Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

Model Pembelajaran

Dosen Pengampu: Topik, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Maulida: (102.2019.028)
Tita nia: (102.2019.032)

SEMESTER IV (EMPAT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM

SULTAN MUHAMMAD SYAIFUDDIN SAMBAS

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya. penulis makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan. Dalam menyusun
makalah ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................I

DAFTAR ISI................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................2

C. Tujuan Masalah ...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu.................................................3

B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu............................................4

C. Model Pembelajaran Connected.....................................................6

D. Model Pembelajaran Webbed.........................................................8

E. Model Pembeljaran Integrated.....................................................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................14

A. Kesimpulan......................................................................................14

B. Saran................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran tematik adalah merupakan kegiatan belajar
mengajar dengan memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu
tema. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar cara ini dapat dilakukan
dengan dua cara. Cara pertama, materi beberapa pelajaran disajikan dalam
tiap pertemuan. Sedangkan cara kedua, yaitu tiap kali pertemuan hanya
menyajikan satu jenis mata pelajaran. pada cara kedua ini, keterpaduannya
diikat dengan satu tema pemersatu. Oleh karena itu pembeajaran tematik
ini sering juga disebut pembelajaran terpadu atau integrated lerning.
Pembelajaran mempunyai pengetian yang mirip dengan
pengajaran, tetapi sebenarmya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam
konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mancapai suatu objektif yang ditentukan
(aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek efektif),
serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun
proses mengajar ini memberi kesan hanya sebagai pekerja satu pihak, yaitu
pekerjaan mengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya
interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi
pelajar, kreatifitas pengajar dan metode pembelajaran yang digunakan
sesuai berdasarkan konteksnya. Pembelajar yang memiliki motovasi tinggi
ditunjuk dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut,
juga dengan metode yang relevan akan membawa pada keberhasilan
pencapaian targetbelajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan
sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran
yang baik, ditunjang fasilitaas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas
guru akan membuat peseta didik lebih mudah mencapai target belajar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran terpadu?
2. Apa saja karakteristik pembelajaran terpadu?
3. Apa pengertian model pembelajaran Connected?
4. Apa pengertian model pembelajaran Webbed?
5. Apa pengertian model pembelajaran Integrated?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian pembelajaran terpadu.
2. Mengetahui apa saja karakteristik pembelajaran terpadu.
3. Mengetahui pengertian model pembelajaran Connected.
4. Mengetahui pengertian model pembelajaran Webbed.
5. Mengetahui pengertian model pembelajaran Integrated.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu


Peroleh keutuhan belajar, pengetahuan, serta kebulatan pandangan
tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui
pembelajaran terpadu.1 Menurut Wolfinger dalam Asep Hery Hernawa
terdapatdua istilah yang secara teoritis memiliki hubungan yang saling
terkait dan ketergantungan satu dan lainnya, yaitu intregrated learning
(pembelajaran terpadu) dan integrated curriculum (kurikulum terpadu).
Pembelajaran terpadu banyak dipengaruhi oleh eksplorasi topik yang ada
di dalam kurikulum sehingga siswa dapat belajar menghubungkan proses
dan isi pembelajaran secara lintas disiplin dalam waktu yang bersamaan. 2

Menurut Prabowo, pembelajaran terpadu merupakan pendekatan belajar


mengajar untuk memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang
dipelajari dengan melalui pengalaman langsung kemudian
menghubungkannya dengan knsep lain yang sudah mereka pahami dengan
melibatkan satu atau beberapa bidang studi sehingga dapat memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.3 Trisno Hadi Subroto
menjelaskan pembelajaran-pembelajaran yang diawali dari satu pokok
bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain,
dilaksanakan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang
studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar siswa sehingga
pembelajaran lebih bermakna.4
Dalam beberapa kutipan di atas disimpulkan bahwa pembelajaran
terpadu adalah suatu pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa

1
Udin Syaefuddin Sa’ud, dkk, Pembelajaran Terpadu (Bandung:UPI Press,2006),5
2
Asep Herry Hernawan, dkk Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD Modul 1-6 (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2016) 1.4
3
Prabowo, Pembelajaran Terpadu (Ringkasan dan Refleksi) (Yogyakarta: Kanisius,2000),2
4
Trisno Hadi Subroto, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),
1.6

3
dalam belajara sehimgga membuat siswa aktif dalam pembelajaran
tersebut. Dalam pembelajaran terpadu siswa akan memahami konsep-
konsep yang dipelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
sudah dipahami untuk memberikan proses belajar yang bermakna pada
siswa.
B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Menurut Depdikbut, pempelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna,
otentik, dan aktif.5
1. Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji sekaligus dari beberapa
bidang kajian dan bukan dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
Pembelaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu
fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat
siswa menjadi lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau
mengahadapi kejadian yang ada di depan mereka.
2. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek,
memungkinkan terbentuknya seperti jalinan antar konsep-konsep yang
berhubungan yang disebut schemata. Hal ini akan berdampak pada
kebermaknaan materi yang dipelajari.
3. Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara
langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan
belajar. Siswa memahami dari hasil belajarnya sendiri bukan sekedar
pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh
sisfatnya lebih otentik.

5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2007), 13

4
4. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam
pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional
guna tercapainya hasil belajar yang optimal, dengan
mempetimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan sehingga mereka
termotivasi untuk terus menerus belajar.

Berdasarkan pendapat Asep Herry hermawan dan kawan-kawan,


tedapat beberapa katakteristik dari pembelajaran terpadu, sebagai berikut:6

1. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa. Pembelajaran terpadu lebih


banyak menempatkan siswa sebagai subjek dan peran guru sebagai
fasiliator.
2. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada
siswa.
3. Pembelajaran terpadu mengintegrasi antar mata pelajaran yang saling
terkait terutama pada pelaksanaan dikelas-kelas awal. Fokus
pembelajaran diartikan kepada pembahasan tema-tema yang berkaitan
dengan kehidupan siswa.
4. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa
dapat memahami konsep-konsep tesebut secara utuh.
5. Pembelajaran terpadu bersifat flexible (luwes), sebab guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan
sekolah.
6. Hasil pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahea karakteristik


pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang memberikan
6
Asep Herry Hermawan, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD...1,7

5
pengalaman langsung kepada siswa, berpusat pada siswa, memiliki
keterkaitan antar konsep dan menyajikannya dengan flexible, holistik,
bermakna, otentik, aktif, dan berkembang sesuai minat dan kebutuhan
siswa.

C. Model Pembelajaran Connected


Pembelajaran terpadu model connected adalah model yang
menintegrasikan antara materi atau konsep yang satu dengan materi atau
konsep yang lain tetapi dalam satu mata pelajaran. Hadisubroto
mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu model connected adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan
dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep
yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain,
dan dapat juga menagaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau
hari berikutnya dalam satu bidang studi.7 Sedangkan Fogarty dalam
Trianto mengemukakan bahawa model keterhubungan (connected)
merupakan model integrasi studi. Model ini secara nyata
mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau
kemampuan yang ditumbuh kembangkan dalam suatu pokok bahasan atau
sub bahasan lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara
spontan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian
pembelajaran akan lebih bermakna dan efektif.8
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu
model connected adalah model yang menghubungkan unsur-unsur yang
terkait dalam satu bidang studi, unsur-unsur tersebut dapat berupa konsep,
topic, prinsip atau keterampilan yang mampu memenuhi kebutuhan siswa.
Berikut ini merupakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran
terpadu model connected. Pembelajaran terpadu model connected
memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan model pembelajaran

7
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 39
8
Ibid 40.

6
lain. Beberapa keunggulan pembelajaran terpadu model connected
menurut Fogarty antara lain sebagai berikut.9
1. Dengan pengintegrasian interbidang studi, maka siswa mempunyai
gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus
pada suatu aspek tertentu.
2. Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep.
3. Mengintegrasikan ide-ide dalan interbidang studi memungkinkan
siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki serta
mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah.
Beberapa keunggulan lain dalam model pembelajaran terpadu tipe
connected adalah sebagai berikut10:
a. Dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu
bidang studi, siswa mempunyai gambaran yang lebih komprehensif
dari beberapa aspek tertentu.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup
sehingga lebih dapat dicerna oleh siswa.
c. Kaitan-kaitan dengan sejumlah sasaran di dalam satu bidang studi
memungkinkan siswa untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan
megasimilasi gagasan secara bertahap.
d. Pembelajaran terpadu model connected tidak mengganggu kurikulum
yang sedang berlaku.
Disamping mempunyai keunggulan, model connected ini juga
mempunyai kelemahan sebagai berikut11:
1. Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi, walaupun hubungan
dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
2. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi daei
pelajaran tetap daja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta
ide-ide antar bisang studi.

9
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu...41
10
Trisno Hadi Subroto, Pembelajaran Terpadu... 19
11
Trisno Hadi Subroto, Materi Pokok Pembelajaran Terpadu... 33

7
3. Memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka udaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi manjadi
terabaikan.
4. Model pembelajaran terpadu tipe connected ini belum memberikan
gambaran yang menyeluruh karena belum meggabungkan bidang-
bidang pengembangan mata pelajaran lain.
D. Model Pembelajaran Webbed
Model jaring laba-laba (Webbed) adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya
dimuai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan
negosiasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi bersama
guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya
dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang studi. Dari sub-sub tema
ini deikembangkan aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa.
Sebagaimana dikemukakan oleh Aisyah (2007:3-4) “bahwa istilah
jaring laba-laba digunakan untuk model ini karena bentuk rancangannya
memang seperti jala atau jaring yang dibuat oleh laba-laba, dengan tema
yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya. Berdasarkan tema
tersebut, kemudian ditentukan sub-sub tema sehingga akan memperjelas
tema utama dengan menggunakan aspek kemampuan dasar yang ingin
dikembangkan”.
Pengertian model jaring laba juga dikemukakan oleh sujiono
(2010:67) bahwa “model pembelajaran jaring laba-laba (webbed)
merupakan model yang menggunakan pendekatan tematik yang kemudian
dapat dikembangkan” lebih lanjut pada masing-masing bidang
pengembangan sedangkan menurut Fogarty (Kurniawan, 2014:70)
menyatakan bahwa “karakteristik model-model jaring laba-laba (webbed)
adalah adanya pandangan luas secara keseluruhan dalam suatu tema yang
dapat membentuk jaringan dari berbagai bidang pengembangan”. Dari
pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jaring
laba-laba (webbed) merupakan pembelajaran yang secara keseluruhan

8
dalam suatu tema dapat membentuk jaringan dari berbagai bidang
pengembangan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran jaring laba-laba merupakan model pembelajaran terpadu
yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran.
Webbed merupakan sebuah model pembelajaran yang dalam
penerapannya memerlukan langkah-langakah agar penyajiannya dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Adapun langkah-langkah model
pembelajaran jaring laba-laba menurut Aisyah (2007:4) yaitu:
1) Mempelajari kompetensi dasar
2) Menentukan tema
3) Mengidentifikasi tema dan sub tema dan meletakannya dalam jaringan
tema
4) Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang
pengembangan melalui tema dan subtema
5) Dari tema yang telah ditentukan siswa akan mendapatkan berama
kosa-kata yang berkaitan dengan tema
6) Siswa diminta agar mengembangkan kosa-kata tesebut sehingga
menjadi karangan sederhana.

Berikut ini merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan jaring


laba-laba (webbed). Adapun kelebihan dan kekurangan menurut Fogarty
(Kurniawan, 2014:17) yaitu:

1) Kelebihan
a) Penyelesaian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak
untuk belajar
b) Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman
c) Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema
kesemua bidang isi pelajaran.
d) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa

9
e) Memberikan keudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan
dan ide-ide berbeda yang terkait.
2) Kekurangan
a) Suasana kelas akan lebih riuh dan guru akan mengalami kesulitan
untuk mengatasi siswa dalam kelas
b) Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada
kegiatan dari pada pengembangan konsep
c) Memerlukan keseimbangan antara kegiatan san pengembangan
materi pembelajaran;

Pembelajaran terpadu akan terjadi anatara lain jika kejadian yang


wajar atau eksplorasi suatu topik merupakan inti dalam pengembangan
kurikulum. Dengan berperan secara aktif di dalam eksplorasi tersebut
siswa akan mempelajari materi ajar dan proses belajar melalui beberapa
bidang studi dalam waktu yang bersamaan.

