SKRIPSI
Oleh:
NURLAELI RESKI SYAM
105401105316
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai seusatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah
yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah:216)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya. Saya dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini
kupersembahkan untuk :
Ayah dan Ibuku tercinta, yang telah mendukungku, memotivasiku dan berkat
ridhonya saya bisa sampai pada saat ini.
Teman-teman PGSD 2016 B, yang telah menemani perjalanan saya selama
perkuliahan
Serta keluarga dan teman-temanku, yang senantiasa memberikan motivasi dan
doa dalam mencapai keberhasilanku.
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semuanya
iv
ABSTRAK
Nurlaeli Reski Syam, 2020, Analisis Bullying Pada Prestasi Belajar Murid
Kelas IV SD Inpres Morowa. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dibimbing
oleh : Kaharuddin dan Hj. Muliati Samad.
Skripsi ini menggunakan penelitian Kualitatif Deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk bullying dan pengaruhnya terhadap prestasi
belajar murid kelas IV SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng. Penelitian ini berlokasi
di SD Inpres Morowa, Kabupaten Bantaeng. Informan penelitian yaitu Kepala
Sekolah, Guru, dan Murid. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumen. Sementara analisis data
dalam penelitian ini terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bullying yang terjadi pada kelas IV
SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng yaitu bentuk bullying fisik dan bentuk bullying
verbal. Tindakan bullying sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar murid, dari
4 murid yang terkena tindakan bullying, hanya satu yang memperoleh diatas rata-
rata, sisanya memperoleh nilai dibawa rata-rata kelas.
Solusi yang diberikan SD Inpres Morowa Kabupaten Bantaeng untuk menekan
terjadinya tindakan bullying yaitu dengan membuat tata tertib, pembinaan dan
pengawasa kepada murid, strategi guru kelas dan kerjasama dengan orang tua.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
lisan seorang insan yang mengaku beriman kepada Allah Subhanawata’ala atas
segala kebaikan dan ujian serta limpahan nikmat yang diberikan kepada penulis.
Nikmat yang Allah berikan sangat banyak dan berlimpah. Bahkan jika penulis
pohon yang ada di dunia sebagai penanya dan seluruh air di lautan sebagai
tintanya, maka semua ranting-ranting pohon dan air di laut akan habis dan belum
bermanfaat.
Selawat berbingkaikan salam tak lupa pula penulis haturkan kepada Nabi
membawah misi risalah Islam sehingga penulis dapat membedakan antara yang
haq dan yang bathil. Sehingga, kejahiliyaan tidak dirasakan oleh umat manusia di
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian
skripsi Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
vi
juga disusun agar dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenenai
orang tua yang telah membesarkan, mendidik, berjuang, berdoa, dan memenuhi
membimbing penulis dalam proses bimbingan, baik secara langsung maupun tidak
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H.
S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan staf pegawai dalam
Ucapan terima kasih kepada keluarga besar yang ada di Makassar yang
telah memberikan dukungan serta menemani penulis dalam suka dan duka, rekan-
rekan kelas B angkatan 2016 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, rekan-rekan dari
berbagai pihak yang telah berbagi kasih, motivasi, bantuan, dan segala
vii
kebersamaan selama ini. Sehingga, penulis dapat melewati masa-masa sulit untuk
Sebuah kata sempurna tidak pantas penulis sandang karena “tak ada
gading yang tak retak”. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karean itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari para pembaca. Harapan penulis, semoga skripsi ini
dapat memberikan setitik ilmu dan manfaat bagi para pembaca pada umunya dan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xi
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
E. Definisi Operasional……………………………………………......... 6
A. Kajian Pustaka...................................................................................... 8
B. Kerangka Pikir...................................................................................... 27
A. Jenis Penelitian...................................................................................... 30
B. Pendekatan Peneliti............................................................................... 31
C. Lokasi Penelitian................................................................................... 31
ix
D. Informasi Peneliti.................................................................................. 32
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 32
J. Etika Peneliti......................................................................................... 42
B. Keadaan Geografis................................................................................ 51
C. Keaadaan Penduduk.............................................................................. 53
D. Keadaan Pendidikan............................................................................. 54
D. Pembahasan........................................................................................... 71
A. Kesimpulan........................................................................................... 77
B. Saran..................................................................................................... 77
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya manusia, hal ini tercantum pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
hangat bagi masyarakat, khususnya yang dialami oleh anak di sekolah maupun
lingkungan sosialnya. Bullying sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja dan
kapan saja, namun seringkali kita tidak menyadari bahwa kita sendiri mungkin
sudah pernah menjadi korban bullying. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan
kita tentang pengertian bullying dan perilaku apa saja yang termasuk bullying.
sekolah dasar di antaranya ialah; murid yang memiliki fisik yang normal,
mencemooh murid yang tidak memiliki fisik yang normal, sehingga murid
yang memiliki fisik yang tidak normal merasa kurang percaya diri, tidak
banyak bicara, dan lebih suka mengisolasikan diri dari teman-teman lainnya,
1
2
murid yang tidak masuk dalam kelompok tersebut merasa terdeskriminasi dan
tidak akan mau untuk bergaul dan berkomunikasi dengan geng-geng tersebut.
antara lain dipicu oleh belum adanya kesamaan persepsi antara pihak sekolah
gangguan yang disebut dengan conduct disorders, yaitu suatu gangguan yang
mempunyai latar belakang tertentu, begitu juga dengan kasus bullying, ada
perasaan dan emosi, dalam waktu bersamaan mereka mengalami masa krisis.
Krisis dalam konteks ini ialah krisis moral, yang menjadi momok ketakutan
terbesar bagi pendidik, oleh karena itu pendidik tidak hanya bertugas mengajar
terjadi belum lama ini tentang seorang anak perempuan berinisial SN yang
tewas usai lompat dari lantai empat gedung di sekolahnya di Cibubur Jakarta
Timur. SN mencoba bunuh diri dengan melompat dari lantai empat gedung
sekolahnya SMPN 147 Jakarta pada selasa (14/1/2020) sore. SN pun dilarikan
meninggal dunia pada kamis (16/1/2020) sekitar pukul 16.15 WIB sore.
keluarga seperti kabar yang beredar. Selain itu ayah korban juga
Dan banyak motif dan caranya. Malah lebih gawat lagi abis ngebully terus
adalah perilaku yang selalu menarik untuk dibicarakan. Artinya bisa melanda
siapa saja, kapan saja, dan dimana saja tanpa mengenal usia, latar belakang,
rumah adalah sekolahnya. Ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktu setiap
perkembanga jiwa murid cukup besar dan tentunya diharapkan positif terhadap
siswanya. Dalam menelusuri masa depan dengan penuh gambaran, murid tidak
psikologi murid, sehingga murid merasa tertekan dan tidak nyaman berada di
kekuatan mental murid untuk belajar dan mengikuti pembelajaran dengan baik
empat murid diantaranya tiga perempuan dan satu laki-laki yang mengalami
bullying terhadap teman sebayanya dan fenomena yang terjadi guru kelas
menanggapi secara serius apabila terjadi lagi hal-hal yang tak diinginkan
(bullying) di sekolah terkhusus di kelas IV. Oleh karena itu peneliti tertarik
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaaat Praktis
a. Bagi Sekolah
sekolah.
b. Bagi Guru
c. Bagi Murid
d. Bagi Peneliti
Muhammadiyyah Makassar.
E. Definisi operasional
sebagai berikut:
dengan sengaja kepada orang lain secara berulang kali yang berakibat
7
menyakiti hati para korban baik secara fisik maupun non-fisik karena
terjadi ditempat yang sama dan sulit bagi murid untuk mempertahankan
yang sama.
dibentuk lewat nilai atau angka yang diberikan oleh guru yang
bersangkutan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka
billying secara khusus, ada baiknya kita kaji terlebih dahulu apa itu
kekuatan fisik, ancaman atau tindakan untuk menyerang orang lain atau
chen, lee, Kaur, 2007 dalam (Lutfi, 2018: 16). Kekerasan yang terjadi
2002 dalam (Lutfi, 2018: 16). Bahkan ini bisa berdampak panjang
8
9
oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab,
semua pihak. Baik itu si pelaku, korban, ataupun dia yang menyaksikan
tindakan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu dari tiga anak
situasi dimana seseorang yang kuat (bisa secara fisik maupun mental)
sehingga dalam hal ini sang korban tidak mampu membela atau
mempertahankan dirinya sendiri karena lemah fisik atau mental. Bully atau
lebih kuat terhadap pihak yang lemah. Bullying bermakna penyiksaa atau
10
yang didasari dengan perbedaan kekuatan yang tidak seimbang. Dalam arti
sesesorang, baik fisik maupun mental yang dilakukan secara berulang kali
oleh seseorang yang dapat berakibat serius pada korbannya dari prestasi
keselamatan korban. Jadi hal yang penting disini bukan sekedar tindakan
kepada orang lain secara berulang kali yang berakibat menyakiti hati para
melawan atau lemah fisiknya, bullying sering kali terjadi ditempat yang
sama dan sulit bagi siswa untuk mempertahankan diri, bullying juga terjadi
Namun bukan dikatakan bullying jika siswa digoda dengan cara bersahabat
dan menyenangkan. Begitu juga bukan dikatakan bullying jika kedua siswa
menampar.
dan mengabaikan.
12
tindakan agresif yang dilakukan oleh pelaku kepada korban yang lebih
berikut:
orang lain).
menyebarkan gosip).
verbal).
ataupun verbal).
13
1) Bullying fisik, yaitu Bullying yang bisa terlihat secara jelas. bentuk
lainnya.
2) Bullying non fisik, yaitu bentuk Bullying yang tidak terlihat langsung
dan berdampak serius, dapat dilakukan secara verbal dan non verbal.
Bentuk Bullying non fisik yang dilakukan secara verbal, antar lain
hanya bersifat fisik saja namun bisa bersifat verbal, non verbal, psikis
lain:
14
5. Cenderum melukai anak lain saat orang tua atau orang dewasa
sebagai sasaran.
atas maka kita telah mengetahui karakteristik atau ciri-ciri anak yang
tetapi setiap bagian yang ada disekitar anak juga turut memberikan
1) Harga diri yang rendah, konsep diri yang negatif dan pemahaman
akan nilai benar salah atau baik buruknya yang dapat menjadi
orang lain, memanfaatkan orang lain dan dapat menindas anak lain
4) Mencontohkan perilaku buruk yang dilihat anak, baik dari orang tua,
antara lain:
dianggapnya sebagai suatu hal yang benar. Begitu pula dengan pola
Anak juga akan melakukan hal yang sama dengan apa yang
temannya.
3) Faktor Ekonomi
sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai dan ruang kelas
yang sesak.
17
Faktor dari sekolah yaitu terkait dengan model kekerasan yang telah
kelas yang buruk, relasi yang buruk antar siswa dan guru, guru yang
Faktor sosial dan politik yaitu terkait dengan perang politik dan
6) Faktor Individu
diantaranya faktor internal dan faktor eksternal dari seorang anak juga
Penting sekali bagi orang tua untuk memahami bahwa bullying itu
bullying ini dapat berakibat buruk bagi korban sekaligus bagi pelakunya.
Dampak buruk yang dapat terjadi bagi anak yang menjadi korban
(1) Kecemasan
(5) Depresi
resiko berikut:
(5) Merokok
bullying ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku bullying melainkan korba
takut dan rasa tidak aman kepada anak, pada taraf ekstrem perilaku
a. Mengajarkan nilai-nilai moral, etika dan agama kepada anak sejak dini
orang tua.
20
kekurangan.
secara postif.
peserta didik, tentunya memiliki peran aktif terhadap peserta didik untuk
materilnya.
2. Prestasi Belajar
bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar
dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari
yang telah dilakukan atau dikerjakan dan dinilai dalam bentuk angka,
utuh, baik dari segi jasmani maupun rohani. Menurut (Djamarah dan
devinisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses dari tidak
tau menjadi tau dan proses yang berlangsung sapanjang hayat tanpa
adanya batasan usia dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
persoalan dalam megiatan belajarnya. Siswa yang optimis, ulet, dan gigih
belajar akan meraih prestasi belajar. Prestasi belajar juga dapat diartikan
yang diterima oleh siswa dan berdsarkan nilai-nilai yang terdapat dalam
ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan oleh guru yang
angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Prestasi belajar
berfokus pada nilai atau angka yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan
dibentuk lewat nilai atau angka yang diberikan oleh guru yang
lain:
pengetahuan murid.
pembelajarn murid.
ditetapkan.
1) Faktor Internal
dan motivasi.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan keluarga
b) Lingkungan sekolah
prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi guru dalam
B. Kerangka Berpikir
seperti perilaku bullying. Hal ini membuat peneliti tertarik mengkaji lebih
pelajaran dan olahraga (b) Mengikuti norma atau aturan di sekolah (c) Dapat
depan.
Belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi internal, eksternal dan
hasil belajar. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan banyak
tergantung pada proses belajar yang dialami oleh murid sebagai anak didik.
eksternalnya murid yang belajar. Pada diri murid terdapat kekutan mental yang
Namun dalam dunia pendidikan saat ini banyak sekali guru yang
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
HASIL
PENELITIAN DAN TEMUAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
terjadi di kalangan murid sekolah SD Inpres Morowa. Selain itu, peneliti juga
studi kasus. Alasan peneliti mengunakan pendekatan studi kasus adalah untuk
30
31
B. Lokasi Penelitian
pada sekolah dasar (SD) Inpres Morowa Kec. Sinoa Kab. Bantaeng, dimana
pada sekolah tersebut kasus bullying telah mulai muncul dikalangan sesama
dikatangan hal yang tidak subtansial, akan tetapi secara psikologi akan
membias pada kondisi anak dan proses belajar di sekolah. Dari kasus tersebut
C. Informan Peneliti
secara sengaja dan dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Berdasarkan teknik
penelitian terdiri dari Guru Wali Kelas, Kepala Sekolah, Wakil Kepala
dianggap paham terkait dengan objek yang akan diteliti yaitu bully terhadap
prestasi belajar murid. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Creswell,
sampling akan lebih mengurangi data yang bias dan proses penelitian lebih
32
D. Fokus Penelitian
yaitu suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti
dalam bentuk fisik, verbal, atau emosional serta psikologi oleh seseorang atau
kelompok yang merasa lebih kuat atau lebih baik kepada korban yang lebih
terkait bullying di atas dan rumusan masalah serta kajian pustaka maka
E. Instrumen Penelitian
menurut Suharsimi Arikunto dalam edisi sebelumnya adalah alat atau fasilitas
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
1. Instrumen Observasi:
2. Instrumen Wawancara
pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti dan sudah divalidasi oleh
pembimbing.
3. Instrumen Dokumen:
Instrumen dokumen berupa lembar catat yang sudah dibuat oleh peneliti
sekolah seperti rapor murid, jurnal, dan buku-buku lainnya yang dianggap
Bagian ini terdiri atas dua jenis data dan sumber data, diantaranya:
Jenis data primer adalah jenis data yang bersumber langsung dari informan
atau lapangan. Jenis data ini juga dikenal dengan data yang bersumber dari
34
sumber aslinya yaitu data yang bersumber dari data observasi dan data
wawancara.
Jenis data sekunder yaitu jenis data yang bersumber dari data yang sudah
murid yang terkena bullying, jurnal, dan buku-buku lainnya yang dianggap
adalah:
1. Observasi
murid yang sedang dibullying pada lingkungan sekolah. Proses ini akan
2. Wawancara
data yang diperoleh lebih valid dan mengurangi bias data. Proses
wawancara ini akan dilakukan secara tatap muka oleh informan yang
siswa.
3. Dokumen
diperlukan dari responden atau sumber sudah terkumpul. Dalam penelitian ini
yang bersifat deskriptif kualitatif penelitian akan membahas setiap data yang
unit, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan mebuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain, adapun
data.
penjelasan.
yaitu dengan menelaah tindakan bullying pada prestasi belajar murid kelas
kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang
menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji
1) Credibility
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
a. Perpanjangan Pengamatan
sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.
dan lengkap.
Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak,
ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data
maka kepastian data dan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam
dalam membuat laporan yang pada akhirnya laporan dibuat akan semakin
berkualitas.
c. Triangulasi
1) Trigulasi sumber
2) Triangulasi Teori
hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini paling sulit
3) Trigulasi Waktu
pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid
waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang
ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
f. Mengadakan Membercheck
yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikn oleh pemberi data. Jadi
2) Transferability
sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi
3) Dependability
peneliti yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama
4) Confirmability
proses yang telah dilakukan. Apabila hasil peneliti merupakan fungsi dari
berbeda antara data yang diperoleh peneliti dengan data yang terjadi
J. Etika Peneliti
informasi kepadanya.
dan Akbar,2009:2-3)
BAB IV
terbit pada tahun 1977. Tetapi sekolah ini tidak langsung memiliki
1. H. Tahir R. (1978-1985)
2. Syamsuddin (1985-1998)
43
44
a. Visi
b. Misi
sebagai berikut :
akademik
a. Keadaan Pendidik
sebagai berikut.
Tabel 4.1
Keadaan Pendidik SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng
Morowa Kab.Bantaeng :
Tabel 4.2
Daftar Nama Pendidik SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng
No Nama Keterangan
1 Arifin, A.Ma.Pd, S.Pd, M.M. PNS
2 Amiruddin, A.Ma.Pd, S.Pd.I PNS
3 Carlina Indriany Wahid, A.Ma.Pd, PNS
46
S.Pd
4 Nurlinda, A.Ma.Pd, S.Pd PNS
5 Rahlis Qifli A.Ma.Pd, S.Pd PNS
6 Ramli B, A.Ma.Pd, S.Pd PNS
7 Rostina, S.Pd PNS
8 Sitti Nuraeni, A.Ma.Pd, S.Pd PNS
9 Hasniaty, A.Ma.Pd, S.Pd PNS
10 Hayyung, A.Ma.Pd Honorer
11 Kamaruddin, S.Ag Honorer
12 Kasma,S.Pd Honorer
13 Sunarti, S.Sos Honorer
14 Syamsuddin Honorer
laki-laki , dan 77 wanita, dari 159 orang itu terdiri dari 28 kelas I,15
kelas II, 29 kelas III, 25 kelas IV, 32 kelas V dan 30 kelas VI.
Tabel 4.3
Keadaan Peserta Didik SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng
Berdasarkan Jenis Kelamin
47
K Ju
Jenis kelamin
N
el Laki- Peremp ml
O
as laki uan ah
1 I 13 15 28
2 II 7 8 15
II
3 20 9 29
I
I
4 14 11 25
V
5 V 16 16 32
V
6 12 18 30
I
15
TOTAL 82 77
9
a. Keadaan Sarana
Tabel 4.4
Keadaan Sarana di SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng
49
J
Kondisi
u
R
m B
NO Jenis sarana u
l ai
sa
a k
k
h
Ruang Kepala Sekolah 1 1 -
Ruang Guru 1 1 -
Ruang Kelas 6 6 -
Ruang Perpustakaan 1 1 -
Ruang UKS 1 1 -
Ruang Shalat 1 1 -
Kamar Mandi/WC 4 4 -
Gudang 1 1 -
50
b. Keadaan Prasarana
Di samping fasilitas, sarana yang menunjang pelaksanaan
mengajar.
Tabel 4.5
Keadaan Prasarana SD Inpres Morowa Kab.Bantaeng
N Banya Keadaan
Nama
o knya Prasarana
1 Meja/Kursi Kepala 1
g
2 Meja/Kursi Tamu 2 Baik
pasan
g
3 Meja/Kursu 14 Baik
Pendidik pasan
g
4 Meja/Kursi Murid 160 Baik
51
pasan
g
5 Brankas 1 Baik
buah
6 Computer 2 Baik
buah
7 Lemari 12 Baik
buah
8 Tape Recorder 1 Baik
buah
9 Proyektor 2 Baik
buah
10 Printer 2 Baik
buah
11 Tempat Tidur(UKS) 1 Baik
buah
Gambar 4.1
KEPALA SEKOLAH
H. Arifin, S.Pd M.M
a. KOMITE
SEKOLAH
Hayyung S.Pd.I
GURU KLS I GURU KLS II GURU KLS III GURU KLS IV GURU KLS V GURU KLS VI
Nurlinda, S.Pd Rostina, S.Pd ST. Nuraeni, S.Pd Ramli B, S.Pd Carlina I, S.Pd Hasniati, S.Pd
SISWA
B. Keadaan Geografis
sampai 330 C Dengan dua musim dan perubahan iklim setiap tahunnya
54
(sektor barat) dan iklim timur (sektor timur) dari wilayah Sulawesi
Selatan:
dan pesisir pantai, dengan dua musim. Iklim di daerah ini tergolong
iklim tropis basah dengan curah hujan tahunan rata-rata setiap bulan 14
atas tiga kecamatan tepi pantai, dan lima kecamatan bukan pantai.
C. Keadaan Penduduk
kurang lengkap.
laki-laki (48,4%).
D. Keadaan Pendidikan
inovasi satu guru dan hari bakat. Menurut Haris, dengan hari bakat
56
maka hal tersebut tidak lagi terjadi karena anak diberi kebebasan sesuai
untuk menjadi lebih profesional bisa melalui satu Inovasi satu Guru.
seksual, mantan plt kadispora Bantaeng ini menyebut, peran serta orang
A. HASIL PENELITIAN
seseorang dengan sengaja kepada orang lain secara berulang kali yang
berakibat menyakiti hati para korban baik secara fisik maupun non-fisik
sudah terjadi hampir disetiap jenjang sekolah, baik SD, SMP dan SMA.
bullying fisik yang terjadi meliputi adanya murid yang merasa dirinya
dipenuhi oleh murid lainnya, dia tidak segan untuk memukul yang
bullying verbal yang terjadi yaitu ketika terjadi perselisihan antar murid,
sering kali murid yang memiliki warna kulit kuning langsat, mengejek
murid yang memiliki warna kulit gelap. Ada juga yang diejek
menggunakan nama orang tua, sebagai bahan ejekan. Hal ini dapat
56
57
menyatakan bahwa :
fisik, dan bentuk bullying verbal. Bentuk bullying yang terjadi meliputi
menangis.
“Bentuk bullying yang sering terjadi pada murid kelas IV itu ada
2, yaitu secara fisik, dan ada juga yang secara verbal. Seringkali
ketika jam istrahat, ada murid yang menangis yang diakibatkan
oleh temannya sendiri yang memukul atau mengejeknya.”
Morowa Kab.Bantaeng ada dua, yaitu bentuk bullying fisik dan bentuk
tersebut menangis.
Hal ini ditambahkan juga oleh murid Muh. Ishak Ramli selaku
bahwa :
Adapun maksud dari murid Muh. Ishak Ramli selaku ketua kelas
yang terjadi merupakan bentuk bullying fisik dan bentuk bullying verbal.
Inpres Morowa Kab,Bantaeng itu ada dua, yaitu bentuk bullying fisik dan
Morowa Kab.Bantaeng
59
Solusinya
bahwa bullying itu sama sekali bukan bagian normal pada masa
murid yang tersakiti, luka dan ada yang sampai tidak kesekolah
beberapa hari.
bahwa :
(perundungan)
langsung.
menyatakan bahwa :
juga menjalin kerja sama dengan orang tua. Hal ini seperti
menyatakan bahwa :
1. An. V (Perempuan)
2. An. A (Perempuan)
3. An. D (Perempuan)
4. An. S(Laki-Laki)
sebagai berikut.
68
1. An. V (Perempuan)
b. Berat badan : 22 kg
2. An. A (Perempuan)
b. Berat badan : 23 kg
3. An. D (Perempuan)
b. Berat badan : 21 kg
4. An. S (Laki-laki)
b. Berat badan : 22 kg
tindakan bullying dari teman kelasnya yang lain. Hal ini dikuatkan
belajar murid. Hal ni dapat dilihat dari 4 murid yang terkena bullying
terhadap prestasi belajar Murid, hal ini ditunjukkan dalam nilai akhir
ini.
Tabel 5.1
Nilai Rata-Rata Murid Yang Terkena Bullying Kelas IV
rata-rata 80,45.
71
menampar.
mengejek,menccai,menggosip,memaki,dan membentak.
lewat internetan.
mengabaikan.
72
tindakan agresif yang dilakukan oleh pelaku kepada korban yang lebih
menggangu, memberi
panggilan,sarkasme,merendahkan,mencela/mengejek,mengintimidasi,m
verbal).
penulis, dapat diketahui bahwa bentuk bullying yang terjadi pada murid
a. Bullying Fisik
73
b. Bullying Verbal
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar
dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari
74
devinisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses dari tidak
tau menjadi tau dan proses yang berlangsung sapanjang hayat tanpa
adanya batasan usia dan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
persoalan dalam kegiatan belajarnya. murid yang optimis, ulet, dan gigih
belajar akan meraih prestasi belajar. Prestasi belajar juga dapat diartikan
yang diterima oleh siswa dan berdsarkan nilai-nilai yang terdapat dalam
ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan oleh guru yang
angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Prestasi belajar
berfokus pada nilai atau angka yang dicapai oleh murid dalam kegiatan
dibentuk lewat nilai atau angka yang diberikan oleh guru yang
Kab.Bantaeng yaitu ada 2, yang pertama bentuk bullying fisik, dan yang
tata tertib, pembinaan dan pengawasan terhadap murid, strategi guru kelas
B. Saran Penelitian
1. Sekolah
tindakan bullying sudah cukup bagus, tapi harus ditingkatkan lagi. Adapun
77
78
disekolah.
2. Murid
www.duniapelajar.com
www.gurupendidikan.co.id/pengertian-prestasi-menurut-para-ahli-beserta-
macamnya/.Diakses pada tanggal 29 mei 2019
www.kompas.tv/article/63413
www.liputan6.com/news/read/40
www.tribunnews.com/metropolitan
www.wikipedia.org.wiki.KabupatenBantaeng