Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN KURIKULUM DI SD

Dosen Pengampu :

Ibu Nur Syam, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Herlina B. ( 18082014087 )
St. Asmah (18082014007)

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil „Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Atas segala karunia dan nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Manajemen Kurikulum di SD” disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang diampu oleh Ibu Nur Syam, S.Pd.,
M.Pd.
Meski telah disusun secara maksimal, namun kami penyusun sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan kami makalah ini
dapat menjadi sarana untuk membantu dunia pendidikan.
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya kami.

Gowa, 17 Oktober 2021

Kelompok III.
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
Latar Belakang................................................................................................................................ 4
Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 4
Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 5
A. Defenisi Manajemen Kurikulum ........................................................................................... 5
B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum .............................................................................. 5
C. Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum ...................................................................... 6
BAB III .............................................................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................................................... 12
Kesimpulan.................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kurikulum ialah merupakan sebuah system yang tersusun oleh komponen-


komponen, diantara komponen tersebut memiliki hubungan yang erat dan saling
menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan,
materi pembelajaran, metode dan evaluasi. Maka system ini akan mampu berjalan
menuju tujuan pendidikan dengan adanya kerja sama dari semua subkomponen yang
ada. Namun, apabila salah satu diantara komponen tersebut tidak berjalan dengan baik,
maka system kurikulum pun juga akan berjalan kurang maksimal.

Dari bentuk kurikulum tersebut, maka akan sangat dibutuhkan sekali sebuah
pengorganisasian terhadap seluruh komponennya.

Pada pengorganisasian ini, akan berhubungan erat dengan perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Sedangkan manajemen adalah salah
satu disiplin ilmu yang pada implikasinya menerapkan proses-proses tersebut.
Sehingga ketika seorang yang ingin mengelola sebuah lembaga pendidikan maka
sebelumnya dia harus menguasai ilmu manajemen.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen kurikulum?
2. Apa sajakah ruang lingkup manajemen kurikulum?
3. Apa prinsip dan fungsi manajemen kurikulum?

Tujuan Penulisan Makalah


1. Memahami pengertian manajemen kurikulum
2. Memahami ruang lingkup manajemen kurikulum
3. Memahami prinsip dan fungsi manajemen kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Manajemen Kurikulum

Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta
sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas majerial
(Harsey, 1988: 4).

Secara etimologi kurikulum memiliki asal kata dari currerre yang artinya jumlah
yang ditempuh, dalam Bahasa latin berarti berlari cepat,tergesa- gesa menjalani.
Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar mengajar yang mencakup
di dalam maupun di luar kelas.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu ( Rusman,2009: 3).
Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah
(MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan
memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga
pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan (Rusman,
2009: 3).
Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan untuk dapat
memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga
pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesign kurikulum, menentukan prioritas
kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta
melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pada
pemerintah.

B. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum


Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Lingkup
manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih
mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansi antara kurikulum nasional
(standar kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah
yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang
integritas dengan peserta didik mauun dengan lingkungan di mana sekolah itu berada.

C. Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum


Terdapat 5 prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum, yaitu:

a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum


merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manejemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai
hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam
manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai
pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan
kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan
hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum,
proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi,misi dan tujuan kurikulum.

Selain prinsip- prinsip tersebut juga perlu dipertimbangkan kebijaksanaan


pemerintah maupun departemen pendidikan nasional, seperti USPN No.20 tahun
2003, kurikulum pola nasional pedoman penyelenggaraan program kebijaksanaan
penerapan manajemen berbasis sekolah, kebijaksanaan penerapan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), keputusan dan 5 peraturan pemerintah yang berhubungan
dengan lembaga pendidikan atau jenjang/jenis sekolah yang bersangkutan. Dalam
proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien dan optimal dalam
memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen
kurikulum (Rusman, 2009: 4).

Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien, dan
optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun
komponen kurikulum.

Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum di antaranya sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,


pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan
melalui pengelolaan yang terencana dan efektif
2. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal yang dapat
dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan instrakurikuler, tetapi
juga perlu melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola
secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relavan
dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan evektifitas guru kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional,
efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam belajar.
5. Meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantauvdalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar
perlu disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah
setempat (Rusman, 2009: 4).

Perubahan social politik dan tatanan budaya di Indonesia akhirnya menuntut


perubahan paradigm pendidikan nasional yang semula sentralisasi menjadi
desentralisasi, semula peran pemerintah menjadi peran masyarakat. Paradigma baru
pendidikan tersebut akan berpengaruh terhadap tatanan manajemen kurikulum,
khususnya pada kegiatan implementasi kurikulum.

Secara garis besar beberapa kegiatan berkenaan dengan fungsi-fungsi


manajemen kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Mengelola Perencanaan Kurikulum


