Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN TGT DALAM MATA PELAJARAN PKN


KELAS VI SDN 097 GUNUNG BARANI

Suheimi Nasution
Guru Mata Peljaran Pkn
Surel: Suheimi.Nasution@gmail.com

Abstract:Improving Student Learning Outcomes Using TGT Learning Model


In PKN Element Class VI SDN 097 GunungBarani. This study aims to improve
learning outcomes. This research is a classroom action research. The subjects of this
study which amounted to 22 people. Application of cooperative learning model type
TGT there are some things that must diperhatiakan that is, in teaching-learning
activities need to explain the purpose of learning and its application on the life of the
community in accordance with the concept of learning materials so that students
more easily to understand the material taught, requires preparation is quite mature,
so the teacher should be able to determine or choose a topic that can really be
applied with cooperative learning type TGT in the learning process to achieve
optimal results. TGT learning model has a positive impact in improving learning
outcomes and student learning outcomes are marked by improvements in student
learning completeness in each cycle of research conducted that compared with the
completeness of student learning outcomes before the teaching and learning
activities using the TGT model.

Keywords: Learning outcomes, Civics Learning, Students, Learning Model \TGT

Abstrak: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model


Pembelajaran TGT Dalam Mata Pelajaran PKN Kelas VI SDN 097
GunungBarani. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek berjumlah 22 orang.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu, pada kegiatan belajar-mengajar perlu dijelaskan tujuan
pembelajaran serta aplikasinya pada kehidupan masyarakat sesuai dengan konsep
materi pembelajaran agar siswa lebih mudah untuk mengerti materi yang diajarkan,
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu
menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan
pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam proses belajar mengajar untukmencapai
hasil yang optimal. Model pembelajaran TGT memiliki dampak positif dalam
meningkatkan hasil belajar dan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus penelitian yang dilakukan yang
dibandingkan dengan ketuntasan hasil belajar siswa sebelum dilakukannya kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan model TGT tersebut.

Kata kunci : Hasil belajar, Pembelajaran PKn, Siswa, Model Pembelajaran TGT

PENDAHULUAN
Belajar mengajar adalah suatu dirumuskan sebelum pengajaran
kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai dilakukan. Guru dengan sadar
edukatif inilah yang mewarnai interaksi merencanakan kegiatan pengajarannya
antara guru dengan peserta didik. secara sistematis dengan memanfaatkan
Interaksi yang bernilai edukatif segala sesuatu yang ada guna
dikarenakan kegiatan belajar mengajar kepentingan pengajaran.
yang dilakukan, diarahkan untuk Harapan yang tidak pernah sirna
mencapai tujuan tertentu yang telah dan selalu guru tuntut adalah bagaimana

p-ISSN: 2548 – 883X


144 e-ISSN: 2549 - 1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 1 (3) Juni 2017, hlm. 144-151

