Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya

manusia, maka peran aktif para pendidik sangat menentukan. Kita sebagai calon

guru harus mampu dan mempunyai keahlian , bagaimana agar anak didik

mengerti tentang tujuan belajar dan hasil yang akan diperoleh. Guru merupakan

tokoh utama yang menentukan keberhasilan dan prestasi siswa – siswanya.

Apabila seorang guru tidak mampu memahami karakteristik dari masing-masing

siswanya, tentu saja proses pembelajaran tidak dapat berlangsung secara

maxsimal. Guru dituntut harus memiliki keterampilan yang memadai untuk dapat

mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa.

Dalam hal ini tentunya guru atau pendidik harus menggunakan berbagai

strategi untuk menyampaikan materiajar kepada anak didik, agar anak didik atau

siswa mudah mempelajari atau menyerap pelajaran yang disamapaikan oleh

pedidik. Salah satu strategi yang dapat digunakan pendidik atau guru dalam

penyampaian pelajaran adalah Strategi Pembelajaran Kuantum dimana strategi ini

menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen

belajar serta berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas.

1|Model Pembelajaran Quantum


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah munculnya pembelajaran kuantum?

2. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kuantum?

3. Apa asas utama serta bagaimana prinsip – prinsip dalam pembelajaran

kuantum?

4. Bagaimana model pembelajaran kuantum?

5. Bagaimana kerangka rancangan pembelajaran kuantum?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pembelajaran kuantum

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model pembelajaran

kuantum.

3. Untuk mengetahui apa asas utama serta prinsisp – prinsip dalam

pembelajaran kuantum.

4. Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kuantum.

5. Untuk mengetahui kerangka rancangan pembelajaran kuantum.

2|Model Pembelajaran Quantum


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pembelajaran kuantum

Model pembelajaran kuantum muncul di Super Comp, sebuah program

percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum. Learning Forum

adalah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan

keterampilan akademis dan keterampilan pribadi ( De Porter, 1992). Selama dua

belas hari ( menginap), siswa mulai usia 9 tahun samapai 24 tahun memperoleh

kiat – kiat yang membantu mereka dalam membantu mereka menghafal, mencatat,

membaca cepat, menulis, berkreativitas , berkomunikasi dan membina hubungan

serta kiat – kiat yang meningkatkan kemampuan mereka menguasai hal- hal dalam

kehidupan. Hasilnya menunjukkan bahwa murid – murid yang mengikuti Super

Comp mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih banyak berpartisispasi, dan lebih

bangga akan diri mereka sendiri (Vos Groenendal).

2.2 Pengertian Model Pembelajaran Kuantum

Munculnya berbagai permasalahan dalam setiap proses pembelajaran,

telah mendorong beberapa praktisi peendidikan untuk menciptakan beberapa

model pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran tersebut adalah apa yang

dimaksud Model Pembelajaran Kuantum ( Quantum Teaching). Pembelajaran

kuantum merupakn cara baru yang memudahkan proses pembelajaran, yang

memadukan unsure seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala mata

3|Model Pembelajaran Quantum


pelajaran. Pembelajaran kuantum adalah pengubahan belajar yang meriah dengan

segala nuansanya, yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang

memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan yang dinamis

dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dalam kerangka

untuk belajar( dalam buku strategi pembelajaran inovatif kontemporer).

2.3 Asas Utama serta Prinsip – prinsip Pembelajaran Kuantum

 Asas Utama Pembelajaran Kuantum

Pembelajaran Kuantum bersandar pada konsep, “ bawalah dunia siswa ke

dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa”. Hal ini berarti bahwa

langkah pertama seorang guru dalam kegiata belajar mengajar adalah memahami

atau mengetahui dunia siswa, sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran.

