Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir

yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi
pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
(direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri
serta strategi pembelajaran induktif.
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam
berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah
cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara
yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan
efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan
kondisi dan situasi. Sedangkan Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau
metode tertentu.
1.2.

Rumusan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pendekatan Pembelajaran?
2. Mengetahui Macam-macam metode pendekatan Pembelajaran?

1.3.

Tujuan Penulisan
Inti tujuan yang hendak dicapai melalui penyusunan makalah ini adalah agar kita selaku
calon guru mengetahui cara pendekatan pembelajaran.Penyusunan makalah ini diperuntukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Motode Pendekatan Pembelajaran.
Disamping itu, makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua
selaku calon pendidik atau seorang guru.

BAB II
1
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik Dan Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi
pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
(direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri
serta strategi pembelajaran induktif.
Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan
dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi. Sedangkan, srategi adalah pola umum perbuatan
guru-siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pendekatan adalah titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan
peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran.
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam
berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah
cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara
yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan
efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan
kondisi dan situasi. Sedangkan Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau
metode tertentu.
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan
tujuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implicit (tersembunyi). Menurut Morgan (1978)
belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman.

2
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

Belajar menurut pandangan Robert M. Gagne (1970) adalah kegiatan yang kompleks, dan
hasil belajar berupa kapabilitas. Gagne pula mengemukakan bahwa belajar terdiri dari tiga
komponen penting:
1. Kondisi eksternal yaitu Stimulus dari lingkungan dalam acara belajar
2. Kondisi internal yabg menggambarkan keadaan internal dan proses kognitif siswa
3. Hasil belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan
motorik, sikap, dan siasat kognitif.
Menurut Gagne belajar mempunyai tiga tahap, yaitu:
1. Persiapan untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengharapan, dan
mendapatkan kembali informasi.
2. Pemerolehan dan unjuk perbuatan (performansi) digunakan untuk persepsi selektif, sandi
semantic, pembangkitan kembali, respon dan penguatan
3. Alih belajar yaitu pengisyaratan untuk membangkitkan dan memberlakukan secara umum.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi

proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan bai
Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20)
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran .(Oemar Hamalik,1995:57)
2.2. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan konsep dan proses,
Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep
3
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi
sehingga melahirkan pruduk pengetahuan memiliki prinsip, hukum, dan teori. Konsep diperoleh dari
fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan
dan meramalkan.
Selanjutnya berdasarkan persamaan cirri-ciri dari sekumpulun stimulus dan juga dari objekobjeknya ia membentuk suatu pengertian atau konsep-konsep. Secara eksternal, adanya persamaanpersamaan ciri tertentu dari sejumlah perangsang dan obyek-obyek yang dihadap pada indipidu.
Flaiell(1970) menyarankan, bahwa pemahaman terhadap konsep-konsep dapat dibedakan dalam
tujuh dimensi yaitu:
1. Atribut, setiap konsep mempunyai atribut yang berbeda, contoh-contoh konsep harus
mempunyai atribut yang relevan; termasuk juga atribut-atribut yang tidak relevan. Contohcontoh konsep, meja harus mempunyai suatu permukaan yang datar, dan sambungan-sambungan
yang mengarah kebawah yang mengangkat permukaan itu dari lantai.
2. Struktur, menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-atribut itu. Ada tiga stuktur yang
dikenal, yaitu:
o Konsep-konsep konjungtif adalah konsep-konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat-sifat,
sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep.
o Konsep-konsep disjungtif adalah konsep-konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat-sifat
harus ada.
o Konsep-konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut-atribut konsep.
3. Keabstrakan, yaitu konsep-konsep dapat dilihat dan konkret, atau konsep-konsep itu terdiri dari
konsep-konsep lain.
4. Keinklusifan (inclusiveness), yaitu ditunjukkan pada jumlah contoh-contoh yang terlibat pada
konsep itu.
5. Generalisasi atau keumuman, yaitu bila diklasifikasikan, konsep-konsep dapat berbeda pada
posisi superordinatatau subordinatnya. Makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang
dapat dibuat dengan konsep-konsep lainnya.
6. Ketepatan, yaitu suatu konsep menyangkut apakah ada kumpulan aturan-aturan untuk
membedakan contoh-cobtoh dari noncontoh-noncontoh suatu konsep. Klausmeier (1977)
mengungkapkan empat tingkat pencapaian konsep (concept attainment), mulai dari tingkat
konflik sampai tingkat formal.
7. Kekuatan (power), yaitu kekuatan suatu konsep oleh sejauh mana orang setuju bahwa konsep itu
penting.
B. Pendekatan proses
4
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran member kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan
proses. Pembelajaran dengan menekankan kepada belajar proses dilatarbelakangi oleh konsepkonsep belajar menurut teori Naturalisme-Romantis dan teori Kognitif Gestalt.
Kegiatan-kegiatan yan dapat dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran yang menggunakan
pendekatan proses adalah:
1. Mengamati gejala yang timbul
2. Mengklasifikasikan sifat-sifat yang sama, serupa
3. Mengukur besar-besaran yang bersangkutan
4. Mencari hubungan antar konsep-konsep yang ada
5. Mengenal adanya suatu masalah, merumuskan masalah
6. Memperkirakan penyebab suatu gejala, merumuskan hipotesa.
7. Meramalkan gejala yang mungkin akan terjadi
8. Berlatih menggunakan alat-alat ukur
9. Melakukan percobaan
10. Mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data
11. Berkomunikasi
12. Mengenal adanya variable, mengendalaikan adanya variabel.
Keunggulan pendekatan proses adalah :
1. Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat penting untuk pengembangan
pengetahuan dan masa depan.
2. Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat meningkatkan keterampilan berfikir
dan cara memperoleh pengetahuan.
Kelemahan pendekatan proses adalah :
1. Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan pengajaran yang ditetapkan
dalam kurikulum.
2. Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah dapat
menyediakannya.
3. Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancangkan suatu percobaan untuk memperoleh
data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak semua siswa mampu melaksanakannya.
Pendekatan proses pada hakekatnya adalah memproses informasi, yaitu informasi
pembelajaran. Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan

5
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah, membuat rencana dan
mengadakan pembagian kerja.
2. Pendekatan deduktif dan induktif
A. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum kekeadaan
khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum itu
kedalam keadaan khusus. Langkah langkah yang digunakan dalam pendekatan deduktif dalam
pembelajaran adalah:

Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan deduktif.
Menyajikan aturan, yang bersifat umum lengkap dengan definisi dan buktinya.
Disajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antara keadaan khusus

itu dengan aturan prinsip umum.


Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan khusus itu
merupakan gambaran dari keadaan umum.

B. Pendekatan Induktif
Pendekatan Induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof inggris prancis Bacon (1561)
yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak
mungkin, system ini dipandang sebagai system berpikir yang paling baik pada abad pertengahan
yaitu cara induktif disebut juga sebagai dogmatif artinya bersifat mempercayai begitu saja tanpa
diteliti secara rasional. Berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari
khusus menuju ke yang umum.
Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif ini menurut
Purwanto (2002:47) bergantung representative atau tidaknya sampel yang diambil mewakili
fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan induktif adalah:
o Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pemdekatan induktif.
o Menyajikan contoh-contoh khusus konsep, prinsip atau aturan itu yang memungkinkan siswa
memperkirakan (hipotesis) sifat umum yang terkandung dalam contoh-contoh itu.
6
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

o Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal perkiraan
itu.
o Disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah yang
terdahulu.
3. Pendekatan Ekspositori dan Pendekatan Heuristik
A. Pendekatan Ekspositori
Pendekatan Ekspositori bertolak dari pandangan, bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran
pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar. Hakekat mengajar mengajar menurut
pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Komunikasi yang digunakan
guru dalam interaksinya dengan siswa, menggunakan komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai
aksi. Oleh sebab itu kgiatan belajar siswa kurang optimal, sebab terbatas kepada mendengarkan
uraian guru, mencatat, dan sekali-sekali bertanya kepada guru.
Kegiatan belajar yang bersifat menerima terjadi karena guru menggunakan Secara garis besar
prosedurnya ialah:
1. persiapan (preparation) yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik dan rapi.
2. Pertautan (aperception) bahan terdahulu yaitu guru bertanya atau memberikan uraian singkat
untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang telah diajarkan.
3. Penyajian (presentation) terhadap bahan yang baru, yaitu guru menyajikan dengan cara memberi
ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan diambil dari buku, teks
tertentu atau ditulis oleh guru.
4. Evaluasi (recitation) yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang
dipelajari, atau siswa yang disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri pokok-pokok
yang telah dipelajari lisan atau tulisan.
B. Pendekatan Heuristik
Pendekatan heuristik adalah pendekatan pengajaran yang menyajikan sejumlah data dan
siswa diminta untuk membuat kesimpulan menggunakan data tersebut, implementasinya dalam
pengajaran menggunakan metode penemuan dan metode inkuiri. Metode penemuan didasarkan pada
anggapan, bahwa materi suatu bidang studi tidak saling lepas, tetapi ada kaitan antara materi-materi
itu. Sedangkan metode inkuiri adalah para siswanya bebas memilih atau menyusun objek yang
dipelajarinya, mulai menentukan masakah, mengumpulkan data, analisis data hingga pada
kesimpulannya yaitu anak menemukan sendiri.
7
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

Prinsip pendekatan heuristik oleh Rusyan (1993:115) adalah :


1. Aktivitas peserta didik menjadi focus perhatian utama dalam belajar.
2. Berpikir logis adalah cara yang paling utama dalam menemukan sesuatu.
3. Proses mengetahui dari sesuatu yang sudah diketahui menuju kepada yang belum diketahui
adalah jalan pelajaran yang paling rasional dalam pelajaran di sekolah.
4. Pengalaman yang penuh tujuan adalah tonggak dari usaha pembelajaran pesrta didik kearah
belajar berbuat, bekerja dan berusaha.
5. Perkembangan mental seseorang berlangsung selama ia brpikir dan belajar mandiri.
Kelemahan pendekatan heuristik, antara lain :
1. Titik semua peserrta didik cocok dengan pendekatan ini, kadang-kadang peserta didik lebih
senang diberi pelajaran oleh gurunya melalui ceramah dan Tanya jawab.
2. Guru kurang biasa menggunakan pendekatan ini dalam penyelenggaraan di sekolah karena factor
kemampuan.
3. Pendekatan ini kurang cocok bagi peserta didik yang lamban.
4. Perlengkapan ini menuntut perlengkapan yang memadai, terutama bagi pekerjaan di
laboratorium.

4. Pendekatan Kecerdasan
Munzert, A.W. (1994) mengartikan kecerdasan sebagai sikap intelektual mencakup kecepatan
memberikan jawaban, penyelesaian, dan kemampuan memecahkan masalah. David Weschler
memberikan rumusan tentang kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum dari individu untuk
bertindak, berfikir rasional dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.
Intelegensi dapat dirumuskan dengan kemampuan untuk melakukan kegiatan dan mencapai
prestasi-prestasi yaag di dalamnya berpikir memainkan peranan utama. Cirri-ciri tingkah laku
inteligen adalah sebagai berikut :
a. Tingkah laku yang siap melakukan perubahan-perubahan yang perlu terhadap kondisi-kondisi
b.
c.
d.
e.
f.

baru, tidak kaku.


Tingkah laku yang bertujuan.
Tingkah laku yang cepat, reaksi-reaksi yang segera.
Tingkah laku yang terorganisir.
Tingkah laku yang dikendalikan oleh motivasi yang kuat.
Tingkah laku yang success oriented.
8

Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

Berdasarkan test-test intelegensi yang dilaksanakan, Binet mengelompokkan tingkat-tingkat


kecerdasan (intelegence Quotion-IQ) seperti berikut ini :

140-keatas : Jenius
120-139 : Cerdas sekali/Superior
110-119 : Cerdas
90-109 : Sedang/normal/rata-rata
80-89 : Di bawah rata-rata/lambat belajar
70-79 : Bodoh/daerah batas
50-69 : Feeble-mindle/debil/moron
30-49 : Embisil
-29 : Idiot

Spearman mendefinisikian kecerdasan adalah intelegence consist of general ability that


working conjunction with special abilities, artinya kapasitas umum meliputi kecepatan merespon
setiap stimulus dan kemampuan memecahkan masalah dengan kapasitas khusus dikenal sebagai
bakat (aptitude). Howard Gardner, psikologi yang membantu pelaksanaan riset tersebut,
mengganggap kecerdasan sebagai kemampuan memecahkan masalah atau menciptakan produk
(Goleman, 1999:50). Ia mewariskan daftar berikut yang memuat delapan bentuk kecerdasan :
1. Kecredasan verbal/bahasa (verbal linguistic intelligence). Bentuk kecerdasan ini dinampakkan
oleh kepekaan akan makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan
bahasa untuk menyatakan dan memakai arti yang kompleks.
2. Keceerdasan logika/matematika-logis (logical-mathematical intelligence). Bentuk kecerdasan ini
termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diundur, kecerdasan ini sebagai pikiran
analitik dan sainstifik, dan bias melihatnya dalam diri ahli sains dan program computer,
akuntansi, banker, dan tentu saja ahli matematika, mereka semua pemecah masalah dan pemain
hebat.
3. Kecerdasan special/visual(visual-spatial intelligence). Kecerdasan ini umumnya terampil
menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis, mereka sanggup berpikir tiga
dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual.
4. Kecerdasan tubuh/kinestetik (kinesthetic intelligence). Kecerdasan ini memungkinkan terjadinya
hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas-aktivitas
seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, menguasai seni beladiri, dan memainkan
drama.
5. Kecerdasan musical/ritmik (musical intelligence). Seseorang dengan bentuk kecerdasan ini
mendengarkan pola music dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya.

9
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

6. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence). Kecerdasan ini wajib dimiliki bagi tugastugas di tempat kerja seperti negoisasi dan menyediakan umpan balik atau evaluasi.
7. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence). Yaitu kemampuan untuk memahami dan
mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian.
8. Kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini bersifat sementara. Bentuk kecerdasan ini dapat dipandang
sebagai sebuah kombinasi dari kesadaran kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal
dengan sebuah komponen nilai yang ditambahkan padanya.
Kecerdasan spiritual (spiritual intelligence) menurut Zohar dan marshall (2000) berkenaan
dengan kecepatan internal, bawaan dari otak dan psikis manusia, menggambarkan sumber yang
paling dalam dari hati semesta itu sendiri. Kecredasan spiritual disebut juga kecerdasan rohaniah.
Beberapa indicator kecerdasan spiritual, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Kemampuan untuk menjadi fleksibel.


Derajat kesadaran diri yang tinggi.
Kecakapan untuk menghadapi dan menggunakan serangan.
Kecakapan untuk menghadapi dan menyalurkan/memindahkan rasa sakit.
Kualitas untuk mengilhami oleh visi dan nilai.
Enggan melakukan hal yang merugikan.
Ditandai oleh kecenderungan untuk bertanya mengapa, mencari jawaban mendasar.
Mandiri, menentang tradisi.

5. Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and Learning) adalah konsep belajar yang
membantu guru yang mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyatas siswa
dan mendorong siswa dan membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dalam
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menurut Nurhadi (2003) dilakukan dengan
melibatkan komponen utama pembelajaran yang efektif yakni:
a. Kontruktivisme (Contruktivism)
Kontruktivisme (Contruktivism) merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan
kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas (sempit) dan tidak dengan tiba-tiba.
Esensi dari teori kontruktivisme adalah bahwa

siswa

harus

menemukan

dan

mentransformasikan suatu informasi kompeks ke situasi lain, dan apoabila dikehendaki


informasi itu menjadi milik mereka sendiri.
b. Bertanya (Questioning)
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
o Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis.
10
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

o Mengecek pemahaman siswa.


o Membangkitkan respon pada siswa.
o Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa.
o Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa.
o Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru.
o Untuk membangkitkan lebih banyak pertanyaan dari siswa.
o Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
c. Menemukan (inqury)
Menemukan merupakan kegiatan inti dari kegiatan pembelajaran menggunakan pendektan
kontekstual. Siklus inquiri adalah :
o Observasi (observation)
o Bertanya (question)
o Mengajukan dugaan (hipotesis)
o Pengumpulan data (data gathering)
o Penyimpulan (conclusion)
Kata kunci dari strategi inquiry adalah siswa menemukan sendiri, adapun langkah-langkah
siswa menemukan sendiri adalah :
o Merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun.
o Mengganti atau melakukan observasi.
o Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, table, dan karya
lainnya.
o Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau
audience lainnya.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama
dengan oranglain. Masyarakat belajar bias terjadi apabila ada komunikasi satu arah.
e. Pemodelan (Modeling)
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu ada model yang bias
ditiru. Model itu, memberi peluang yang besar bagi guru untuk memberi contoh cara
mengerjakan sesuatu, dengan begitu guru member model tentang bagaimana cara belajar.
f. Refleksi (refelcion)
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir ke belakang
tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dalam hal belajar di masa yang lalu. Pengetahuan yang
bermakna diperolaeh dari proses belajar.
g. Penilaian sebenarnya (authentic assessment)
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa. Pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar seperti
formatif dan sumatif, tetapi dilakukan bersama dengan cara terintegrasi, yaitu tidak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
Karakteristik authentic assessment adalah:
11
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

o
o
o
o
o
o

Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.


Bisa digunakan untuk formatif atau sumatif.
Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan henya mengingat fakta.
Berkesinambungan.
Terintregasi.
Dapat digunakan sebagai feedback.
Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan konstekstual, jika menerapkan komponen

utama pembelajaran efektif ini dalam pembelajarannya.langkah-langkah penerapan pendekatan


kontekstual adalah Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan bekerja
sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan berunya.

BAB III

12
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang

disajikan secara khas oleh guru di kelas


Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan dapat
diimplementasikan dalam sejumlah strategi. Sedangkan, srategi adalah pola umum perbuatan gurusiswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam
berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi

proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.


pendekatan pembelajaran ada 5 macam yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
3.2.

Pendekatan Konsep dan proses.


Pendekatan deduktif dan induktif.
Pendekatan Ekspositori dan Pendekatan Heuristik.
Pendekatan kecerdasan.
Pendekatan konstektual, Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and Learning)
Saran
Saya selaku penyusun menyarankan agar para calon guru maupun guru dapat memilih

pendekatan pembelajaran yang sesuai, karena setiap pendekatan mempunyai kelemahan dan
keunggulan masing-masing.

DAFTAR FUSTAKA
Sagala, Syiful (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
13
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

www.psikologibelajar.co.id

14
Makalah Metode Pendekatan Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai