Anda di halaman 1dari 15

JENIS-JENIS PENGEMBNGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA SD

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kajian Materi dan Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD
Yang dibina Oleh Dr. Alif Mudiono, M.Pd

Disusun Oleh :

Bela Kuumaning 192103752858


Dwiana Lestari 19210375
Jevita Wijaya 192103852812

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
Febuari 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Kajian Materi dan Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD yang berjudul “Jenis-
jenis Pengembngan Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD” dengan tepat waktu walaupun banyak
kekurangan di dalamnya. Harapan kami makalah ini mampu menambah ilmu dan wawasan
kami dan juga pembaca mengenai Jenis-Jenis Pengembngan Bahan Ajar Bahasa Indonesia
SD. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menunjang pemahaman kita dalam proses
belajar siswa.
Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Alif Mudiono, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Kajian Materi dan Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD yang telah
membina kami selaku mahasiswa yang masih memiliki banyak kekurangan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

Malang, 12 Febuari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4

A. Latar Belakang..................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah................................................................................................ 4

C. Tujuan.................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 5

A. Jenis Bahan ajar berdasarkan Bentuknya............................................................. 5

B. Jenis Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya........................................................... 9

C. Jenis Bahan Ajar Menurut Sifatnya..................................................................... 10

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 11

A. Kesimpulan.......................................................................................................... 11

B. Saran.................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau
nilai. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang
tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya
dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Tugas guru adalah menjabarkan
materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang dikembangkan dan mudah
dipahami oleh siswa.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan
menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga
proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan bervariasi yang  pada akhirnya hasil
belajar siswa juga ikut meningkat. Maka dalam makalah ini penulis akan membahas
tentang bahan ajar yang merupakan bagian dari hasil perencanaan seorang guru sebelum
mengajar di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis bahan ajar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Bahan ajar berdasarkan Bentuknya


Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan ajar cetak
yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur, dan lembar kerja
siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis bahan ajar.

1. Bahan Ajar Cetak


Bahan ajar dapat diartikan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun secara urut
sehingga memudahkan siswa belajar. Di samping itu bahan ajar juga bersifat unik dan
spesifik. Unik maksudnya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam
proses pembelajaran tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa
hanya untuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu (Sungkono. 2003). Dalam
kegiatan pembelajaran bahan ajar sangat penting artinya bagi guru dan siswa. Guru akan
mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas pembelajarannya jika tanpa disertai
bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan
mengalami kesulitan dalam belajarnya. Berikut ini contoh-conoth bahan ajar non cetak yang
dapat dikembangkan oleh guru, dianatanya yaitu handout, modul, buku (buku ajar, buku teks,
diktat) LKS dan pamflet.
1. Buku
Buku adalah buah pikiran yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap
kurikulum yang berlaku. Buku teks haruslah diturunkan dari KD yang tertuang dalam
kurikulum dan disusun menggunakan bahasa sederhana, menarik, dan dilengkapi gambar
serta daftar pustaka (Kurniasih dan Sani, 2014: 60). Dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun
2008, kategori buku tidak hanya dibatasi untuk sekolah pendidikan dasar dan menengah,
tetapi juga termasuk perguruan tinggi. Semua buku teks digolongkan dalam empat
kelompok, yakni (a) buku teks pelajaran, (b) buku panduan pendidik, (c) buku pengayaan,
dan (d) buku referensi. Sementara itu, jika dilihat dari segi isi dan fungsi dalam proses
pembelajaran, buku pendidikan dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, antara lain sebagai
berikut (Muslich, 2010: 24).

