Anda di halaman 1dari 116

PENGARUH PELATIHAN, PENDIDIKAN, DAN PENDAMPINGAN

TERHADAP PENDAPATAN UMKM PADA UPT PLUT KUMKM


PROVINSI SULAWESI SELATAN
(Studi pada UMKM di Kota Makassar)

Skripsi

Untuk memenuhi salah satu persyaratan


Mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Manajemen

Diajukan Oleh:

MAYA SARTIKA
2015211797

JURUSAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN


KONSENTRASI BISNIS DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
NOBEL INDONESIA
MAKASSAR
2019
ABSTRAK

Maya Sartika. 2019.Pengaruh Pelatihan,Pendidikan dan Pendampingan Terhadap


Pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi
Selatan.PembimbingRidwan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1)mengetahui apakah pelatihan, pendidikan
dan pendampingan berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan UMKM pada
UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan(2) mengetahui apakah pelatihan,
pendidikan dan pendampingan berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan
UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan (3) variabel mana
yang paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT
KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.
Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner dengan mengambil responden
sebanyak 70 orang. Analisis data yang digunakan dalalm penelitian ini adalah
Regresi Linear Berganda dengan menggunakan SPSS versi 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pelatihan, pendidikan
dan pendampingan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan
terhadappendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi
Selatan. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan UMKM
pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan ialah ‘Pelatihan’.

Kata kunci:Pelatihan, Pendidikan, Pendampingan, Pendapatan, UMKM

iii
ABSTRACT

Maya Sartika. 2019. The Influence of Training, Education and Mentoring Toward
the Income of UMKM at UPT PLUT KUMKM in South Sulawesi
Province.Supervisor Ridwan.
This study aims (1) to find out whether training, education, and mentoring
partially influence the income of UMKM at UPT PLUT KUMKM in South
Sulawesi Province (2) to find out whether training, education, and mentoring
simultaneously influence the income of UMKM at UPT PLUT KUMKM in South
Sulawesi Province (3) which variable is the most dominant influence toward the
income of UMKM at UPT PLUT KUMKM South Sulawesi Province.
The data of this study were obtained from a questionnaire by taking 70
respondents. Analysis of the data used in this study was Multiple Linear
Regression using SPSS version 22.
The results of this study indicate that the variables of ‘training’,
‘education’ and ‘mentoring’ had a positive and significant effect partially and
simultaneously towardthe income of UMKM at UPT PLUT KUMKM in South
Sulawesi Province. The most dominant variable influencing the income of
UMKMat UPT PLUT KUMKM in South Sulawesi Province was 'training'.

Keywords:Training, Education, Mentoring, Income, UMKM

iv
MOTTO

“Who is do not plain, plain to fail.

v
PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur tak terhingga kepada Allah SWT, karena hanya
atas ijin-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya, diikuti dengan dukungan dan do’a oleh orang-orang
tercinta. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya
khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:

Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah maka


skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak
terhingga pada Allah AWT penguasa alam semesta yang
meridhoi dan mengabulkan segala do’a yang telah dipanjatkan.

Kedua orang tua saya, atas cinta kasih, dorongan dan do’a yang
tak ternilai harganya. Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan
baik tanpa ridho dari kedua orang tua saya, yang tak pernah
putus mendo’akan kesuksesan anak-anaknya. Ucapan terima
kasih ini takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan kalian,
karena itu terimalah persembahan bakti dan cinta ku untuk mu
ibu dan bapakku.

Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang


selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk
menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan
pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih
baik. Terimakasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian akan
selalu terpatri di hati.

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wr.

vi
Alhamdulilaahi Rabbil Alamin. Tidak ada kata yang patut diucapkan selain

puji syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Salawat serta salam tak

lupa kita curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai penerang bagi

setiap umatnya.

Skripsi ini disusun dalam rangka penyelesaian studi pada Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia. Adapun judul skripsi ini adalah "PENGARUH

PELATIHAN, PENDIDIKAN, DAN PENDAMPINGAN TERHADAP

PENDAPATAN UMKM PADA UPT PLUT KUMKM PROVINSI

SULAWESI SELATAN (Studi pada UMKM di Kota Makassar)”.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini penulis

menemui banyak kendala. Oleh karena itu melalui kesempatan ini, penulis ingin

menghaturkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Mashur Razak, S.E., M.M selaku Ketua STIE Nobel Indonesia

yang telah memberikan persetujuan untuk mengadakan penelitian.

2. Dr. Ahmad Firman, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Satu Bidang Akademik

yang telah memberikan arahan dan masukan bagi penulis.

3. Bapak Yuswari Nur, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen yang telah

membantu mempercepat legitimasi penelitian ini. Bapak yang dengan tulus

meluangkan waktunya untuk memberikan saran, kritikan yang membangun

serta nasehat dan bimbingan sampai pada penyusunan dan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Fitriani Latief S.P., M.M selaku Ketua P3M yang telah membantu sehingga

penelitian ini dapat terlaksana.

vii
5. Bapak Ridwan, S.E., M.Si sebagai pembimbing saya dengan tulus meluangkan

waktunya untuk memberikan saya masukan serta kritikan dalam penyelesaian

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Hasmin, S.E., M.Si sebagai penguji I dan Bapak Muhammad Batri,

S.E., M.M sebagai penguji II, yang dengan tulus meluangkan waktunya untuk

memberikan saran dan kritikan yang membangun dalam penyelesaian

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak/ Ibu Dosen yang telah begitu tulus membekali penulis dengan ilmu dan

pelajaran yang sangat berharga.

8. Teristimewa kepada kedua orangtuaku yang senantiasa memberikan doa, kasih

sayang dan perhatian serta saudaraku yang selalu memberikan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

9. Kepada Didiek Darmadi Latief yang sudah selalu memberikan semangat dan

dukungannya dalam penyusunan skripsi ini

10. Kepada sahabat SDku, SMAku serta terkhusus kelas 407 siang yang

tersayang dan tercinta yang selalu menemani dan membantu saya serta

memberikan supportnya dalam penyusunan skirpsi ini.

11. Dan semua pihak yang telah banyak membantu dan menginspirasi penulis,

terima kasih atas semuanya. Semoga segala bantuan sekecil apapun yang

diberikan memperoleh pahala dari Allah SWT.

Skripsi merupakan sebuah simbol keberhasilan tersendiri bagi penulis.

Kendatipun terwujudnya dalam format yang sangat sederhana dan penuh

keterbatasan, penulis tetap berharap agar hasil karya ini menjadi sebuah titipan

viii
Allah SWT yang melalui tangan penulis dapat memberikan faedah kepada kita

semua.

Akhirnya tiada lain yang dapat penulis lakukan selain memohon maaf atas

segala kekhilafan dan keterbatasan yang ada, sekaligus menyerahkan kepada

Allah SWT semoga segala sumbangsih yang begitu tulus dari semua pihak

mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Makassar, Januari 2019

Maya Sartika

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
ABSTRACK..................................................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR....................................................................................... vii

ix
DAFTAR ISI..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 8
2.1. UMKM........................................................................................ 8
2.2. Pelatihan...................................................................................... 18
2.3. Pendidikan................................................................................... 24
2.4. Pendampingan............................................................................. 28
2.5.Pendapatan.................................................................................... 32
2.6.Penelitian Terdahulu..................................................................... 33
2.7.Kerangka Pikir.............................................................................. 37
2.8. Hipotesis...................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 39
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 39
3.2. Metode Pengumpulan Data......................................................... 39
3.3.Populasi dan Sampel..................................................................... 40
3.4.Jenis dan Sumber Data................................................................. 42
3.5. Metode Analisis........................................................................... 43
3.6. Definisi Operasional.................................................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 48
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian............................................ 48
4.2 Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................. 53
4.3 Pembahasan.................................................................................. 72
BAB V PENUTUP........................................................................................... 77
5.1 Kesimpulan................................................................................... 77
5.2 Saran............................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 78
LAMPIRAN..................................................................................................... 81

x
DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Halaman

2.1 Kerangka Konseptual.................................................................................37


4.1 Struktur Organisasi.....................................................................................50

xi
DAFTAR TABEL

No. Uraian Halaman


2.1 Peneliti Terdahulu...................................................................................33
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................54
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.........................................54
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.................................55
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha................................56
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha...............................56
4.6 Desktiptif Variabel..................................................................................57
4.7 Uji Validitas............................................................................................59
4.8 Uji Reliabilitas........................................................................................61
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan...........................................62
4.10...............................................................................................................Tang
gapan Responden Mengenai Pendidikan................................................63
4.11................................................................................................................Tang
gapan Responden Mengenai Pendampingan..........................................64
4.12...............................................................................................................Tang
gapanResponden Mengenai Pendapatan.................................................65
4.13...............................................................................................................Anali
sis Regresi Berganda...............................................................................66
4.14...............................................................................................................Koefi
sien Determinasi.....................................................................................67
4.15...............................................................................................................Uji T
................................................................................................................68
4.16...............................................................................................................Uji F
................................................................................................................70

13
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Dalam pelaksanaannya, UMKM menerapkan asas kebersamaan, ekonomi

yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan,

efisiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional. UMKM adalah usaha

kerakyatan yang saat ini mendapat perhatian dan keistimewaan yang

diamanatkan oleh Undang-undang, antara lain bantuan kredit usaha dengan

bunga rendah, kemudahan persyaratan izin usaha, bantuan pengembangan

usaha dari lembaga pemerintah, serta beberapa kemudahan lainnya. Bidang-

bidang UMKM beragam mulai dari fashion, kuliner, kerajinan hingga

pertanian.
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memegang peranan yang

sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah

satu alternatif lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong

laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat

perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan

usahanya. Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah

maupun pendapatan negara Indonesia. Peranan UMKM dalam perekonomian

juga dapat dilihat dari kontribusinya dalam Pembentukan Produk Domestik

Bruto (PDB). Pada tahun 2016 Indonesia memiliki jumlah UMKM sebesar

57,9 juta UMKM, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,92% dan

menyerap tenaga kerja sebesar 97,30% (BPS.go.id). Dengan angka tersebut

dapat terbukti bahwa jika UMKM kita kelola dengan baik dan benar maka
2

pengangguran yang ada di Indonesia bisa berkurang serta permasalahan-

permasalahn yang terjadi saat ini bias secara perlahan diselesaikan.


Dalam pelaksanaannya UMKM menyusun regulasi tersendiri yaitu UU

Nomor 20 Tahun 2008 yang menjelaskan mengenai peraturan-peraturan

UMKM. Kriteria UMKM dijelaskan dalam UU tersebut bahwa dunia usaha

dibedakan menjadi Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Usaha

Besar. Segmentasi usaha mikro kecil dan menengah sering digolongkan

secara khusus karena mewakili segmen rakyat kecil dengan sebutan Usaha

Mikro, Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan UU tersebut,

UMKM adalah usaha produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan

tertentu kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan. Keberadaan UMKM ini

tidak boleh dipandang sebelah mata. UMKM merupakan salah satu sector

strategis dalam perekonomian nasional. Tujuan UMKM yaitu menumbuhkan

dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian

nasional berdasarkan demokrasi yang berkeadilan.


Perkembangan UMKM dari tahun ketahun makin meningkat. Salah

satunya adalah pertumbuhan UMKM di Kota Makassar. Data populasi

UMKM Sulawesi Selatan pada 2017 terbagi atas tiga bagian, usaha mikro

populasinya sebanyak 134.795 adalah usaha milik orang perorangan dan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Populasi usaha

kecil sebanyak 35.731 adalah usaha ekonomi produktif berdiri sendiri yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki atau dikuasai.usaha

menengah populasinya sebanyak1,447 adalah usaha ekonomi produktif yang


3

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang berdiri sendiri yang

bukan anak perusahaan dan usaha besar populasinya sebanyak 670. Jumlah

UMKM di Kota Makassar sebanyak 16.428 unit yang terdiri dari 5.497 usaha

mikro, 8.592 usaha kecil, dan 2.339 usaha menengah. Pembangunan ekonomi

di Kota Makassar merupakan bagian integral dari upaya pembangunan

nasional yang harus dilaksanakan dan diselaraskan antara sektor yang satu

dengan sektor yang lain. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Kota

Makassar agar dapat full employment tentu diperlukan langkah-langkah

strategis. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mendorong

pertumbuhan UMKM, karena sektor inilah yang paling banyak menyerap

tenaga kerja dan mendorong peningkatan investasi.


Namun dengan meningkatnya UMKM yang terjadi, tidak sedikit

UMKM yang mampu bertahan atau terus berkembang karena permasalahan-

permasalahan yang terjadi. Permasalahan-permasalahan UMKM yang sering

dihadapi adalah keterbatasan modal kerja, kesulitan dalam pemasaran,

distribusi dan pengadaan bahan baku, keterbatasan akses informasi mengenai

pasar, kurangnya keahlian atau kualitas SDM yang tidak memadai,

kemampuan teknologi, biaya tinggi akibat prosedur administrasi dan birokrasi

yang kompleks khususnya dalam perurusan izin usaha (Tambunan, 2012 :

51).
Menurut Wibowo (2010 : 34) permasalahan yang paling sering timbul

dalam usaha pengembangan inin berhubungan dengan karakteristik yang

dimiliki oleh UMKM yang sedikit menyulitkan. Beberapa karakteristik yang

paling melekat pada sebagian besar UMKM antara lain, rendahnya


4

produktifitas tenaga kerja yang berimbas terhadap rendahnya gaji dan upah,

kualitas barang yang dihasilkan relatif rendah, mempekerjakan tenaga kerja

wanita lebih besar daripada pria, lemahnya struktur permodalan dan

kurangnya akses untuk menguatkan struktur modal tersebut, kurangnya

inovasi dan adopsi teknologi-teknologi baru, serta kurangnya akses

pemasaran ke pasar yang potensial.


Dalam hal ini Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Layanan Usaha

Terpadu (PLUT) KUMKM Provinsi Sulawesi merupakan lembaga yang

menyediakan jasa-jasa non-finansial secara menyeluruh dan terintegrasi bagi

koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam upaya meningkatkan

kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses pembiayaan, pengembangan

sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan,

teknis dan manajerial, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan

daya saing KUMKM yang berada di Sulawesi Selatan. PLUT KUMKM

memberikan beberapa layanan, diantaranya Konsultasi bisnis KUMKM,

pendampingan atau mentoring bisnis, fasilitas akses pembiayaan, pemasaran

dan promosi, pelatihan bisnis, dan networking.


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti ingin

melihat serta menguji apakah variabel pelatihan berpengaruh terhadap

pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan,

variabel pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan UMKM pada UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan, serta pendampingan berpengaruh

terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi

Selatan. Sehingga peneliti mengangkat penelitian dengan judul


5

“PENGARUH PELATIHAN,PENDIDIKAN DAN PENDAMPINGAN

TERHADAP PENDAPATAN UMKM PADA UPT PLUT KUMKM

PROVINSI SULAWESI SELATAN”.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Apakah pelatihan, pendidikan dan pendampingan berpengaruh secara

parsial terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi

Sulawesi Selatan ?
2. Apakah pelatihan, pendidikan dan pendampingan berpengaruh secara

simultan terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM

Provinsi Sulawesi Selatan ?


3. Dari pelatihan, pendidikan, dan pendampingan variabel manakah yang

paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan UMKM pada UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan peneilian adalah

sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan, pendidikan dan pendampingan

berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan UMKM pada UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan


2. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan, pendidikan dan pendampingan

berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan UMKM pada UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


6

3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan berpengaruh

terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi

Sulawesi Selatan
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sesuai sifat

penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh pelatihan,

pendidikan dan pendampingan terhadap pendapatan UMKM pada UPT

PLUT KUKM Provinsi Sulawesi Selatan.


2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai

pelatihan, pendidikan dan pendampingan terhadap pendapatan UMKM

pada UPT PLUT KUKM Provinsi Sulawesi Selatan. Sehingga dapat di

terapkan di sektor bisnis lainnya.


3. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan bahan referensi

bagi pihak yang ingin meneliti permasalahan yang sama.


8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 UMKM

2.1.1 Definisi UMKM


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi

yang berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau

lembaga bahkan undang-undang. UMKM adalah unit usaha produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan

Usaha disemua sektor ekonomi (Tambunan, 2012:2).Sesuai dengan

Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut:

1) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.
2) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan


9

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana

diatur dalam Undang- Undang ini.


3) Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh

badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha

nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing

yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.


4) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah,

dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia

dan berdomisili di Indonesia

2.1.2 Kriteria – Kriteria UMKM

Menurut Pasal 6 UU No.20 Tahun 2008 tentang kreteria UMKM

dalam bentuk permodalan adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:


i. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau


ii. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).


2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
i. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempatusaha; atau


ii. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).


10

3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:


i. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha; atau


ii. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

2.1.3 Permasalahan Yang Dihadapi UMKM

Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, antara

lain meliputi (Suhendar,2010) :

A. Faktor Internal
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk

mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan

UMKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah

merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya

tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang

jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank

atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena

persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh

bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan

terbesar bagi UMKM adalah adanya ketentuan mengenai

bangunan karena tidak semua UMKM memiliki harta yang

memadai dan cukup untuk dijadikan bangunan. Terkait dengan


11

hal ini, UMKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses

terhadap sumber pembiayaan.Selama ini yang cukup familiar

dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan

oleh bank dimana disyaratkan adanya bangunan.Terhadap akses

pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian besar dari

mereka belum memiliki akses untuk itu.Dari sisi investasi

sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk

UMKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan,

perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.


2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional

dan merupakan usaha keluarga yang turun

temurun.Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi

pendidikan formal maupunpengetahuan dan keterampilannya

sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya,

sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan

optimal.Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya,

unit usaha tersebut relatif sulit untuk mengadopsi perkembangan

teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang

dihasilkannya.
3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha

keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan

kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk


12

yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai

kualitas yang kurang kompetitif.Berbeda dengan usaha besar

yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung

dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan

promosi yang baik.


4. Mentalitas Pengusaha UMKM
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap

pembahasan mengenai UMKM, yaitu semangat

entrepreneurship para pengusaha UMKM itu sendiri. Semangat

yang dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi,

ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat ingin

mengambil risiko. Suasana pedesaan yang menjadi latar

belakang dari UMKM seringkali memiliki andil juga dalam

membentuk kinerja.
5. Kurangnya Transparansi
Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun

UMKM tersebut terhadap generasi selanjutnya.Banyak

informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak

diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan

usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi

generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.


B. Faktor Eksternal
1. Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah

(UMKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi

perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan

Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor


13

dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi

usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal tetap

brutto (investasi). Keseluruhan indikator ekonomi makro

tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan

pemberdayaan UMKM serta menjadi indikator keberhasilan

pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun

sebelumnya.Kebijaksanaan Pemerintah untuk

menumbuhkembangkan UMKM, meskipun dari tahun ke tahun

terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya

kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan

yang kurang sehat antara pengusahapengusaha kecil dan

menengah dengan pengusaha-pengusaha besar.


2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana
Usaha Kurangnya informasi yang berhubungan dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana

dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang

dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang

diharapkan. Selain itu, tak jarang UMKM kesulitan dalam

memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang

disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada

kurang strategis.
3. Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan

pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UMKM

karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit.Hal ini tidak


14

hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik,

misalnya setiap minggu atau setiap bulan.


4. Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan

UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai

otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat.

Perubahan system ini akan mempunyai implikasi terhadap

pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-pungutan

baru yang dikenakan pada UMKM. Jika kondisi ini tidak segera

dibenahi maka akan menurunkan daya saing UMKM.

Disamping itu, semangat kedaerahan yang berlebihan, kadang

menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha luar

daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.


5. Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku

Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap

usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan

bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk

melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta

dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar

global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000),

isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia

(HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan

secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff
15

Barrier for Trade).Untuk itu, UMKM perlu mempersiapkan diri

agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif

maupun keunggulan kompetitif.


6. Sifat Produk
dengan Ketahanan Pendek Sebagian besar produk

industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-

produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek.

Dengan kata lain, produk-produk yang dihasilkan UMKM

Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.


7. Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang

dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar

nasional maupun internasional.


8. Terbatasnya Akses Informasi
Selain akses pembiayaan, UMKM juga menemui

kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya

informasi yang diketahui oleh UMKM, sedikit banyak

memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun

jasa dari unit usaha UMKM dengan produk lain dalam hal

kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan

jasa sebagai hasil dari UMKM untuk menembus pasar

ekspor.Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang

berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak

memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada

akhirnya hanya beredar di pasar domestik.

2.1.4 Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah


16

UU N0.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro dan kecil bertujuan

menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi

yang berkeadilan. Berarti UMKM berperan dalam pembangunan

perekonomian nasional melalui kontribusi terhadap PDB, penciptaan

lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga kerja.

2.1.5 Kebijakan Pemerintah UMKM

Di Indonesia telah menjadi bagian penting dari sistem

perekonomian di Indonesia. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan

unit-unit usaha yang lebih banyak jumlahnya dibandingkan usaha

industri berskala besar dan memiliki keunggulan dalam menyerap

tenaga kerja lebih banyak dan juga mampu mempercepat proses

pemerataan sebagai bagian dari pembangunan. Berdasarkan kenyataan

ini sudah selayaknya UMKM dilindungi dengan UU dan peraturan yang

terkait dalam kegiatan oprasional dan pengembanganya. Beberapa

peraturan telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk melindungi UMKM

diantaranya UUD 1945 merupakan pondasi dasar hukum di indonesia

Pasal 5 ayat(1), Pasal 20, Pasal 27 ayat (2), Pasal 33, UU No.9 Tahun

1995, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka

Demokrasi Ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu

diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yangmempunyai


17

kedudukan, peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur

perekonomian nasional yang makin seimbang, berkembang, dan

berkeadilan, Peraturan Presiden No.5 Tahun 2007 mengenai program

Kredit Usaha Kecil bagi pembiayaan oprasional UMKM, UU No.20

Tahun 2008 tentang perberdayaan UMKM bagi prekonomian di

Indonesia, dan yang terbaru adalah Paket 4 Kebijakan Ekonomi

“kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih murah dan luas”

bagi UMKM.

Harap Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ini merupakan

intrumen dalam menyikapi kebutuhan bagi pengembangan

UMKM.Pemerintah menyadari bahwa pertumbuhan kredit perbankan

cenderung melambat dalam satu tahun terakhir. Pada pertengahan tahun

2014, pertumbuhan tahunan kredit masih sebesar 16,65% yang

selanjutnya turun menjadi 11,6% pada akhir tahun 2014 dan 10,4%

pada akhir semester I 2015. Kecenderungan tersebut juga terjadi pada

kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang hanya tumbuh

sebesar 9,2% (year on year) pada akhir Juni 2015. Kecenderungan

perlambatan penyaluran kredit tentu saja terkait dengan melemahnya

pertumbuhan ekonomi.Oleh sebab itu, untuk mendorong gerak roda

ekonomi masyarakat khususnya kepada UMKM, pemerintah

memberikan subsidi bunga yang lebih besar bagi KUR.

2.2 Pelatihan
2.2.1 Pengertian Pelatihan
18

Menurut Oemar Hamalik dalam Widodo (2015: 81) pelatihan

juga diberikan dalam bentuk pemberian bantuan. Bantuan dalam hal ini

dapat berupa pengarahan, bimbingan,fasilitas, penyampaian informasi,

latihan keterampilan, pengorganisasian suatu lingkungan belajar, yang

pada dasarnya peserta telah memiliki potensi dan pengalaman, motivasi

untuk melaksanakan sendiri kegiatan latihan dan memperbaiki dirinya

sendiri. Istilah pemberian bantuan lebih bersifat humanistic

(manusiawi) dan tidak memperlakukan peserta sebagai mesin

(mekanistik ). Bimbingan merupakan proses bantuan yang diberikan

kepada individu. Bimbingan bermanfaat bagi karyawan dalam

membantu agar mereka siap menerima pekerjaan atau penugasan yang

memerlukan keterampilan baru.Sehingga dapat meningkatkan

produktivitas sehingga tercapailah kesejahteraan hidup.

Menurut Dessler dalam Widodo (2015: 81) pelatihan

memberikan karyawan baru atau yang ada sekarang keterampilan yang

mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan yang sekarang.Selain

itu menurut Mutiara S. Panggabean dalam Widodo (2015: 81)

mengungkapkan bahwa pelatihan lebih berorientasi pada pekerjaan saat

ini untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan tertentu. Di lain

pihak pengembangan karyawan lebih berorientasi pada masa depan dan

lebih peduli terhadap pendidikan, yaitu terhadap peningkatan

kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterpretasi

pengetahuan bukan mengajarkan kemampuan teknis.


19

2.2.2 Tujuan Pelatihan

Menurut Carrel dkk. Dalam Widodo (2015: 83) tujuan umum

pelatihan dan pengembangan bagi karyawan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kinerja (inprove performance). Karyawan yang

kinerjanya kurang memuaskan karena minimnya kecakapan

merupakan target utama dalam program pelatihan dan

pengembangan
b. Memperbarui keterampilan karyawan (update employee’s skill).

Manajer diharuskan tanggap pada perkembangan teknologi yang

akan membuat fungsi organisasinya lebih efektif. Perubahan

lingkup pekerjaan yang menandakan bahwa harus adanya

pembaruan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.


c. Menghindari keusangan manejerial (avoid managerial

obsolescence). Banyak ditemukan sebagai kegagalan dalam

mengikuti proses dan metode baru. Perubahan teknis dan

lingkungan sosial yang cepat berpengaruh pada kinerja. Bagi

karyawan yang gagal menyesuaikan diri maka apa yang mereka

miliki sebelumnya menjadi ‘usang’.


d. Memecahkan permasalahan organisasi (solve organizational

problems). Di setiap organisasi tentulah banyak sekali konflik yang

terjadi dan pastinya dapat diselesaikan dengan beragam cara.

Pelatihan dan pengembangan memberikan keterampilan kepada

karyawan guna mengatasi konflik yang terjadi.


e. Mempersiapkan diri untuk promosi dan suksesi manejerial

(preparefor promotion, and managerial seccession). Hal penting


20

guna menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yaitu

dengan program pengembangan karier. Dengan mengikuti program

pelatihan dan penegmbangan karyawan dapat memperoleh

keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk promosi, dan

memudahkan dalam perpindahan ke tanggungjawab pekerjaan yang

lebih tinggi.
f. Memenuhi kebutuhan kepuasan pribadi (satisfy personal growth

needs). Banyak karyawan yang berorientasi lebih kepada prestasi

dan butuh tantangan baru pada pekerjaannya.

