Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa dampak pada kemajuan perdagangan online,
khususnya e-commerce di Indonesia. Menurut Reichheld dan Schefter, pesatnya pertumbuhan pasar online telah
menciptakan peluang dan tantangan bagi situs online e-commerce. Saat ini, peluang memasuki dunia perdagangan semakin
dipermudah dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat. Tidak hanya toko offline tetapi masyarakat lebih
dipermudah dengan adanya toko online. Di era globalisasi sekarang ini, layanan berbelanja online merupakan cara paling
efektif untuk dilakukan oleh masyarakat. Kemudahan dalam berbelanja online, meningkatkan pola konsumsi masyarakat
secara pesat. Hal ini sangat berdampak pada perubahan gaya hidup masyarakat menjadi konsumtif. Pola konsumsi
masyarakat sangat bergantung pada kemudahan serta efektivitas layanan berbelanja. Kemudahan berbelanja online yang
terjadi di masyarakat Indonesia saat ini, yakni dari desktop menjadi mobile telah membuka peluang baru. Masyarakat yang
sudah merasakan kemudahan dalam berbelanja online, cenderung melakukan pembelian kembali dan memiliki probabilitas
yang tinggi untuk berbelanja.Seiring perkembangan zaman, gaya hidup masyarakat serba instan dikarenakan mayoritas
masyarakat memiliki mobilitas yang tinggi dalam kegiatan sehari-harinya. Sehingga masyarakat mencari sesuatu yang
praktis dan serba instan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut diikuti dengan adanya berbagai penyediaan
layanan yang membantu masyarakat. Setiap perusahaan menawarkan keunggulan kepada konsumen supaya dapat terus
bertahan. Semakin menarik, mudah, dan menguntungkan sistem penjualan bagi konsumen, maka keuntungan bagi
perusahaan semakin besar. Oleh karena itu, sistem penjualan suatu perusahaan merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan perusaan karena sistem penjualan perusahaan tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi. 1
Layanan ShopeeFood merupakan fitur terbaru dari yang ditawarkan oleh perusahaan e-commerce

ternama, Shopee, yang melayani pesanan makanan atau minuman secara online. Hal ini didukung karena adanya

pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat tidak bisa keluar rumah untuk menjaga kesehatan, restoran yang

hanya melayani take away atau pesan antar, dan juga beberapa orang yang malas keluar rumah tapi ingin untuk

makan makanan yang di ingiinkan. PT Shopee Internasional Indonesia siap bersaing dengan perusahaan yang

memiliki fungsi serupa seperti goofood dan grabfood di aplikasi lain, kemudian akan mulai beroperasi pada April

1
Wahyu Budi Utami, “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli” (Skripsi Program Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2013) h. 3.

1
2

2020 dan khusus melayani jenis makanan siap saji. Namun, pada awal tahun 2021, ShopeeFood mulai

mengirimkan pesanan untuk makanan dan minuman bekerja sama dengan berbagai industri makanan dan

minuman dan menarik banyak mitra penggerak untuk mengirimkannya kepada pelanggan. Strategi pemasaran

berupa promosi dilakukan untuk menghadirkan dan memperluas penawaran fungsi terbaru kepada masyarakat.

Shopee memiliki promosi atau diskon besar dalam bentuk kupon yang kemudian disebarkan melalui iklan di

Internet, jejaring sosial, dll. Diskon pembelian atau rabat adalah penurunan nilai harga atau hadiah pedagang

karena partisipasi mereka dalam program promosi. Perubahan harga mempengaruhi tanggapan konsumen, yang

bervariasi sesuai dengan persepsi mereka tentang biaya produk dalam kaitannya dengan pengeluaran total

mereka. Konsumen akan lebih sensitif terhadap harga yang membebani mereka (harga tinggi) dan lebih memilih

harga rendah di atas ekspektasi mereka.2

Fenomena ini tentu saja menjadi peluang bisnis bagi beberapa pihak yang kemudian menangkap peluang

tersebut dengan menyediakan atau membuat toko online sebagai bagian e-commerce. Menurut Surawiguna

mendiskripsikan e-commerce sebagai salah satu jenis dari mekanisme bisnis berbasis individu dengan menggunakan

internet sebagai media pertukaran barang atau jasa. Salah satu jenis e-commerce yang saat ini ini berkembang pesat di

Indonesia adalah e-commerce jenis marketplace. Secara sederhana, marketplace dapat diartikan sebagai suatu tempat di

mana penjual dapat membuat akun dan menjajakan berbagai macam barang yang akan dijual. Fasilitas yang mendukung

jual-beli online juga disediakan secara cuma-cuma oleh pelaku marketplace. Salah satu keuntungan yang didapat dari

berjualan di marketplace yaitu penjual tidak perlu membuat situs yang memerlukan biaya lebih.

Beberapa fakta menarik mengenai peta persaingan e-commerce di Indoneisa Q3 2019 yakni, Shopee

dan Lazada memiliki pengguna aktif bulanan terbanyak di Asia Tenggara Pada kuartal ini Shopee berhasil

menjadi yang pertama di Asia Tenggara untuk aplikasi e-commerce dengan pengguna aktif bulanan terbanyak.

Shopee menduduki peringkat pertama di dua negara yaitu Vietnam dan Indonesia sedangkan Lazada berhasil

unggul di empat negara lainnya yaitu Malaysia, Filipina, Singapore dan Thailand. Meskipun unggul hanya di 2

2
Abdullah, D. T. (2018). MANAJEMEN PEMASARAN. 2018: Rajawali Pers.
3

negara Shopee berhasil menguasai pasar di dua negara yang diproyeksikan sebagai pasar paling ramai di Asia

Tenggara. Shopee menduduki peringkat pertama di Indonesia Setelah pada kuartal sebelumnya Shopee berada

diperingkat kedua setelah Tokopedia, untuk pertama kalinya Shopee berhasil menjadi aplikasi dengaan total

jumlah pengunjung aktif bulanan terbanyak. Beberapa campaign yang dilakukan Shopee dalam kuartal ini seperti

cahsback, free delivery tanpa minimum order dan pemilihan brand ambasador dari orang terkenal yang dekat

dengan pengguna bisa dijadikan bukti kegigihan Shopee untuk mengakuisisi pasar terutama di Indonesia. Shopee

juga melakukan inisatif sale pada tanggal unik setiap bulanya seperti yang dilakuan pada momen 9.9 dan 10.10.

Selain itu, Shopee juga menargetkan para generasi milenial untuk lebih “betah” dalam aplikasi mereka dengan

adanya In-App Games, strategi ini menjadikan tingginya peningkatan user engagement diaplikasi shopee. Bisa

disimpulkan In-App Games dan fitur entertainment yang hadir di Shopee memberikan kesan positif terhadap

peningkatan total pengunjung aktif bulanan Shopee di Indonesia. E-commerce jenis Marketplace yang ada di

Indonesia antara lain tokopedia.com, bukalapak.com, blibli.com, zalora, lazada,dan sebagainya. Salah satu jenis

marketplace yang cukup populer di Indonesia adalah shopee.co.id. Di Indonesia, belanja secara online telah menjadi pilihan

banyak pihak untuk memperoleh barang. 3 Pertumbuhan e-commerce yang terus meningkat di Indonesia membuat Shopee

ikut meramaikan industri ini, rata-rata pengunjung web bulanan Shopee (Kuartal I 2020-Kuartal III 2021) jumlah rata-rata

kunjungan web bulanan Shopee sebanyak 134,4 juta pada kuartal III 2021. Angka ini meningkat 5,8% dari kuartal

sebelumnya yang sebanyak 127 juta.4

Pada industri makanan telah menjadi lebih beragam dan lebih mudah diakses oleh semua orang. Industri

makanan bundel dalam perekonomian Indonesia berkembang pada tingkat skala besar yang sangat mempengaruhi pilihan

pembelian. Kualitas makanannya yang dikemas untuk dijaga sejak tanggal pembuatan hingga sampai kepada

konsumennya. Kemasannya bisa untuk dijadikan dalam membedakan atau kekuatan masing-masing produknya. Para

3
“Pengguna Aktif Bulanan Aplikasi E-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara,” Diakes pada 12 Febuari 2022,
https://iprice.co.id/trend/insights/pengguna-aktif-bulanan-aplikasi-e-commerce-di-indonesia-dan-asia-tenggara/.

4
“Data kunjungan web Shopee,” diakses pada 12 Febuari 2022, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/18/kunjungan-ke-web-shopee-
meningkat-58-pada-kuartal-iii-2021.
4

konsumennya memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumenya atau makanan yang sesuai dengan kebutuhan

dan keinginannya. Maka mereka melihat informasinya tentang kemasannya untuk diproduksi dan menjadi hal utama

pengambilan memilih pembeliannya. Oleh karena itu suatu kebutuhannya yang dikonsumen maka dicari informasi-

informasi tentang cara pengambilan memilih pembeliannya secara pasti.5

Promosi adalah salah satu media untuk mempengaruhi konsumen agar mengenal produk yang ditawarkan

oleh perusahaan sehingga konsumen bersedia untuk membeli produk tersebut. Promosi sebagai alat untuk

mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Promosi menurut Islam harus

jujur dan manfaat, mempromosikan adanya kelebihan produk, tepat sasaran kepada orang yang tepat dan menerimanya

serta menggunakan sarana untuk selalu mudah diingat meskipun dengan cara sederhana. Apabila konsumen tertarik

untuk menggunakan produk/jasa yang dipromosikan maka akan menimbulkan permintaan pasar yaitu keputusan untuk

membeli produk tersebut. Sebaliknya jika konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin dengan produk/jasa

yang dipromosikan maka tidak akan menciptakan permintaan.

Perlabelan halal merupakan yang dibuat pada tanda tulisan halalnya yang membuat jaminann produk-

produk yang dihalalkan berupa tulisan-tulisan huruf Arab dan kode yang telah diperiksa MUI dan MUI menerbitkan

pertanyaan halal sebagai jaminan bahwa barang tersebut halal dan layak untuk digunakan masyarakat sebagaimana menurut

hukum islam. Label halal yaitu bagian-bagian untuk suatu produk berjenis deskripsi barang. Contohnya yaitu merek-merek

produknya, perlabelan bahan, petunjuk penggunaan, pertanggal kedaluwarsa, beratnya bersih. Labelisasi berfungsi untuk

memberikan informasi-informasi yang benar atau lengkap tentang bahan produk dan kualitasnya. Melalui perlabelan,

konsumennya mendapatkan sutau informasi-informasi yang benar atau detail tentang produknya hingga dapatt memilih

produknya sebelum membelinya. Labelisasi kehalalan merupakan kode yang diberikan kepada lambang kehalalan untuk

menjamin kehalalan suatu produk ditulis dengan huruf Arab atau diperiksa oleh MUI yang menerbitkan sertifikat halal

untuk menjamin kehalalan produk tersebut dan layak dikonsumsi masyarakat menurut syariat. Maka keraguanya membuat

umat islam tentang tingkat kehalalan suatu barang perlu memberikan kepastian kepada umat islam dengan merek halal.

5
Irma Febriyani, “pengaruh label halal dan promosi terhadap keputusan pembelian produk mie instan pada mahasantri
ma’had al-jami’ah ulil al-absar” (Skripsi Program jurusan muamalah fakultas syariah institut agama islam negeri ponorogo, 2018) h.3.
5

Dikarenakan ketika mereka membeli suatu barang yang tidak memiliki tanda halal nya, lalu bagaimana mereka

setidaknya memiliki beberapa gagasan bahwa barang tersebut halal atau tidak nya. Oleh karna itu diadakanya perlabelan

kehalal untuk lebih mudah konsumennya mengetahui kalau itu halal. Sehingga seseorang umat islam dilaranganya

berkonsumsi produk-produk dengan ketidakjelasanya label halalnya yang belum dipastikannya. Oleh karna itu berkonsep

kehalal dijadikan bahan standarnya untuk memiliki produknya. Maka bukan itu saja untuk umat islam malah non muslim

sudah mulai menjadikan barang halal sebagai tolak ukur penegasan mutus, kesejahteraan, kerapian dan keamanan yang

akan dikonsumsi. Oleh karna itu perusahaannya menggunaka bukti kehalalan untuk makanan agar menjamin klien biar

mengetahuinya produknya tersebut sesuai dengan hukum islam.6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diindetifikasikan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini yakni :

1. Banyaknya marketplace yang memberikan keuntungan dan

kemudahan yang menarik sehingga konsumen agar lebih teliti

untuk memilihnya dan memesan makanannya secara online.

2. Ketatnya persaingan antar marketplace membuat Shopeefood

harus terus berusaha memberikan penawaran yang lebih

menarik.

3. Konsumen harus lebih teliti dengan label halal saat memesan

makanan.

C. Batasan Masalah

6
Helsy Zella Rafita, “Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik” (Skripsi Program Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri UIN Raden Intan Lampung 2017) h.4.
6

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis membatasi ruang


lingkup penelitian ini untuk lebih terfokus, dan terarah pada tujuan yang
akan diteliti sehingga memudahkan untuk mendapatkan serta memproses
data dan informasi. Peneliti membatasi masalah yang akan dibahas dalam
penelitian yakni Pengaruh Promo dan Label Halal Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Makanan Halal Diaplikasi Shopeefood Pada
Mahasiswa STES Islamic Village.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi yang telah dipaparkan pada latar belakang,


identifikasi, dan batasan masalah, maka penulis merumuskan beberapa
masalah untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, adalah:
1. Bagaimana Pengaruh Promo Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Makanan Halal Diaplikasi Shopeefood Pada

Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Cendekia Abditama Islamic Village?

2. Bagaimana Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Makanan Halal Diaplikasi Shopeefood Pada

Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Cendekia Abditama Islamic Village?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah

diatas adalah:

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Promo Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Makanan Halal Diaplikasi Shopeefood Pada


7

Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Cendekia Abditama Islamic Village

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Makanan Halal Diaplikasi Shopeefood Pada

Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Cendekia Abditama Islamic Village.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat pada

pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kedua belah pihak yang menjalankan kerjasama ini

dapat dapat diterapkan pada perusahaan-perusahaan lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis

Dalam melakukan penelitian ini adalah salah satu persyaratan kelulusan untuk

memperoleh gelar sarjana (S1) di Universitas Cendekia Abditama Islamic

Village

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam kemajuan ilmu

pengetahuan dengan adanya penelitian-penelitian yang dapat dijadikan

sebagai referensi dan sumber informasi bagi studi yang berkaitan di masa

yang akan datang.

3. Bagi Perguruan Tingi


Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi sebagai bahan
penelitian selanjutnya yang lebih mendalam pada masa yang akan datang.
8

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun menjadi lima bab dan setiap bab nya memiliki pembahasan yang berbeda

dengan penekanan pembahasan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, sistematika pembahasannya yaitu, sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan

Dari pembahasan yang terdapat pada bab 1 adalah pendahuluan yang disertai dengan latar belakang

masalah yang dibuat menjadi dasar penulis dalam menyusun penelitiannya, sesudah latar belakang masalah suatu

penelitian diketahui maka judul penelitian akan di temukan. Bab ini juga terdiri dari Identifikasi masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas lebih jauh mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian berkaitan

dengan objek yang diteliti terdiri dari definisi promo, konsep promo, promosi dalam islam, lalu konsep halal,

pengertian labelisasi halal, indikator-indikator label halal, landasan-landasan hukum label halalnya, dan defines

keputusan pembelian, proses pengambilan keputusan, dan indikator keputusan pembelian.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini terdiri dari metode penelitian yang digunakan, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek pada

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik pengambilan sampel, definisi operasional variable,

validitas dan realibitas data, teknik analisis data dan hipotesis statistik.

Bab IV Hasil Penelitian


9

Bab ini berisi gambaran umum perusahaan, deskripsi responden, hasil uji keabsahan data, hasil pengelohan

data dan pembahasan mengenai Pengaruh Promo, dan Label Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan

Halal Pada Aplikasi Shopeefood.

Bab V Penutup

Bab ini akan menguraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dalam pembahasan

dan saran yang diberikan oleh peneliti terutama bagi peneliti yang selanjutnya yang tertarik meneliti hal yang sama.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Shopee

Shopee adalah aplikasi untuk jual beli di ponsel dengan mudah dan cepat.

Shopee menawarkan berbagai produk–produk mulai dari produk fashion sampai

dengan produk-produk kebutuhan sehari-hari. Shopee kini hadir dalam bentuk

aplikasi Mobile untuk memudahkan penggunaya dalam melakukan kegiatan

belanja online tanpa harus memebuka website melalui perangkat komputer.

Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman berbelanja baru. Shopee

memfasilitasi penjual untuk berjualan dengan mudah serta membekali pembeli

dengan proses pembayaran yang aman dan pengaturan logistik yang

terintegrasikan.7

1. Sejarah Shopee

Pada tahun 2015, Shopee pertama kalinya diluncurkan dari singapura.

Shopee pertama kali meluncur sebagai marketplacee consumer to consumer

(C2C). maka kini mereka telah beralih ke model hibrid C2C dan business to

consumer (B2C) semenjak meluncurkan Shopee Mall yang merupakan platform

toko daring untuk brand ternamanya. Pada tahun 2017, maka platform ini

mencatat 80 juta unduhan aplikasi dengan lebih dari empat juta penjual dan lebih
7
Nurul Magfira, “Pengaruh Kualitas Barang Terhadap Keputusan Pembelian Pada Aplikasi Shopee Kemasan” (Skripsi Program
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makasar2019) h.2.

14
15

dari 180 juta produk aktifnya. Pada kuartal keempat tahun 2017, Shopee

melaporkan nilai perdagangan bruto (GMV) sebesar US$1,6 miliar, naik 206

persen dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu shopee memiliki nilai total GMV

pada tahun 2018 sebesar US$2,7 miliar, naik 153 persen dari tahun 2017. Di

Malaysia, Shopee menjadi portal perdagangannya elektronik ke-3 yang paling

banyak dikunjungi di Q4 2017, shopee melampaui peringkat Lazada sebagai

aplikasi terbaik di Google Play dan iOS App store. Oleh karena itu shopee pula di

kalangan konsumen di Indonesia, survei yang dilakukan pada bulan desember

2017 oleh The Asian Parent mengungkapkan bahwa Shopee adalah platform

belanja pilihannya pertama bagi para ibu di Indonesia (73%), diikuti oleh

Tokopedia (54%), Lazada (51%), dan Instagram (50 %). Maka pada bula April

2020, Shopee indonesia mulai mempromosikan penjualan makanannya siap saji di

platform Shopee untuk menjadi pemain ketiga yang bersaing dengan Gofood dan

GrabFood. Program yang diberi nama Shopeefood ini telah merekrut lebih dari

500 penjual makanan di wilayah-wilayah Jabodetabek.8

2. Keunggulan Shopee

8
“Sejarah Shopee,” Di akses pada tanggal 24 Januari 2021, https://www.careers.shopee.co.id/why-shopee
16

Banyaknya pengguna Shopee, tidak lepas dari kemudahan yang

ditawarkan oleh marketplace yang satu ini. Beberapa keunggulan yang ditawarkan

antara lain adalah sebagai berikut.

a. Barang lebih cepat sampainya.

b. Shopee menawarkan banyak promo serta diskon yang pastinya digemari

para pembeli.

c. Memiliki fitur terdekat yang memungkinkan pembeli mencari penjual

terdekat dari posisi calon pembeli berada.

d. Adanya fitur beriklan bagi para penjual yang ingin produknya berada di

urutan atas.

e. Ada pula fitur live chat yang memungkinkan penjual dan pembeli

berinteraksi mengenai produk yang dijual.

f. Potensi transaksi yang cukup besar.

g. Adanya fasilitas ongkir gratis dengan ketentuan yang berlaku

h. Tersedianya kategori produk yang sangat luas. Alhasil penjual bisa

menjual jenis barang apa saja. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi

pihak penjual.

Selain memiliki kelebihan, Shopee juga memiliki kelemahan seperti yang

berikut ini:

a) Respon penjual yang terkadang cukup lama.

b) Situs yang susah diakses pada jam-jam tertentu.

c) Ada beberapa penjual yang tidak jujur sehingga merugikan para pembeli.
17

d) Untuk promo ongkir gratis diberi syarat atau ketentuan yang cukup

merepotkan.

e) Beberapa gambar atau tampilan produk yang dianggap kurang menarik.9

B. Pengertian ShopeeFood

Shopeefood adalah pelayanan pesan antar makanan sekaligus bagian dari

suatu bisnis Shopee. Shopeefood ini bisnisnya hampir sama dengan GoFood atau

GrabFood yang sudah ada lebih dulu. Shopeefood juga merupakan setiap

penggunanya pada aplikasi shopee lebih gampang untuk memesan makanan

namun harus teliti terlebih dahulu apakah area tercover atau tidak mengingat

layanan ini masih baru.

1. Keuntungan ShopeeFood

Pada keuntungan shopefood akan menjelaskan kepada kalangan semua

beberapa keuntungan jika menjadi mitra merchant mapun mitra driver. Untuk

mengetahui itu semuanya, maka akan disebutkan apa saja keuntungan nya seperti

berikuti. Oleh kana itur Shopee salah satu perusahaan e-commerce dengan banyak

promo menarik dan sangat menguntungkan. Dari itu semua juga berlaku untuk

konsumen yang sudah berlanggan menjadi mitra merchant dan berikut ini

beberapa keuntungannya:

a. Berpotensi mengembangkan usaha sedang dirintis

b. Pembayaran sangat fleksibel dan transparan

9
“Tentang shopee – karir, “Di akses pada tanggal 26 Januari 2021, https://www.careers.shopee.co.id/why-shopee
18

c. Banyak promo menarik setiap harinya

d. Meningkatkan omset

2. Cara Kerja ShopeeFood

Ada pula cara kerja pada Shopeefood yaitu praktis setara dengan beberapa

pengguna ojek online dimana ada pembeli, penjual atau driver. Semuanya terkait

dalam baris permintaaan pemesanannya digunakan pada aplikasi Shopee secara

online, agar lebih jelas pada cara kerjanya sebagaii berikutt:

a. Para konsumen meminta pemesanan makanan lewat Shoppe dengan

pilihan dari berbagai penjualnya. pembeli bisa memilih menu, harga

makanan, biaya ongkos kirim dan metode pembayarannya dari aplikasi.

b. Maka setelah permintaan masuk, penjual menyiapkan makananya dan

Shopeefood driver akan datang ke lokasi penjual untuk mengambil

makanan.

c. Sesudah orderannya masuuk penjual mempersiapkan makanannya.

d. Dan driver akan mengambil makanan dan mengantarkannya sampai ke

alamat pelanggan.

e. Apabila sudah sampaii ke alamat tujuannya maka pembayaran akan

dilakukan. Dan pembayarannya dari pembeli akan dibagi antara driver,

penjual atau juga pihak Shopeefood.10

Menurut Wibisono, Iklan diukur dengan indikator sebagai berikut:

10
“Tentang Shopee,”Di akses pada 28 Januari 2021, https://www. shopee.co.id/tentang shopee.
19

a) Adanya daya tarik periklan pada sesuatu pergaya penyampaiannya

produknya yang dimudah diterimanya.

b) Adanya frekuensi tayangan periklanan adalah durasinya untuk tayangan

iklan.

c) Dan ada juga kejelasannya dalam bahasanya atau pesanan untuk

menyampaikan adalah suatu bentuk-bentuk.

d) Ada pula penyampaian informasinya pada suatu produk tersebut.11

B. Promo

1. Pengertian Promo

Promosi adalah salah satu cara untuk meningkatkan penjualan suatu

produk Dengan adanya promosi maka para konsumen teredukasikan dalam

suatu produk secara detaill mulai dari kelebihan dan kekurangan, harga dan

keutungan jika membelinya barang tersebut. Semakin banyak masyarakat

teredukasi produk halal maka semakin banyak juga potensi konsumen

untuk membeli produk halal, dan tentu terimbas kepada profit dari

pengusaha produk halal. Di dalam buku Oesman, Kotler & Keller, Zeithaml,

Bitner & Gremler mengemukakan bahwa konsep bauran pemasaran

tradisional terdiri dari 4P, yaitu produk (product), harga (price), tempat

(place), dan promosi (promotion). Namun berkenaan dengan bauran

pemasaran jasa menurut Seiring dengan pendapat diatas Zeithaml, Bitner &

11
Tanoni, Romy Victor. 2017. Pengaruh Iklan terhadap Niat Beli melalui Citra
Merek dan Sikap Produk Mizone di Surabaya. Surabaya: Unika Widya
Mandala.
20

Gremler, Lovelock & Wirtz perlu menambahkan unsur orang (people),

proses (process) dan bukti fisik (physical evidence). 12

2. Konsep Promo

Konsep pemasaran promosi diantaranya: advertising, personal selling,

sales promotion, merchandising, public relations and publicity dengan definisi

sebagai berikut:

a. Advertising (Perikalanan): menyampaikan informasi produk

melewati berbagai macam media

b. Personal Selling: Penjelasan secara langsung kepada calon

pembeli

c. Sales Promotion: Keinginan menawarkan secara insetif

agar calon pembeli segera mengambil keputusan untuk

membeli produk.

d. Merchandising: kesedian stock untuk melayani

pembelian sewaktu-waktu.

e. Public Relation: kegiatan menciptakan hubungan yang

baik dengan masyarakat agar perusahaan atau produk memiliki

image yang baik.

f. Publicity (publisitas): pemuatan berita tentang produk pada

penerbitan majalah atau koran, radio, atau televisi.

12
Muchtar Ali, Konsep Makanan Halal dalam Tinjauan Syariah dan Tanggung Jawab Produk
atas Produsen Industri Halal, Jurnal Ahkam Vol. xVI, No 2, Juli 2016, 295
21

Promosi sendiri memiliki beberapa tujuan memodifikasi tingkah laku,

memberitahu dan membujuk calon konsumen atas barang yang sedang

di promosikan.Dengan kegiatan interaksi tersebut harapannya bahwa barang yang

di promosikan dibeli oleh konsumen sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Menurut Abuznaid etika promosi yang dilakukan dalam islam yakni

tidak diperbolehkannya melakukan pelecehan terhadap suku, agama dan ras,

eksploitasi perempuan dalam iklan, penggunaan fantasi yang berlebihan dan

penggunaan perempuan sebagai pemikat dan menarik pelanggan.13

3. Indikator-indikator Promosi

Menurut Kotler dan Keller, Promosi diukur dengan indikator sebagai berikut:

a. Pesan Promosi

Merupakan tolak ukur seberapa baik pesan promosi dilakukan dan

disampaikan kepada pasar.

b. Media Promosi

Adalah media yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan

promosi.

c. Waktu Promosi

d. Merupakan lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan14

4. Promosi dalam Islam

13
Ayu Mahendra, “Pengaruh Promosi Penjualan (Sales Promotion) Terhadap Volume Penjualan Pada PT. LA Genius International
Group Cabang Medan,” 2018, h. 86.
14
Kotler, Philip dan Keller, K.L. 2018. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2 Edisi 12. PT
Indeks: Jakarta
22

Mempromosikan suatu barang atau jasa didalam islam maka dibolehkan,

karenanya sangatt diianjurkan oleh Rasulullah untuk dijelaskan kepadaa

konsumennya bertentang keunggulannya serta kekurangannya maka yang

dirasakan oleh penggunanya pada produknya yaitu secarra berjujur atau

membenarkaan tidak ada yang ditutupiin juga mengada-adakan. Untu

melaksanaan promosii maka harus disesuaikan pada akad-akadnya bersama

prinsip-prinsip muamallahnya di hukum islam. Maka padaa dasarnnya seemua

bentuk-bentuk dalilnya muamallahnya bolehh dilakukannya terkecuali dalilnya

yangg diharamkan. Pada hakiikatnya disampaikan promosinya mengenaikan

informasinya untuk sebuahh produknya tiidak akan dilakukannya secarra

berlangsung tetapi biasanya dilakukanya gunakan media lainya, sebagai berikut :

pertelevisi, radionya dan mediia sosial lain-lainnya hingga dijangkau pada

permasyarakat luass ataupun mempersingkatnya dengan waktu-waktu tersebut.

Tetapi didalam penyampaianya maka tidak diarahkan pada penipuanya ataupun

gharar didalam jual belinya, oleh karena itu biar tidak ada yang merasa di

rugikan.15

C. Label Halal

1. Pengertian Labelisasi Halal

Labelisasi merupakan bagian-bagian untuk suatu produk yang memiliki

bertujuan untuk diberikan informasinya agar dicantumkan untuk kemasaan

produknya. labell halal yaitu tulisann dan pengetahuan halal padaa kemasan

15
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, “Pemasaran Syariah, Teori, Filosofi, dan Isu-isu
Kontemporer” (Depok: Rajawali Press, 2017), 168
23

16
produknya untuk memastikan kalau produknya terrsebut itu halall.

Kriterianya diberikan label halalnya yaitu:

a) Adanya proses pembuatan

b) Adanya bahan baku utama

c) Dan ada pula bahan-bahan pendukungnya

Dengann adanya manfaat-manfaat labell halalnya disuatu produknyaa sebagai

berikut:

1. Memiliki kepercayaan konsumennya untuk pemembuatan pilihan dari

informasinya.

2. Memiliki kepercayaan konsumenya terhadap kualitas suatu produk.

3. Harus meningkatkanya daya saingnya dinegara umat islam.

4. Adanya cara-cara untukk memantaunya makanan-makanan pada label

halalnya.

Di Indonesia, aktivitass label halalnya juga digunakan sebelumnya sertiifikat

halalnya untuk memproses yangg mengaturnya perlabelan halal ini yaitu suatu

keputusann diantara menteri kesehatan atau menteri agama bertentang

kewajibannya pencantuman halal padanya label makananya. Label halal yang

terdapat pada kemasan produk, akan mempermudah konsumen untuk

mengidentifikasi suatu produk. Dalam penggunaan label halal sangatlah

mudah ditemukan pada produk makanan umumnya. Suatu produk yang tidak jelas

bahan baku dan cara pengolahannya dapat saja “ditempeli” tulisan halal

16
Danang Sunyoto, Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi Dan Kasus (yogyakarta: APS, 2016) h.8.
24

(dengan tulisan arab), maka seolah-olah produk tersebut telah halal

dikonsumsi. Berikut dua label halal yang sering digunakan produsen

untuk memberikan informasi kehalalan produknya.

Gambar 2.1

Label Halal Tanpa Ada Nama Lembaga Yang Menjaminnya

Sumber: diambil dari berbagai sumber

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah lembaga yang kompeten untuk melakukan penjaminan

kehalalan produk. Dalam kerjanya peran MUI dibantu oleh LPPOM-MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan

Kosmetika Majelis Ulama Indonesia). Lembaga ini dibentuk untuk membantu Majelis Ulama Indonesia dalam menentukan

kebijaksanaan, merumuskan ketentuan-ketentuan, rekomendasi dan bimbingan yang menyangkut pangan, obat-obatan dan

kosmetika sesuai dengan ajaran Islam. Dengan kata lain LPPOM-MUI didirikan agar dapat memberikan rasa tentram pada

umat tentang produk yang dikonsumsinya. Berikut label halal resmi dari MUI.

Gambar 2.2 : Logo Lama Label halal resmi MUI


25

Sumber : www.halalmui.org

Gambar 2.3 : Logo Baru Label Halal

Sumber : www.kemenag.go.id

2. Konsep Label Halal

Konsep halal dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah banyak

dikenal dan diterapkan khususnya umat Islam. Halal diperuntukkan bagi segala

sesuatu yang baik dan bersih yang dimakan atau dikonsumsi oleh manusia

menurut syari‟at islam. Lawan halal adalah haram yang berarti “tidak dibenarkan

atau dilarang” menurut syari‟at islam. Islam mendorong umat muslimnya untuk

mengkonsumsi barang-barang halal. Dalam pandangan hukum Islam ada tiga

kelas barang bagi umat Islam, khususnya: halal, haram dan mushbooh. Barang-

barang halal yang memenuhi syarat-syarat sesuai hukum Islam, khususnya:

a. Tidak mengandung dagingnya dari babi atau bahan-bahannya didapat dari

babi.

b. Tidak mengandung anggurr dan turunan lainya.


26

c. Semua daging harus menjadi hewan yang disembeliih menurutt teknik

islam.

d. Tidak mengandungnya bahan-bahannya lain yang di larang sebagai najis.

e. Fasilitas yang pergunakan untuk produk haram harus dibersihkan terlebih

dahulu.17

Dalam ajaran islam, semua jenis makanan dan minuman pada dasarnya adalah

halal. Yang haram adalah ketika menyangkut perbuatan untuk memperolehnya.

Pengertian makanan halal meliputi:

a) Halal secara zatnya

Yaitu, bangkai, darah dan babai secara tgas diharamkan oleh Allah. Dan

semua binatang yang mati tidak melalui proses penyembelihan hukumnya

haram.

b) Halal cara memprosesnya

Makanan halal yang melalui proses tidak halal maka akan menjadi haram

hukumnya.

c) Halal cara memperolehnya

Mengkonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal

akan berpengaruh menjadi makanan yang haram hukumnya.

d) Minuman yang tidak halal

Sema jenis minuman yang memabukkan adalah haram hukumnya.18

17
Syaiffudin Fahmi, “Halal Labeling Effect on Muslim Consumers Attitude and
Behavior”, International Conference of Organizational Innovation, Vol. 131 (2018).
18
“Pengertian Makanan Halal”, diakses pada 12 Febuari 2022,
Https://www.google.co.id/amp/s/www.halalmuibali.or.id/pengertian-Halal-Dan-
Haram-Menurut-Ajaran-Islam/amp/‘.
27

Label halal yang terdapat pada kemasan produk, akan

mempermudah konsumen untuk mengidentifikasi suatu produk. Di

Indonesia penggunaan label halal sangatlah mudah ditemukan pada produk

makanan umumnya. Suatu produk yang tidak jelas bahan baku dan cara

pengolahannya dapat saja “ditempeli” tulisan halal (dengan tulisan arab),

maka seolah-olah produk tersebut telah halal dikonsumsi. Berikut dua label

halal yang sering digunakan produsen untuk memberikan informasi

kehalalan produknya.

3. Indikator-Indikator label halal

Menurut Tjiptono, label halal diukur dengan indikator sebagai berikut:

a. Gambar

Merupakann tiruannya hasil berbentuk dan pola dibuatnya dengann

coretan-coretan alat tulisan.

b. Tulisan

Yaitu merupakan hasilnya dari penulis yangg diharapkan bisa untuk

dibacanya.

c. Kombinasi gambar dan tulisan

Merupakan gabunganya antara hasilnya yaitu gambaran dan hasilnya

tulisan-tulisan untuk jadikan satu bagianya.

d. Menempel pada kemasan


28

Untuk didapat artikan sebaganyai suatu yang melekatnya padaa

kemasannya.19

e. Landasan Hukum Label Halal

– ‫ٰي َٓاُّيَها الَّناُس ُك ُلْو ا ِم َّم ا ِفى اَاْلْر ِض َح ٰل اًل َطِّيًبا َّۖو اَل َتَّتِبُعْو ا ُخ ُطٰو ِت الَّش ْيٰط ِۗن ِاَّنهٗ َلُك ْم َعُد ٌّو ُّمِبْيٌن‬

١٦٨

Artinya : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu

mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah(2) : 168)20

D. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan-keputusan pembeliannya yaitu memproses juga dirumuskan

sebagai jalan alternatif tindakan ini digunakan untuk melakukan pilihannya

pada salah satu pilihan tertentu untuk melakukan pembeliannya. Maka

pengambilann keputusanya, konsumenn memilikii sasaranya dan prilakunya

yaang ingin dicapainya agar memuaskanya. Oleh karena itu konsumennya

dibuatkan keputusannya untuk didapat mempecahkan masalahnnya. 21

2. Proses pengambilan keputusan

19
Wahyu Budi Utami, “Pengruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli (Survei Pada
Pembeli Produk Kosmetik Wardah Di Outlet Wardah Griya Muslim An-Nisa Yogyakarta)”
(Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta), 2019).

20
Al-Qur’an Kemenag republik Indonesia, https://quran.kemenag.go.id/sura/2/168.
21
Tri Widodo, “Pengaruh Labelisasi Halal Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Indomie” (Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta 2016) h.25.
29

Menurut Tjiptono yaitu prosesnya suatu pengambilann keputusannya membelinya konsumenn

dallam 5 tahap, sebagai berikut:22

a) Pengenalan masalah

Proses pembeliannya dimulai pada suatu ketika pembeli mengetahui masalah

atau kebutuhannya. Kebutuhan yang didapat yaitu dari masalah internal atau

masalah eksternal. Maka pengambilan keputusan ini terjadii ketikanya adanya

keterlibatann yanng tinggii dengann kebutuhannnya.

b) Pencarian informasi

Para konsumenn yangg langsung cepat dalam kebutuhaannya yang diakan

terdorong mencarikan informasi-informasi sebanyaknya. Informasinya biasa

didapatkan melalui bacaannya informasi dari teman, juga mengunjungi tokonya.

c) Evaluasi berbagai alternatif

Pada konsep-konsep dasarnya diakan membantunya untuk memahami

prosesnya yang dievaluasikan konsumennya, sebagai berikut:

1. Adanya onsumen berusaaha memenuhii kebutuhannnya.

2. Adanya konsumeen mencarikan manfaat-manfaat disuatu produk-produk.

22
Tjiptono, Afandy. 2017. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
30

3. Dan adanya konsumennya membandiingkan produknya pada atributt

dengann kemampuannya yang dibedakan.23

d) Keputusan Pembelian

Setelah melakukan beberapanya tahap-tahap kemudiann pembelinya

ditentukan pengambilann keputusannya yang diakan dibeli dan tidaknya. Oleh

karena itu keputusan akan menyangkut semua jenis-jenis produknya, bentukk

produknya, merk, penjuall, kualitass atau sebagainnya.

e) Perilaku pasca pembelian

Setelahh melakukan dipembelian nya, para konsumen bisa aja apa yang di

dapat tidak sesuai dikarenakan mendengarkan kebaiikan produknya denggan

merk lainnya. Pemasaran diharuskan dapat perhatikannya kepuasann pelanggan

pasca pembelian atau pemakaian nya. Oleh karena itu para konsumennya

diakan membandingkannya produuk untuk dipergunakan denngan produkk lain

nya. Sehinggakan berpengaruh pada pembeliannya diulang atau diucapan

pembelinya kepadanya si pihakk lainya bertentang produkknya yangg ditelah

gunakannya.24

3. Indikator-Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono, keputusan pembelian diukur dengan indikator sebagai

berikut:

23
Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2017) h.27.
24
M. Anang Firmansyah, Perilaku Konsumen (Sikap Dan Pemasaran) (Sleman: CV. Budi
Utama, 2018).
31

a. Attention (Perhatian)

Awal pertama didalam pemasarann dan didalam periklan adalah

mempertimbangkann caranya agar tertarik perhatiann konsumennya.

Ciptakann kesadarannya merk produknya. Produk harus memiliiki


25
perhatiannya konsumenn. Dapatkan dilakukannya melaluii iklann.

b. Interest (Minat)

Setelah itu audien menyadarinya bahwaa produknya. Lalu berrupaya

untukk ditiingkatkan pada miinat pelanggannya agar potensiall.

Dihasilkan minatnya terhaadap manfaatt produkk, disinii diperlukann

minatt yangg cukuup untuknya mendorongkn pembelian untuknya

mulaii memahamii lebih lanjutt tentang-tentang produknya.

c. Desire (Keinginan)

Setelah para konsumennya tertariik pada produknya, ketika tujuan

selanjutnyaa yaitu dibuat audien menginginkann produk tersebutt. Jika

minatnya audien tellah muncul, itu adalah bagiian dimanaa penjuallnya

diharuskan meyakiinkan pelanggannya bahwaa merreka menginginkanya

produk-produknya. Lebih baiik lagii biasanya diiklan itu sendirii yang

menciptakan keinginanya unttuk membeliinya.

d. Action (Tindakan)

Tahap berikutnya adalah membuat audien unttuk memulainya tindakan-

tindakan pada setiap membelii produknya ataupun layanannya.

25
Andi Gunawan Chakti, “The Book of Digital Marketing” (Makassar: Celebes Media
Perkasa, 2019). h.27.
32

DiSaatnya audien menginteraksi dengann perusahaannya dan

mengambill tindakan-tindakan berikutnyaa, contohnya mengunduhh

brosurr, bergaabung denganya buletiin anda, teelpon CS andaa, dll.

Didaalam kasuss toko onlinee, ini pada akhirnyaa masukla dalamm

prosesnya dikeranjang belanja, dimananya audien mengarahnya pada

konversii ataupun konsumennya.26

4. Keputusan Pembelian menurut Perspektif Ekonomi Islam

Keputusan pembelian menurut Nugroho adalah proses pengintegraisan yang

mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

a) Mashlahah dalam Perilaku Konsumen Islami

Syariah Islam menginginkan manusia mencapai dan memelihara

kesejahterannya. Pola konsumsi pada masa kini lebih menekankan aspek

pemenuhan keinginan material dari pada aspek kebutuhan yang lain. Perilaku

konsumsi Islami berdasarkan tuntutan Al-Qur’an dan hadis perlu didasarkan atas

rasionalitas yang disempurnakan yang mengintegrasikan keyakinan kepada

kebenaran yang melampaui rasionalitas manusia yang sangat terbatas ini, maka

Mencukupi kebutuhan dan bukan memenuhi kepuasan/keinginan adalah tujuan

dari aktifitas ekonomi Islam, dan usaha pencapaian itu adalah salah satu

kewajiban dalam beragam (mashlahah).27

26
M. Anang Firmansyah, “Perilaku Konsumen (Sikap Dan Pemasaran” (Sleman: CV. Budi
Utama, 2018). h.30
27
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana,
2017), ed-1,Cet ke-3, h.61.
33

b) Kebutuhan dan keinginan

Imam Al-Ghazali telah membedakan dengan jelas antara keinginan (syahwat)

dan kebutuhan (hajat). Kebutuhan adalah keinginan manusia untuk mendapatkan

sesuatu yang diperlukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya

dan menjalankan fungsinya. Lebih jauh Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya

niat dalam melakukan konsumsi sehingga tidak kosong dari makna dan steril.

Konsumsi dilakukan rangka beribadah kepada Allah.28

E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian terdahulu yang terlampir menjadi acuan peneliti dalam


melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, peneliti
tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian.
Namun peneliti mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian untuk memperkaya sumber penelitian
terdahulu yang relevan. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu yang Relevan

No Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian Perbedaan

1 Rr IriIsh Reeza AnalisiIs Pengarruh menunjukkan bahwa Metodelogi penelitian :

28
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi IslamEkonomi Islam/P3EI, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada), Ed.1, h.130.
34

Meiidhiyanti, (2020) Labelisasii Hallal, berdasarkan uji t labelisasii a. Metode penelitian


Harrga, dan onliine halaal berrpengaruh terdahulu adalah
positiif tiidak
customer review and kuantitatif teknik
signifikannya terhadap
rating terhadap miinat beli, sedangkan purposive sampling
keputusan pembelian harga dan online customer b. Metode penelitian ini
review and rating
di shopee dengan adalah kuantitatif.
masiing-masing
minat beli konsumen berrpengaruh positif Objek Penelitian:
sebagai variabel signifikannya terrhadap
minat beli, kemudian a. Objek penelitian ini
intervening
labeliisasi halal, harga, dan konsumen pengguna
online customer reviiew marketplace Shopee
annd rating masing-masing
berpengaruh positif tidak yang berdomisili di
signifikan terhadap Provinsi Jawa Tengah.
keputusan pembeliannya, b. Objek penelitian ini
sedangkann minat belinya
Mahasiswa/i UCA
berpengaaruh positif
signifikan terhaadap pengguna Shopee.
keputusan pembeliannya. Waktu Penelitian:
berdasarkan ujii path
analysiis menunjukkannya a. Penelitian dahulu pada tahun
bahwaa tidak adanya
2020
pengaruh mediasii dari
minat belinya pada b. Penelitian ini pada tahun
dilabelisasi hallal terhadap 2021.
keputusan pembeliannya, Variabel X :
kemudian ada pengaruh
mediasi dari minat beli a. Variabel x pada
pada harga dan online
penelitian terdahuli
customer reviiew and
rating masing-masing yaitu label halal,
terhadap keputusan harga, online customer
pembelian.
review and rating
b. Variabel X pada
penelitian ini yaitu,
promo, label halal
35

Variabel Y

a. Variabel Y pada
penelitian terdahulu
yaitu Perilaku
Konsumen berbelanja
Online.
b. Variabel Y pada
penelitian ini yaitu
keputusan pembelian.
2 Muhammad Basysyar Pengaruh Label Halal Hasil penelitian yang Metodelogi penelitian :
Nashir Dan Promosi Produk diperoleh menunjukkan c. Metode penelitian
bahwa secara parsial
(2018) Halal Food Terhadap terdahulu adalah
terdapat
Keputusan Pembelian kuantitatif
pengaruh label halal
d. Metode penelitian ini
terhadap mahasiswa
ekonomi syariah untuk adalah kuantitatif.
melakukan Objek Penelitian:
pembelian produk halal
a. Objek penelitian ini
food karena nilai t hitung > t
tabel yaitu 3,755 > 0,1984 mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
dan nilai Sig. < 0,05 yaitu
0,000 < 0,05. Sedangkan Islam Prodi Ekonomi
variabel promosi produk Syariah UIN Sunan

berpengaruh terhadap Ampel Surabaya


keputusan mahasiswa dengan Mahasisiwa
ekonomi syariah UIN Sunan yang totalnya
Ampel
berjumlah 756
Surabaya karena nilai t b. Objek penelitian ini
hitung > t tabel 3,663 >
0,1984 dan nilai Sig. < 0,05 Mahasiswa STES
yaitu pengguna Shopee.
Waktu Penelitian:
0,000 < 0,05. Pada uji
simultan, hasil
a. Penelitian dahulu pada tahun
menunjukkan bahwa
36

terdapat pengaruh 2018

label halal dan promosi b. Penelitian ini pada tahun


produk halal food terhadap 2021.
keputusan pembelian Variabel X :
mahasiswa Ekonomi
a. Variabel x pada
Syariah UIN Sunan Ampel
Surabaya karena nilai F penelitian terdahuli
hitung > yaitu label halal,
F tabel yaitu 19,960 > 1,39 promosi produk
dan nilai Sig. < 0,05 yaitu b. Variabel X pada
0.000 < 0.05.
penelitian ini yaitu
promo, label halal

Variabel Y

a. Variabel Y pada
penelitian terdahulu
yaitu keputusan
pembelian
b. Variabel Y pada
penelitian ini yaitu
keputusan pembelian
Anisa Nurmoulidah Pengaruh Labelisasi Hasil penelitian ini Metodelogi Penelitian :
Khotimah halal, iklan televisi dan menunjukkan bahwa secara
a. Metode penelitian ini
harga parsial label halal dan harga
(2020) bersifat kuantitatif
dengan jenis penelitian
terhadap keputusan berpengaruh positif atau
deskriptif
3 pembelian produk signifikan terhadap b. Metode penelitian ini
makanan keputusan pembelianya dan
adalah kuantitatif.
iklan
dalam kemasan Objek penelitian :
televisi berpengaruh positif
37

namun tidak signifikan a. Objek penelitian ini


terhadap keputusan masyarakat nya
pembelian. Maka muslim yang
menkonsumsi
tetapi secara simultan label makanan nya ringan di
halal, iklan televisi dan provinsi lampung.
b. Objek penelitiannya
harga berpengaruh positif
atau ini Mahasiswa UCA
pengguna Shopee.
signifian terhadap
keputusan pembelian. Hal Waktu penelitian :
ini dibuktikan pengaruh X1,
a. Penelitian dahulu pada
X2, dan
tahun 2020
X3 memiliki pengaruh
b. Penelitian ini pada
sebesar 63,3% terhadap Y,
dengan hasil nilai F hitung tahun 2021.
sebesar Variabel X

80,921 dengan signifikasi a. Variable X pada


0,000 < 0,05. Sedangan penelitian ini yaitu,
secara parsial variabel label label halal, iklan,
harga
halal (X1) menyumbang b. Variabel X pada
sebesar 27,1% dengan nilai penelitian ini yaitu
koefisien regresi bernilai
promo, label halal
positif sebesar 0,487 dengan Variabel Y
signifikansi 0,000 < 0,05.
iklan televisi menyumbang a. Variabel Y pada
penelitian ini yaitu
sebesar 8,5% dengan nilai keputusan pembelian
koefisien regresi bernilai
positif sebesar 0,129 dengan b. Variabel Y pada
signifikansi 0,335 < 0,05. penelitian ini yaitu
keputusan pembelian
harga menyumbang sebesar
27,7% dengan nilai

koefisien regresi bernilai


positif sebesar 0,555 dengan
signifikansi 0,007 < 0,05.

4 Egjis Sowa Buana Pengaruh Promo Hasil yang didapat ini Metodelogi Penelitian :
38

Shopeefood Terhadap mendukung penelitian a. Metode penelitian ini


Minat Beli terdahulu oleh Mukramah bersifat kuantitatif
(2021) dengan jenis penelitian
yang berhubungan
Pengguna Shopee deskriptif
dengan pengaruh promosi b. Metode penelitian ini
dan harga terhadap adalah kuantitatif.
keputusan pembelian pada
konsumen makanan
Objek penelitian :
cepat saji yang mengatakan
variabel harga dan promosi a. Objek penelitian ini
berpengaruh signifikan kepada pengguna
shopeefood
terhadap
b. Objek penelitian ini
keputusan pembelian Mahasiswa UCA
pengguna Shopee.
Waktu penelitian :

a. Penelitian dahulu pada


tahun 2021
b. Penelitian ini pada
tahun 2021.
Variabel X

a. Variable X pada
penelitian ini yaitu,
shopefood
b. Variabel X pada
penelitian ini yaitu
promo, label halal
Variabel Y

a. Variabel Y pada
penelitian ini adalah
minat beli konsumen

b. Variabel Y pada
penelitian ini yaitu
keputusan pembelian
5 Ong Ardhe Saliem Analisis Pengaruh menunjukkan bahwa secara Metodelogi Penelitian :
39

(2020) Promosi Melalui parsial variabelnya promosi a. Metode penelitian ini


bersifat kuantitatif
Digital Marketing Dan melalui digital marketing regresi linier berganda
Labelisasi Halal berpengaruh positif atau b. Metode penelitian ini
Produk Terhadap signifikan terhadap adalah kuantitatif.
Keputusan Pembelian keputusan pembelian
Dalam Perspektif adalah sebesar 31,1% Objek penelitian :
Ekonomi Islam serta variabel labelisasi
a. Objek penelitian ini
halal berpengaruh positif onsumen restoran-
atau signifikan terhadap restoran fast food yang
berasal dari luar negeri
keputusan pembeliannya yaitu seperti Kfc, Mc.
yaitu sebesar 6,9%. Donald’s, pizza hut,
burger king dan
Sementara secara simultan domino’s pizza yang
variabel promosi melalui ada di Indonesia.
b. Objek penelitian ini
digital marketing dan
Mahasiswa UCA
variabel labelisasi halal
pengguna Shopee.
berpengaruh positif dan
Waktu penelitian :
signifikan terhadap
a. Penelitian dahulu pada
keputusan pembelian
tahun 2020
adalah sebesar 38%.
b. Penelitian ini pada
tahun 2022.
Variabel X

a. Variable X pada
penelitian ini yaitu,
labelisasi halal,harga
b. Variabel X pada
penelitian ini yaitu
promo, label halal
Variabel Y

a. Variabel Y pada
keputusan pembelian
40

b. Variabel Y pada
penelitian ini yaitu
keputusan pembelian
Sumber: Data diolah Peneliti

H. Kerangka Pemikiran

Promo

(X1)
Keputusan Pembelian

(Y)

Label Halal

(X2)

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

Dapat disimpulkan yang menjadi perbedaan dengan penelitian ini yaitu


terletak pada objek penelitian, metode penelitian, waktu penelitian, tempat
penelitian, variabel penelitian serta produk yang diteliti. Karena, penelitian ini
dilakukan pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Cendekia Abditama Islamic Village Tangerang yang menggunakan Shopee serta
aktif belanja online, metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
kuantitatif, dengan menggunakan variabel X2 (variabel independen) yaitu promo
dan label halal, dan variabel Y yaitu Keputusan Pembelian, penelitian ini
dilakukan pada produk makanan halal.
41

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih diuji kebenaranya.


Berdasarkan uraian yang diatas dalam hipotesisnya yang akan diuji dalam
penelitian ini yaitu.

1. Hipotesis 1:
H0 = Promo tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian produk makanan halal pada
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Cendekia Abditama Islamic Village.
H2 = Promo berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
dalam pembelian produk makanan halal pada mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama Islamic
Village.
2. Hipotesis 2:
H0 = Label Halal tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian produk makanan halal pada
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Cendekia Abditama Islamic Village.
H3 = Label Halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian produk makanan halal pada
Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Cendekia Abditama Islamic Village
3. Hipotesis 3:
H0 = Promo dan Label Halal secara simultan tidak berpengaruh
signifikan keputusan konsumen dalam pembelian produk makanan
halal pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Cendekia Abditama Islamic Village.
H4= Promo dan Label Halal secara simultan berpengaruh
signifikan keputusan konsumen dalam pembelian produk makanan
42

halal pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam


Universitas Cendekia Abditama Islamic Village.
43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian salah satu cara yang ilmiah untuk memperoleh data yang benar dapat dipakai untuk memecahkan, mempelajari, serta
membayangkan masalah dalam bidang tertentu. Pada dasarnya maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri
keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris. Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau
dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis.29

Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda karena variabel
bebasnya terdiri lebih dari satu. Variabel yang memepengaruhi disebut Independent Variable
(variabel bebas) yaitu X dan variabel yang dipengaruhi disebut Dependent Variable (variabel
terikat) yaitu Y . maka metode yang dilakukan yaitu metode kuantitafif dngan cara pengumpulan
data numerik yang memakai istrumen penelitian berdasarkan data statistik sebagaimana data
lapangan yang sesungguhnya dengan metode regresi linear berganda.30

Pada instrumennya yang digunakan dalam penelitianya yaitu survei. Menurut Suharsimi
Arikunto, studi survei yaitu salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan
untuk pengumpulan datanya yang sangat luas atau banyak. Sedangkan teknik pengumpulannya
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa angket. Maka
kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data untuk dilakukan dengan cara memberii
seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada respondenya untuk dijawabnya dan
pilihan jawaban digunakan dalam penelitian ini seperti SS: Sangatt Setujuu, S: Settuju, KS:
Kurangg Setuju, TS: Tiidak Setuju, STS Sangat Tiidak Setuju.31

29
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D (Bandung, Alfabeta, 2014)h.8.
30
Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2017), h.. 102
31
Edi Suwandi, “Analisis Tingkat Kepuasan Menggunakan Skala Likert Pada Layanan Speedy Yang
Bermigrasi Ke Indihome,” Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura 1, No. 1, 2019.
44

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh yang terdiri dari 2 variabel bebas
(independent) yaitu Promo (X1), dan Label Halal (X2) sedangkan variabel terikatnya
(dependent) adalah Keputusan konsumen dalam Pembelian produk makanan halal mahasiswa
Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village (Y).