Pemerintah pusat perlu merumuskan dan menetapkan kurikulum standar
ersifat nasional (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang berfungsi
ebagai acuan untuk pengembangan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan/ ekolah. Berkaitan dengan hal tersebut pihak daerah maupun
sekolah bertugas engembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan daerah maupun
sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu, perencanaan atau desain
kurikulum baik berupa silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran
perlu dikembangkan secara spesifik, efektif, efisien, relevan, dan
komprehensif.
2. Mengelola Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum merupakan bentuk aktualisasi dari kurikulum
yang telah direncanakan. Bentuk implementasi kurikulum adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru bersama siswa untuk mencapai tujuan
kurikulum yang telah ditetapkan. Muara keberhasilan kurikulum secara
aktual akan ditentukan oleh implementasi kurikulum di lapangan. Sering
terjadi implementasi atau pelaksanaan kurikulum (pembelajaran) tidak
sesuai dengan perencanaan kurikulum, sehingga mengakibatkan
ketidaktercapaian tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan. Hal ini
sejalan dengan pilar-pilar pendidikan yang dikemukakan UNESCO seperti
belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do),
belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam
kebersamaan (learning to live together). Oleh karena itu, implementasi
kurikulum harus dikelola secara profesional, efektif, dan efisien yang
mengacu pada empat pilar pendidikan.
3. Mengelola Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum secara legal formal tertuang dalam Pasal 57 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai dasar bagi pelaksanaan evaluasi kurikulum. Isi dari Pasal 57 ayat
(1) berbunyi “evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”, selanjutnya ayat (2)
menyebutkan “Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan
program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang,
satuan, dan jenis pendidikan.”
Kegiatan evaluasi harus dilakukan secara sistemik, sistematis, dan
komprehensif yang mengacu pada visi, misi, dan tujuan kurikulum.
Pengendalian mutu hasil pelaksanaan kurikulum dapat ditentukan oleh
kegiatan evaluasi kurikulum maupun pembelajaran. Kegiatan merumuskan
kisi-kisi, instrumen, dan melaksanakan evaluasi kurikulum dan
pembelajaran harus dikelola secara profesional. Salah satu pengaruh dari
otonomi sekolah yang terkait dengan evaluasi pembelajaran di antaranya
guru perlu merumuskan kisi-kisi, membuat instrumen, dan melaksanakan
evaluasi kurikulum serta pembelajaran. Oleh karena itu, setiap guru harus
memiliki kemampuan dalam melakukan evaluasi kurikulum dan
pembelajaran secara tepat dan benar.
4. Mengelola Perumusan Penetapan Kriteria dan Pelaksanaan Kenaikan
Kelas/Kelulusan
Kriteria kenaikan kelas harus dipahami betul oleh kepala sekolah maupun
guru sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil suatu keputusan
yang keliru. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan evaluasi
kurikulum dan pembelajaran yang perlu dilakukan secara objektif,
integritas, dan komprehensif. Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan menuntut perolehan hasil belajar secara tuntas (mastery
learning). Oleh karena itu, penetapan kriteria kelulusan (passing grade)
perlu dilakukan secara tepat sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
5. Mengelola Pengembangan Bahan Ajar, Media Pembelajaran, dan Sumber
Belajar
Bahan ajar yang dipelajari siswa sebaiknya tidak hanya berdasarkan pada
buku teks pelajaran, melainkan perlu menggunakan dan mengembangkan
berbagai bahan ajar melalui media dan sumber belajar yang sesuai dengan
topik bahasan. Demikian pula, keterlibatan masyarakat sekelilingnya
(community based experiental learning) harus mulai dikembangkan secara
strategis supaya menghasilkan kemampuan siswa yang terintegrasi dengan
lingkungan.
Di samping itu, kurikulum pendidikan masih memberikan alokasi waktu
untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal (mata pelajaran muatan
lokal) yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi
daerah maupun sekolah tempat kurikulum tersebut dikembangkan.
Perkembangan IPTEKS yang sangat pesat tentunya merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi para guru dan siswa dalam memanfaatkan (by
utilization) dan mengembangkan (by design) ICT sebagai media
pembelajaran dan sumber belajar yang efektif dan efisien untuk
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Kita dapat merancang dan
memanfaatkan ICT, seperti internet dengan e-learning, e-book, m-learning,
e-education, dan lain-lain, kemudian memanfaatkan media dan sumber
belajar, seperti media audio, TV/Video, media proyeksi, seperti OHP LCD,
Slide Projector, dan media yang lainnya.
6. Mengelola Pengembangan Ekstrakurikuler dan Kokurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan siswa sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat (interest) mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau
tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah
atau madrasah. Keberhasilan suatu kurikulum akan optimal apabila
didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler yang dikelola
secara efektif dan profesional. Kegiatan ini sering terabaikan karena pihak
sekolah merasa bahwa kegiatan ini bukan prioritas utama program sekolah,
Padahal hasil kegiatan ini dapat lebih mengoptimalkan kemampuan siswa
dan dapat mengembangkan kemampuan siswa sesual dengan bakar dan
minat yang dimilikinya, Oleh karena itu, kegiatan Ini perlu dikelola secara
komprehensif dan terpadu dengan kegiatan intrakurikuler, Untuk melihat
karakreristik esensial masing-masing jenia keylatan kurikuler teraebut
dapar dilihar pada tabel di hawah Ini.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen kurikulum adalah seperangkat kemampuan dalam mengelola


kurikulum, mulai dari perencanaan kurikulum hingga evaluasi kurikulum. Kurikulum
yang baik adalah kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman, ilmu dan
teknologi yang berbasis pada masyarakat sehingga mampu untuk menyaingan
perkembangan zaman yang begitu cepat. Dan begitupun halnya jika dalam memanaje
kurikulum terjadi kesalahan, maka itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam
sebuah pembelajaran atau bahkan menyebabkan kesalahan yang fatal pada pendidikan
masyarakat yang akhirnya imbasnya sampai kepada negara. Oleh karena itu setiap
penanggungjaawab lembaga pendidikan dan seluruh stakeholder pendidikan harus
memiliki visi yang sama dalam merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan
mengevaluasi sebuah kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya; 2011

Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya: 2010

Nasbi, Ibrahim. (2017). Manajemen Kurikulum: sebuah kajian teoritis. Jurnal Idaarah.
Vol.1 No.2.Hal 318-330.

Rusman. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada: 2009

Schdmidt, Norman, G.R, H.G. Effektiveness of Problem Based Learnig Curicula:


Theory, Practice and Paper Darts. Medical Education 2000

Anda mungkin juga menyukai