bahan pelajaran yang disampaikan guru baik dalam hal variasi media pandang,
dapat dikuasi dan dipahami oleh peserta variasi media dengar.
didik secara tuntas. Hal inilah yang Penggunaan model
menjadi masalah yang paling sulit yang pembelajaran mempunyai peranan yang
dihadapi atau dirasakan oleh guru. penting dalam mendukung keberhasilan
Kesulitan itu dikarenakan peserta didik dan tujuan yang akan dicapai dalam
bukan hanya sebagai individu dengan kegiatan belajar mengajar. Berarti tujuan
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai pembelajaran akan dapat dicapai dengan
makhluk sosial dengan latar belakang penggunaan medol atau metode
yang berlainan. Paling sedikit ada tiga pembelajaran yang tepat. Model
aspek yang membedakan peserta didik pembelajaran yang dapat digunakan
yang satu dengan yang lainnya, yaitu dalam kegiatan belajar mengajar
aspek intelektual, psikologis, dan bermacam-macam dan juga berorientasi
biologis. pada siswa.
Ketiga aspek tersebut diakui Untuk menghadapi
sebagai akar permasalahan yang permasalahan dalam kegiatan belajar
melahirkan bervariasinya sikap dan mengajar, salah satu upaya yang dapat
tingkah laku anak didik disekolah. Hal dilakukan untuk meningkatkan hasil
itu pula yang menjadikan tugas guru belajar dan hasil belajar siswa dalam
menjadi lebih berat dalam mengelola bidang studi PKn diperlukan cara yang
kelas dengan baik pada saat kegiatan tepat untuk memotivasi siswa dan
belajar mengajar sedang berlangsung. mengembangkan kreativitas serta sikap
Sehingga apa yang disampaikan oleh inovatif dari pendidiknya agar siswa
guru dikelas tidak tersampaikan atau mau belajar dan membuat siswa aktif
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam proses belajar, seperti melakukan
tidak tercapai dengan tentas, akibatnya eksperimen, dan melakukan diskusi
banyak peserta didik yang tidak sehingga siswa mudah memahami
memahami apa yang telah dijelaskan materi yang diajarkan dan hasil belajar
oleh guru. Hal ini nantinya juga siswa juga semakin meningkat. Adapun
berdampak pada hasil belajar yang model pembelajaran yang diusulkan
diperoleh oleh peserta didik. peneliti adalah model pembelajaran
Untuk mengatasi permasalah Kooperatif Tipe TGT (Team Games
yang terjadi dikelas pada saat kegiatan Tournament). Metode pembelajaran
belajar mengajar berlangsung, maka yang mampu meningkatkan pole
guru atau pendidik harus mampu interaksi guru dan siswa adalah model
mengelola kelas dengan baik. Salah satu pembelajaran kooperatif tipe TGT
cara yang dilakukan oleh guru untuk (Team Games Tournament). Sebab
mengelola kelasdengan baik yaitu setiap dalam TGT interaksi antara guru dan
kegiatan belajar mengajar guru harus siswa, antar siswa dengan siswa, dan
menggunakan medol atau metode suasana yang baru dan menggairahkan,
pembelajaran yang sesuai dengan topik muncul melalui diskusi kelompok,
atau materi yang sedang atau akan bertanya jawab maupun menyampaikan
diajarkan dan juga menggunakan informasi kepada sesama teman dapat
pengembangan variasi mengajar yang berjalan secara efektif dan efisien,
sesuai dengan memanfaatkan alat bantu, sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa itu

p-ISSN: 2548 – 883X


145 e-ISSN: 2549 - 1288
Suheimi Nasution, Meningkatkan Hasil Belajar …

sendiri, baik aspek kognitif, afektif pembelajaran kooperatif tipe


maupun psikomotor. TGT(Team Games
Berdasarkan latar belakang Tournament)pada siswa kelas VI
masalah yang telah diuraikan, maka SDN 097Gunung Barani?
dapat diidentifikasi masalah yang Adapun maksud penulis
relevan dengan penelitian ini, yakni : mengadakan penelitian ini diharapkan
1. Metode pembelajaran yang kurang dapat berguna sebagai:
bervariasi. 1. Proses belajar mengajar PKn SDN
2. Rendahnya hasil belajar dan hasil 097Gunung Barani tidak lagi
belajar PKn siswa. monoton, sebagai sumbangan
3. Sering terjadi kegiatan yang tidak pemikiran bagi guru PKn dalam
sesuai dengan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan hasil
mengajar (KBM) di dalam kelas, belajar PKn siswa, menambah
seperti siswa ribut, siswa mengantuk pengetahuan dan wawasan penulis
dan lain sebagainya. tentang peranan guru PKn dalam
4. Guru tidak menggunakan model meningkatkan hasil belajar siswa
pembelajaran yang baik dalam belajar PKn.
mengajar sehingga siswa sulit 2. Menjadikan bahan ajar PKn SDN
memahami materi yang diajarkan. 097Gunung Barani lebih menarik,
sehingga proses pembelajaran PKn
Mengingat luasnya permasalahan di SDN 097Gunung Barani sesuai
yang mungkin terjadi dalam kegiatan dengan tujuan yaitu untuk
belajar mengaar, maka perlu dibuat meningkatkan hasil belajar dan hasil
batasan maslah yang dibahas oleh pneliti belajar siswa.
dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut: METODE
1. Model pembelajaran yang Penelitian ini dilakukan di SDN
digunakan adalah model 097Gunung Barani, dilaksanakan pada
pembelajaran kooperatip tipe TGT bulan Februari 2016 sampai dengan
(Team Games Tournament). April 2016Tahun ajaran2016/2017.
2. Subjek yang diteliti oleh peneliti Subjek yang digunakan dalam
adalah siswa kelas VISDN penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
097Gunung Barani. IV Tahun ajaran2016/2017, dengan
3. Materi Pokok yang digunakan jumlah siswa sebanyak 22 orang.
adalah“Politik Luar Negeri Republik Penelitian Tindakan Kelas
Indonesia.” (PTK) ini dilakukan dalam 2 siklus,
Pokok permasalahan yang sesuai dengan 4 jam pelajaran untuk
diangkat dalam penelitian ini adalah: pokok bahasan pada pembelajaran siklus
1. Apakah hasil belajar belajar PKN I dan siklus II adalah Politik Luar Negeri
siswa meningkat setelah di Republik Indonesia. Pada tiap putaran
terapkanmodel pembelajaran terdiri atas 4 tahap, yaitu :
kooperatif tipe TGT(Team Games 1. Rancangan
Tournament) pada siswa kelas VI 2. Refleksi
SDN 097Gunung Barani? 3. Kegiatan dan pengamatan
2. Apakah hasil belajar PKnsiswa 4. Revisi
meningkat setelah di terapkanmodel

p-ISSN: 2548 – 883X


146 e-ISSN: 2549 - 1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 1 (3) Juni 2017, hlm. 144-151

Adapun putaran dari Melaksanakan tindakan


pelaksanaan penelitian tindakan kelas pembelajaran ke-1 dan ke-2 sesuai
dapat digambarkan sebagai berikut : dengan RPP oleh peneliti sebagai guru
PKn di kelas VI SDN 097Gunung
Barani. Selama proses pembelajaran
dilakukan observasi oleh observer
(Rosanna, S.Pd SD dan Bidasari, S.Pd
SD) untuk mengamati hasil belajar siswa
dan pengelolaan pembelajaran oleh
guru. Diakhir siklus I dilakukan pula tes
hasil belajar siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang materi yang
telah diajarkan.

Gambar Alur Penelitian Tindakan Kelas 3. Refleksi (Reflective)


Kegiatan refleksi dilakukan oleh
Prosedur penelitian tindakan peneliti dengan kolaborator berdasarkan
kelas ditempuh dalam 2 (dua) siklus hasil observasi dan evaluasi hasil
kegiatan. Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaranPKn di kelas VI SDN
tersebut adalah sebagai berikut: 097Gunung Baranidengan model
A. Siklus I pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari
Kegiatan pada Siklus I meliputi: hasil refleksi kemudian peneliti
1. Perencanaan Tindakan berkolaborasi dengan guru kelas VI dan
Pada tahap ini peneliti pembimbing untuk memperbaiki dan
berdiskusi secara kolaboratif dengan menguatkan rencana tindakan siklus II.
guru kelas VI dan pembimbing dengan A. Siklus II
kegiatan perencanaan meliputi: Kegiatan pada siklus II meliputi:
a. Penyusunan rencana pelaksanaan 1. Perencanaan Tindakan
pembelajaran dan lembar kegiatan Berdasarkan hasil refleksi
siswa yang telah dibuat oleh guru terhadap proses pembelajaran pada
tentang sub materi “ Pengertian dan siklus I maka pada siklus II disusun
jenis politikLuarnegeri” untuk KBM skenario model pembelajaran kooperatif
1 dengan KBM 2. Selanjutnya tipe TGT dengan revisi tindakan untuk
diubah atau ditambah sesuai dengan memperbaiki proses. Peneliti berdiskusi
model pembelajaran kooperatif tipe secara kolaboratif dengan guru kelas VI
TGT. dan pembimbing dengan kegiatan
b. Penyusunan instrumen penelitian perencanaan meliputi:
berupa lembar observasi hasil 1. Penyusunan rencana pelaksanaan
belajar siswa serta pengelolaan guru pembelajaran dan lembar kegiatan
terhadap proses pembelajaran siswa yang telah dibuat oleh guru
dengan menerapkan model tentang materi “Politik luar negeri
pembelajaran kooperatif tipe Republik Indonesia”untuk KBM 3
TGTdan tes pemahaman siswa dan untuk KBM 4.
tentang hasilbelajarsiswa. 2. Penyusunan instrumen penelitian
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi berupa lembar observasi hasil
(Action and Observation) belajar siswa serta pengelolaan guru

