian divisi adaah berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi.
Saat perusahaan semakin berkembang, manajemen puncak biasanya menciptakan
wilayah pertangungjawaban yang dikenal sebagai pusat pertangungjawaban dan
menugaskan manajer di bawahnya ke wilayah tersebut. Pusat Pertangungjawaban
(Responsibility Centers) adalah segmen dari perusahaan yang manajernya bertangung jawab
terhadap sejumlah aktivitas yang telah ditentukan. Hasil dari setiap pusat
pertangungjawaban dapat diukur sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh para
menejer untuk mengoperasikan pusat pertangungjawaban.
Dalam sebuah perusahaan sangatlah penting kita mengenal apa yang disebut dengan
harga transfer, langkah ini adalah merupakan langkah transaksi transfer barang atau jasa
antar laba cukup signifikan biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen
penting produk akhir, portabilitas merupakan pertimabngan penting di dalam penilaian
prestasi divisi. Yang bertujuan untuk memberikan informasi relevan pada setiap pusat laba
dalam menentukan harga transfer, memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba
penerima, dan kantor pusat dalam membuat keputusan yang tepat,  menyajikan laporan laba
setiap divisi yang secara layak mengukur prestasi divisi.
B. Saran

Kami harap dengan dibuatnya makalah ini, pemahaman kita mengenai pasar bisnis
semakin luas. Dan semoga makalah ini dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi orang
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Garrison, Ray W. and Eric W. Noreen, Managerial Accounting, sixthteenth edition, McGraw-Hill
Companies, 2018.

https://dokumen.tips/documents/analisis-profitabilitas.html

http://feuh-kel11.blogspot.com/2013/10/desentralisasi-dalam-organisasi-dan.html

Anda mungkin juga menyukai