Penentuan tema menurut Hadisubroto (2000) ada tiga pilihan yang


disesuaikan dengan situasi dan kondisi: 1. Tema sudah ditentukan guru
pada tahap perencanaan kemudian dikembangkan dalam sub-sub tema, 2.
Tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa, dan 3. Tema
ditentukan oleh siswa. Pada pengembangan perangkat pembelajaran
terpadu model webbed ini, cara penentuan tema yang dipilih yaitu tema
sudah ditentukan guru pada tahap perencanaan kemudian dikembangkan
dalam sub-sub tema. Contoh: materi pernafasan manusia sebagai materi
pokok dikaitkan dengan materi tekanan udara pada pelajaran fisika, materi
fungsi pernafasan pada pelajaran biologi, materi unsur senyawa pada masa
pelajaran kimia, dan materi manusia ciptaan Allah pada masa pelajaran
agama.

10
E. Model Pembelajaran Integrated
Pembelajaran terpadu model Integrated merupakan pembelajaran
yang memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan
konsep-konsep, keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat
dipadukan dari masing-masing mata pelajaran (Kalangan & Muda, 2015).
Pelajaran terpadu model Integrated sebenarnya dapat dilaksanakan dengan
leluasa mengingat SD menganut sistem guru kelas sehingga
memungkinkan guru atau pendidik.
Model Integrated dikatakan juga sebuag model pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan
kegiatan pembelajaran ke dalam semua bidang pengembangan, meliputi
aspek kognitif, sosial-emosional, bahasa, moral, nilai-nilai agama,fisik
motorik, dan seni. Semua bidang pengembangan tersebut dijabarkan ke
dalam kegiatan pemebelajaran yang dipusatkan pada satu tema sehingga
pembelajaran menjadi terpadu.
Semua kegiatan dalam pembelajaran terpadu melibatkan
pengalaman langsung (hands onexperience) bagi anak serta memberikan
berbagai pemahaman tentang lingkungan sekitas anak. Kegiatan yang
dilakukan pun memungkinkan anak untuk memadukan pengetahuan dan
keterampilannya dari pengalaman satu ke pengalaman yang lainnya. Di
samping itu, mengintegrasikan semua bidang pengembangan,
pembelajaran terpadu juga memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengembangkan seluru potensi yang dimilikinya secara optimal, seperti
melatih kamampuan motorik halus dan motorik kasar, mengobservasi,
menghitung, mengingat, membandingkan, mengklasifikasi, bermain peran
serta mengeksplorasikan gagasan, serta kreativitas (Gonen, Erturk, &
Ozen Altinkaynak, 2011).
Pembelajaran terpadu model integrated juga memiliki kelebihan
menjadi nilai tambah dalam penerapannya. Kelebilan dari model terpadu
antara lain: 1. Faktor motivasi, karena adanya pemilihan tema yang
didasarkan pada minat, 2. Penulisan dari unitnya sangat dikenal oleh guru,

11
3. Model ini merupakan perencanaan kurikumum yang to the point
sehingga mudah ditangkap oleh guru yang kurang berpengalaman, 4.
Model ini juga mendorong timbulnya prencanaan bersama karema sebuah
timlintas mata pelajaran bekerja sama agar tema itu dapat digunakan oleh
semua mata pelajaran, 5. Siswa akan dengan mudah melihat sebagaimana
kegiatan yang berbeda dalam saling berhubungan.
Sementara (Trisno, 2012:44) menyatakan bahwa kelebihan model
integrated yaitu: 1, adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi,
karena dengan menfokuskan ini pelajaran, strategi berpikir, keterampilan
sosial, dan ide-ide penemuan lainnya, satu pelajaran dapat mencakup
banyak dimensi, sehingga pembelajaran semangkin diperkaya dan
diperkembang, 2. Memotivasi siswa dalam belajar, 3. Tipe terintegrasi
juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu
saat, tipe ini tidak memerlukan pembahasan waktu untuk bekerja dengan
guru lain. tidak perlu mengulang kembali materi yang tumpang tindih,
sehingga tercapailah efisiensi dak efektivitas pembelajaran. Berdasarkan
langkah-langkah yang diutarakan, model integrated dijalankan sekaligus
memotivasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran terpadu model integrated perlu dikembangkan pada
suatu pembelajaran di sekolah dasar, karena lebih memungkinkan siswa
untuk memahami suatu fenomena dan berbagai segi. Penerapan
pembelajaran terpadu model integrated lebih memungkinkan terbentuknya
semacam jalinan antar skema(pengetahuan) yang telah dimiliki siswa
sesuai dengan potensi yang ada pada diri siswa.
Selain memiliki kelebihan, pembelajaran terpadu model integrated
memiliki keterbatasan, terutama pada aspek penilaian. Penilaian
instruksional pembelajaran terpadu lebih benyak menuntut guru tidak
hanya melakukan penilaian akhir tetapi menuntut penilainproses yang
lebih beragam.
Pembelajaran terpadu model integrated menggunakan pendekatan
antar mata pelajaran, yang dalam pelaksanaannya perlu upaya

