Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Savika Sari

NIM : 5111421010
Prodi : Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Tugas Literasi Digital dan Kemanusiaan
Menganalisis terhadap Eksistensi E-Commerce di Indonesia dengan Menelaah Perkembangan
Perusahaan yang Ada di Indonesia

Analisis Eksistensi E-Commerce Shopee


Merebaknya pandemik covid-19 di seluruh dunia yang disebabkan oleh virus
menyebabkan terbatasnya ruang gerak masyarakat dan dampaknya membuat roda
perekonomian tidak berjalan lancar. Untungnya perkembangan teknologi informasi telah
memasuki babak baru yang telah menyentuh berbagai sendi kehidupan masyarakat dunia,
termasuk dalam hal melakukan jual beli. Oleh sebab itu dengan dibantu perkembangan
teknologi kegiatan jual beli beralih pada e-commerce untuk melakukan pemasaran usahanya.
E-commerce sendiri adalah perdagangan via elektronik yang dimana penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa dilakukan melalui sistem elektronik seperti internet,
televisi, www, atau jaringan elektronik lainnya. Dengan adanya e-commerce sebagai ekonomi
ini akan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di tengah pandemik covid-19.
Di tengah pandemi saat ini, banyak E-commerce yang giat sekali memberikan layanan-
layanan untuk memberikan kemudahan agar lebih banyak konsumen yang tertarik berbelanja
online, seperti memberikan harga yang lebih murah dari pada belanja di offline store sampai
memberikan layanan gratis ongkos kirim kepada konsumen. Hal ini tentunya menjadikan E-
commerce sebagai sarana yang pandemi. Ini dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata
kunjungan web pada Ecommerce selama pandemi covid-19, dan selama kuartal II 2020 E-
commerce Shopee memimpin diantara E-commerce lainnya.
Di Indonesia sudah banyak e-commerce bermunculan, salah
satunya shopee. Eksistensi e-commerce shopee ini memang tidak
bisa terbantahkan karena pada tahun 2021 dalam survei yang
dilakukan Andi Sukma (Country Service Line Group Leader,
Observer, Customer, Ekperience & Channel Performance, Ipsos)
mengatakan bahwa dalam indikator merek yang paling sering
digunakan atau Brand Use Most Often (BUMO), shopee berada
diurutan pertama dengan skor 54%; indikator Top of Mind, shopee
menduduki peringkat pertama 54%; indikator pangsa pasar jumlah
transaksi (Share of Order), shopee juga berhasil mencatatkan
pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi
dengan 41%; dan indikator pangsa pasar nilai transaksi, shopee menduduki peringkat pertama
yang mencatat pangsa pasar nilai transaksi terbesar dengan 40%.
Shopee sendiri berdiri pada tahun 2015 dan pertama kali diluncurkan di Singapura
dengan tujuan untuk menyediakan platform yang bisa digunakan baik oleh penjual maupun
pembeli dari berbagai belahan Asia Tenggara demi tercapainya dunia yang lebih baik melalui
kekuatan transformatif teknologi. Selain itu, shopee juga menawarkan pengalaman berbelanja
dan berjualan online dengan berbagai macam pilihan produk, jasa fulfilment yang mudah
digunakan dari beragam komunitas sosial. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pada
Desember 2015, Shopee diluncurkan di 7 negara Asia, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,
Taiwan, Vietnam dan Filipina. Pada tahun 2019, Shopee melebarkan sayapnya ke Brazil dan
menjadikan Brazil sebagai negara pertama di Amerika Selatan dan luar Asia yang bisa
mengakses Shopee. Shopee sukses dilabeli sebagai e-commerce sukses di Indonesia
dikarenakan memiliki fitur-fitur menarik dan banyak memberikan kontribusi terhadap para
penjual dan pembeli, diantaranya yaitu fitur gratis ongkir, fitur COD atau Cash on Delivery,
cashback dan voucher yang berlimpah, shopee koin dan shopee pay, dan yang terakhir ada fitur
shopee game.