Pelatihan dan pengembangan karyawan dirancang untuk membantu

organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Oleh karena itu, penentuan dari

kebutuhan pelatihan organisasional mencerminkan tahapan diagnistik dari

penentuan tujuan-tujuan pelatihan. Penilaian ini melihat pada masalah-

masalah kinerja karyawan dan organisasional untiuk menentukan apakah

dengan diadakannya pelatihan akan menolong ( Mathis dan Jackson dalam

Widodo, 2015: 84).

2.2.3 Jenis-Jenis Pelatihan

Menurut Widodo (2015: 87) jenis-jenis pelatihan yang biasa

dilakukan dalm organisasi antara lain adalah:

1. Pelatihan dalam kerja (on the job training), karyawan segera

memulai tugasnya dan belajar sambil bekerja, atau dengan

memperhatikan orang lain mengerjaknannya terlebih dahulu


21

kemudian menirunya, di mana ini semua dilakukan langsung di

tempat kerjanya.
2. Magang (apprenticeship), karyawan baru untuk suatu waktu tertentu

bekerja didampingi seorang ahli yang berpengalaman untuk

mendapatkan keterampilan dan mengenal prosedur yang benar.


3. Pelatihan diluar kerja (off-the-jib training), program pelatihan

internal dan eksternal untuk mengembangkan berbagai macam

keterampilan dan meningkatkan kemampuan karyawan dilakukan di

luar tempat kerjanya.


4. Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya (vestibule training),

program pelatihan dilakukan di sekolah, tetapi karyawan diberikan

intruksi dan perlengkapan yang mirip dengan yang dilakukan di

tempat kerjanya.
5. Simulasi kerja (job simulation), program pelatihan dilakukan

dengan menggunakan peralatan dan penugasan yang mirip dengan

peralatan dan kondisi yang sesungguhnya yang biasa mereka hadapi

dipekerjaannya, sehingga karyawan dapat mempelajari

keterampilannya sebelum ia melakukan pekerjaan yang

sesungguhnya.

2.2.4 Evaluasi Program Pelatihan

Kriteria efektif yang digunakan untuk mengevaluasi pelatihan

dan pengembangan berfokus pada proses dan outcome (Sjafri

Mangkuprawira dalam Widodo, 2015: 105). Selanjutnya, ada beberapa

hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi pelatihan

dan pengembangan, yaitu:


22

1. Reaksi peserta terhadap muatan isi dan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan, dari sangat tidak puas sampai sangat puas.


2. Pengetahuan dari pembelajaran yang diperoleh melalui pengalaman

pelatihan dan pengembangan, dari sangat kurang sampai meningkat.


3. Perunbahan dalam perilaku, yaitu dari sikap dan keterampilan yang

dihasilkan.
4. Hasil atau perbaikan terukur pada individual dan organisasi seperti

menurunnya perputaran karyawan, kecelakaan kerja dan

ketidakhadiran.

2.2.5 Indikator Kebutuhan Pelatihan

Vetzhal Rivai dan Ella Jauvani (2010: 225), mejelaskan bahwa

indikator pelatihan terdiri dari 6 hal yaitu:

1. Peserta Pelatihan
Agar program pelatihan dapat mecapai sasaran hendaknya para

peserta dipilih yang benar-benar siap dilatih artinya mereka yang

diikutsertakan dalam pelatihan adalah mereka yang secara mental

telah dipersiapkan untuk mengikuti program tersebut. Pada langkah

ini harus selalu dijaga agar pelaksanaan kegiatan pelatihan benar-

benar mengikuti program yang telah ditetapkan.


2. Pelatih (Instruktur) Pelatihan
Pelatih harus didasarkan pada keahlian dan kemampuannya

untuk mentraformasikan keahlian tersebut pada peserta pelatihan

karena pelatih memegang peran yang penting terhadap kelancaran

dan keberhasilan program pelatihan.

3.Materi (Bahan) Pelatihan


23

Penyusunan materi pelatihan dilakukan dengan melihat

kebutuhan pelatihan serta memperhatikan faktor-faktor seperti tujuan

pelatihan, peserta pelatihan, harapan lembaga pelatihan dan lamanya

waktu pelatihan.

4.Metode Pelatihan

Sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan, maka ditentukanlah

metode atau cara penyajian yang paling tepat. Metode pelatihan harus

disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan dan

tingkat kemampuan peserta latihan.

2.3 Pendidikan

2.3.1 Pengertian Pendidikan

Pengertian pendidikan adalah suatu proses,tekhnik, dan

metode belajar mengajar dengan maksud mentransfer suatu

pengetahuan dari seseorang kepada orang lain melalui prosedur

yang sistematis dan terorganisir yang berlangsung dalam jangka

waktu yang relative lama. Sedangkan menurut pusat bahasa

dapartemen pendidikan nasional, pendidikan adalah proses

mengubah sikap dan tata cara seseorang atau kelompok orang

dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan, Harsono dalam Juanda (2017: 11).

Menurut hasibuan dalam Juanda (2017:11) pendidikan

adalah berhubungan dengan peningkatan dengan pengetahuan

umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh.


24

Menurut Ruky dalam Juanda (2017:11) pendidikan/belajar

(learning) adalah tindakan yang dilakukan oleh pihak karyawan

dalam upaya menguasai, keterampilan, pengetahuan, dan sikap

tertentu yang mengakibatkan perubahan yang relative bersifat

permanen dalam perilaku kerja mereka.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidkan Nasional, pasal 1).

Disamping bekerja seringkali pendidikan merupakan syarat

pokok untuk memegang fungsi tertentu, pada dasarnya fungsi

pendidikan adalah sama dengan fungsi latihan yaitu, memperlancar

dalam melaksanakan tugas, kegiatan memperbaiki dan

pengembangan tingkah laku, keteranpilan dan pengetahuan

pegawai yang bersangkutan.

2.3.2 Indikator-Indikator Pendidikan


Adapun indikator pendidikan menurut Kemendiknas (2010),

adalah sebagai berikut:


1. Memiliki kemandirian yang tinggi
2. Memiliki kreatifitas yang tinggi
3. Berani mengambil risiko
4. Berorientasi pada tindakan
5. Memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi
6. Memiliki karakter pekerja keras
7. Memahami konsep-konsep kewirausahaan
8. Memiliki keterampilan (skill) berwirausaha
25

Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah dalam

Ikbal (2016:14) adalah sebagai berikut:

a. Ideologi
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama

khusunya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan

penegtahuan dan pendidikan.


b. Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat social ekonomi memungkinkan seseorang

mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.


c. Sosial Budaya
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya

pendidikan formal bagi anak-anaknya.


d. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK menuntuk untuk selalu memperbaharui

pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.


e. Psikologi
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan

kepribadian individu agar lebih bernilai.

2.3.3 Tujuan dan Manfaat Pendidikan dan Pelatihan


Sinamora (2010:29) menyebutkan manfaat-manfaat Yang

diperoleh dari diadakannya pendidikan dan pelatihan , yaitu:

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas


b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk

mencapai standar-standar kinerja yang ditentukan


c. Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih

menguntungkan
d. Memenuhi persyaratan perencanaan sumber daya manusia
e. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja
f. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi

mereka
26

2.3.4 Pendidikan Kewirausahaan

Menurut Agus Wibowo dalam Ikbal (2016:28) “pendidikan

kewirausahaan merupakan upaya menginternalisasikan jiwa dan mental

kewirausahaan baik melalui institusi pendidikan maupun institusi lain

seperti lembaga pelatihan, training dan sebagainya”.

Pendidikan kewirausahaan mampu membekali peserta didik

dengan berbagai kompetensi yang nantinya akan membawa manfaat

yang besar dalam kehidupannya. Mohammad Saroni dalam Ikbal

(2016:28) mengatakan “pendidikan kewirausahaan adalah program

pendidikan yang menggarap aspek kewirausahaan sebagai bagian

penting dalam pembekalan kompetensi anak didik”.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan sangatlah bermanfaat bagi pelaku UMKM untuk

kompetensi dirinya sehingga dapat mengoperasikan bisnis agar berhasil

dan menguntungkan, sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan

ekonomi.

2.4 Pendampingan

2.4.1 Pengertian Pendampingan

Pendampingan merupakan alat pemberdayaan yang

dianggap ampuh dan efektif dalam membantu seseorang atau

lembaga/organisasi dalam mewujudkan cita-citanya.Pendampingan

merupakan kerjasama antara dua pihak (Pendamping dan klien)

yang didasarkan pada sikap saling percaya dan menghormati.


27

Yang dimaksud dengan pendampingan Koperasi dan

UMKM adalah kegiatan penguatan organisasi, kelembagaan dan

usaha oleh Pendamping terhadap pelaku Koperasi dan UMKM

sehingga mampu meningkatkan produktifitas dan daya saing

Koperasi dan UMKM sehingga mampu tumbuh menjadi usaha

yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar (naik kelas atau

scalling up). Pendamping Koperasi dan UMKM adalah Tenaga

terlatih yang bertugas melakukan penguatan terhadap Pelaku

Koperasi dan UMKM dalam mengatasi permasalahannya, dengan

prioritas sasasaran alumni diklat Koperasi dan

UMKM.Pendampingan merupakan strategi yang umum yang

dilakukan oleh lembaga baik instansi pemerintah, swasta maupun

LSM untuk mendukung kesuksesan program. Pada kementerian

Koperasi dan UKM, kita mengenal beberapa program yang hampir

sama dengan program Pendampingan, seperti; Petugas Penyuluh

Koperasi Lapangan (PPKL), BDS, dan Konsultan PLUT (Pusat

Layanan Usaha Terpadu).

2.4.2 Fungsi Peran Dan Tugas Pendamping


Peran dan Tugas Pendamping Koperasi dan UMKM, meliputi:

1. Melakukan observasi awal atau penjajakan kebutuhan

pendampingan, dimaksudkan untuk mengetahui keadaan rill klien

dan lingkungannya. Hasil observasi menjadi masukan yang

berharga untuk menyusun materi pendampingan. Observasi awal


28

menjadi momentum membangun komunikasi yang baik sehingga

proses pendampingan berjalan tampa resistensi.


2. Melakukan tugas-tugas pendampingan, seperti: membimbing,

mengoreksi, menasehati, memediasi, mengadvokasi, menfasilitasi,

mengedukasi dan mensupervisi pelaku Koperasi dan UMKM agar

tumbuh menjadi pelaku usaha yang produktif dan berdaya saing.


3. Bersama dengan Klien, melakukan evaluasi dan refleksi atas proses

pendampingan, terutama mengungkapkan kesulitan yang dihadapi

dalam menjalankan masukan dan rencana tindak lanjut kegiatan

pendampingan.
4. Menyusun laporan kegiatan pendampingan, mulai dải tajapan

persiapan sampai akhir kegiatan pendampingan.

Tanggung jawab seorang pendamping ketika melakukan

pendampingan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan pendamping terhadap

fungsi pelaksanaan pendampingan, dimana, kapan, untuk apa, dan untuk

siapa pendampingan dilakukan. Tụjuan, dan fungsi pendampingan amat

tergantung pada kontek permasalahan yang dihadapi oleh klien. Sebagai

perkuatan tentang pemahaman peran dan tugas Pendamping, dibawah ini

akan diuraikan beberapa pendapat tentang peran pendampingan.

2.4.3 Indikator Pendampingan

Menurut Edi Suharto (2014 : 95) bahwa indicator pendampingan

yakni berupa pemungkinan (enabling) atau fasilitas (empowering),

perlindungan ( protecting), dan pendukungan (supporting).

1. Pemungkinan (enabling) atau fasilitas


29

Merupakan fungsi yang berkaitan dengan pemberian motivasi

dan kesemoatan bagi masyarakat. Beberapa tugas pekerja social

yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model,

melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsesus bersama,

serta melakukan manjemen sumber.

2. Penguatan (empowering)
Penguatan merupakan fungsi yang berkaitan dengan

pendidikan dan pelatihan guna memperkuat kapasitas masyarakat

(capity building).Pendamping berperan aktif sebagai agen yang

member masukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan dan

pengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan

pengalaman masyarakat yang didampinginya.Membangkitkan

kesadaran masyarakat, informasi, melakukan konfrontasi,

menyelenggarakan pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas

yang berkaitan dengan fungsi penguatan.


3. Perlindungan (protecting)
Perlindungan merupakan fungsi yang berkaitan dengan

interaksi antara pendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas

nama dan demi kepentingan masyarakat pendampingannya. Pekerja

sosial dapat bertugas mencari sumber-sumber, melakukan

pembelaan, menggunakan media, meningkatkan hubungan

masyarakat, dan membangun jaringan kerja. Fungsi perlindungan

juga menyangkut tugas pekerja social sebagai konsultan, orang yang

bias diajak berkonsultasi dalam proses pemecahan masalah.


4. Pendukungan (supporting)
30

Fungsi pendukungan mengacu pada aplikasi keterampilan yang

bersifat praktis yang dapat mendukung terjadinya perubahan postif

pada masyarakat. Pendamping dituntut tidak hanya mampu menjadi

manajer perubahan yang mengorganisasi kelompok, melainkan pula

mampu melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan berbagai

keterampilan dasar, seperti melakukan anlisis social, mengelola

dinamika kelompok, menjalin relasi, bernegosiasi, berkomunikasi,

dan mencari serta mengatur sumber dana.

2.5 Pendapatan

2.5.1 Pengertian Pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja

(usaha atau sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam kamus

manajemen adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan

organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos

dan laba.

Reksoprayitno dalam juanda (2016:7) mendefinisikan:

“pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total penerimaan yang

diperoleh pada periode tertentu”.

Soekartawi menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi

banyaknya barang yang dikonsumsikan, bahwa sering kali dijumpai

dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi

bukan saja bertambah, tapi juga kualitas barang tersebut ikut menjadi

perhatian.
31

2.5.2 Jenis dan Sumber Pendapatan

Secara garis besar pendapatan digolongkan menjai tiga golongan

(Suparmoko dalam Juanda, 2017:9), yaitu :

1. Gaji dan Upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut

melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu

satu hari, satu minggu maupun sebulan.


2. Pendapatan dari usaha sendiri. Merupakan nilai total dari hasil

produksi yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan

usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga

kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa capital milik

sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.


3. Pendapatan dari usaha lain. Pendapatan yang diperoleh tanpa

mencurahkan tenaga kerja dan biasanya merupakan pendapatan

sampingan antara lain yaitu pendapatan dari hasil menyewakan

asset yang dimiliki seperti bunga dari uang, sumbangan dari pihak

lain dan pendapatan dari pensiunan.

2.5.3 Indikator Pendapatan

Adapun indikator pendapatan adalah sebagai berikut :

1. Terjadi peningkatan pendapatan setiap tahunnya

2.6 Penelitian Terdahulu

Peneliti/Judul/Tahun Variabel Penelitian Hasil Penelitian


Muhammad Azizul 1. Menggunakan 1. Terbukti bahwa
Hakim/Pengaruh metode kuantitatif pelatihan,
Pendampingan Inkubator 2. Variable Dependen : bimbingan dan
Terhadap Kinerja Kinerja Keuangan konsultasi secara
Keuangan UMKM Tenant UMKM simultan
Jambi(studi kasus UMKM 3. Variabel berpengaruh
32

tenant incubator binis Independen : positif signifikan


unggul FEB UNJA)/2015 Pelatihan (X1), terhadap kinerja
Bimbingan (X2), keuangan UMKM
Konsultasi (X3) tenat Inkibator
4. Analisis Linear Bisnis Unggul
Berganda, Uji asumsi FEB UNJA.
Klasik 2. Terbukti bahwa
pelatihan
,bimbingan dan
konsultasi secara
parsial
berpengaruh
positif dan
sigifikan terhadap
kinerja keuangan
UMKIM tenant
Inkubator Bisnis
Unggul FRB
UNJA. Artinya
semakin baik
pelatihan,
bimbingan dan
konsultasi
dilakukan maka
semakin tinggi
kinerja keuangan
UMKM.
Raden Rudi Alhempi dan 1. (X1) Pelatihan Pelatihan dan
Wismar 2. (X2) Pembinaan pembinaan
Harianto/Pengaruh 3. (Y) Pengembangan berpengaruh signifikan
Pelatihan dan pembinaan Usaha Kecil pada terhadap
terhadap Pengembangan Program Kemitraan perkembangan usaha
Usaha Kecil pada Program Bina Lingkungan kecil mitra binaan,
Kemitraan Bina CDC PT. Telkom adapun kesimpulan
Lingkungan Community Cabang Pekanbaru. dalam penelitian ini
Development Centre dapat dijelaskan
(CDC) PT. Telkom/2014 berikut :
1. Pelatihan dan
pembinaan secara
serentak atau
33

simultan maupun
parsial
berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap
perkembangan
usaha kecil pada
usaha kecil mitra
binaan community
development
centre (CDC) PT.
Telkom Cabang
Pekanbaru.
Meida Nur 1. (X1) Pelatihan 1. Secara parsial
Rahma/Pengaruh Pelatihan 2. (X2) Pendampingan variabe pelatihan
Pendampingan dan 3. (X3) Pembinaan dari pemerintah
4. (Y) Pendapatan
Pembinaan Kota kota yogyakarta
UMKM
Yogyakarta Terhadap memiliki pengaruh
Pendapatan UMKM (studi positif signifikan
pada peserta home terhadap
business camp)/2018 pendapatan
UMKM.
2. Secara parsial
variabel
pendampingan dari
pemerintah kota
yogyakarta
memiliki pengaruh
positif signifikan
terhadap
pendapatan
UMKM.
3. Secara parsial
variable
pembinaan dari
pemerintah kota
yogyakarta
memiliki pengaruh
positif signifikan
terhadap
pendapatan
34

UMKM.

Dedi Lohanda/ Pengaruh 1. (X1) Tingkat 1. Tingkat pendidikan


Tingkat Pendidikan, Pendidikan tidak berpengaruh
pemahan akutansi, dan 2. (X2) Pemahan signifikan terhadap
Pelatihan Penyusunan Akutansi keuangan UMKM
Laporan Keuangan 3. (X3) Pekatihan berdasarkan SAK
Terhadap Pelaporan Penyusunan ETAP
Keuangan UMKM Laporan Keuangan 2. Terdapat pengaruh
4. (Y) Pelaporan positif pemahan
Berdasarkan SAK
Keuangan UMKM akutansi terhadap
ETAP/2017
Berdasarkan SAK keuangan UMKM
ETAP berdasarkan SAK
ETAP
3. Pelatihan
penyusuan laporan
keuangan tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
keuangan UMKM
berdasarkan SAK
ETAP
4. Terdapat pengaruh
bersama-sama
tingkat pendidikan,
pemahan akutansi,
dan pelatihan
laporan keuangan
terhadap keuangan
UMKM
berdasarkan SAK
ETAP

Sri Hartini/ Pengaruh 1. (X) Pendapatan Hasil dari penenelitian


Pelatihan 2. (Y) Pelatihan tersebut adalah
Entrepreneurship dan Entrepreneurship pelatihan
manajemen usaha 3. Analisis yang Entrepreneurship
terhadap Pendapatan digunakan adalah berpengaruh positif
Usaha Mikro Makanan analisis linear signifikan terhadap
35

dan Minuman/ 2014 berganda pendapatan

2.7 Kerangka Pikir

Secara ringkas kerangka pikir dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

UPT PLUT
KUKM Provinsi
Sulawesi

Pelatihan Pendidik Pendamping


(X1) an an
(X2) (X3)

pendapatan
UMKM
(Y)
36

Analisis Regresi
Linear
Berganda

Hasil dan
Rekomend

2.8 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga pelatihan,pendidikan dan pendampingan berpengaruh positif dan

signifikan secara parsial terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


2. Diduga pelatihan,pendidikan dan pendampingan berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


3. Diduga pelatihan memiliki pengaruh paling dominan terhadap pendapatan

UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


39

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan di

jalan Metro Tanjung Bunga, panambungan, mariso, Kota Makassar, Sulawesi

Selatan 90112, sedangkan waktu penelitian diperkirakan dilaksanakan pada

tanggal 12 Desember 2018 – 15 Januari 2019.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka teknik

pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:

1. Kuesioner.
Menurut Muri Yusuf (2014:199) kuesioner berasal dari bahasa

latin: questionnaire, yang berarti suatu rangkaian pertanyaan yang

berhubungan dengan topic tertentu diberikan kepada sekelompok

individu dengan maksud untuk memperoleh data.


Dalam penelitan menggunakan kuesioner, peneliti menggunakan

skala likert. Karena skala likert merupakan suatu series butir (butir

soal). Responden hanya memberikan persetujuan atau

ketidaksetujuannya terhadap butir soal tersebut. Skala likert merupakan

lima pilihan jawaban dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat

setuju yang merupakan sikap atau persepsi seseorang atas pernyataan

yang berikan dalam bentuk kuesioner. Setiap jawaban responden

diberikan skor dengan interval, yaitu:

Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
40

Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
2. Wawancara
Menurut Muri yusuf (2014: 372) wawancara adalah suatu kejadian

atau proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber

informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui

komunikasi langsung.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 80) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 UMKM Kota Makassar yang

terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 81) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representative (mewakili).


41

Adapun cara pentuan besaran sampel yang digunakan oleh

peneliti adalah dengan rumus Slovin :

N
n=
1+(N . e 2)

Keterengan :

n =Jumlah elemen/anggota sampel

N = Jumlah elemen/anggota populasi

e = Error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1%,

5% atau 10%, dapat dipilih sendiri oleh peneliti)

Jumlah elemen populasi (N) = 85, error level yang ditetapkan

peneliti adalah 5%, maka jumlah sampelnya:

2
¿
85 x 0,05
¿
1+¿
85
s= ¿

Dari data diatas maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 70,10 atau 70 orang.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data


42

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif.Menurut Sugiyono (2011:11) kuantitatif adalah metode

penelitian yang berdasarkan filsafat positivism yang digunakan untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

di tetapkan.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas

dua, yaitu data Primer dan data Sekunder antara lain:

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek

yang akan diteliti, baik langsung ke objek atau melalui angket

(ferdinan 2006). Dalam hal ini data primer diperoleh dari

penyebaran kusioner kepada responden dan diolah sendiri oleh

peneliti,
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain baik berupa keterangan

maupun literature yang ada hubungannya dengan penelitian.


3.5 Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear berganda dengan menggunakan program SPSS ( Staticial Package for

Social Science). Analisis ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai

berikut:
43

3.5.1 Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Vadilitas
Uji vadilitas digunakan untukmengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.


Dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :
 Jika r hitung >r table ( pada taraf signifikan 5% ) maka

pernyataan tersebut dinyatakan valid.


 Jika r hitung <r table ( pada taraf signifikan 5% ) maka

pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid


b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan

dilakukan pengujian reabilitas kuesioner dengan bantuan computer

program SPSS. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari tariff

signifikansi 0,6 maka kuesioner tersebut reliable.

3.5.2 Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan proporsi

variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel

bebasnya. Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2


44

yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjalankan

variabel terikat sangat terbatas.


b. Uji F
Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas,

yaitu pelatihan (X1), pendidikan (X2), dan pendampingan (X3),

secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu peningkatan

pendapatan UMKM (Y). Kriteria keputusannya sebagai berikut:


1) Apabila F hitung > atau F statistic< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

variable bebas tehadap variable terikat.


2) Apabila F hitung < atau F statistic> 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti tidak ada pengaruh antara variable bebas

tehadap variable terikat.


c. Uji t
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel bebas secara parsial atau individual terhadap variabel

terikat yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Berdasarkan nila t

hitung dan t table :


1) Apabila t hitung > t table atau t statistic <0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti terdapat pengaruh dari variable bebas terhadap

variable terikat.
2) Apabila t hitung < t table atau t statistic >0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti tidak terdapat pengaruh dari variable bebas

terhadap variable terikat.


d. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan

arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel


45

independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik,

yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel

independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan

sampel yang berulang). Adapun bentuk persamaan regresi linier

berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Y =  + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e

Keterangan:

Y : Peningkatan pendapatan UMKM

 :Konstanta

 : Koefisien Regresi

X1 : Pelatihan

X2 : Pendidikan

X3 : Pendampingan

e : Error

3.6 Definisi Operasional

Menurut sugiyono (2017:39) variabel adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen dan

dependen adalah sebagai berikut :

Variabel Definisi Indikator Pengukuran


Pelatihan (X1) Suatu usaha yang 1. Peserta pelatihan Skala Likert
direncanakan untuk 2. Pelatih (instruktur) 5, 4, 3 ,2, 1
memberikanpembe pelatihan
lajaran atau 3. Materi pelatihan
46

membagi 4. Metode pelatihan


pengetahuan untuk
membantu
organisasi ataupun
para karyawan.

Pendidikan Suatu 1. Memiliki Skala Likert


(X2) pengembangan kemandirian yang 5, 4, 3 ,2, 1
potensi yang ada tinggi
dalam diri untuk 2. Memiliki
menumbuhkan kreatifitas yang
kreatifitas serta tinggi
menambah 3. Berani mengambil
kecerdasan. risiko
4. Berorientasi pada
tindakan
5. Memiliki karakter
kepemimpinan
yang tinggi
6. Memiliki karakter
pekerja keras
7. Memahami
konsep-konsep
kewirausahaan
8. Memiliki
keterampilan
(skill)
berwirausaha

Pendampingan Usaha yang terus 1. Fasilitas Skala Likert


(X3) menerus dilakukan 2. Penguatan 5, 4, 3 ,2, 1
untuk 3. Perlindungan
4. pendukungan
mendampingi
seserang baik
individual atau
kelompok untuk
mengembangkan
suatu potensi yang
ada didalam diri.

Pendapatan Meningkatnya 1. Terjadi Skala Likert


5, 4, 3 ,2, 1
47

(Y) suatu kenaikan peningkatan


gaji,upah atau harta pendapatan setiap
yang diperoleh dari tahunnya
pihak lain maupun
hasil usaha sendiri.
48

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian


4.1.2 Profil UPT PLUT KUMKM
Berdasarkan surat Kemendagri yang ditandatangani oleh Sumarsono selaku

Direktur Jendral Otonomi Daerah, Nomor: 061/1137/otda tanggal 9 Februari 2018

telah merekomendasikan pembentukkan UPT Kelas A Pusat Layanan Usaha Terpadu

(PLUT) di Sulawesi Selatan. Program Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT KUMKM) adalah program yang

diselenggrakan oleh Kemenkop dan UKM RI dalam rangka memberikan jasa layanan

yang kompherensif dan terpadu bagi pengembangan usaha koperasi dan UMKM.