Tindakan ini akan member peluang pada guru untuk memimpin, menuntut dan

memudahkan kegiatan siswa dalam PBM. Kegiatan ini dilakukan dengan cara

mengkaitkan materi ajar atau apa yang akan di ajarkan dengan sebuah peristiwa,

pikiran, perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah social, atletik, seni, music

dan akademis siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia

guru, dan memberikan siswa pemahaman tentang isi pelajaran yang disampikan.

 Prinsip – Prinsisp Pembelajaran Kuantum

Menurut De Porter, Reardon dan Nourie 2001(Strategi Pembelajaran

Inovatif Kontemporer) Model pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip, yaitu:

1. Segalanya berbicara

4|Model Pembelajaran Quantum


2. Segalanya bertujuan

3. Pengalaman sebelum pemberian nama

4. Akui setiap usaha

5. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.

No Prinsip Penerapan di Kelas


1 Segalanya berbicara: Segalanya Dalam hal ini guru dituntut untuk

dari lingkungan kelas hingga mampu merancang/mendesain segala

bahas tubuh guru, dari kertas yang aspek yang ada di lingkungan

dibagikan hingga rancangan kelas(guru, media pembelajaran, dan

pembelajaran, semuanya siswa) maupun lingkungan

mengirimkan pesan tentang sekolah(guru lain), kebun sekolah,

belajar. sarana olah raga, kantin sekolah dsb,

sebagai sumber belajar bagi siswa.


2 Segalanya bertujuan : semuanya Dalam hal ini setiap kegiatan

yang terjadi dalam kegiatan PBM belajarharus jelas tujuanny. Tujuan

mempunyai tujuan. pembelajaran ini harus dijelaskan

pada siswa.
3 Pengalaman sebelum pemberian Dalam mempelajari sesuatu( konsep,

nama: proses belajar paling baik teori, rumus) harus dilakukan dengan

terjadi ketika siswa telah cara member siswa

mengalami informasi sebelum tugas( pengalaman/eksperimen)terle

mereka memperoleh nama untuk bih dahulu. Dengan tugas tersebut

apa yang mereka pelajari. akhirnya siswa mampu

menyimpulkan sendiri konsep,

5|Model Pembelajaran Quantum


rumus dan teori tersebut. Dalam hal

ini guru harus mampu merancang

pembelajaran yang mendorong siswa

untuk melakukan penelitian sendiri

dan berhasil menyimpulkan. Dalam

hal ini guru harus mampu

menciptakan simulasi konsep agar

siswa memiliki pengalaman dalam

belajar.
4 Akui setiap usaha Guru harus mampu member

penghargaan/pengakuan pada setiap

usaha siswa. Jika usaha siswa jelas

salah, guru harus mampu member

pengakuan /penghargaan walaupun

usaha siswa salah, dan secara

perlahan membetulkan jawaban

siswa yang salah.Jangan mematikan

semangat siswa untuk belajar


5 Jika layak dipelajari maka layak Dalam hal ini guru harus memiliki

pula dirayakan:Perayaan dapat strategi untuk member umpan

memberikan umpan balik balik(feedback) positif yang dapat

mengenai kemajuan dan mendorong semangat belajar siswa.

meningkatkan asosiasi positif Berilah umpan balik pada setiap

dengan belajar. usaha siswa, baik secara kelompok

maupun secara individu.

6|Model Pembelajaran Quantum


2.4 Model Pembelajaran Kuantum

Model pembelajaran kuantum dibagi atas dua katagori, yaitu konteks dan

isi. Konteks meliputi (1) lingkungan, (2) suasana, (3) landasan, (4) rancangan.

Sedangakan isi mencakup masalah penyajian dan fasilitas ( mempermudah proses

belajar).

Dalam konteks guru dituntut harus mampu mengubah : (1) suasana yang

memberdayakan untuk kegiatan PBM, (2) landasan yang kukuh untuk kegiatan

PBM, (3) lingkungan yang mendukung PBM, (4) rancangan pembelajaran yang

dinamis. Sedang dalam isi guru dituntut untuk mampu menerapkan keterampilan

penyampaian isi pembelajaran dan strategi yang dibutuhkan siswa untuk

bertanggung jawab atas apa yang di pelajari.

