DISUSUN OLEH
(032001258)
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan
adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan makna bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui
pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
Untuk itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar
dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik yang tertuang disetiap mata
pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam
memilih topik yang sesuai dalam membimbing pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Beberapa pengertian dari pembelajaran terpadu yang dikemukakan oleh beberapa orang pakar
pembelajaran terpadu diantaranya :
(1) menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), terdapat tiga kemungkinan variasi
pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan
progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day), dan
pembelajaran terpadu (integrated learning).
(2) Menurut Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan
melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. Dan ada dua pengertian yang perlu dikemukakan
untuk menghilangkan kerancuan dari pengertian pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep
pembelajaran terpadu dan IPA terpadu.
Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak karena pada
dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang memberikan keleluasaan
pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan
perkembangannya.
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagaimacam aspek yang membentuk
semacam jalinan antar skemata yang dimiliki siswa,sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari
materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata di dapat dari segala konsep yang diperoleh dan
keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi
lebih bermakna.
Siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami,bukan
sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang
membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan
informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.
Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquri (penemuan terbimbing) yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan
kemampuan siswa, sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus menerus.
Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau
peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang
pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi
kejadian yang ada.
* Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran
* Bersifat luwes
* Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
a. Holistik
Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati
dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
b. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam
jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang dimiliki siswa. Hal ini akan berdampak kepada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari.
c. Otentik
Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memehami secara langsung konsep dan prinsip
yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya
sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa, bukan sekedar hasil pemberitahuan guru.
d. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental,
intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan
hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.
Untuk melaksanakan tema pembelajaran itu, setiap anak bekerja dalam kelompok. Masing-masing
kelompok menentukan sendiri apa jualan yang akan mereka gelar dan berapa kira-kira untung yang akan
mereka ambil dari dagangannya. Mereka menyiapkan sendiri di saat-saat pelajaran dengan arahan guru.
a. Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar
mengajar
b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut
adanya kerjasama kelompok
c. Guru perlu akomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam proses
perencanaan
Ø Prinsip evaluasi
a. Member kesempatan pada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya
b. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai
berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang telah disepakati dalam kontrak
Ø Prinsip reaksi
Dampak pengiring (nurturant effects) yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar. Karena itu, guru dituntut agar mampu merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran.
Sedangkan dalam sumber lain disebutkan , bahwa prinsip pembelajaran terpadu adalah:
* Dirancang ke dalam tema kedalam rencana pembelajaran
* Bertujuan mengaktualisasikan potensi (multiple intelegences) menjadi berbagai bentuk
kemampuan sesuai tahap perkembangnnya.
* Menganut paradikma”bermain sambil belajar, belajar seraya bermain”, sehingga harus
memperhatikan criteria bermain anak usia dini
* Metode pembelajaran ditekankan pada pemberian kesempatan kepada anak untuk melakukan
eksplorasi, inkuiri, penemuan, kerja kelompok, mengemukakan pendapat dan mendengarkan pendapat
orang lain.
* pembelajaran terpadu yang dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu apabila materi yang dijalankan
cocok sekali diajarkan secara terpadu;
* Pembelajaran terpadu bersifat temporer, tanpa kepastian waktu dan bersifat situasional, dimana
pelaksanaannya tidak mengikuti jadwal yang teratur, pelaksanaan pembelajaran terpadu secara
spontan.
* Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu secara periodik, misalnya setiap akhir minggu,
atau akhir catur wulan. Waktu-waktunya telah dirancang secara pasti;
* Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu sehari penuh. Selama satu hari tidak ada
pembelajaran yang lain, yang ada siswa belajar dengan yang diinginkan. Siswa sibuk dengan urusannya
masing-masing.
Kelebihan
Kekurangan
Ø Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang
handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi.
Ø Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif
“baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model
pembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif
(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali).
Ø Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau
sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. Semua ini akan
menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan.
Ø Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman
peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan
dalam mengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.
Ø Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait
yang dipadukan. Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan prosedur
pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif.
Ada pun keutungan pembelajaran tematik / terpadu bagi guru dan siswa
Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut:
Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut:
1.Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2.Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses
belajar yang integratif.
3.Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan
kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada
keberhasilan belajar.
4.Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
5.Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan
pemahaman.
I. Manfaat Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu bentuk model pembelajaran, pembelajaran terpadu memiliki beberapa manfaat,
diantaranya adalah :
1. memungkinkan anak mengekplorasi dan mengekpresikan pengetahuan dan keterampilannya melalui
berbagai kegiatan;
2. meningkatkan pemahaman anak secara komprehensif;
3. meningkatkan kecakapan berpikir anak;
4. banyak topik yang tertuang di setiap mata pelajaran mempunyai keterkaiatan konsep dengan yang
dipelajari siswa;
5. pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan
dari mempelajari keterkaitan antarmatapelajaran;
6. pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan
antarmatapelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya
pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep.
7. pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat
dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi nyata;
8. daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat ditingkatkan dengan jalan
memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi;
9. dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi pembelajaran
dekat dengan situasi kehidupan nyata;
10. meningkatkan interaksi sosial anak;
11. meningkatkan profesionalisme guru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Belajar merupakan sebuah keharusan bagi manusia pada umumnya. Minimal untuk
pembelajaran diri sendiri, ketika sebuah proses pembelajaran dimulai. Ada beberapa hal terkait yang
harus senantiasa terpadu keberadaannya. Sebagaimana pembelajaran yang dilakukan siswa didik.
Keterpaduan beberapa aspek senantiasa menjadi permulaan untuk memulai.
Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan keterkaitan inter dan
antarbidang studi. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu, perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi objektif dan kebutuhan peserta didik untuk mewujudkan praktik keterpaduan
belajarnya. Selain itu, penting pula memahami hakikat belajar dan program pendidikan guru,
karakteristik dan prinsip-prinsip dalam pembelajaran terpadu.
B. SARAN
Guru yang baik seharusnya selalu berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai model-model pembelajaran sehingga pembelajaran tidak membosankan dan pesan
pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik serta bermakna bagi siswa. Peningkatan mutu proses
dan hasil pendidikan bagi calon guru Sekolah Dasar adalah agar kelak diperoleh guru Sekolah Dasar yang
profesional, memiliki wawasan luas, serta mampu melakukan tindakan yang relevan dengan tuntutan
pendidikan di Sekolah Dasar maka diharapkan mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan
pembelajaran di Sekolah Dasar baik ketika dalam pembelajaran masing-masing bidang studi maupun
bentuk pembelajaran terpadu.
DAFTAR PUSTAKA
“ Depdiknas. 1996. Pembelajaran Terpadu D-II PGSD Dan S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdiknas.
“ Trianto ,S.pd.,M.pd. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: prestasi
pustaka publisher