Anda di halaman 1dari 52

Pembelajarn dan

Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu
SUPRAPTI,S.Pd,M.Pd
A. Peran Guru Sebagai Insan Multidimensi
 guru yang bersandang fasilitator dalam
membantu siswa.
 guru sebagai orang dewasa yang
kompetensinya siap membantu siswa
beranjak menuju struktur kognitif yang
lebih kompleks dalam zona
perkembangan terdekatnya.
Pokok Bahasan
a) Peran Guru Sebagai Insan Multidimensi
b) Landasan Pembelajaran
c) Kondisi Ideal Pembelajaran
d) Ketrampilan Dasar Seorang Guru
e) Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
f) Kurikulum dan Landasan Pengembangan
Kurikulum
g) Komponen dan Prinsip – Prinsip Kurikulum
h) Model – model Pengembangan Kurikulum
i) Guru dan Pengembangan Kurikulum
Ivor K. Davies ( fajar 2000 )
mengungkapkan 6 peran Guru sebagai:

 Scene Designer ( prancang adegan )


 Builder ( pembangunan )
 Learner ( pembelajaran )
 Emancipator ( penggagas dan
pelaksana emansipasi )
 Conserver (pemelihara,pelestari)
 Culminater ( peraih titik puncak )
14 karakteristik guru
1. Guru Sebagai Guru
2. Guru Sebagai Teladan
3. Guru sebagai Penasihat
4. Guru Sebagai Pemegang Otoritas
5. Guru Sebagai Pembaru
6. Guru Sebagai Pemandu
7. Guru Sebagai Pelaksana Tugas Rutin
8. Guru Sebagai Insan Visioner
9. Guru Sebagai Pencipta
10. Guru sebagai orang yang realistis
11. Guru sebagai pengatur cerita dan seorang aktor
12. Guru sebagai pembongkar kemah
13. Guru sebagai peneliti
14. Guru sebagai penilai
GURU SEBAGAI GURU
 Guru sebagai seseorang yang menerangkan
(explainer) harus selalu berusaha
meningkatkan keterampilan dan
kompetensinya sehingga sesuatu yang
tampaknya sukar dan komplek menjadi lebih
bermakna bagi siswa karena dia telah
memperoleh pemahaman.
tips yang perlu dilakukan seorang guru sebagai
guru yaitu:
• memberikan contoh, kontekstualkan pembelajaran.
• Pembelajaran dalam istilah-istilah yang sederhana.
• Menguraikan masalah menjadi bagian-bagian yang sederhana.
• Letakkanlah bagian-bagian persoalan bersama-sama sehingga seluruh
masalah dapat dipahami dengan mudah.
• Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang bermakna.
• Bereaksilah, tunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap pertanyaan yang
diajukan siswa.
• Dengarkanlah dan simaklah, biarkan siswa menjelaskan
• Beri inspirasi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.
• keterampilan hidup (life skill)
• Sediakan fasilitas bagi kemungkinan munculnya berbagai cara pandang
• Beri peluang artinya gunakan metode pembelajaran yang bervariasi,
terbukalah.
• Ubahlah cara siswa dalam menjelaskan sesuatu agar sesuai dengan
kemampuan dan derajat perkembangan kognitifnya
• Sajikan pembelajaran yang menyenangkan dan dinamis
Guru sebagai Teladan
 Guru adalah model mental yang hidup bagi
siswa. Kita ingat pemeran guru, sebagai
diguru dan ditiru (ditaati dan ditiru), guru
adalah uswan hasanah (teladan yang baik).
semacam ini akan lama dikenang siswa.
 Kualitas dan kekuatan bagi teladan seorang
guru berkaitan erat dengan karakter dan
efektivitas guru. Makin efektif seorang guru
maka makin tinggi pula potensi dan
kekuatannya sebagai teladan.
Cara efektif sebagai guru teladan,faktor yang
harus diperhatikan yaitu:
1. sikap dasar, yaitu sikap psikologi guru dalam menyelesaikan
masalah
2. Kecakapan berbicara,
3. Kebiasaan kerja (work habbit),
4. Sikap terhadap pengalaman dan kesalahan.
5. Pakaian, menampilkan ciri kepribadian.
6. Hubungan antarmanusia,
7. Model berfikir (paradigma
8. Kebiasaan emosional.
9. Sistem penilaian suka dan tidak suka.
10.Pertimbangan, keterampilan yang digunakan
11.Kesehatan,
12.Gaya hidup
Guru Sebagai Pemegang Otoritas

 Pemegang otoritas adalah jabatan


ex officio guru saat ia ditugasi
mengampu mata pelajaran tertentu
atau menjadi guru kelas di kelas
tertentu.
Guru sebagai Penasehat
 Tempaan pengalaman dalam menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan, membuat guru sebagai
orang dewasa mampu mengembangkan berbagai
metode, kiat dan cara untuk menghadapi dan
menyelesaikan tantangan masalah kehidupan.
 Untuk itu seorang guru harus mau terbuka dan mau
berbagi, tidak merasa risih dan terganggu karena
dijadikan tempat “curhat” oleh para siswanya.
Betapapun situasi pembelajaran tidaklah menunjang
muncul dan tumbuhnya berbagai pertanyaan tentang
kehidupan apa lagi kehidupan pribadi siswa.
Guru sebagai Pembaru
 Yaitu menerjemahkan sekaligus membahaskan
berbagai karya IPTEK itu kepada murid
dengan gaya bahasa yang baru yang mudah
dipahami oleh siswanya.

Jadi makna guru sebagai pembaharu, dia


harus memperbaharui seluruh “bahasa”
dari karya agung manusia itu sehingga
dapat dipahami lebih mudah oleh
muridnya.
Guru sebagai Pemandu
 Sebagai pemandu, guru menerapkan
tujuan, arah dan aturan atau ketentuan
perjalanan sesuai dengan keinginan dan
kemampuan para siswa. Ia menentukan
jalan yang harus dilewati (metode
pembelajaran) membuat setiap aspek
wisata lebih bermakna.
tips yang dilakukan guru dalam
memandu wisata pembelajaran yaitu:
 Selalu merencanakan tujuan program
pembelajaran dengan baik
 Harus berupaya agar siswa dapat
melaksanakan wisata pembelajaran
dengan baik
 Buatlah wisata pembelajaran menjadi
penuh makna
 Penilaian harus bersifat autentik
Guru sebagai Pelaksana Tugas Rutin

 tugas rutin guru yang tak terelakan,


baik oleh guru TK, SD, SMP, sampai
guru sekolah menengah yaitu:
Tidak terlambat masuk kelas dan
tidak terlambat menghadiri rapat guru

Merencanakan
pembelajaran

Menulis catatan

Menyusun kisi-kisi
dan soal-soal tes
Membaca, Menetapkan
komentar, batas waktu bagi
menilai, tugas murid

pertemuan Menyiapkan
kontak
dengan orang bahan-bahan
belajar tua murid pembelajaran
Guru sebagai Insan Visuoner
 Guru adalah seorang visioner, insan
yang memiliki visi pribadi dan
dituntut untuk mampu memberikan
ilham Kepada muridnya agar
memiliki visi kemuliaan dan
kebesaran
Tiga tahap pendidikan yang diperlukan
untuk mengarungi kehidupan, yaitu:

to make a
living

to lead a
meaningful
life”

to emmoble
life
Guru sebagai Pencipta
 Guruadalah seseorang yang tumbuh
berkembang menjadi dewasa dan
dibentuk oleh pengalamanya. Karena
pengalaman selaluberubah, maka
sebagaiomana halnya orang dewasa
yang lain, guru selalu di ciptakan dan
dibentuk oleh kedewasaannya
sendiri.
Guru sebagai Orang yang Realistis
 guru adalah seseorang yang berani
menghadapi kenyataan, a facer of reality.
 seseorang yang menyadari bahwa ada
kekuasaan yang jauh lebih besar
daripada dirinya yang mengatur seluruh
aspek hidup dan kehidupannya
hal yang harus diperhatikan oleh guru sebagai pencipta dan
pembangun kreativitas murid yaitu:

