Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU CONNECTED WEBBED DAN


INTEGRATED
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu
Dosen Pengampu Herwin Widyatmoko, M. Pd.

Disusun oleh

N NAMA NIM
O
1. Husni Mubarok 171330000078
2. Linda Ayu Cantika 171330000130
3. Devi Ayundo Putri 171330000141
4. Hisyam Jauhari 171330000142
5. Sella Ferika 171330000150
kelompok 1
Kelas: 6 PGSD A3

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang akan membahas tentang. Model
Pembelajaran Terpadu Connected Webbed Dan Integrated. Makalah ini dibuat
guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Herwin Widyatmoko, M.
Pd. Selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Tematik Terpadu sekaligus
pembimbing materi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan sangat kami butuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Jepara, 15 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i


KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran terpadu..........................................................3
B. Karakteristik Pembelajaran terpadu......................................................4
C. Model Pembelajaran Connected............................................................5
D. Model Pembelajaran Webbed...............................................................8
E. Model Pembelajaran Integrated..........................................................10
BAB III PENUTUP
A. Simpulan..............................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar mengajar
dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar cara ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama,
materi beberapa mata pelajaran disajikan dalam tiap pertemuan. Sedangkan cara
kedua, yaitu tiap kali pertemuan hanya menyajikan satu jenis mata pelajaran. Pada
cara kedua ini, keterpaduannya diikat dengan satu tema pemersatu. Oleh karena
itu pembelajaran tematik ini sering juga disebut pembelajaran terpadu atau
integrated learning.
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga
mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar,
kreatifitas pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai berdasarkan
konteksnya. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar
yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut, juga dengan metode yang relevan
akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat
diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.
Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah
dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target
belajar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran terpadu?
2. Seperti apa karakteristik Pembelajaran terpadu?
3. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Connected?
4. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Webbed?
5. Apa yang dimaksud dengan Model Pembelajaran Integrated?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu pembelajaran terpadu
2. Untuk mengetahui seperti apa karakteristik pembelajaran terpadu
3. Untuk mengetahui apa itu model pembelajaran connected
4. Untuk mengetahui apa itu model pembelajaran webbed
5. Untuk mengetahui apa itu model pembelajaran integrated

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu


Perolehan keutuhan belajar, pengetahuan, serta kebulatan pandangan
tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui
pembelajaran terpadu.1 Menurut Wolfinger dalam Asep Herry Hernawan terdapat
dua istilah yang secara teoritis memiliki hubugan yang saling terkait dan
ketergantungan satu dan lainnya, yaitu integrated learning (pembelajaran terpadu)
dan integrated curriculum (kurikulum terpadu). Pembelajaran terpadu banyak
dipengaruhi oleh eksplorasi topik yang ada di dalam kurikulum sehingga siswa
dapat belajar menghubungkan proses dan isi pembelajaran secara lintas disiplin
dalam waktu yang bersamaan.2
Menurut Prabowo, pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar
mengajar untuk memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang dipelajari
dengan melalui pengalaman langsung kemudian menghubungkannya dengan
konsep lain yang sudah mereka pahami dengan melibatkan satu atau beberapa
bidang studi sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
siswa.3 Trisno Hadi Subroto menjelaskan pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran yang diawali dari suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang
dikaitkan dengan pokok bahasan lain, dan konsep tertentu dikaitkan dengan
konsep lain, dilaksanakan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu
bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar siswa sehingga
pembelajaran lebih bermakna.4
Dalam beberapa kutipan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu
adalah suatu pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa dalam belajar
sehingga membuat siswa aktif dalam pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran

1
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk, Pembelajaran Terpadu (Bandung: UPI Press,2006), 5
2
Asep Herry Hernawan, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD Modul 1-6 (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2016), 1.4
3
Prabowo, Pembelajaran Terpadu (Ringkasan dan Refleksi) (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 2
4
Trisno Hadi Subroto, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),
1.6

3
terpadu siswa akan memahami konsep-konsep yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah dipahami untuk memberikan
proses belajar yang bermakna pada siswa.
B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Menurut Depdikbud, pembelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna, otentik,
dan aktif.5
1) Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji sekaligus dari beberapa bidang kajian
dan bukan dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada
gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijak di
dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
2) Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan
terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang
disebut schemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan materi yang
dipelajari.
3) Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung
prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar. Siswa
memahami dari hasil belajarnya sendiri bukan sekedar pemberitahuan guru.
Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik.
4) Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaftifan siswa dalam pembelajaran
baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional guna tercapainya hasil
belajar yang optimal, dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan
kemampuan sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.

5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2007), 13

4
Berdasarkan pendapat Asep Herry Hermawan dan kawankawan, terdapat
beberapa karakteristik dari pembelajaran terpadu, sebagai berikut:6

1) Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa. Pembeajaran terpadu lebih


banyak menempatkan siswa sebagai subjek dan peran guru sebagai
fasilitator.

2) Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada


siswa.

3) Pembelajaran terpadu mengintegrasi antar mata pelajaran yang saling


terkait terutama pada pelaksanaan di kelas-kelas awal. Fokus pembelajaran
diartikan kepada pembahasan tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan
siswa.

4) Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata


pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat
memahami konsep-konsep tersebut secara utuh.

5) Pembelajaran terpadu bersifat flexible (luwes), sebab guru dapat


mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah.

6) Hasil pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.


Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya.
Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, berpusat pada siswa, memiliki keterkaitan antar konsep
dan menyajikannya dengan flexible, holistik, bermakna, otentik, aktif, dan
berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa.
C. Model Pembelajaran Connected
Pembelajaran terpadu model connected adalah model yang
mengintegrasikan antara materi atau konsep yang satu dengan materi atau konsep

6
Asep Herry Hermawan, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD…1.7

5
yang lain tetapi dalam satu mata pelajaran. Hadisubroto mengemukakan bahwa
pembelajaran terpadu model connected adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,
mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan
dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan hari itu
dengah hari yang lain atau hari berikutnya dalam suatu bidang studi. 7 Sedangkan
Fogarty dalam Trianto mengemukakan bahwa model keterhubungan (connected)
merupakan model integrasi studi. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau
mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau kemampuan yang ditumbuh
kembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan lain, dalam satu
bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih
dahulu. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna dan efektif.8

KD, indikator dan KD, indikator dan KD, indikator dan


konsep konsep konsep

Pola model connected menurut Fogarty15


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu model
connected adalah model yang menghubungkan unsur-unsur yang terkait dalam
satu bidang studi, unsur-unsur tersebut dapat berupa konsep, topic, prinsip atau
keterampilan yang mampu memenuhi kebutuhan siswa.
Berikut ini merupakan beberapa keunggulan dan kelemahan Pembelajaran
terpadu model connected. Pembelajaran terpadu model connected memiliki
beberapa keunggulan dibanding dengan model pembelajaran lain. Beberapa
keunggulan pembelajaran terpadu model connected menurut Fogarty antara lain
sebagai berikut:9

7
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 39
8
Ibid 40.
9
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu…41

6
1) Dengan pengintegrasian interbidang studi, maka siswa mempunyai gambaran
yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek
tertentu.
2) Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep.
3) Mengintegrasikan ide-ide dalam interbidang studi memungkinkan siswa
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki serta mengasimilasi ide-ide
dalam memecahkan masalah.
Beberapa keunggulan lain dari model pembelajaran terpadu tipe connected
adalah sebagai berikut10 :
a) Dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu bidang
studi, siswa mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa
aspek tertentu.
b) Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih
dapat dicerna oleh siswa.
c) Kaitan-kaitan dengan sejumlah sasaran di dalam satu bidang studi
memungkinkan siswa untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap.
d) Pembelajaran terpadu model connected tidak mengganggu kurikulum yang
sedang berlaku.
Di samping mempunyai keunggulan, model connected ini juga
mempunyai kelemahan sebagai berikut11:
1) Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi, walaupun hubungan dibuat
secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
2) Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran
tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar
bidang studi.
3) Memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.

10
Trisno Hadi Subroto. Pembelajaran Terpadu… 19
11
Trisno Hadi Subroto, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu…33

7
4) Model pembelajaran terpadu tipe connected ini belum memberikan gambaran
yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain.

D. Model Pembelajaran Webbed


Model jaring laba-laba (webbed) adalah pembelajaran terpaduyang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai
dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan
siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi bersama guru. Setelah tema tersebut
disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya
dengan bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang
harus dilakukan siswa.
Sebagaimana dikemukakan oleh Aisyah (2007:3-4) bahwa“istilah jaring
laba-laba digunakan untuk model ini karena bentuk rancangannya memang seperti
jala atau jaring yang dibuat oleh laba-laba, dengan tema yang dibicarakan sebagai
pusat atau laba-labanya. Berdasarkan tema tersebut, kemudian ditentukan sub-sub
tema sehingga akan memperjelas tema utama denganmenggunakan aspek
kemampuan dasar yang ingin dikembangkan”.
Pengertian model jaring laba-laba juga dikemukakan oleh Sujiono
(2010:67) bahwa “ Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) merupakan
model yang menggunakan pendekatan tematik yang kemudian dapat
dikembangkan”lebih lanjut pada masing-masing bidang pengembangan.
Sedangkan menurutFogarty (Kurniawan, 2014:70) menyatakan bahwa
“karakteristik model model jaring laba-laba (webbed) adalah adanya pandangan
luas secara keseluruhan dalam suatu tema yang dapat membentuk jaringan dari
berbagai bidang pengembangan”. Dari pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran jaring laba-laba (webbed) merupakan
pembelajaran yangsecara keseluruhan dalam suatu tema dapat membentuk
jaringan dari berbagai bidang pengembangan.

8
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembalajaran jaring laba-laba merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran. Webbed
merupakan sebuah model pembelajaran yang dalam penerapannya memerlukan
langkah-langkah agar penyajiannya dapat berjalan sebagaimana mestinya. Adapun
langkah-langkah model pembelajaran Jaring laba-laba menurut Aisyah (2007:4)
yaitu:
1) Mempelajari kompetensi dasar
2) Menentukan tema
3) Mengidentifikasi tema dan sub tema dan memetakkannya dalam jaringan tema
4) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan
melalui tema dan subtema
5) Dari tema yang telah ditentukan siswa akan mendapatkan beberapa kosa-kata
yang berkaitan dengan tema
6) Siswa diminta agar mengembangkan kosa-kata tersebut sehingga menjadi
karangan sederhana
Berikut ini merupakan beberapa Kelebihan dan Kekurangan Jaring Laba-
Laba (Webbed). Adapun kelebihan dan kekurangan menurut Fogarty (Kurniawan,
2014:17) yaitu:
1) Kelebihan
a) Penyelesaian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar
b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
c) Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua
bidang isi pelajaran
d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa
e) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-
ide berbeda yang terkait.
2) Kekurangan
a) Suasana kelas akan lebih riuh dan guru akan mengalami kesulitan untuk
mengatasi siswa dalam kelas

9
b) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep
c) Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi
pelajaran;

Pembelajaran terpadu akan terjadi antara lain jika kejadian yang wajar atau
eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan kurikulum. Dengan
berperan secara aktif di dalam eksplorasi tersebut siswa akan mempelajari materi
ajar dan proses belajar melalui beberapa bidang studi dalam waktu yang
bersamaan.

Penentuan tema menurut Hadisubroto (2000) ada tiga pilihan yang


disesuaikan dengan situasi dan kondisi: (1) tema sudah ditentukan guru pada
tahap perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, (2) tema
ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa, dan (3), tema ditentukan oleh
siswa. Pada pengembangan perangkat pembelajaran terpadu model Webbed ini,
cara penentuan tema yang dipilih yaitu tema sudah ditentukan guru pada tahap
perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema. Contoh :
Materi pernafasan manusia sebagai materi pokok dikaitkan dengan materi
tekanan udara pada pelajaran fisika, materi fungsi pernafasan pada pelajaran
biologi, materi unsur senyawa pada mata pelajaran kimia, dan materi manusia
ciptaan Allah pada mata pelajaran agama.

10
E. Model Pembelajaran Integrated
Pembelajaran terpadu model Integrated merupakan pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan konsep-konsep,
keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing-masing
mata pelajaran (Kalangan & Muda, 2015). Pembelajaran terpadu model
integrated sebenarnya dapat dilaksanakan dengan leluasa mengingat SD
menganut sistem guru kelas sehingga memungkinkan guru atau pendidik.
Model Integrated dikatakan juga sebuah model pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan
pembelajaran ke dalam semua bidang pengembangan, meliputi aspek kognitif,
sosial-emosional, bahasa, moral, nilai-nilai agama, fisik motorik, dan seni. Semua
bidang pengembangan tersebut dijabarkan ke dalam kegiatan pembelajaran yang
dipusatkan pada satu tema sehingga pembelajaran menjadi terpadu.
Semua kegiatan dalam pembelajaran terpadu melibatkan pengalaman
langsung (hands onexperience) bagi anak serta memberikan berbagai pemahaman
tentang lingkungan sekitar anak. Kegiatan yang dilakukanpun memungkinkan
anak untuk memadukan pengetahuan dan keterampilannnya dari pengalaman satu
ke pengalaman lainnya. Di samping itu, mengintegrasikan semua bidang
pengembangan, pembelajaran terpadu juga memberikan kesempatan kepada anak
untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal, seperti
melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar, mengobservasi,
menghitung, mengingat, membandingkan, mengklasifikasi, bermain peran serta
mengeksplorasikan gagasan, serta kreativitas (Gönen, Ertürk, & Özen
Altinkaynak, 2011).
Pembelajaran terpadu model Integrated juga memiliki kelebihan menjadi
nilai tambah dalam penerapannya. kelebihan dari model pembelajaran terpadu di
antaranya: (1) Faktor motivasi, karena adanya pemilihan tema yang didasarkan
pada minat, (2) Penulisan dari unitnya sangat dikenal oleh guru, (3) model ini
merupakan perencanaan kurikulum yang to the point sehingga mudah ditangkap
oleh guru yang kurang berpengalaman, (4) model ini juga mendorong timbulnya
perencanaan bersama karena sebuah timlintas mata pelajaran bekerja bersama

11
agar tema itu dapat digunakan oleh semua mata pelajaran, (5) siswa akan dengan
mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dapat saling berhubungan.
Sementara (Trianto, 2012:44) menyatakan bahwa kelebihan model
Integrated yaitu: 1) adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena
dengan menfokuskan isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide-
ide penemuan lainnya, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga
pembelajaran semakin diperkaya dan berkembang, (2) memotivasi siswa dalam
belajar, (3) tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang
penting dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk
bekerja dengan guru lain. Tidak perlu mengulang kembali materi yang tumpang
tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Berdasarkan
langkah-langkah yang diutarakan, model Integrated dijalankan sekaligus
memotivasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran terpadu model Integrated perlu dikembangkan pada suatu
pembelajaran di Sekolah Dasar, karena lebih memungkinkan siswa untuk
memahami suatu fenomena dan berbagai segi. Penerapan pembelajaran terpadu
model integratedlebih memungkinkan terbentuknya semacam jalinan
antarskemata (pengetahuan) yang telah dimiliki siswa sesuai dengan potensi yang
ada pada diri siswa.
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran terpadu model Integrated
memiliki keterbatasan, terutama pada aspek penilaian. Penilaian instruksional
pembelajaran terpadu lebih banyak menuntut guru tidak hanya melakukan
penilaian akhir tetapi menuntut penilaian proses yang lebih komprehensif,
sehingga menuntut penilaian yang lebih beragam.
Pembelajaran terpadu model Integrated menggunakan pendekatan antar
mata pelajaran, yang dalam pelaksanaannya perlu upaya penggabungan beberapa
mata pelajaran dengan menetapkan prioritas materi esensial, serta keterampilan
dan sikap yang bertolak dari tema sentral. Secara lebih spesifik perencanaan
pembelajaran terpadu dapat dibuat secara lebih khusus, dengan tahapan:
a) membuat skema pembelajaran terpadu model integrated,
b) mengalokasikan waktu dalam pembelajaran,

12
c) menentukan ruang lingkup materi/pokok bahasan,
d) merumuskan tujuan pembelajaran,
e) membuat skenario pembelajaran,
f) menetapkan alat dan media pembelajaran,
g) merencanakan evaluasi
Dalam setiap langkah-langkah dijalankan motivasi yang memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku.Artinya, perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Dalam hal ini pendidik
memberikan motivasi dan pendidik bisa sekaligus memperbaiki kualitas
pengajarannya, jika pembelajaran yang dilaksanakan berhasil (Firman, n.d.)

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang menekankan
keterlibatan siswa dalam belajar sehingga membuat siswa aktif dalam
pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran terpadu siswa akan memahami
konsep-konsep yang dipelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
sudah dipahami untuk memberikan proses belajar yang bermakna pada siswa.
Karakteristik pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, berpusat pada siswa, memiliki
keterkaitan antar konsep dan menyajikannya dengan flexible, holistik, bermakna,
otentik, aktif, dan berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa.
Pembelajaran terpadu model connected adalah model yang
menghubungkan unsur-unsur yang terkait dalam satu bidang studi, unsur-unsur
tersebut dapat berupa konsep, topic, prinsip atau keterampilan yang mampu
memenuhi kebutuhan siswa. Model pembalajaran jaring laba-laba merupakan
model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik sebagai
pusat pembelajaran. Pembelajaran terpadu model Integrated merupakan
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan
konsep-konsep, keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari
masing-masing mata pelajaran

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan dan penyusunan kalimat, kami mohon maaf. Untuk itu kami sangat
membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
C.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti.2007. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terpadu


Kalangan, D. I., & Muda, P. (2015). PEDAGOGI | Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan
Volume: XV No.2. November 2015, XIV(2), 118–124.
Firman, F. (n.d.). Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Perbaikan Kualitas
dan Kesejahteraan Guru di Sumatera Barat Oleh : Sufyarma Marsidin
dan Firman
Gönen, M., Ertürk, H. G., & Özen Altinkaynak, Ş. (2011). Examining the
preschool teachers’ use of different approaches in children’s literature.
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 15, 4098–4104.
Sujiono. 2010. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik dan
Penilaian)Bandung: Alfabeta.
Hadisubroto, T., Herawati, I.S. 2000. Pembelajaran Terpadu: Materi Pokok
PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sa’ud, Udin Syaefuddin, dkk. 2006. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: UPI Press.
Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD
Modul 1- 6. Jakarta: Universitas Terbuka
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada media Group.

16

Anda mungkin juga menyukai