Anda di halaman 1dari 137

PENGARUH PEMBELAJARAN, SIKAP DAN MOTIVASI

BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT


BERWIRAUSAHA”STUDI KASUS PADA ANGGOTA
KOMUNITAS LAKOAT KUJAWAS”

SKRIPSI

OLEH:

MARIA PRILIA KARIBERA


1710030024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
PENGARUH PEMBELAJARAN, SIKAP DAN MOTIVASI
BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA”STUDI
KASUS PADA ANGGOTA KOMUNITAS LAKOAT KUJAWAS”

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Pada

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

OLEH

MARIA PRILIA KARIBERA

NIM : 1710030024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN, SIKAP DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA


TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA “STUDI KASUS PADA ANGGOTA
KOMUNITAS LAKOAT KUJAWAS”
Oleh: Maria Prilia Karibera
Nim :1710030024
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran, Sikap Dan Motivasi
Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha “Studi Kasus Pada Anggota Komunitas Lakoat
Kujawas”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota komunitas Lakoat Kujawas”.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh, dengan jumlah 35
responden. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan
menggunakan data SPSS V.21. uji hipotesis dilakukan dengan uji t dan uji F dimana sebelum
menggunakan uji ini dilakukan uji asumsi klasik. Hasil uji hipotesis secara parsial
menunjukkan bahwa variabel pembelajaran kewirausahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat berwirausaha pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas variabel
sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pada Anggota Komunitas Lakoat
Kujawas variabel motivasi berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas. Hasil uji secara simultan
menunjukkan bahwa variabel pembelajaran kewirausahaan , sikap, dan motivasi
berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Minat Berwirausaha pada
Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

Kata Kunci: pembelajaran kewirausahaan,sikap,motivasi berwirausaha,minat


berwirausaha.
.

iv
ABSTRACT
THE EFFECT OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING, ATTITUDE AND
MOTIVATION ON INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP "CASE STUDY ON
MEMBERS OF THE LAKOAT KUJAWAS COMMUNITY"

By: Maria Prilia Karibera


Nim: 1710030024

This study aims to determine the effect of learning, attitude and motivation in
entrepreneurship on interest in entrepreneurship "a case study on members of the Lakoat
Kujawas community". The research method used in this research is quantitative research.
The population in this study were all members of the Lakoat Kujawas community”. The
sampling technique in this study was saturated sampling, with a total of 35 respondents. The
analysis technique in this study uses multiple linear regression using SPSS V.21 data.
Hypothesis testing is done by t-test and F-test where before using this test, the classical
assumption test is carried out. The results of the partial hypothesis test show that the
entrepreneurial learning variable has a negative and insignificant effect on the interest in
entrepreneurship among members of the Lakoat Kujawas Community, the attitude variable
has a positive and significant effect on the interest in the members of the Lakoat Kujawas
community. I answered. Simultaneous test results show that the variables of entrepreneurship
learning, attitude, and entrepreneurial motivation have a positive and significant effect on
Entrepreneurial Interest in Members of the Kujawas Lakoat Community.

Keywords : entrepreneurial learning, attitudes, entrepreneurial motivation, interest in


entrepreneurship .

v
MOTTO

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pegetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan

didikan”

(Amsal1:7)

vi
PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur dan terima kasih, skripsi ini dengan bangga saya

persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Kedua orangtua tercinta, terima kasih karena selama ini telah berjuang dan

memberikan segalanya demi pendidikan dan masa depan saya.

3. Saudara kandung saya dan keluarga, terima kasih karena telah memberikan dukungan

dan semangat kepada saya.

4. Prodi manajemen undana, terima kasih karena selama ini sudah menjadi rumah kedua

bagi saya dalam menuntut ilmu.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul”Pengaruh

Pembelajaran, Sikap Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Studi Kasus

Pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian

ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini izinkan

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si.,Ph.D, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang.

2. Dr. Apriana H. J. Fanggidae, SE.,M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Nusa Cendana Kupang.

3. Ronald P.C. Fanggidae, SE.MM, Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang.

4. Dr. Rolland E. Fanggidae S.Si.,MM, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu dan memberikan masukan serta saran dalam penyusunan skripsi.

5. Ni Putu Nursiani, selaku Pembimbing II dan dosen wali saya yang telah meluangkan

waktu dan memberikan masukan serta saran dalam penyusunan skripsi.

6. Ronald P.C Fanggidae SE.,MM, selaku Penguji yang telah memberikan masukan serta

perbaikan dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang

yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.

8. Bapak/Ibu Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana

yang banyak membantu penulis dalam hal administrasi dan lainnya.

viii
9. Orang tua, kakak dan adik, serta keluarga saya yang telah berjuang membiayai dan

mendukung, dan mendoakan penulis sehingga dapat mengenyam pendidikan perguruan

tinggi.

10. Teman-teman seangkatan MAESTRO’17, Endoss Creww, terkhususnya sahabat-

sahabat saya yuvi, gacy, feby, nindi, niken, anto, loey exo yang telah memberikan

motivasi serta semangat kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi.

11. Para Responden terkhususnya Anggota Komunitas Lakoat Kujawas yang telah

bersedia membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian ini. semoga kebaikan pihak-pihak yang telah disebutkan dibalas rahmat oleh

Tuhan Yang Maha Esa.

Kupang, 20 Juni 2022

Penulis

Maria Prilia Karibera


Nim : 1710030024

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... ii

LEMBAR PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. iii

ABSTRAK .......................................................................................................................... iv

ABTRACT .......................................................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6

x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis ......................................................................................................... 7

2.2 Kajian Empirik ........................................................................................................ 21

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................... 22

2.4 Hipotesis.................................................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................ 27

3.2 Pendekatan penelitian.............................................................................................. 27

3.3 Operasionalisasi Variabel........................................................................................ 27

3.4 Populasi dan sampel ................................................................................................ 32

3.5 Jenis dan Sumber Data ............................................................................................ 32

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 33

3.7 Uji Instrumen Penelitian ......................................................................................... 34

3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................... 49

4.2 Pembahasan ............................................................................................................. 73

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 80

5.2 Saran ....................................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 82

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 89

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kajian Empirik .................................................................................................... 24

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ................................................................................... 28

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas .............................................................................................. 35

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas........................................................................................... 39

Tabel 3.4 Hasil Uji Multikoloneliatas ................................................................................. 42

Tabel 3.5 Rentang Skor....................................................................................................... 45

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................... 50

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ................................................................... 51

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................................... 52

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pembelajaran kewirausahaan ......... 53

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Sikap Kewirausahaa ....................... 56

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi Berwirausaha ................... 58

Table 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Berwirausaha ....................... 61

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ..................................................................... 64

Tabel 4.9 Hasil Uji t (Secara Parsial).................................................................................. 66

Tabel 4.10 Hasil Uji F ......................................................................................................... 70

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 72

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 25

Gambar 3.1 Hasil Uji Normalitas ....................................................................................... 40

Gambar 3.2 Hasil Uji Heteroskedasitas .............................................................................. 41

Gambar 3.3 Garis Kontinum Variabel X dan Y ................................................................ 43

Gambar 4.1 Garis Kontinum Pembelajaran Kewirausahaan .............................................. 55

Gambar 4.2 Garis Kontinum Sikap Kewirausahaan .......................................................... 57

Gambar 4.3 Garis Kontinum Motivasi Berwirausaha......................................................... 60

Gambar 4.4 Garis Kontinum Minat Berwirausaha ............................................................. 63

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian........................................................................................ 90

Lampiran 2 Data Penelitian ................................................................................................ 97

Lampiran 3 Tabel r.............................................................................................................. 107

Lampiran 4 Tabel t .............................................................................................................. 110

Lampiran 5 tabel f ............................................................................................................... 111

Lampiran 6 Output SPSS .................................................................................................... 114

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi, dihadapkan pada berbagai permasalahan Sumber Daya

Manusia (SDM) dalam upaya menigkatkan kinerja organisasi. Dalam hal ini peran

SDM merupakan modal dasar dalam penentuan tujuan perusahaan. Tanpa peran SDM,

kegiatan dalam perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga SDM dituntut

untuk terus - menerus mampu mengembangkan diri secara proaktif. SDM harus

menjadi manusia-manusia pembelajar, yaitu pribadi-pribadi yang mau belajar dan

bekerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensi insaninya berkembang

maksimal (Sutrisno, 2009). Artinya kualitas SDM yang terus menerus meningkat dalam

hal ini keunggulannya, tentu perlu dibutuhkannya sebuah inovasi-inovasi baru. Dalam

menumbuhkan inovasi-inovasi baru, pembelajaran tentu sangat diperlukan terutama

pembelajaran tentang kewirausahaan. Hal ini diperlukan untuk mengembangkan ide-ide

kreatif pada hal-hal baru.

Pembelajaran kewirausahaan dipakai untuk mengawali langkah awal dalam upaya

penumbuhan jiwa wirausaha pada para peserta didik dengan melalui proses meniru dan

menduplikasi model wirausahawan sukses yang dicontohkan. Hal ini dipertegas oleh

pendapat Madji (2012), yang mengartikan “pembelajaran kewirausahaan adalah proses

edukatif yang bertujuan membentuk jiwa wirausaha pada diri mahasiswa sehingga yang

bersangkutan menjadi individu yang kreatif, inovatif, dan produktif”. Dalam proses

pembelajaran tersebut, tidak hanya jiwa kewirausahaan yang akan tercipta sebagai hasil

dari pembelajaran kewirausahaan, melainkan dapat berupa sikap, keterampilan, dan

kemampuan dalam berwirausaha. Syam (2018), mendefinisikan “pembelajaran

1
kewirausahaaan sebagai proses pembentukan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

kemampuan dalam berwirausaha”. Artinya bahwa, pengetahuan dan sikap saja tidak

bisa menjadi dasar bagi seseorang dapat memahami pentingnya seorang

entrepreneurship. Karena mereka juga harus dapat memahami bahwa kemampuan dan

keterampilan juga menjadi dasar penting bagi seorang entrepreneurship. Sehingga para

peserta didik dapat memahami bahwa menjadi seorang entrepreneur harus senantiasa

bekerja keras dalam menghadapi resiko yang akan dihadapi. Pembelajaran

kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan,

dan sikap dalam berwirausaha bagi para peserta didik, agar mereka dapat mengetahui

dasar untuk menjadi seorang entrepreneurship.

Sikap kewirausahaan adalah agen perubahan yang berpengaruh terhadap

produktivitas dan profitabilitas (Borasi dan Finnigan, 2010). Sikap merupakan

kecenderungan memberi reaksi suka atau tidak suka terhadap benda, orang,

institusi atau kejadian (Ajzen, 2005:3). Sikap bersifat evaluatif, artinya sikap berkaitan

dengan evaluasi seseorang terhadap suatu objek, apabila obyek dipertimbangkan

memberi manfaat maka seseorang akan bersikap mendukung (suka). Sebaliknya,

apabila obyek tidak memberi manfaat, maka ia tidak mendukung (tidak suka) terhadap

objek tersebut. Dalam menumbuhkan sikap kewirausahaan, tidak akan terlepas dari

motivasi- motivasi kewirausahaan yang telah di pelajari oleh para peserta didik.

Motivasi kewirausahaan adalah dorongan dari seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan sesuatu, termasuk menjadi pengusaha muda. menurut (Rosmiati et al,.

2015). Motivasi berwirausaha juga memadai akan mendorong untuk berperilaku aktif

dalam berwirusaha, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif

terhadap keefektifan usaha tersebut. Motivasi juga berfungsi untuk mempengaruhi

minat berwirausaha. Motivasi juga dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan


2
faktor dari dalam maupun luar karyawan, untuk mencapai tujuan tertentu guna

memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan untuk lancarnya usaha tersebut. Minat

seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek

tersebut.

Minat berwirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang untuk bekerja

mandiri (self-employed) atau menjalankan usahanya sendiri (Li dalam Budiati et al.,

2012:91). Menambah kewirausahaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, tetapi

langkah awal yang harus diambil pertama adalah meningkatkan pengetahuan dan

kesadaran masyarakat tentang minat berwirausaha. Minat untuk mulai berwirausaha

sebenarnya sudah cukup tinggi, namun bayangan kegagalan, bingung akan usaha apa

dan bagaimana memulainya, tidak memiliki modal yang cukup serta tidak memiliki

waktu untuk fokus dalam mengembangkan usahanya menjadi risiko yang menghambat

seseorang untuk memulai usahanya sendiri. Sehingga memunculkan sebuah gagasan

untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar yang di dalamnya, sekaligus dapat

melatih parah wirausahaan untuk dapat berani melalui sebuah usaha maka dibentuklah

sebuah komunitas yang disebut Komunitas Lakoat Kujawas.

Komunitas Lakoat Kujawas yang terletak di Desa Taiftob, Kecamatan Mollo

Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT. Penggagas atau pendiri

Komunitas Lakoat Kujawas adalah Dicky Senda. Tujuan dari didirikannya komunitas

ini adalah untuk meningkatkan minat berwirausaha pada pemuda yang berada di sekitar

wilayah tersebut. Jumlah anggota di dalam komunitas tersebut berjumlah 35 orang.

Alasan komunitas ini bernama lakoat kujawas adalah karena komunitas lakoat kujawas

menghasilkan sebuah olahan pangan dari buah loquat dan jambu biji (kujawas).

3
Di kecamatan Mollo Utara, Desa Taeftop. Terdapat sebuah komoditas buah yang

sangat unik, yang bernama buah Loquat, walaupun di Indonesia dikenal dengan nama

Biwa Leci, sedangkan di Cina dikenal dengan nama Plum Cina. Buah ini hanya dapat

dijumpai di daerah Mollo Utara . Pada awalnya masyarakat di sekitar daerah tersebut

hanya mengkonsumsi buah loquat dengan cara dimakan secara langsung tanpa

melewati proses pengolahan. Dengan hadirnya komunitas lakoat kujawas, masyarakat

di daerah Mollo di ajarkan bagaimana cara mengolah buah loquat menjadi sebuah

produk yang bernilai lebih seperti, menjadi minuman keras (wine) dan manisan loquat.

Sehingga hal ini dapat menjadi sebuah kegiatan kewirausahaan bagi masyarakat di

daerah Mollo tersebut dalam memanfaatkan buah loquat. Disamping mengajarkan

tentang pengolahan buah loquat, dan pengolahan hasil bumi dari mollo seperti sambal

luat, wanie dari buah lokal, selai dan masih banyak lagi. Komunitas lakoat kujawas juga

mengajak para pemuda di daerah tersebut untuk belajar tentang bagaimana cara

berwirausaha. Sehingga para pemuda di daerah tersebut juga dapat menciptakan usaha

sendiri. Jadi, dapat dikatakan bahwa komunitas lakoat kujawas hadir sebagai sebuah

jembatan ilmu bagi masyarakat di daerah Mollo untuk mempelajari tentang ilmu

kewirausahaan yang diajarkan oleh pendiri komunitas tersebut. Disamping itu,

komunitas lakoat kujawas juga ingin menumbuhkan sikap dan motivasi berwirausaha

pada para pemuda di daerah Mollo tersebut, sehingga dapat menumbuhkan minat

berwirausaha pada para pemuda di derah Mollo agar mereka dapat berwirausaha secara

mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin meneliti tentang pembelajaran

kewirausaan, sikap dan motivasi berwirausaha dalam komunitas lakoat kujawas

tersebut yang penulis susun dalam proposal yang berjudul “pengaruh pembelajaran

4
kewirausahaan, sikap dan motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha

(studi kasus pada anggota komunitas lakoat kujawas)”.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana pembelajaran kewirausahaan, sikap, motivasi berwirausaha dan minat

berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas?

2. Apakah pembelajaran kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha

pada Komunitas Lakoat Kujawas?

3. Apakah sikap berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada Komunitas Lakoat

Kujawas?

4. Apakah motivasi berwirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada

Komunitas Lakoat Lujawas?

5. Apakah pembelajaran kewirausahaan, sikap, motivasi secara simultan

berpengaruh terhadap minat berwirausahaa pada Komunitas Lakoat Kujawas?

1.3 Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran kewirausahaan, sikap motivasi

berwirausaha dan minat berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas?

2. Untuk menganalisis pembelajaran kewirausahaan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas?

3. Untuk menganalisis sikap kewirausahaan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas?

4. Untuk menganalisis motivasi kewirausahaan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas?

5. Untuk menganalisis pembelajaran, sikap, motivasi secara simultan berpengaruh

terhadap minat berwirausahaa pada Komunitas Lakoat Kujawas.

5
1.4 Manfaat

Penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Secara Teoritis

a. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan

berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya

yang berhubungan dengan pembelajaran kewirausahaan, sikap , motivasi

berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

b. Bagi pembaca, untuk menambah informasi, sumbangan pemikiran dan

bahan kajian dalam penelitian tentang pengaruh pembelajaran

kewirausahaan, sikap , motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bahan pertimbangan bagi pembaca khususnya mahasiswa sehingga dapat

menumbukan minat untuk berwirausaha.

b. Bahan informasi dan referensi untuk perpustakaan serta bagi para peneliti

yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

c. Bagi para akademisi, sebagai implikasi lebih lanjut dalam memberikan

informasi guna menciptakan peningkatan kemampuan dan pemahaman

mengenai pentingnya berwirausaha di era globalisasi.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1. Minat Berwirausaha

2.1.1.1 Pengertian minat berwirausaha

Menurut Mustofa (2014), minat berwirausaha merupakan pemusatan

perhatian pada wirausaha karena adanya rasa suka dan disertai keinginan

mempelajari, mengetahui dan membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha.

Sedangkan Menurut Fuadi (2009), “Minat berwirausaha adalah keinginan,

ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk

berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa

takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari

kegagalan.” (Agustina dan Sularto, 2011:64). Minat wirausaha adalah gejala

psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu

dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya. Oleh karena itu,

apa yang dilihat atau diperhatikan seseorang sudah tentu akan membangkitkan

minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan-

nya sendiri.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan babwa minat berwirausaha adalah

keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atas dasar ketertarikannya

terhadap sesutau yang mampu membuatnya menemukan hal-hal yang baru

maupun menarik.

7
2.1.1.2 Aspek dalam Minat Berwirausaha

Crow dan Crow (dalam Djaali, 2013:121) mengatakan bahwa minat

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi

atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh

kegiatan itu sendiri. Crow & Crow (dalam Sumarseno, 2004) menyebutkan tiga

aspek min at seseorang, yaitu:

a) Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri, sebagai sumber

penggerak untuk melakukan sesuatu

b) Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya, yang akan

menentukan posisi individu dalam lingkungannya.

c) Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

2.1.1.3 Indikator Minat Berwirausaha

Iskandar (2001) menyebutkan indikator- indikator minat wirausaha adalah

sebagai berikut:

1) Ketertarikan terhadap kewirausahaan.

2) Kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan.

3) Melihat peluang untuk berwirausaha.

4) Memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha.

5) Keberanian dalam menghadapi risiko.

6) Keberanian dalam menghadapi tantangan.

7) Perasaan senang terhadap ke giatan kewirausahaan.

8) Keinginan untuk mewujudkan cita-cita dalam kewirausahaan.

8
Ahli lainnya yaitu Winarsi 2014:4 juga mengemukakan bahwa indicator

minat berwirsausaha sebagai berikut :

1) Kesadaran.

2) Kemauan.

3) Perasaan tertarik.

4) Perasaan senang.

Dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha harus memiliki Ketertarikan

terhadap kewirausahaan, kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan,

melihat peluang untuk berwirausaha, memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk

berwirausaha, keberanian dalam menghadapi risiko, keberanian dalam

menghadapi tantangan, perasaan senang terhadap ke giatan kewirausahaan,

keinginan untuk mewujudkan cita-cita dalam kewirausahaan.

2.1.1.4 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut Basrowi (2016:17), bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi minat berwirausaha antara lain sebagai berikut:

1) Faktor lingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreativitas.

2) Proses pemicu, seperti tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani

sekarang, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau belum mendapatkan

pekerjaan baru, minat terhadap bisnis orang tua/saudara juga memiliki

bisnis.

Menurut Syah (2011:132), faktor yang mempengaruhi minat dalam

kewirausahaan dapat dibedakan menjadi tiga yakni:

1) Faktor internal

9
Faktor ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek fisiologis yang

terdiri dari kondisi jasmani, dan aspek psikologis yang terdiri dari

intelegensia, sikap, bakat, dan kreativitas. Faktor internal ini

dipengaruhi oleh adanya sifat pembawaan yang merupakan keinginan

dari dalam individu yang terdiri dari perasaan tertarik atau senang

pada kegiatan, rasa perhatian, dan adanya aktivitas akibat dari rasa

senang tersebut.

2) Faktor eksternal

Faktor ini dibagi menjadi dua apek yakni aspek lingkungan sosial

yang terdiri dari kelompok, teman dan masyarakat dan aspek non-

sosial yang terdiri dari rumah(lingkungan keluarga), peralatan, dan

alam sekitar.

3) Faktor pendekatan belajar

Faktor ini merupakan jenis upaya siswa yang meliputi strategi dan

metode yang digunakan siswa untuk mempelajari materi-materi

pelajaran kewirausahaan. Faktor ini disebut juga sebagai faktor

emosional siswa yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam

menaruh perhatiannya terhadap ukuran intensitas seseorang dalam

menaruh perhatiannya terhadap objek tertentu.

Menurut Schonhaver (dalam Suparjan, 2010:21), minat dipengaruhi oleh

dua faktor yaitu:

1) Faktor internal, minat ditentukan oleh faktor nativisme. Faktor

nativisme adalah faktor keturunan yang merupakan faktor bawaan

individu pada waktu dilahirkan, sewaktu individu dilahirkan telah

membawa sifat-sifat. Inilah yang akan menentukan keadaan internal

10
yang bersangkutan. Faktor internal meliputi motivasi, pengalaman

dan pengetahuan, kepribadian.

2) Faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan berupakan orang tua, guru,

teman pendidikan, dan sebagainya. Faktor ini mempengaruhi

kejiwaan secara otomatis dan berdampak pada minat seseorang.

Faktor eksternal ini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan kerja.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

berwirausaha dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal maupun faktor

eksternal. Faktor internal seperti karakteristik (jenis kelamin dan usia),

kepribadian, persepsi, motivasi, intelegensia, sikap, bakat, kreativitas dan

pembelajaran. Sedangkan faktor eksternal seperti keluarga, teman,tetangga, dan

lain sebagainya.

2.1.2 Pembelajaran kewirausahaan

2.1.2.1 Pengertian pembelajaran kewirausahaan

Pembelajaran kewirausahaan mengubah perilaku, sikap orang, yang

mengarah pada pembuatan bisnis start-up (Zulfiqar, dkk, 2017 : 1-19). Sedangkan

menurut Suherman (2010) dan Supriatna (2012) mengemukakan bahwa materi

pembelajaran kewirausahaan dapat memotivasi untuk berwirausaha, metode

pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat wirausaha, Kemampuan guru yang

dapat menumbuhkan minat wirausaha, serta pengalaman langsung yang dapat

menumbuhkan minat berwirausaha. Pembelajaran kewirausahaan hendaknya

dapat memberikan bekal bagi peserta didik melalui tiga dimensi yaitu aspek

manajemen production skill, technical skill, dan personality development skill

(Suherman, 2010 : 22). Menurut Soemanto (2006: 87) Pendidikan kewirausahaan

11
adalah pertolongan untuk membelajarkan manusia Indonesia sehingga mereka

memiliki kekuatan pribadi yang dinamis dan kreatif untuk menjalankan usahanya

sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kewirausahaan adalah upaya yang dilakukan secara sengaja oleh masyarakat

terkhususnya peserta didik agar mereka sendiri dapat menegtahui bagaimana

melakukan kegiatan berwirausaha yang benar dan mampu menumbuhkan atau

mengembangkan kemampuan yang mereka punya.

2.1.2.2 Indikator Pembelajaran Kewirausahaan

Menurut Astiti (2014;51) Indikator yang dapat digunakan untuk mendapat

data variabel pemebelajaran kewirausahaan adalah :

a) Silabus pembelajaran kewirausahaan.

b) Sarana dan prasarana pembelajaran kewirausahaan.

c) Kondisi lingkungan penbelajaran kewirausahaan.

Menurut Suryana (2006:24), megemukakan indikator pembelajaran

kewirausahaan yaitu: Ada delapan karakteristik wirausaha sebagai berikut:

a) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas

usaha-usaha yang dilakukannya.

b) Preference for moderate, yaitu selalu menghindari risiko, baik yang

terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

c) Confidence in their ability to success, yaitu memiliki kepercayaan diri

untuk memperoleh kesuksesan.

d) Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik

dengan segera.

12
e) High level for energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk

mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

f) Future orientation, yaitu berorientasi serta memiliki perspektif dan

wawasan jauh ke depan.

g) Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam

mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

h) Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi

dibandingkan uang.

Dapat disimpukan bahwa indicator pembelajaran kewirausahaan dari astiti

2014 lebih memiliki pengaruh dalam pembelajaran kewirausahaan.

2.1.2.3 Komponen Pembelajaran Kewirausahaan

Komponen-komponen Pembelajaran Kewirausahaan Komponen

pembelajaran adalah penentu dari keberhasilan pembelajaran. Komponen-

komponen tersebut merupakan suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan dalam

kegiatan pembelajaran. Komponen pembelajaran menurut Rusman dalam

Tanjung (2017:12), adalah:

1) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran ialah tujuan umum yang

meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar sedangkan tujuan

pembelajaran khusus yaitu berupa indikator pembelajaran.

2) Sumber Pembelajaran Sumber pembelajaran yaitu segala sesuatu yang

ada di luar diri individual mahasiswa, kelengkapan materi yang bisa

digunakan untuk membuat atau memudahkan terjadinya proses

belajar, apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa digunakan

untuk memudahkan proses belajar maka benda itu bisa dikatakan

13
sebagai sumber belajar. Sumber belajar bisa dalam bentuk buku,

lingkungan, surat kabar, digital konten dan sumber informasi lainnya.

3) Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran yaitu suatu cara yang

digunakan pendidik untuk menyampaikan informasi atau materi

pembelajaran dan kegiatan yang mendukung penyelesaian tujuan

pembelajaran dan mudah dipahami.

4) Media Pembelajaran Media pembelajaran yaitu berupa software dan

hadwere untuk membantu proses interaksi pendidik dengan

mahasiswa, interaksi mahasiswa dengan lingungan belajar dan

sebagai alat bantu bagi pendidik untuk menunjang penggunaan

metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik yang bisa

menarik perhatian mahasiswa.

5) Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran yaitu merupakan alat

indikator untuk pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta

menilai proses pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan.

Evaluasi bukan hanya sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan

dan insidental melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu

secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang jelas.

2.1.3 Sikap Kewirausahaan

2.1.3.1 Pengertian Sikap Kewirausahaan

Sikap merupakan salah satu konsep yang menjadi perhatian utama dalam

ilmu psikologi sosial. Sikap juga merupakan proses evaluasi yang sifatnya

internal/subjektif yang berlangsung dalam diri seseorang dan tidak dapat diamati

secara langsung, namun bisa dilihat apabila sikap tersebut sudah direalisasikan

menjadi perilaku. Oleh karena itu sikap bisa dilihat sebagai positif dan negatif.

14
Apabila seseorang suka terhadap suatu hal, sikapnya positif dan cenderung

mendekatinya, namun apabila seseorang tidak suka pada suatu hal sikapnya

cenderung negatif dan menjauh. Selain melalui perilaku, sikap juga dapat

diketahui melalui pengetahuan, keyakinan, dan perasaan terhadap suatu objek

tertentu. Jadi, sikap bisa diukur karena kita dapat melihat sikap seseorang dari

yang sudah disebutkan sebelumnya. Menurut Anoraga dan Sudantoko (2002:139)

sikap kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,

menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan

atau memperoleh keuntungan yang besar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap berwirausaha

merupakan keadaan dimana seseorang harus melakukan suatu tindakan yang

mampu mengubah cara berfikir tentang inovasi atau kreativitas yang mampu

mengubah sebuah bisnis menjadi lebih baik.

2.1.3.2 Indikator Sikap kewirausahaan

Menurut Gadam (2008) sikap kewirausahaan yaitu kecenderungan untuk

bereaksi secara efektif dalam menanggapi resiko yang akan dihadapi dalam suatu

bisnis yang dapat diukur dengan skalah sikap kewirausahaan dengan indicator :

1) Tertarik dengan peluang usaha;

2) Berfikir kreatif dab inovatif;

3) Pandangan positif mengenai kegagalan usaha;

4) Memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab;

5) Suka Menghadapi resiko dan tantangan

15
Ahli lainnya yaitu Suryana (2011: 3) juga mengemukakan indikator sikap

kewirausahaan antara lain :

1) Penuh percaya diri

2) Memiliki inisiatif

3) Memiliki jiwa kepemimpinan

4) Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan.

Dapat disimpulkan bahwa sikap kewirausahaan yang harus ada dalam diri

setiap orang yakni penuh percaya diri, memiliki inisiatif adanya jiwa

kepemimpinan serta berani mengambil resiko dalam setiap kegiatan

kewirausahaan

2.1.4 Motivasi Berwirausaha

2.1.4.1 Pengertian Motivasi Berwirausaha

Menurut Purwanto (2006) menguraikan bahwa motivasi adalah “pendorong”

suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak

hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Sedangkan menurut Vroom dalam Purwanto (2006) memberikan definisi

bahwa motivasi mengacu pada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu

terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Kemudian Campbell

dkk (2002) menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan megemukakanbahwa

motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkahlaku, kekuatan respons, dan

kegigihan tingkahlaku. Di samping itu istilah itupun mencakup sejumlah konsep

seperti dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive),ganjaran(reward),

penguatan (reinforcement), ketetapan tujuan (goal setting), harapan (expectancy), dan

sebagainya.

16
Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang

tersebut untuk melakukan sesuatu, termasuk menjadi young entrepreneur (Sarosa,

2005). Baum, Frese, and Baron (2007) menjelaskan bahwa motivasi dalam

kewirausahaan meliputi motivasi yang diarahkan untuk mencapai tujuan

kewirausahaan, seperti tujuan yang melibatkan pengenalan dan eksploitasi terhadap

peluang bisnis. Peran motivasi seseorang sangat penting dalam berwirausaha, karena

motivasi dapat menentukan sejauh mana keberhasilan dapat diraih. Motivasi juga

menggambarkan suatu keadaan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek dari proses

kewirausahaan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha merupakan

usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak agar

mereka mampu mencapai tujuan yang sudah ditetapkan

2.1.4.2 Indikator Motivasi Berwirausaha

Wanto(2014) menjelakan bahwa motivasi berwirausaha merupakan tingkah laku

yang berasal dari diri seseorang yang mengarahkan dirinya untuk mengambil suatu

tindakan guna menjadi wirausahawan. Indikator-indikator motivasi berwirausaha

Menurut Uno (2008;23), indikator motivasi berwirausaha adalah sebagai berikut:

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam berwirausaha

3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) Adanya penghargaan dalam berwirausaha

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam berwirausaha

17
Shane, Locke & Collins (2003). Juga mengemukakan indikator untuk mengukur

variabel motivasi berwirausaha yakni :

1) Kebutuhan akan prestasi

2) Pengambilan risiko

3) Toleransi ketidakpastian

4) Kepercayaan pada diri sendiri maupun orang lain

5) Keinginan yang kuat

6) Kretivitas

Berdasarkan Pendapat di atas peneliti memilih menggunakan indicator yang

dikemukanan oleh Menurut Uno (2008; 23) . Hal ini dikarenkan kegiatannya lebih

mengarah pada motivasi dalam berwirausaha.

2.1.5 Hubungan Antar Variabel

2.1.5.1 Hubungan Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Berwirausaha

Pentingnya pembelajaran tidak hanya tercermin dalam tingkat pengetahuan

yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pembelajaran memainkan peranan

penting untuk membantu para wirausaha mengatasi masalah-masalah yang

mereka hadapi. Pembelajaran kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan

teoritis mengenai konsep kewirausahaan tetapi juga membentuk perilaku dan pola pikir

seorang wirausaha sehingga mengarahkan dan menumbuhkan minat seseorang

untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karirnya. Minat berwirausaha

seseorang akan semakin tinggi setelah mendapatkan pembelajaran kewirausahaan,

sehingga melalui pembelajaran kewirausahaan secara teoritis maupun praktik akan

mempengaruhi dan menambah minat seseorang dalam berwirausah, hal ini didukung

oleh penelitian yang telah dilakukan Reza Fahmi Universitas Islam Negeri Imam

18
Bonjol Padang tahun 2015 dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha artinya pembelajaran kewirausahaan mempunyai pengaruh yang positif

atau searah dengan minat berwirausaha.

2.1.5.2 Hubungan Sikap dan Minat Berwirausaha

Sifat dan watak yang baik berorientasi pada kemajuan yang dibutuhkan

oleh seorang wirausahawan agar dapat berhasil. Untuk dapat mencapai tujuan-

tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada diri

seorang wirausahawan. Orang–orang yang terbuka terhadap ide–ide baru inilah

merupakan wirausaha yang inovatif dan kreatif yang dikemukakan dalam jiwa

kewirausahaan. Menurut Winarsih (2014: 10) dalam jurnal penelitiannya yang

dilakukan pada Mahasiswa Pendidikan Akuntasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta mengungkapkan bahwa ada pengaruh sikap kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha, dimana sikap berpengaruh positif terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin baik sikap kewirausahaan maka semakin tinggi minat berwirausaha.

Sebaliknya, semakin tidak baik sikap kewirausahaan maka semakin rendah pula

minat berwirausaha.

2.1.5.3 Hubungan Motivasi Berwirausaha dan Minat Berwirausaha

Motivasi berwirausaha juga dapat diartikan sebagai tenaga dorongan yang

menyebabkan seseorang melakukan suatu aktivitas berwirausaha. Motivasi

mampu mendorong keberanian seseorang untuk mendirikan usaha sendiri

(berwirausaha), sehingga motivasi yang dimiliki oleh seseorang dapat

membangkitkan minat untuk mulai mencoba berwirausaha. Oleh karena itu,

seseorang yang memiliki motivasi berwirausaha yang besar, dan perhatian akan

19
motivasi dalam menyertai pertumbuhannya, maka dapat diperkirakan motivasi

berwirausaha yang ada dalam dirinya akan berpengaruh secara positif terhadap

minat berwirausaha hal ini di dukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh

Armansyah Yuritanto pada Jurnal Kemunting Program Studi Ilmu Admnistrasi

Negara pada tahun 2020 dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berwirausaha terhadap

minat berwirausaha. Artinya motivasi berirausaha mempunyai pengaruh yang

positif atau searah dengan minat berwirausaha.

20
2.2 Kajian Empirik

Tabel 2.1

Kajian Empirik

JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN PERBEDAAN


DAN NAMA
NO PENELITI

1 (Qurratul Aini,Farah Ada dampak positif dan Peneliti sebelumnya


Oktafanim 2020 ) signifikan antara menggunakan faktor
Pengaruh pengetahuan lingkungan keluarga
pembelajaran kewirausahaan, motivasi sedangkan penelitian
kewirausahaan, wirausaha, dan saat ini menggunakan
motivasi berwirausaha lingkungan keluarga, variabel sikap
dan lingkungan baik secara simultan dan terhadap minat
keluarga terhadap sebagian pada minat berwirausaha.
minat berwirausaha wirausaha.

2 (Josia Sanchaya Sikap mandiri dan Pada penelitian


Hendrawan, Hani motivasi yang dimiliki sebelumnya,
Sirine 2017), oleh mahasiswa FEB menggunakan variabel
Pengaruh sikap UKSW konsentrasi pengetahuan
mandiri, motivasi, kewirausahaan tidak kewirausahaan
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha,
terhadap minat berwirausaha. Yang sedangkan peneliti
berwirausaha menjadi pengaruh utama saat ini menggunakan
dalam membangun variabel pembelajaran
minat untuk kewirausahaan
berwirausaha terhadap minat
mahasiswa adalah berwirausaha.
pengetahuan tentang
kewirausahaan yang
dimiliki mahasiswa
tersebut.
3 (Rifkhan 2017) Hasil penelitian ini Peneliti sebelumnya
Pengaruh sikap dan menyatakan bahwa hanya menggunakan 2
motivasi berwirausaha sikap tidak berpengaruh variabel yakni sikap
terhadap minat terhadap minat dan motivasi terhadap
berwirausaha berwirausaha dan minat berwirausaha,
mahasiswa Akuntansi motivasi berpengaruh sedangkan peneliti
Universitas Pamulang terhadap terhadap minat saat ini
berwirausaha, sehingga menambahlkan
dapat disimpulkan variabel pembelajaran

21
bahwa sikap tidak kewirausahaan dalam
mempunyai pengaruh penelitiannya.
positif dan tidak Selain itu, objek
signifikan terhadap penelitian sebelumnya
minat berwirausaha dan dilakukan pada
motivasi mempunyai mahasiswa akuntansi
pengaruh positif dan Universitas Pamulang.
signifikan terhadap Namun peneliti saat
minat berwirausaha. ini melakukan
penelitian pada
komunitas Lakoat
Kujawas.
4 (Christianingrum Hasil penelitian Pada peneliti
Dan Erita Rosalina, menunjukkan bahwa sebelumnya, variabel
2017) pembelajaran yang digunakan hanya
Pengaruh Kewirausahaan pembelajaran
pembelajaran memberikan pengaruh kewirausahaan
kewirausahaan positif untuk terhadap minar
terhadap minat menumbuhkan minat berwirausaha. Peneliti
berwirausaha berwirausaha. saat ini menambahkan
variabel sikap dan
motivasi sebagai
variabel tambahan
terhadap minat
berwirausaha.

2.3 Kerangka Berpikir

Minat Berwirausaha adalah suatu ketertarikan dan kemauan dalam

berwirausaha. Tujuannya agar seseorang dapat bekerja secara mandiri (self-

employed) atau menjalankan usahanya sendiri (Li dalam Budianti et

al.,2012;91). Terdapat beberapa indicator dalam minat berwirausaha yakni

kesediaan untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, melihat peluang

untuk berwirausaha, memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk

berwirausaha, keberanian dalam menghadapi risiko, keberanian dalam

menghadapi tantangan, perasaan senang terhadap kegiatan kewirausahaan,

22
keinginan untuk mewujudkan cita- cita dalam kewirausahaan, dan

ketertarikan terhadap kewirausahaan ( Iskandar 2001).

Tentang ketertarikan dalam berwirausaha artinya ada timbul keinginan

untuk belajar tentang kewirausahaan yang di rangkum dalam konsep

pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan dipakai untuk

mengawali langkah awal dalam upaya penumbuhan jiwa wirausaha pada

para peserta didik dengan melalui proses meniru dan menduplikasi model

wirausahawan sukses yang dicontohkan. Pembelajaran kewirausahaan ini

diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian yang kuat pada para

peserta didik. Terdapat beberapa indicator yang memengaruhi yakni Silabus

pembelajaran kewirausahaan, Kondisi lingkungan penbelajaran

kewirausahaan, dan Sarana dan prasarana pembelajaran kewirausahaan

(Astiti, 2014;51).

Dengan adanya sarana dan prasarana dalam pembelajaran

kewirausahaan dapat memotivasi para wirausahawan. Motivasi

kewirausahaan adalah dorongan dari seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu, termas uk menjadi pengusaha muda (Rosmiati et

al,.2015). Motivasi juga berfungsi untuk mempengaruhi minat

berwirausaha. Terdapat beberapa indicator Adanya hasrat dan keinginan

berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam berwirausaha, adanya

harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam berwirausaha,

adanya kegiatan yang menarik dalam berwirausaha (Uno,2008;23 dalam

Winarsih, 2014;4). Adanya dorongan dan kebutuhan dalam berwirausaha,

dapat menjadi pendorong untuk membentuk sikap dalam berwirausaha.

23
Sikap kewirausahaan adalah agen perubahan yang berpengaruh terhadap

produktivitas dan profitabilitas (Borasi dan Finnigan, 2010). Dalam

menumbuhkan sikap kewirausahaan, tidak akan terlepas dari indicator-

indicator sikap kewirausahaan yakni Penuh percaya diri, Memiliki inisiatif,

Memiliki jiwa kepemimpinan, Berani mengambil risiko dengan penuh

perhitungan (Suryana, 2011;3)

Sehingga dalam hal ini variabel terikat (Y) adalah minat berwirausaha,

sedangkan variabel bebas (X) terdiri dari pembeljaran kewirausahaan (X1),

sikap kewirausahaan (X2), motivasi berwirausahaa (X3). Berdasarkan

uraian di atas maka model kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

24
Pembelajaran Kewirausahaan
(X1)
 Silabus pembelajaran
kewirausahaan.
 Sarana dan prasarana
pembelajaran kewirausahaan.
 Kondisi lingkungan
penbelajaran kewirausahaan

(Astiti, 2014;51)

Minat Berwirausaha (Y)


Sikap Kewirausahaan
(X2)  Ketertarikan terhadap
 Tertarik dengan peluang kewirausahaan,
usaha  Kesediaan untuk terlibat dalam
 Berfikir kreatif dan inovatif kegiatan kewirausahaan,
 Pandangan positif mengenai  Melihat peluang untuk berwirausaha,
kegagalan usaha  Memanfaatkan potensi yang
 Memiliki jiwa kepemimpinan dimiliki untuk berwirausaha,
dan tanggung jawab  Keberanian dalam menghadapi
 Suka menghadapi resiko dan risiko,
tantangan  Keberanian dalam menghadapi
tantangan,
(Gadaam 2008)  Perasaan senang terhadap kegiatan
kewirausahaan,
 Keinginan untuk mewujudkan cita-
Motivasi Kewirausahaan cita dalam kewirausahaan
(X3)
 Adanya hasrat dan keinginan Iskandar (2001)
berhasil
 Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam
berwirausaha
 Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
 Adanya penghargaan dalam
berwirausaha
 Adanya kegiatan yang
menarik dalam berwirausaha

(Winarsih, 2014: 4)

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

25
2.4 Hipotesis

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang

kebenarannya harus diuji atau rangkuman kesimpulan secara teoritis yang

diperoleh melalui tinjauan pustaka (Nanang Martono (2010:57). Hipotesis pada

penelitian ini adalah : Ada pengaruh antara pembelajaran kewirausahaan, sikap,

dan motivasi terhadap minat berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas.

H1 : Ada pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha

pada Komunitas Lakoat Kujawas

H2 : Ada pengaruh sikap terhadap minat berwirausaha pada Komunitas Lakoat

Kujawas

H3: Ada pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha pada

Komunitas Lakoat Kujawas

H4: Ada pengaruh secara simultan antara pembelajaran kewirausahaan, sikap,

motivas dan minat berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas

26
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian dan pendekatan penelitian

3.1.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yakni penelitian

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis

keterangan. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu (sugiyono, 2015).

3.1.2 Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode

Kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

diterapkan (Sugiyono,2012).

3.2 Operasionalisasi variabel penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu penilaian

prestasi kerja sebagai (X) dan variabel dependen promosi jabatan sebagai (Y).

27
Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Skala
Indikator Item
dan Definisi

- Memfasilitasi sendiri sarana


dan prasarana pembelajaran
kewirausahaan
1) Sarana dan - Memfasilitasi sarana dan
Pembelajaran prasarana prasarana pembelajaran
Kewirausahaan pembelajaran kewirausahaan dari pihak ke
(X1) kewirausahan tiga
yaitu upaya - Melakukan kreativitas pada
yang dilakukan sarana dan prasarana
secara sengaja pembelajaran kewirausahaan
oleh
masyarakat
terkhususnya - Memastikan situasi lingkungan
peserta didik jpembelajaran yang nyaman
agar mereka - Melakukan pembelajaran
sendiri dapat kewirausahaan pada lingkungan
2) Kondisi yang mau melakukan gebrakan
menegtahui lingkungan Ordinal
bagaimana baru/ inovasi-inovasi baru
pembelajaran dalam kewirausahaan
melakukan kewirausahaan
kegiatan - Menciptakan kondisi
berwirausaha lingkungan pembelajaran yang
yang benar dan nyaman,aman dan kreatif
mampu
menumbuhkan
atau - Menciptakan suasana
mengembangka belajarbyang menyenangkan
n kemampuan - Melakukan penilaian terhadap
yang mereka suatu objek
punya. - Mampu menentukan Sumber
3) Silabus Belajar yang akan digunakan
pembealjaran
kewirausahaan

Sikap - Berusaha menciptakan bisnis


Berwirausaha baru dan berbeda
(X2) 1) Penuh percaya - Menyukai tantang dalam Ordinal
yaitu keadaan diri berwirausaha
dimana - Tertarik dengan hal-hal yang
seseorang harus baru, terutamna mengenai bisnis

28
melakukan - Kreativ dan inofatif dalam
suatu tindakan menciptakan hal baru
yang mampu - Mempunyai keinginan untuk
2) Memiliki
mengubah cara mencipkan atau mengebangkan
inisiatif
berfikir tentang hal-hal yang baru
inovasi atau - Menyukai hal atau ide-ide
kreativitas yang kreatif yang ada disekitar
mampu - Merumuskan peran untuk
mengubah mencapai tujuan
sebuah bisnis - Kemampuan mengendalikan
menjadi lebih 3) Memilki jiwa anggota
baik. kepemimpinan - Kemampuan mempengaruhi
orang lain dengan menjaga
prestasi kerjanya

- Responsive terhadap peluang


yang ada di sekitar
4) Berani
- Mampu mengidentifikasi resiko
mengambil
yang akan terjadi
resiko dengan
- Berani dalam mengambil
penuh
keputusan dalam
perhitungan
menyelesaikan tantangan yang
ada

1). Adanya hasrat - Mempunyai keberanian dalam


dan keinginan mengambil resiko yang akan
berhasil terjadi dalam pencapaian suatu
keberhasilan
Motivasi - Bersedia dalam mencari
Berwirausaha informasi untuk mengukur
(X3) kemajuan yang telah
yaitu usaha berkembang
yang dapat - Mampu menganalisi kondisi
dilakukan dan informasi yang didapat
untuk
mempengaruhi
seseorang 2). Adanya dorongan - Memiliki dorongan untuk
Ordinal
dalam dan kebutuhan berasaing dalam berwirausaha
bertindak agar dalam berwirausaha - Mempunyai tekad agar bisa
mereka mampu menjadi yang terbaik
mencapai dibandingkan dengan orang
tujuan yang lain
sudah - Berusaha agar mampu
ditetapkan membina hubungan yang baik
dengan dengan orang lain/
pesaing
3). Adanya harapan - Memiliki keinginan unuk
dan cita-cita masa menciptakan lapangan kerja
depan bagi orang lain
- Memiliki keinginan agar
mampu memperbaiki

29
perekonomian diri
sendiri/keluarga
- Memiliki keinginan untuk
menjadi wirausahawan yang
sukses
4). Adanya - Mempunyai perilaku yang
penghargaan kreatif dalam kehidupan sehari-
dalam hari
berwirausaha - Membutuhkan umpan balik
dalam kegiatan atau pekerjaan
yang telah dilakukan
- Memperhitungkan hasil kerja
yang telah dilkaukan

5). Adanya kegiatan - Mampu menciptakan ide-ide


yang menarik yang kreatif dan inovatif
dalam - Memiliki cara yang berbeda
berwirausaha dalam membuat atau
menciptakan produk
- Memiliki aturan yang mampu
mengubah karakter menjadi
lebih baik.

- Tingkat ketertarikan anggota


mengenai kewirausahaan
- Tingkat keingintahuan anggota
mengenai kewirausaan
Minat 1). ketertarikan - Memilikij ketertarikan pada
Berwirausaha terhadap hal-hal yang yang baru atau
(X4) kewirausahaan yang berbeda
yaitu keinginan
seseorang
untuk
melakukan
suatu kegiatan - Mempunyai keinginan untuk
atas dasar berwirausaha
2). kesediaan untuk Ordinal
ketertarikannya - Berminat dalam setiap kegiatan
terlibat dalam
terhadap mengenai wirausaha
kegiatan
sesutau yang - Tingkat keterlibatan dalam
kewirausahaan
mampu setiap kegiatan kewirausahaan
membuatnya sangat besar
menemukan - Memiliki tingkat kesadaran
hal-hal yang terhadap peluang berwirausaha
baru maupun yang ada di sekitar
menarik. - Mempunyai cara dalam
3). Melihat peluang
mengimplementasikan peluang
untuk berwirausaha
yang di dapat untuk
berwirausaha
- Dapat mengembangkan
peluang yang ada

30
- Memiliki tingkat kesadaran
mengenai potensi yang dimiliki
4). Memanfaatkan
- Mampu memanfaatkan potensi
potensi yang
yang ada dalam diri untuk
dimiliki untuk
berwirausaha
berwirausaha
- Sadar akan keahlian atau bakat
yang ada dalam diri sendiri
- Mempunyai keberanian dalam
mencoba serta tidak pernah
takut akan kegagalan
5). Keberanian dalam
- Tingkat keberanian yang tinggi
mengadapai
dalam menghadapi resiko
resiko tantangan
- Berani dalam mengambil
keputusan, walaupun resikonya
besar
- Menyukai tantangan
6). Keberanian dalam - Memilki rasa ketertariakan pada
menghadapi hal-hal yang baru
tantangan - Merasa tertantang terhadap
sesuatu yang baru
- Memiliki rasa senang terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan
kewirausahaan
- Memiliki minat dalam membaca
buku mengenai kewirausahaan
- Memiliki rasa senang ketika
7). Perasaan senang melihat atau mengamati
terhadap kegiatan kegiatan bisnis
kewirausahaan

- Memiliki tingkat kesiapan


mental untuk berwirausaha
- Memiliki rasa kepercayaan diri
8). Keinginan untuk dalam mewujudkan keinginan
mewujudkan cita-cita berwirausaha
dalam kewirausahaan - Menciptakan rasa nyaman
untuk diri sendiri dalam
melakukan kegiatan
berwirausaha

31
3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang memiliki kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditentukan

oleh peneliti guna dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012). Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas yang berjumlah 35 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Disini penulis menggunakan sampel jenuh

atau sampel sensus. Menurut Sugiyono (2012:96) sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Karena itu sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dalam penelitian

yaitu sebanyak 35 responden.

3.4 Jenis dan sumber data

3.4.1 Jenis data

a. Data kualitatif dimana data tersebut merupakan data yang diperoleh

tidak dalam berupa angka melainkan berupa data deskriptif yang

menggambarkan kondisi Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

b. Data kuantitatif merupakan data yang di peroleh dan di dapat berupa

angka, yang dapat diolah dan disajikan dalam hasil dari pengolahan

data seperti jumlah Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

32
3.4.2 Sumber Data

a. Data primer ialah data yang diperoleh dan di kumpulkan langsung di

lapangan oleh penelitian atau yang bersangkutan yang

memerlukannya ( Hasan 2002 : 82 ). Data primer dalam penlitian ini

yaitu berupa hasil wawancara,observasi lapangan dan data pendukung

lainnya.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (

Hasan 2002 : 58 ), dalam penelitian ini data sekunder yaitu berupa

penelitian terdahulu,referensi dan lain-lain.

3.5 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini metode yang dipakai adalah :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini

kuesioner akan dibagikan dan dijawab langsung oleh responden dalam

hal ini pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

2. Wawancara

wawancara yaitu memberikan pertanyaan langsung kepada pihak yang

bersangkutan mengenai penelitian dalam hal ini Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas.

33
3. Observasi

Merupakan sebuah pengamatan langsung di lapangan dengan

memperhatikan segala aktivitas yang di lakukan Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas.

4. Dokumentasi

Merupakan pengambilan data berupa gambar atau berkas-berkas yang

di dapat pada lokasi penelitian mengenai Anggota Komunitas Lakoat

Kujawas.

3.6 Uji instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Azwar (2000: 5) bahwa validitas berarti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi jika alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau meberikan hasil

ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Jika

koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut

dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item terebut

dinyatakan tidak valid. Untuk mencari nilai koefisien, maka peneliti menggunakan

rumus pearson product moment sebagai berikut :

𝑛(𝛴𝑋1𝑋1𝑡𝑜𝑡) − (𝛴𝑋1)(𝛴𝑋1𝑡𝑜𝑡)

r=

√((𝑛𝛴𝑥𝑖2 − (𝛴𝑥𝑖) 2)(𝑛𝛴𝑥𝑡𝑜𝑡2) − (𝛴𝑥1𝑡𝑜𝑡) 2))

Keterangan :

r = Korelasi product moment

34
∑Xi = Jumlah skor suatu item

∑Xtot = Jumlah total skor jawaban

∑xi² = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item

∑xtot² = Jumlah kuadrat total skor

∑XiXtot= Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor

Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrument valid adalah nilai

indeks valid adalah nilai indeks validitasnya ≥ 0,3 (Sugiyono, 2016 : 179). Oleh

karena itu, semua pernyataan yang memiliki tingkat korelasi dibawah 0,3 harus

diperbaiki karena dianggap tidak valid.

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas

BUTIR
rhitung KETERANGAN
rtabel
VARIABEL PERTANYAAN

Item 1 0, 609 0,3338 VALID

PEMBELAJARAN Item 2 0,880 0,3338 VALID


KEWIRAUSAHAAN
(X1) Item 3 0,892 0,3338 VALID

Item 4 0,891 0,3338 VALID

Item 5 0,611 0,3338 VALID

Item 6 0,576 0,3338 VALID

Item 7 0,749 0,3338 VALID

Item 8 0,926 0,3338 VALID

Item 1 0,553 0,3338 VALID

Item 2 0,684 0,3338 VALID

Item 3 0,369 0,3338 VALID


SIKAP
KEWIRAUSAHAAN Item 4 0,715 0,3338 VALID
(X2)
Item 5 0,744 0,3338 VALID

Item 6 0,447 0,3338 VALID

35
Item 7 0,650 0,3338 VALID

Item 8 0,628 0,3338 VALID

Item 9 0,525 0,3338 VALID

Item 10 0,594 0,3338 VALID

Item 11 0,630 0,3338 VALID

Item 12 0,635 0,3338 VALID

Item 1 0,543 0,3338 VALID

Item 2 0,774 0,3338 VALID

Item 3 0,542 0,3338 VALID

Item 4 0,787 0,3338 VALID

Item 5 0,513 0,3338 VALID


MOTIVASI
BERWIRAUSAHA Item 6 0,726 0,3338 VALID
(X3)
Item 7 0,635 0,3338 VALID

Item 8 0,748 0,3338 VALID

Item 9 0,846 0,3338 VALID

Item 10 0,701 0,3338 VALID

Item 11 0,702 0,3338 VALID

Item 12 0,684 0,3338 VALID

Item 13 0,377 0,3338 VALID

Item 14 0,596 0,3338 VALID

Item 15 0,739 0,3338 VALID

Item 1 0,615 0,3338 VALID

Item 2 0,806 0,3338 VALID

Item 3 0,872 0,3338 VALID

Item 4 0,840 0,3338 VALID


MINAT BERWIRAUSAHA
(Y)
Item 5 0,580 0,3338 VALID

Item 6 0,555 0,3338 VALID

Item 7 0,641 0,3338 VALID

36
Item 8 0,738 0,3338 VALID

Item 9 0,857 0,3338 VALID

Item 10 0,664 0,3338 VALID

Item 11 0,612 0,3338 VALID

Item 12 0,464 0,3338 VALID

Item 13 0,640 0,3338 VALID

Item 14 0,660 0,3338 VALID

Item 15 0,640 0,3338 VALID

Item 16 0,552 0,3338 VALID

Item 17 0,627 0,3338 VALID

Item 18 0,754 0,3338 VALID

Item 19 0,432 0,3338 VALID

Item 20 0,673 0,3338 VALID

Item 21 0,474 0,3338 VALID

Item 22 0,742 0,3338 VALID

Item 23 0,775 0,3338 VALID

Item 24 0,739 0,3338 VALID

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

Berdasarkan hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa nilai dari r-

hitung lebih besar dari r-tabel (0,3338) dengan taraf signifikan 0,05.

Dengan hasil ini, maka semua item pertanyaan yang digunakan oleh peneliti

untuk variabel dependen minat berwirausaha, variabel independen

pembelajaran kewirausahaan, sikap kewirausahaan, dan motivasi

berwirausaha dinyatakan valid.

37
3.6.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2017:130) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah

sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara

bersama-sama terhadap seluruh pernyataan. Pengukuran reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan koefisien Alfa Cronbach. Dimana rujukan

reliabilitas lebih besar dari 0,6 (Sugiyono, 2004: 226). Semua instrument

dikatakan reliable jika memiliki nilai koefisien keandalan lebih besar dari

0,60.

𝑘 ∑ 𝜎𝑏 2
𝑟11 =[ ] [1 − ]
𝑘−1 𝜎1 2

Keterangan:

k = banyaknya butir pertanyaan

∑𝜎𝑏 2 = jumlah varian butir

r11 = reliabilitas instrument

𝜎1 2 = varian total

Semua instrument dikatakan reliable jika memiliki nilai koefisien

keandalan lebih besar dari 0,60.

38
Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Jumlah Butir


Variabel Kriteria Keterangan
Alpha Pertanyaan

Pembelajaran 0,909 9 ≥ 0,60 RELIABLE

Kewirausahaan

Sikap Kewirausahaan 0,815 12 ≥ 0,60 RELIABLE

Motivasi Berwirausaha 0,887 15 ≥ 0,60 RELIABLE

Minat Berwirausaha 0,942 24 ≥ 0,60 RELIABLE

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

Berdasarkan tabel di atas maka dapat di simpulkan bahwa hasil uji

Reliabiitas dinyatakan Reliable,karena nilai Cronbac’s Alpha lebih besar

dari 0,60.

3.7 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan

variabel dependen ataupun keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak normal. Dalam penelitian ini terdapat tiga model P-P Plot

of Regression Standardized Residual yaitu:

Pada pengujian Normalitas di pada gambar maka dapat di simpulkan

bahwa nilai residual yang terdapat pada variabel Pembelajaran

Kewirausahaan, Sikap, dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat

39
Berwirausaha terdistribusi normal karena persebaran data mengikuti

garis P-Plot.

Gambar 3.1

Hasil Uji Normalitas

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. (Ghozali, 2012:139)

40
Sumber : Data Primer,Diolah (2021)

Gambar 3.2

Hasil Uji Heterosdastisitas

Berdasarkan pada gambar di atas dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas. Dikarenakan titik-titik pada plot tersebar secara

acak dan tidak membentuk pola kusus.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas (Ghozali, 2012:105) bertujuan untuk menguji

apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regre si yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran

VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Tolerance mengukur

variable independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkakn adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≥ 0,01 atau

sama dengan nilai VIF ≤ 10.

41
Tabel 3.4

Hasil Uji Multikolonieris

Sumber : Data Primer,Diolah (2021)

Berdasarkan tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas di atas, dapat di

simpulkan bahwa model regresi tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Hal ini dikarenakan nilai VIF bernilai lebih kecil dari 10 dan

nilai tolerance lebih besar dari 0,01.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif menggunakan Garis Kontinum yang bertujuan untuk

menggambarkan kondisi unit analisis berdasarkan tanggapan responden

terhadap variabel penelitian. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih

jelas mengenai tanggapan responden terhadap variabel penelitian yang telah

diturunkan ke dalam item-item pertanyaan yang kemudian jawaban akan

item-item tersebut dikategorikan menjadi 5 kategori sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, dan sangat rendah. Kategorisasi jumlah skor tanggapan

responden oleh Sugiyono (2009) berdasarkan rentang skor maksimum dan

42
skor minimum dibagi jumlah kategori yang diinginkan dengan perhitungan

sebagai berikut:

Nilai indeks maksimum = 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 ×

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 100%

Nilai indeks minimun = 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 ×

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 20%

Jarak interval = [𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚]: 5

= (100% − 20%) ∶ 5

= 16%

Berdasarkan perhitungan tersebut kategorisasi tanggapan responden

menggunakan rentang atau interval 16%, yang diperoleh dari nilai

makmimum dikurangi nilai minimum dibagi dengan jumlah kategorisasi

tersebut (5). Sehingga diperoleh gambar garis kontinum sebagai berikut:

Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi

20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0%


100,0%
Sumber: Data diolah 2021

Gambar 3.3

Garis Kontinum Variabel X dan Y

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menilai kondisi dari masing –

masing variabel X dan Y secara mandiri berdasarkan sikap dan penilaian

para responden, Untuk analisis yang digunakan selanjutnya adalah Rentang

43
Skor (R) sehingga diketahui seberapa besar kualitas informasi secara objektif

tanpa manipulasi subjektif untuk setiap variabel dalam model penelitian

(Sugiyono, 2010) dengan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚


R= 𝐽𝐾

Keterangan: R = Rentang Skor

JK = Jumlah Kelas

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan

juga rata-rata skor untuk variabel kepemimpinan spiritual terhadap kinerja

karyawan pada Bank Syariah Indonesia di Kota Kupang dapat diuraikan

sebagai berikut :

Rumus Capaian Item/Variabel

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐼𝑡𝑒𝑚 = × 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑖𝑡𝑒𝑚

∑ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙


𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

Sigma skor item dari variabel diperoleh dari hasil penjumlahan skor

jawaban responden setiap item pernyataan dan dan semua pernyataan

dalam setiap variabel dengan masing-masing skala (5 skala). Sedangkan

perhitungan skor ideal item dan variabel diperoleh dari hasil perkalian

antara skala tertinggi denga jumlah responden dan jumlah item pernyataan.

Oleh karena jumlah pernyataan pada variabel X dan Y telah diketahui,

maka perhitungan skor ideal setiap item dan variabel sebagai berikut :

- Skor ideal item : 5 × 30 × 1 = 151

- Skor Ideal Indikator : 5 x 35 x 4 = 700

- Skor ideal variabel X1 : 5 x 35 x 9 = 1.575

44
- X2 : 5 x 35 x12 = 2.100

- X3 : 5 x 35 x 15 = 2.625

- Y :5 x 35 x = 4.200

Tabel 3.4 Rentang skor

Skala Kategori Penilaian

20% - 35,99% Sangat Rendah

36,0% - 51,99% Rendah

52,0% - 67,99% Sedang

68,0% - 83,99% Tinggi

84,0% - 100% Sangat Tinggi

3.8.2 Analisis Statistik Inferensial

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda bermaksud meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua

atau lebih variabel independen sebagai factor prediator dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya). Jadi, analisis regresi berganda akan dilakukan bila

jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono,2014). Persamaan

regresi linear berganda yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Y = a +b1X1 + b2X2 +b3X3 + e

Keterangan :

Y = Perilaku Berwirausaha

X1 = Sikap Kewirausahaan

45
X2 = Norma Subyektif

X3 = Efikasi Diri

a = konstanta

b1,b2,b3 = koefisien regresi / koefisien untuk masing-masing variabel

independen

e = Error / sisa (residual)

3.8.3 Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel

independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependent (Ghozali,2013). Jika nilai thitung > ttabel maka dapat

dinyatakan bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh

positif terhadap variabel terikat, sedangakan nilai thitung < ttabel maka

dapat dinyatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat. Dari hasil pengujian dapat dilakukan uji t sebagai

berikut :

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung < ttabel berarti tidak

berpengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2. Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel berarti ada

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

2. Uji F

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.

Yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

46
independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji F

digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh sikap

kewirausahaan,norma subyektif dan efikasi diri Terhadap perilaku

berwirausaha secara simultan dan parsial.

Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

R2= Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota data atau kasus

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh

dengan menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau

dengan degree freedom = k (n-k-1) dengan kriterian sebagai

berikut:

- H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel atau nilai sig < α

- H0 diterima jika Fhitung > Ftabel sig > α

Jika terjadi penerimaan H0, maka dapat diartikan tidak berpengaruh

signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga

mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari variabel-

variabel bebas bebas secara simultan terhadap variabel terikat

47
3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Nilai R2 sebesar 1 artinya pengaruh variabel dependen

seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada

faktor lain yang menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika nilai

R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat

kemampuan variabel independen dapat menjelaskan pengaruh variabel

dependen (Ghozali, 2009). Kofiseien determinan R2 mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

yang biasanya dinyatakan dalam presentase dengan rumus koefiseien

determinasi ebagai berikut :

Kd = r 2 x100%

Keterangan :

Kd : Koefisien Determinasi

R : Nilai Koefisien Korelasi

- jika Kd mendekati nol 0, maka pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent lemah.

- jika Kd mendekati satu 1, maka pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent kuat.

48
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Sejarah Komunitas

4.1.1 Sejarah Berdirinya Komunitas Lakoat Kujawas

Lakoat Kujawas adalah sebuah komunitas kewirausahaan sosial anak

muda yang bergerak di bidang seni budaya. Komunitas ini terletak di Timor

Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Penggagasnya adalah Dicky Senda,

dengan menggerakkan warga desa Taiftob dan anak muda lainnya

dari Kapan, Soe dan Kupang. Komunitas kebudayaan ini memiliki coworking

space, perpustakaan warga, dan ruang arsip, serta menjalankan program kerja

kolaborasi dan kewirausahaan sosial dengan petani dan penenun perempuan

dari desa Mollo. Bentuk ventura komunitas ini adalah perintisan ekowisata

dan homestay yang menjual produk lokal Mollo seperti kain tenun, kopi,

madu, dan sambal lu'at organik.

4.1.2 Visi Misi Lakoat.Kujawas

Misi :

- Membangun ruang-ruang ekonomi kreatif dan inklusif bagi warga aktif

mollo terutama kelompok perempuan, orang muda dan disabilitas.

- Mendorong warga aktif dalam kerja-kerja riset, pengarsipan dan

pendokumentasian pengetahuan adat mollo

49
- Menyebarluaskan pengetahuan adat mollo ke dalam model-model

pendidikan kritis, alternatif dan kontekstual yang dikembangkan

bersama warga aktif.

Visi :

Mewujudkan preservasi budaya dan revitalisasi kampong dalam semangat

kerja kolaborasi dan solidaritas antar warga aktif.

4.2 Profil Responden

4.2.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini di klasifikasi menjadi dua yaitu Laki-laki dan Perempuan.

Tabel 4.1

Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

Perempuan 25 71,43

Laki-laki 10 28,57

Jumlah 35 100,00

Berdasarkan tabel tersebut dapat di gambarkan responden yang mengisi

kuesioner penelitian ini, bahwa presentase dari perempuan lebih besar dari pada

laki-laki dengan nilai presentase perempuan sebesar 71,43% dan laki-laki sebesar

28,57%. Dapat disimpulkan bahwa para anggota komunitas Lakoat Kujawas lebih

didominasi oleh perempuan dari pada laki-laki. Kerena Di Komunitas ini

50
perempuan lebih berusaha untuk mendalami kegiatan usaha dibandingkan laki-

laki.

4.2.2 Responden Berdasarkan Usia

Dalam penelitian ini peneliti mengklasifikasikan Usia dalam beberapa

bagian yaitu 16-25 tahun,26-35 tahun, dan 36-45 tahun.

Tabel 4.2

Berdasarkan Usia

Umur Frekuensi Presentase (%)

16-25 18 51,43

26-35 11 31,43

36-45 6 17,14

Jumlah 35 100,00

Berdasarkan tabel tersebut dapat di gambarkan responden yang mengisi

kuesioner penelitian ini berkisar antara usia 16-25 tahun sebesar 51,43%, 26-35

tahun sebesar 31,43%, dan 36-45 tahun sebesar 17,14%. Dilihat dari jumlah

persentase usia tersebut, bahwa para anggota komunitas Lakoat Kujawas

didominasi pada kisaran umur 16-25 tahun sebesar 51,43%. Depkes RI

menyebutkan bahwa usia produktif adalah antara 15-54 tahun. Dalam penelitian

ini usia yang diambil adalah umur 20-35 tahun yang dianggap mendominasi,

karena pada usia tersebut masih termasuk usia kerja yang produktif. Tenaga kerja

yang usianya sudah lanjut ( > 41 tahun ) kemampuan dalam beradaptasinya mulai

mengalami penurunan karena adanya penurunan fungsi organ di dalam tubuhnya

(Roestam,2003).

51
4.2.3 Responden Berdasarkan Pendidikan

Dalam penelitian ini, pendidikan diklasifikasikan ke dalam jenjang SMP,

SMA/SMK, dan Sarjana.

Tabel 4.3

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase (%)

SMP 11 31,43

SMA 15 42,86

SARJANA 9 25,71

Jumlah 35 100,00

Berdasarkan tabel tersebut responden yang mengisi kuesioner

dengan presentase berdasarkan pendidikan terakhir yaitu SMP 31,43%,

SMA/SMK 42,86%, dan Sarjana 25,71%. Dapat di simpulkan bahwa para

anggota komunitas Lakoat Kujawas lebih didominasi oleh para anggota

dengan lulusan SMA/SMK sebesar 42,86%. Hal ini dikarenakan karena

keterbatasan ekonomi dan tidak mampu melanjutkan studi banyak anggota

yang memulai untuk membuat usaha atau berwirausaha.

4.3 Teknik Analisis Data

4.3.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

menggunakan Garis Kontinum yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi unit

analisis berdasarkan tanggapan responden terhadap variabel penelitian. Untuk

52
dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tanggapan responden

terhadap variabel penelitian yang telah diturunkan ke dalam item-item pertanyaan

yang kemudian jawaban akan item-item tersebut dikategorikan menjadi 5 kategori

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

4.3.1.1 Pembelajaran Kewirausaahaaan pada Komunitas Lakoat

Kujawas

Dalam penelitian ini, pembelajaran kewirausahaan diukur dengan

menggunakan 3 item pertanyaan.

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pembelajaran

Kewirausahaan

Tanggapan Responden
Capaian Kriteria
No. Pernyataan STS TS RG S SS
Penilaian
1 2 3 4 5 ∑ %

Sarana dan Prasarana pembelajaran


459 87,52 Sangat Tinggi
kewirausahaan

1. Item 1 0 1 1 20 13 163 93,14 Sangat Tinggi

2. Item 2 0 0 3 10 22 153 87.42 Sangat Tinggi

3. Item 3 0 0 2 11 22 143 81,71 Tinggi

Kondisi Lingkungan Pembelajaran


454 86,47 Sangat Tinggi
Kewirausahaan

4. Item 4 0 0 0 11 24 140 80,00 Tinggi

5. Item 5 0 0 0 16 19 156 89,14 Sangat Tinggi

53
6. Item 6 0 0 0 12 23 158 90,28 Tinggi

Silabus pembelajaran kewirausahaan 442 86,28 Sangat Tinggi

7. Item 7 0 0 5 20 10 162 92,57 Sangat Tinggi

8. Item 8 0 0 1 21 13 152 86,85 Sangat Tinggi

9. Item 9 0 0 3 13 19 146 83,42 Sangat Tinggi

Rata-rata skor variabel Pembelajaran


1355 86,75 Sangat Tinggi
Kewirausahaan (X1)

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

Dari tabel tanggapan anggota komunitas Lakoat Kujawas yang

menjadi responden menunjukkan nilai rata-rata tinggi yakni pada kategori

sedang dan tinggi. Dari hasil pengolahan tabel diatas, dapat dilihat bahwa

skor total untuk variabel pembelajaran kewirausahaan (X1) adalah 1355

atau 86,75% dari skor ideal 1.575 artinya bahwa pembelajaran

kewirausahaan pada komunitas Lakoat Kujawas tinggi sebagaimana yang

dirasakan. Dimana hasil pengolahan data, jumlah skor tersebut dapat

digambarkan kedalam garis kontinum, sebagai berikut.

54
Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi

20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

86,75%

Gambar 4.1

Garis Kontinum Variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X1)

Dari gambar garis kontinum diatas terlihat skor total variabel

pembelajaran kewirausahaan (X1) berada pada rentang 84,0% - 100%

dengan nilai sebesar 86,75%, sehingga tanggapan responden mengenai

variabel pembelajaran kewirausahaan (X1) berada pada kategori sangat

tinggi. Dengan demikian sarana dan prasaraana serta kondisi lingkungan

yang berada di sekitar komunitas Lakoat Kujawas sangat mendukung para

anggotanya dalam melakukan kegiatan kewirausahaan.

4.3.1.2 Sikap Kewirausahaan pada Komunitas Lakoat Kujawas

Dalam penelitian ini, sikap kewirausahaan diukur dengan

menggunakan 8 item pertanyaan.

55
Tabel 4.5

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Sikap Kewirausahaan

Tanggapan Responden
Capaian Kriteria
No. Pernyataan STS TS RG S SS
Penilaian
1 2 3 4 5 ∑ %

Penuh Percaya Diri 469 89,33 Sangat Tinggi

1. Item 1 0 1 1 20 13 150 85,71 Sangat Tinggi

2. Item 2 0 0 3 10 22 159 90,86 Sangat Tinggi

3. Item 3 0 0 2 11 22 160 91,42 Sangat Tinggi

Memiliki Inisiatif 486 92,76 Sangat Tinggi

4. Item 4 0 0 0 11 24 164 93,71 Sangat Tinggi

5. Item 5 0 0 0 16 19 159 90,86 Sangat Tinggi

6. Item 6 0 0 0 12 23 163 93,14 Sangat Tinggi

Memiliki Jiwa Kepemim pinan 453 86,28 Sangat Tinggi

7. Item 7 0 0 5 20 10 145 82,86 Tinggi

8. Item 8 0 0 1 21 13 152 86,86 Sangat Tinggi

9. Item 9 0 0 3 13 19 156 89,14 Sangat Tinggi

Berani Mengambil Risiko Dengan Penuh


439 83,61 Sangat Tinggi
Perhitungan
10. Item 10 0 0 0 21 14 154 88,00 Sangat Tinggi

11. Item 11 0 0 1 26 8 147 84,00 Sangat Tinggi

12. Item 12 2 3 3 14 13 138 78,85 Tinggi

Rata-rata skor variabel Sikap Kewirausahaan (X2) 1247 87,99 Sangat Tinggi
Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

56
Dari tabel tanggapan anggota komunitas Lakoat Kujawas yang

menjadi responden menunjukkan nilai rata-rata sangat tinggi yakni pada

kategori tinggi dan sangat tinggi. Dari hasil pengolahan tabel diatas, dapat

dilihat bahwa skor total untuk variabel sikap kewirausahaan (X2) adalah

1247 atau 87,99% dari skor ideal 2.100 artinya bahwa sikap

kewirausahaan pada komunitas Lakoat Kujawas sangat tinggi

sebagaimana yang dirasakan. Dimana hasil pengolahan data, jumlah skor

tersebut dapat digambarkan kedalam garis kontinum, sebagai berikut.

Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi

20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

87,99%

Gambar 4.2

Garis Kontinum Variabel Sikap Kewirausahaan (X2)

Dari gambar kontinum diatas terlihat skor total variabel sikap

kewirausahaan (X2) berada pada rentang 84,0% - 100,0% dengan nilai

57
sebesar 87,99%, sehingga tanggapan responden mengenai variabel sikap

kewirausahaan (X2) berada pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian

maka para anggota komunitas Lakoat Kujawas memiliki sikap dan tingkah

laku yang penuh percaya diri sebagai anggota komunitas pada Lakoat

Kujawas.

4.3.1.3 Motivasi Berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas

Dalam penelitian ini, Motivasi Berwirausaha diukur dengan

menggunakan 10 item pertanyaan.

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi Berwirausaha

Tanggapan Responden
Capaian Kriteria
No. Pernyataan STS TS RG S SS
Penilaian
1 2 3 4 5 ∑ %

Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil 452 87,23 Tinggi

1. Item 1 0 0 4 13 18 154 88,00 Tinggi

2. Item 2 0 1 4 18 12 146 83,42 Sangat Tinggi

3. Item 3 1 0 0 12 21 158 90,28

Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam


464 88,37 Sangat Tinggi
Berwirausaha

4. Item 4 0 0 0 17 18 158 90,28 Sangat Tinggi

5. Item 5 0 0 6 12 17 151 86,28 Sangat Tinggi

6. Item 6 0 0 1 18 16 155 88,57 Sangat Tinggi

Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan 431 82,83 Tinggi

7. Item 7 0 2 3 13 17 150 85,71 Sangat Tinggi

58
8. Item 8 4 2 2 11 16 138 78,85 Tinggi

9. Item 9 0 0 7 13 15 148 84,57 Sangat Tingg

Adanya Penghargaan dalam Berwirausaha 418 79,61 Tinggi

10. Item 10 5 5 1 11 13 127 72,57 Tinggi

11. Item 11 0 0 4 12 19 155 88,57 Sangat Tinggi

12. Item 12 3 5 3 6 18 136 77,71 Tinggi

Adanya Kegiatan yang Menarik dalam


459 87,42 Sangat Tinggi
Berwirausaha

13. Item 13 1 2 3 10 19 149 85,14 Sangat Tinggi

14. Item 14 0 1 4 13 17 151 86,28 Sangat Tinggi

15. Item 15 0 1 4 13 17 159 90,85 Sangat Tinggi

Rata-rata skor variabel Motivasi Berwirausaha


2224 85,09 Sangat Tinggi
(X3)

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

Dari tabel 4.6 tanggapan anggota komunitas Lakoat Kujawas yang

menjadi responden menunjukkan nilai rata-rata sangat tinggi yakni pada

kategori tinggi dan sangat tinggi. Dari hasil pengolahan tabel diatas, dapat

dilihat bahwa skor total untuk variabel motivasi berwirausaha (X3) adalah

2224 atau 85.09% dari skor ideal 2.625 artinya bahwa motivasi

berwirausahaa pada komunitas Lakoat Kujawas sangat tinggi sebagaimana

yang dirasakan. Dimana hasil pengolahan data, jumlah skor tersebut dapat

digambarkan kedalam garis kontinum, sebagai berikut.

59
Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi

20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

85,09%

Gambar 4.3

Garis Kontinum Variabel Motivasi Berwirausaha (X3)

Dari gambar kontinum diatas terlihat skor total variabel motivasi

berwirausaha (X3) berada pada rentang 84,0% - 100,0% dengan nilai

sebesar 85.09%, sehingga tanggapan responden mengenai variabel

motivasi berwirausaha (X3) berada pada kategori sangat tinggi. Dengan

demikian maka kegiatan yang ada pada komunitas Lakoat Kujawas sangat

menarik untuk dilakukan sehingga dapat memotivasi para anggotanya

untuk terus berusaha dalam meraih tujuan atau harapan mereka.

4.3.1.4 Minat Berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas

Dalam penelitian ini, minat berwirausaha diukur dengan

menggunakan 16 item pertanyaan.

60
Tabel 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Berwirausaha

Tanggapan Responden
Capaian Kriteria
No. Pernyataan STS TS RG S SS
Penilaian
1 2 3 4 5 ∑ %

Ketertarikan Terhadap Kewirausahaan 459 87,51 Sangat Tinggi

1. Item 1 0 0 0 12 23 163 93,42 Sangat Tinggi

2. Item 2 0 0 4 14 17 153 87,42 Sangat Tinggi

3 Item 3 1 0 9 10 15 143 81,71 Tinggi

Kesediaan Untuk Terlibat Dalam Kegiatan


724 86,47 Sangat Tinggi
Kewirausahaan

4. Item 4 1 3 4 14 13 140 80,00 Tinggi

5. Item 5 0 0 1 21 13 156 89,14 Sangat Tinggi

6. Item 6 0 1 0 14 20 158 90,28 Sangat Tinggi

Melihat Peluang Untuk Berwirausaha 460 87,52 Sangat Tinggi

7. Item 7 0 0 1 11 23 162 92,57 Sangat Tinggi

8. Item 8 0 0 4 15 16 152 86,58 Sangat Tinggi

9. Item 9 0 1 9 8 17 146 83,42 Tinggi

Memanfaatkan Potensi yang Dimiliki Untuk


480 91,42 Sangat Tinggi
Berwirausahaa

10. Item 10 0 0 3 17 15 152 86,85 Sangat Tinggi

11. Item 11 0 0 1 11 23 162 92,57 Sangat Tinggi

12. Item 12 0 0 0 9 26 166 94,85 Sangat Tinggi

61
Keberanian dalam Menghadapi Risiko 459 87,04 Sangat Tinggi

13. Item 13 0 0 1 12 22 161 92,00 Sangat Tinggi

14. Item 14 0 0 1 17 17 156 89,14 Sangat Tinggi

15. Item 15 0 1 10 12 12 140 80,00 Tinggi

Keberanian dalam Menghadapi Tantangan 448 85,33 Sangat Tinggi

16. Item 16 1 2 2 13 17 148 84,57 Sangat Tinggi

17. Item 17 0 0 4 14 18 154 88,00 Sangat Tinggi

18. Item 18 0 1 4 18 12 146 83,42 Tinggi

Perasaan Senang Terhadap Kegiatan


467 61,94 Sedang
Kewirausahaan

19. Item 19 1 0 0 13 21 158 90,28 Sangat Tinggi

20. Item 20 0 0 0 17 18 158 90,28 Sangat Tinggi

21. Item 21 0 0 6 12 17 151 86,28 Sangat Tinggi

Keinginan Untuk Mewujudkan Cita-Cita dalam


464 88,38 Sangat Tinggi
Kewirausahaan

22. Item 22 0 0 1 18 16 155 88,57 Sangat Tinggi

23. Item 23 0 0 1 18 16 155 88,57 Sangat Tinggi

24. Item 24 0 0 3 15 17 154 88,00 Sangat Tinggi

Rata-rata skor variabel Minat Berwirausaha (Y) 3961 84,45 Sangat Tinggi

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

Dari tabel tanggapan anggota komunitas Lakoat Kujawas yang

menjadi responden menunjukkan nilai rata-rata sangat tinggi yakni pada

kategori tinggi dan sangat tinggi. Dari hasil pengolahan tabel diatas, dapat

62
dilihat bahwa skor total untuk variabel minat berwirausaha (Y) adalah

3961 atau 84,45% dari skor ideal 4.200 artinya bahwa minat

berwirausahaa pada komunitas Lakoat Kujawas sangat tinggi sebagaimana

yang dirasakan. Dimana hasil pengolahan data, jumlah skor tersebut dapat

digambarkan kedalam garis kontinum, sesbagai berikut.

Sangat Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi

20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%

Sumber: Data primer, 2021 (diolah)

84,45%

Gambar 4.4

Garis Kontinum Variabel Minat Berwirausaha (Y)

Dari gambar kontinum diatas terlihat skor total variabel minat

berwirausaha (Y) berada pada rentang 84,0% - 100,0% dengan nilai

sebesar 84,45%, sehingga tanggapan responden mengenai variabel minat

berwirausaha (Y) berada pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian

maka para anggota komunitas Lakoat Kujawas memiliki ketertarikan

untuk berwirausaha dengan melihat peluang dan memanfaaatkan potensi

alam yang dimiliki sehingga mereka dapat mencapai tujuan dari komunitas

63
Lakoat Kujawas untuk dapat menciptakan generasi-generasi muda yang

dapat berkreativitas dan berinovasi.

4.3.2 Analisis Inferensial

4.3.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini

dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh

pembelajaran kewirausahaan, sikap, dan motivasi berwirausaha terhadap

minat berwirausaha. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear

berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 21. Hasil pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran tabel

berikut ini.

Tabel 4.9

Berdasarkan pada tabel di atas Hasil Analisis Linear Berganda di atas

terdapat persamaan sebagai berikut:

Y= 8,427+ ,1,503X1 + 0,195X2 + 0,434X3

Dari persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut:

64
a) Berdasarkan hasil uji regresi yang diperoleh maka nilai konstanta adalah

8,427 satuan. Yang bermakna jika nilai dari pemebelajaran kewirausahaan,

sikap, dan motivasi berwirausaha sama dengan 0 maka nilai minat

berwirausaha mengalami kenaikan sebesar 8,427 satuan.

b) Koefisien regresi variable pembelajaran kewirausahaan, sebesar 1,503

satuan. Artinya jika nilai pembelajaran kewirausahaan, mengalami

kenaikan sebesar 1 satuan dan variabelnya tetap maka minat berwirausaha

akan mengalami kenaikan sebesar 1,503 satuan.

c) Koefisien regresi variable sikap kewirausahaan sebesar 0,195 artinya jika

nilai sikap kewirausahaan mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, dan

variabelnya tetap maka minat berwirausaha akan mengalami penurunan

sebesar 0,195 satuan.

d) Koefisien regresi variable motivasi berwirausaha sebesar 0,434 artinya

jika nilai motivasi berwirausaha mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, dan

variabelnya tetap maka minat berwirausaha akan mengalami kenaikan

sebesar 0,434 satuan.

4.4.2 Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Selebihnya apabila hasil Uji T untuk menjelaskan pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen, dapat dilihat pada tabel

berikut:

65
Tabel 4.10

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dilakukan pengujian secara parsial

menggunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat

Berwirausaha Pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas

a) Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : Pembelajaran Kewirausahaan tidak berpengaruh

Terhadap Minat Berwirausaha pada Anggota

Komunitas Lakoat Kujawas.

H1 : Pembelajaran Kewirausahaan berpengaruh Terhadap

Minat Berwirausaha pada Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas.

b) Menentukan thitung dan signifikansi

pada tabel Coefficient di peroleh thitung (12,358) sedangkan

signifikansi sebesar 0,000.

c) Menentukan ttabel

Dalam menentukan ttabel dilakukan dengan rumus df=n-k-1

= 35-1-1 = 33, (n = jumlah responden, k = jumlah variabel

66
independen) α = 0,05 pengujian satu sisi, signifikan = 0,05,

maka di peroleh ttabel = 2,035.

d) Kriteria pengujian

- Jika thitung > ttabel atau signifikansi < α, maka H0

ditolak dan H1 diterima.

- Jika thitung < ttabel atau signifikansi > α, maka H0

diterima dan H1 ditolak.

e) Membandingkan antara thitung, ttabel dan signifikansi dengan

alpha.

Nilai thitung lebih besar dari ttabel ((12,358) > 2,035) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari α ( 0,000 < 0,05 ).

f) Kesimpulan

Berdasarakn penjelasan di atas maka dapat di tarik

kesimpulan dengan thitung (12,358) > ttabel (2,035) dan

tingkat signifikansi ( 0,000< 0,05 ), maka H0 ditolak dan

H1 diterima. artinya Pembelajaran Kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Minat

Berwirausaha pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

2. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Terhadap Minat

Berwirausaha Pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas

a) Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : Sikap Kewirausahaan tidak berpengaruh Terhadap

Minat Berwirausaha pada Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas.

67
H1 : Sikap Kewirausahaan berpengaruh Terhadap Minat

Berwirausaha pada Anggota Komunitas Lakoat

Kujawas.

b) Menentukan thitung dan signifikansi

pada tabel Coefficient di peroleh thitung (2,028) sedangkan

signifikansi sebesar 0,051.

c) Menentukan ttabel

Dalam menentukan ttabel dilakukan dengan rumus df=n-k-1

= 35-1-1 = 33, (n = jumlah responden, k = jumlah variabel

independen) α = 0,05 pengujian dua sisi, signifikan = 0,05,

maka di peroleh ttabel = 2,035.

d) Kriteria pengujian

- Jika thitung > ttabel atau signifikansi < α, maka H0

ditolak dan H1 diterima.

- Jika thitung < ttabel atau signifikansi > α, maka H0

diterima dan H1 ditolak.

e) Membandingkan antara thitung, ttabel dan signifikansi dengan

alpha.

Nilai thitung lebih kecil dari ttabel (2,028) < (2,035) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari α ( 0,051 > 0,05 ).

f) Kesimpulan

Berdasarakn penjelasan di atas maka dapat di tarik

kesimpulan dengan thitung (2,028) < ttabel (2,035) dan tingkat

signifikansi ( 0,051 > 0,05 ), maka H0 di terima dan H1 di

68
tolak. Artinya Sikap Kewirausahaan tidak berpengaruh

positif dan signifikan Terhadap Minat Berwirausaha pada

Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

3. Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat

Berwirausaha Pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas

a) Menentukan Hipotesis Statistik

H0 : Motivasi Berwirausaha tidak berpengaruh Terhadap

Minat Berwirausaha pada Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas.

H1 : Pembelajaran Kewirausahaan berpengaruh Terhadap

Minat Berwirausaha pada Anggota Komunitas

Lakoat Kujawas.

b) Menentukan thitung dan signifikansi

pada tabel Coefficient di peroleh thitung (5,879) sedangkan

signifikansi sebesar 0,000.

c) Menentukan ttabel

Dalam menentukan ttabel dilakukan dengan rumus df=n-k-1

= 35-1-1 = 33, (n = jumlah responden, k = jumlah variabel

independen) α = 0,05 pengujian dua sisi, signifikan = 0,05,

maka di peroleh ttabel = 2,035.

d) Kriteria pengujian

- Jika thitung > ttabel atau signifikansi < α, maka H0

ditolak dan H1 diterima.

69
- Jika thitung < ttabel atau sig\nifikansi > α, maka H0

diterima dan H1 ditolak.

e) Membandingkan antara thitung, ttabel dan signifikansi dengan

alpha.

Nilai thitung lebih besar dari ttabel (5,879) > 2,035) dan nilai

signifikansi lebih kecil dari α ( 0,000 < 0,05 ).

f) Kesimpulan

Berdasarakn penjelasan di atas maka dapat di tarik

kesimpulan dengan thitung (5,879) > ttabel (2,035) dan tingkat

signifikansi ( 0,000 < 0,05 ), maka H1 di terima dan H0 di

tolak. Artinya Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif

dan signifikan Terhadap Minat Berwirausaha pada Anggota

Komunitas Lakoat Kujawas.

2. Uji F

Tabel 4.11

Sumber : Data Primer,Diolah (2021)

70
Berdasarkan pada tabel di atas maka terdapat tahap – tahap pengujian

sebagai berikut :

a) Hipotesis Statistik :

H0 : PembelajaranKewirausahaan, Sikap Berwirausaha, dan Motivasi

Berwirausaha Tidak Berpengaruh terhadap Minat Berwirausaha Pada

Anggota Komunitas Lakoat Kujawas

H1 : PembelajaranKewirausahaan, Sikap Berwirausaha, dan Motivasi

Berwirausaha Berpengaruh Terha dap Minat Berwiusaha Pada Anggota

Komunitas Lakoat Kujawas

b) Membandingkan antara Fhitung, Ftabel dan signifikansi dengan alpha.

Nilai Fhitunglebih besar dari Ftabel (224,020>2,52) dan nilai signifikansi lebih

kecil dari α (0,000< 0,05).

c) Kesimpulan

Berdasarakn penjelasan di atas maka dapat di tarik kesimpulan dengan

Fhitung(224,020) > Ftabel (2,52) dan tingkat signifikansi (0,000< 0,05 ), maka H0

ditolak dan Ha di terima artinya Motivasi Berwirausaha berpegaruh siknifikan

terhadap Minat Berwiusaha Pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan R2 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel yang biasanya dinyatakan dalam presentase

dengan rumus koefiseien determinasi sebagai berikut :

71
Kd = r 2 x100%

Keterangan :

Kd: Koefisien Determinasi

r2 : Nilai Koefisien Korelasi

- jika Kd mendeteksi nol 0, maka pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependent lemah.

- jika Kd mendeteksi satu 1, maka pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependent kuat.

Tabel 4.12

UJI DETERMINASI

Berdasarkan Tabel di atas Hasil Uji Determinasi di atas menunjukkan bahwa

nilai R square sebesar 952 berarti nilai koefisien determinasi adalah 95,2%.

Artinya variable minat berwirausaha sebenarnya 95,2% dijelaskan oleh variabel

pembelajaran kewirausahaan atau (X1), sikap berwirausaha (X2), dan motivasi

berwirausaha (X3) sisanya 4,8% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di

teliti oleh peneliti dalam penelitian ini. Hasil ini juga menyimpulkan bahwa nilai

KD lebih mendekati 0, artinya variabel indepnden Pembelajaran Kewirausahaan

(X1), Sikap Kewirausahaan (X2), dan Motivasi Berwirausaha dalam

72
memengaruhi Minat Berwirausaha Pada Anggota Komunitas Lakoat Kujawas

relatih lemah.

1.4 Pembahasan

1) Analisis Deskriptif Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan, Sikap,

Motivasi Berwirausaha dan Minat Berwirausaha Pada Komunitas

Lakoat Kujawas.

Berdasarkan analisis deskriptif pada variabel pembelajaran

kewirausahaan dapat diketahui bahwa dari jumlah responden sebanyak 35,

memperoleh capaian variabel sebesar 1355 atau 86,75% yang berada pada

kategori tinggi dengan 9 item yang barada pada kriteria sangat tinggi. Hal

ini menunjuk kan bahwa pembelajaran kewirausahaan pada komunitas

Lakoat Kujawas tinggi sebagaimana yang dirasakan. Dengan demikian,

pembelajaran tentang kewirausahaan yang dilakukan di dalam Komunitas

Lakoat Kujawas dapat menjadi baik karena adanya fasilitas pendukung

seperti sarana dan prasaraana serta kondisi lingkungan yang berada di

sekitar komunitas Lakoat Kujawas yang sangat mendukung para

anggotanya dalam melakukan kegiatan kewirausahaan.

Berdasarkan analisis deskriptif pada variabel sikap dapat diketahui

bahwa dari jumlah responden sebanyak 35, memperoleh capaian variabel

sebesar 1247 atau 87,99% yang berada pada kategori sangat tinggi dengan

12 item yang barada pada kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa sikap pada komunitas Lakoat Kujawas sangat tinggi sebagaimana

yang dirasakan. Dengan demikian maka para anggota komunitas Lakoat

73
Kujawas memiliki sikap dan tingkah laku yang penuh percaya diri sebagai

anggota komunitas pada Lakoat Kujawas.

Berdasarkan analisis deskriptif pada variabel motivasi

berwirausaha dapat diketahui bahwa dari jumlah responden sebanyak 35,

memperoleh capaian variabel sebesar 2224 atau 85,09% yang berada pada

kategori sangat tinggi dengan 15 item yang barada pada kriteria sangat

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berwirausahaa pada

komunitas Lakoat Kujawas sangat tinggi sebagaimana yang dirasakan.

Dengan demikian maka kegiatan yang ada pada komunitas Lakoat

Kujawas sangat menarik untuk dilakukan sehingga dapat memotivasi para

anggotanya untuk terus berusaha dalam meraih tujuan atau harapan

mereka.

Berdasarkan analisis deskriptif pada variabel minat berwirausaha

dapat diketahui bahwa dari jumlah responden sebanyak 35, memperoleh

capaian variabel sebesar 3961 atau 84,45% yang berada pada kategori

sangat tinggi dengan 24 item yang barada pada kriteria sangat tinggi. Hal

ini menunjukkan bahwa minat berwirausahaa pada komunitas Lakoat

Kujawas sangat tinggi sebagaimana yang dirasakan. Dengan demikian

maka para anggota komunitas Lakoat Kujawas memiliki ketertarikan

untuk berwirausaha dengan melihat peluang dan memanfaaatkan potensi

alam yang dimiliki sehingga mereka dapat mencapai tujuan dari komunitas

Lakoat Kujawas untuk dapat menciptakan generasi-generasi muda yang

dapat berkreativitas dan berinovasi.

74
2) Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Secara Parsial

Terhadap Minat Berwirausaha Pada Komunitas Lakoat

Kujawas

Berdasarkan hasil uji t nilai thitung (12,358) > ttabel (2,035) dengan

tingkat signifikansi (0,00 < 0,05), maka H1 di terima dan H0 di tolak.

artinya Pembelajaran Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

Terhadap Minat Berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas. Hal ini

terjadi karena pembelajaran kewirausahaan yang ada pada komunitas

lakoat kujawas dipelajari secara mendalam, dan dapat memanfaatkan

peluang yang ada di sekitar komunitas.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Christianingrum Dan Erita Rosalina, 2017) tentang Pengaruh

pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha dengan hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Kewirausahaan memberikan

pengaruh positif untuk menumbuhkan minat berwirausaha.

Dalam praktek yang terjadi pada objek penelitian di lakoat kujawas

terkait dengan pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha,

para anggota komunitas lakoat kujawas mendapatkan pembelajaran secara

formal melalui pendidikan. Pembelajaran kewirausahaan dilakukan

dengan melakukan workshop dan eksperimen. Workshop dilakukan terkait

dengan topik- topik atau permasalahan- permasalahan yang sedang terjadi

di sekitar kita. Eksperimen juga dilakukan sebagai bentuk pembelajaran

langsung terkait dengan cara pengolahan hasil pertanian dari buah lakoat

75
menjadi sebuah olahan yang memiliki daya saing ekonomis. Namun

kegiatan seperti workshop dan eksperimen yang dilakukan sangat

membutuhkan kehadiran dari para anggota komunitas, agar pembelajaran

yang diberikan dapat dipahami dan dimengerti oleh para anggota

komunitas lakoat kujawas. Sehingga dapat menumbuhkan minat

berwirausaha bagi para anggota komunitas lakoat kujawas. Akan tetapi,

permasalahan yang sering terjadi di dalam komunitas lakoat kujawas

adalah tentang kehadiran dari para anggotanya, dimana bahwa tidak semua

anggota komunitas dapat hadir dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan

karena adanya kesibukan- kesibukan pribadi. Sehingga dapat dilihat dari

hasil analisis bahwa pembelajaran kewirausahaan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap minat berwirausaha.

3) Pengaruh Sikap Secara Parsial Terhadap Minat Berwirausaha

Pada Komunitas Lakoat Kujawas

Berdasarkan hasil uji t nilai thitung (2.028) < ttabel (2,035) dan tingkat

signifikansi (0,051 > 0,05), maka H1 di tolak dan H0 di terima. Artinya

Sikap Kewirausahaan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan

Terhadap Minat Berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas. Hal ini

mengindikasikan bahwa dalam kewirausahaan, sikap kewirausahaan tidak

diperlukan sebagai pembentuk karakter dalam berwirausaha.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Rifkhan, 2017) tentang Pengaruh sikap dan motivasi berwirausaha

terhadap minat berwirausaha mahasiswa Akuntansi Universitas Pamulang,

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap tidak berpengaruh

76
terhadap minat berwirausaha dan motivasi berpengaruh terhadap minat

berwirausaha, sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap tidak mempunyai

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha dan

motivasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha.

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian di atas, dapat disimpulkan

bahwa sikap tidak berpengaruh posistif dan tidak signifikan terhadap

minat berwirausaha. Hal ini dikarenakan sebagaian besar para anggota

komunitas lakoat kujawas belum memahami tentang wirausaha. Selain itu,

pengalaman dalam menjalankan sebuah wirausaha juga menjadi sebuah

pembentukan karakter (sikap). Sehingga akan menjadi sulit ketika kita

ingin membentuk sikap seseorang dalam berwirausaha namun orang

tersebut tidak memahami tentang wirausaha dan cara berwirausaha.

4) Pengaruh Motivasi Berwirausaha Secara Parsial Terhadap Minat

Berwirausaha Pada Komunitas Lakoat Kujawas

Berdasarkan hasil uji t nilai thitung (5,879) > ttabel (2,035) dan tingkat

signifikansi (0,000 < 0,05), maka H1 di terima dan H0 di tolak. Artinya

Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Minat

Berwirausaha pada Komunitas Lakoat Kujawas. Hal ini menunjukkan

bahwa motivasi berwirausaha sangat dibutuhkan dalam komunitas lakoat

kujawas sebagai dorongan bagi para pemuda yang ada di dalam komunitas

untuk memiliki semangat dalam berwirausaha.

77
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Qurratul Aini dan Farah Oktafanim, 2020) tentang Pengaruh

pembelajaran kewirausahaan, motivasi berwirausaha dan lingkungan

keluarga terhadap minat berwirausaha, dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa Ada dampak positif dan signifikan antara

pengetahuan kewirausahaan, motivasi wirausaha, dan lingkungan

keluarga, baik secara simultan dan sebagian pada minat wirausaha

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian terdahulu terkait dengan

motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha, dapat disimpulkan

bahwa motivasi sangat diperlukan sebagai pendorong bagi para anggota

komunitas lakoat kujawas dalam menumbuhkan minat berwirausaha.

Dalam komunitas lakoat kujawas, kepedulian terhadap kelestarian alam

dan pelestarian adat istiadat menjadi pendorong bagi para anggota

komunitas lakoat kujawas untuk harus terus berkarya sehingga para

anggota komunitas lakoat kujawas dapat terus melestarikan indahnya

kekayaan alam yang mereka miliki dan berbagai ragam budaya yang harus

terus dilestarikan. Dengan mengadakan event- event terkait dengan hasil

panen dan ritual- ritual keagaman, diharapkan agar semua anggota

komunitas lakoat kujawas dapat menumbuhkan minat berwirausaha dalam

memanfaatkan kekayaan alam yang ada.

5) Pesngaruh Pembelajaran Kewirausahaan, Sikap, dan Motivasi

Berwirausaha secara Simultan Terhadap Minat Berwirausaha

Pada Komunitas Lakoat Kujawas.

78
Berdasarkan hasil uji F nilai Fhitung (224,020) > Ftabel (2,52) dan

tingkat signifikansi (0,000 < 0,05), maka H1 di terima dan H0 di tolak.

Artinya Pembelajaran Kewirausahaan, Sikap, dan Motivasi Berwirausaha

berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Minat Berwirausaha pada

Komunitas Lakoat Kujawas. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran

kewirausahaan, sikap, dan motivasi berwirausaha sangat dibutuhkan dalam

komunitas lakoat kujawas sebagai dorongan bagi para pemuda yang ada di

dalam komunitas untuk memiliki semangat atau minat dalam

berwirausaha.

Berdasarkan Hasil Uji Determinasi menunjukkan bahwa nilai R

square sebesar 0,952 berarti nilai koefisien determinasi adalah 95,2%,

artinya bahwa variabel pembelajaran kewirausahaan (X1), sikap (X2), dan

motivasi berwirausaha (X3) secara simultan berpengaruh Terhadap minat

berwirausaha (Y) sebesar 95,2%, dan sisanya 4,8% di pengaruhi oleh

variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Dengan demikian,

dapat dijelaskan bahwa berdasarkan kriteria yang ada variabel

pembelajaran kewirausahaan (X1), sikap (X2), dan motivasi berwirausaha

(X3) mempunyai pengaruh yang relatif kuat terhadap minat berwirausaha

pada komunitas lakoat kujawas karena menghasilkan koefisien

determinasi 0,952 atau lebih mendekati satu (1).

79
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa;

1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rata-rata skor pada

variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X1), Sikap (X2), Motivasi

Berwirausaha (X3) dan minat berwirausaha (Y) mempunyai kategori

penilaian tinggi dan sangat tinggi

2. Hasil uji hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel

pembelajaran kewirausahaan (X1) berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap minat berwirausaha (Y) pada Komunitas Lakoat

Kujawas.

3. Hasil uji hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel

sikap (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

berwirausaha (Y) pada Komunitas Lakoat Kujawas.

4. Hasil uji hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel

motivasi berwirausaha (X3) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat berwirausaha (Y) pada Komunitas Lakoat Kujawas.

5. Hasil uji secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel

Pembelajaran Kewirausahaan (X1), Sikap (X2), dan Motivasi

Berwirausaha (X3) berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Minat

Berwirausaha (Y) pada Komunitas Lakoat Kujawas.

80
5.2 Saran

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengembangkan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan

kelanjutan studi ilmiah dengan bidang kajian yang sama.

1. Bagi Komunitas Lakoat Kujawas, kedepannya dapat terus

meningkatkan dan memberikan edukasi tentang pentingnya

berwirausaha pada generasi muda sehingga mereka dapat

menumbuhkan semangat atau minat terhadap kegiatan berwirausaha.

Hal ini dikarenakan dapat membuat para anggota komunitas termotivasi

dalam berwirausaha.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya, yang ingin melakukan penelitian serupa

diharapkan untuk memperkaya wawasan dengan cara menambahkan

beberapa teori lain terkait dengan variabel Pembelajaran

Kewirausahaan (X1), Sikap (X2), Motivasi Berwirausaha (X3) Dan

minat berwirausaha (Y). Dan juga bagi para peneliti selanjutnya

diharapkan untuk mencari indikator-indikator lain dari masing-masing

variabel Pembelajaran Kewirausahaan (X1), Sikap (X2), Motivasi

Berwirausaha (X3) Dan minat berwirausaha (Y).

81
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Jurnal :

Agustina, C dan Sularto, L.(2011).” Intensi Kewirausahaan Mahasiswa (Studi

Perbandingan antara Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu

Komputer)”.Proceding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur, &

Sipil), 1, (ISSN: 1858 - 2559), E-63 – E-69.

Ajezen, I. (2005). Attidutes, personality, and behaviour. New York: Open

University Press.

Anoraga, Pandji dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan

Usaha Kecil. Semarang: Rineka Cipta

Astiti, Y. W. (2014). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi

Berwirausaha dan Keterampilan Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan

Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Azwar, S. 2000. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Jogjakarta: Pustaka

Pelajar Jogja Offset.

82
Basrowi. (2016). Kewirausaha: Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia

Indonesia

Baum, J. R., Frese, M., & Baron, R. A. (2007). The psychology of

entrepreneurship. Mahwa, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Borasi, R., & Finnigan, K. (2010). Entrepreneurial attitudes and behaviors that

can help prepare successful change-agents in education. The New

Educator, 6(1), 1-29

Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media.

Djaali, 2013. Psikologi Pemdidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fuadi. 2009. Hubungan Minat Berwirausaha Dengan Prestasi Praktik Kerja

Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negeri 1 Adiwerna

Kabupaten Tegal Tahunajaran 2008/2009, jurnal PTM, Vol.9 No.2 Hal.

92-98. Dipetik 06 20, 2017 dari

http://www.ejurnal.com/2014/08/hubungan-minat-berwirausaha-

dengan.html?m=1

Ghozali Imam,2009, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Badan Penerbit UNDIP,Semarang.

