Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS STRATEGI SHOPEE INDONESIA

DALAM PERSAINGAN DUNIA E-COMMERCE

Dibuat Oleh:

1. Amrina Rusda – 01044882326002

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Globalisasi dilihat sebagai titik dari berubahnya segala aspek lokal menjadi global. Hal

ini juga didefinisikan oleh Held & McGrew (2001 dalam Heywood, 2011) sebagai keterkaitan

dunia yang semakin luas, intensif, dan cepat. Hadirnya globalisasi juga didorong oleh

perkembangan teknologi yang mana perkembangan tersebut dapat mempengaruhi setiap dan

seluruh segi kehidupan individu, masyarakat, dan negara (Siagian, 1982). Globalisasi juga

disebut sebagai “the era of machine learning” karena inovasi teknologi muncul setiap saat.

Hal ini dapat dilihat dari aspek komputer dan aspek informasi yang setiap tahunnya

berinovasi. Inovasi teknologi juga berdampak pada akses yang mana hal tersebut yang

awalnya terhambat oleh jarak dan waktu sekarang diubah menjadi akses yang mudah dan

cepat. Globalisasi dan teknologi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena teknologi

merupakan salah satu faktor yang saling berhubungan dalam globalisasi selain ekonomi dan

politik. Teknologi sebagai faktor pembangun infrastruktur komunikasi penting dalam sistem

global perekonomian dunia (McGrew, 2008).

Hadirnya teknologi menjadikan segala sesuatu lebih efisien, produktif, dan kreatif.

Begitu pula yang terjadi di sektor ekonomi. Perkembangan teknologi diikuti oleh

perkembangan ekonomi sehingga menciptakan era yang disebut ekonomi digital. Hal ini

dapat dilihat dari berubahnya aktivitas ekonomi akibat kemajuan teknologi yang mana

mengubah kebutuhan kehadiran fisik pembeli dan penjual menjadi kehadiran virtual saja.

Adanya ekonomi digital mempermudah proses perdagangan yang awalnya memiliki batasan

jarak namun sekarang kegiatan bertransaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. E-

commerce merupakan bentuk dari digitalisasi ekonomi, hal ini dijelaskan oeh Laudon &
Laudon (1998) bahwa e- commerce merupakan proses jual beli secara digital dengan

konsumen ataupun perusahaan melalui jaringan elektronik. Penghapusan pembatasan proses

perdagangan inilah yang menjadikan perkembangan ekonomi digital juga masuk

dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satunya di Indonesia.

Online marketplace merupakan salah satu bentuk dari e-commerce yang mana

kehadirannya juga masuk dalam kegiatan ekonomi digital di Indonesia. Beberapa diantara

online marketplace yang berkembang di Indonesia yakni Tokopedia dan Bukalapak yang

merupakan online marketplace buatan Indonesia serta Shopee, Lazada, AliExpress, dan JD.ID

yang merupakan online marketplace buatan luar negeri (iPrice, 2019 dalam Databoks, 2020).

Dari beberapa online marketplace buatan luar negeri yang berkembang di Indonesia, Shopee

merupakan online marketplace yang sangat diminati masyarakat Indonesia hingga menjadi

leading market dengan menempati peringkat pertama daftar e-commerce Indonesia. Shopee

sendiri merupakan online marketplace buatan SEA Group yang merupakan perusahaan

internet dengan basis di Singapura. Shopee langsung hadir di enam negara pada saat awal

peluncurannya, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam, dan Filipina. Shopee

hadir di Indonesia tepatnya pada 1 Desember 2015 di bawah PT. Shopee Internasional

Indonesia.

Jika dibandingkan dengan online marketplace buatan Indonesia yakni Tokopedia dan

Bukalapak, Shopee bisa dikatakan sebagai pendatang baru karena baru hadir di Indonesia

tahun 2015 sedangkan pesaingnya sudah ada sejak tahun 2009 (Shopee, 2020). Namun dari

awal peluncurannya, Shopee sudah mendapatkan hati masyarakat Indonesia yang bisa dilihat

di tahun 2015 Indonesia menjadi pasar terbesar Shopee dengan total pesanan untuk kuartal

keempat mencapai 63,7 juta pesanan atau mencapai rata-rata 7 juta pesanan per harinya.

Sedangkan di tahun 2016, Shopee mengalami pertumbuhan di kuartal empat yakni adanya

28,6 juta pesanan yang mana hal ini meningkat 98,3 juta pesanan dari tahun lalu (Daily
Social,2020). Di 2017 hingga 2019 berturut-turut Shopee dapat menstabilkan posisinya di

tingkat pertama pasar marketplace Indonesia. Berikut data tingkatan peminat marketplace di

Indonesia dalam Grafik 1.1. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa Shopee dengan stabil

dapat memimpin pasar online marketplace di Indonesia, dibandingkan dengan ketiga

lawannya yakni Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak yang grafiknya fluktuatif tiap tahunnya.

Grafik 1.1
Grafik Tingkatan Peminat Marketplace di Indonesia Sumber: iPrice, 2019
dalam Databoks, 2020

Intensitas persaingan di antara pesaing di industri e-commerce cukup tinggi, karena


banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
Shopee bersaing dengan beberapa pesaing besar seperti Lazada dan Tokopedia, serta pesaing
kecil yang terus bermunculan. Oleh karena itu, Shopee harus terus memperbaiki layanannya
dan menawarkan harga yang lebih kompetitif untuk tetap bersaing.
Tujuan dari analisa ini ialah untuk memahami seberapa besar posisi peringatan
persaingan industri yang dimilik di perusahaan e-commerce yang selanjutnya dapat
dipergunakan untuk menganalisa dalam menentukan strategi bersaing yang dirancangkan
Shopee dalam mengelola bisnisnya. Sehingga Shopee mampu bertahan dan memaksimalkan
keunggulan dan industrinya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah yang diambil dalam
penelitian ini adalah:
1. Apa itu Shopee Indonesia?
2. Lini Bisnis apa saja yang ada dalam Shopee?
3. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dijalankan oleh Shopee?
4. Bagaimana Porter’s Five Forces Model yang ada pada Shopee?
5. Bagaimana SWOT analysis dari Shopee?
6. Bagaimana analisa Competitive Strategy dari Shopee?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan profil Shopee

PT Shopee International Indonesia merupakan anak perusahaan dari SEA Group


yang dulu dikenal dengan nama Garena. Didirikan pada tahun 2015, SEA Group berkantor
pusat di Singapura. Shopee, yang bergerak di industri e-commerce dipimpin oleh Chris
Feng, salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan
Lazada. Shopee tidak hanya ada di Indonesia, melainkan memiliki jangkauan yang luas
seperti di beberapa negara seperti, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Taiwan, China,
hingga Brazil. Shopee memiliki beberapa akses untuk berjualan atau berbelanja yaitu dapat
melalui website dengan mengakses https://shopee.co.id/ melalui internet, juga melalui
aplikasinya dengan cara mengunduh melalui Apps Store atau Play Store.
Shopee awalnya merupakan perusahaan yang mengambil pasar customerto customer
atau C2C dan mulai mengalami peralihan menjadi business to customer sejak meluncurkan
Shopee Mall pada tahun 2017 dan bertindak sebagai platform toko online bagi toko atau
distributor resmi. Shopee dalam memberikan dukungan logistik untuk penggunanya tidak
hanya berhubungan dengan 70 layanan kurir di seluruh dunia tapi juga berhubungan
dengan beberapa penyedia layanan jasa transportasi online. Bahkan, mulai tahun 2020
Shopee memiliki jasa pengiriman Shopee khusus untuk beberapa penjual terpilih yang
akan langsung diatur oleh tim Shopee Express.
Shopee memiliki logo berwarna oranye yang dapat diartikan sebagai warna yang
hangat, mempunyai daya tarik, dan mampu meningkatkan daya minat pembeli. Shopee
menggunakan gambar keranjang yang dapat diartikan sebagai keranjang belanjaan dan
huruf ‘S’ adalah simbol dari Shopee itu sendiri.
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
2.2. Visi dan Misi Traveloka

1. Visi dari Traveloka adalah:


Kami percaya belanja online harus dapat diakses, mudah dan menyenangkan. Ini
adalah visi yang diinginkan Shopee untuk disampaikan di platform, setiap hari.
Kami percaya pada kekuatan transformatif teknologi dan ingin mengubah dunia
menjadi lebih baik dengan menyediakan platform untuk menghubungkan
pembeli dan penjual dalam satu komunitas.

2. Misi dari Traveloka adalah:


Untuk menentukan siapa kita - bagaimana kita berbicara, berperilaku atau
bereaksi terhadap situasi apapun - pada dasarnya, kita Sederhana, Bahagia dan
Bersama. Atribut kunci ini terlihat di setiap langkah perjalanan Shopee.
- Sederhana, Kami percaya pada kesederhanaan dan integritas, memastikan
kehidupan yang jujur, membumi dan setia pada diri sendiri.
- Senang, Kami ramah, suka bersenang-senang dan penuh dengan energi,
menyebarkan sukacita dengan semua orang yang kami temui.
- Bersama, Kami menikmati waktu berkualitas bersama-sama sambil
berbelanja online dengan teman dan keluarga - melakukan hal-hal yang kami
sukai sebagai satu unit besar.

2.3. Lini Bisnis Shopee di Indonesia


1. Shopee Marketplace
Yang pertama tentunya Shopee sebagai marketplace. Bisnis utama Shopee
sejak awal memang sebagai marketplace yang menghubungkan penjual dan pembeli
melalui satu platform. Pertama kali diluncurkan di Singapura pada 2015, awalnya
Shopee berperan menghubungkan transaksi consumer to consumer. Namun seiring
dengan berkembangnya pasar, Shopee kini meyalani model business to consumer.
Skema business to consumer secara khusus diyalani dalam platform ShopeeMall
yang berisi brand-brand ternama di Indonesia bahkan dunia. Selama pandemi Covid-
19 melanda, minat masyarakat untuk berbelanja daring semakin meningkat. Hal ini
pun menguntungkan bagi Shopee.
Pada Maret 2021, Shopee mencatatkan porsi traffic sebesar 29,7 persen di
antara berbagai marketplace di Indonesia. Sepanjang Januari-Maret 2021, Shopee
juga mencatatkan 117 juta kunjungan bulanan dengan pengunjung unik 35,74 per
bulan.
Melalui Shopee, masyarakat bisa menemukan berbagai jenis produk untuk
dibeli, mulai dari pakaian, gadget, perlengkapan rumah, elekronik, kesehatan, sampai
pembelian voucher permainan atau membayar tagihan.

2. ShopeePay
ShopeePay adalah fitur layanan uang elektronik atau dompet digital yang dapat
digunakan untuk pembayaran transaksi secara online melalui aplikasi Shopee.
ShopeePay juga bisa digunakan untuk transaksi offline di sejumlah merchant yang
bekerja sama dengan Shopee. Hanya saja, kembalian dana pada transaksi offine
diberikan melalui poin di aplikasi Shopee.
Sejak diluncurkan pertama kali pada Agustus 2020 di Indonesia, ShopeePay
menggandeng jutaan pedagang online dan offline agar transaksi bisa dilakukan
secara digital. Hingga pertengahan 2021, pembayaran offline dengan ShopeePay bisa
dilakukan di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia.
Transaksi dengan ShopeePay memang meningkat tajam. Akhir 2020 lalu,
pihak Shopee merekam bahwa 45 persen transaksi di Shopee Indonesia
memanfaatkan fitur ShopeePay. Keberadaan ShopeePay meramaikan persaingan
antar dompet digital di Indonesia

3. ShopeeFood
ShopeeFood adalah fitur teranyar yang diluncurkan oleh Shopee Indonesia
berupa layanan pesan antar produk kuliner. Fitur ini masih menyatu dengan aplikasi
Shopee. Pembayaran makanan pun dilakukan dengan ShopeePay, fitur pembayaran
yang juga disediakan Shopee.
Keberadaan ShopeeFood lantas memecah dominasi layanan pesan antar
makanan berbasis aplikasi yang selama ini dikuasai dua pemain utama: Gojek dan
Grab. Perjalanan Sea Group, perusahaan induk Shopee, dalam menghadirkan
ShopeeFood diawali dengan akuisisi Foody Corporation pada 2017 lalu. Sebagai
informasi, Foody Corporation adalah perusahaan di balik layanan 'Now', sebuah
aplikasi pesan antar yang sukses besar di Vietnam.

4. ShopeeExpress
ShopeeXpress atau Shopee Express adalah jasa pengiriman yang dimiliki
Shopee secara khusus. ShopeeXpress menyediakan empat jenis layanan antar, yakni
Shopee Express Standard, Shopee Express Sameday, Shopee Express Instant, dan
Shopee Express Hemat. Perbedaan dari keempatnya terletak pada kecepatan antar,
kapasitas berat produk, hingga tarifnya.
Pada April 2021, jagat maya sempat heboh karena pengguna Shopee tidak lagi
menemukan opsi jasa kurir selain Shopee Express. Jika dulu pelanggan bisa memilij
merek atau brand jasa ekspedisi yang beragam, namun tampilan di aplikasi
memperlihatkan jasa kirim yang tersedia hanyalah Shopee Express.
Namun hal ini sudah dibantah oleh pihak Shopee. Shopee Indonesia
memastikan bahwa pelanggan masih bisa memilih jenis jasa pengiriman yang
tersedia.

2.4. Strategi Pemasaran Shopee

Dalam menjalankan bisnisnya, Shopee menggunakan beberapa strategi


pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Beberapa di antaranya seperti berikut ini :

- Strategi Pemasaran Mengikuti Tren


Salah satu alasan kenapa Shopee sangat dikenal di masyarakat adalah
menggunakan teknik pemasaran yang mengikuti tren. Salah satu adalah membuat
iklan dengan nada lagu Baby Shark sehingga sangat mudah diingat oleh konsumen.
Selain jargon tersebut, iklan e-commerce Shopee yang menggunakan Jokowi KW
dengan wording “Sepedanya mana?” juga sukses menarik perhatian konsumen. Iklan
ini sangat berhubungan dengan kebiasaan presiden Jokowi yang kerap bagi-bagi
sepeda.
- Memilih Media yang Tepat untuk Promosi
Strategi marketing lainnya yang digunakan Shopee untuk meningkatkan
penjualan produk adalah dengan memilih media terbaik. Hal ini bisa kamu lihat dari
Shopee yang fokus mengembangkan bisnis pada pengguna mobile atau aplikasi
ponsel. Berdasarkan analisis e-commerce Shopee, pengguna ponsel atau smartphone
di Indonesia berkembang sangat pesat dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
Hal ini berimbas pada peningkatan pesanan hingga 90% yang berasal dari aplikasi
ponsel Shopee.
- Memiliki Target Pasar yang Jelas
Menyasar target pasar yang jelas juga menjadi salah satu strategi Shopee dalam
meningkatkan penjualannya. Salah satu buktinya adalah strategi Shopee yang
menyasar target pasar dengan prioritas adalah perempuan. Dibandingkan dengan
membuat target pasar yang luas namun tidak jelas, akan lebih baik dan jelas jika e-
commerce Shopee menyasar target lebih fokus. Tidak heran jika mayoritas produk
yang dijual di Shopee adalah kebutuhan perempuan seperti fashion dan produk
kecantikan.
- Jaminan Harga Murah
Memberikan harga yang bersaing juga menjadi salah satu strategi Shopee
untuk meningkatkan penjualannya. Agar bisa bersaing dengan marketplace lain,
Shopee memiliki jargon “Garansi Harga Termurah, Uang Kembali 2x Lipat”. Cara
pemasaran produk di Shopee dengan memberikan harga murah ini ternyata cukup
ampuh untuk menarik minat konsumen berbelanja. Meskipun menawarkan harga
murah akan tetapi kualitas produk yang ditawarkan tetap menjadi prioritas utama.
Tidak hanya jaminan harga murah, Shopee juga memberikan banyak promosi
dan diskon untuk pelanggan setianya. Dengan strategi penjualan di Shopee, tidak
heran jika e-commerce ini menjadi nomor satu di Indonesia.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Shopee merupakan salah satu e-
commerce terbaik dan terbesar di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari strategi
pemasaran yang digunakan e-commerce Shopee sehingga mampu meningkatkan
penjualannya.

2.5. Analisa Porter’s Five Forces Model


Lima Kekuatan Porter yaitu kerangka kerja menguraikan dan menganalisis
lima kekuatan kompetitif yang mempengaruhi setiap pasar, membantu penilaian
kekuatan dan kelemahan industri. Menganalisis lima kekuatan yang sering digunakan
untuk menentukan faktor yang paling penting dalam perusahaan Shopee. Strategi
perusahaan Shopee ditentukan oleh struktur industri. Model Porter dapat diwujudkan
pada situasi ekonomi apa pun untuk mengetahui jumlah persaingan industri dan
meningkatkan profitabilitas dalam waktu yang lama. Berikut analisa perusahaan
Shopee:
a. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants).
Datangnya pendatang baru dalam industri akan membuat kompetitif
menjadi ketat yang pada akhirnya dapat menyebabkan lemahnya keuntungan.
Tetapi pada Shopee ancaman masuknya pendatang baru ke Shopee tergolong
rendah karena Shopee bukan hanya platform e- commerce besar di Indonesia,
tapi juga di negara lainya. Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada
tahun 2015 dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand,
Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Shopee juga beroperasi di Brazil,
menjadikannya negara pertama di luar Amerika Selatan dan Asia yang
dikunjungi Shopee, sehingga Shopee menjadi pasar global yang sulit ditangkap
oleh pendatang baru. Pendatang baru membutuhkan banyak waktu dan usaha
untuk dapat bersaing dengan Shopee. Bahkan setelah Covid 19 berkurang,
konsumen telah terbiasa dan merasa lebih nyaman serta praktis jika berbelanja
secara online, apalagi shopee memiliki banyak sekali fitur yang dapat
digunakan seperti fitur Voucher Toko, Promo Toko Harga Coret, Paket Diskon,
juga ada program-program seperti Gratis Ongkir Xtra, Cashback Xtra. Tidak
hanya fitur Shopee juga memiliki layanan yang beraneka ragam seperti Shopee
food, pay later, beli pulsa, bayar tagihan, Shopee pinjaman.
b. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes).
Bahaya produk atau jasa pengganti perusahaan Shopee rendah dan
menurun, terutama di masa pandemi saat ini. Sulit bagi konsumen untuk
mengganti belanja online dengan belanja offline atau dating langsung ke store.
dikarenakan di masa pandemi ini para konsumen tidak perlu berjalan tanpa
lelah dari toko ke toko untuk membeli barang. Konsumen hanya dengan
koneksi internet, bisa mudah berinteraksi dengan penjua;. Waktu yang
dihabiskan untuk berbagai hal juga jauh lebih singkat. Bahkan, konsumen bisa
berbelanja dimana saja dan kapan saja. Setelah masa Covid 19 mulai menurun
juga orang masih suka belanja online karena sudah menjadi kebiasaan dari
Covid 19 kemarin.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers).
Dalam kegiatan bernegosiasi yang dilakukan konsumen terhadap
pemasok bertujuan untuk menekan harga menjadi lebih rendah namun
mendapatkan kualitas yang tinggi. Kegiatan tawar menawar ini membuat posisi
berada di paling bawah bahkan melebihi batas. Dalam waktu yang lama
perusahaan akan menurunkan kualitas untuk memperjualkan produk
dengan harga yang lebih murah. Contoh pada perusahaan Shopee mereka
menciptakan layanan yang ada didalamnya bahwa produk-produk yang dijual di
shopee dapat ditawar dengan kesepakatan di antara dua belah pihak. Sehingga
layanan yang diberikan Shopee ini membuat pembeli lebih senang
menggunakan Shopee ini dibanding E-Commerce lainnya.
d. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers).
Perusahaan dalam kekuatan tawar menawar ini harus memiliki strategi
sendiri. Perusahaan yang berusaha mendapatkan harga dengan semurah
mungkin dan kualitas yang tinggi maka perusahaan tersebut memperoleh pasar
yang lebih luas dibandingkan kompetitor lainnya. Pada perusahaan shopee
dalam menyusun strategi ini yaitu menurunkan harga yang relatif murah dengan
kualitas yang cukup bagus, maka dalam hal ini Perusahaan Shopee diantara E-
Commerce lainnya konsumen akan menilai harga dan kualitas Shopee jauh
lebih baik.
e. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors).
Dalam dunia industri yang memiliki bidang atau jenis produk yang
dihasilkan sama, maka memiliki kekuatan persaingan yang tinggi. Kompetitor
berperan sebagai pemain yang bersaing untuk mendapatkan pasar yang luas.
Semakin banyak kompetitor pada suatu perusahaan maka semakin keras
berjuang untuk memperebutkan pasar. Dari hasil analisa kompetitor pada
perusahaan Shopee ini dapat dikatakan cukup tinggi, dikarenakan pesaingnya
terus bersaing dengan cara selalu menciptakan inovasi baru. Contohnya TikTok
yang dulunya belum ada kegiatan transaksi jual beli didalamnya, sekarang
sudah dapat bertransaksi online di dalamnya sama seperti Shopee. Perusahaan
E-Commerce yang menjadi pesaing Shopee yaitu Tokopedia, Lazada, Blibli,
dan Zalora juga memiliki kualitas yang baik seperti Shopee. Namun, untuk saat
ini perusahaan Shopee dapat dikatakan menjadi perusahaan E- Commerce yang
berkualitas baik dan banyak digunakan di kalangan masyarakat luas sehingga
Shopee menjadi salah satu perusahaan yang menjadi saingan perusahaan E-
Commerce lainnya.

