Anda di halaman 1dari 10

Makalah

“ Tipe Pembelajaran Terpadu Model Shared, Webbed, dan Threaded “

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu

Disusun Oleh:

1. Ritu Suwitri NIM. 1703011122


2. Widia Aprilia NIM. 1703011120
3. Maulidya Tri Amanda NIM. 1703011128

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Sonia Yulia Friska, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
DHARMASRAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai pada waktunya. Shalawat
beriring salam semoga tercurah kepada suri tauladan umat Islam yakni Nabi Muhammad
SAW. Semoga kita kelak mendapat syafaat beliau di hari akhir. Bahasan kali ini mengupas
mengenai“ Tipe Pembelajaran Terpadu Model Shared, Webbed, dan Threaded”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu.
Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan
kami dalam penyusunan makalah ini dirasakan masih jauh dari sempurna, maka untuk itu
kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
perbaikan penulisan makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
bagi diri penulis sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Dharmasraya, 22 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
1. Seperti apakah pembelajran terpadu model sarang/kumpulan (nested)?....................................1
2. Seperti apakah pembelajran terpadu model keterhubungan (connected)?..................................1
3. Seperti apakah pembelajran terpadu model urutan (sequenced)?...............................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Pembelajaran Terpadu........................................................................................2
B. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared......................................................................................3
C. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed....................................................................................3
D. Pembelajaran Terpadu Model Threaded...............................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
A. Simpulan...................................................................................................................................6
B. Saran.........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran secara langsung untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada siswa. (Feri Tirtoni, 2018). Oleh karena itu, seorang pendidik atau guru perlu
melakukan perancangan pembelajaran terpadu yang didasarkan atas pertimbangan yang matang
agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Dalam menanamkan konsep
pengetahuan atau keterampilan, siswa diarahkan untuk belajar melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep-konep lain yang dipahami sehingga sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan siswa. Perancangan yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran terpadu.Perancangan memerlukan uraian lebih rinci
melalui perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan mengajar.Ditinjau dari cara
memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya menurut seorang ahli yang bernama
Robin Fogarty (1991) terdapat 10 model merencanakan pembelajaran terpadu yang beberapa
diantaranya adalah Model pembelajaran sarang/ku mpulan (Nested), keterhubungan (Connected),
dan urutan (Sequenced).

B. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah pembelajran terpadu model sarang/kumpulan (nested)?
2. Seperti apakah pembelajran terpadu model keterhubungan (connected)?
3. Seperti apakah pembelajran terpadu model urutan (sequenced)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model sarang/kumpulan (nested)
2. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model keterhubungan (connected)
3. Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model urutan (sequence)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu


Pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran myang bermakna dengan
tema tertentu dengan pokok bahasan dan konsep saling berkaitan dengan pokok bahasan
dan konsep yang lainnya. Bermakna karena proses pembelajaran dilakukan secara
spontan dan direncanakan.
Karakteristik pembelajaran terpadu
Debdikbud (dalam Trianto, 2010) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu memiliki
beberapa karakteristik, yaitu:
1. Holistik, berarti pembelajaran terpadu mengajak siswa dalam menambah pengetahuan
melalui pengalaman langsung yang ditemuinya.
2. Bermakna, pembelajaran terpadu memberikan proses belajar menjadi bermakna,
karena pembelajaran terpadu mengajak siswa untuk menerapkan perolehan belajarnya
agar masalah-masalah nyata dalam kehidupannya dapat terpecahkan.
3. Otentik, melalui kegiatan langsung, pembelajaran terpadu memungkinkan siswa
memahami hasil belajarnya sendiri tanpa pemberitahuan dari guru. Sehingga
pengetahuan yang diperoleh bersifat otentik.
4. Aktif, siswa di tuntut aktif dalam pembelajaran agar tercapai hasil belajar yang
optimal sehingga siswa termotivasi untuk terus belajar.
Pembalajaran terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan, diharapkan siswa juga dapat :
a) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
b) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan
informasi.
c) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang
diperlukan dalam kehidupan.
d) Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.
e) Meningkatkan minat dalam belajar.
f) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

B. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared


Daryanto (2014:81) memeaparkan bahwa pembelajaran tepadu tipe shared
merupakan pemaduan pembelajarn akibat adanya “ overlapping” konsep atau ide pada
dua materi pembelajaran sehingga menjadi konsep utuh yang dapat menuntun siswa
dalam membuka wawasan dan cara berfikir yang luas dan mendalam melalui pemahaman
terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu. Senada dengan hal itu, Fogarty (2009:57)
menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared merupakan pembelajaran yang
pengajarannya melibatkan dua disiplin ilmu yang mempokuskan pada konsep,
keterampilan, dan sikap yang sama.
Sesuai dengan pengertian di atas, pembelajaran tipe shared merupakan tipe
pembelajaran yang menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki konsep, sikap, dan
keterampilan yang sama sehingga dapat saling melengkapi. Namun pengajarannya
dilaksanakansecara terbagi agar tidak terjadi overlapping.
Karakteristik model pembelajaran terpadu tipe shared sebagai berikut:
1. Menggabungkan dua mata pelajaran
penggabungan atau pemaduan pembelajaran tipe shared hanya dibatasi pada dua mata
pelajaran saja.
2. Memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama
pada pembelajaran terpadu tipe shared, dua mata pelajaran yang dipilih untuk
dipadukan harus memiliki konsep, sikap dan keterampilan yang sama.
3. Menggunakan konten yang berbeda
Pengajaran pada pembelajaran terpadu tipe shared menggunakan konten yang berbeda
dan dilaksanakan secara terbagi agar tidak terjadi overlapping.
Langkah-langkah pembelajaran model Shared:
a) Guru menentukan dua disiplin ilmu yang yang dapat difokuskan pada konsep,
sikap, dan ketrampilan yang sama.
b) Guru menentukan tema dari dua disiplin ilmu yang telah dipilih.
c) Guru memilih konsep, kegiatan atau informasi yang dapat mendorong belajar
siswa untuk memberikan pengalaman bagi siswa tersebut.

C. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed


Kurikulum jaring laba-laba (webbed) menurut Fogarty (dalam Syafrilianto)
merupakan representai dari pendekatan tematik untuk memadukan materi pelajaran yang
berasal dari multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema.
Jadi model ini adalah model jaring laba-laba yang berarti memadukan dua atau lebih
muatan pelajaran yang berpusat pada tema.Contoh: Siswa dan guru menentukan tema
misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam
sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari
PDAM yang tergabung dalam matapelajaran matematika, IPS, IPA.
Rusman (dalam Amarila, 2014: 19) menyatakan bahwa karakteristik model webbed
adalah model pembelajaran terpadu yang pengembangannya dimulai dengan menentukan
tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan muatan berbagai mata
pelajaran.
Langkah untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba
yaitu:
1. Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang
pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
2. Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
3. Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui
tema dan subtema.
4. Menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada
indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
5. Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
6. Menyusun Rencana Kegiatan Harian.

D. Pembelajaran Terpadu Model Threaded


Model Threaded atau model untaian adalah model integrasi kurikulum yang fokus
pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya,
keterampilan perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk
memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, ramalan peristiwa masa
sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah cerita (Pelajaran Bahasa),
dan proses membuat hipotesis di laboratorium IPA dan sebagainya.
Dengan model Threaded ini kita dapat memperoleh keterampilan berpikir (thinking
skill), keterampilan bekerja sama (cooperative skil), keterampilan belajar (study skill),
keterampilan social (social skill), dan sebagainya. Keterampilan ini pada intinya akan
dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada. Menurut (Fogarty, 1991), Threaded
seperti kaca pembesar (magnifying glass) yang disimpulkan yaitu ide-ide besar yang
memperbesar semua konten melalui pendekatan metakulikuler.
Pembelajaran terpadu tipe threade, memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
1. Menggunakan keterampilan berfikir
2. Menggunakan keterampilan sosial, terdiri dari empat kategori utama, yaitu:
komunikasi, kepercayaan, kepemimpinan, dan resolusi konflik.
3. Menggunakan kecerdasan majemuk( multiple intelligent), yaitu:
a. Kecerdasan linguistik, yaitu kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-
kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis.
b. Kecerdasan matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan
penggunaan bilangan dan logika secara efektif termasuk di dalamnya adalah
kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
c. Kecerdasan ruang visual, kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat,
termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, menggambarkan
suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata.
d. Kecerdasan kinestik-badani, yaitu kemampuan menggunakan tubuh atau gerak
tubuh untuk mengekpresikan gagasan.
e. Kecerdasan musikal, yaitu kemampuan untuk menggambarkan, mengekpresikan,
dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk kemampuan menyanyi,
dan kemampuan menciptakan lagu.
4. Pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan
tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran
5. Memadukan beberapa bidang studi lintas tema
6. Keterpaduan terletak pada persamaan keterampilan yang terdapat pada beberapa
bidang studi.
Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Threaded, yaitu :
a) Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
b) Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
c) Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat
diuntaikan
d) Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
e) Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran secara langsung untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Ditinjau dari cara
memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya menurut seorang ahli
yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat 10 model merencanakan pembelajaran
terpadu yang beberapa diantaranya adalah Model pembelajaran sarang/ku mpulan
(Nested), keterhubungan (Connected), dan urutan (Sequenced).Pembelajaran terpadu
model nested adalah integrasi desain guna memperkaya segala hal yang digunakan
oleh guru supaya terlihat lebih terampil. Model Connected adalah model
pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu
konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan
dengan keteramilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas
yang dilakukan pada hari berikutnya,bahkna ide-ideyang dipelajari pada satu semester
berikutnya dalam satu bidang studi. pembelajaran terpadu model urutan (Sequenced)
adalah beberapa topik dari suatu mata pelajaran diorganisasikan kembali dan
diurutkan agar dapat bertepatan atau serupa.

B. Saran
Kami menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi
bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati kami
semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Amarila. 2014. Pengembangan Alat Evaluasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Pada Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed Tema Lingkungan. Semarang:
Rosdakarya
Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi ( Kurikulum 2013).
Yogyakarta: Gava Media
Fogarty, Robin. 2009. How To Intergrate The Curricula. USA: Library Of Crown
Fogarty, R. (1991). Ten Ways to Integrate Curriculum, (October).
Syafrilianto. 2019. Forum Paedagogik. Pembelajaran Terpadu Tipe Webbed: Suatu
Pendekatan Pembelajaran Tematik di Mi/SD, Vol.11 No. 01. Internet “
http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JP/article/view/1779/1536 “
Diakses Tanggal 22 Februari 2020.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai