Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Amerika, marketplace mulai populer pada tahun 1995 dengan adanya eBay

dan Amazon. Di China, marketplace mulai ramai setelah Jack Ma mendirikan

Alibaba yang kini menjadi marketplace raksasa. Sementara di Indonesia, awal mula

toko online dimulai pada tahuun 1999 dengan didirikannya forum jual beli Kaskus.

Namun di masa awal berdirinya forum jual beli online, kebanyakan orang hanya

menggunakan platform tersebut untuk menunjukkan produknya. Sementara proses

transaksinya tetap dilakukan secara offline. Beberapa tahun setelahnya,

Tokobagus.com yang kini menjadi OLX berdiri. Dengan mulai berkembangnya

ekosistem ekosistem digital di Indonesia, Doku pun turut hadir pada tahun 2007

sebagai penyedia layanan pembayaran elektronik pertama di Indonesia. Tren

marketplace terus berkembang seiring perkembangan internet dan teknologi digital di

Indonesia. Pada tahun 2009, Tokopedia berdiri dan mengalami perkembangan yang

sangat pesat. Marketplace pun menjadi semakin populer sebagai tempat bagi

masyarakat untuk berbelanja berbagai kebutuhan.

Pada tahun 2010, marketplace Bukalapak turut berdiri. Minat dan antusiasme

masyarakat terhadap perkembangan ini membuat para pemain luar negeri yang

melihat peluang ini pun ikut tertarik. Pada tahun 2011, marketplace fashion asal

Singapura Zalora mendirikan Zalora Indonesia. Pemain marketplace pun semakin

1
ramai dengan bidang industri yang semakin beragam. Tahun 2011 juga menjadi tahun

pertama diadakannya Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional yang semakin

meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berbelanja online.

Marketplace sangat membantu para penjual karena tanpa tempat jualan

para penjual bisa berjualan secara online dengan menggunakan marketplace

penjualan online yang sudah terkenal di Indonesia seperti, Lazada, Buka Lapak,

Tokopedia, Blibli, dan Shopee. Salah satu marketplace yang terkenal di Indonesia

adalah Shoppe. Shopee adalah pusat perdagangan elektronik yang berkantor

pusat di Singapura di bawah SEA Group yang sebelumnya di kenal sebagai

Garena. Shopee didirikan pada 2009 oleh Forest Li. Shopee pertama kali di

luncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas

jangkauannya ke berbagai Negara seperti Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam,

Filipina, dan Indonesia. Shopee di Indonesia dimulai pada bulan Desember tahun

2015. Prestasi marketplace ini adalah keberhasilan promosi dalam waktu

singkat, pengguna shopee tidak kalah banyak dari para pesaingnya. Shopee

memudahkan para penjual serta pembeli dalam berinteraksi melalui fitur live

chatnya. Sarana jual beli ini juga menyediakan banyak produk mulai gadget,

kosmetik, fashion, dan sebagainya. Berikut tabel jumlah pengguna platform belanja

online dari Databox .

2
Tabel 1.1

Pengguna Platfrom Belanja Online

No Platform Belanja Online Pengguna

1. Shopee 100+ Juta

2. Tokopedia 50+ Juta

3. Bukalapak 50+ Juta

4. BliBli 10+Juta

Sumber : (Databox.katadox.co.id, 2019)

Berdasarkan dari tabel di atas, Shopee menjadi platform belanja online yang

paling banyak di download dan digunakan oleh masyarakat. Strategi Shopee dalam

mempengaruhi konsumen atau pengguna telah berhasil karena banyaknya di

platform shopee dibandingkan dengan platform belanja online lainnya.

Kesuksesan shopee dalam menarik perhatian konsumen atau pengguna tidak

terlepas dari promosi yang sukses dan kualitas produk yang terjaga di marketplace

shopee. Promosi yang dilakukan shopee untuk konsumen atau pengguna yaitu gratis

ongkir, cashback, flash sale, voucher diskon serta jaminan produk murah. Selain

promosi, kualitas produk yang di jaga oleh shopee juga menarik perhatian konsumen

atau pengguna shopee. Kualitas produk yang terjaga walaupun produk dengan harga

yang murah. Sebelum membeli konsumen atau pelanggan dapat melihat produk

deskripsi mengenai informasi produk di aplikasi dan juga dapat menanyakan

3
langsung informasi produk yang sesuai atau tidak dengan deskripsi melalui fitur chat

di aplikasi shopee sehingga loyalitas konsumen tetap terjaga. Walaupun dengan harga

produk yang murah tetapi dari segi kualitas produk shopee tetap unggul. Shopee lebih

banyak produk original atau asli di bandingkan dengan di bukalapak dan tokopedia.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa daya tarik shopee terletak pada promosi

dan kualitas produk yang dipasarkan.

Promosi adalah elemen bauran pemasaran yang berfokus pada upaya

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali konsumen akan merek

dan produk perusahaan. Promosi mencakup metode komunikasi yang digunakan

pemasar untuk memberikan informasi tentang produknya. Informasi bisa bersifat

verbal dan visual. Salah satu tujuan dari promosi adalah meningkatkan angka

penjualan (Darmajaya, 2017). Salah satu promosi yang dilakukan oleh shopee yang

paling menarik perhatian pelanggan yaitu adanya jaminan harga termurah yang

ditawarkan shopee untuk para pelanggan atau penggunanya.

Sedangkan, kualitas produk adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

memberikan identitas atau ciri pada setiap produknya sehingga konsumen dapat

mengenali produk tersebut (Schiffman & Kanuk, 2007). Kualitas produk menjadi

kunci utama untuk dikenal dan dipercaya oleh konsumen atau penggunanya. Jika

ingin meningkatkan loyalitas konsumen maka harus meningkatkan terlebih dahulu

kualitas produk. Penilaian kualitas produk di shopee dapat dilakukan oleh penjual

atau pembeli penilaian yang di lakukan oleh pembeli dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan pembeli serta dapat membuktikan bahwa kualitas produk yang sesuai
4
dengan deskripsi yang diberikan oleh penjual. Penilaian ini juga dapat membantu

para calon konsumen lainnya untuk menggunakan produk tersebut dengan cara

melihat penilaian produk yang diberikan oleh pembeli sebelumnya.

Pelayanan yang dapat memuaskan konsumen akan berdampak pada

pembelian yang terjadi secara berulang-ulang berarti akan meningkatkan angka

penjualan. Dengan pelayanan yang baik maka dapat menciptakan konsumen dan

loyalitas konsumen. jika suatu perusahaan tidak dapat memenuhi maka akan timbul

ketidakpuasaan di konsumen. konsumen akan menilai kepuasan atau tidak puas

terhadap suatu produk dengan cara membandingkannya dengan produk lain. Oleh

sebab itu berdasarkan uraian tersebut maka penulis melakukan penelitian tentang

“Pengaruh Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada

Marketplace Shopee”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

marketplace shopee?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

marketplace shopee?

3. Apakah promosi dan kualitas produk berpengaruh terhadap secara

simultan keputusan pembelian pada marketplace shopee ?


5
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian pada

marketplace shopee

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

pada marketplace shopee

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas produk secara simultan

terhadap keputusan pembelian pada marketplace shopee

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat berguna bagi e-commerce yang merupakan sebuah

peluang bisnis yang menjanjikan apabila dilihat peningkatan jumlah pengguna

internet dan minat orang yang berbelanja lebih praktis melalui media internet.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya terutama berkaitan tentang bisnis online shop.

6
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Promosi

Promosi menurut Prasetio & Laturette (2017) merupakan elemen bauran

pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan kembali konsumen akan merek dan produk perusahaan. Promosi

merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran. Kegiatan promosi bukan

saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen

melainkan juga sebagai alat untuk memperngaruhi konsumen dalam kegiatan

pembelian suatua produk (Rofifah, 2020).

Menurut Shakespeare (2014) promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk

mempengaruhi konsumen agar mereka dapat mengenal akan produk yang ditawarkan

oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian kosumen menjadi senang lalu

membeli produk tersebut. Promosi ialah suatu kegiatan perusahaan dalam

mempengaruhi konsumen actual maupun konsumen potensial agar konsumen mau

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan saat ini atau dimasa yang

akan datang (Sistaningrum, 2002). Berdasarkan beberapa definisi para ahli maka

promosi dapat disimpulkan promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk mengenalkan produk mereka ke konsumen serta mempengaruhi konsumen agar

membeli dan menggunakan produknya.

7
Menurut Setyawan, Hidayat, & Listyorini (2013) tujuan promosi adalah

menginformasikan, mempengaruhi, membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang

perusahaan dan bauran pemasaran. Tujuan promosi yaitu :

1. Mengubah sudut pandang dan tingkah laku konsumen terhadap suatu produk

atau jasa. Konsumen yang awalnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk

bisa jadi berubah pikiran untuk membeli produk tersebut setelah melihat

promosi yang ditawarkan.

2. Menginformasikan suatu produk kepada calon konsumen. Konsumen menjadi

tau keberadaaan produk tersebut dan konsumen juga dapat mengetahui

informasi-informasi kegunaan dari produk tersebut.

3. Membedakan sebuah produk. Tujuan dari promosi ini adalah

mendiferensiasikan produk atau tujuan jasa perusahaan dengan produk atau

jasa pesaing. Dengan promosi, perusahaan akan melatih konsumen untuk bisa

membedakan sebuah produk. Pemasar berupaya meraih tempat didalam benak

konsumen. Ini dilakukan dengan mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan

signifikan mengenai atribut, harga, kualitas, atau manfaat dari produk atau

jasa konsumen.

4. Menaikkan penjualan dan menstabilkan penjualan. Tujuan promosi yang

paling utama adalah menaikkan penjualan. Beberapa strategi berkonsentrasi

pada merangsang permintaan primer walaupun sebagian menstabilkan

penjualan. Stabilitasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi, perusahaan

biasanya mempromosikan konten penjualan selama periode penurunan


8
penjualan, dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah-

hadiah seperti liburan, televis, dan beasiswa kepada mereka yang meraih

target tertentu.

Menurut Asnaini (2008), terdapat 5 jenis promosi yaitu :

1. Periklanan (Advertising)

Iklan adalah segala bentuk presentasi berbayar non pribadi dan

promosi ide, produk, atau jasa dengansponsor tertentu. Tujuan iklan menurut

Kotler dan Amstrong (2008:151) komunikasi tertentu yang dicapai dengan

sasaran tertentuselama periode tertentu.

2. Promosi penjualan (Promotion sales)

Promosi penjualan dapat memberikan dampak jangka pendek untuk

meningkatkan pembelian atau penjualan produk atau jasa. Menurut Kotler dan

Armstrong (2008:206), alat yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan

promosi penjualan yaitu alat promosi konsumen. Promosi konsumen ini dapat

berupa sampel produk, pengembalian tunai, harga khusus, premi, dan undian.

Alat Promosi Dagang tujuan promosi dagang ini adalah membujuk penjual

untuk menjual merek, memberikan ruang rak, mempromosikan dalam iklan

dan akhirnya menawarkan produk tersebut kepada konsumen. dan Alat

Promosi Bisnis Promosi bisnis merupakan alat promosi penjualan yang

digunakan menghasilkan arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai

pelanggan dan memotivasi wiraniaga.

9
3. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Tujuan hubungan masyarakat adalah membangun hubungan baik

dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan,

membangun citra perusahaan, menangani atau menghadapi rumor, berita dan

kejadian yang menyenangkan.

4. Penjualan Personal (Personal selling)

Penjualan Pribadi merupakan presentasi pribadi oleh wiraniaga

perusahaan dengan tujuan menghasilkan dan membangun hubungan

pelanggan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:182), pengertian penjualan

personal adalah profesi yang paling tua yang ada di dunia. Seseorang yang

melakukan penjualan dapat disebut dengan wiranaga dan agen. Banyak

perusahaan menggunakan penjualan personal karena bisa berfungsi sebagai

jembatan antara perusahaan dan pelanggannya.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Direct marketing merupakan hubungan langsung dengan konsumen

individual yang ditargetkan secara cermat untuk mendapatkan respon segera

dan membangun hubungan pelanggan.

2.1.2 Kualitas Produk

Kualitas produk adalah suatu kondisi fisik, sifat, dan fungsi produk,

baik itu produk produk atau produk layanan jasa, berdasarkan tingkat mutu

yang disesuaikan dengan durabilitas, reliabilitas, serta mudahnya penggunaan,

kesesuaian, perbaikan serta komponen lainnya yang dibuat untuk memenuhi

kepuasan dan juga kebutuhan pelanggan . Menurut Rofifah (2020), kualitas


10
produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau

diimplikasikan. Menurut Arumsari & Dheany (2012), kualitas produk

merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil

tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil yang di

maksudkan. Menurut Handoko (2002:23), kualitas produk adalah suatu

kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada penialian atas kesesuaiannya

dengan standar ukur yang telah ditetapkan. Semakin sesuai standar yang

telah ditetapkan maka dinilai produk tersebut semakin berkualitas. Dari

pendapat para ahli dapat disimpulkan kualitas produk adalah karakteristik

dari suatu produk untuk memenuhi tingkat kepuasan konsumen.

Menurut Gaspersz (2008), dimensi kualitas produk adalah sebagai

berikut:

1. Kinerja (performance) 

Kinerja adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti dan dapat

didefinisikan sebagai tampilan dari sebuah produk sesungguhnya.

Performance sebuah produk merupakan pencerminan bagaimana sebuah

produk itu disajikan atau ditampilkan kepada konsumen. Tingkat pengukuran

Performance pada dasarnya mengacu pada tingkat karakteristik dasar produk

itu beroperasi. Sebuah produk dikatakan memiliki Performance yang baik

bilamana dapat memenuhi harapan. Bagi setiap produk/jasa, dimensi

performance bisa berlainan, tergantung pada functional value yang dijanjikan


11
oleh perusahaan. Untuk bisnis makanan, dimensi performance adalah rasa

yang enak.

2. Keandalan (reliability) 

Keandalan adalah tingkat kendala suatu produk atau konsistensi

keandalan sebuah produk didalam proses operasionalnya di mata konsumen.

Reliability sebuah produk juga merupakan ukuran kemungkinan suatu produk

tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Sebuah

produk dikatakan memiliki reliability yang tinggi bilamana dapat menarik

kepercayaan dari konsumen terkait kualitas keandalan sebuah produk.

Dimensi performance dan reliability sekilas hampir sama tetapi mempunyai

perbedaan yang jelas. Reliability lebih menunjukkan probabilitas produk

menjalankan fungsinya.

3. Keistimewaan tambahan (feature) 

Keistimewaan adalah karakteristik sekunder atau pelengkap dan dapat

didefinisikan sebagai tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada pada

sebuah produk. Pada titik tertentu, performance dari setiap merek hampir

sama tetapi justru perbedaannya terletak pada fiturnya. Ini juga

mengakibatkan harapan konsumen terhadap dimensi performance relatif

homogen dan harapan terhadap fitur relatif heterogen.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) 

Kesesuaian adalah sejauh mana karakteristik desain dan operasi

memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya dan dapat

didefinisikan sebagai tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan
12
memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Definisi diatas dapat dijelaskan

bahwa tingkat conformance sebuah produk dikatakan telah akurat bilamana

produk-produk yang dipasarkan oleh produsen telah sesuai perencanaan

perusahaan yang berarti merupakan produk-produk yang mayoritas diinginkan

konsumen.

5. Daya tahan (durability) 

Daya tahan berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus

digunakan dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran usia operasi produk

yang diharapkan dalam kondisi normal. Dimensi ini mencakup umur teknis

maupun umur ekonomis. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen

terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

6. Kemampuan melayani (service ability) 

Kemampuan melayani meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan dan dapat

didefinisikan sebagai suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk

yang rusak atau gagal. Disini artinya bilamana sebuah produk rusak atau gagal

maka kesiapan perbaikan produk tersebut dapat diandalkan, sehingga

konsumen tidak merasa dirugikan.

7. Estetika (Aesthethics) 

Estetika adalah keindahan produk terhadap panca indera dan dapat

didefinisikan sebagai atribut-atribut yang melekat pada sebuah produk, seperti

warna, model atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain. Pada dasarnya

Aesthetics merupakan elemen yang melengkapi fungsi dasar suatu produk


13
sehingga kinerja sebuah produk akan menjadi lebih baik dihadapan

konsumen.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) 

Kualitas yang dipersepsikan merupakan persepsi konsumen terhadap

keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan

dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek dari nama, harga

dari perusahaan.

Menurut Al-arif & M.Nur Rianto (2012), terdapat lima tingkatan dalam kualitas

produk, yaitu:

1. Manfaat inti (Core Benefit).

Jasa atau manfaat inti sesungguhnya yang dibeli dan diperoleh oleh

konsumen. Kebutuhan konsumen paling fundamental adalah manfaat, dan ini

merupakan tingkatan paling fundamental dari suatu produk. Seorang pemasar

harus mampu melihat dirinya sebagai seseorang yang menyediakan manfaat

kepada konsumen. Sehingga konsumen pun pada akhirnya akan membeli

produk tersebut karena manfaat inti yang terdapat didalamnya. 

2. Manfaat dasar tambahan (Basic Product).

Tingkat selanjutnya seorang pemasar harus mampu merubah manfaat

inti menjadi produk dasar. Pada inti produk tersebut terdapat manfaat bentuk

dasar produk atau mampu memenuhi fungsi dasar produk kebutuhan

konsumen adalah fungsional. 


14
3. Harapan produk (Expected Product).

Serangkaian kondisi yang diharapkan dan disenangi, dimiliki atribut

produk tersebut. Kebutuhan konsumen adalah kelayakan. Misalnya dalam jasa

perhotelan harapan konsumen adalah kenyamanan untuk beristirahat dan

menghilangkan kepenatan atas segala aktivitas yang telah dilakukannya.

4. Kelebihan yang dimiliki produk (Augmented Product).

Salah satu manfaat dan pelayanan yang dapat membedakan produk

tersebut dengan pesaing. Kebutuhan konsumen adalah kepuasan. Misalnya di

perbankan disediakan suatu produk tabungan berencana, dimana di dalam

produk tersebut nasabah dapat menyimpan dan menginvestasikan dananya

sekaligus mendapatkan jaminan asuransi jiwa dan kesehatan dengan

membayar sejumlah premi tambahan tertentu. Kelebihan tawaran produk

tersebut yang dicari oleh nasabah. 

5. Potensi masa depan produk (Potensial Product).

Artinya bagaimana harapan masa depan dengan produk tersebut

apabila terjadi perubahan dan perkembangan teknologi serta selera konsumen.

Kebutuhan konsumen adalah masa depan produk. Misalnya kemudahan untuk

membayar tagihan telepon, listrik, air atau tagihan lainnya.

2.1.3 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan sebuah tindakan yang dilakukan

konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan

berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk membeli produknya.

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau atau tidak
15
membeli terhadap suatu produk (Kotler, 2002). Menurut Zalina (2018),

keputusan pembelian adalah proses integrasi yang digunakan untuk

mengombinasikan pengetahuan mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif dan memilih satu diantaranya. Keputusan pembelian adalah

sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi

mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik

masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang

kemudian mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono, 2011). Dari

pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan

dari konsumen untuk menentunkan produk yang akan digunakan sesuai

kebutuhannya.

Menurut Kotler & Amstrong (2006:179) tahapan-tahapan keputusan

pembelian :

1. Pengenalan Kebutuhan

Di sini pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli

merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal (dari dalam diri) dan

rangsangan eksternal (lingkungan). Pada tahap ini pemasar perlu mengenal

berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu 

konsumen. Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk memperoleh

jawaban apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa

16
yang menyebabkan semua itu muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah

itu menyebabkan seseorang mencari produk tersebut.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari informasi

lebih banyak informasi, tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen

dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen

kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan

kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang

berhubungan dengan kebutuhan tersebut.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber yaitu :

a) Sumber pribadi : keluarga, teman dan tetangga.

b) Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 

c) Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen. 

d) Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, menggunakan produk.

3. Evaluasi Alternatif

Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan produk

yang akan dibelinya. Untuk itu konsumen melakukan evaluasi terhadap

produk mana yang benar-benar paling cocok untuk dibeli sesuai dengan

kebutuhan dan keinginannya. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif

produk yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi

membeli spesifik. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui

bagaimana sebenarnya mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka


17
mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat

langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.

4. Keputusan Membeli

Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan membeli

yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Pada umumnya,

keputusan membeli yang dilakukan konsumen adalah membeli poduk yang

paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara niat untuk membeli

dan keputusan untuk membeli yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak

diharapkan. Konsumen umumnya membentuk niat membeli berdasarkan pada

faktor pendapatan, harga dan manfaat produk, akan tetapi peristiwa-peristiwa

yang tidak diharapkan bisa mengubah niat pembelian. Jadi pilihan dan niat

untuk membeli tidak selalu berakhir pada keputusan membeli produk yang

sudah dipilih.

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian

Setelah membeli poduk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas

terhadap produk yang dibeli. Pembeli akan menentukan puas atau tidak itu

terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan prestasi yang diterima

dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen akan merasa

tidak puas. Kegiatan pemasar terus berlanjut dalam menanggapi kepuasan dan

ketidakpuasan ini agar daur hidup produknya tidak menurun.


18
2.1.4 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2015) promosi bertujuan untuk menyebarkan informasi

produk yang dijual oleh perusahaan kepada konsumen agar konsumen tertarik dengan

produk yang ditawarkan dan melakukan keputusan pembelian.

Penelitian yang di lakukan oleh Gigih, (2019) membuktikan bahwa promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Promosi yang menarik

dilakukan oleh perusahaan maka akan semakin banyak keputusan pembelian dalam

melakukan pembelian produk atau jasa. Dengan melakukan promosi melalui media

elektronik yang menarik, maka akan mempengaruhi keputusan pembelian.

2.1.5 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Sari (2020) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

memperagakan fungsinya. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Semakian tinggi

kualitas produk maka semakin tinggi keputusan kosumen untuk melakukan

pembelian.

Penelitian yang dilakukan oleh Ifur & Budhi (2009) membuktikan bahwa

kualitas produk berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian. Kulitas produk yang semain bagus maka keputusan pembelian akan

semakin naik tetapi jika kualitas produknya menurun maka keputusan pembelian

akan menurun.
19
2.2 Kajian Empirik

Tabel 2.1

Kajian Empirik

No Judul & Tahun Metode Hasil Persamaan&


Penelitian Penelitian Penelitian Perbedaan
Pengaruh Promosi Penelitian ini Dari hasil Memiliki
Dan Kualitas menggunakan penlitian ini variabel
Produk Terhadap metode disimpulkan penelitian
1. analisis data bahwa yang sama.
Keputusan
menguji pengaruh
Pembelian Pada Obyek
realibitas dan promosi dan
Konsumen penelitian
validalitas kualitas produk
Kerajinan Tenun terhadap yang
Gedongan Di keputusan berbeda.
Desa Pringgasela pembelian
Selatan Lombok pada
konsumen
Timur
kerajinan tenun
(Bahri & Salmi gedongan di
Yuniar 2020) desa
pringgasela
selatan lombok
timur, studi
pada
kelompok  nine
penenun
(KNP) desa
pringgasela
selatan
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
kerajinan kain
tenun di
kelompok  nine
penenun

20
(KNP) desa
pringgasela
selatan
Lombok
Timur.
Pengaruh Penelitian ini Dari hasil Obyek
Promosi, Harga, menggunakan penelitian penelitian yang
Kualitas Produk metode dapat berbeda.
Terhadap kuantitatif. isimpulkan Memiliki
2.
kesamaan
Keputusan Analisis yang bahwa secara
variabel harga
Pembelian digunakan simultan dan kualitas
Dengan Citra teknik parsial promosi, harga produk.
Merek Produk least square dan kualitas
Rabbani Di (PLS) produk
Palembang berpengaruh
(Anggraini, terhadap
Qodariah & proses
Hartini 2020) keputusan
pembelian
dengan citra
merek sebagai
variabel
intervening
Strategi promosi Penelitian ini Dari hasil Memiliki
pariwisata kota mennggunakan penelitian varibel x1
3. kupang melalui metode dapat yang sama dan
pembuatan media kuantitatifdan disimpulkan obyek
penelitian yang
katalog wisata kualitatif. bahwa promosi
berbeda.
(Kasim, Juita Analisis dpariwisata
Besie, & Antonio menggunakan kota kupang
Nyoko 2017)) analisis berpengaruh
deskriptif dan melalui katalog
analisis SWOT wisata.
Pengaruh Promosi Penelitian ini Dari hasil Menggunakan
Media Sosial Dan menggunakan penelitian ini variabel x2
4. Kualitas Produk Metode dapat yang sama dan
Terhadap kuantitaif. disimpulkan obyek
penelitian yang
Keputusan Analisis data bahwa variabel
berbeda.
Pembelian Produk yang Bauran
Hijab Pada Toko digunakan Promosi dan
Online Queena regresi linear Kualitas
Hijab berganda. Produk secara
Samarinda(Rahmi, simultan dan
Wahidah Nur, parsial
Robiansyah, & berpengaruh
Dirga Lestari positif dan
2020) signifikan
terhadap

21
Keputusan
Pembelian
pada toko
online Queena
Hijab
Samarinda.
Pengaruh Penelitian ini Dari hasil Menggunakan
Promosi, Harga menggunakan penelitian ini variabel dan
5. Dan Kualitas metode survei. dapat teori yang
Produk Terhadap disimpulkan sama dan
obyek
Keputusan bahwa harga
penelitian yang
Pembelian Mobil dan kualitas berbeda.
Wuling Di Dealer produk
Wuling Bekasi terhadap
Summarecon keputusan
(Mutia, 2020) pembelian
mobil di dealer
wuling bekasi
summarecon
berpengaruh
secara
signifikan.

2.3 Kerangka Berpikir

22
Proses keputusan pembelian produk di marketplace shopee dapat

dipengaruhi oleh promosi dan kualitas produk. Kedua faktor ini saling

berhubungan sehingga membentuk suatu pilihan terhadap suatu produk yang

di pilih. Berdasarkan penjelasan tersebut promosi dan kualitas produk menjadi

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Kerangka berpikir

akan menjelaskan tentang kaitan antar varibael yang akan diteliti yang

akan diperkuat dengan teori atau fakta empiris. Berikut merupakan

kerangka berpikir dalam penelitian ini :

Gambar 2.3

Alur kerangka berpikir teoritis

PROMOSI
H1
(XI) KEPUTUSAN
PEMBELIAN
H2
(Y)
KUALITAS
PRODUK
H3
(X2)

2.4 Hipotesis

23
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang belum final atau suatau

jawaban yang sifatnya sementara dan merupakan konstruk peneliti terhdapa

masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Kebenaran dugaan tersebut harus dibuktikan dengan cara penyelidikan ilmiah

(A.Muri Yusuf, 2005). Berdasarkan pada rumusan masalah, landasan teori, dan

kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah :

H1 :Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada marketplace

shopee.

H2 :Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

marketplace shopee.

H3:Promosi dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

marketplace shopee.

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif.

Menurut Setiawan (2015) adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan natara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat

dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan

mengontrol suatu gejala. Penelitian asosiatif ini dimaksudkan untuk memberikan

uraian promosi dan kualitas produk dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kuantitatif.

Menurut Emzir (2009) kuantitaif adalah suatu pendekatan yang secara pokok

menggunakan post positivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti

misalnya berkaitan sebab akibat,reduksi kepada variabel, hipotesis serta

pertanyaan spesifik dengan pengukuran, pengamatan serta uji teori) menggunakan

strategi penelitian seperti survey dan eksperimen yang memerlukan data statistik.

3.3 Operational Variabel

Operasional variabel adalah penjelasan mengenai pengertian dari seluruh

variabel yang akan digunakan dalam penelitian lebih jelasnya variabel pada

perilaku konsumen sebagai berikut :

25
No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Promosi adalah sebuah 1. Periklanan


upaya untuk 2. Hubungan
1. Promosi menginformasikan, Masyarakat Ordinal
menyebarluaskan,
3. Pemasaran
memengaruhi serta
mengajak masyarakat
Langsung
untuk menjadi
pelanggan dari sebuah
produk.
Kualitas Kualitas produk adalah 1. Keistimewaan Ordinal
adalah suatu kondisi 2. Kesesuaian spesifik
fisik, sifat, dan fungsi 3. Estetika
produk produk, baik itu produk 4. Kemampuan
produk atau jasa untuk Melayani
memenuhi kepuasan. 5. Kualitas yang di
persepsikan

3. Keputusan Keputusan pembelian 1. Pencarian Ordinal


adalah adalah proses informasi
pembelian integrasi yang digunakan 2. Keputusan
untuk mengombinasikan pembelian
pengetahuan untuk
3. Tingkah laku pasca
mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif
pembelian
dan memilih satu di
antaranya.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi menurut Husman (2006) adalah semua nilai baik hasil

perhitungan maupun pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitaif dari

karakteristik tertentu mengenai kelompok objek yang lengkap dan jelas. Dalam

penelitian ini populasi adalah seluruh pengguna aplikasi belanja online Shopee

yang merupakan Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi & Bisnis Undana Kota Kupang.

26
Sedangkan sampel menurut Arikunto (2006) adalah sebagian atau wakil

populasi yang akan di teliti. Apabila penelitian yang dilakukan sebagian dari

populasi maka bisa dibilang penelitian tersebut penelitian sampel. Teknik yang

digunakan dalam penentuan sampel ini menggunakan menggunakan non-

probabiliity tepatnya menggunakan purposive sampling. Metode ini

menggunakan kriteria yang telah ditentukan peneliti untuk memilih sampel.

Responden pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(FEB) Universitas Nusa Cendana Kupang yang masih aktif kuliah menggunakan

Marketplace Shopee. Penentuan jumlah sampel menggunakan teori Green (1991)

dengan rumus

S=50+8n

Keterangan: n = jumlah variabel

Maka sampelnya adalah

=50+8(5)

=90

Dari perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel yang baik dari populasi

minimal sebesar 90 responden.

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data


27
Data yang digunakan untuk penelitian adalah kuantitatif dan kualitatif.

1. Data kuantitatif (Sugiyono., 2015) adalah yang berbentuk angka . data

kuantitatif yang dimaksud yaitu data-data pengguna marketplace shopee

dan data skor hasil penelitian.

2. Data kualitatif (Sugiyono., 2015)data yang berbentuk kata, skema, dan

gambar. Data kualitatif disini yaitu data-data yang diambil seperti

keterangan tentang marketplace shopee.

3.5.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Primer adalah data yang dikumpulkan langsung peneliti yang

digunakan untuk menjawab masalah atau tujuan peneliti. Data primer

dalam penelitian ini yaitu data hasil kuisioner yang didapat dari para

responden.

2. Data sekunder adalah data yang tidak didapat secara langsung oleh

peneliti. Data ini didapatkan dari data perusahaan, buku-buku yang

memberikan informasi pengaruh promosi dan kualitas produk terhadap

keputusan pembelian online.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

28
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadi atau hal yang

diketahui uji responden (Najah, 2015). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data paling efektif dan efisien apabila peneliti mengetahui variabel yang akandi ukur.

3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

regresi linear berganda. Teknik pengelolaan data dilakukan dengan program

komputer SPSS.

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji untuk mengukur ketepatan atau ketelitian suatu

alat ukur dalam mengukur apa yang sedang ingin diukur. Menurut Sukardi

(2013) validitas adalah suatu derajat yang menunjukkan dimana sebuah tes

mengukur apa yang diukur.

3.7.2 Uji Realibitas

Uji realibitas adalah tingkat konsistensi dalam mengukur

apapun.Semakin bervariasi hasil pengukuran dengan sebuah alat ukur,

maka semakin tidak reliable alat ukur itu (Soegeng, 2006). Karakteristis

uji realibitas dalam bentuk karakteristik skor, bukan mengenai tes atau

bentuk tes (Brennan, 2001).

3.7.3 Uji Asumsi Klasik


29
1. Uji Normalitas

Uji Normalitas Husein (2011) menyatakan bahwa uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau

keduanya berdistribusi secara normal, mendekati normal. Pengujian

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran sumbu diagonal dari

grafik

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas (Ghozali & Imam, 2016) pada bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independent atau variable bebas. Efek dari multikolinearitas ini

adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastitas (Ghozali, 2012) bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual sera satu

pengalaman ke pengamatan lain.

3.7.4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda adalah model regresi berganda jika

variabel terikatnya berskala data interval atau rasio (kuantitatif atau numerik).

Sedangkan variabel bebas pada umumnya juga berskala data interval atau

rasio. Namun ada juga regresi berganda dimana variabel bebas menggunakan
30
skala data nominal atau ordinal, yang lebih lazim. Analisis regresi linier

berganda digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama

mempengaruhi variabel terikat.

Y = b1X1+ b2X2 + e

Dimana :
Y= Keputusan Pembelian
b1 = Koefisien regresi Promosi
b2 = Koefisien regresi Kualitas Produk
X1 =Promosi
X2 =Kualitas Produk
e = Varians pengganggu

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah suatu indikator yang digunakan untuk

menggambarkan berapa banyak variasi yang dijelaskan dalam model.

Berdasarkan nilai R2 dapat diketahui tingkat signifikansi atau kesesuaian

hubungan antara vari- abel bebas dan variabel tak bebas dalam regresi linier. Uji

koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2016)

3.7.5 Uji Hipotesis

1. Uji F

Uji simultan (uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau variabel bebas yang dimaksukkan dalam model mempunyai

31
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat

(Ghozali & Imam, 2012). Untuk melakukan uji F memiliki syarat sebagai

berikut :

1. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha Artinya, semua

variabel bebas adalah penjelas yang signifikan terhadap variabel

terikat.

2. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan Ha Artinya, semua

variabel bebas bukan penjelas yang signifikan terhadap variabel

terikat.

2. Uji t

Uji simultan (uji t) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah yaitu menanyakan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.

Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua

variabel yang di teliti (Sugiyono, 2018:223). Untuk melakukan uji T memiliki

syarat sebagai berikut :

1. Jika α < 0,05 dan t hitung > t tabel maka H 0 Artinya, terdapat pengaruh

yang signifikan dari variabel independen terhadap dependen.

2. Jika α > 0,05 dan t hitung < t tabel maka H0 Artinya, terdapat pengaruh

yang tidak signifikan pada variabel uji.

32
33
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran umum

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB dari jurusan

Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan dari angkatan 2017-2021

Undana Kupang yang pernah menggunakan marketplace shopee. Jumlah

mahasiswa FEB dari jurusan Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan

dari angkatan 2017-2021 UNDANA Kupang sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jumlah Mahasiswa FEB dari Jurusan Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi

Pembangunan

34
Angkatan / tahun

Jurusan 2017 2018 2019 2020 2021 Jumlah Sumber :

Manajemen 255 272 86 231 235 1,079 Data Primer

Akuntansi 252 214 248 155 147 1,016 (2022)

Ekonomi 153 96 105 94 96 544 Tabel


Pembangunan diatas adalah
Total 660 582 439 482 478 2,639 jumlah

keseluruhan Mahasiswa FEB Undana Kupang dari angkatan 2017 sampai dengan

2021 dan berdasarkan hasil penyebaran googleform yang dilakukan secara online

terdapat 90 orang yang menggunakan marketplace shopee.

Tabel 4.2

Hasil Jumlah Responden

Jenis Kelamin

Jurusan Laki-laki Perempuan Jumlah

Manajemen 16 22 38

Akuntansi 7 36 43

Ekonomi 4 5 9

Pembangunan

Total 27 63 90

Sumber Data Primer (2022)

35
Tabel di atas merupakan hasil penyebaran google form yang di lakukan secara

online dapat 90 responden pengguna marketplace shopee.

4.2. 2 Karakteristik Responden

Karakterisktik responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Usia

Gambar 4.1

Karakterisktik Responden Berdasarkan Usia

36
Usia
3%

26% 17-19
20-22
23-26

71%

Sumber : Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan data yang peroleh peroleh dari 90 responden. Responden yang

berusia 17-19 sebesar 3%, yang berusia 20-22 sebesar 71% dan yang berusia 23-26

sebesar 26%. Hal ini menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia dalam

penelitian ini didominasi oleh mahasiswa usia 20-22 tahun yang merupakan

pengguna marketplace shopee

2. Jenis Kelamin

Gambar 4.2

Karakterisktik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

37
Jenis Kelamin

Laki-laki
30%

perem
puan
70%

Sumber: Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan data diatas yang diperoleh dari 100% responden terdapat 70

berjenis kelamin perempuan dengan presentase 70% dan yang berjenis kelamin laki-

laki terdapat 30 orang dengan presentase 30%. Hal ini menunjukkan pengguna di

marketplace shopee lebih banyak digunakan oleh responden perempuan dibandingkan

dengan laki-laki.

3. Program Studi

Gambar 4.3

38
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi

Program Studi
10%
Manajemen
42%
Akuntansi
Ekonomi Pembangunan

48%

Sumber : Data diolah (2022)

Berdasarkan data yang dari 100% responden terdapat 42 orang yang program

studi Manajemen dengan presentase 42%, 48 orang untuk program studi Akuntansi

dengan presetanse 48% dan program studi Ekonomi Pembangunan 10 orang dengan

presentase 10%. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan

program studi didominasi oleh program studi Akuntansi yang berjumlah 48 orang

yang menggunakan marketplace shopee untuk berbelanja.

4.3 Hasil Penelitian

39
4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji untuk mengukur ketepatan atau ketelitian suatu alat

ukur dalam mengukur apa yang sedang ingin diukur. Menurut Sukardi (2013)

validitas adalah suatu derajat yang menunjukkan dimana sebuah tes mengukur apa

yang diukur. Nilai rtabel ditentukan dengan mennggunakan rumus df=N-2-1. Dengan

menggunakan rumus diatas diperoleh perhitungan df= 90-3= 87. Maka nilai rtabel

untuk uji validitas dari df sebesar 87= 0,208 dengan nilai a = 0,05 dan berikut hasil

uji validitas menggunakan bantuan SPSS.

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas

Variabel Butir Rhitung Rtabel Keterangan


pertanyaan
X1.1 0,826 0,208 VALID
X1.2 0,802 0,208 VALID
Promosi (X1) X1.3 0,759 0,208 VALID

X1.4 0,730 0,208 VALID

X2.1 0,323 0,208 VALID


X2.2 0,320 0,208 VALID
Kualitas X2.3 0,502 0,208 VALID
Produk (X2)
X2.4 0,397 0,208 VALID

Y_1 0,327 0,208 VALID

Keputusan Y_2 0,359 0,208 VALID


Pembelian (Y) Y_3 0,569 0,208 VALID

Sumber : Data Primer diolah (2022)


40
Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dari

variabel Promosi (X1), Kualitas Produk (X2), dan Keputusan Pembelian (Y)

dinyatakan Valid karena Rhitung>Rtabel.

4.2.2 Uji Realibilitas

Uji realibitas adalah tingkat konsistensi dalam mengukur apapun.Semakin bervariasi

hasil pengukuran dengan sebuah alat ukur, maka semakin tidak reliable alat ukur itu

(Soegeng, 2006). Uji relibilitas digunakan untuk mengungkapkan suatu data

penelitian yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kenyataan . uji realibilitas

menggunakan rumus Alpha Cronchbach dengan bantuan SPSS. Jika nilai yang

dihasilkan cronchbach alpha > 0,6 maka instrumen seluruh pernyataan dinyatakan

realiblle.

Tabel 4.2

Hasil Uji Realibilitas

41
Croanc Jumlah
Sumber : Data diolah
variable h aplha butir Koefsie Keterangan (2022)

pernyataan n

Promosi 0,785 4 0,6 Reliable

(X1)

Kualitas 0,706 4 0,6 Reliable

Produk

(X2)

Keputusan 0,670 3 0,6 Reliable

pembelian

(Y)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dismpulkan bahwa semua variabel dalam

penelitian ini dinyatakan reliable karena hasil penelitian menunjukkan croanch alpha

setiap variabel lebih besar dari 0,6

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
42
Uji Normalitas Husein (2011) menyatakan bahwa uji normalitas digunakan

untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi

secara normal, mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran sumbu diagonal dari grafik.

Uji Normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat Normal

Probability Plot yang membandingkan distribusi dari data sesungguhnya dengan

distribusi normatif dari data normal. Model regresi dikatakan normal jika data

menyebar disekitar garis diagonal. Dalam penelitian terdapat model P-Plot Of

Regression Standardized Residual Yaitu :

Gambar 4.4

P-Plot Uji Normalitas X1,X2, terhadap Y

Sumber : Data Primer (2022)

43
Bedasarkan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa penyebaran data menyebar di

sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal P-Plot. Maka dapat disimpulkan

bahwa nilai yang terdapat variabel Promosi, kualitas produk dan keputusan pembelian

terdistribusi normal.

2. Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2011) tidak terjadi gejala multikolineritas, jika tollerance

nilai > 0,01 dan nilai VIF < 10. Tollerance mengukur variable independen yang tidak

dijelaskan oleh variable independen lainnya. Jadi nilai tollerance yang rendah sama

dengan nilai VIF tinggi.

Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity
Coefficients d Statistics
Coefficients
B Std. Error Beta Toleran VIF
ce
1 (Constant) 4.624 .979 4.722 <.001
Promosi .195 .061 .303 3.218 .002 .762 1.313
Kualitas .311 .067 .436 4.619 <.001 .762 1.313
Produk
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Data Primer (2022)

44
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi tidak

terjadi korelasi antara variabel independen. Hal disebabkan nilai VIF bernilai < dari

10 dan nilai tollerance > 0,01 maka dapat di simpulkan tidak terjadi masalah pada

multikoneriaritas

3. Uji Heteroskeditas

Uji Heteroskedastitas (Ghozali, 2012) bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual sera satu

pengalaman ke pengamatan lain. Dalam suatu model regresi yang baik yang

baik, biasanya tidak mengalami heteroskeditas Uji Heteroskeditas dalam

penelitian dilakukan melalui uji glejser.

Tabel 4.4

Hasil Heteroskeditas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.040 .610 1.706 .092
Promosi -.018 .038 -.060 -.490 .625
Kualitas .018 .042 .053 .435 .665
Produk
a. Dependent Variable: Abs_Res

45
Sumber : Data Primer (2022)

Berdasarkan tabel di atas dapat dismpulkan bahwa nilai Sig > 0,05 sehingga tidak

terjadi masalah pada uji heteroskeditas.

4.2.4 Uji Analisis Linear Berganda

a). Dalam penelitian ini, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

data berskala ordinal dan rumusan hipotesis umum yang akan di ajukan dalam

analisis linear berganda adalah Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Shopee ( Studi Kasus Pengguna Shopee di FEB undana).

Tabel 4.5

Uji analisis linear berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.624 .979 4.722 <.001
Promosi .195 .061 .303 3.218 .002
Kualitas .311 .067 .436 4.619 <.001
Produk
Sumber Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas di dapati persamaan regresi dalam penelitian ini

adalah :

Y= 4,626+0,195X1+0,311X2

46
Hasil interprestasinya :

1. Nilai konstanta (Y) sebesar 4,626, berarti apabila variabel independen

promosi (X1) dan kualitas produk (X2) nilainya 0, maka keputusan

pembelian akan meningkat sebesar 4,626.

2. Koefisien regresi satuan variabel promosi (b1) sebesar 0,195 berarti setiap

peningkatan promosi , dengan asumsi variabel lain tetap maka keputusan

pembelian akan meningkat 0,195.

3. Koefisien regresi satuan variabel kualitas produk (b2) sebesar 0,311

berarti setiap peningkatan kualitas produk, dengan asumsi variabel lain

tetap maka keputusan pembelian meningkat 0,311.

b). Koefisien Determinasi (R2)

Uji Heteroskedastitas (Ghozali, 2012) bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual sera satu pengalaman ke

pengamatan lain. Koefisian determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R

Square. Jika nilai R2 kecil maka dapat kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variasi variabel tersebut.

47
Tabel 4.6

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Std. Error
Mod R Adjusted R of the
el R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .641 .411 .397 1.354 1.979

Sumber : Data Primer (2022)

Berdasarkan hasil tabel diatas , maka nilai Adjusted R Square (R2) dalam penelitian ini
sebesar 0,411 atau 41,1 % keputusan pembelian pada marketplace shopee di pengaruhi
oleh variabel Promosi dan Kualitas Produk dan sisanya 58,9% di pengaruhi variabel lain
yang belum di teliti pada penelitian ini.

4.3 Pengujian Hipotesis

2. Uji t
Tabel 4.7
Hasil uji t

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Beta
Error
1 (Constant) 4.624 .979 4.722 <.001
Promosi .195 .061 .303 3.218 .002
Kualitas .311 .067 .436 4.619 <.001
Produk

48
Sumber : Data Primer (2022)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1.Hipotesis 1, Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian.

a) menentukan hipotesis statistik

H0 : Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian

HA: Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian

b) Menentuka thitung dan signifikan

Dari tabel coefficient (table 4 ) di peroleh thitung sebesar 3,218 sedangkan

nilai sig 0,002

c) Menentukan ttabel

Mencari ttabel dengan derajat kebebasan df= n-k-1 = 87 pada tingkat alpha (a),

pengujian 3 sisi maka di peroleh ttabel = 1,66256

d) Kriteria pengujian

Jika nilai thitung > atau ttabel atau signifikan < a, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

Jika thitung > t tabel atau signifikan >a, mamak H0 diterima dan Ha ditolak

e) Membandingkan thitung dan ttabel dan signifikan dengan alpha

Thitung (3,218) > t tabel (1,66256) dan signifikan (0,002) > a (0,005).

f) Kesimpulan

49
Karena thitung ( 3,218) > ttabel (1,66256) dan signifikan ( 0,002) < a ( 0,05)

maka H0 ditolak dan HA diterima. Artinya bahwa promosi berpengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian pada marketplace shopee.

2.Hipotesis 2, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

a) menentukan hipotesis statistik

H0 : Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian

HA: Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

b) Menentukan thitung dan signifikan

Dari tabel coefficient (table 4 ) di peroleh thitung sebesar 4,619 sedangkan

nilai sig <0,001

c) Menentukan ttabel

Mencari ttabel dengan derajat kebebasan df= n-k-1 = 87 pada tingkat alpha (a),

penujian 3 sisi maka di peroleh ttabel = 1,66256

d) Kriteria pengujian

Jika nilai thitung > atau ttabel atau signifikan < a, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

Jika thitung > t tabel atau signifikan >a, mamak H0 diterima dan Ha ditolak

e) Membandingkan thitung dan ttabel dan signifikan dnegan alpha

Thitung (4,619) > ttabel (1,66256) dan signifikan (0,001) < a (0,05).

f) Kesimpulan

50
Karena thitung ( 4,619) > ttabel (1,66256) dan signifikan ( 0,001) < a ( 0,05)

maka H0 ditolak dan HA diterima. Artinya bahwa kualitas produk berpengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada marketplace shopee.

1. Uji f

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Apabila nilai signifikan <

0,05 maka dapat dinyatakan variabel bebas berpengaruh secara simultan

terhadap variabel terikat. Apabila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan H1

derima,begitupun sebaliknya.

Tabel 4.8
Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressio 111.091 2 55.546 30.315 <.001b
n
Residual 159.409 87 1.832
Total 270.500 89
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Promosi

Sumber: Data Primer ( 2022)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

51
1.Hipotesis 3, Pengaruh Promosi dan Kualitas Produk Secara Simultan Terhadap

Keputusan Pembelian Pada MarketPlace Shopee.

a). Menentukan hipotesis statistik

H0 : Promosi dan Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian

HA: Promosi dan Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

b.) Menentukan thitung dan signifikan

Dari tabel coefficient (table 4 ) di peroleh thitung sebesar 4,619 sedangkan

nilai sig <0,001

c). Menentukan Fhitung dan sgnifikan

dari tabel ANOVA (tabel 4. ) diperoleh Fhitung sebsar 30,315 sedangkan

signifikan 0,001

d). Mencari Ftabel

mencari Ftabel = K= 2 , N=90

Dengan derajat kebebasan df1 = K-1= 3-1, df2 = N-K-1 = 90-3= 87

Pada tingkat alpha (a) sebesar 0,05 pengujian 3 sisi , maka dipeoleh Ftabel

sebesar 3,10

e). Kriteria Pengujian

Jika nilai Fhitung > atau Ftabel atau signifikan < a, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

Jika Fhitung > Ftabel atau signifikan >a, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

e). Membandingkan thitung dan ttabel dan signifikan dnegan alpha


52
Fhitung (30,315) > ttabel (3,10) dan signifikan (0,001) > a (0,005).

f). Kesimpulan

Karena Fhitung ( 30,315) > Ftabel ( 3,10) dan signifikan ( 0,001) < a ( 0,05) maka

H0 ditolak dan HA diterima. Artinya bahwa promosi dan kualitas produk

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada marketplace

shopee. Yang berarti promosi dan kualitas produk berpengaruh secara

bersamaan terhadap keputusan pembeluan pada marketplace shopee.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Marketplace Shopee.

Berdasarkan uji hipotesis nilai signifikan sebesar 0,001 < 1,66256

maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial atau bagian keseluruhan

promosi (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y)

marketplace shope. Artinya promosi yang dilakukan shopee seperti gratis

ongkir , cashback, flashsale voucher dan jaminan harga murah dapat

mempengaruhi keputusan pembelian mahasiswa FEB Undana untuk

melakukan pembelian barang seperti fashion, make up, otomotif, dll.

Penelitian yang di lakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis menyatakan, promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan

pembelian barang di shopee. Hal ini berarti mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, dalam mengambil keputusan untuk membeli barang di platform

shopee, dipengaruhi oleh promosi yang dilakukan shopee.

Hasil penelitian ini sejalan seperti penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Anggraini (2020) tentang “ Pengaruh Promosi, Harga, dan


53
Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Citra Merek Produk

Rabbani Di Palembang” hasil penelitian menyatakan promosi berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan pembelian dengan citra merek produk

rabbani di palembang.. Promosi menjadi salah satu kegiatan perusahaan untuk

menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk konsumen untuk

meningkatkan penjualan perusahaan. Promosi yang dilakukan shopee dapat

mempengaruhi konsumen untuk keputusan pembelian, promosi shopee

seperti gratis ongkir , cashback, flashsale voucher dan jaminan harga murah

dapat menarik perhatian Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

membeli barang di shopee.

2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Marketplace

Shopee

Berdasarkan hasil uji hipotesis di ketahui nilai signifikan 0,001 <

1,66256 maka dapat disimpulkan kualitas produk (X2) berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada marketplace shopee.

Artinya Kualitas Produk yang ada shopee sangat mempengaruhi mahasiswa

FEB Undana untuk menggunakan shopee membeli kebutuhan mereka. Untuk

melihat kualitas produk yang ada di shopee bagus atau tidak konsumen dapat

melihat di rating/penilaian dari pembeli sebelumnya. Semakin banyak bintang

yang di dapat maka semakin bagus kualitas produk dan pelayanan yang

diberikan kepada konsumen. Sebaliknya, semakin sedikit bintang yang di

berikan maka dapat diasumsikan bahwa kualitas produk yang kurang bagus,

atau tidak sesuai dengan deskripsi produk yang dicantumkan.


54
Hasil ini penelitian sejalan juga dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mutia (2020) tentang “Pengaruh Promosi, Harga, Dan Kualitas

Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Wuling di Dealer Wuling

Bekasi Summarecon”. Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas Produk

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil Wuling di

Dealer Wuling Di Bekasi dan Rahmi , Robiansyah, dan Dirga Lestari (2020)

tentang “Pengaruh Promosi Media Sosial Kualitas Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Hijab Pada Toko Online Queena Hijab

Samarind”. Hasil penelitian menyatakan promosi dan Kualitas Produk

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Produk Hijab

Toko Online Queena Hijab Samarinda. Kualitas produk menjadi salah satu

pertimbangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk membeli barang

di shopee. Mahasiswa dapat mengetahui kualitas produk di shopee melalui

rating penilaian atau foto asli di rating penilaian yang dilakukan pembeli

sebelumnya. Rating atau penilaian adalah standar penilaian toko yang ada di

shopee berdasarkan kualitas pelayanan kepada pembeli. Kualitas produk

menjadi salah satu ukuran penilaian (rating) yang ada di shopee. Semakin

tinggi rating yang diberikan pada item kualitas produk, maka kualitas produk

juga semakin bagus, sebaliknya semakin rendah rating atau penilaian yang di

berikan maka kualitas produk yang di berikan semakin jauh dari ekspetasi.

Kualitas produk di shopee menjadi salah satu yang mempengaruhi

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk melakukan pembelian di

marketplace shopee.
55
3. Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Marketplace

Shopee

Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui nilai 0,001 < 3,10 maka dapat

disimpulkan secara simultan Promosi (X1) dan Kualitas Produk (X2) berpengaruh

secara positif terhadap keputusan pembelian (Y). secara keseluruhan promosi dan

kualitas produk secara simultan terhadap keputusan pembelian karena berkaitan satu

sama lain. Artinya Promosi yang dilakukan shopee dan Kualitas Produk Shopee dapat

mempengaruhi mahasiwa FEB Undana untuk menggunakan Shopee dalam

melakukan pembelian kebutuhan mereka. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmi (2020) tentang “Pengaruh Promosi

Media Sosial Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hijab

Pada Toko Online Queena Hijab Samarinda”. Hasil penelitian menyatakan Promosi

dan Kualitas Produk berpengaruh simultan berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian produk hijab pada toko online Queena hijab samarinda. Artinya, promosi

dan kualitas produk dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan

pembelian. Promosi yang menarik perhatian konsumen dan barang yang sesuai

dengan deskripsi dapat membuat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

melakukan keputusan pembelian dishopee. Yang berarti promosi dan kualitas produk

di shopee menjadi bagian pertimbangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

sehingga dapat mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk

membeli barang di shopee.

56
BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1). Berdasarkan uji parsial promosi berpengaruh secara parsial teerhadap

keputusan pembelian di marketplace shopee, hal ini menunjukkan peran

promosi sangat penting dalam keputusan pembelian.

2). Berdasarkan uji parsial variabel uji kualitas produk berpengaruh secara

parsial terhadap keputusan pembelian di marketplace shopee, hal tersebut

konsumen menilai kualitas produk di marketplace lebih baik dibandingkan

marketplace lain.

3). Berdasarkan hasil uji simultan variabel promosi kualitas produk dan

keputusan pembelian berpengaruh secara simultan terhadap keputusan

pembelian di marketplace shopee.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang

dapat diberikan sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Shopee perlu melakukan inovasi secara terus menerus promosi dan

melakukan variasi konten promosi sehingga konsumen dapat terus

57
menggunakan shopee dan penjual yang ada dishopee dapat meningkatkan

atau menjaga kualitas produk sehingga dapat meningkatkan penjualan,

2. Bagi peneliti selanjutnya

Berdasarkan hasil yaitu koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar

41,1% dan sisanya sebesar 58,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang

belum diteliti maka saran penelitian selanjutnya dapat menguji variabel

yang diamati. Misalnya dengan menambahkan variabel kualitas

pelayanan, harga, dan fitur.

58
DAFTAR PUSTAKA

A.Muri Yusuf. (2005). Metodologi Penelitian (Dasar-Dasar Penyelidikan Ilmiah). .

Padang: UNP Press.

Al-arif, & M.Nur Rianto. (2012). Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. bandung:

Alfabeta.

Anggraini, N., Barkah, Q., & Hartini, T. (2020). Pengaruh promosi, harga, kualitas

produk terhadap keputusan pembelian dengan citra merek produk rabbani di

palembang. . . Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Ekonomi Akuntansi,

, 4(1), 26–40.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Arumsari, & Dheany. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi

Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Aqua.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Bahri, S. Y. (2020). Pengaruh Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Konsumen Kerajinan Tenun Gedongan Di Desa Pringgasela

Selatan Lombok Timur. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(2), 82–98.

59
darmajaya. (2017). Pengaruh Promosi Dan Pengetahuan Konsumen. Water Science

and Technology, 53(January), 304–313. Retrieved from

https://link.springer.com/content/pdf/10.1007/s00506-018-0517-1.pdf

%0Ahttps://sundoc.bibliothek.uni-halle.de/habil-online/05/08H116/t4.pdf

Databox.katadox.co.id. (2019). mengungkapkan shopee jadi e-commerce paling

top dari masa ke masa.

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Gaspersz, & Vincent. (2008). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Ghozali, & Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

20. . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, & Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS

23. (8th ed.). semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gigih, M. (2019). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Surat Kabar Harian Suara Merdeka. Journal of Chemical Information and

Modeling, 53(9), 1689–1699.

Handoko. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Badan penerbit IPWI.

Husaini Husman. (2006). Pengantar statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

60
Husein, & Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (11th

ed.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ifur, A., & Budhi, S. (2009). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Budhi Satrio Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen,

4(12), 15 0f 15.

Kasim, A., Besie, J. L. D., & Nyoko, A. E. L. (2017). Strategi Promosi Pariwisata

Kota Kupang melalui Pembuatan Media Katalog Wisata. Journal of

Management: Small and Medium Enterprises (SMEs), 4(1), 71–90.

Mutia, N. (2020). ). Pengaruh promosi, harga dan kualitas produk terhadap keputusan

pembelian mobil wuling di dealer wuling bekasi summarecon. Jurnal

Manajemen, 1–24.

Najah, N. A. (2015). Hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres di sekolah pada

siswa akselerasi MAN Denanyar Jombang. Journal of Chemical Information

and Modeling, 53(9), 1689–1699. Retrieved from http://etheses.uin-

malang.ac.id/id/eprint/1578

Philip Kotler. (2002). Manajemen Pemasaran (Milenium, Vol. 2). Jakarta: PT

Prenhallindo.

Philip Kotler, & Gary Amstrong. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

61
Prasetio, R., & Laturette, K. (2017). Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan

pembelian pada bisnis chepito tour & travel. Jurnal Manajemen Dan Start-Up

Bisnis, 2(3), 333–341.

Rahmi, W. N., Robiansyah, R., & Lestari, D. (2020). Pengaruh promosi media sosial

dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk hijab pada toko

online queena hijab samarinda. Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman (JIEM), 4(3).

Rofifah, D. (2020).. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12–

26.

Sari, V. A. (2020). The Influence Of Price, Product Quality And Brand Image

Onpurchase Decision Teh Botol Sosro At Undergraduate Students Of Social

And Politics Faculty University Diponegoro. Diponegoro University Journal Of

Social And Politic, Business Administration, 12.

Schiffman, & Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen (Edisi Kedu). Jakarta: PT. Indeks

Gramedia.

Setiawan, A. P. (2015). PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN

INTERNAL DAN KOMPETENSI STAF AKUNTANSI TERHADAP

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi kasus pada PT PINDAD

(Persero) Bandung). E-Jurnal: Unpas, 77–109. Retrieved from

http://repository.unpas.ac.id/5703/7/BAB III.pdf

Setyawan, B., Hidayat, W., & Listyorini, S. (2013). PENGARUH HARGA,

62
PROMOSI, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Pembeli Surat Kabar Harian Suara Merdeka di

Kota Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 2(1), 1–9.

Shakespeare, W. (2014).. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Sistaningrum. (2002). Manajemen Promosi Pemasaran. Jakarta: Index.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran Edisi 4. Social Responsibility Journal, 11(3),

449–466.

Tjiptono, & Fandy. (2011). Strategi Pemasaran (3rd ed.). Yogyakarta: ANDI.

Zalina, D. (2018). Pengaruh Faktor Psikologi Konsumen Etnis Tionghoa Terhadap

Keputusan Menggunakan Produk Perbankan (Studi Pt Bank Central Asia Tbk

Bandar Lampung). ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal

Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019 Universitas

17 Agustus 1945 Jakarta. Retrieved from

http://repo.darmajaya.ac.id/id/eprint/451

63
Daftar Lampiran

64
65

Anda mungkin juga menyukai