83
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM

SPSS 23(VIII). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

20”. Semarang : UNDIP

Ghozali, Imam.2006. Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar n.(Jakarta : PT Bumi Aksara)

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Ghalia Indonesia, Bogor, 2002

Hergenhahn, (1982). An Introduc tion To Theories Of Learning ( 2nd ed). Landan

Prentice Hall Ine.

John P. Campbell dkk (2002) Campbell, Linda. Dkk. 2006. Metode Praktis

Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Depok: Instuisi Pers

Lilin Budiati, 2012, God Govermance Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup,

Bogor: Ghalia Indonesia.

84
Madji. 2012. Pengaruh PembelajaranKewirausahaan, Internalisasi Nila

Kewirausahaan di Keluarga dan Motivai Minat Kewirausahaan. Jurnal

Education, Vol 7 hal 1-25.

Mustofa, A. M. 2014. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy, Dan

Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI

SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman. Yogyakarta: eprints UNY.

Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Rajawali Pers

Pakan,S 2003.Bahan Ajar Statistik. Faperta Undana

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT

RemajaRosdakarya.

Rosmiati, Junias, dan Munawar. 2015. Sikap, Motivasi, dan Minat Kewirausahaan

Mahasiswa. Kupang: online ISSN: 2338-8234.

Rusman. (2013). Metode-metode Pembelajaran: Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sarosa, P. (2005). Kiat Praktis Membuka Usaha. Becoming Young Entrepreneur:

Dream Big Start Small, Act Now! Panduan Praktis & Motivasional Bagi

Kaum Muda Dan Mahasiswa. PT,Elex Media Komputindo.Jakarta.

85
Shane S., Locke E.A & Collins C.J. (2013). Entrepreneurial Motivation. Human

Resource Management

Review.Hlm.263-269. Journal. Diambil pada 14 Desember 2018.

Soemanto, Wasty. 2006. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Kewirausahaan.

Jakarta: PT. Bumi

Srini M. Iskandar 2001 Pendidikan IPA II . Jakarta : PAU - UT

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfaneta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suherman, Eman. 2010. Desain Pembelajaran kewirausahaan. Bandung: Alfa

Beta

Sumarseno, Sonny , Metode Riset Daya Manusia , Jember:Graham Ilmu, 2004

Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. 2011. Kewirausahaan Pendekatan Karaktersitik

Wirausahaan Sukses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

86
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Prehalindo

Suryana. (2006). Kewirausahaan: Pedoman, Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Salemba Empat

Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Schonhaver (dalam Suparjan, 2010:21).

Syam, A. 2018. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan, Motivasi, dan Minat

Berwirausaha Terhadap Pengambilan Keputusan Berwirausaha

Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar.

Disertasi. Universitas Negeri Makassar.

Tanjung, H. 2017. Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Motivasi

Kewirausahaan Terhadap Minat Menjadi Pengusaha Muda (Young

Enterpreneur) Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Usu. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Uno, H. 2008. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan.

Jakarta. Bumi Aksa Winarsih, 2014. Minat berwirausaha ditinjau dari

motivasi dan sikap kewirausahaan pada mahasiswa program studi

pendidikan akuntansi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan UMS

angkatan 2011/2012. Surakarta: eprint UMS.

Wanto, S.F. (2014). Hubungan Kemandirian dan Motivasi Berwirausaha dengan

87
Minat Berwirausaha Siswa Kelas SMK N 1 Seyegan. (Skripsi).

Yogyakarta: UNY.

Zulkikar, Aldi., dkk. 2017. PengembanganTerbatas Tes Diagnostik Force

Concept in Ventory Beforma Four-Tier Test

Sumber Internet :

Keterangan mengenai Komunitas Lakoat Kujawas yang di akses pada tanggal 03

Maret 2021

https://id.wikipedia.org/wiki/Lakoat.Kujawas.

https://koalisiseni.or.id/lakoat-kujawas-budaya-adalah-kekuatan-ekonomi/

88
LAMPIRAN

89
LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN, SIKAP DAN

MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

(STUDY KASUS PADA ANGGOTA KOMUNITAS LAKOAT KUJAWAS)

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I anggota komunitas Lakoat Kujawas

untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner yang penulis susun merupakan suatu

pelaksanaan penelitian di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Jawaban dan

responden yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan

dan status sosial, mengingat penelitian ini hanya ingin meneliti sejauh mana

tingkat pengaruh pembelajaran kewirausahaan, sikap dan motivasi berwirausaha

terhadap minat berwirausaha pada anggota komunitas lakoat kujawas.

PETUNJUK PENGISIAN :

1. Jawablah setiap pernyataan sesuai pendapat anda dengan jujur dan tanpa

dipengaruhi oleh orang lain.

2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cek (√ ) pada salah satu jawaban

yang paling sesuai menurut anda.

3. Adapun makna dari tanda tersebut sebagai berikut :

SS (Sangatsetuju) :5

S ( Setuju) :4

RR (Ragu –ragu) :3

TS (Tidaksetuju) :2

STS (Sangattidaksetuju) :1

90
IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ......................................................

Jenis Kelamin :.......................................................

Umur : ......................................................

Pendidikan terakhir : …………………………………..

Pekerjaan : …………………………………..

1) Pembelajaran Kewirausahaan

JAWABAN
No.
PERNYATAAN
SS S KS TS STS

Sarana dan prasarana pemberlajaran


kewirausahaan
1. Memfasilitasi sarana dan prasarana
pembelajaran kewirausahaan dari pihak ke
tiga

2. Memfasilitasi sendiri sarana dan prasarana


pembelajaran kewirausahaan

3. Melakukan kreatifitas pada sarana dan


prasarana pembelajaran kewirausahaan.
Kondisi lingkungan pembelajaran
kewirausahaan
4. Melakukan pembelajaran kewirausahaan
pada lingkungan yang mau melakukan
gebrakan baru/ inovasi-inovasi baru dalam
kewirausahaan
5. Memastika situasi pembelajaran yang
nyaman.
6. Menciptakan kondisi lingkungan
pembelajaran yang aman nyaman dan
kreatif.

91
2) Sikap Berwirausaha

JAWABAN
No.
PERNYATAAN
SS S KS TS STS

Penuh percaya diri


4.. Menyukai tantang dalam
berwirausaha
5. Tertarik dengan hal-hal yang baru,
terutamna mengenai bisnis
6. Berusaha menciptakan bisnis baru
dan berbeda.

Memiliki inisiatif
7. Kreativ dan inofatif dalam
menciptakan hal baru
8. Menyukai hal atau ide-ide
kreatif yang ada disekitar.
9. Mempunyai keinginan untuk
mencipkan atau mengebangkan
hal-hal yang baru
Memilki jiwa kepemimpinan
10. Kemampuan mengendalikan
anggota
11. Kemampuan mempengaruhi
orang lain dengan menjaga
prestasi kerjanya
12. Merumuskan peran untuk
mencapai tujuan.
Berani mengambil resiko
dengan penuh perhitungan
13. Responsive terhadap peluang
yang ada di sekitar
14. Mampu mengidentifikasi resiko
yang akan terjadi
15. Berani dalam mengambil
keputusan dalam
menyelesaikan tantangan yang
ada.

92
3). Motivasi Berwirausaha

JAWABAN
No.
PERNYATAAN
SS S KS TS STS

Adanya hasrat dan


keinginan berhasil
16. Mempunyai keberanian dalam
mengambil resiko yang akan
terjadi dalam pencapaian suatu
keberhasilan
17. Mampu menganalisi kondisi
dan informasi yang didapat
18. Bersedia dalam mencari
informasi untuk mengukur
kemajuan yang telah
berkembang.
Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam
berwirausaha
19. Mempunyai tekad agar bisa
menjadi yang terbaik
dibandingkan dengan orang lain

20 Berusaha agar mampu membina


hubungan yang baik dengan
dengan orang lain/ pesaing
21. Memiliki dorongan untuk
bersaing dalam berwirausaha.
Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
22. Memiliki keinginan unuk
menciptakan lapangan kerja
bagi orang lain
23. Memiliki keinginan agar
mampu memperbaiki
perekonomian diri
sendiri/keluarga
24. Memiliki keinginan untuk
menjadi wirausahawan yang
sukses.
Adanya penghargaan dalam
berwirausaha
25. Membutuhkan umpan balik
dalam kegiatan atau pekerjaan
yang telah dilakukan

93
26. Memperhitungkan hasil kerja
yang telah dilkaukan
27. Mempunyai perilaku yang
kreatif dalam kehidupan sehari-
hari.
Adanya kegiatan yang menarik
dalam berwirausaha
28. Mampu menciptakan ide-ide
yang kreatif dan inovatif
29. Memiliki cara yang berbeda
dalam membuat atau
menciptakan produk.
30. Memiliki aturan yang mampu
mengubah karakter menjadi
lebih baik.

4). Minat Berwirausaha

JAWABAN
No.
PERNYATAAN
SS S KS TS STS

ketertarikan terhadap
kewirausahaan
31. Tingkat keingintahuan anggota
mengenai kewirausaan
32. Memiliki ketertarikan pada hal-hal
yang yang baru atau yang berbeda
33. Tingkat ketertarikan anggota
terhadap kewirausahaan
kesediaan untuk terlibat dalam
kegiatan kewirausahaan
34. Berminat dalam setiap kegiatan
mengenai wirausaha
35. Tingkat keterlibatan dalam setiap
kegiatan kewirausahaan sangat
besar
36. Mempunyai keinginan untuk
berwirausaha.
Melihat peluang untuk
berwirausaha
37. Memiliki tingkat kesadaran
terhadap peluang berwirausaha
yang ada di sekitar
38. Mempunyai cara dalam
mengimplementasikan peluang

94
yang di dapat untuk berwirausaha
39. Dapat mengembangkat peluang
yang ada.
Memanfaatkan potensi yang
dimiliki untuk berwirausaha
40. Mampu memanfaatkan potensi
yang ada dalam diri untuk
berwirausaha

41. Sadar akan keahlian atau bakat


yang ada dalam diri sendiri
42. Memiliki tingkat kesadaran
mengenai potensi yang dimiliki.
Keberanian dalam mengadapai
resiko tantangan
43. Mempunyai keberanian dalam
mencoba serta tidak pernah takut
akan kegagalan

44. Berani dalam mengambil


keputusan, walaupun resikonya
besar
45. Tingkat keberanian yang tinggi
dalam menghadapi resiko.
Keberanian dalam menghadapi
tantangan
46. Memilki rasa ketertariakan pada
hal-hal yang baru
47. Merasa tertantang terhadap sesuatu
yang baru
48. Menyukai tantangan

Perasaan senang terhadap


kegiatan kewirausahaan
49. Memiliki minat dalam membaca
buku mengenai kewirausahaan
50. Memiliki rasa senang ketika
melihat atau mengamati kegiatan
bisnis
51. Memiliki rasa senang terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan
kewirausahaan.
Keinginan untuk mewujudkan
cita-cita dalam kewirausahaan
52. Memiliki rasa kepercayaan diri
dalam mewujudkan keinginan
berwirausaha

95
53. Menciptakan rasa nyaman untuk
diri sendiri dalam melakukan
kegiatan berwirausaha
54. Memiliki tingkat kesiapan mental
untuk berwirausaha.

96
LAMPIRAN 2

DATA PENELITIAN

PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

X1 X2 X3 X4 X5 X6 skor X1

4 5 5 5 5 5 29

3 5 4 5 5 4 26

4 4 4 5 4 4 25

4 4 4 5 4 4 25

3 3 3 4 5 5 23

3 3 5 3 5 4 23

5 5 5 5 5 5 30

4 4 3 4 4 4 23

3 3 4 3 5 4 22

3 5 5 5 5 5 28

3 5 5 5 5 5 28

3 5 4 5 5 5 27

4 4 5 4 5 5 27

5 4 3 5 5 5 27

5 5 5 5 5 2 27

4 4 4 4 4 2 22

4 4 4 4 4 4 24

3 5 4 5 5 4 26

4 4 5 4 4 4 25

97
3 4 3 4 5 5 24

3 4 4 4 4 4 23

3 3 4 4 4 4 22

5 5 3 5 5 4 27

4 4 3 4 5 4 24

5 5 5 5 5 5 30

3 3 5 3 5 5 24

3 3 5 5 5 5 26

4 4 4 5 5 5 27

3 3 5 5 5 5 26

3 5 5 5 5 5 28

4 5 3 5 5 4 26

4 5 2 4 5 3 23

4 3 5 4 3 3 22

3 3 5 5 4 5 25

4 4 4 5 3 4 24

SIKAP

skor
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
X2

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 59

4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 53

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 56

98
5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 53

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 47

4 3 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 47

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 47

5 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 50

4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 54

4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 55

4 5 5 \5 5 5 4 4 5 4 4 4 54

2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 52

5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 58

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 46

4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49

5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 53

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 50

4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 54

4 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 1 45

4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 46

5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 51

5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 57

4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 54

4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 55

99
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 56

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60

4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 55

5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 1 53

4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 52

4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 49

4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 50

5 5 4 5 4 5 4 5 3 5 4 2 51

100
MOTIVASI BERWIRAUSAHA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 skor X3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 67

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 70

4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 65

3 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 56

3 3 5 3 3 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 59

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 60

3 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 65

4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 68

4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 67

4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 68

101
5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 69

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75

4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 66

4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 65

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 70

4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 65

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 74

3 5 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 65

3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 56

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 74

4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 64

4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 67

4 3 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 66

102
4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 68

4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 70

5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 2 5 4 4 5 66

4 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 68

5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 71

5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 71

4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 63

4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 63

4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 67

MINAT BERWIRAUSAHA

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 skor Y

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120

4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 102

103
5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 112

5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 101

3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 94

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 3 3 4 94

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 94

3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 91

4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 109

4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 108

4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 109

4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 108

5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 117

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 117

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 2 109

104
4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 112

4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 102

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 115

3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 101

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 90

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 115

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 99

5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 111

4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 5 109

4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 109

5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 108

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120

4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 109

105
5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 2 5 5 3 5 5 2 5 5 3 106

5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 108

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 96

4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 104

5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 2 97

106
LAMPIRAN 3

TABEL r

Tabel r untuk df = 1 - 50

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005


df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000

2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990

3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911

4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741

5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509

6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249

7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983

8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721

9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470

10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233

11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010

12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800

13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604

14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419

15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247

107
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084

17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932

18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788

19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652

20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524

21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402

22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287

23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178

24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074

25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974

26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880

27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790

28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703

29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620

30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541

31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465

32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392

33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322

34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254

35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189

36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126

37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066

38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007

39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950

108
Tabel r untuk df = 51 - 60
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896

41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843

42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791

43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742

44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694

45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647

46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601

47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557

48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514

49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473

50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005


df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393

52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354

53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317

54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280

55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244

56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210

57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176

109
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143

59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110

60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079

110
LAMPIRAN 4

Tabel t

LAMPIRAN 5

Tabel f

111
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita =

0,05

df untuk
df untuk pembilang (N1)
penyebut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(N2)

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

112
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
penyebut

(N2)

113
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

114
LAMPIRAN 6

OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

115
116
117
118
Uji t (Hipotesis) dan Regresi Linear Berganda

Determinasi dan Deskriptif

Uji F

119
Uji Normalitas

Multikolinearitas

Uji

Heteroskedostisitas

120
121

Anda mungkin juga menyukai