B. Tempat, Waktu dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Cendekia Abditama Islamic Village, yang akan
dilaksanakan dari bulan Febuari hingga bulan Mei tahun 2022 Masehi. Adapun objek penelitian
ini adalah pada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama
Islamic Village.

Tabel 3.1
Waktu Penelitian

Februari Maret April Mei Juni Juli


No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Seminar
1 Proposal
Skripsi

2 Revisi
Proposal

3 Daftar
Bimbingan

4 Proses
Bimbingan
Pembuatan
5
Kuesioner
6 Penelitian

7 Analisis
Data

8 Sidang
Skripsi
Sumber: Peneliti

C. Populasi dan sampel

1. Populasi
45

Menurut Sugiono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau
objek yang mempunyai kuantitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama Islamic Village yang
menggunakan shopee dengan jumlah 222 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dan wakill populasinya akan diteliiti untuknya berukur
berrapa minimalnya sampell yangg dibutuhkaan penelitinya merupakan sebagian jumlah dan
karakteristik dari subyek yang diteliti dapat mewakili populasi karena sampel diambil dari
populasi tersebut dengan memperhatikan sifat dan pesebaran populasi upaya perolehan sampel
yang sesuai. Maka dari itu peneliti menggunakan sampel dari sebagian populasi untuk dijadikan
suatu bahan penelitian sampel yang diperoleh dari populasi untuk penelitian ini berjumlah 135
mahasiswa.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Menurut Hasan, data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Survei dan penyebaran kuesioner merupakan cara untuk mengumpulkan data primer. Pada
penelitian dilakukan penyebaran kuisioner kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah
Islamic Village yang menggunakan shopee.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini digunakan untuk mendukung informasi
primer yang telah diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan
lain sebagainya.

E. Teknik Pengumpulan Data


46

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, karena
pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam
pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah yang dikumpulkan data penelitiannya, yaitu wawancarra,
kuiisoner,observasi, dan analisiis datanya.

1. Kusioner

Kuosioner yaitu satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar sehingga
pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap responden. Dasar pertanyaan kuesioner
terbagi menjadi 2 yaitu kuesioner yang bersifat terbuka bersifat tertutup atau menyatukan
keduanya. Pertanyaan terbuka merupakan pertanyaan berisi penjelasan yang panjang dan
mendalam jawaban responden tidak terbatas, sedangkan pertanyaan tertutup merupakan
pertanyaan berisi jawaban – jawaban yang sudah ditentukan peneliti artinya setiap jawaban
responden terbatas memudahkan peneliti untuk menghitung hasil penelitian dan memudahkan
responden memberikan jawaban.32

2. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode-metode didalam mencarii data-data atau informasi-


informasi penelitiannya diambilnya oleh sumber yanng berrelevan ataupun tentang topik-topik
permasalahannya didalam penelitiannya. Oleh karena itu studii pustakanya terdapat dan
diambilnya darii sumbernya yaitu seperti buuku, jurrnal, literaturnya, atau berbagainya
referensi-referensi terkaitnya didapat penelitiannya untuk melakukan.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yaitu suatu metode penentuan jumlah sampel berdasarkan
sampel yang akan digunakan pada sumber data sebenarnya dengan mempertimbangkan sebaran
keseluruhan untuk mendapatkan sampel yang representative . Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu purposive sampling dengan kriteria sumber
data yang dijadikan sampel sudah ditentukan sebagai berikut:
32
Prof.Dr Suryana M.Si, "Metodologi Praktis Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif " Buku Ajar
Perkuliahan ”.
47

1. Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama


Islamic Village yang berbelanja produk makanan pada marketplace shopeefood.
2. Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama
Islamic Village yang menggunakan shopee.

Penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Cendekia Abditama Islamic Village Tangerang–Banten sebanyak 135 mahasiswa
yang menggunakan shopee pada tahun 2022 dan penetuan sampel menggunakan rumus slovin.

Untuk mengukur besaran sampel yang akan diteliti peneliti mengggunakan rumus Slovin,
dimana rumus ini mampu mengukur besaran sampel yang akan diteliti. Besaran sampel yang
akan diteliti sebagai berikut :33

Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Perkiraan tingkat Kesalahan (5% / 10%)

Berdasarkan dari data BAUAK STES Islamic Village Tangerang mempunyai jumlah
mahasiswa sebanyak 222 mahasiswa/i. Oleh karena itu dari 222 Mahasiswa/i yang pernah order
makanan pada aplikasi shopeefood hanya 204 orang, jadi untuk menentukan jumlah sampel
yang didapat adalah:34

Rumus Slovin :

N
n= 2
1+ Ne

204
n=¿
1+ ¿ ¿

204
n=¿
1+ 0,0025
33
Syahrum and Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, ed. Rusydi Ananda (Bandung: Citapustaka
Media), 2014, h. 136.

34
Data Mahasiswa‟Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAUAK) Universitas Cendekia Abditama
Islamic Village.
48

204
n=
1 , 51

¿ 135

Berdasarkan hasil perhitungan rumus slovin, dengan ketentuan jumlah populasi sebanyak
204 mahasiswa/i maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 135 mahasiswa/i. Namun
pengambilan sampel dilakukan secara online atau penyebaran angket melalui whatsaap dengan
menggunakan google form.

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional yaitu mendefinisikan secara operasional variabel yang akan diteliti berdasarkan ciri– ciri yang diamati bertujuan
untuk memudahkan peneliti dalam mengamati suatu objek. Operasional variabel pada penelitian ini yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang berubah menjadi alasan untuk suatu dampak
atau memberikan kesempatan hipotetis sehingga mempengaruhi faktor yang berbeda. Faktor
bebas dipilih dengan alasan bahwa seperti yang ditunjukkan oleh ilmuwan itu akan memiliki
pilihan untuk mempengaruhi variabel terikat (terikat) dalam suatu analisis. Faktor bebas yang
dimaksud pada umumnya adalah huruf X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Promo
(X1), dan Label Halal (X2)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dalam konstruksinya diyakini merupakan


variabel yang ditimbulkan oleh dampak perubahan faktor-faktor yang berbeda. Variabel dipilih
berdasarkan fakta bahwa menurut ilmuwan itu cenderung dipengaruhi oleh berbagai faktor
dalam percobaan. Variabel ini berubah menjadi "minat utama untuk spesialis" atau isu utama
bagi analis, yang kemudian ditetapkan sebagai variabel dependen dalam tinjauan ini, khususnya
penelitian pembelian (Y), dengan miinat belinya sebagaian kelanjutan setelah kenaikan
ekspektasi. atau ingin untuuk membelinya.
49

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Skala


Pengukuran

1 Variabel 1. Iklan di media Likert


Independen 2. Iklan melalui poster
(X1) Promosi 3. Promosi penjualan

2 Variabel 1. Gambar Likert


Independen 2. Tulisan
(X2) Label 3. Kombinasi
Halal gambar dan
tulisan
4. Menempel pada
kemasan
3 Variabel 1. Pengenalan Likert
Dependen (Y) masalah
Keputusan 2. Pencarian
Pembelian informasi
3. Evaluasi
alternatif
4. Perilaku pasca
pembelian
Sumber: Data Diolah Peneliti
50

H. Uji Validitas dan Uji Realibilitas

Uji Validitas dan Uji Realibilitas dilakukan untuk mengukur kebenaran pada angket atau
kusioner dan untuk mengetahui apakah pernyataan pada angket dapat dijadikan sebagai
instrumen penelitian atau tidak. Agar tercapainya tujuan maka harus dilakukan pengukuran
dengan uji validitas dan uji realibiltas, sebagai berikut:35

1. Uji validitas

Dilakukannya sebagaii alat uji instrumen data untuk menentukan derajat ketepatan
suatu hal itemnya dalam menaksir suatu variabel. Dimana suatu hal itemnya didapat dan anggap
substansial jika terdapat hubungan kritis dengan skor absolut. Ini memungkinkan bantuan
penyelidikan hal-hal dalam mengungkap efek samping dari suatu variabel. Hal ini biasanya
merupakan artikulasi atau pertanyaan yang diberikan kepada responden sebagai polling dan
diharapkan dapat mengungkap sesuatu yang berhubungan dengan faktor-faktor yang digunakan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan menguji tingkat konsistensi dengan cara menaksir ulang
instrumen penduga pemeriksaan yang umumnya berupa kuesionernya. uji reabilitas ini
merupakan lanjutan dari uji validitas, sehingga hal-hal yang dapat dimanfaatkan dalam pengujian
tersebut hanyalah hal-hal yang substansial. lingkup strategi estimasi yang umumnya digunakan,
misalnya skala Likert, adalah ujii Croonbach’s Allpha.

J. Teknik Analisis Data

Pada penelitian kuantitatif terdapat analisis data yang dilakukan saat data empirik sudah
terkumpul atau dapat dikatakan suatu kegiatan analisa data secara kelompok, penyajian data

35
Aziz Alimul Hidayat, Menyusun Instrumen Penelitian & Uji Validitas-Reliabilitas (Health Books Publishing,
2021).
51

setiap variabel, dan menjawab rumusan masalah. Teknik analisa data yang digunakan dalam
penilitian ini antara lain:36

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari bagaimana data
dikumpulkan dan disajikan untuk memudahkan pemahaman. Statistik deskriptif hanya berkaitan
dengan menggambarkan atau memberikan informasi tentang data atau situasi serta
menggambarkan ciri – ciri sekelompok atau sekumpulan data (data sampelnya atau data
populasinya) maka generalisasi atau untuk memberikan kesimpulannya yang umum nya
didasarkan informasinya melalui data-data sampelnya untuk dikenakan nya pada populasii induk.

2. Uji Asumsi Klasik

Berfungsii untukk mengatahuinya dengan adannya penyimpangan-penyimpangan


maka terjadilah padanya modell regresii dan nantiinya didapat berpengaruhnya dalam
memproses pengambilan-pengambilan kesimpulannya. Uji asumsii klasikk didalam
penelitiaan inii antaranya sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas melakukannya didalam mengujii ada atau tidaknnya asumsii


normalitasnya didalam residuall modelnya regresi, yaitu asumsi residualnya (εi) yangg
berdistribusikan normall. Prosesnya mengidentifikasi adannya pelanggarannya padaa
asumsi-asumsi normalitasnya didapat dilakukan dengannya beberapaa uji antaranya lain uji
Kolmogorov- Smirnov, uji Shapiiro-Wiilk, ujii Jarquee-Berra, dan ujii Anderrson-Darlingg.
Penyebabnya tidak terpenuhinya asumsi-asumsi normalitasnya yaitu dikarenakan adannya
data-data pencilan (outlierr) atau data-data yang dikemungkinannya memangg tidakadanya
perdistribusian secarra normall ataupun telah terdistribusinyaa didalam bentuk lainnya,
sepertii eksponensiial, gamma, dll. Uji normaliitas kini biasa digunakannya iialah uji
kolmogorov-smirnov yanng memilikii kriterianya pengujiann sebagaii berikutt:

1) Signifikansii > α = 0,05 maka datanya berdistribusii secara normall.

36
“Ria Shihiyyati Nuri ,” h. 80.
52

2) Signifikansi < α = 0,05 maka datanya tiidak berdistribusinya secara normall.37


b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas fungsinya mencoba untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan antara faktor-faktor otonom dalam model
regresinya. Model regresii seharusnya bagus jika model tidak memiliki hubungan antara multikolineritas. Teknik yang digunakan untuk menguji
adanya manifestasi multikolineariitas pada model regresi salah satunya dengan menggunakannya nilai Variiance Inflation
Factor (VIF) atau nilai toleransi. Apabilah nilainya VIF < 10 dan nilai toleransi > 0,10
maka setidaknya terjadi gejalanya multikolineariitas dalam suatu penelitiannya.38

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana tidak ada halangan dari faktor bebas dalam
model relaps yang tidak menunjukkan komparabilitas atau menyiratkan bahwa alat angkut
bukanlah sesuatu yang sangat mirip. Hal ini menunjukkan bahwa model relaps tidak terlalu
bagus, mengingat model relaps yang layak memiliki homoskedastisitas (Variannya Sama).
Heteroskedastisitasnya didapat analisisnya dengaan beberrapa metodee ujii, salahsatunya uji
Glejser deengan melihatnya dinilai absollut residualnnya. Jikaa nilainya disignifikansi > α =
0,05 makka didalam modell tidakn terjadinya heteroskedastisitass sehinggaa model
regresinya terrsebut diianggap baik-baik.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Uji autokorelasi harus dilakukan pada data time series atau runtut waktu, sebab
yang dimaksud autokorelasi adalah sebuah nilai pada sampel atau observasi tertentu yang sangat
dipengaruhi oleh nilai observasi sebelumnya

Pengambilan keputusan dalam uji autokorelasi dapat melihat perbandingan antara Dw hasil
dengan Dw tabel, seperti ketentuan berikut.

H0 = Tiidak adaa autokorelasii apabila r=0


Ha = Terdapat autokorelasii apabila r ≠ 0
37
Alim Sumarno, “Statistik Inferensial,” accessed December 13, 2021.
38
Nufian S. Febriani and Wayan Weda Asmara Dewi, Teori dan Praktis: Riset Komunikasi Pemasaran
Terpadu (Universitas Brawijaya Press, 2018). H. 73
53

3. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan regresi berganda dimana analisis ini bertujuan untuk
menyatakan apakah variabel dependen mempunyai pengaruh atau hubungan terhadap variabel
dependen. Menurut Sugiyono Analisiss inii dipergunakan karenanya penelitii diingin
mengetahuinya bagaimaana variabelnya yang teriikat dapatnya diprediksikanya melaluii
variabell bebasnya secarra individuall dengann kata-kata lainnya untuk dilihat pengaruhh
variabell bebasnya dihadap variabell terikatnya.

4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (uji T)

Berfungsii kapasitas faktor bebas untuk secara esensial mempengaruhi variabel terikat.
Kuantitas tes individu setara dengan kuantitas faktor bebas. Model uji-t dilihat dari nilai-t dan
kepentingannya adalah sebagai berikut :

1) Jika dinilai –t tabell > t hiitung < t tabel atau nilai signifikansi > α = 0,05
makanya Ho diterimanya, dan artiinya variabell independennya memiliiki
berpengaruh tidaknya signifikanya terrhadap variiabel dependennya.
2) Jika dinilai –t hiitung < -t tabelnya dan t hiitung > t tabelnya ataupun nilainya
disignifikansi < α = 0,05 makaa Ho ditollak, yanng berarti variabelnya
independenn memilikii pengaruhnya disignifikan terhadapnya variable-variabel
dependennya.
b. Uji F

Uji kesamaanya modelnya (uji F) disebut pula ujii bersamaan. Parameternya didapat
koefisienya regresii diujinya secaraa bersamaan dengann menggunakannya ANOVA
(Analisys of Variance) untukknya mengetahuii aada ditidaknya berpengaruh yangg sama-
sama secaara barengan yaittu variable-variabel inndependen terhadappnya variaabel
depnenden ataupun berartii bahwanya dimodel regresinya berhasilkan samaa. Apabilanya
dinilai signifikansikan < α = 0,05 makaa didapat diartikanya bahwaa dimodel cocoknya
ataupun disetidaknya taada salahsatunya variabele independeen yanng secarra signifikansikn
memberikanya pengarruh dipada variabele dependenya.39
39
Ernawatiningsih.
54

c. Uji Koefisiensi Determinasi (R2)

Uji koefisiensi determiinasi (R2) dilakukannya untukk mengujinya seberapaa


jauhnya kesamaan darii gariss regresinya berdasarakn hasil didalam mewakiili sesuatu
kelompoknya didata ataupun ditelitinya. Semakinnya besaran nilainya R2 (mendekatii angka
), mendapat katakan semakiin baik-baik ketepatannyaa. Koefisiensi determinasii (R2)
memilikii sifat-sifatnya yaitu:40

1) Nilai R2 selallu bersiifat posiitif


2) Nilaii 0 ≤ R2 ≤ 1
a) R2 = 0, diartikan berbahwa hasilnya dimodel regresinya tidakadanaya tepatan
diuntuk menggambarkanya nilai-nilai variabell dependenya, oleh karena itu tidakk
adanya berhubungan antaranya variabell independenny atau variabell dependenya.
b) R2 = 1, diarti berbahwa hasilnya dimodel regresii didapat menggambarkanya nilai-
nilai variabell dependenys dengann sempurnanya.

K. Hipotesis Statistik

Menurut Sheldon M. Ross. Hipotesis statistik adalah suatu pernyataan tentang sifat
suatu populasi yang sering dinyatakan dalam parameter populasi. Hipotesis statistik suatu
pernyataan operasional dalam penelitian kuantitatif yang diterjemahkan dalam bentuk
angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dikehendaki oleh peneliti. Hipotesis
statistik bisa berupa dua hal, yaitu penjelasan sementara atau prediksi tentang suatu hal
yang akan diteliti. Hipotesis statistik tersebut harus berkaitan dengan aspek-aspek
keseluruhan data yang digunakan.41

Adapun hipotesis statistik pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Ho : β1‚ β2‚ β3‚ β4‚ β5 = 0 memiliki arti bahwa variabel independen secara simultan tidak terjadi pengaruh yang
signifikan pada variabel dependen.

40
Ni Putu Lisa Ernawatiningsih, “Analisis Determinan Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam Berwirausaha,” Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Bisnis 4, No. 1 , 2019, No. 34–47.

41
“Pengertian Hipotesis Statistik, Rumus, Cara Pengujian, dan Contohnya”, 2021.
55

2. H1: β1‚β2‚β3‚β4‚β50 memiliki arti bahwa variabel independen secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan
pada variabel dependen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Universitas Cendekia Abditama

1. Profil Universitas Cendekia Abditama Islamic Village Tangerang – Banten.

Universitas Cendekia Abditama (UCA) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan republik Indonesia NO : 1037/M/2020 tertanggal 26 November 2020 adalah
Universitas yang lahir hasil penggabungan antara Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia
Abditama (STTC) yang dikelola oleh Yayasan Cendekia Abditama dengan Akademi
Keperawatan Islamic Village yang dikelola oleh Yayasan Islamic Village. Berdasarkan SK
tersebut Universitas Cendekia Abditama (UCA) mempunyai 7 Program Studi untuk program
Diploma 3 dan Sarjana serta Profesi dalam tiga Fakultas, yaitu: Universitas Cendekia Abditama
(UCA) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia NO :
1037/M/2020 tertanggal 26 November 2020 adalah Universitas yang lahir hasil penggabungan
antara Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama (STTC) yang dikelola oleh
Yayasan Cendekia Abditama dengan Akademi Keperawatan Islamic Village yang dikelola oleh
Yayasan Islamic Village. Berdasarkan SK tersebut Universitas Cendekia Abditama (UCA)
mempunyai 7 Program Studi untuk program Diploma 3 dan Sarjana serta Profesi dalam tiga
Fakultas, yaitu:

a. Fakultas Teknik, yang teridiri dari 2 program studi yaitu S1-Teknik Informatika
(Terakreditasi B) dan S1-Teknik Elektro (Terakreditasi B)
b. Fakultas Ilmu Keperawatan, yang teridiri dari 3 program studi yaitu D3-
Keperawatan (Terakreditasi B), S1-Keperawatan (Terakreditasi) dan Pendidikan
Profesi Ners (Terakreditasi)
56

c. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, yang teridiri dari 2 program studi yaitu S1-Bisnis
Digital (Terakreditasi) dan S1-Akuntansi (Terakreditasi).

Universitas Cendekia Abditama semakin memantapkan perannya sebagai salah satu


perguruan tinggi swasta di Indonesia. Dalam perkembangan sektor riil yang sangat bergantung
pada pemanfaatan teknologi informasi, Universitas Cendekia Abditama berkomitmen untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi untuk turut berperan aktif dalam pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Hal ini tentunya harus diiringi dengan pengabdian dan
dedikasi tenaga pengajar, komitmen yayasan dan pimpinan, pengadaan fasilitas pembelajaran
serta kepercayaan penuh dari masyarakat. Secara spesifik, cita-cita dan komitmen Universitas
Cendekia Abditama untuk turut serta menciptakan masyarakat berbasis pengetahuan telah
dituangkan dalam visi dan misi Universitas. Hal ini kemudian menjadi haluan aktivitas seluruh
civitas akademika yang bernaung di bawah bendera Universitas Cendekia Abditama.

Ketujuh program studi tersebut memiliki komitmen untuk menghasilkan sarjana pada
bidangnya sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan
kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman
kerja. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Universitas Cendekia Abditama memiliki visi dan
misi yang dijabarkan dalam sebuah kerangka kerja Rencana Strategis. Rencana Strategis ini
disusun dengan mempertimbangkan seluruh potensi yang dimiliki, ragam permasalahan yang
dihadapi serta berbagai isu strategis dan perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal.

Kolaborasi beberapa disiplin imu dari ke tujuh program studi di Universitas Cendekia
Abditama dapat memberi peran dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya, saat ini pemanfaatan
IT khusunya Artificial Inteligence (AI) dalam kehidupan manusia untuk berbagai sektor mejadi
keharusan. Mengintegrasikan teknologi Artificial Inteligence (AI) ke dalam industri medis
memungkinkan banyak kemudahan, termasuk otomatisasi tugas-tugas dan analisis data pasien
dalam jumlah besar demi perawatan kesehatan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih terjangkau.
Contohnya medical imaging yang memanfaatkan teknologi computer vision dapat membantu
mendeteksi penderita pneumonia dan kanker lebih cepat dan akurat. Di Indonesia, fungsi AI
57

masih terbatas ke deteksi dan monitoring. Belum terlalu advance, seperti di negara maju. Dan ini
menjadi tantangan UCA untuk dapat berperan serta dalam mewujudkannya.

2. Sejarah Universitas Cendekia Abditama

Universitas Cendekia Abditama (UCA) berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan republik Indonesia NO : 1037/M/2020 tertanggal 26 November 2020 adalah
Universitas yang lahir hasil penggabungan antara Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia
Abditama (STTC) yang dikelola oleh Yayasan Cendekia Abditama dengan Akademi
Keperawatan Islamic Village yang dikelola oleh Yayasan Islamic Village. Berdasarkan SK
tersebut Universitas Cendekia Abditama (UCA) mempunyai 7 Program Studi untuk program
Diploma 3 dan Sarjana serta Profesi dalam tiga Fakultas.

Proses penggabungan ini sebelumnya mendapat rekomendasi dari LLDIKTI4 dengan


surat NO:609/LL4/AK/2019 sebagai dasar dan syarat yang harus dilengkapi. Rekam jejak dari
kedua perguruan tinggi asal dan Badan Penyelenggarasebagai cikal bakal terbentuknya
Universitas Cendekia Abditama sebagai berikut:

a. Rekam jejak Perguruan Tinggi

Akademi Keperawatan Islamic Village Tangerang saat ini memiliki satu program studi, yaitu
Program Diploma TigKeperawatan terakreditasi B. Berdasarkan PD DIKTI Akademi
Keperawatan Islamic Village Tangerang memiliki jumlah mahasiswa sebajak 247 orang, jumlah
dosen tetap sebanyak 16 orang, dan rata-rata rasio dosen tetap terhadap. terhadap mahasiswa
1:15,44 serta aktif menyampaikan laporan PD- DIKTI dengan persentase laporan 100% (2018-
2). Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama saat ini memiliki dua program studi,
yaitu Program Sarjana Teknik Informatika terakreditasi B. Berdasarkan PD DIKTI Sekolah
Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama memiliki jumlah mahasiswa sebajak 176 orang,
jumlah dosen tetap sebanyak 22 orang, dan rata-rata rasio dosen tetap terhadap. terhadap
mahasiswa 1:8,00 serta aktif menyampaikan laporan PD- DIKTI dengan persentase laporan
100% (2018-2). Kompetensi Utama lulusan Program Studi Teknik Informatika STT Cendekia
adalah mampu menerapkan ilmu pengetahuan dasar dan prinsip rekayasa di bidang teknik
Informatika dalam membangun individu yang memiliki integritas pribadi yang tangguh, kreatif,
58

dan cakap, mampu memformulasikan dan menganalisis permasalahan serta mengembangkan


suatu sistem penyelesaian yang menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang
telekomunikasi dan elektronika, mampu mendesain sistem di bidang teknik Informatika, mampu
berkomunikasi dengan efektif, salah satunya adalah penguasaan Bahasa Inggris, mampu
menerapkan secara sistematis, tahapan-tahapan, metode-metode dan konsep-konsep yang
diperlukan dalam bidang teknik Informatika untuk tujuan mengatasi permasalahan di masyarakat
dan dunia industri, mampu menghasilkan suatu karya tulis dengan telaah bidang teknik
Informatika yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah sehingga dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat pula dijadikan dasar bagi pengembangan bidang teknik
Informatika pada umumnya. Hal ini tercermin dari mata kuliah berikut:

b. Legalitas Yayasan dan Perguruan Tinggi

Yayasan Islamic Village berdiri berdasarkan Akta Notaris Soelaeiman Loebis, S.H.,
M.Kn nomor 20 tanggal 29 Desember 1972, kemudian mengalami perubahan organ yayasan
berdasarkan Akta nomor 14 tanggal 22 Februari 1973, Akta nomor 19 tanggal 24 Mei 1982,
perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta nomor 27 tanggal 23 Mei 1985, perubahan kembali
organ yayasan berdasarkan Akta Notaris Jopin Leonard Waworuntu, S.H, M.Kn. nomor 522
tanggal 29 Desember 1988, Akta Notaris Hamida Abdurachman, S.H., M.Kn nomor 204 tanggal
3 Maret 1993 , Akta Notaris Fathian Helmi, S.H.,M.Kn nomor 1 tanggal 6 Maret 1996. Akta
Notaris Reni Herlianti, S.H.,M.Kn. nomor 6 tanggal 24 juli 2002. Akta nomor 1 tanggal 2
Desember 2005. Selanjutanya melakukan perubahan anggaran dasar sehinggga nama badan
penyelenggara menjadi Yayasan Islamic Village Tangerang Indonesia berdasarkan Akta Notaris
Slamet Suryono Hadi S, S.H., M.Kn nomor 255 tanggal 25 September 2008 dan Akta perubahan
anggaran dasar nomor 128 tanggal 23 Februari 2009 serta telah melakukan pengesahan melalui
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor AHU-AH.01.08-558 tanggal 28
September 2009. Selanjutnya mengalami perubahan organ yayasan kembali berdasarkan Akta
Notaris Slamet Suryono Hadi S, S.H., M.Kn. nomor 435 tanggal 30 April, Akta Notaris Lilis
Alwiah, S.H., M.Kn. nomor 65 tanggal 22 Agustus 2016 dan telah dilakukan pengesahan melalui
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor AHU-AH.01.06-0003473 tanggal 30
Agustus 2016. Akademi Keperawatan Islamic VIllage Tangerang diselenggarakan berdasarkan
SK menteri Pendidikan Nasional RI nomor 122/D/O/2005 tanggal 30 Agustus 2005 tentang
59

Pemberian Ijin Pengalihan Pembinaan Akademi Keperawatan Islamic Village Tangerang dari
Departemen Kesehatan ke Departemen Pendidikan Nasional diselenggarakan oleh Yayasan
Islamic VIllage di Tangerang.

Adapun mengenai perubahan badan penyelenggara sudah dilakukan pengusulan


berdasarkan rekomendasi LLDIKTI Wilayah IV nomor 574/ll4/AK/2019 tanggal 19 Desember
2019.
Yayasan Cendekia abditama berdiri berdasarkan Akta Notaris Andrea Septiyani, S.H., Sp.N.
nomor 2 tanggal 8 Mei 2003 dan Akta nomor 4 tanggal 23 juni 2003 serta telah melakukan
pengesahan melalui Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI nomor C-
49HT.01.02.TH.2003 tanggal 10 Juli 2003. Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia
Abditama diselenggarakan berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 56/D/O/2004
tanggal 23 April 2004 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-program Studi dan
Pendirian Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama di Tangerang diselinggarakan
oleh Yayasan Cendekia Abditama di Tangerang.42

3. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada para
mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama Islamic Village
Tangerang – Banten yang menggunakan aplikasi ShopeeFood untuk membeli produk makanan
halal, maka data yang didapatkan akan dikumpulkan dan diolah. Berikut ini peneliti akan
menjelaskan gambaran umum tentang responden yang menjadi objek dalam penelitian.
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i aktif Universitas Cendekia Abditama Islamic
Village Tangerang. Kuesioner disebar kepada 135 responden.

1. Profil Responden

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan pada mahasiswa/i Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama Islamic Village Tangerang Banten
dapat diketahui karakteristik dari masing-masing responden, dapat dikelompokan menurut Jenis
Kelamin, Usia, Pekerjaan, Program Studi, dan Semester.

42
Sejarah Tentang Universitas Cendekia Abditama, http://uca.ac.id/sejarah/
60

1. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin

Berikut ini tabel dan gambar yang menggambarkan identitas responden yang didapatkan
dari kuesioner.

Tabel 4.1
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase


Laki-Laki 35 25,9%
Perempuan 100 74,1%
Total 135 100%
Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022

Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022

Gambar 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat responden pria dengan responden
wanita, maka dimana banyaknya responden pria sebanyak 35 orang atau 25,9% dan
wanita sebanyak 100 orang atau 74,1%. Dapat disimpulkan dari responden penelitian ini
bahwa mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah (STES) lebih banyak wanita.
61

2. Identitas responden berdasarkan usia

Berikut ini tabel dan gambar data yang responden yang telah terkumpul
berdasarkan usia.

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Presentase

1 18 1 7%

2 19 13 9,6%

3 20 37 27,4%

4 21 55 40,7%

5 22 26 19,7%

6 23 1 7%

7 25 1 7%
Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS
8 26 1 7%
Versi 26 pada Tahun 2022
Total 135 100%
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat
dilihat jumlah responden yang
paling banyak yaitu responden yang berusia 21 tahun atau 40,7%, selanjutnya dibawah dari itu
responden yang memiliki usia 20 tahun sebanyak 37 orang atau 27,4%, dan selanjutnya dibawah
dari itu responden yang memiliki usia 22 tahun sebanyak 26 orang atau 19,7%, kemudian jumlah
responden yang tidak berbeda jauh berdasarkan usia yaitu responden yang berusia 19 tahun atau
62

sebanyak 9,6% dan yang peling sedikit yaitu responden yang memiliki usia 18,23,25,26 tahun
atau sebesar 7%. Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mahasiswa/i Sekolah
Tinggi Ekonomi Syariah (STES) lebih diminati oleh mahasiswa/i yang berusia rata-rata 19-22
tahun.

3. Identitas responden berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini tabel dan gambar yang menggambarkan identitas responden


berdasarkan pekerjaan yang didapatkan dari kuesioner.

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Presentase

1 Mahasiswa/i 135 100%

Total 135 100%

Sumber : Data Primer di olah dengan SPSS versi 26 pada Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dilihat responden mayoritas memilih Pekerjaan
Mahasiswa/i sebanyak 135 orang atau 100%. Data diperoleh langsung dari mahasiswa/i Sekolah
Tinggi Ekonomi Syariah (STES).

4. Identitas responden berdasarkan Program Studi

Berikut ini tabel dan gambar yang menggambarkan identitas responden


berdasarkan program studi yang didapatkan dari kuesioner.

Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Program Studi

Program Studi Jumlah Presentase


Ekonomi Syariah 78 57,8%
63

Perbankan Syariah 57 42,2%


Total 135 100%
Gambar
RESPONDEN BERDASARKAN
4.4
PROGRAM STUDI

Perbankan
Syariah 0.42
Ekonomi Syariah
0.57

Perbankan Syariah Ekonomi Syariah

Responden Berdasarkan Program studi

Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa responden penelitian pada Program Studi
Ekonomi Syariah berjumlah 78 mahasiswi dengan presentase sebesar 58%, sedangkan pada
Program Studi Perbankan Syariah berjumlah 57 mahasiswi dengan presentase sebesar 42%. Hal
ini menunjukan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah Program Studi Ekonomi
Syariah.

5. Identitas responden berdasarkan Semester

Tingkat semester mahasiswi yang memengaruhi mahasiswi dalam keputusan pembelian


karena semakin tingginya kebutuhan dan kesadaran sebagai wanita muslim, tingkat semester
mahasiswi dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu : semester 2, semester 4, semester 6, semester 8.
Berikut adalah responden berdasarkan semester

Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Semester
64

Semester Jumlah Presentase

Semester 2 29 21,5%

Semester 4 31 23,0%

Semester 6 43 31,9%

Semester 8 32 23,7%

Total 135 100%

Sumber : Data Primer di olah dengan SPSS versi 26 pada Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa responden penelitian terdiri dari 4 (empat)
semester yaitu semester 2 sebanyak 29 mahasiswi dengan presentase 21,5% semester 4 sebanyak
31 mahasiswi dengan presentase 23,0%, semester 6 sebanyak 43 mahasiswi dengan presentase
31,9%, semester 8 sebanyak 32 orang dengan presentase 23,7%%. Hal ini menunjukkan bahwa
responden yang mendominasi ialah mahasiswi semester 6(enam).

2. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas merupakan uji untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian butir
pernyataan pada kuesioner yang digunakan peneliti untuk
memperoleh data dari responden . Data penelitian ini menggunakan rumus moment
pearson dengan menggunakan bantuan SPSS versi 26 dimana nilai r hitung pada
penelitian diperoleh dari hasil output SPSS pada nilai total tabel correlation, berikut
adalah data hasil olah:
65

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Independen

Variabel Butir Pertanyaan rHitung Rtabel Keterangan

X1.1 0,666 0,1678 Valid

X1.2 0,790 0,1678 Valid

X1.3 0,754 0,1678 Valid

X1.4 0,837 0,1678 Valid

X1.5 0,793 0,1678 Valid

Promosi X1.6 0,855 0,1678 Valid

(X1) X1.7 0,851 0,1678 Valid

X1.8 0,804 0,1678 Valid

X1.9 0,803 0,1678 Valid

X1.10 0,816 0,1678 Valid

X2.1 0,746 0,1678 Valid

X2.2 0,788 0,1678 Valid

X2.3 0,859 0,1678 Valid

Label Halal X2.4 0,876 0,1678 Valid

(X2) X2.5 0,851 0,1678 Valid

X2.6 0,885 0,1678 Valid

X2.7 0,834 0,1678 Valid

X2.8 0,836 0,1678 Valid

Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai rTabel yang telah
didapatkan sebesar 0.1678 maka dapat dilihat seluruh butir pernyataan variabel independen (X)
66

yang ada pada kuesioner seperti Promosi (X1), dan Label Halal (X2) dinyatakan seluruh butir
pernyataan yang ada pada kuesinoer valid serta dapat digunakan pada penelitian serta dapat
dilanjutkan dalam pengolahan data ketahap selanjutnya.

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Dependen

Variabel Butir Pertanyaan rHitung Rtabel Keterangan

Y.1 0,394 0,1678 Valid

Y.2 0,534 0,1678 Valid

Y.3 0,367 0,1678 Valid

Y.4 0,459 0,1678 Valid

Y.5 0,443 0,1678 Valid

Keputusan Y.6 0,302 0,1678 Valid


Pembelian
Y.7 0,351 0,1678 Valid
(Y)
Y.8 0,293 0,1678 Valid

Y.9 0,432 0,1678 Valid

Y.10 0,379 0,1678 Valid

Y.11 0,512 0,1678 Valid

Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan seluruh butir pernyataan variabel dependen
yang ada pada kuesioner yaitu terhadap Keputusan Pembelian (Y) dinyatakan valid dan dapat
digunakan dalam penelitian.
67

2. Uji Reliabilitas

Tujuan uji ini untuk melihat kehandalan suatu pernyataan yang diberikan kepada
responden, maksud dari kehandalan yaitu jawaban yang dierikan oleh responden selalu konsisten
jika ditanyakan berulang-ulang akan memberkan jawaban yang sama.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dimana hasil uji
reliabilitas dalam hal ini untuk mendapatkan nilai R hitung didapatkan pada nilai Cronbach’s
Alpha hasil output SPSS. Suatu pernyatakan dikatakan reabel atau handal jika nilai R hitung
lebih besar dari nilai R tabel dan nilai Cronbach’s Alpha yang dinyatakan reliabel jika nilainya
>0,70. Berikut ini tabel hasil uji reabilitas:

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha rTabel Keterangan

Promosi 0,866 0,1678 Realibel

Label halal 0,840 0,1678 Realibel

Keputusan Pembelian 0,853 0,1678 Realibel

Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji realibilitas dapat dilihat seluruh nilai Cronbach’s Alpha
pada setiap variabel yang diteliti lebih besar dari nilai r tabel yang sebesar 0.1678. Serta nilai dari
Cronbach’s Alpha lebih dari 0,70. Jadi dapat disimpulkan seluruh variabel dinyatakan reliabel
dan dapat digunakan dalam penelitian.

3. Teknik Analisis Data


1. Statistik Deskriptif
68

Adapun hasil berdasarkan item butir pertanyaan dalam kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Statistik Deskriptif

Statistics
Keputusan
Promosi (X1) Label Halal (X2) Pembelian (Y)
N Valid 135 135 135
Missing 0 0 0
Mean 44,08 37,83 51,86
Std. Error of Mean ,362 ,278 ,355
Median 43,00 39,00 54,00
Mode 40 40 55
Std. Deviation 4,211 3,227 4,129
Variance 17,732 10,411 17,047
Skewness ,125 -1,656 -1,433
Std. Error of Skewness ,209 ,209 ,209
Kurtosis -1,184 2,346 1,272
Std. Error of Kurtosis ,414 ,414 ,414
Range 17 16 17
Minimum 33 24 38
Maximum 50 40 55
Sum 5951 5107 7001
Percentiles 10 40,00 32,00 44,00
20 40,00 35,20 48,20
25 40,00 37,00 50,00
30 41,00 37,00 51,00
40 41,00 39,00 53,00
50 43,00 39,00 54,00
60 45,00 40,00 54,00
70 47,20 40,00 55,00
75 49,00 40,00 55,00
80 49,00 40,00 55,00
90 50,00 40,00 55,00
Sumber: Data Primer Diolah dengen SPSS Versi 26 pada Tahun 2022
69

Berdasarkan tabel 4.9 hasil statistik deskriptif di atas nilai N atau jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 135 orang, berikut ini penjelasan statistik deskriptif berdasarkan variabel-
variabel yang ada dalam penelitian ini:

a. Variabel Promosi

Berdasarkan tabel 4.9 pada variabel promosi nilai rata-rata 44,8 nilai tengah 43,00
dan nilai yang sering muncul 40, nilai tersebut berarti nilai mean>median>mode maka
kurva frekuensi pada variabel promosi melenceng ke sebelah kanan. Selanjutnya nilai
skewness (kemiringan) pada variabel promosi sebesar 125, berarti kurvanya menceng ke
sebelah kiri karena bernilai negatif dan nilai kurtosis -1,184. Kemudian nilai minimum
variabel promosi 33 dan nilai maksimum 50 sedangkan nilai standard deviasi 4,211.

b. Variabel label halal

Berdasarkan tabel 4.9 pada variabel pengetahuan nilai rata-rata 37,83 , nilai
tengah 39.00 dan nilai yang sering muncul 40, nilai tersebut berarti nilai
mean>median>mode maka kurva frekuensi pada variabel pengetahuan melenceng ke
sebelah kanan. Selanjutnya nilai skewness (kemiringan) pada variabel pengetahuan
sebesar -1,656 berarti kurvanya menceng ke sebelah kiri karena bernilai negatif dan nilai
kurtosis 2,346. Kemudian nilai minimum variabel label halal 24 dan nilai maksimum 40
sedangkan nilai standard deviasi 3,227.

c. Variabel keputusan pembelian produk makanan halal

Berdasarkan tabel 4.9 pada variabel keputusan pembelian 51,86, nilai tengah
54.00 dan nilai yang sering muncul 55, nilai tersebut berarti nilai mean>median>mode
maka kurva frekuensi pada variabel keputusan pembelian melenceng ke sebelah kanan.
Selanjutnya nilai skewness (kemiringan) pada variabel keputusan pembelian makana
sebesar -1,433 berarti kurvanya menceng ke sebelah kiri karena bernilai negatif dan nilai
kurtosis 1,272. Kemudian nilai minimum variabel keputusan pembelian 38 dan nilai
maksimum 55 sedangkan nilai standard deviasi 4,129.

2. Uji Asumsi Klasik


70

Uji asumsi klasik ini terdiri dari beberapa pengujian antara lain uji normalitas, uji
autokolerasi, uji multikolenieritas, dan uji heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sudah terdistribusi dengan
normal atau tidak pada model regresi. Pada pengujian ini menggunakan hasil output
SPSS 26 dengan melihat tebel histogram dan normal P-Plot, berikut hasil analisis output
SSS 26.