12
menggabungkan beberapa mata pelajaran yang menetapkan prioritas
materi esensial, serta keterampilan dan sikap yang bertolak dari tema
sentral. Secara lebih spesifik perencanaan pembelajaran terpadu dapat
dibuat secara lebih khusus, dengan tahapan:
a) Membuat skema pembelajaran terpadu model integrated.
b) Mengalokasikan waktu dalam pembelajaran.
c) Menentukan ruang lingkup materi/pokok bahasan.
d) Merumuskan tujuan pembelajaran.
e) Membuat skenario pembelajaran .
f) Menetapkan alat dan media pembelajaran.
g) Merencanakan evaluasi.

Dalam setiap langkah-langkah dijalankan motivasi yang memberi


semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi
adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Dalam hal
ini pendidik memberikan motivasi dan pendidik bisa sekaligus
memperbaiki kualitas pengajarannya, jika pembelajaran yang dilaksanakan
berhaasil (Firman,n.d.)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu adalah suatu pembelajaran yang menekankan
keterlibatan siswa dalam belajar sehingga membuat siswa aktif dalam
pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran terpadu siswa akan
memahami konsep-konsep yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang sudah dipahami untuk memberikan proses belajar
yang bermakna pada siswa.
Karakteristik pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, berpusat pada sisiwa,
memiliki keterkaitan antar konsep dan menyajikannya dengan flexible,
holistik, bermakna, otentik, aktif, dan berkembang sesuai minat dan
kebutuhan siswa.
Pembelajaran termadu model Connected adalah model yang
menghubungkan unsur-unsur yang terkait dalam satu bidang studi, unsur-
unsur tersebut dapat berupa konsep, topic, prinsip atau keterampilan yang
mampu memenuhi siswa. Model pembelajaran Webbed (jaring laba-laba)
merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
tematik sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran terpadu model
Integrated merupakan pembelajaran dengan memprioritaskan konsep-
konsep, keterampilan-keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari
masing-masing mata pelajaran.

14
B. Saran
Penyusun sangat menyadari bahwasanya makalah ini, dalam
penjabaran materi masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu
kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
serta mengarahkan penyusun untuk dapat mengetahui kekurangan maupun
kelebihannya, sehingga kita dapat sama-sama mempelajari dan membahas
untuk mengasah kita untuk menjadi orang yang berilmu pengetahuan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti.2007. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terpadu

Kalangan, D. I., & Muda,P. (2015). PEDAGODI/Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan


Volume: XV No.2. November 2015, XIV(2), 118-124.

Firman, F. (n.d). Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Pernaikan Kualitas


dan Kesejahteraan Guru di Sumatera Barat Oleh : Sufyarma Marsidin dan
Firman

Gonen, M., Erturt, H. G., & Ozen Altinkaynak, S. (2011) Examining the
preschool teachers’ use of different approaches in children’s literature.
Procedia-Social and Behavioral Sciences, 15, 4098-4104.

Sujiono. 2010. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik dan


Penilaian) Bandung: Alfabeta.

Hadisubroto. T., Herawati, I.S. 2000. Pembelajaran Terpadu: Materi Pokok


PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sa’ud, Udin Syaefuddin, dkk.2006. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: UPI Press.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD


Model 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.


Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada media Group.

16
17

Anda mungkin juga menyukai