Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Chapter 04: Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Oleh : Kadek Maydi Cahyani ( 19/441377/EK/22395)

I. Memahami Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan Dengan Sistem


Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa yang
dilakukan seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk
membimbing perilakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
etika baru, baik secara social yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistesi
distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban. Isu etika, social, dan politis yang
diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5 dimensi moral sebagai berikut:1. Hak
dan kewajiban informasi, 2. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan, 3. Akuntabilitas
dan pengendalian, 4. Kualitas sistem, 5. Kualitas hidup.
Tren Teknologi yang Menimbulkan Isu Etika
1. Kecepatan komputasi berlipat dua kali setiap 18 bulan : semakin banyak
perusahaan yang bergantung pada sistem computer dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan utamanya.
2. Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat : perusahaan dapat dengan
mudah memelihara secara terperinci masing-masing databasenya.
3. Kemajuan analisis data : perusahaan dapat menganalisis data dalam jumlah besar
tentang seseorang guna dikembangkan menjadi profil perilaku mereka secara
terperinci.
4. Dampak pertumbuhan perangkat telepon genggam : ponsel seseorang mungkin
sedang disadap tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Perusahaan menggunakan kemampuan computer dalam mengombinasikan data dari berbagai
sumber dan menciptakan catatan pribadi seseorang secara terperinci disebut dengan profiling
(pembuatan profil)
II. Etika Dalam Masyarakat Informasi
1. Responsibility adalah elemen utama dari tindakan etika. Responsibility
mengandung arti bahwa anda menerima kemungkinan biaya yang akan timbul,
tugas dan kewajiban atas keputusan yang anda buat.
2. Akuntabilitas adalah fitur dari sistem dan institusi social yang mengatur
mekenasime agar dapat bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
3. Liabilitas adalah perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke
bidang hukum.
Proses hukum adalah masyarakat yang diatur oleh hukum dan merupakan proses dimana
hukum dikenal dan dipahami, dan ada kemampuan untuk naik banding ke otoritas yang lebih tinggi
untuk memastikan bahwa hukum diterapkan dengan benar.
Lima tahap proses analisis etis:
1. Mengidentifikasi dan menjelaskan fakta secara jelas. Mencari siapa yang melakukan apa
ke siapa, dan dimana, kapan dan gimana.
2. Mendefinisikan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai tingkat tinggi yang
terlibat. Isu etis, sosial dan politik selalu merujuk pada nilai yang lebih tinggi. Biasanya,
masalah etika melibatkan dilema yakni dua tindakan yang bertentangan secara diametral
yang mendukung nilai-nilai yang berharga
3. Mengidentifikasi pemangku kepentingan. Setia isu etis, sosial dan politik memiliki
pemangku kepentingan yang berinvestasi dalam situasi.
4. Mengidentifikasi pilihan yang dapat diambil. Ada kemungkian semua pilihan tidak
memuaskan semua pihak yang terlibat tetapi ada beberapa pilihan yang lebih baik dari
pilihan lain.
5. Mengidentifikasi konsekuensi potensial dari pilihan itu. Beberapa pilihan bisa saja benar
secara etis tetapi membawa malapetaka dari sudut pandang lain.

III. Dimensi Moral dalam Sistem Informasi


Privasi (privacy) adalah hak yang dimiliki oleh pribadi untuk dapat tinggal seorang
diri dan bebas dari pengawasan maupun campur tangan pihak lain, organisasi atau
bahkan negara tidak memiliki kewenangan untuk mencampuri urusan pribadi.
Sebagian besar hukum privasi di Amerika dan Eropa didasarkan pada rezim yang
disebut Fair Information Practice (FIP). FIP adalah seperangkat prinsip yang mengatur
pengumpulan dan pengunaan informasi tentang individu. Cookies dan alat pemantau
web lainnya melacak aktivitas web pengunjung dalam melakukan browsing internet
dan memantau kunjungan pada situs web, situs web yang menggunakan teknologi
cookie tidak dapat serta merta memperoleh nama dan alamat pengunjung. Kekayaan
intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud yang
diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Adapun yang menjadi bagian dari
kekayaan intelektual yaitu, Rahasia Dagang adalah setiap produk hasil karya
intelektual- sebuah formula, perangkat, pola atau kompilasi data yang digunakan untuk
tujuan bisnis. Hak Cipta adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk
melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh
pihak lain dengan berbagai tujuan sepanjang hidupp pwncipta karya ditambah 70 tahun
sesudah kematiannya, Paten mengizinkan pemiliknya untuk melakukan monopoli
ekslusif terhadap ide dibalik penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun.
Konsekuensi sosial negatif dari sistem, dengan mempetimbangkan tanggapan individu,
sosial, dan politik antara lain: menyeimbangkan kekuatan dari pusat dan pinggiran, kecepatan
perubahan yang mengurangi waktu dalam merespon persaingan, menjaga batas antara
keluarga, pekerjaan, dan waktu santai, ketergantungan dan kerentanan, kejahatan dan
penyalahgunaan kommputer, meningkatkan pembelahan kelas rasial dan sosial, dan resiko
kesehatan seperti Repetitive Stress Injury (RSI), Carpal Tunnel Syndrome (CVS), dan
Technostress.

Anda mungkin juga menyukai