Disusun oleh :
2019
IMPORTING, EKSPORTING AND SOURCING
Untuk dapat memahami mengimpor dan mengekspor, maka penting untuk membedakan antara
penjualan ekspor dan pemasaran ekspor. Pertama, penjualan ekspor tdak termasuk menyesuaikan
produk, harga, atau materi promosi pada pasar global. Pemasaran ekspor memfokuskan pada
pelanggan dalam konteks lingkungan pasar total. Pemasaran ekspor adalah pemasaran terintegrasi
dari barang dan jasa yang ditujukan kepada pelanggan di pasar internasional. Pemasar ekspor
memerlukan :
Riset telah menunjukkan bahwa ekspor merupakan proses perkembangan yang mendasar yang
dapat dibagi ke dalam tahapan-tahapan yang berbeda. Kemungkinan sebuah perusahaan bergeser
dari satu tahap ke tahap berikutnya tergantung pada faktor-faktor yang berbeda. Akan tetapi,
komitmen adalah faktor penting dari orientasi internasional sebuah perusahaan. Untuk mencapai
tahap ini diperlukan visi dan komitmen dari pihak manajemen.
Kebijakan nasional terhadap ekspor dan impor diringkas menjadi satu kata: schizophrenic (bersifat
antagonis). Bangsa – bangsa mengambil langkah untuk mendorong ekspor dengan memberikan
subsidi langsung dan dengan berbagai tindakan tidak langsung. Termasuk dalam tindakan tidak
langsung adalah pemotongan pajak dan beraneka macam program dukungan pemerintah di bidang
promosi dan pendidikan produsen. Arus barang impor pada umumnya dibatasi oleh kebijakan
nasional. Negara – negara yang perkembangannya paling cepat di dunia semuanya bergantung
pada strategi ekspor yang didorong oleh pemerintah.
a. Program Pemerintah yang Mendukung Ekspor : Intensif pajak yang ditawarkan oleh
pemerintah yang sadar ekspor termasuk berbagai tingkat penghapusan pajak atas
penundaan pajak atas penghasilan ekspor, mempercepat depresiasi aset yang berkaitan
dengan ekspor dan sejumlah perlakuan pajak atas kegiatan perkembangan pasar luar
negeri.
b. Tarif : Klasifikasi dari suatu produk menyebabkan perbedaan yang besar dalam bea masuk
yang digunakan. Dengan menggunakan BTN orang kadang-kadang dapat mencari
klasifikasi yang paling menguntungkan untuk menekan seminimal mungkin bea masuk
yang dikenakan oleh negara pengimpor.
Langkah selanjutnya adalah memilih satu atau lebih sasaran pasaran ekspor. Proses pemilihan
harus dimulai dengan profil pasar produk.
a. Menciptakan profil produk pasar : Langkah pertama dalam memilih pasar ekspor adalah
menetapkan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi penjualan dan kemampuan
menghasilkan laba dari produk yang dipertanyakan.
b. Kriteria pemilihan pasar : Langkah berikutnya dalam memilih pasar ekspor adalah
menilai pasar yang mungkin. Terdapat enam kriteria yang harus dinilai; potensi pasar,
akses pasar, biaya pengiriman, potensipersaingan, kecocokan produk, dan servis.
E. PERTIMBANGAN AKSES PASAR
Pertimbangan akses pasar merujuk pada kondisi yang berlaku untuk memasukkan baranag yang
dibuat di luar negara prmbeli. Empat kategori utama yang harus di pikirkan adalah bea masuk
impor, larangan / kuota impor, peraturan pertukaran mata uang asing, dan pengaturan preferensi.
F. SISTEM TARIF
Tarif biasanya di klasifikasikan menjadi :
a. Tarif Kolom Tunggal: Tarif satu kolom adalah jenis tarif yang paling sederhana: daftar
pajak/ bea di mana tarif berlaku untuk impor dari semua negara dengan dasar yang sama.
b. Tarif Dua Kolom: Dengan tarif dua kolom, kolom tunggal awal dari bea masuk ditambah
dengan kolom kedua berupa bea “konvensional”, yang menunjukkan pengurangan
tingkatnya yang disetujui lewat negosiasi tariff dengan negara lain.
c. Tarif Preferensial: Tarif preferensial adalah pengurangan tarif yang berlaku untuk impor
dari negara-negara tertentu. GATT melarang penggunaan tarif preferensial, dengan tiga
pengecualian utama.
G. BEA CUKAI
Bea cukai dibagi menjadi dua kategori. Bea dapat dihitung baik sebagai persentase dari
nilai barang (Bea ad valorem), sebagai jumlah spesifik per unit (Bea spesifik), atau sebagai
Kombinasi Dari Kedua Metode Ini. Biaya Bea Dan Impor lain – lain antaranya Bea
Antidumping, Bea Countervailing Cvds/ Bea Kompensasi, Biaya Import Lain – Lain yaitu
Pungutan impor variabel, Bea tambahan impor sementara, Pajak impor pengganti.
.
b. Organisasi Ekspor Independen Eksternal
Bila perusahaan memilih untuk tidak melakukan sendiri pemasaran dan promosi,
terdapat banyak penyedia jasa ekspor, termasuk perusahaan dagang ekspor,
(EMC=Export Management COmpanies) perusahaan manajemen ekspor, pedagang
ekspor, pialang ekspor, manajer ekspor kombinasi, perwakilan ekspor perusahaan
manufaktur atau agen komisi, dan distributor ekspor.
Metode pembayaran yang tepat untuk aktifitas penjualan internasional adalah keputusan
kredit dasar. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah: ketersediaan mata uang di
negara pembeli, kelayakan pembeli menerima kredit, dan hubungan penjual dengan pembeli.
Manajer keuangan di perusahaan yang belum pernah mengekspor sering menyatakan
kekhawatirannya tentang pembayaran. Namun, banyak (CFO Chief Finance Officer) dengan
pengalaman internasional tahu bahwa dalam lingkungan bisnis yang normal, umumnya ada lebih
sedikit masalah penagihan pada penjualan internasional daripada penjualan domestik, asalkan
instrumen keuangan yang digunakan tepat, memadai. Alasannya sederhana: Letter of credit dalam
penjualan dapat digunakan untuk menjamin pembayaran untuk produk yang dijual. Macamnya
yaitu : Letter of kredit/ disebut juga Documentary Kredit, Penagihan lewat dokumen (draft) atau
Documentary Collections, Pembayaran di Muka, Penjualan di Akun Terbuka
K. SOURCING
Di dalam pemasaran global, isu nilai pelanggan diikat kepada keputusan sourcing: apakah
suatu perusahaan telah membuat atau membeli produk itu dan menjualnya. Outsourcing yang
menggeser pekerjaan produksi atau tugas perusahaan lain untuk memotong biaya-biayanya. Ketika
pekerjaan yang outsourced bergerak ke negeri lain, istilah global outsourcing atau offshoring
kadang-kadang digunakan. Keputusan mengenai lokasi bisnis tidak hanya berdasarkan pada faktor
biaya saja. Keputusan sourcing merupakan keputusan penting untuk menghadapi perusahaan
global. Beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
Lisensi
Lisensi adalah perjanjian kontrak di mana satu perusahaan (pemberi lisensi) membuat aset
yang tersedia untuk perusahaan lain (pemegang lisensi) dilindungi secara hukum dengan imbalan
royalti, biaya lisensi, atau bentuk kompensasi lain. Aset yang dilisensikan dapat berupa nama
merek, nama perusahaan, paten, rahasia dagang, atau formulasi produk. Pemberian Lisensi banyak
digunakan dalam industri mode.