Anda di halaman 1dari 4

PEMANGKU KEPENTINGAN DAN ETIKA BISNIS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Syariah


Dosen Pengampu :
Sofyan Oktavian Tubagus, M.Si

Disusun Oleh
Kelompok 6

1. Salsabila Aliyah Idris (1941125)


2. Putri Andini Usman (1941036)
3. Sindi Fitriani Goentor (1941123)
4. Bangun Spiranza Mokoagow( )
5. Sagaf Umar Aljufri (1941124)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
2021
A. Pengertian Stakeholders Perusahaan
Stakeholders pada perusahaan merupakan pihak yang dapat mempengaruhi ataupun
dipengaruhi oleh suatu tindakan atau perilaku dari bisni secara keseluruhan. Ketika stakeholders
telah diteridentifikasi, perusahaan telah memiliki keutungan dasar di dalam kompetisi dan dapat
meningkatkan pasar dan hasil yang diinginkan, tiap karyawan memerlukan pengetahuan terhadap
berbagai macam stakeholders, baik langsung maunpun tidak. Konsep stakeholders pertama ali
digunakan dalam sebuah memorandum internal pada tahun 1963 di Stanford research Lembaga.

B. Pembagian Stakeholders Berdasarkan Kedudukan dan Aktivitas Perusahaan


Peran dari stakeholder dalam dunia bisnis sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam
mencapai tujuan serta goals dari sebuah perusahaan. Stakeholder memiliki bagian yang sangat
penting dalam dunia bisnis terutama dalam pengembangan yang akan dilakukan. Stakeholder
dapat dengan mudah kita temui dalam dunia bisnis dan peran dari stakeholder dan klasifikasinya
masing-masing. Tidak semua stakeholder memiliki pengaruh yang baik ada juga stakeholder
yang berpengaruh negatif.
Inilah klasifikasi dan peran dari stakeholder yaitu :
1. Stakeholder prima atau utama
Stakeholder prima atau utama ini merupakan stakeholder yang dalam
menjalankan perannya langsung dan erat hubungannya dengan pengambilan kebijakan,
proyek serta program yang akan dipilih. Ada beberapa orang yang menjadi stakeholder
prima atau utama yang biasanya ada dan peran dari stakeholder yang ada juga berbeda.
Salah satu contohnya adalah tokoh masyarakat dan manajer publik.
Tokoh masyarakat atau masyarakat pada umumnya yaitu semua orang yang dapat
merasakan dampak serta merasakan manfaat dari suatu kebijakan yang telah dibuat.
Namun, tokoh masyarakat dapat diartikan sebagai seseorang yang dapat memberikan atau
memiliki kemampuan dalam mengaspirasi masyarakat. Manajer publik bisa diartikan
sebagai sebuah lembaga yang memiliki tanggung jawab saat pengambilan kebijakan dan
aplikasinya.
2. Stakeholder sekunder atau pendukung
Stakeholder sekunder atau pendukung merupakan semua elemen atau pihak yang
nantinya berhubungan langsung dengan kebijakan, proyek atau program yang ada.
Stakeholder sekunder juga memiliki hak untuk ikut menyuarakan keresahan atau
pendapat dalam mempengaruhi stakeholder primer. Cara menyuarakan pendapatnya bisa
dengan keputusan legal yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Beberapa yang menjadi peran dari stakeholder sekunder sendiri merupakan
lembaga pemerintahan di dalam suatu wilayah tetapi tidak mempunyai tanggung jawab
secara langsung. Selanjutnya, ada lembaga pemerintah yang memiliki hubungan dengan
masalah yang ada tetapi namun punya kewenangan dalam mengambil keputusan.

C. Etika Bisnis
Etika bisnis adalah prinsip-prinsip moral yang dijadikan sebagai pedoman atau panduan
untuk bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga, seluruh aspek yang berkaitan dengan bisnis
tersebut dapat menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang
adil, baik, sehat, serta professional, baik bagi seluruh orang di dalam perusahaannya, klien, mitra
kerja, pemegang saham, pelanggan dan masyarakat luas. Dalam dunia bisnis, kita pasti akan
mengenal istilah etika bisnis. Banyak orang yang sangat setuju bahwa etika bisnis memang perlu
dimiliki oleh setiap bisnis.
Salah satu prinsip etika bisnis adalah menjadikan bisnis menjadi suatu kegiatan yang
beretika, sehingga dapat berjalan seiring dengan kaidah-kaidah etika, hukum dan peraturan yang
berlaku. Dalam banyak hal, norma-norma dan kaidah etika yang berlaku tidak hanya baik untuk
diterapkan pada bisnis, namun juga membantu kita untuk bertanggung jawab dan berperilaku
baik pada masyarakat. Itulah mengapa etika bisnis dan tanggung jawab sosial selalu berjalan
beriringan.
Selain itu, etika bisnis dan profesi juga memiliki kaitan yang erat satu sama lain. Mengapa
demikian? Karena etika bisnis dapat dijadikan sebagai pedoman yang sama untuk diterapkan
pada individu dalam bekerja dan berperilaku sesuai dengan kaidah norma-norma dan nilai-nilai
yang berlaku di dalam tempat kerjanya. Oleh karena itu, setiap individu yang terjun ke dalam
dunia bisnis atau fokus pada profesinya harus membaca dan memahami makalah etika bisnis
serta materi etika bisnis yang mungkin dimiliki masing-masing organisasi dan perusahaan.
Tujuannya agar individu dapat memahami etika bisnis yang diterapkan tempat kerjanya masing-
masing.
D. Tangung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
konsep manajemen perusahaan yang mengintegrasikan masalah sosial dan lingkungan dalam
kegiatan bisnis mereka, serta interaksi dengan para pemangku kepentingan.
Secara sederhana, CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah cara perusahaan
untuk menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi (mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya) dengan kepentingan lingkungan dan sosial. Sekaligus memenuhi harapan para
pemegang saham dan para pemangku kepentingan yang terkait.
Konsep CSR yang diterapkan dengan baik dan benar dapat membawa banyak keuntungan
kompetitif. Keuntungan itu antara lain peningkatan akses modal, peningkatan penjualan yang
akhirnya meningkatkan keuntungan, penghematan biaya operasional perusahaan, peningkatan
produktivitas dan kualitas, peningkatan citra brand yang positif, pengambilan keputusan yang
baik dan proses manajemen risiko.

Anda mungkin juga menyukai