KREATIFITAS

BAHASA

SALING BERBAGI DALAM HAL CINTA

MOTIVASI YANG KUAT

PEMBELAJARAN KREATIF

SITUASI BELAJAR

DILATIH, DIPERTAJAM DAN DIKEMBANGKAN


Sebagai seorang yang realistis guru harus menyadari
kenyataan bahwa:
 Sebagai murid tidak menaruh minat terhadap
pembelajaran,
 Kecakapan murid dalam belajar amat bervariasi,
 Hanya sedikit murid yang mampu memandang
secara objektif kemampuannya sendiri,
 Sering pandangan siswa terhadap gurunya tidak
objektif, cenderung hitam-putih, suka dan tidak
suka,
 Banyak siswa yang tidak memiliki tujuan serta
tidak memiliki gagasan mengapa mereka harus
berada dalam situasi belajar tertentu, sehingga
mereka kurang perhatian.
Guru sebagi Penutur Cerita dan
Seorang Aktor

 gurumembantu para siswa untuk


mengembangkan nalar atau
membangun argumen bagi
pendapatnya.
Guru Sebagai Pembongkar Kemah

 Membongkar kemah adalah suatu


idiom, makna sesungguhnya adalah
suatu pola pikir atau sikap mental yang
nonsistematis, berani mengambil
resiko untuk meninggalkan cara
berpikir dan sikpa pandang lama
yangsudah mapan.
Guru sebagai Peneliti
 Guru adalah seorang peneliti,
pencari tahu segala sesuatu.
Sebagai manusia sudah menjadi
fitrah bawaanya bahwa ia
dilahirkan penuh oleh semangat
kuriositas, rasa ingin tahu.
Guru sebagai Penilai
 Sebagai pengajar, seorang guru
lebih berfokus kepada penilaian
dalam situasi formal, tetapi
sebagai pendidik guru mau tidak
mau harus menilai dalam situasi
normal, nonformal maupun
informal
Atribut Guru Lainya
 Inilah atribut-atribut guru yang dinamis (a dynamic
teacher) menurut para konstruktivis :
Pemandu moral (moral
steward)

Pembuat perubahan Pembangun


(the change maker) (konstruktor)

Orang yang menjadi Ahli filsafat


jembatan (brigder) (philosopher)

Pencari tahu sejati


Fasilisator
(the inquirer
B. Landasan Pembelajaran

 Pembelajaran dikondisikan agar mampu


mendorong kreativitas anak secara
keseluruhan, membuat siswa aktif,
mencari tujuan pembelajaran secara
efektif dan berlangsung dalam kondisi
menyenangkan.
 Pembelajaran efektif hanya mungkin
terjadi jika didukung oleh guru yang
efektif.
Tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang
guru agar pembelajaran efektif, yaitu :

SIFAT BAGAIMANA
MENGAJAR

PENGETAHUAN HARAPAN

APA YANG REAKSI GURU


DISAMPAIKAN TERHADAP SISWA

MANAJEMEN
C kondisi Ideal Pembelajaran
 Tujuan pembelajaran yang ideal adalah
agar murid mampu mewujudkan perilaku
belajar yang efektif.

 kriteria agar pembelajaran dapat


berlangsung secara efektif antara lain:
1. Harus diciptakan situasi pembelajaran
yang menyenangkan;
2. Belajar yang menarik perhatian siswa
(engaged learning) adalah menyenangkan
karena menyenangkan, relevan,
mengarah tujuan, serta didudkung dengan
metode yang memungkinkan tercapainya
keberhasilan;
3. Hampir semua siswa dpat dan akan
belajar bila didukung oleh guru dan
lingkungan belajar yang efektif.
Keterampilan Dasar Seorang
D Pengajar
 Keterampilan dasar yang harus
dimiliki seorang pengajar pada
hakikatnya terkait dengan tafsiran
tentang sejauh mana kemampuan
para guru mampu di dalam
menerapkan berbagai variasi metode
mengajar.
 Dalam kaitan ini biasanya rencana
pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai
cara yang meliputi :

1. Bertanya, Mengajukan Pertanyaan


2. Menjelaskan, Menerangkan
3. Modeling
4. Demonstrasi
5. Membangun Kolaborasi (Collaborating)
6. Memberikan Penguatan
7. Memberi Variasi
8. Bahasa Tubuh
9. Keterampilan Membuka dan Menutup
Pembelajaran
10. Learning by Teaching
PENGELOLAAN KELAS DALAM
E PEMBELAJARAN

 dalam situai pembelajaran guru akan


menghadapi berbagai keragaman.
Keragaman itu dapat meliputi
keragaman latar budaya, ras, suku,
agama, etnik, jenis kelamin, tingkat
ekonomi dll.
Donald P. Kauchak (Rosyada, 2004 : 129) menyarankan
agar pengelolaan kelas oleh guru memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

