Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Penerapan Metode Diskusi Untuk Mengatasi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa


Pada Mata Pelajaran IPA di SD
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Problematika pembelajaran IPA di SD

Dosen Pengampu : Dr. H. Yudo Dwiyono, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Fredikta Wiliy (1905116006)

Belinda Oktafianur (1905116009)

Siwi Sri Setian (1905116028)

Kelas : PGSD A 2019

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Problematika Pembelajaran IPA di SD Yang Bejudul Penerapan Metode Diskusi
Untuk Mengatasi Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di
SD
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
penyelesaian makalah ini, baik secara moral dan spiritual. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Yudo Dwiyono, M.Si selaku dosen mata kuliah Problematika
pembelajaran di SD
2. Teman-teman yang bersedia membantu kami dalam mengerjakan Makalah ini
3. Orang tua yang telah memberikan kami dukungan baik dari segi materi,
dukungan dan do’a.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Samarinda, 19 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 5
D. Manfaat ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran ................................................................. 7


B. Pengertian dari metode diskusi ..................................................................... 9
C. Langkah penggunaan metode diskusi yang baik yang bisa meningkatkan motivasi
belajar siswa ............................................................................................... 10
D. Bentuk – Bentuk dari metode diskusi dan pelaksanaannya di dalam kelas 13
E. Kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi ......................................... 17
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 18
B. Saran............................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.


Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan
dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan nasional semakin mengalami
kemajuan, pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang
sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut,
sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan
baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi semua siswa. Bahkan secara
keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan dalam sistem pendidikan nasional
yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan
nasional barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun.
Tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Dengan demikian melalui pendidikan diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kehidupan pribadi maupun masyarakat, serta mampu
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan professional.
Untuk tercapainya tujuan Pendidikan Nasional tersebut, telah ditempuh berbagai
upaya oleh pemerintah. Upaya-upaya tersebut hampir mencakup seluruh komponen
pendidikan seperti pengadaan buku-buku pelajaran, peningkatan kualitas guru, proses
pembelajaran, pembaharuan kurikulum, serta usaha lainnya yang berkaitan dengan
kualitas pendidikan.
Dewasa, ini telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru yang
mendominasi kelas menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus menciptakan kondisi belajar

3
yang aktif dan kreatif. Kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong eksplorasi
member pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa (Dimyati,
2006:116).
Penggunaan metode pembelajaran yang dipilih guru merupakan salah satu cara
meningkatkan kualitas pembelajaran. Hamalik (2001:32) juga menyatakan bahwa,
“untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pendidikan dan pengajaran, di sekolah perlu digunakan metode dan teknik
pembelajaran yang tepat”.
Berdasarkan pendapat teersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pembelajaran akan meningkat jika guru mampu menciptakan kondisi belajar yang aktif,
kreatif, dan mengefektifkan komunikasi interaksi guru dan siswa menggunakan metode
diskusi dengan media pembelajaran yang tepat.
Terdapat berbagai macam metode pembelajaran yang dapat digunakan, salah
satunya adalah dengan metode diskusi. Oleh karena itu penulis akan membahas makalah
dengan judul Penerapan Metode Diskusi Untuk Mengatasi Rendahnya Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di SD

4
B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Apakah pengertian Metode Pembelajaran ?

2.Apakah pengertian dari metode diskusi?

3.Bagaimana langkah penggunaan metode diskusi yang baik yang bisa


meningkatkan motivasi belajar siswa ?

4.Apa saja bentuk dari metode diskusi dan pelaksanaannya di dalam kelas?

5.Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi?

C.Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Mengetahui pengertian dari Metode Pembelajaran !

2.Mengetahui pengertian dari metode diskusi !

3. Mengetahui Bagaimana langkah penggunaan metode diskusi yang baik baik


yang bisa meningkatkan motivasi belajar siswa!

4.Apa saja bentuk dari metode diskusi dan pelaksanaannya di dalam kelas!

5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi !

D. Manfaat

Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapar bermanfaat bagipenulis dan
pembaca. Dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan khususnya bagi
penulis. Karena dengan menggunakan metode diskusi diharapkan dapat memotivasi
siswa dalam belajar mata pelajaran IPA di SD

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah
cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-
metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya
siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru.

Pengertian metode secara umum Dari beberapa definisi menurut para ahli
menyebutkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh
pendidik dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Berikut definisi-definisi
menurut para ahli Menurut Sanjaya (2010:147) “metode adalah cara yang digunakan
untuk melengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.”Metode adalah seperangkat langkah
(apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
“Pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di
dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai
bahan kajian”. (Poedjiadi, 2005)

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya:
(1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6)

6
pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Menurut Sudjana (2005), “metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.

Sedangkan Sutikno (2009) menyatakan “metode pembelajaran adalah cara-cara


menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”. Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. (Arif, 2011).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran


dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses
pemblajaran pada diri pembelajar. Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik
penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada
murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran
dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik oleh guru atau
pendidik.

Pendidik atau guru memilih metode yang tepat disesuaikan dengan materi
pelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dapat disimpulkan dari berbagai
pengertian diatas metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan oleh para guru
pada saat berlangsungnya pembelajaran, untuk mengadakan interaksi guru dengan siswa.
Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan
siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Metode mengajar yang baik
adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Metode pengajaran
dapat digambarkan secara umum yang merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa metode pembelajaran
yang dapat dipilih.

7
Setiap metode memiliki ciri khas tertentu dalam penggunaannya yang perlu
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Metode pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain metode presentasi, metode diskusi, metode permainan,
metode simulasi, metode bermain peran, metode tutorial, metode demonstrasi, metode
penemuan, metdoe latihan, dan metode kerja sama. Dalam Warsita (2008:273),
“macam-macam metode pembelajaran antara lain: metode ceramah; metode
pembelajaran terprogram; metode demonstrasi; metode imitasi; metode diskusi; metode
drill/praktikum dan lain-lain. Dengan demikian, didalam pembelajaran terdapat kegiatan
memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan.”

B.Pengertian Metode Diskusi

Diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah percakapan ilmiah oleh


beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan
kebenaran atas suatu masalah. Menurut Wahab (2008:100) diskusi adalah suatu tugas
yang benarbenar memerlukan keahlian sedangkan menurut Sagala (2011:208) .
Girlstrap dan Martin (1975) mengemukakan bahwa metode diskusi adalah suatu
kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar
pendapat tentang suatu topik atau masalah.

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa


dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang
bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.Metode diskusi merupakan
salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama.
Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar
pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada
siswa yang pasif.

8
Metode Diskusi dapat juga dimaknai sebagai proses pelibatan dua orang peserta
atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan
pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan di antara mereka.
Ada juga yang memaknai diskusi sebagai percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran
pendapat, pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa
orang yang tergabung dalam kelompok itu untuk mencari kebenaran. Meskipun
diungkapkan dalam redaksi yang berbeda-beda, substansinya adalah bahwa diskusi
dimaksudkan untuk penyelesaian masalah atau mencari kesepakatan dengan didukung
oleh argumentasi.

Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang


diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.” (Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran, 154.) Metode diskusi sangat tepat digunakan untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah serta melatih siswa
untuk mengeluarkan pendapat secara lisan. Dalam pembelajaran matematika metode
diskusi sangat tepat digunakan pada materi-materi yang menantang untuk sama-sama
dipecahkan.

C. Langkah –Langkah Penggunaan Metode Diskusi Yang Baik Yang Bisa


Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Adapun dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus benar-benar mampu


mengorganisasikan siswa sehingga diskusi dapat berjalan seperti yang diharapkan.
Menurut Bridges (1979) dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus mengatur
kondisi yang memungkinkan agar:

1. Setiap siswa dapat berbicara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya.


2. Setiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain.

9
3. Setiap harus dapat mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang dianggap penting.
4. Melalui diskusi setiap siswa harus dapat mengembangkan pengatahuannya serta
memahami isu-isu yang dibicarakan dalam diskusi.

Berikut ini langkah – langkah untuk mengimplementasikan diskusi yang baik yang bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa :

Tahap sebelum diskusi

a. Menetapkan kompetensi dasar yang akan dicapai

b. Menetapkan masalah sebagai topik diskusi

c. Menentukan jenis diskusi yang akan dilaksanakan

d. Merumuskan butir pengarahan, petunjuk, dan tindakan lainnya yang diperlukan demi
memperlancar proses diskusi, rnisal: kapan memberikan penguatan, teguran,
meluruskan pembicaraan yang menyimpang, bimbingan kepada anggota kelompok dan
sebagainya.