Shopee memiliki beragam pilihan kategori produk, seperti pakaian pria dan wanita,
perlengkapan rumah, tas pria dan wanita, hobi dan koleksi, makanan dan minuman, fashion
anak, kosmetik, otomotif, handphone dan aksesoris, ibu dan bayi, jam tangan, fotografi,
souvenir dan pesta, perawatan dan Kesehatan, sepatu pria dan wanita, aksesoris fashion,
fashion muslim, serba serbi, komputer dan aksesoris, elektonik, perlengkapan olahraga, dan
masih banyak lagi.
Tampilan produk yang dijual pun cukup menarik dengan dilengkapi fitur chat langsung
dengan penjual dan review dari pembeli sehingga lebih memudahkan para calon pembeli dalam
memilih produk yang akan mereka beli. Shopee juga memberikan kenyamanan belanja dengan
harga yang terjangkau untuk semua kategori produk dengan mngedepankan berbagai fitur
potongan harga seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik,
jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang
termasuk: Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, ramah, Menyediakan harga
kompetitif, Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas, Menyediakan
banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon, Memberikan perhatian khusus
seperti usulan pembelian, Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari
pelanggan, dan lain-lain, Mempermudah kegiatan perdagangan.
Shopee sudah melakukan analisis S.W.O.T, berikut hasil dari penerapan analisis
S.W.O.T terhadap e-commerce shopee untuk pangsa pasar di Indonesia. Pertama strengths,
reputasi dan nama besar shopee yang sudah dikenal masyarakat Indonesia, memiliki banyak
fitur dan program yang menarik bagi konsumen, memiliki Kerjasama dengan semua jenis jasa
pengiriman yang tersedia di Indonesia, dan selalu up to date terhadap perkembangan banrang-
barang yang sedang viral/trending. Kedua weaknesses, hanya dapat digunakan untuk
masyarakat yang memiliki akses internet, penipuan mudah terjadi dalam aktivitas yang serba
online, bukan merukan e-commerce yang berasal dari Indonesia. Ketiga opportunities, populasi
penduduk Indonesia yang banyak, banyaknya masyarakat Indonesia yang gemar berbelanja
(konsumerisme) terutama barang-barang trending, bisnis e-commerce yang tidak terikat waktu
dan tempat dimana dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun selama 24 jam. Yang terakhir
threats, competitor yang banyak baik untuk Kawasan Indonesia maupun luar negeri, mindset
masyarakat yang menganggap belanja online adalah bentuk pemborosan, mindset masyarakat
yang menganggap e-commerce mematikan bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menegah), masyarakat yang belum melek teknologi sehingga masih menyukai belanja di pasar
konvensional, dan belum adanya UU yang secara khusus mengatur tentang e-commerce.
Dengan demikian, e-commerce shopee terbukti eksistensinya dilihat dari survey Ipsos
yang tentunya shopee menunjukkan perkembangannya seperti pada jumlah pengguna di
Indonesia, fitur-fitur baru yang menarik, dan lain-lain. Shopee juga memiliki kekurangan yang
dapat kita lihat dalam analisis S.W.O.T.. Keberadaan e-commerce shopee ini tentunya
membantu menunjang perekonomian Indonesia di masa pandemic covid-19.
Daftar Pustaka

Periamsyah, Subhan, and A. Syahab, “Analisis Sistem E-Commerce Pada Perusahaan


Marketplace Mobile Shopee Indonesia,”
SENSITEK 2018, pp. 565–569, 2018, [Online]. Available:
http://sisfotenika.stmikpontianak.ac.id/index.php/sensitek/article/vie
wFile/315/268.

E. D. Setyaningsih, “Analisis SWOT Implementasi Financial Technology Syariah pada


PT Telkom Indonesia,” Syi`ar Iqtishadi J.
Islam. Econ. Financ. Bank., vol. 2, no. 2, p. 73, 2018, doi:
10.35448/jiec.v2i2.4386.

A. M. I. Astuti and S. Ratnawati, “Analisis SWOT Dalam


Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Kasus di Kantor Pos Kota Magelang 56100),” J.
Ilmu Manaj., vol. 17, no. 1, pp. 58–70, 2020.

S. Haryanti and T. Irianto, “Rancang Bangun Sistem Informasi E- Commerce untuk Usaha
Fashion Studi Kasus Omah Mode Kudus,”
J. Speed - Sentra Penelit. Eng. dan Edukasi, vol. 3, no. 1, pp. 8–14,
2011.

Jimenez, Neil. "Shopee is now the biggest e-commerce website in Southeast


Asia!". GIZGUIDE | Your Gadget Coach.

M. Pradana, “Klasifikasi Bisnis E-Commerce Di Indonesia,” Modus,


vol. 27, no. 2, pp. 163–174, 2015, doi: 10.24002/modus.v27i2.554.

T. Haryanti and A. P. Subriadi, “E-commerce acceptance in the dimension of


sustainability,” J. Model. Manag., 2021, doi:
10.1108/JM2-05-2020-0141.

N. D. Sari, C. A. Haris, and A. Rahman, “Analisis Mobile Shopping


Application Menggunakan SWOT Analysis ( Studi Kasus : Aplikasi Shopee di Indonesia)
(Casw Study : Application of Shopee in Indonesia),”2017

N. N. Pranomo, “Analisis Strategi Keberhasilan Shopee di


Indonesia pada Tahun 2015-2019,” UNAIR, 2020.

T. Sammut-Bonnici and D. Galea, “SWOT Analysis,” Wiley Encycl.


Manag., vol. 12, pp. 1–8, 2015, doi:
10.1002/9781118785317.weom120103.

D. Sulistiani, “Analisis SWOT sebagai Strategi Perusahaan dalam Memenangkan


Persaingan Bisnis,” UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang, 2016.

Anda mungkin juga menyukai