1. Ciptakan ruang kelas yang multidimensional, dan juga


buatlah rancangan proses pembelajaran yang
menggambarkan keragaman kemampuan belajar
tersebut.
2. Buatlah rancangan waktu yang fleksibel namuntetap
dalam koridor satuan waktu yang ditetapkan kurikulum
3. Kelompok siswa berdasarkan basis kemampuannya
(achievement group).
4. Perisapan strategi pembelajaran untuk kelompok yang
lamban dengan strategi yang tidak saja akan
mengantarkan mereka memahami tugas-tugasnya
5. Gunakan tutorial sebaya (peer teaching) dan belajar
bersama
Kurikulum dan Landasan
F.
Pengembangan Kurikulum

 KURIKULUM dalam bahasa latin


disebut
“jalur pacu”.
Zais (1976)
mengemukakan berbagai pengertian kurikulum
yakni:
program belajar
KURIKULUM
SEBAGAI isi pelajaran

pengalaman belajar yang direncanakan

pengalaman dibawah tanggung jawab sekolah

pengalaman belajar terbimbing

kehidupan terbimbing

suatu rencana pembelajaran

sistem produksi secara teknologis

tujuan
Konsep-konsep kurikulum sebagai:

 jalan meraih ijazah


 mata dan isi pelajaran
 rencana kegiatan pembelajaran
 hasil belajar
 pengalaman belajar
 Landasan Pengembangan
Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah suatu


proses yang menentukan bagaimana
pembuatan kurikulum akan berjalan.
Pengembangan kurikuum mengacu
pada tiga unsur, yaitu
1. nilai dasar yang merupakan falsafah
dalam pendidikan manusia seutuhnya
2. fakta emperik yang tercermin dari
pelaksanaan kurikulum, baik berdasarkan
penilaian kurikulum, studi, maupun survei
lainnya
3. landasan teori yang menjadi arahan
pengembangan dan kerangka
penyorotnya.
Landasan dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Landasan Filosofis.
2. Landasan Sosial-Budaya-Agama.
3. Landasan Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Seni.
4. Landasan Kebutuhan Masyarakat.
5. Landasan Perkembangan
Masyarakat.
Komponen dan Prinsip-Prinsip
G.
Pengembangan Kurikulum
 Komponen Kurikulum
Herrick (1950 dalam Taba, 1962 : 425)
mengemukakan 4 elemen yakni:
1. tujuan (objectives)
2. mata pelajaran (subject matter)
3. metode dan organisasi (method and
organization)
4. evaluasi (evaluations).
 Prinsip Pengembangan Kurikulum dibagi
menjadi 3 yaitu:

1
• Prinsip relevansi.

2
• Prinsip kontinuitas

3
• Prinsp fleksibiltas
H. Model-Model Pengembangan Kurikulum

 model pengembangan kurikulum dibagi


menjadi 5 yaitu:
1. Model Administratif (Line-Staff)
2. Model Grass-Roots
3. Model Beuchamp
4. Model Arah Terbalik Taba (Taba’s Inverted
Model)
5. 5. Model Rogers
I. Guru dan Pengembangan
Kurikulum
 Pembelajaran dan Kurikulum
Hakikat pembelajaran
 kegiatan dimaksudkan untuk membelajarkan pebelajar;
 program pembelajaran yang dirancang dan diimplementasikan
sebagai suatu sistem;
 kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman
belajar kepada pembelajar
 kegiatan yang mengarahkan pebelajar ke arah pencapaian
tujuan pembelajaran; dan
 kegiatan yang melibatkan komponen-komponen tujuan, isi
pelajaran, sistem penyajian, dan sistem evaluasi dalam
realisasinya.
 Peran Guru dalam Pengembangan
Kurikulum
Peran guru dalam pengembangan kurikulum diwujudkan dalam bentuk-
bentuk kegiatan berikut:

 Merumuskan tujuan khusus pengajaran berdasarkan tujuan-


tujuan kurikulum di atasnya dan karakterstik pebelajar, maka
pelajaran/bidang studi, dan karakteristk situasi kondisi
sekolah/kelas.
 Merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat secara
efektif membantu pebelajar mencapai tujuan yang ditetapkan.
 Menerapkan rencana/program pembelajaran yang dirumuskan
dalam situasi pembelajaran yang nyata.
 Mengevaluasi hasil dan proses belajar dan pebelajar.
 Mengevaluasi nterksi antara komponen-komponen kurikulum
yang diimplementasikan.
KESIMPULAN
 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
berpangkal pada suatu kurikulum, dan dalam proses
pembelajaran guru juga berorientasi pada tujuan
kurikulum. Pada satu sisi, guru adalah pembelajar
siswa, yang secara kreatif membelajarkan siswa sesuai
dengan kurikulum sekolah. Hal itu menunjukkan bahwa
dalam tugas pembalajaran dipersyaratkan agar guru
memahami kurikulum.
 Para ahli seperti Zais, Winecoff, Bondi, Tanner & Tanner
telah mempelajari kurikulum. Mereka mengemukakan
prinsip dan teori yang berbeda-beda.
 Meskipun demikian mereka juga mengemukakan arti kurikulum sebagai
1. jalan meraih ijazah
2. mata pelajaran dan isi pelajaran
3. rencana kegiatan pembelajaran
4. hasil belajar yang direncanakan
5. pengalaman belajar.
 Terbentuknya kurikulum tersebut dilandasi oleh berbagai landasan pemikiran
seperti :
1. landasan filosofislandasan sosial-budaya agama
2. landasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
3. landasan kebutuhan masyarakat
4. landasan perkembangan masyarakat
 Sebagai suatu program, maka kurikulum terdiri dari beberapa komponen penting,
seperti
1. Tujuan, pengalaman blajar, organisasi pengalaman belajar
2. evaluasi. Dalam tugas pengembangan, guru berurusan dengan komponen-
komponen kurikulum, selanjutnya dalam pengembangan kurikulum.
Diantara prinsip pengembangan tersebut adalah :
 prinsip relevansi
 prinsip kontinuitas
 prinsip fleksibilitas.
 Para ahli kurikulum juga menemukan model-model pengembangan
kurikulum. Diantara model pengembangan kurikulum tersebut adalah (i)
model admnistratif, (ii) model Grass-Roots, (iii) model Beuchamp, (iv)
model arah-terbalik Taba, dan (v) model Rogers.
 Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan
implementasi kurikulum. Pada sisi lain banyak ahli mengemukakan bahwa
pemebelajaran itu sendiri merupakan kurikulum terapan atau kurikulum
dalam kegiatan/aksi. Hal itu berarti bahwa pembelajaran dan kurikulum
merupakan dua konsep yang tak terpisahkan.
 Guru sebagai pembelajar mengetahui konisi, situasi, dan bertanggung
jawan atas tercapainya hasil belajar. Pada sisi lain guru juga bertanggung
jawab atas keberlakuan dalam pembangunan kurikulum. Oleh karena itu,
sewajarnya guru berperan optimal dalam pengembangan kurikulum
terwujud dalam kegatan-kegiatan berikut : (i) perumusan tujuan khusus
pengajaran, (ii) perencanaan kegaiatan pembelajaran yang efektif, (iii)
pelaksanaan program pembelajaran dalam pembelajaran sesungguhnya,
(iv) mengevaluasi proses belajar dan hasil belajar siswa, dan (v)
mengevaluasi interaks antara komponen-komponen kurikulum yang
diimplementasikan. Kelima kegiatan tersebut merupakan tuntutan bagi
guru yang profesional.
Referensi
 https://kuninghijau.wordpress.com/2011/02/28/pembelajaran-dan-
pengembangan-kurikulum/
 Hari Kamis,22 September 2016,pukul 10.07 WIB
 Prof.Dr.Suyono,M.Pd , Drs. Hariyanto,M.S, 2014 Belajar dan
Pembelajaran,Bandung penerbit PT REMAJA ROSDAKARYA .Hal 183 -
235.

TERIMA KASIH
pertanyaan
 Siti : dari 14 karakteristik guru, mana yang sering
dijumpai oleh peserta didik, dan alasan !!!
 Madya : dilihat dari model” kurikulum bagaimana
perkembangannya ???
 Okta : bagamana kiat guru agar peserta didik dapat
menyukai terhadap materi dan cara pembelajarannya
yang sesuai dengan perkembangan kurikulum nya

Anda mungkin juga menyukai