Anda di halaman 1dari 14

CERITA FIKSI ANAK

Makalah
Diajukan sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Kajian Sastra Anak
pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Disusun Oleh :

KELOMPOK 9

ANUGRAH SEKAR DIVA 20800121010


SYAMSINAR 20800121023

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan limpahan rahmat-
Nya kepada kita semua, dan dan khususnya pada penulis, sehingga penulis dapat
membuat makalah ini dengan judul “Cerita Fiksi Anak” Untuk memenuhi tugas
makalah Kajian Sastra Anak. Shalawat serta salam tak lupa pula senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
senantiasa memberi petunjuk kepada hamba Allah serta menegakkan agama Allah
di muka bumi ini.

Makalah ini Sebagai tugas dari mata kuliah Kajian Sastra Anak .Penulis
amat menyadari bahwa dari awal penulisan hingga akhir ini telah banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, motivasi,
pikiran, dan doa. Maka Makalah ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dan
kerja samabimbingan dari Dosen, Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih.

Akhirnya perlu kami sampaikan bahwa makalah ini selalu terbuka untuk
menerima masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan dari dosen, rekan-rekan mahasiswa maupun yang membaca
makalah ini.Terima kasih.
Samata, September 2022

Penulis

i
DAFTAR

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Cerita Fiksi.................................................................................3

B. Unsur-unsur Cerita Fiksi............................................................................... 3

C. Ciri-ciri Cerita Fiksi...................................................................................... 6

D. Jenis-jenis Cerita Fiksi.................................................................................. 7

E. Tujuan dan Manfaat Cerita Fiksi.................................................................. 8

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

A. Kesimpulan..................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

i
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karya sastra bersifat dulce et utile yaitu sebagai sesuatu yang dapat
menghibur dan juga bermanfaat bagi kehidupan para penikmatnya. Oleh
karena itu, sastra disampaikan dengan bahasa yang unik, indah, dan artistik
serta mengandung nilai-nilai kehidupan dan ajaran moral sehingga mampu
menggugah pengalaman, kesadaran moral, spiritual, dan emosional pembaca,
maka diciptakanlah sebuah karya untuk mengembangkan pola pikiran anak
seperti cerita fiksi.
Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang
dengan menggunakan media bahasa untuk menyampaikan sesuatu kepada
pembacanya. Melalui karya sastra,sehingga pengarang dapat mengungkapkan
perasaan, ide, dan segala permasalahan hidup dan kehidupan manusia.
Pada cerita fiksi akan mengarahkan pada suatu karakter tokoh yang
dibentuk oleh pengarang dalam menyampaikan ide cerita. Kemampuan
pengarang dalam mendeskripsikan karakter tokoh cerita yang diciptakan
sesuai dengan tuntutan cerita dapat digunakan sebagai indikator kekuatan
sebuah cerita fiksi salah satunya adalah novel, cerpen, dongeng dll.
Maka cerita fiksi adalah salah satu cabang sastra yang merupakan karya
dari imajinasi dan khayalan sang penulis, sehingga menciptakan suatu
kreativitas dengan membuat cerita fiksi sesuai dengan pengalaman, peristiwa
atau imajinasi yang dimiliki dengan pemikiran kreativitas penulis sehingga
terciptanya suatu cerita.
Dengan adanya cerita fiksi ini, anak dapat mengembangkan suatu
pemikiran, karakter dan imajinasi sesuai buku yang dia baca, sehingga peran
orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan dan memberikan pemahaman
pada anak sejak dini. Dalam cerita fiksi ini pasti mempunyai cerita yang

1
2

berupa nilai-nilai moral yang dapat disampaikan oleh anak sehingga anak
mudah memahami melalui cerita yang dia baca atau dia dengar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan cerita fiksi?
2. Apakah unsur-unsur dalam cerita fiksi?
3. Apa saja ciri-ciri pada cerita fiksi?
4. Apakah jenis-jenis cerita fiksi?
5. Apa tujuan dan manfaat dalam cerita fiksi?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian Cerita Fiksi
2. Memahami Unsur-unsur dalam cerita fiksi
3. Mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam cerita fiksi
4. Mengetahui jenis-jenis pada cerita fiksi
5. Mengetahui tujuan dan manfaat pada cerita fiksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerita Fiksi
Cerita adalah susunan dari beberapa kalimat yang mengisahkan atau
menjelaskan sesuatu pengalaman, perbuatan atau penderitaan seseorang atau
bisa jadi diri kita sendiri yang mengalaminya, baik itu cerita sungguhan atau
hanya rekaan belaka. Sedangkan Fiksi menurut kamus besar bahasa indonesia
adalah cerita rekaan dalam karya sastra yang berupa khayalan dan imajinasi
penulis sehingga menciptakan suatu cerita fiksi sesuai kreatifitas yang
dimiliki.
Cerita Fiksi tidak hanya berupa suatu khayalan hasil kerja sang
penulisan tetapi mempunyai imajinasi (imagination) yang merujuk pada
pengertian creative thinking, (berpikir kreatif) berpikir, menganalisis,
memahami untuk menciptakan dan menghasilkan suatu cerita yang menarik
dan mempunyai kesan yang baik dan menyenangkan bagi si pembaca1.
Maka Cerita Fiksi adalah suatu karya yang menceritakan berbagai
masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan, diri
sendiri serta interaksinya dengan Tuhan. Jadi apa yang di kisahkan dalam
cerita fiksi adalah segala sesuatu khususnya untuk tokoh dan peristiwa yang
bersifat imajinatif. Walau demikian, campur aduk dan bolak balik antara
penceritaan fakta imajinatif dan fakta faktual sering saja terjadi.
Adapun Kebenaran dalam dunia fiksi adalah kebenaran yang sesuai
dengan keyakinan pengarang, kebenaran yang telah diyakini “keabsahannya”
sesuai pandangannya terhadap masalah hidup dan kehidupan.Misalnya
kebenaran dari segi hukum, moral, agama, bahkan logika, dan sebagainya.

B. Unsur-unsur Cerita Fiksi


Stanton dan Chapman (Nurgiyantoro, 2007) menjelaskan unsur-unsur
cerita fiksi yaitu Unsur Intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra

1
Burhan Nurgiantoro. Teori Pengkajian Fiksi Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2017).

3
4

atau cerita itu sendiri.2 Hal-hal yang termasuk unsur intrinsik adalah
peristiwa, cerita, alur atau plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan
gaya bahasa. Adapun beberapa unsur Intrinsik yaitu sebagai berikut :
a. Alur / Plot
Kenny (1966:14) mengemukakan bahwa plot sebagai peristiwa-
peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana
karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan
sebab akibat. Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang
membentuk jalan cerita. Di dalam alur terdapat konflik yang
menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang
menghasilkan ketegangan.3
b. Tokoh dan Penokohan
Tokoh cerita (character), sebagaimana dikemukakan Abrams
(1999:32-33) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya
naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral
dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan
apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh adalah setiap individu yang
ada di dalam cerita dengan karakternya masing-masing. Terdapat
karakter protagonis, antagonis, dan tritagonis. Protagonis merupakan
tokoh yang menggambarkan watak baik dan positif. Sebaliknya,
antagonis menggambarkan watak yang buruk atau negatif. Sedangkan
tritagonis, adalah karakter penengah.
c. Tema
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan.
Jika diibaratkan sebuah rumah, tema merupakan pondasinya. Sebab,
pada setiap tulisan, pasti ada tema yang membangun isi tulisan tersebut.
d. Latar
Latar disebut juga landas tumpu, menunjuk pada pengertian tempat,
hubungan waktu sejarah dan lingkungan sosial tempat terjadinya
2
Burhan Nurgiyantoro.Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press (2007).
hal.122
3
Mursini. Bimbingan apresiasi sastra anak-anak. Medan : USU Press (2010).
5

peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Menurut Abrams, 1999. Latar adalah


keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita.
Selain itu, latar juga bisa dikatakan sebagai keterangan. Maksudnya alur
yang berhubungan dengan waktu, ruang, dan suasana.
Unsur latar pun dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Latar Tempat
Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan
mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu,
mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. (Nurgiyantoro, 2013:314)
2. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.
(Nurgiyantoro, 2013:318).
3. Latar Sosial Budaya
Latar social budaya menunjuk pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi.4
e. Sudut Pandang
Sudut pandang, point of view, menunjuk pada cara sebuah cerita
dikisahkan. Ia merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan cerita dalam sebuah karya
fiksi kepada membaca.
a. Sudut pandang orang pertama Sebuah cerita disampaikan oleh seorang
tokoh dalam cerita. Cerita disampaikan oleh aku/saya.
1.) jika si tokoh tersebut adalah tokoh utama, maka sudut pandangnya
adalah orang pertama protagonis
2.) jika si tokoh tersebut adalah bukan tokoh utama, maka sudut
pandangnya adalah orang pertama pengamat (observer).

5 Burhan Nurgiantoro. Op. Cit. h. 314-


6

b. Sudut pandang orang ketiga Cerita disampaikan bukan oleh tokoh yang
ada dalam cerita tetapi oleh penulis yang berada di luar cerita. Tokoh
cerita disebut sebagai dia atau ia.
1.) jika narator cerita menyampaikan pemikiran tokoh, maka sudut
pandang cerita adalah third person omniscient all knowing narator
(orang ketiga yang tahu segalanya).
2.) jika narator hanya menceritakan/memberikan informasi sebatas
yang bisa dilihat atau didengar (tidak mengungkapkan pemikiran),
maka sudut pandang cerita adalah third person dramatic narrator.5

C. Ciri-ciri Cerita Fiksi


1. Imajinatif
Salah satu ciri buku fiksi adalah sifatnya yang imajinatif.
Maksudnya, isi dari tulisan fiksi ini berdasar dari rekaan atau
imajinasi pengarang. Penulis dengan bebas mengutarakan
imajinasinya ke dalam tulisan yang dikehendakinya.

2. Kebenarannya Relatif
Karena bersifat imajinatif, maka kebenaran tulisan fiksi itu
relatif. Maksudnya, belum tentu tulisan tersebut benar-benar terjadi.
Sebab, itu hanya merupakan pikiran atau imajinasi dari penulis.

3. Bahasanya Bersifat Konotatif


Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau
bukan sebenarnya. Hal itu digunakan penulis untuk memperindah
tulisannya. Sebab bahasa konotatif itu bisa menambah nilai rasa.

4. Tidak ada Sistematika Baku


Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku. Sebab pilihan
kata karya fiksi cenderung bebas. Penulis bisa mengekspresikan
gagasannya dalam membuat tulisan dan menyusun kata-katanya.

6 Burhan Nurgiantoro. Op. Cit. h. 347-


7

5. Melibatkan Emosi Pembaca


Umumnya karya fiksi melibatkan emosi atau perasaan pembaca,
bukan logika. Sebab buku fiksi ditulis dengan melibatkan emosi
pembaca. Untuk menyasar emosi pembaca, biasanya penulis
mengembangkan alur dan memilih gaya bahasa yang lebih menyentuh
hati pembaca.

D. Jenis-jenis Cerita Fiksi


a. Novel
Pengertian buku fiksi jenis novel adalah suatu karangan fiksi
yang menceritakan seorang tokoh utama dengan pro dan kontra di dalam
ceritanya, mulai dari awal hingga akhir novel yang memiliki klimaks
atau ending.
Membaca novel tidak hanya memberikan kita cerita, namun juga
memberikan banyak pengetahuan dan wawasan yang terselip dari setiap
paragrafnya. Beberapa alasan mengapa membaca novel masih menjadi
pilihan utama dikarenakan beberapa alasan, seperti membaca novel
membuat kita lebih paham isi cerita, memberi ruang berimajinasi, dan
dapat menjadi ruang pencarian jati diri. 6

b. Roman
Roman adalah suatu karya fiksi yang menceritakan mengenai
beberapa tokoh dalam alur ceritanya. Roman mengandung banyak
hikmah dalam ceritanya dan cenderung mengarah pada cerita klasik.
Roman memang ditulis untuk memberikan pandangan dengan
cara menampilkan karakter dan perjalanan hidup seseorang secara utuh
dan apa adanya. Roman tidak menutupi peristiwa atau permasalahan dari
sang tokoh, melainkan menyajikannya dengan lebih etis dan indah
termasuk kehidupan yang berkaitan dengan permasalahan sosial tokoh.

7 Burhan Nurgiantoro. Op. Cit. h. 11-


8

c. Cerpen
Cerpen adalah suatu karangan fiksi yang isinya jauh lebih sedikit
ketimbang roman maupun novel. Namun, cerpen memiliki daya tarik
tersendiri karena bisa menjadi pembelajaran awal bagi para penulis
dalam membuat sebuah karya tulisan. Adapun contoh-contoh cerpen
sering kita jumpai di media cetak Indonesia, misalnya seperti koran dan
majalah.
d. Puisi
Kumpulan puisi juga menjadi salah satu buku fiksi yang banyak
diminati. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya
sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Ada banyak karya puisi sastrawan Indonesia yang terkenal.
Mulai dari tema cinta hingga perjuangan. Seperti puisi Aku Ingin karya
Sapardi Djoko Damono, Puisi Chairil Anwar berjudul Aku.
e. Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama
tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Manurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Dongeng juga dibuat berdasarkan khayalan atau pikiran,
dan tidak benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
f. Fabel
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,fabel yaitu cerita yang
menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh
binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Jadi fabel juga
merupakan cerita yang dibuat oleh imajinasi pengarang, latar yang tidak
terikat (dapat dari zaman apapun), namun tokoh utamanya adalah hewan.

E. Tujuan dan Manfaat Cerita Fiksi


Cerita fiksi yaitu cerita berupa khayalan dan bersifat imajinatif yang
memiliki beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Cerita Fiksi memiliki kisah yang menarik untuk dibaca
2. Cerita Fiksi dapat menghibur dan menceritakan suatu peristiwa
9

3. Cerita Fiksi memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca


4. Memberikan pesan moral terhadap sang pembaca
5. Dapat meeangsang pikiran agar berpikir secara kritis dengan
berimajinasi Adapaun manfaat dari cerita fiksi yaitu sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan kosa kata dalam sebuah cerita
2. Mengurangi stress, karena cerita fiksi dapat membantu menghibur diri
3. Meningkatkan kreativitas dari cerita yang ia baca atau tokoh yang ia ikuti
di dalam sebuah cerita fiksi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cerita Fiksi adalah sebuah cabang karya sastra yang beruapa suatu
khayalan hasil kerja sang penulisan tetapi mempunyai imajinasi (imagination)
yang merujuk pada pengertian creative thinking, (berpikir kreatif) berpikir,
menganalisis, memahami untuk menciptakan dan menghasilkan suatu cerita
yang menarik, Jadi adapun yang di kisahkan dalam cerita fiksi adalah segala
sesuatu khususnya untuk tokoh dan peristiwa yang bersifat imajinatif.
Melalui karya fiksi pengarang menceritakan masalah-masalah kehidupan
sehari-hari, dan bukan hanya hasil imajinasi tetapi juga masalah dalam
kehidupan sehari-hari, dan bukan hanya hasil imajinasi tetapi jugamerupakan
hasil penghayatan dan perenungan secara intens.merupakan hasil penghayatan
dan perenungan secara intens.
Adapun Unsur di dalam cerita fiksi yaitu unsur intrinsic adalah unsur
pembangun dalam suatu cerita yang tidak boleh dilewatkan dalam karya sastra
seperti tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut
pandang.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Dengan harapan makalah

yang kami buat bisa dapat dipahami dengan baik dan Semoga makalah ini bisa

bermanfaat bagi semuanya. Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna maka

kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar

dapat menyempurnakan Makalah ini dengan baik.

1
DAFTAR PUSTAKA
Mursini. (2010).Bimbingan apresiasi sastra anak-anak. Medan : USU Press
Nurgiyantoro, B. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nurhayati. (2004) . Unsur-unsur dalam cerita fiksi. Yogyakarta: UNY Press
Warsiman. 2013. Membangun Pemahaman Terhadap Karya Sastra Berbentuk
Fiksi (Telaah Sifat dan Ragam Fiksi Naratif). Jurnal Thaqafiyyat

Anda mungkin juga menyukai