5
a. Buku acuan, yaitu buku yang berisi informasi dasar tentang bidang atau hal tertentu.
Informasi dasar atau pokok ini bisa dipakai acuan (referensi) oleh guru untuk memahami
sebuah masalah secara teoretis.
b. Buku pegangan, yaitu buku berisi uraian rinci dan teknis tentang bidang tertentu. Buku
ini dipakai sebagai pegangan guru untuk memecahkan, menganalisis, dan menyikapi
permasalahan yang akan diajarkan kepada siswa.
c. Buku teks atau buku pelajaran, yaitu buku yang berisi uraian bahan tentang mata
pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi
berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa, untuk
diasimilasikan.
d. Buku latihan, yaitu buku yang berisi bahan-bahan latihan untuk memperoleh kemampuan
dan keterampilan tertentu. Buku ini dipakai oleh siswa secara periodik agar yang
bersangkutan memiliki kemahiran dalam bidang tertentu.
e. Buku kerja atau buku kegiatan, yaitu buku yang difungsikan siswa untuk menuliskan
hasil pekerjaan atau hasil tugas yang diberikan guru. Tugas-tugas ini bisa ditulis di buku
kerja tersebut atau secara lepas.
f. Buku catatan, yaitu buku yang difungsikan untuk mencatat informasi atau hal-hal yang
diperlukan. Melalui buku catatan, siswa dapat mendalami dan memahami kembali
dengan cara membaca ulang pada kesempatan lain.
g. Buku bacaan, yaitu buku yang memuat kumpulan bacaan, informasi, atau uraian yang
dapat memperluas pengetahuan siswa tentang bidang tertentu. Buku ini dapat menunjang
bidang studi tertentu dalam memberikan wawasan kepada siswa.

2. Modul
Modul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan secara sistematis sehingga
pembacanya dapat belajar dengan atau tanpa seorang guru. Dengan demikian, sebuah modul
harus dapat dijadikan sebuah bahan ajar sebagai pengganti fungsi guru. Jika guru memiliki
fungsi menjelaskan sesuatu, maka modul harus mampu menjelaskan sesuatu dengan bahasa
yang mudah diterima peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya (Kurniasih
dan Sani, 2014: 61).
3. Handout
Handout berfungsi untuk membantu siswa agar tidak perlu mencatat dan sebagai pendamping
penjelasan guru. Handout yang baik harus diturunkan dari KD yang telah diatur dalam silabus
dan kurikulum. Sebuah handout harus memuat paling tidak (1) menuntun guru secara teratur

6
dan jelas; (2) berpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan padat; dan (3) mempermudah
dalam menjelaskan grafik dan tabel (Kurniasih dan Sani, 2014: 65).

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)


Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa
sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara mandiri. LKS memuat
sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan
pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. LKS dapat meningkatkan kompetensi
dikarenakan pengetahuan yang dibangun dan diperoleh secara aktif dari pengalaman
nyata dan parktikum (Festiyed, 2013).
Penyusunan LKS harus mengacu pada struktur yang telah ditetapkan. Juknis
Pengembangan Bahan Ajar (2010: 35) menyatakan struktur LKS meliputi:
a. Judul/ identitas, judul LKS ditentukan atas dasar KD, materi pokok atau pengalaman
belajar yang terdapat dalam kurikulum
b. Petunjuk Belajar, petunjuk bagi siswa
c. SK/KD, rumusan KD pada LKS langsung diturunkan dari KI
d. Materi Pembelajaran, gambaran umum atau ruang lingkup subtansi yang akan
dipelajari e. Informasi Pendukung, peralatan dan bahan yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas
e. Paparan Isi Materi, materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai 24
f. Latihan
g. Tugas/Langkah Kerja, tugas yang harus dikerjakan siswa dan langkah-langkah
mengerjakan
h. Penilaian, penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik.
Dari kutipan dapat jelaskan bahwa, dalam perancangan pembuatan LKS harus
memenuhi komponen-komponen yang disusun secara terstruktur sehingga dihasilkan
sebuah LKS yang layak digunakan dalam pembelajaran.
5. Pamflet
Pengertian Pamflet Pamflet adalah selebaran kertas yang berukuran tidak tebal yang
didalamnya berisi tentang suatu tulisan. Unesco mendefinisikannya sebagai keperluan
publikasi yang bisa terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu disebut
buku. Pamflet adalah sebuah selebaran yang memuat informasi-informasi tertentu yang
dibuat oleh perusahaan atau organisasi dan ditujukan kepada masyarakat luas. Pamflet

7
digunakan sebagai alat menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada pembaca mengenai
sesuatu hal, misalnya produk, sosialisasi, pengumuman, dan lainlain
Struktur Pembuatan Pamplet :
a. Tentukan pesan yang akan disampaikan. Pamflet yang baik disusun berdasarkan satu
pesan, tujuan, atau masalah.
b. Tambahkan penjelasan singkat tentang organisasi atau badan yang menyelenggarakan.
c. Pilih permintaan aksi. Putuskan hal apa yang akan dipromosikan oleh pamflet.
d. Gunakan bahasa umum yang mudah dimengerti oleh semua orang.
e. Masukkan informasi kontak. Bagian depan pamflet sebaiknya digunakan untuk situs
web, sementara bagian belakang pamflet cocok untuk alamat dan informasi peta.
f. Teks dan gambar terpisah. Pisahkan informasi tambahan menjadi bagian teks pendek
yang bisa dibagi
Karakteristik pamlet, yaitu:
1. Pada umumnya menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan persuasif.
2. Ditulis dengan jelas (huruf cetak) supaya mudah terbaca.
3. Tema-tema yang digunakan pada umumnya yang aktual (up to date).
2. Bahan Ajar Dengar (Audio)
a. Definisi
Bahan ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar noncetak yang di dalamnya
mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat
dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu
mereka dalam menguasai kompetensi tertentu (prastowo, 2011:264).
Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2009:49) bahan ajar audio adalah bahan ajar untuk
menyampaikan pesan yang akan di sampaikan dalam bentuk lambang-lambang auditif,
baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Sehingga dapat di
simpulakan bahwa bahan ajar audio adalah perantara atau pengantar non cetak yang
digunakan untuk penyampaian pesan dari pendidik ke peserta didik dengan
diperdengarkan secara langsung sehingga peserta didik mampu menguasai kompetensi
atau pembelajaran yang dilakukan.

b. Manfaat Bahan Ajar Dengar (Audio)


Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (205: 129), pemanfaat bahan ajar audio
dalam pembelajaran digunakan dalam:
1) Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumentasi.

8
2) Pengajaran berbahasa asing, baik secara audio maupun audio visual.
3) Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan
4) Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi yang memungkinkan peserta didik
dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad, 2009:45), mengemukakan fungsi
dari bahan ajar audio dalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan ketrampilan
terutapa yang berhubungan dengan aspek-aspek ketrampilan mendengarkan. Ketrampilan
yang dicapai dalam penggunaan bahan ajar audio meliputi:
1) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
2) Menikuti pengarahan.
3) Melatih daya analisis
4) Memilah-milah informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang tidak
relevan.
5) Merangkum, mengemukakan, kembali, atau mengingat kembali informasi.

c. Kelebihan dan Kelemaha Bahan Ajar Dengar (Audio)


Bahan ajar audio memiliki ciri khas tertentu, yaitu pesan yang disalurkan melalui
media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/ kata)
maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti: gerurutan, gumam, dan
musik). Adapun kelebihan bahan ajar audio adalah sebagai berikut.
1) Materi pelajaran sudah tetap, terpatri, dan dapat direproduksi tetap sama.
2) Produksi dan reproduksi sangat ekonomis, dan mudah didistribusikan.
3) Peralatan program audio termasuk yang paling murah dibandingkan dengan media
audio-visual lainnya.
4) Dengan berbagai teknik perekaman audio, bentuk-bentuk pengajaran terprogram
sehingga dapat digunakan untuk pengajara mandiri, dan memungkinkan peserta
didik belajar sesuai kecepatan masing-masing.
5) Suasana dan perilaku peserta didik dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik
latar belakang dan efek suara.
Selain kelebihan bahan ajar audio juga tak luput dari kelemahan, kelemahan itu
adalah sebagai berikut.
1) Membutuhkan kesangat hati-hatian jika hanya audio yang digunakan, karena waktu
yang lama tanpa adanya visual dapat menjadi membosankan dan akan mengganggu
pengajaran.

9
2) Perbaikan bisanya menuntut diproduksinya rekaman induk baru dan membuat copy
rekaman baru. Hal ini akan memakan waktu dan biaya yang besar.
3) Masalah pendistribusian akan muncul manakala produksi gambar diselaraskan
dengan audio. Hal ini disebabkan oleh danya keragaman perangkat keras yang ada
dan yang digunakan di berbagai tempat latihan.
4) Pengembangan naskah audio yang bik dapat menyita waktu, dan embutuhkan
ketrampilan yang khusus.
5) Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal.
Seandainya bahan disajikan trlalu cepat atau pengajaran yang rumit diberikan terlalu
cepat, maka peserta didik akan kehilangan jejak atau bingung.

d. Jenis-jenis Bahan Ajar Dengar (Audio)


Bahan ajar audio memiliki banyak jenis nya meliputi:
1) Radio
2) Kaset MP3, MP4
3) Sound recorder
4) Handphone
Bahan ajar ini mampu menyimpan suara yang dapat diperdengarkan secara
berulang-ulang kepada peserta didik dan biasanya digunakan untuk pelajaran bahasa dan
musik.

3. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)


a. Definisi
Asyhar (2011:45) mengemukakann bahwa bahan ajar audio-visual adalah jenis
bahan jar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan pendengarann
dan penglihatan sekaligus dalam satu pross kegiatan. Sementara Rusman (2012:63)
menjelaskan bahwa bahan ajar audio-visual merupakan kombinasi audio dan visual atau
bisa disebut bahan ajar pandang dan dengar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulakan bahan ajar audio-visual
merupakan bahan ajar yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
melibatkan pendengaran dan penglihatan sekligus dalam satu proses kegiatan. Bahan ajar
audio-visual ini bisa juga dikeanal dengan bahan ajar video.

b. Manfaat Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)

10
Materi visual ditujukan untuk merangsang indra penglihatan peserta didik sedang
materi auditif untuk merangsang indra pendengaran mereka. Dengan kombinasi kedua
materi ini, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih berkualitas
karena komunikasi berlangsung secara lebih efektif. Bahan Ajar ini bisa memberikan
beberapa manfaat dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) Memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada peserta didik misalnya dengan
memperlihatkan video cara memperagakan prosessirkulasi darahyang sagat
kompleks.
2) Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang awalnya tidak mungkin bisa dilihat.
3) Jika dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan, dapat
mendemonstrasikan perubahan waktu ke waktu.
4) Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat
memicu diskusi pserta didik.
5) Menunjukkan cara penggunaan alat atau perkakas.
6) Memperagakan ketrampilan yang akan dipelajari.
7) Menunjukan tahapan prosedur.
8) Menghadirkan penampilan drama atau musik.
9) Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu.
10) Menyampaikan objek 3 dimensi.
11) Memperlihatkan diskusi atau interaksi antardua atau lebih orang
12) Memberikan pengalaman peserta didik untuk merasakan suatu keadaan tertentu,
contoh keadaan didalam kapal selam.

c. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)


Setiap jenis bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki
kelebihn dan kelemahan, Arsyad (2009:49-50) mengungkapkan kelebihan bahan ajar
audio-visual dalam pembelajaran sebagai berikut.
1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman dasar siswa.
2) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika perlu.
3) Dapat mendorong dan meningkatkan motivasi dan menanamkan sikap-sikap dan
segi afektif melalui film dan video.
4) Film an video yang mengandung nila-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan dalam kelompok siswa.

11
5) Film an video dapat menyajikan peristiwa yang bahaya jika dilihat secara langsung.
6) Film an video dapat ditujukan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
kelompok yang heterogen maupun homogen maupun perorangan.
7) Film yang dalam kecepatan normal memekan waktu satu minggu dapat ditampikan
dalam satu atau dua menit.
Kelemahan bahan ajar audio-visual dalam pembelajaran menurut Arsyad (2009:49-
50) adalah sebagai berikut.
1) Pengadaan film dan video umumnya memerlukan biaya yang mahal dan waktu yang
banyak.
2) Tidak semua mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui film
tesebut.
3) Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar
yang diinginkan, kecuali dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan seendiri.

d. Macam-macam Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)


Pengajaran melalui audio-visual bercirikan memakai perangkat keras seperti
proyektor film, televisi, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar (Arsyad,
2011:30). Jenis bahan ajar audio-isual ini memiliki kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis bahan ajar. Bahan ajar ini dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Audio visual diam : yaitu bahan ajar yang menmpilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
2) Audio visual gerak : yaitu bahan ajar yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar bergerak seperti film suara dan video cassette.

4. Bahan Ajar Interktif


Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yaitu: kombinasi dari dua atau lebih media
(audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi atau diberi
perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan atau perilaku alami dari presentasi. Jenis-jenis
bahan ajar interaktif (interaktive teaching materials) meliputi CIA (Computer Assisted
Intruction), CD (Compact Disc), Multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis
web (web based learning materials) (Munadi, 2013: 68)

12
B. Jenis Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya
Menurut cara kerjanya, Prastowo (2011:307) mengemukakan bahwa bahan ajar
dilihat dari cara kerjanya dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yakni sebagai berikut.
1. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, adalah bahan ajar yang tidak memerlukan
bantuan media lain dalam penyampaian suatu informasi sehingga pengguna bisa
langsung menggunakan bahan ajar tersebut. Contohnya: foto, diagram, displai, dan
model.
2. Bahan ajar yang diproyeksikan, adalah bahan ajar yang memerlukan perangkat
proyektor agar bisa dipelajari oleh pengguna. Contohnya: slide, filmtrips, overhead
transparencies, dan proyeksi komputer.
3. Bahan ajar audio, adalah bahan ajar berupa sinyal audio yang direkam dalam suatu
media rekam. Contohnya: kaset, CD, dan flashdisk.
4. Bahan ajar video, adalah bahan ajar yang memerlukan alat pemutar berbentuk video
tape player, VCD player, dan DVD player sehingga bahan ajar tersebut bukan hanya
menampilkan suara akan tetapi juga menampilkan gambar. Contohnya: video dan
film.
5. Bahan ajar komputer, adalah bahan ajar noncetak yang membutuhkan komputer
untuk menampilkan sesuatu untuk belajar. Contohnya: Computer Mediated
Instruction (CMI) dan Computer Based Multimedia atau Hypermedia.
C. Jenis Bahan Ajar Menurut Sifatnya
Menurut Prastowo (2011:308) jika dilihat dari sifatnya bahan ajar dapat di
kelompokkan menjadi empat macam, yaitu:
1. Bahan ajar berbasis cetak, seperti buku, pamflet, panduan belajar, bahan tutorial,
lembar kerja peserta didik (LKPD), peta, charts, gambar atau foto dari majalah dan
koran.
2. Bahan ajar berbasis teknologi, seperti audiocassette, video cassette, siaran radio,
slide, film, video interaktif, dan multimedia.
3. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, misalnya kit sains, lembar
observasi, dan lembar wawancara.
4. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia terutama untuk
keperluan pendidikan jarak jauh, misalnya telepon/handphone, video conferencing.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asyhar, Rayanda. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Gaung Persada (GP)
Press Jakarta. Jakarta.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.

Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sadiman, Arief S, dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatanya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana dan Ravai, Ahmad. 2005. Media Pengajarani. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

15

Anda mungkin juga menyukai