PLUT KUMKM menyediakan jasa-jasa non finansial untuk meningkatkan daya

saing, produktivitas, nilai tambah dan kualitas kerja koperasi dan UMKM.
4.1.3 Visi dan Misi UPT PLUT KUMKM
Visi: Menjadi pusat layanan terpadu yang memampukan koperasi dan UMKM

dalam mengembangkan potensi unggulan daerah Provinsi Sulawesi Selatan.


Misi:
1. Menjadi pendamping dan pembina yang dapat memberikan solusi

permasalahan pada KUMKM (centre for problem solving).


2. Menjadi mediator dan sumber informasi yang dapat memberikan rujukan

yang tepat pada KUMKM untuk mendapatkan solusi yang spesifik (centre of

referral).
3. Menjadi etalase dan sumber inspirasi yang dapat menghadirkan praktik

terbaik dari pengembangan KUMKM (centre for best practice).


4.1.4 Tujuan
Menyediakan layanan yang dapat mendorong Koperasi dan UMKM di

Sulawesi Selatan mengembangkan potensi unggul daerah, sehingga tercapainya


49

peningkatan kinerja dari KUMKM dengan empat tolak ukur: Produktivitas KUMKM,

memediasi berkembangnya jaringan layanan pengembangan usaha KUMKM dengan

para pemangku kepentingan lain di Sulawesi Selatan dengan tolak ukur terbangunnya

jaringan layanan dan kemitraan bagi KUMKM.


4.1.5 Sasaran
Sasaran PLUT KUMKM yaitu:
1. Bertambahnya potensi unggulan daerah Sulawesi Selatan yang dikembangkan

oleh Koperasi dan UMKM;


2. Meningkatkan produktifitas Koperasi dan UMKM di Sulawesi Selatan;
3. Meningkatnya nilai tambah Koperasi dan UMKM di Sulawesi Selatan;
4. Meningkatnya kualitas kerja Koperasi dan UMKM di Sulawesi Selatan;
5. Meningkatya daya saing Koperasi dan UMKM di Sulawesi Selatan;
6. Menguatnya jaringan layanan usaha yang dikembangkan bersama dengan

lembaga kemitraan yang ada di Sulawesi Selatan

4.1.6 Struktur Organisasi

Pimpinan PLUT-
KUMKM

Sekretariat

Admin Galeri Dukungan


Layanan
Himpunan Konsultan Teknis
Pendamping
50

Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang


Pengemba
Kelembagaa SDM produksi Pembiayaa Pemasara Pengem ngan
n n n bangan Jaringan
IT Kerjasama

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam menunjang tercapainya

tujuan suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, dapat diketahui alur

wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Berikut merupakan

struktur organisasi PLUT KUMK M Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Pimpinan PLUT KUMKM


Mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh kantor Provinsi Sulawesi

Selatan.

2. Sekretariat
a. Admin
1) Mengorganisasikan konsultan dalam menangani permohonan dari

pengguna jasa/ UMKM PLUT- KUMKM


2) Mendokumentasikan setiap administrasi proses layanan maupun

monotoring dan evaluasinya.


3) Membuat rujukan dan rekomendasi ke konsultan yang akan

melakukan assessment dan wawancara secara lebih mendalam


b. Galeri
1) Menyediakan informasi layanan, mekanisme pemberian layanan,

jadwal penyediaan layanan dalam bentuk berita yang

diinformasikan kepada calon pengguna layanan PLUT-KUMKM


51

2) Membantu pimpinan PLUT-KUMKM dalam menghimpun informasi

dan rujukan mengenai kegiatan konsultasi, pelatihan, dan

pendampingan di PLUT-KUMKM
3) Mengatur pustaka yang dimiliki dan menambah koleksi pustaka

yang relevan dengan jenis layanan yang dimiliki


c. Dukungan layanan teknis
1) Membantu menemukan dan menganalisa kekuatan dan kelemahan

KUMKM
2) Membantu KUMKM dalam menyusun rencana strategis
3) Memberikan pendampingan dan konsultasi teknis mengenai

pengelolaan SDM, keuangan, pemasaran dan produksi,


4) Melakukan pelatihan dan pengembangan serta pendampingan

penyusunan keuangan KUMKM


5) Membantu memfasilitasi KUMKM dalam mengakses sumber dana

baik bank maupun non bank.


3. Himpunan Konsultan Pendamping
a. Bidang Kelembagaan, meliputi pembentukkan dan pemantapan

kelembagaan koperasi dan UMKM, penguatan sentra

UKM/klaster/kawasan, pendataan, pendaftaran dan perijinan KUMKM,

advokasi pelindungan KUMKM;


b. Bidang Sumber Daya Manusia, meliputi pelatihan perkoperasian,

kewirausahaan, dan magang;


c. Bidang Produksi, meliputi akses bahan baku, pengembangan produk,

diversifikasi produk, standarisasi dan sertifikasi produk, aplikasi

teknologi;
d. Bidang Pembiayaan, meliputi penyusunan rencana bisnis, proposal usaha,

fasilitas dan mediasi ke lembaga keuangan bank dan non bank,

pengelolaan keuangan dan advokasi pembiayaan;


52

e. Bidang Pemasaran, meliputi informasi pasar, promosi peningkatan akses

pasar, pengembangan jaringan pemasaran dan kemitraan, pemanfaatan IT

(e-commerce), serta pengembangan database yang terkait pengembangan

KUMKM.
f. Bidang IT, meliputi membantu KUMKM dalam dasar-dasar dan

penerapan IT dalam bisnis; dan


g. Bidang Jaringan Kerjasama, meliputi memediasi berkembangnya jaringan

layanan pengembangan usaha KUMKM dengan para pemangku

kepentingan.
4.2 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.2.2 Karakteristik Responden

Responden dari penelitian ini adalah pelaku UMKM yang terdaftar pada UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.Adapun pertanyaan yang termuat dalam

kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu pertanyaan mengenai identitas responden dan

pertanyaan mengenai ketiga variabel independen yaitu pelatihan, pendidikan, dan

pendampingan. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden

berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, lama usaha dan jenis usaha.

Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui secara jelas objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian

tersebut satu per satu dapat diuraikan sebagai berikut:


53

a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-Laki 15 21,4% Berdasarkan tabel 4.1 yakni
Perempuan 55 78,6%
Jumlah 70 100% deskripsi identitas

responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis

kelamin laki laki sebesar 15 orang atau 21,4% dan yang berjenis kelamin perempuan

sebesar 55orang atau 78,6%. Jadi pelaku UMKM yang terdaftar pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan sebagian besar adalah perempuan.


b. Umur
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Usia Frekuensi Persentase

< 20 TAHUN 0 0,0%


26-35 TAHUN 26 37,2%
36-45 TAHUN 31 44,3%
> 46 TAHUN 13 18,6%
Jumlah 70 100%

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 71 orang yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini, responden yang berumur < 20 tahun tidak ada, untuk responden

yang berumur 26-35yakni sebesar 26 orang atau 37,2%, untuk responden yang

berumur 36-45 tahun sebesar 31 orang atau 44,3%, dan untuk responden dengan

umur >46 tahun sebesar 13 orang atau 18,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
54

responden dengan umur kisaran 36-45 tahun yang paling dominan pemilik UMKM

yang terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


c. Pendidikan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase


SMA/Sederajat 17 24,3%
S1 38 54,3%
S2 15 21,4%
Total 70 100%

Berdasarkan tabel 4.3 yakni deskripsi identitas responden berdasarkan

pendidikan, menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan SMA/Sederajat

sebanyak 17 orang atau 24,3%, responden dengan pendidikan S1 sebanyak 38 orang

atau 54,3%, dan responden dengan pendidikan S2 sebanyak 15 orang atau 21,4%.

Sehingga S1 merupakan pendidikan terakhir terbanyak dari responden pemilik

UMKM yang terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan yang

diteliti yaitu sebesar 38 orang atau 54,3%.

d. Jenis Usaha
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha

Jumla
Pekerjaan Persentase
h
Fashion/Craft/Kuliner/
58 82,9%
Jasa
Perdagangan/Konveksi 12 17,1%
Total 70 100%
55

Berdasarkan tabel 4.4 yakni deskripsi identitas responden berdasarkan jenis

usahanya, menunjukkan bahwa usaha yang bergerak di bidang fashion, craft, kuliner

sebanyak 58 orang atau 82,9% dan yang bergerak dibidang perdagangan atau

konveksi sebanyak 12 orang atau 17,1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

responden dominan membuka usaha dibidang fashion, craft ataupun kuliner.


d. Lama Usaha
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Pekerjaan Jumlah Persentase


2-3 tahun 47 67,1%
3-4 tahun 10 14,3%
>4 tahun 13 18,6%
Total 70 100%

Berdasarkan tabel 4.5 yakni deskripsi identitas responden berdasarkan

lamanya usaha, menunjukkan bahwa usaha yang telah didirikan selama 2-3 tahun

sebanyak 47 responden atau 67,1%,usaha yang telah didirikan selama 3-4 tahun

sebanyak 10 responden atau 14,3%, dan usaha yang telah didirikan selama >4 tahun

sebanyak 13 responden atau 18,6% . Jadi usaha responden pemilik UMKMyang

terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan lebih dominan

didirikan selama 2-3 tahun.


4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel
Dalam penelitian ini diperoleh data untuk semua variabel sebagaimana

tergambar pada tabel 4.6 berikut ini:


Tabel 4.6
Deskriptif Variabel

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


PELATIHAN 70 4,25 6,00 5,0821 0,56421
PENDIDIKAN 70 3,38 5,00 4,4875 0,34849
56

PENDAMPINGAN 70 1,75 5,00 4,2179 0,97330


PENDAPATAN 70 3,25 4,75 4,0071 0,47960
Valid N (listwise) 70

Variabel pelatihan dengan sampel 70 responden dengan nilai minimum 4,25

maximum 6 dengan rata-rata 5,08 jadi artinya variabel pelatihan lebih mendekati

kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang variabel pelatihan dapat

dinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana pelaporan pendapatan UMKM yang

terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


Variabel pendidikan dengan sampel 70 responden dengan nilai minimum 3,38

maximum 5 dengan rata-rata 4,4 jadi artinya variabel pendidikan lebih mendekati

kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang variabel pendidikan

dapat dinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana pelaporan pendapatan UMKM

yang terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.


Variabel pendampingan dengan sampel 70 responden dengan nilai minimum

1,75 maximum 5 dengan rata-rata 4,2jadi artinya variabel pendampingan lebih

mendekati kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang variabel

pendampingan dapat dinilai baik dan menjadi penjelasan bagaimana pelaporan

pendapatan UMKM yang terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi

Selatan.
.Variabel pendapatan dengan sampel 70 responden dengan nilai minimum 3,25

maximum 4,75 dengan rata-rata 4,0 jadi artinya variabel pendapatan lebih mendekati

kearah maximum, jadi dapat disimpulkan pernyataan tentang variabel pendapatan

dapat dinilai baik.


4.2.4 Analisis Data
1. Uji Instrument Penelitian
57

a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas

dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlations)

dengan nilai r tabel jika r hitung > dari r tabel (pada taraf signifikan 5%) maka

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 4.7
Uji Validitas

Corrected
R
Variabel Item Item Keterangan
tabel
(R hitung)
0.198
Pelatihan (X1) X1.1 0,408 VALID
X1.2 0,519 0.198 VALID
X1.3 0,519 0.198 VALID
X1.4 0,587 0.198 VALID
X2.1 0,408 0.198 VALID
X2.2 0,681 0.198 VALID
X2.3 0,348 0.198 VALID
Pendidikan (X2) X2.4 0,348 0.198 VALID
X2.5 0,666 0.198 VALID
X2.6 0,666 0.198 VALID
X2.7 0,348 0.198 VALID
X2.8 0,604 0.198
0,707 0.198
X3.1 VALID
X3.2 0,610 0.198 VALID
Pendampingan (X3)
X3.3 0,719 0.198 VALID
X3.4 0,565 0.198 VALID
Y1 0,408 0.198 VALID
Pendapatan (Y) Y2 0,519 0.198 VALID
58

Y3 0,519 0.198 VALID


Y4 0,587 0.198 VALID

Sumber: Data Primer diolah SPSS, Tahun 2019

Untuk uji kualitas data yang ditunjukkan dari uji validitas bahwa semua

variabel adalah valid.

b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai

CronbachAlpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu bila penelitian ulang dengan waktu dan variabel

yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha

< 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan

penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan

kesimpulan yang berbeda.


59

Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Cronbach's Standar
Variabel Item Alpha if Item Keterangan
Deleted Reliabilitas
0.60
Pelatihan (X1) X1.1 0,886 Reliabel
X1.2 0,884 0.60 Reliabel
X1.3 0,884 0.60 Reliabel
X1.4 0,881 0.60 Reliabel
X2.1 0,886 0.60 Reliabel
X2.2 0,881 0.60 Reliabel
X2.3 0,887 0.60 Reliabel
Pendidikan (X2) X2.4 0,887 0.60 Reliabel
X2.5 0,881 0.60 Reliabel
X2.6 0,881 0.60 Reliabel
X2.7 0,887 0.60 Reliabel
X2.8 0,881 0.60 Reliabel
0,877 0.60
X3.1 Reliabel
X3.2 0,881 0.60 Reliabel
Pendampingan (X3)
X3.3 0,876 0.60 Reliabel
X3.4 0,883 0.60 Reliabel
Y1 0,886 0.60 Reliabel
Y2 0,884 0.60 Reliabel
Pendapatan (Y)
Y3 0,884 0.60 Reliabel
Y4 0,881 0.60 Reliabel

Sumber: Data Primer diolah SPSS, Tahun 2019


Indikator atau kuesioner yang digunakan untuk semua variabel

semuanya dinyatakan handal atau dapat dipercaya sebagai alat ukur.

4.2.5 Tanggapan Responden


1. Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan
60

Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Pelatihan

SS S N TS STS Total
No Pelatihan
R % R % R % R % R % R %
1. Saya mengikuti pelatihan UMKM
21 30 49 70 0 0 0 0 0 0 70 100
yang diadakan oleh PLUT KUMKM
2. Saya Berpartisipasi aktif dalam
25 35,7 45 64, 0 0 0 0 0 0 70 100
pelaksanaan program pelatihan yang
3
diadakan PLUT KUMKM
3. Instruktur (pelatih) menyampaikan
25 35,7 45 64, 0 0 0 0 0 0 70 100
materinya dengan baik sehingga
3
materi mudah saya mengerti
4. Materi pelatihan yang diberikan oleh
0 0 30 42, 23 32, 5 7,1 12 17, 70 100
PLUT KUMKM sesuai dengan usaha
9 9 1
yang saya jalankan

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel pelatihan, maka rata rata

responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju. Setiap responden dianggap

bahwa pelatihan yang diberikan telah sesuai dengan keinginan responden atau

pelatihan yang diadakan itu bagus.

2. Tanggapan Responden Mengenai Pendidikan


Tabel 4.10
Tanggapan Responden Mengenai Pendidikan

SS S N TS STS Total
No Pendidikan
R % R % R % R % R % R %
1. Usaha yang sya jalankan
merupakan hasil inisiatif sendiri 21 30 49 70 0 0 0 0 0 0 70 100
61

2. Saya memiliki kreativitas yang


tinggi untuk menciptakan hasil 50 71,4 20 28, 0 0 0 0 0 0 70 100
6
karya yang baru
3. Saya memahami konsep-konsep
tentang kewirausahaan 29 41,4 41 58, 0 0 0 0 0 0 70 100
6
4. Saya harus mampu menghadapi
resiko dan tantangan dalam 29 41,4 41 58, 0 0 0 0 0 0 70 100
6
menjalankan usaha
5. Seorang pengusaha berorientasi
pada tindakan 55 78,6 14 20, 1 1,4 0 0 0 0 70 100
0
6. Seorang pengusaha merupakan
seseorang pekerja keras 55 78,6 14 20, 1 1,4 0 0 0 0 70 100
0
7. Kepemimpinan merupakan bagian
dari pendidikan 29 41,4 41 58, 0 0 0 0 0 0 70 100
6
8. Seorang pengusaha harus
memiliki skill/keterampilan 37 52,9 15 21, 11 15, 2 2,9 5 7,1 70 100
4 7

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel pendidikan, maka rata

rata responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju.

3. Tanggapan Responden Mengenai Pendampingan


Tabel 4.11
Tanggapan Responden Mengenai Pendampingan

SS S N TS STS Total
No Pendampingan
R % R % R % R % R % R %
1. UPT PLUT KUMKM
37 52,9 14 20, 10 14, 3 4,3 6 8,6 70 100
memberikan pendampingan 0 3
sebulan sekali/sesuai jadwal yang
telah ditetapkan
62

2. Layanan konsultasi terkait dengan


37 52,9 16 22, 10 14, 2 2,9 5 7,1 70 100
cara meningkatkan pendapatan 9 3
UMKM telah berjalan dengan
maksimal
3. PLUT KUMKM memberikan
37 52,9 15 21, 9 12, 3 4,3 6 8,6 70 100
pendampingan izin usaha untuk 4 9
UMKM
4. PLUT KUMKM memantau
46 65,7 24 33, 0 0 0 0 0 0 70 100
tentang manajemen sumber 3
daya anggota, strategi
pemasaran, manajemen
keuangan, dll

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel pendampingan, maka rata

rata responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju.Hal tersebut dianggap

bahwa pendampingan kepada responden sudah bagus.

4. Tanggapan Responden Mengenai Pendapatan


Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Pendapatan

SS S N TS STS Total
No Pendapatan
R % R % R % R % R % R %
1. Dengan adanya arahan dan
21 30 49 70 0 0 0 0 0 0 70 100
pendampingan, jumlah aset
UMKM saya meningkat
2. Penjualan saya meningkat
25 35,7 45 64, 0 0 0 0 0 0 70 100
setelah mendapatkan 3
pendampingan dari UPT PLUT
63

KUMKM

3. Pendapatan meningkat karena


25 35,7 45 64, 0 0 0 0 0 0 70 100
adanya pendampingan 3
konsultasi bidang manajemen
dari PLUT KUMKM
4. Pelatihan dan pendampingan
0 0 30 42, 23 32, 5 7,1 12 17, 70 100
UMKM merupakan salah satu 9 9 1
faktor yang mempengaruhi
peningkatan pendapatan usaha
saya

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel pendapatan, maka rata

rata responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuju.

4.2.6 Analisis Regresi Berganda


Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan, pendidikan dan pendampingan

terhadap pendapatan UMKM. Statistical Package For Social Science (SPSS) akan

digunakan untuk membantu proses analisis linear berganda.


Tabel 4.13 Hasil Regresi Berganda

Unstadardized Standardize
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig
(Constant) 0,367 0,128 2,878 0,005
PELATIHAN 0,824 0,021 0,969 38,909 0,000
64

PENDIDIKAN 0,134 0,048 0,024 2,707 0,002


PENDAMPINGAN 0,109 0,014 0,018 0,644 0,002
Sumber: Data Primer diolah SPSS, Tahun 2019

Y=0,367+ 0,824X1 + 0,134X2 + 0,109X3 + e


1. Nilai konstanta sebesar 0,367menunjukkan bahwa bila variabel independennya nol

maka tingkat pendapatan UMKM yang dihasilkan sebesar 0,367.


2. Koefisien regresi 0,824 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 pelatihan akan

menambah pendapatan UMKM sebesar 0,824 maka dapat disimpulkan pelatihan

berpengaruh positif terhadap pendapatan UMKM.


3. Koefisien regresi 0,134 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 pendidikan akan

menambah pendapatan UMKM sebesar 0,134 maka dapat disimpulkan pendidikan

berpengaruh positif terhadap pendapatan UMKM.


4. Koefisien regresi 0,109 menyatakan bahwa setiap penambahan 1

pendampinganakan menambah pendapatan UMKM sebesar 0,109 maka dapat

disimpulkan pendampingan berpengaruh positif terhadap pendapatan UMKM.


1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan dalam mendeteksi seberapa jauh hubungan

dan kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen.Pada data yang diolah

terdapat empat variabel independen.Seperti pada tabel berikut.


Tabel 4.14
Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Std. Error of

Square the Estimate


1 0,989 a
0,979 0,978 0,07185
Sumber Data Primer diolah SPSS, Tahun 2019

Pada tabel di atas terlihat bahwa R memperoleh nilai korelasi sebesar R=0,989

yang artinya korelasi atau hubungan antara variabel pelatihan, pendidikan dan
65

pendampingan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan UMKM. Kemudian nilai

koefisien determinasi atau R Square sebesar = 0,979 yang artinya sebesar 97,9%

pengaruh pendapatanUMKM yang terdaftar pada UPT PLUT KUMKM Provinsi

Sulawesi Selatan dipengaruhi oleh variabel pelatihan, pendidikan dan pendampingan.

2. Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing indikator dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan

antara t-hitung dengan t-tabel. Untuk menentukan nilai t-tabel, maka ditentukan

dengan tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan df= (n-k-1) dimana n adalah

jumlah responden dan k adalah jumlah indikator/variabel.

Tabel 4.15
Tabel Uji t

Unstadardized Standardize
Coefficients d
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig
(Constant) 0,367 0,128 2,878 0,005
PELATIHAN 0,824 0,021 0,969 38,909 0,000
PENDIDIKAN 0,134 0,048 0,024 2,707 0,002
PENDAMPINGAN 0,109 0,014 0,018 2,644 0,002
Sumber: Data Primer diolah SPSS, Tahun 2019

a. Hipotesis 1 : Diduga Pelatihan berpengaruh Secara Parsial terhadap

Pendapatan UMKM
Untuk t hitung sebesar 38,909 dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1

(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,668. Dengan begitu berdasarkan

nilai t hitung sebesar 38,909> 1,688 dan untuk nilai probabilitas sebesar 0,00< 0,05
66

maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian pelatihan

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan UMKM yang terdaftar

pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan. Sehingga hipotesis pertama

diterima.
b. Hipotesis 1 : Diduga Variabel Pendidikan berpengaruh Secara Parsial

terhadap Pendapatan UMKM


Untuk t hitung sebesar 2,707dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1

(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,668. Dengan begitu berdasarkan

nilai t hitung sebesar 2,707> 1,688 dan untuk nilai probabilitas sebesar 0,002< 0,05

maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian pendidikan

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan UMKM yang terdaftar

pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan. Sehingga hipotesis pertama

diterima.
c. Hipotesis 1 : Diduga Variabel Pendampingan berpengaruh Secara Parsial

terhadap Pendapatan UMKM


Untuk t hitung sebesar 2,644dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1

(n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,668. Dengan begitu berdasarkan

nilai t hitung sebesar 2,644> 1,688 dan untuk nilai probabilitas sebesar 0,002< 0,05

maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian pendampingan

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan UMKMyang terdaftar

pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan. Sehingga hipotesis pertama

diterima.

3. Uji F (Uji Simultan)


67

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Dimana F hitung > F tabel, maka

hipotesis diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan

variabel terikatnya secara serentak.Sebaliknya apabila F hitung < F tabel, maka H0

diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel terikat.
Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama

variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5%


(α = 0,05).
Tabel 4.16
Tabel Uji-F

Model Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square
Regression 15,531 3 5,177 1002,837 0,000b
Residual 0,341 66 0,005
Total 15,871 69
Sumber: Data Primer diolah SPSS,Tahun 2019

Hipotesis 2 :Diduga Pelatihan, Pendidikan, dan Pendampingan berpengaruh

Secara Simultan terhadap Pendapatan UMKM

Dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan df1 = 3 dan df2 = 66

maka f tabel didapat (3:66)=2,74. Berdasarkan uji anova atau uji F dari output SPSS,

terlihat bahwa diperoleh f hitung sebesar 1002,837> nilai f tabel 2,74 dan probabilitas

sebesar 0,000 < 0,05. Secara lebih tepat, nilai F hitung dibandingkan dengan F tabel

dimana jika F hitung > F tabel maka secara simultan variabel-variabel independen
68

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga hipotesis

kedua diterima.

Hipotesis 3 :Diduga Pelatihan Memiliki pengaruh yang dominan terhadap

Pendapatan UMKM.

Berdasarkan hasil regresi berganda pada tabel 4.6 diperolah koefisien regresi

Pelatihan sebesar 0,824 , variabel pendidikan 0,134, dan variabel pendampingan

0.109. Sehingga terlihat bahwa variabel pelatihan merupakan variabel yang paling

dominan dalam mempengaruhi pendapatan UMKM. Sehingga hipotesis ketiga

diterima.

4.3 Pembahasan
69

1. Pengaruh Pelatihan terhadap Pendapatan UMKM pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan


Dari hasil tersebut diatas, menunjukan bahwa pada saat pengujian

kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dikatakan valid dengan

ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai reabilitas diatas standar dapat

dikatakan kuesioner yang ada dinyatakan reliabel untuk pengujian selanjutnya.


Berdasarkan hasil dari jawaban responden melalui pertanyaan dalam

kuesioner mengenai variabel pelatihan, rata-rata responden menjawab setuju dan

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan yang diberikan oleh UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan sudah baik. Responden berpartisipasi

secara aktif dalam pelaksanaan program pelatihan. Instruktur (pelatih)

menyampaikan materinya dengan baik sehingga materi mudah dipahami oleh

responden. Yang mana materi yang diberikan sesuai dengan bidang usaha yang

responden jalankan.
Pengolahan data yang dilakukan diperoleh hasil penelitian bahwa variabel

pelatihan berpengaruh positif dan signifikan peningkatan pendapatan UMKM pada

UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan. Semakin sering pelatihan yang

diberikan UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan maka semakin banyak

pula peningkatan pendapatan UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang

dilakukan oleh UPT PLUT KUMKM dapat mempengaruhi pendapatan usaha

karena materi yang diberikan pada saat pelatihan sudah sesuai dengan usaha

masing-masing.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2018) yang

meneliti masalah pengaruh penelitian terhadap peningkatan pendapatan mustahik


70

pada pemberdayaan zakat, infak, dan shadaqah. Utami membuktikan bahwa

pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapat.


Begitupun yang dilakukan oleh Meida Nur (2018) meneliti masalah

pengaruh penelitian terhadap peningkatan pendapatan, membuktikan bahwa

pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapat. Agar

manusia mengoptimalkan produktivitasnya, maka kualitas sumber daya manusia

(SDM) perlu dikembangkan atau ditingkatkan dengan memberikan pendidikan dan

pelatihan keterampilan yang memadai dan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang

dilakukan manusia itu sendiri.


2. Pengaruh Pendidikan terhadap Pendapatan UMKM pada UPT PLUT

KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan


Dari hasil tersebut diatas, menunjukan bahwa pada saat pengujian

kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dikatakan valid dengan

ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai reabilitas didapat nilai diatas

standar dapat dikatakan kuesioner yang ada dinyatakan reliabel untuk pengujian

selanjutnya.

Berdasarkan hasil dari jawaban responden melalui pertanyaan dalam

kuesioner mengenai variabel pendidikan, rata-rata responden menjawab setuju dan

sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan yang dimiliki oleh pemilik

UMKM di UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan sudah baik.

Responden telah memiliki pendidikan dibidang kewirausahaan sehingga

responden telah memiliki kreativitas yang tinggi untuk menciptakan hasil karya

yang baru karena telah memahami konsep-konsep tentang kewirausahaan.


71

Responden juga telah mampu menghadai resiko dan tantangan dalam menjalan

usaha.
Pengolahan data yang dilakukan maka diperoleh hasil penelitian bahwa

variabel pendidikan berpengaruh positif dan signifikan peningkatan pendapatan

UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan. Semakin tinggi

pendidikan yang dimiliki pelaku UMKM di UPT PLUT KUMKM Provinsi

Sulawesi Selatan maka semakin tinggi pendapatan UMKM. Pada saat pendidikan

mengalami peningkatan, maka penghasilan atau pendapatan juga semakin tinggi.

Hal ini dikarenakan adanya kesesuaian anatara pekerjaan yang dikerjakan dan

pendidikan yang mengalami spesifikasi. Pada titik usia tertentu penghasilan akan

lebih rendah dari penghasilan seseorang yang berpendidikan tinggi, sehingga

seseorang yang melakukan investasi di bidang pendidikan dapat menghasilkan

penghasilan lebih tinggi.

3. Pengaruh Pendampingan terhadap Pendapatan UMKM pada UPT

PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan


Dari hasil tersebut diatas, menunjukan bahwa pada saat pengujian

kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dikatakan valid dengan

ketentuan melebihi nilai r tabel dan untuk nilai reabilitas didapat nilai diatas

standar dapat dikatakan kuesioner yang ada dinyatakan reliabel untuk pengujian

selanjutnya.
Berdasarkan hasil dari jawaban responden melalui pertanyaan dalam

kuesioner mengenai variabel pendampingan, rata-rata responden menjawab setuju

dan sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa pendampingan yang diberikan oleh
72

UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan sudah baik. Pendampingan

dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan dengan memberikan layanan konsultasi

serta memantau tentang manajemen sumber daya anggota, strategi pemasaran dan

keuangan manajemen. Dengan adanya pendampingan dapat meningkatkan

pendapatan responden.
Pengolahan data yang dilakukan diperoleh hasil penelitian bahwa variabel

pendampingan berpengaruh positif dan signifikan peningkatan pendapatan

UMKM pada UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan.Semakin sering

pendampingan yang diberikan UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan

maka semakin banyak pula peningkatan pendapatan UMKM. Hal ini menunjukkan

bahwa pendampingan yang dilakukan oleh UPT PLUT KUMKM dapat

mempengaruhi pendapatan usaha karena peran para pendamping yang dapat

mengoptimalkan potensi peserta program.


Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2018) yang

meneliti masalah pengaruh pendampingan terhadap peningkatan pendapatan

mustahik pada pemberdayaan zakat, infak, dan shadaqah. Utami membuktikan

bahwa pendampingan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan

pendapat. Pendampingan diperlukan untuk memotivasi dan membimbing anggota

dalam mengembangkan usaha sehingga akan merubah pola pikir anggota dan

meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan keluarga tercapai.


Begitupun yang dilakukan oleh Meida Nur (2018) meneliti masalah

pengaruh pendampingan terhadap peningkatan pendapatan, membuktikan bahwa


73

pendampingan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan

pendapatan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil analisis yaitu sebagai

berikut:
1. Pelatihan, pendidikan, dan pendampingan berpengaruh positif dan signifikan

secara parsial terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM.


2. Pelatihan, pendidikan, dan pendampingan berpengaruh positif dan signifikan

secara simultan terhadap pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM.


3. Variabel pelatihan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi

pendapatan UMKM pada UPT PLUT KUMKM karena memiliki nilai

pengaruh yang tingi yaitu sebesar 0,824 kemudian pendidikan sebesar 0,134

dan pendampingan sebesar 0,109.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka ini dapat diberikan saran-saransebagai

berikut:
74

1.Hendaknya UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan lebih mengoptimalkan

pelatihan, pendidikan, dan pendampingan karena ketiga variabel tersebut memiliki

pengaruh besar terhadap pendapatan KUMKM di Kota Makassar.

2.Hendaknya UPT PLUT KUMKM Provinsi Sulawesi Selatan lebih mengoptimalkan

pelatihan, pendidikan, dan pendampingan agar dapat memotivasi dan membimbing

dalam mengembangkan usaha sehingga merubah pola pikir dan meningkatkan

pendapatan sehingga kesejahteraan keluarga tercapai.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti variabel-variabel yang belum

diteliti dalam penelitian ini agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas

terhadap masalah yang diteliti.


DAFTAR PUSTAKA
Alhempi, Raden Rudi,dkk.2014. “ Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan Terhadap
Pengembangan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Bina Lingkungan
Community Development center (CDC) PT.Telkom Cabang Pekanbaru”.
Jurnal
Azizul, Hakim Muhammad. 2015. “ Pengaruh Pendampingan Inkubator Wirausaha
Terhadap Kinerja Keuangan UMKM Tenant Jambi (Studi Kasus UMKM
Tenant Inkubator Bisnis Unggul FEB UNJA). Skripsi
Fatuhurrohman,Nur. 2016. Pengaruh Pelatiha, Modal Usaha, dan Pendampingan
Terhadap Kesejahteraan Mustahik (Studi Pada Program INSTITUT
MENTAS UNNGUL KAUM DHUAFA YOGYAKARTA).Yogyakarta: Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Skripsi
Guntur Peluru, http://pendamping-kumkm.blogspot.com/2016/05/konsep-
pendampingan.html diakses tanggal 13 november 2018
Hartini, Sri, 2014. “Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan manajemen usaha
terhadap Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan Minuman”. Jurnal
Ikbal, 2016.” Pengaruh Pendidikan,Pelatihan dan Dukungan keluarga Terhadap
Peningkatan Jiwa Kewirausahaan Pelaku Industri Kreatif Di Provinsi
Sulawesi selatan”. Makassar:Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Perdagangan
Internasional STIE Nobel Indonesia Makassar. Skripsi
Juanda,2017. “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap
Pendapatan Pada Peternakan Ayam Pedaging Di Kecamatan
Mangarabombang Kabupaten Takalar”. Makassar:Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Perdagangan Internasional STIE Nobel Indonesia Makassar. Proposal
Kemendiknas, 2010. LAKIP Kementrian Pendidikan Nasional.
http://kemendikbud.go.id . Diakses pada tanggal 1 Desember 2018
Lestari Lita, 2016.”Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”.
Yogyakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Lohanda, Dedi, 2017. “Pengaruh Tingkat Pendidikan, pemahan akutansi, dan
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Terhadap Pelaporan Keuangan
UMKM Berdasarkan SAK ETAP”. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta
Rahma, Nur Meida,2018. “ Pengaruh Pelatihan,Pendampingan Dan Pembinaan
Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Pendapatan UMKM (studi pada
peserta home business camp)”. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sunan Kalijaga. Skripsi
Rivai, Veithzal & Ella Jauvani Sagala. (2010). Manajemen SDM untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Sinamora, Henry. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Tiga.
Penerbit:STIE YKPN Yogyakarta.

Sri, Hardiati. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Lembaga Administrasi


Negarai RI, Jakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 26.
Alfabeta. Bandung

Suharto , Edi.2014. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (kajian


Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial).Bandung

Suci, Rahmini Yuli, 2017. “Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) Di Indonesia)”. Balikpapan:Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Jurnal
Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam
Menghadapi Pasar Regional Dan Global. Infokop Nomor 25 Tahun XX.
PLUT-KUMKM. http://plutsulsel.com/. Diakses pada tanggal 13 november 2018
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu
Penting. Jakarta.LP3ES
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-nomor-20-tahun-2003-tentang-sistem-
pendidikan-nasional/. Diakses pada tanggal 13 November 2018
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah (UMKM).
Undang-Undang No.20 Pasal 6 Tahun 2008
https://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/28029
Diakses pada tanggal 13 November 2018
Utami, Putri Rahmanissa.2018. Pengaruh Bantuan Modal, Pelatihan Keterampilan
dan Pendampingan terhadap Peningkatan Pendapatan Mustahik pada
Pemberdayaan Zakat, Infak, dan Shadaqah Kota Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta
Wibowo, Muhammad Ghafur.2010. UMKM dalam Pusaran Globalisasi Ekonomi
(Kajian Kritis Pasca Pemberlakuan ACFTA). Yogyakarta: Fakultas Syariah
dan Hukum Press UIN Sunan Kalijaga
Widodo, Eko Suparno, 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Jakarta
Yusuf, A.Muri 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta
DOKUMENTASI
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN, PENDIDIKAN, DAN PENDAMPINGAN
TERHADAP PENDAPATAN UMKM PADA UPT PLUT KUMKM PROVINSI
SULAWESI SELATAN
(Studi pada UMKM di Kota Makassar)

Assalamualikum wr. Wb

Dalam rangka penulisan skripsi yang digunakan sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar S1 di STIE Nobel Indonesia Makassar, maka saya

Nama : Maya Sartika

Jurusan : Bisnis dan Perdagangan Internasional

Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna


mengisi kuesioner penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
seluruh pihak. Sehingga Bapak/Ibu dapat bersedia mengisi, menjawab kuesioner
ini dengan sebenar-benarnya.

Atas perhatiannya peneliti mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya


atas kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner ini, dan peneliti mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak
berkenan di hati Bapak/Ibu.

Hormat Saya

Maya Sartika
A. Petunjuk Pengisian
1. Baca dan cermati pertanyaan dalam kuesioner dengan teliti
sebelum memilih jawaban
2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
dengan memberi tanda centang (√) didalam kotak yang telah di
sediakan
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

B. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan

3. Umur : <20 Tahun


26-35 Tahun
36-45 Tahun
Lebih dari 46 Tahun

4. Pendidikan : SMA / Sedeajat S S2


S1 LAINNYA

5. Jenis Usaha : Fashion/ Craft/ Kuliner/ Jasa dan


Perdagangan/ Konveksi
6. Lama Usaha :
C. Item Pertanyaan
1. Pelatihan (X1)

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 Saya mengikuti pelatihan UMKM
yang diadakan oleh PLUT KUMKM
2 Saya Berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan program pelatihan yang
diadakan PLUT KUMKM
3 Instruktur (pelatih) menyampaikan
materinya dengan baik sehingga
materi mudah saya mengerti
4 Materi pelatihan yang diberikan oleh
PLUT KUMKM sesuai dengan usaha
yang saya jalankan

2. Pendidikan (X2)

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 Usaha yang sya jalankan merupakan
hasil inisiatif sendiri
2 Saya memiliki kreativitas yang tinggi
untuk menciptakan hasil karya yang
baru
3 Saya memahami konsep-konsep
tentang kewirausahaan
4 Saya harus mampu menghadapi resiko
dan tantangan dalam menjalankan
usaha
5 Seorang pengusaha berorientasi pada
tindakan
6 Seorang pengusaha merupakan
seseorang pekerja keras
7 Kepemimpinan merupakan bagian
dari pendidikan
8 Seorang pengusaha harus memiliki
skill/keterampilan

3. Pendampingan (X3)

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 UPT PLUT KUMKM memberikan
pendampingan sebulan sekali/sesuai
jadwal yang telah ditetapkan
2 Layanan konsultasi terkait dengan
cara meningkatkan pendapatan
UMKM telah berjalan dengan
maksimal
3 PLUT KUMKM memberikan
pendampingan izin usaha untuk
UMKM
4 PLUT KUMKM memantau tentang
manajemen sumber daya anggota,
strategi pemasaran, manajemen
keuangan, dll

4. Pendapatan (Y)

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SS S KS TS STS
1 Dengan adanya arahan dan
pendampingan, jumlah aset UMKM
saya meningkat
2 Penjualan saya meningkat setelah
mendapatkan pendampingan dari UPT
PLUT KUMKM
3 Pendapatan meningkat karena adanya
pendampingan konsultasi bidang
manajemen dari PLUT KUMKM
4 Pelatihan dan pendampingan UMKM
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi peningkatan
pendapatan usaha saya
L

N
JENIS_KELAMIN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid LAKI-LAKI 15 21.4 21.4 21.4

PEREMPUAN 55 78.6 78.6 78.6

Total 70 100.0 100.0

UMUR

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 26-35 TAHUN 26 37.1 37.1 37.1

36-45 TAHUN 31 44.3 44.3 44.3

> 46 TAHUN 13 18.6 18.6 18.6

Total 70 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA/SEDERAJAT 17 24.3 24.3 24.3

S1 38 54.3 54.3 54.3

S2 15 21.4 21.4 21.4

Total 70 100.0 100.0

JENIS_USAHA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid FASHION/CRAFT/KULINER
58 82.9 82.9 82.9
/JAS