2.6. Analisa SWOT Traveloka

Analisis SWOT dalam perusahaan Shopee ini menggunakan metode


perencanaan strategis untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) pada perusahaan
Shopee. Berikut analisis yang dilakukan yaitu:
a. Kekuatan (strengths)
Shopee memiliki kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran antara
penjual dengan pembeli. Shopee dapat menjadi sumber penghasilan utama seseorang
di masa depan, karena dalam hal ini Shopee merupakan marketplace yang sangat
terkenal di masuarakat luas.. Kemudian Shopee juga memiliki jaringan penjual /
owner barang yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
b. Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan yang dimiliki perusahaan Shopee adalah semakin jauh tempat
pengiriman barang maka semakin tinggi biaya pengiriman barang yang dibeli oleh
calon konsumen yang membuat konsumen memikirkan kembali akan hal itu.
Kemudian dikarenakan Shopee berbentuk aplikasi yang harus menggunakan jaringan
internet jadi hanya menjangkau kota dan masyarakat yang memiliki akses internet
saja.
c. Peluang (opportunities)
- Pasar e-commerce di Asia Tenggara terus berkembang sehingga dapat
memberikan peluang besar bagi Shopee untuk terus tumbuh
- Shopee dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan memperbaiki
layanan pelanggan dan kebijakan pengembalian produk yang lebih baik.
- Shopee dapat memperluas bisnisnya ke luar Asia Tenggara untuk
mencapai pangsa pasar yang lebih besar.
d. Ancaman (threats)
- Persaingan dalam industri Shopee sangat ketat, misalnya kompetitor e-
commerce yang kuat seperti Tokopedia dan Lazada.
- Perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi bisnis Shopee,
seperti adanya peraturan tentang pajak dan regulasi perdagangan online
- Potensi terjadi dikarenakan krisis ekonomi atau keuangan yang dapat
mempengaruhi tingkat konsumsi dan mengurangi jumlah pengguna e-
commerce. (Gudiato et al., 2022)

2.7. Competitive Strategy


Shopee adalah perusahaan e-commerce yang berkembang pesat di Asia
Tenggara dan menjadi salah satu pesaing utama di pasar e-commerce regional. Berikut
ini adalah beberapa analisa competitive strategy pada perusahaan shopee:
 Strategi Biaya yang Rendah (cost leadership)
Perusahaan Shopee memiliki jaminan harga termurah dari ecommerce lainya.
Sehingga hal ini yang membuat pengguna Shopee tidak perlu berpikir dua kali untuk
melakukan transaksi menggunakan Shopee. Strategi yang diciptakan Shopee dalam
menciptakan kampanye “Garansi Harga Termurah, Uang Kembali 2x Lipat”
membuat perusahaan ini menarik dari kompetitor lainya. Tidak semua kompetitor
berani mengambil keputusan untuk membuat strategi biaya rendah dikarenakan
hanya mendapat keuntungan yang rendah. Perusahan Shopee dalam melakukan riset
sangat melakukan yangterbaik untuk mendapatkan supplier termurah, sehingga bisa
memberikan dengan harga murah pula. Dengan langkah ini dapat meningkatkan
keunggulan kompetitif perusahaan Shopee dengan menciptakan perbedaan harga
antara produk- produknya dibandingkan dengan marketplace lainnya.
Strategi Pembedaan Produk dan jasa (differentiation)
Diferensiasi dalam strategi bisnis melibatkan penciptaan produk atau layanan
unik yang dominan di pasar dan memberikan keunggulan kompetitif. Dalam
perusahaan Shopee, berikut adalah beberapa strategi yang mereka gunakan untuk
membedakan diri dengan kompetitor lainnya:
- Platform yang ramah pengguna: Shopee memiliki platform yang sederhana
dan fitur yang mudah dinavigasi, bahkan untuk pengguna pertama kali fitur
didalamnya memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa dan
mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan platform ini.
- Pengiriman gratis dan diskon: Shopee menawarkan pengiriman gratis untuk
jumlah pembelian tertentu dan juga menyediakan berbagai diskon dan
promosi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
- Shopee Mall: Shopee Mall merupakan sebagian strategi diferensiasi dari
platform yang menampilkan produk dari penjual resmi. Ini memberi
pelanggan rasa kepercayaan dan keandalan, sehingga mereka mengetahui
bahwa mereka membeli dari sumber yang sudah jelas.
- Integrasi media sosial: Shopee telah mengintegrasikan platformnya dengan
berbagai saluran media sosial, memungkinkan pelanggan untuk dengan
mudah berbagi produk yang mereka sukai dengan teman dan pengikut
mereka. Ini membantu meningkatkan kesadaran merek dan mendorong lebih
banyak lalu lintas ke platform.
Strategi Inovasi (Innovation)
Salah satu strategi inovasi yang diterapkan perusahaan Shopee yaitu yang
pertama teknik pemasaran yang mengikuti tren, dengan membuat jingle “Di Shopee
pi pi pi” yang diiringi dengan nada lagu Baby shark. Shopee menerapkan hal-hal
yang sedang viral atau tren buat jadi materi konten pemasarannya. Dengan begitu,
masyarakat jadi lebih mudah ingat dengan brand-nya. Kemudian membuat promo
yang menarik seperti memberikan gratis ongkir bagi para penggunanya, Ongkir
diberikan dengan batas pembelian tertentu. Meski nominalnya gak terlihat besar,
bagi calon konsumen, ongkir gratis bisa jadi daya tarik yang memikat bagi para calon
konsumen. Kemudian Shopee juga memberikan jaminan harga murah, Harga
merupakan faktor utama yang dijadikan perbandingan oleh konsumen sebelum
membeli sesuatu. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Shopee. Untuk bisa bersaing
dengan marketplace lain, Shopee menggunakan kampanye “Garansi Harga
Termurah, Uang Kembali 2x Lipat”.
Strategi Tumbuh (Growth)
Shopee memiliki strategi pertumbuhan pasar yang agresif. Langkah- langkah
yang diambil dalam perusahaan Shopee yaitu menawarkan diskon besar-besaran,
promo untuk gratis ongkir, memperluas jangkauan produk, serta mengembangkan
pasar di kota yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Shopee dapat
menjangkau dan menarik pelanggan yang lebih luas, terutama di pasar yang belum
terakomodasi oleh pesaing lainnya.
Strategi Kerjasama (Alliance)
Perusahaan Shopee bekerja sama dengan pelayanan ekspedisi seperti J&T,
sicepat dan lain sebagainya. Dengan tujuan mengembangkan perusahaan Shopee.
Selain itu Shopee juga bekerja sama dengan perusahan CB International Co. Ltd.
(JCBI), anak perusahaan dari JCB Co., Ltd yang beroperasi secara internasional.
Kerja sama perusahaan JCBI untuk memberikan alternatif pembayaran yang
terintegrasi bagi pengguna Shopee. JCB menawarkan diskon metode pembayaran
alternatif sepanjang tahun serta aman dan nyaman bagi pengguna Shopee. Selain itu,
Shopee juga akan memperkenalkan beberapa kampanye untuk mendukung JCB
melalui toko-toko yang berpartisipasi. Kolaborasi ini akan semakin memperkuat
ekosistem Shopee, memberikan peluang pengembangan bisnis online bagi mitra dan
penjual di Asia Tenggara. Pengguna Shopee juga dapat menikmati keuntungan dari
metode pembayaran yang aman dan mendapatkan penawaran tambahan.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
 Shopee adalah salah satu perusahaan e- commerce terkemuka di Asia Tenggara, yang
beroperasi di sejumlah negara di wilayah tersebut.
 Analisis menggunakan kerangka kerja Porter's Five Forces dapat membantu Shopee
dalam memahami persaingan di industri e- commerce. Hal ini bertujuan untuk
menentukan strategi yang efektif untuk mempertahankan dan meningkatkan
posisi mereka di dunia industri.
 Model Porter ini dapat diterapkan dalam situasi ekonomi apapun untuk memahami
jumlah persaingan industri serta dapat meningkatkan profitabilitas jangka panjang
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

“View of E-Commerce System Analysis on Shopee to increase competitiveness using the


S.W.O.T. method.” .
MTarget. (2023) Strategi Marketing E-Commerce Shopee. Diakses 09 Desember 2023.
https://mtarget.co/blog/strategi-marketing-e-commerce-shopee/
D. Chong and H. Ali, “Literature Review: Competitive Strategy, Competitive Advantages,
and Marketing Performance on E-Commerce Shopee Indonesia,” Dinasti Int. J.
Digit. Bus. Manag., vol. 3, no. 2, pp. 2715–419, 2022.
F. B. Irawan, “Menyingkap Kualitas Pelayanan Pada Toko Kelontong Aulia Anugerah
Pati,” Pap. Knowl. . Towar. a Media Hist. Doc., pp. 26–35, 2019.
P. H. Jimmy Foris dan Ronny Mustamu, “Analisis Strategi Pada Perusahaan Plastik
Dengan Porter Five Forces,” Agora, vol. 3, no. 1, pp. 736–741, 2015.
C. Gudiato, E. Sediyono, and I. Sembiring, “Analisis Sistem E- Commerce pada Shopee
untuk meningkatkan daya saing menggunakan metode S.W.O.T.,” J. Inf. Technol.,
vol. 2, no. 1, pp. 6–10, 2022, doi: 10.46229/jifotech.v2i1.294.
D. P. Pamungkas, “ANALISIS COMPETITIVE FORCE DAN COMPETITIVE
STRATEGY SISTEM INFORMASI KULINER DI INDONESIA
(STUDI KASUS : Kulina.id),” Elinvo (Electronics, Informatics, Vocat. Educ.,
vol. 1, no. 2, pp. 118–127, 2016, doi:
10.21831/elinvo.v1i2.10760.
E. Hermawan, “Competitive Strategy, Competitive Advantages, dan Marketing
Performance pada E-Commerce Shopee Indonesia,” J. Kewirausahaan dan Multi
Talent., vol. 1, no. 1, pp. 1–13, 2022, doi: 10.38035/jkmt.v1i1.7.

Anda mungkin juga menyukai