Tahap selama proses diskusi

a. Menginformasikan kompetensi dasar yang ingin dicapai, permasalahan/topik,


prosedur diskusi, dan mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok serta mengatur
formasi kelas

b. Selama diskusi berlangsung, guru perlu mengontrol untuk menjaga ketertiban,


memberikan bimbingan apabila diperlukan, meluruskan pembicaraan jika terjadi
penyimpangan, dsb.

10
c. Setelah waktunya habis, masing masing kelompok ditugaskan untuk membuat
laporan dan menyampaikan secara klasikal agar ditanggapi oleh kelompok lainnya
Selama diskusi kelas, guru bertindak sebagai pemimpin dan menugaskan kepada masing
masing kelompok agar mencatat setiap tanggapan yang diberikan pada kelompoknya
sekaligus memberikan tanggapan balik

d. Setelah diskusi berakhir, tugaskan agar setiap kelompok menyempurnakan hasilnya


dengan memperhatikan masukan, kemudian melaporkannya secara tertulis.

Tahap setelah diskusi

a. Membuatkan catatan tentang gagasan gagasan yang belum terpecahkan berikut


penyebabnya

b. Memberikan komentar atau Saran tentang proses diskus

Berikut ini terdapat sepuluh tips tentang bagaimana seorang guru memimpin proses
diskusi.

1 Mengungkapkan kembali (memarafrasekan) apa yang dikatakan oleh seorang


siswa sehingga siswa tersebut merasa bahwa pertanyaan atau komentarnya
dipahami dan siswa lain dapat mendengar.
2 Mengecek pemahaman guru tentang apa yang dikatakan siswa atau meminta
siswa untuk menjelaskan apa yang mereka katakan. Anda dapat
mengatakan,”Apakah anda mengatakan bahwa....?
3 Memberi pujian atau komentar yang lebih mencerahkan. Dalam hal ini, guru
bisa memberi komentar, “Itu ide bagus! saya senang anda mengangkat masalah
itu”.
4 Mengelaborasi kontribusi siswa dengan memberi contoh atau menyarankan cara
baru melihat problem. Anda dapat mengatakan, “Pendapat saudara sangat tepat
dari perpsektif kelompok minoritas. Kita dapat juga mempertimbangkan
bagaimana kelompok mayoritas memandang situasi yang sama.”

11
5 Memacu diskusi dengan mempercepat tempo, menggunakan humor atau kalau
perlu mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi. Guru dapat
mengatakan, “Wah, di kelas ini banyak sekali pendiamnya. Tantangan anda
sekarang, dalam lima menit ke depan beberapa kata yang bisa anda pikirkan
tentang....?”
6 Menolak ide siswa dengan santun untuk merangsang diskusi tetap berjalan. Guru
bisa mengatakan,”Saya paham ide saudara, tetapi saya tidak yakin dengan apa
yang saudara katakan itu benar adanya. Adakah di antara saudara yang memiliki
pengalaman yang berbeda?
7 Menengahi perbedaan pendapat antara siswa dengan mencairkan ketegangan yang
muncul di antara mereka. Anda dapat mengatakan,”Saya pikir sebenarnya antara
Aminah dan Tuti tidak bertentangan satu dengan yang lain, tetapi hanya berbeda
sudut pandangnya.”
8 Menarik ide-ide yang berkembang dan menunjukkan hubungan di antara ide-ide
tersebut. Guru bisa mengatakan,”Seperti kita dengar dari komentar dan pendapat dari
Ahmad, Faid, dan Hartsa, bahwa.....?”
9 Mengubah proses diskusi dengan mengganti cara partisipasi peserta diskusi atau
dengan meminta kelompok tampil ke depan. Guru bisa meminta siswa, “Sekarang mari
kita bagi kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil dan kita lihat apakah ....?”
10 Meringkas atau mencatat bila diperlukan, ideide penting yang berkembang dalam
diskusi di kelas. Anda dapat mengatakan, “Saya telah mencatat tiga ide penting yang
muncul bahwa.....”

D. Bentuk – Bentuk Dari Metode Diskusi Dan Pelaksanaannya Di Dalam Kelas

Metode diskusi memiliki beberapa macam bentuk, antara sebagai berikut:

1. Brainstorming

Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang paling sederhana tetapi cukup


efektif. Digunakan dalam lima sampai lima belas kelompok. Penekanan hasil

12
pembelajarannya adalah tiap anggota kelompok saling menghargai pendapat,
menumbuhkan percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide yang ditemukannya
dan dianggap benar. Metode ini memiliki beberapa langkah-langkah diantaranya.

a. Dimulai dengan pimpinan diskusi yang menyatakan masalah yang ingin


dibahas.
b. Memilih satu cara untuk merekam hasil diskusi. Bisa menggunakan tape
recorder atau dua orang siswa sebagai penulis di papan tulis untuk
menuliskan pendapat yang ingin dikemukakan.
c. Pemimpin diskusi meminta setiap anggota kelompok untuk mengemukakan
pendapatnya.
d. Setiap ide dicatat.
e. Tidak ada kritik.

Biasanya kegiatan brainstorming selalu diikuti kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut.

2. Kelompok

Seperti nama metodenya, metode diskusi ini memiliki jumlah anggota kelompok
enam orang. Metode ini dikemukakan oleh J. Donald Philip dari Michigan. Pengaturan
tempat duduk tiap kelompok diatur sedemikian rupa untuk mengkondusifkan diskusi
yang akan dilaksanakan. Berikut adalah tahap-tahap pelaksanaan diskusi kelompok 6.

a. Memilih ketua kelompok


b. Mengutarakan masalah yang dibahas
c. Menetapkan waktu yang digunakan untuk diskusi 5-15 menit.

Tugas guru adalah memilih topik, membuat kelompok kecil, memulai diskusi dan
kemudian hanya melakukan pengamatan.

3. Tutorial

Suatu bentuk diskusi yang biasanya digunakan untuk menolong siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Kelompok yang dibentuk maksimal memiliki empat orang

13
anggota. Tutorial bertujuan untuk memberikan remidi pada dalam memahami
kemampuan dasar. Metode ini memiliki beberapa langkah pelaksanaan diantaranya
adalah sebagai berikut.

a. Guru bertanya pada siswa tentang masalah yang dihadapinya.


b. Guru mendorong siswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas bagi mereka.

4. Tugas Kelompok

Dalam tugas kelompok, siswa dilibatkan dalam aktivitas atau tugas mengerjakan
sesuatu dan diminta untuk setiap anggota agar memberikan kontribusinya. Tugas
kelompok dapat dilaksanakan bila kondisinya sebagai berikut.

a. Kegiatan harus ditekankan pada bahan-bahan yang sederhana dan dapat


diperoleh dari lingkungan rumah atau sekolah
b. Perencanaannya disusun sedemikian hingga memungkinkan guru untuk
mendapatkan suatu demonstrasi atau kegiatan yang relevan dengan topik
c. Kegiatan harus disusun, susunan yang berkaitan dengan tahap-tahap kegiatan,
serangkaian pertanyaan dan penjelasan.

5. Diskusi Panel

Metode yang memberiakan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan


ide dan bertukar pendapat mengenai masalah atau issu yang sedang berkembang dalam
masyarakat. Pelaksanaannya meliputi.

a. Dipilih 2 atau 3 siswa sebagai panelis dan siswa yang lain sebagai pendengar.
b. Dipilih seorang siswa sebagai moderator.
c. Moderator memulai dengan mengutarakan topik yang dibahas.

14
d. Panelis mengemukakan paper pendek 5-10 menit yang berisi pernyataan yang
mengundang pendapat atau memberikan beberapa argumentasi.
e. Setelah panelis mengemukakan pendapat, moderator memberikan kesempatan
kepada pendengar untuk mengtarakan pendapatnya.
f. Pada akhir panel setiap panelis diminta kesimpulan mengenai masalah yang
dibicarakan dalam diskusi panel.

6. Buzz Group

Pada diskusi ini, siswa diminta untuk memperbaiki pengertian dan persepsinya
terhadap materi pelajaran. Pelaksanaan metode diskusi ini adalah sebagai berikut.

a. Kelas dibagi kedalam kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang.


b. Tempat diatur sedemikian rupa agar siswa dapat saling berhadapan dan bertukar
pikiran dengan mudah.
c. Diskusi dilakukan ditengah pelajaran atau di akhir pelajaran.
d. Siswa saling mengemukakan persepsinya tentang pelajaran yang diterimanya
dan informasi-informasi yang diketahui tentang pelajaran tersebut dengan
maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.

7. Sindicate group

Cara diskusi ini sering dilakukan oleh pengajar untuk mnyampaikan materinya.
Pelaksanaannya sebagai berikut.

a. Kelas dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari 3-6 orang.


b. Masing-masing kelompok melaksanakan tugas tertentu.
c. Guru menjelaskan garis besar problema kepada kelas kemudian menuliskan
aspek-aspek masalahnya.
d. Tiap kelompok mempelajari slah satu atau lebih aspek dari aspek yang sudah
dikemukakan oleh guru.
e. Tiap kelompok berdiskusi dan menyusun laporan berupa kesimpulan sindikat.

15
f. Tiap laporan dibawa kesidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.

E.Kelebihan Dan Kekurang Metode Diskusi

Adapun Kelebihan dari metode diskusi adalah:

1. Menumbuhkan dan membina sikap berpikir logis, kritis, analitis, dan sistematis
(lebih mengutamakan penalaran dalam menanggapi permasalahan daripada
kebenaran isi yang dikemukakan)
2. Menumbuhkan dan memupuk keberanian, kerja sama, toleransi, dan sosial
dalam diri peserta didik
3. Menumbuhkan kemampuan untuk mengemukakan argumentasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Membantu peserta didik yang memiliki kelemahan dalam pemecahan masalah.
5. Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.

Adapun Kekurangan dari metode diskusi adalah:

1. Hasil yang pasti dari diskusi sulit diperkirakan, kendatipun telah diorganisasikan
dengan baik
2. Kurang efisien dalam pemanfaatan waktu
3. Belum tentu menjamin bahwa keputusan hasil yang dicapai akan dilaksanakan
4. Proses diskusi sering didominasi oleh mereka yang pandai dan senang bicara

16
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru
untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara individual
atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan
oleh murid dengan baik oleh guru atau pendidik.

Diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah percakapan ilmiah oleh


beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan
kebenaran atas suatu masalah. Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana
siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.Metode
diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk
diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa
untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam
memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan
tidak akan ada siswa yang pasif.

Metode diskusi Jika digunakan secara tepat, dapat mendorong pebelajar berpikir
kritis dan meningkatkan kemampuan pebelajar yang berprestasi rata-rata maupun yang
kurang untuk berpartisipasi dalam proses belajar. Apabila diskusi digunakan dengan
cara yang kurang benar, akan berakibat respons pebelajar rendah sehingga diskusi
membosankan dan tidak mendorong pebelajar berpikir. Diskusi dapat digunakan untuk
tujuan kognitif maupun afektif. Pada domain kognitif, diskusi dapat meningkatkan
pebelajar untuk menganalisis ide-ide dan fakta-fakta dari suatu pelajaran dan mengkaji
hubungan antar materi yang diajarkan. Pada domain afektif, diskusi dapat meningkatkan

17
kemampuan pebelajar untuk menguji pendapatnya, berinteraksi dengan teman dan
mengevaluasi ide-ide teman lain, serta untuk mengembangkan keterampilan
mendengarkan dengan baik.

B.Saran

Bagi guru yang ingin menggunakan metode belajar diskusi sebaiknya terlebih
dahulu memperhatikan dan mengontrol Dalam penyusunan kelompok diskusi sebaiknya
ditentukan secara merata komposisi anak-anak yang aktif dan pasif, sehingga tidak ada
suatu kelompok atau siswa yang mendominasi dalam berbicara dalam berdiskusi.
Pendekatan belajar diskusi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam
pembelajaran di kelas terutama bagi guru yang selama ini menggunakan model
pembelajaran konvensional.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ulfah, M. (2012). Optimalisasi hasil belajar IPA tentang sistem gerak pada manusia melalui
metode diskusi dengan tehnik pembelajaran tutor sebaya. Dinamika Pendidikan, 3(1).

Anitah,sri. 2018. Strategi Pembelajaran di SD 1. Malang: Universitas Terbuka

Afandi,Muhammad. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:


Unsiula Press.

Sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran Pada Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta :


Rajawali Press

Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: AswaJa Pressindo

19

Anda mungkin juga menyukai