PERDAGANGAN/KONVEK
12 17.1 17.1 17.1
SI

Total 70 100.0 100.0


LAMA_USAHA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2-3 TAHUN 47 67.1 67.1 67.1

3-4 TAHUN 10 14.3 14.3 14.3

> 4 TAHUN 13 18.6 18.6 18.6

Total 70 100.0 100.0

1. Frequency Tabel Variabel X1


X1.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S 49 70.0 70.0 70.0

SS 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

X1.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S 45 64.3 64.3 64.3

SS 25 35.7 35.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

X1.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S 45 64.3 64.3 64.3

SS 25 35.7 35.7 100.0

Total 70 100.0 100.0


X1.4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid STS 12 17.1 17.1 17.1

TS 5 7.1 7.1 24.3

KS 23 32.9 32.9 57.1

S 30 42.9 42.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

2. Frequency Tabel Variabel X2

X2.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S 49 70.0 70.0 70.0

SS 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

X2.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S 20 28.6 28.6 28.6

SS 50 71.4 71.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

X2.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 41 58.6 58.6 58.6

5 29 41.4 41.4 100.0

Total 70 100.0 100.0


X2.4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 41 58.6 58.6 58.6

5 29 41.4 41.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

X2.5

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 3 1 1.4 1.4 1.4

4 14 20.0 20.0 21.4

5 55 78.6 78.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

X2.6

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 3 1 1.4 1.4 1.4

4 14 20.0 20.0 21.4

5 55 78.6 78.6 100.0

Total 70 100.0 100.0

X2.7

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 41 58.6 58.6 58.6

5 29 41.4 41.4 100.0

Total 70 100.0 100.0


X2.8

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 5 7.1 7.1 7.1

2 2 2.9 2.9 10.0

3 11 15.7 15.7 25.7

4 15 21.4 21.4 47.1

5 37 52.9 52.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

3. Frequency Tabel Variabel X3

X3.1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 6 8.6 8.6 8.6

2 3 4.3 4.3 12.9

3 10 14.3 14.3 27.1

4 14 20.0 20.0 47.1

5 37 52.9 52.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

X3.2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 5 7.1 7.1 7.1

2 2 2.9 2.9 10.0

3 10 14.3 14.3 24.3

4 16 22.9 22.9 47.1

5 37 52.9 52.9 100.0

Total 70 100.0 100.0


X3.3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 6 8.6 8.6 8.6

2 3 4.3 4.3 12.9

3 9 12.9 12.9 25.7

4 15 21.4 21.4 47.1

5 37 52.9 52.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

X3.4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 24 34.3 34.3 34.3

5 46 65.7 65.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

4. Frequency Tabel Variabel Y

Y1

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 49 70.0 70.0 70.0

5 21 30.0 30.0 100.0

Total 70 100.0 100.0

Y2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 45 64.3 64.3 64.3

5 25 35.7 35.7 100.0

Total 70 100.0 100.0


Y3

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 45 64.3 64.3 64.3

5 25 35.7 35.7 100.0

Total 70 100.0 100.0

Y4

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 12 17.1 17.1 17.1

2 5 7.1 7.1 24.3

3 23 32.9 32.9 57.1

4 30 42.9 42.9 100.0

Total 70 100.0 100.0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PELATIHAN 70 4.25 6.00 5.0821 .56421


PENDIDIKAN 70 3.38 5.00 4.4875 .34849
PENDAMPINGAN 70 1.75 5.00 4.2179 .97330
PENDAPATAN 70 3.25 4.75 4.0071 .47960
Valid N (listwise) 70
Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

X1.1 80.53 71.586 .408 .886


X1.2 80.47 70.543 .519 .884
X1.3 80.47 70.543 .519 .884
X1.4 81.81 63.516 .587 .881
X2.1 80.53 71.586 .408 .886
X2.2 80.11 69.610 .681 .881
X2.3 80.41 71.811 .348 .887
X2.4 80.41 71.811 .348 .887
X2.5 80.06 69.707 .666 .881
X2.6 80.06 69.707 .666 .881
X2.7 80.41 71.811 .348 .887
X2.8 80.73 62.056 .604 .881
X3.1 80.79 59.417 .707 .877
X3.2 80.71 62.033 .610 .881
X3.3 80.77 59.280 .719 .876
X3.4 80.17 70.231 .565 .883
Y1 80.53 71.586 .408 .886
Y2 80.47 70.543 .519 .884
Y3 80.47 70.543 .519 .884
Y4 81.81 63.516 .587 .881

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .989a .979 .978 .07185

a. Predictors: (Constant), PENDAMPINGAN, PELATIHAN,


PENDIDIKAN
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 15.531 3 5.177 1002.837 .000b

Residual .341 66 .005

Total 15.871 69

a. Dependent Variable: PENDAPATAN


b. Predictors: (Constant), PENDAMPINGAN, PELATIHAN, PENDIDIKAN

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .367 .128 2.878 .005

PELATIHAN .824 .021 .969 38.909 .000

PENDIDIKAN .134 .048 .024 2.707 .002

PENDAMPINGAN .109 .014 .018 2.644 .002

a. Dependent Variable: PENDAPATAN


Nomor JENIS Tingkat
Jenis Kelamin Umur
Responden USAHA Pendidikan

1 2 1 1 1
2 2 1 1 2
3 2 2 1 2
4 2 2 1 2
5 2 1 2 2
6 2 2 2 2
7 2 1 2 2
8 1 2 1 1
9 1 2 1 2
10 2 1 2 2
11 2 2 1 2
12 2 2 1 2
13 1 2 1 2
14 2 1 1 2
15 2 2 1 2
16 2 1 1 2
17 1 2 2 2
18 2 1 1 1
19 2 2 1 2
20 2 2 1 2
21 1 2 1 2
22 2 1 1 2
23 2 1 1 3
24 2 1 2 3
25 1 1 1 3
26 2 1 1 3
27 1 2 1 3
28 1 2 1 2
29 1 2 1 2
30 1 1 2 2
31 2 2 1 1
32 2 2 1 2
33 2 2 1 3
34 2 2 1 3
35 2 2 2 3
36 2 1 1 3
37 1 2 1 3
38 2 2 1 3
39 2 2 2 3
40 2 1 1 3
41 1 2 1 3
42 2 2 1 3
43 2 3 1 2
44 2 3 2 2
45 2 3 1 2
46 1 3 1 2
47 2 3 1 2
48 2 3 1 1
49 2 1 2 2
50 2 1 1 2
51 2 1 1 2
52 1 1 1 2
53 2 1 1 2
54 2 1 1 2
55 2 1 1 2
56 2 1 2 2
57 1 3 1 2
58 2 3 1 2
59 2 3 1 1
60 2 2 1 1
61 2 2 1 1
62 2 1 1 1
63 2 3 1 1
64 2 3 1 1
65 2 3 1 1
66 2 3 1 1
67 2 2 1 1
68 2 1 1 1
69 2 2 1 1
70 2 2 1 1
Pelatihan (X1) Pend
Lama Usaha
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 4 5 5
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 4 5 5
3 5 4 4 3 5 5
3 4 4 4 4 4 5
3 4 4 4 3 4 5
3 4 4 4 4 4 5
1 4 4 4 3 4 5
2 4 4 4 4 4 5
1 4 4 4 1 4 5
1 4 4 4 2 4 5
1 4 4 4 3 4 5
1 4 4 4 4 4 5
2 4 4 4 1 4 5
1 4 4 4 1 4 5
1 4 4 4 1 4 5
1 4 4 4 1 4 5
1 4 4 4 1 4 5
1 4 4 4 2 4 5
2 4 4 4 4 4 5
1 4 4 4 4 4 5
1 4 4 4 4 4 5
1 4 4 4 4 4 5
1 4 5 5 4 4 5
2 4 5 5 4 4 5
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 3 5 5
3 5 5 5 3 5 5
3 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 4 5 5
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 4 5 5
3 5 4 4 3 5 5
3 4 4 4 4 4 5
3 4 4 4 3 4 5
3 4 4 4 4 4 5
1 4 4 4 3 4 5
2 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 1 4 4
1 4 4 4 2 4 4
1 4 4 4 3 4 4
1 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 1 4 4
1 4 4 4 1 4 4
1 4 4 4 1 4 4
1 4 4 4 1 4 4
1 4 4 4 1 4 4
1 4 4 4 2 4 4
2 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4
1 4 5 5 4 4 5
2 4 5 5 4 4 5
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 3 5 5
3 5 5 5 3 5 5
3 5 5 5 3 5 5
1 4 4 4 2 4 4
2 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4
1 4 4 4 4 4 4
1 4 5 5 4 4 5
2 4 5 5 4 4 5
1 5 5 5 3 5 5
1 5 5 5 3 5 5
3 5 5 5 3 5 5
Pendidikan (X2) Pendampingan (X3)

X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X3.1 X3.2


4 4 5 5 4 3 3 3
4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 5 5 4 3 3 3
4 4 5 5 4 4 5 4
4 4 5 5 4 3 5 3
4 4 5 5 4 4 5 4
4 4 5 5 4 3 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 4 5 1 5
4 4 5 5 4 5 2 5
4 4 5 5 4 5 3 5
4 4 5 5 4 5 4 4
4 4 3 3 4 1 1 1
4 4 4 4 4 1 1 1
4 4 4 4 4 1 1 1
4 4 4 4 4 1 1 1
4 4 4 4 4 1 1 1
4 4 4 4 4 2 2 2
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 3 3 3
5 5 5 5 5 3 3 3
5 5 5 5 5 3 3 3
5 5 5 5 5 3 3 3
4 4 4 4 4 2 2 2
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 4 4 5 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4
5 5 5 5 5 3 3 3
5 5 5 5 5 3 3 3
5 5 5 5 5 3 3 3
endampingan (X3) Pendapatan (Y)
X1 X2
X3.3 X3.4 Y1 Y2 Y3 Y4
3 5 5 5 5 3 5.75 4.375
4 5 5 5 5 4 6 4.5
5 5 5 5 5 3 5.75 4.375
5 5 5 5 5 4 6 4.5
5 5 5 4 4 3 5.25 4.375
5 5 4 4 4 4 5 4.375
5 5 4 4 4 3 4.75 4.25
5 5 4 4 4 4 5 4.5
5 5 4 4 4 3 4.75 4.5
5 5 4 4 4 4 5 4.5
5 5 4 4 4 1 4.25 4.5
5 5 4 4 4 2 4.5 4.5
5 5 4 4 4 3 4.75 4.5
5 5 4 4 4 4 5 4.5
5 5 4 4 4 1 4.25 4.5
5 5 4 4 4 1 4.25 4.5
5 5 4 4 4 1 4.25 4.5
5 5 4 4 4 1 4.25 4.5
5 5 4 4 4 1 4.25 4.5
5 5 4 4 4 2 4.5 4.5
5 5 4 4 4 4 5 4.875
5 5 4 4 4 4 5 4.875
5 5 4 4 4 4 5 4.875
5 5 4 4 4 4 5 4.875
5 5 4 5 5 4 5.5 4.875
5 5 4 5 5 4 5.5 4.875
5 5 5 5 5 3 5.75 5
5 5 5 5 5 3 5.75 5
5 5 5 5 5 3 5.75 5
5 5 5 5 5 3 5.75 5
5 5 5 5 5 3 5.75 4.625
5 5 5 5 5 4 6 4.625
5 5 5 5 5 3 5.75 4.625
5 5 5 5 5 4 6 4.625
5 5 5 4 4 3 5.25 4.625
5 5 4 4 4 4 5 4.5
5 5 4 4 4 3 4.75 4.5
5 5 4 4 4 4 5 4.5
5 5 4 4 4 3 4.75 4.5
4 4 4 4 4 4 5 4.375
1 4 4 4 4 1 4.25 4.375
2 4 4 4 4 2 4.5 4.375
3 4 4 4 4 3 4.75 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
1 4 4 4 4 1 4.25 3.375
1 4 4 4 4 1 4.25 3.625
1 4 4 4 4 1 4.25 3.625
1 4 4 4 4 1 4.25 3.625
1 4 4 4 4 1 4.25 3.625
2 4 4 4 4 2 4.5 3.75
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 5 5 4 5.5 4.75
4 4 4 5 5 4 5.5 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
2 4 4 4 4 2 4.5 3.75
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 4 4 4 5 4.375
4 4 4 5 5 4 5.5 4.75
4 4 4 5 5 4 5.5 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
3 5 5 5 5 3 5.75 4.75
X3 Y

3.5 4.5
4.25 4.75
4 4.5
4.75 4.75
4.5 4
4.75 4
5 3.75
5 4
5 3.75
5 4
5 3.25
5 3.5
5 3.75
5 4
5 3.25
5 3.25
5 3.25
5 3.25
5 3.25
5 3.5
5 4
5 4
5 4
5 4
5 4.5
5 4.5
5 4.5
5 4.5
5 4.5
5 4.5
5 4.5
5 4.75
5 4.5
5 4.75
5 4
5 4
5 3.75
5 4
5 3.75
4.5 4
2.75 3.25
3.25 3.5
3.75 3.75
4 4
1.75 3.25
1.75 3.25
1.75 3.25
1.75 3.25
1.75 3.25
2.5 3.5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4.5
4 4.5
3.5 4.5
3.5 4.5
3.5 4.5
3.5 4.5
2.5 3.5
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4.5
4 4.5
3.5 4.5
3.5 4.5
3.5 4.5

Anda mungkin juga menyukai