p-ISSN: 2548 – 883X


147 e-ISSN: 2549 - 1288
Suheimi Nasution, Meningkatkan Hasil Belajar …

terhadap proses pembelajaran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


dengan menerapkan model (RPP)
pembelajaran kooperatif tipe TGT Yaitu merupakan perangkat
dan tes pemahaman siswa tentang pembelajaran yang digunakan sebagai
materi yang telah diajarkan. pedoman guru dalam mengajar dan
B. Pelaksanaan Tindakan dan disusun untuk tiap siklus.Masing-masing
Observasi (Action and Observation) RPP berisi kompetensi dasar, indicator
Melaksanakan tindakan pencapaian hasil belajar, tujuan
pembelajaran ke-3 dan ke-4 sesuai pembelajaran khusus, dan kegiatan
dengan RPP model pembelajaran belajar mengajar.
kooperatif tipe TGTdengan materi 2. Lembar Observasi Kegiatan Belajar
“PolitikluarnegeriRepublik Indonesia“ Mengajar
oleh peneliti sebagai guru PKn di Kelas Instrumen ini terdiri dari lembar
VI SDN 097Gunung Barani. Selama observasi hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran dilakukan observasi pembelajaran dan lembar observasi
oleh observer (Rosanna, S.Pd SD dan pengelolaan model pembelajaran
Bidasari, S.Pd SD) untuk mengamati kooperatif tipe TGToleh guru.
hasil belajar siswa dan pengelolaan a. Lembar observasi hasil belajar
pembelajaran oleh guru. Diakhir siklus siswa, untuk melihat hasil belajar
II dilakukan pula tes hasil belajar untuk belajar siswa selama proses
mengetahui pemahaman siswa pembelajaran PKN dengan
tentangmateri yang diajarkan sebagai penerapan model pembelajaran
formatif II. koopeartif tipe TGT tiap siklus.
C. Refleksi (Reflective) b. Lembar observasi pengelolaan
Setelah kegiatan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe
siklus II dilaksanakan, dilanjutkan TGT, untuk mengamati kemampuan
dengan kegiatan refleksi oleh peneliti guru dalam mengelola
berkolaborasi guru mata pelajaran pembelajaran.
sejenis dan pembimbing. Berdasarkan 3. Tes formatif
hasil observasi hasil belajar siswa dalam Tes digunakan untuk
pembelajaran dan ketuntasan hasil mengetahui hasil belajar siswa sebelum
belajar siswa ditelaah. dan sesudah pembelajaran dengan model
Instrumen penelitian disusun kooperatif tipeTGT. Tes disusun dalam
melalui diskusi kolaborasi antara bentuk pilihan ganda yang mengacu
peneliti dengan Rosanna, S.Pd SD dan pada Kurikulum Tingkat Satuan
Bidasari, S.Pd SD atau observer. Pendidikan (KTSP) untuk SD bidang
Perangkat siklus I disusun dalam studi PKn. Tes yang digunakan
perencanaan siklus I. Sementara dalam sebanyak 10 item dengan 4 option.
siklus II perangkat disusun dalam Metode analisis data pada
perencanaan siklus II, ini dimaksudkan penelitian ini digunakan metode
agar kelemahan pembelajaran deskriptif dengan membandingkan hasil
teridentifikasi dan rencana yang direvisi belajar siswa sebelum tindakan dengan
tersusun terlebih dahulu. Instrumen yang hasil belajar siswa setelah tindakan.
digunakan dalam penelitian ini terdiri Langkah-langkah pengolahan data
dari: sebagaiberikut:

p-ISSN: 2548 – 883X


148 e-ISSN: 2549 - 1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 1 (3) Juni 2017, hlm. 144-151

1. Merekapitulasi nilai pretes sebelum dilihat dari: hasil tes, jika hasil belajar
tindakan dan nilai tes akhir Siklus I siswa mencapai KKM secara individual
danSiklus II dan 85% secara klasikal.
2. Menghitung nilai rerata atau Penelitian menggunakan
persentase hasil belajar siswa indikator ketercapaian yakni KKM 80
sebelum dilakukan tindakan dengan untuk kelas VI untuk individu siswa.
hasil belajar setelah dilakukan Artinya siswa dikatakan tuntas belajar
tindakan pada Siklus I danSiklus II jika nilainya dalam formatif mencapai
untuk mengetahui adanya KKM ini. Sedangkan kelas dikatakan
peningkatan hasilbelajar. tuntas atau penelitian berhasil jika paling
tidak 85% dari jumlah siswa dalam kelas
3. Penilaian subjek memperoleh nilai mencapai
a. Data nilai hasil belajar (kognitif) KKM.
diperoleh dengan menggunakan
rumus: PEMBAHASAN
Peningkatan hasil belajar siswa
dari formatif I dan II setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe
TGT menunjukkan rata-rata dari 77
b. Nilai rata-rata menjadi 91. Dengan nilai terendah
siswadicaridenganrumussebagai formatif I 40 yang naik pada formatif II
berikut: menjadi 80. Nilai tertinggi padaformatif
𝑋 I dan formatif II adalah 100. Dengan
𝑋= ketuntasan Ketuntasan klasikal pada
𝑁 siklus I sebesar 68% danpadasiklus II
sebesar 100%, terjadinya peningkatan
Keterangan : pada siklus II menunjukkan kualitas
X = Nilai rata-rata tuntas secara klasikal karena
Σ = Jumlah nilai X mencapaidiatas 85% ataudengan kata
N = Jumlah peserta tes lain pembelajaran pada kedua siklus
c. Untuk penilaian hasil belajar berhasil meningkatkan kualitas hasil
digunakan rumus sebagai belajar siswa dansiklus II mampu atau
c. berikut: berhasil mencapai kualitas yang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ diharapkan.Grafik perubahan hasil
% 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑥belajar
100% siswa dari siklus I sampai siklus
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 II ditunjukkan padaGambar
d. Ketentuan persentase ketuntasan
belajar kelas

Ketuntasan belajar kelas 


S b
100%
K
ΣSb =Jumlah siswa yang
mendapatnilai ≥ KKM
ΣK = Jumlah siswa dalam
sampel
Sebagai tolak ukur keberhasilan
penelitian tindakan kelas ini dapat

p-ISSN: 2548 – 883X


149 e-ISSN: 2549 - 1288
Suheimi Nasution, Meningkatkan Hasil Belajar …

Gambar Grafik Perubahan Hasil kesimpulan bersama sehingga siswa


Belajar Siswa Tiap Siklus bisa lebih mengertiapa yang telah
Penelitian dilakukan dengan dua mereka kerjakan dalam kelompok
siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 KBM. masing-masing.
Setiap KBM peneliti meneliti hasil 5. Melakukan patokan pada format
belajar belajar siswa pada saat bekerja analisis yang mengarahkan pada
dalam kelompok yang dilakukan oleh 2 kesimpulan sehingga siswa dapat
orang pengamat yaitu Rosanna, S.Pd SD melakukan pengambilan kesimpulan
dan Dirham, S.Pd. Dari setiap siklusnya secara runtun dan sistematis
diperoleh data hasil belajar sebagai Setelah menerapkan tindakan perbaikan
berikut : maka siklus II berhasil meningkatkan
Berdasarkan data persiklus, hasil belajar maupun hasil belajar siswa.
terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian prestasi belajar siswa
Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai juga mengalami peningkatan sesuai
siswa 77. Rata-rata nilai siswa ini masih dengan harapan peneliti.
belum di atas KKM mata pelajaran PKn
yang ditentukan yakni 80. Pada siklus II KESIMPULAN
rata-rata hasil belajar siswa meningkat Kegiatan belajar mengajar pada
menjadi 91. siklus I dan II diperoleh data-data hasil
Adapun tindakan untuk belajar siswa dan hasil belajar belajar
perbaikan hasil belajar siswa yang siswa. Data tersebut antara lain: formatif
diperoleh dari hasil diskusi yakni: I, formatif II, hasil belajar belajar siswa
1. Guru perlu lebih terampil dalam yang kemudian dianalisis sehingga dapat
memotivasi siswa dan lebih jelas disimpulkan bahwa:
dalam menyampaikan tujuan Hasil belajar siswa dengan
pembelajaran. Dimana siswa diajak menerapkan model pembelajaran
untuk terlibat langsung dalam setiap kooperatif tipe TGT pada siklus I
kegiatan yang akan dilakukan. menunjukkan bahwa individu tuntas
2. Guru memperhatiakan siswa yang sebanyak 15 orang siswa, dan 7 orang
tidak terlibat aktif dalam diskusi, siswa tidak tuntas, sementara pada siklus
siswa yang main- main lebih diberi II menunjukkan bahwa individu tuntas
perhatian. sebanyak 22 orang siswa, dan tidak ada
3. Guru perlu mendistribusikan waktu yang tidak tuntas. Ketuntasan kelas pada
secara baik dengan menambahkan siklus I dan siklus II adalah 68% dan
informasi-informasi yang dirasa 100%. Dengan nilai rata-rata siswa
perlu dan memberi catatan untuk formatif I dan formatif II adalah
4. Untuk menyiasati masalah kesulitan 77 dan 91.
siswa menarik kesimpulan, guru
akan memberikan pertanyaan DAFTAR RUJUKAN
pancingan kepada siswa dengan Abdurrahman, M .2003. Pendidikan
menunjuk beberapa siswa untuk Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
menjawab. Keseluruhan dari Jakarta : Rineka Cipta.
pernyataan siswa tersebut kemudian
disaring dan diberi penjelasan oleh Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
guru jika masih ada yang belum Penelitian Suatu Pendekatan
paham. Selanjutnya akan ditarik Praktek. Jakarta : Rineksa Cipta.

p-ISSN: 2548 – 883X


150 e-ISSN: 2549 - 1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 1 (3) Juni 2017, hlm. 144-151

Aqib, Z., (2006), Peneltian Tindakan


Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Aswan, Zain, Saiful Bahri Djamarah.


2016. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka
Ciptta.

Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, 1994. Petunjuk
Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : Balai
Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi


Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineksa Cipta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar


dan Pembelajaran. Jakarta : PT
Rineka Cipta.

Mochtar Buchari.1986. Dasar-Dasar


Kependidikan. Bandung :
Tarsito.

Muhibbinsyah. 2010. Psikologi


Pendidikan. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.

Sanjaya M.Pd, Dr.Wina. 2009. Strategi


Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-


Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Dr.Nana.1998. Dasar-Dasar


Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru
Algensindo.

p-ISSN: 2548 – 883X


151 e-ISSN: 2549 - 1288

Anda mungkin juga menyukai