Gambar 4.6
Kurva Normal Probability P-Plot
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan gamber 4.6 P-Plot uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data yang
disebarkan dalam penelitian ini sudah terdistribusi dengan normal, hal ini dapat dilihat dari titik-
titik yang menggambarkan data mengikuti garis diagonal.
71

Gambar 4.7
Histogram Uji Normalitas
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan gambar 4.7 histogram uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data pada
penelitian ini sudah terdistribusi dengan normal karena dapat dilihat dari kurva frekuensi
memiliki kemiringan yang seimbang antara kiri dan kanan.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan suatu kondisi terjadinya hubungan atau korelasi antara residual
suatu pengamatan sebelumnya pada model regresi. Autokorelasi dapat dilihat dengan nilai
Durbin Watson dengan ketentuan suatu pengamatan tidak terjadi autokorelasi jika nilai
dU<DW<4-dU.
72

Tabel 4.9
Nilai Durbin-Watson α 5%
Nilai DW = 1,929 (4-DW) = 2,071

Nilai dL (2:135) = 1,688 (4-dL) = 2,312

Nilai dU (2:135) = 1,749 (4-dU) = 2,251

Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Tabel 4.10
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,536 ,287 ,276 3,513 1,929
a. Predictors: (Constant), Label Halal, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan tabel diatas hasil uji autokorelasi dapat ditarik kesimpulan tidak terjadi
autokorelasi pada peneitian ini, hal tersebut dapat dilihat dari nilai dU<DW<4-dU<
1,749<1,929<2,251.

c. Uji Multikolinearitas

Tujuan dari uji multikolinearitas yaitu untuk mengetahui apakah diantara variabel
independen tersebut memiliki korelasi atau tidak pada model regresi, hal ini dapat dilihat dari
nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF) pada tabel coefficients hasil output SPSS
26, dengan ketentuan jika nilai tolerance >0,05 dan nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka tidak
terjadi multikolinearitas pada variabel independen.
73

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 23,278 4,249 5,478 ,000

Promosi ,101 ,075 ,103 1,346 ,181 ,927 1,078

Label ,638 ,098 ,499 6,534 ,000 ,927 1,078


Halal
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat nilai tolerance promosi 0,927 dan label halal 0,927
berdasarkan ketentuannya jika nilai tolerance lebih dari 0,05 maka variabel independen pada
penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi. Selanjutnya untuk nilai VIF
promosi 1,078 dan label halal 1,078 berdasarkan ketentuan nilai VIF kurang dari 10,00 maka
dapat disimpulkan nilai VIF juga dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi.

d. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji ini untuk mengetahui mengetahui model regresi apakah terjadi sama atau
tidaknya variance pada residual penelitian lainnya. Uji heteroskedastisitas dikatakan baik jika
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dengan ketentuan apabila nilai signifikansi pada suatu
variabel independen lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala
heteroskedastsitas. Maka dari itu uji heteroskedastisitas ini menggunakan metode glejser dengan
cara 135 mencari nilai absolut residual sebagai variabel dependen yang kemudian diregresikan
dengan variabel independen.
Tabel 4.12
74

Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 11,501 2,567 4,481 ,000
Promosi -,016 ,045 -,031 -,365 ,716
Label Halal -,214 ,059 -,311 -3,629 ,000
a. Dependent Variable: Abs_Res2
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat nilai signifikansi promosi 0,716 dan label
halal 0,00 hal ini dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen tidak terjadi gelaja
heteroskedastisitas karena nilainya lebih besar dari 0,05.

3. Analisis Regresi Berganda

Tujuan regresi berganda ini untuk mengetahui pengaruh variabel promosi dan label halal
terhadap variabel keputusan pembelian, selain itu regresi berganda ini akan melihat bagaimana
jika nilai variabel independen nilainya dinaikan 1 satuan. dimana uji regresi berganda ini
dinyatakan dalam dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 4.13

Model Summary Regresi Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


a
1 ,536 ,287 ,276 3,513
a. Predictors: (Constant), Label Halal, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Linier Berganda


75

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 23,278 4,249 5,478 ,000
Promosi ,101 ,075 ,103 1,346 ,181
Label Halal ,638 ,098 ,499 6,534 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan tebel model summary diatas dapat diketahui nilai R Square memiliki nilai
0,287 hal ini menujukan variabel promosi dan label halal berkontribusi sebesar 76,8% sedangkan
sisanya 23,2% variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Berdasarkan tabel coefficients regresi yang didapatkan dari nilai unstandardized


coefficient B dapat diketahui nilai koefisien regresi promosi sebesar 0,101 dengan nilai
signifikan sebesar 0,181 dan nilai koefisien regresi label halal sebesar 0,638 dengan nilai 0,000.

Berikut ini persamaan regresi linier berganda yang dapat diketahui dari hasil perhitungan
yang diperoleh dari tabel coefficients dalam penelitian ini:

Y = 23,278+ 0,101 X1+ 0,638 X2

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat disimpulan antara lain sebagai berikut:

a. Penelitian ini memiliki nilai konstanta sebesar 23,278 hal ini berarti jika variabel
promosi, Dan label halal memiliki nilai 0 akan mengalami penurunan sebesar 23,278.
b. Nilai koefisien regresi variabel promosi (X1) memiliki nilai 0,101 hal ini berarti apabila
promosi mengalami peningkatakn 1 satuan maka maka keputusan pembelian produk
makanan halal akan meningkat sebesar 0,101.
c. Nilai koefisien regresi variabel label halal (X2) memiliki nilai 0,638 hal ini berarti
apabila label halal mengalami peningkatakn 1 satuan maka keputusan pembelian produk
makanan halal meningkat sebesar 0,638.

4. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T / t-test)
76

Tabel 4.16

Hasil Uji T

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 23,278 4,249 5,478 ,000
Promosi ,101 ,075 ,103 1,346 ,181
Label Halal ,638 ,098 ,499 6,534 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Rumus Nilai T tabel

t tabel = (α/2 ; n-1-k)

t tabel = 0,05/2 : 135-2-1

t tabel = 0,025 :132

t tabel = 1,978

Berdasarkan nilai t tabel di atas sebesar 1,978 berikut ini penjelasan hasil uji hipotesis
secara parsial atau secara sendiri-sendiri antar variabel berdasarkan hasil output SPSS versi 26.

1. Berdasarkan tabel di atas nilai t hitung variabel promosi sebesar 1,346 dengan nilai
signifikan 0,01. Berdasarkan cara pengambilan keputusan pada uji t dimana nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tebel maka hipotesis penelitian akan diterima.
2. Berdasarkan tabel di atas nilai t hitung variabel label halal sebesar 6,534 dengan nilai
signifikan 0,000. Berdasarkan cara pengambilan keputusan pada uji t dimana nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tebel maka hipotesis penelitian akan diterima. Sesuai
dengan landasan tersebut dapat diketahui nilai t hitung < t tabel (6,534< 1,999) maka
hipotesis penelitian ditolak atau H0 diterima dan H1 ditolak hal ini dapat dilihat juga
dari nilai signifikan 0,000 > 0,05 berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan label
77

halal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk


makanan halal.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F / F test)

Tabel 4.16
Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 655,392 2 327,696 26,555 ,000b
Residual 1628,934 132 12,340

Total 2284,326 134

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. Predictors: (Constant), Label Halal, Promosi
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Rumus F tabel

F tabel = K ; n - k

F tabel = 2; 135 –2

F tabel = 2 :133

F tabel = 3,06

Berdasarkan nilai F hitung sebesar 26,555 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai
F tabel sebesar 3,06 berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat diputuskan bahwa nilai F
hitung lebih besar dari nilai F tabel atau 26,555 lebih besar 3,06 dan nilai signifikan 0,000 lebih
kecil 0,05 hal ini dapat diartikan bahwa variabel promosi, dan label halal berpengaruh secara
simultan atau bersama-sama terhadap variable keputusan pembelian produk makanan halal.

c. Uji Koefisien Determinasi


78

Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh
variabel promosi, dan label halal sehingga dapat memutuskan untuk keputusan pembelian produk
makanan halal.

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


a
1 ,536 0,287 0,276 3,513
a. Predictors: (Constant), Label Halal, Promosi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Diolah dengan SPSS versi 26

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa presentase pengaruh variabel


promosi (X1) dan label halal (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) produk makanan halal
pada aplikasi shopeefood mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village
Tangerang- Banten sebesar 0,287 atau 28,7% sedangkan 71,3% dipengaruhi oleh variabel lainya
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Cendekia Abditama Islamic Village hal ini dilihat dari nilai Thitung<Ttabel yakni
1,346<1,978 dan nilai signifikan 0,181>0,05.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Basysyar
Nashir 2018 yang menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa ekonomi syariah UIN Sunan Ampel Surabaya karena nilai t hitung > t tabel 3,663 >
0,1984 dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Pada uji simultan, hasil menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh promosi produk halal food terhadap keputusan pembelian mahasiswa
Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya karena nilai F hitung >F tabel yaitu 19,960 > 1,39
dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0.000 < 0.05.
79

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa/i Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama Islamic Village tidak terlalu melihat
promosi. meskipun, tingkat promosi tidak berpengaruh hal ini bisa saja disebabkan oleh sikap
dan kepribadian konsumen itu sendiri yang belum melibatkan promosi sepenuhnya dalam proses
mengambil keputusan pembelian pada produk makanan halal.

5. Pengaruh Label Halal terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk secara parsial


berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Cendekia Abditama Islamic Village hal ini dilihat dari nilai Thitung<Ttabel
yakni 6,534 > 1,999 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Anisa Nurmoulidah Khotimah
(2020) ini menunjukkan bahwa secara parsial label halal berpengaruh positif atau signifikan
terhadap keputusan pembelianya. Sedangan secara parsial variabel label halal (X1) menyumbang
sebesar 27,1% dengan nilai koefisien regresi bernilapositif sebesar 0,487 dengan signifikansi
0,000 < 0,05.

Penelitian ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Basysyar
Nashir 2018 Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh label halal terhadap mahasiswa ekonomi syariah untuk melakukan pembelian produk
halal food karena nilai t hitung > t tabel yaitu 3,755 > 0,1984 dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000 <
0,05.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa label halal memiliki tingkat signifikan
yang sangat baik yaitu 0,000 hal ini menunjukan bahwa label halal sangat dipertimbangkan oleh
mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village Tangerang untuk melakukan keputusan
pembelian. Hal ini dapat dilihat bahwa iklan dan informasi seputar produk makanan halal yang
melibatkan label halal sangat diterima dan di apresiasi oleh mahasiswi. Contohnya iklan promosi dan
review yang ada dimedia sosial maka melibatkan label halal dengan foto dan video makanan halal yang
sangat menarik dapat mengalihkan perhatian membuat konsumen tertarik untuk membeli dan
mencoba.
80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka kesimpulan yang
dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu:

1) Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswi


Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village Tangerang, hal itu disebabkan
mahasiswi atau calon konsumen tidak memperhatikan promosi atau belum melibatkan
promosi sepenuhnya dalam proses mengambil keputusan pembelian pada produk
makanan halal, akan tetapi lebih melihat label halal.
2) Label halal produk makanan memiliki pengaruh yang signifkan terhadap keputusan
pembelian pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village Tangerang,
dimana hal tersebut menjadi faktor utama mahasiswi untuk memutuskan pembelian
81

produk makanan. Label halal dapat dikatakan sebagai daya tarik yang dapat
memengaruhi seseorang berminat untuk mencoba dan menggunakannya. Semakin baik
kualitas produk maka semakin tinggi minat pembelian.
3) Terdapat pengaruh yang cukup sangat tinggi pada variabel label halal terhadap keputusan
pembelian pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Islamic Village Tangerang.
Hal ini disebabkan iklan dan informasi seputar produk yang melibatkan label halal
diberbagai media sosial menggunakan foto dan video makanan halal yang sangat
menarik dan tidak membosankan dapat mengalihkan perhatian konsumen.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini peneliti memberikan beberapa
saran untuk perusahaan, mahasiswi, masyarakat dan peneliti selanjutnya, sebagai
berikut :
1. Bagi MarketPlace Shopee
a) Terkait Promosi diharapkan untuk konsisten mempertahankan promosi pada semua
produk makanan halal yang ada di aplikasi ShopeeFood dan alangkah lebih baiknya
menunjukan kesan promosi yang menarik dan harus tetap mempertahankan promosi
yang lebih menarik pada semua produk makanan halal pada aplikasi ShopeeFood.
Sehingga dapat memengaruhi akan keputusan pembelian konsumen atau mahasiswa/i
agar tetap mengenal kesan promosi pada produk makanan halal di aplikasi shopeefood
dengan berbagai jenis promo yang menarik.
b) Terkait Label Halal hendaknya perusahaan mempertahankan label halal pada berbagai
macam makanan halal pada aplikasi shopeefood dan alangkah lebih baiknya memperjelas
label halal yang tertera pada produk makanan agar calon konsumen atau mahasiwa/i tidak
ragu untuk membelinya.
2. Bagi Penelitian selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat 1 (satu) variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian dari produk makanan halal yaitu label halal .
Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan dan difahami bahwa keputusan pembelian
merupakan satu hal yang penting bagi konsumen untuk memutuskan pembelian. Oleh
Karena itu, perlu dilakukan penelitian selanjutnya yang bersifat kualitatif atau dengan
82

variabel yang bebeda untuk mengetahui pembelian bagaiamana yang diharapkan dan
tidak mengecewakan konsumen atau mahasiswa/i. Sehingga perusahaan bisa
meningkatkan sesuai kebutuhan konsumen. Hal ini dapat memberikan dampak positif
bagi perusahaan untuk masa mendatang.

3. Bagi Mahasiswa/i

Berdasarkan hasil penelitian di atas diharapkan mahasiswa lebih mengenal,


memperhatikan dan memahami terkait label halal pada produk makanan halal sebelum
memutuskan pembelian dan konsumsi. Serta lebih memahami secara mendalam
kandungan pada produk makanan halal sebelum memutuskan.

Anda mungkin juga menyukai