No Model Konteks Penerapan dalam PBM


1 Lingkungan Hal ini terkait dengan penataan ruang kelas seperti

penataan meja, kursi belajar, pencahayaan, penataan

alat bantu mengajar ( media audiovisual). Semua yang

ada di dalam kelas harus ditata sedemikian rupa

sehingga mampu menumbuhkan dan merangsang

suasana belajar yang kondusif. Dalam hal ini yang

perlu diperhatikan adalah rasio jumlah siswa dengan

ruangan belajar harus seimbang. Jika dalam ruangan

jumlah siswa terlalu banyak maka sulit menciptakan

lingkungan belajar yang menyenangkan.


2 Suasana Hal ini terkait dengan penciptaan suasanabatin siswa

dalam belajar. Lingkungan fisisk kelas yang

7|Model Pembelajaran Quantum


menyenangkan dan kondusif. Oleh karena itu,seorang

guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan dengan berbagai cara seperti ber sikap

simpatik, ramah, raut wajah yang penuh kasih

sayang,humoris suara yang lembut tetapi jelas.


3 Landasan Merupakan kerangka kerja yang harus dibangun dan

disepakati bersama antara guru dan murid. Landasan

ini mencakup (1) tujuan yang sama, (2) prinsip-prinsip

dan nilai-nilai yang sama,(3) keyakinan kuat mengenai

belajar dan mengajar, (4) kesepakatan,kebijakan,

prosedur dan peraturanyang jelas(DePorter,Reardon

dan Nourie dalam buku Strategi Pembelajaran Inovatif

Kontemporer)
4 Rancangan Hal ini terkait dengan kemampuan guru untuk mampu

menumbuhkan dan meningkatkan minat dan motivasi

belajar siswa. Menumbuhkan dan meningkatkan minat

dan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan

cara menggunakan berbagai media antara lain( visual,

audio, kinestik) dalam pembelajaran.


2.5 Kerangka Rancangan Pembelajaran Kuantum

Pada dasarnya dalam pelaksanaan komponen rancangan pembelajaran

kuantum, dikenal dengan singkatan “ TANDUR”yang merupakan kepanjangan

dari : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi, dan Rayakan (DePorter

Reardon & Nourie,2001 dalam buku Strategi Pembelajaran Inovatif

8|Model Pembelajaran Quantum


Kontemporer). Unsur – unsure tersebut membentuk basis structural keseluruhan

yang melandasi pembelajaran kuantum.

No Rancangan Penerapan dalam PBM

1 Tumbuhkan Tumbuhkan mengandung makna bahwa

pada awal kegiatan pembelaqjaran

pengajar harus berusaha menumbuhkan

/mengembangkan minat siswa dalam

belajara. Dengan tumbuhnya minat, siswa

akan sadar manfaatnya kegiatan

pembelajaran bagi dirinya atau bagi

kehidupannya. Beberapa teori

pembelajaran motivasional Keller ( Keller

1987; Clegg, 2001; Dryden & Vos, 2001)

juga menyebutkan bahwa menumbuhka

perhatian/minat siswa merupakan langkah

awal dalam kegiatan pembelajaran.

Sedangkan Dick & Carey(1985)

mengungkapkan bahwa menumbuhkan

minat siswa dan memelihara selama

pembelajaran merupakan langkah awal dari

strategi pembelajaran.
2 Alami Alami mengandung makna bahwa proses

pembelajaranakan lebih bermakna jika

siswa mengalami secara langsung atau

9|Model Pembelajaran Quantum


nyata materi yang diajarkan. Hal ini sejalan

dengan pendapat Wankat & Oreovocz

(1993) yang menyatakan bahwa dalam

pembelajaran teknik pemberian

pengalaman langsung akan meningkatkan

dan mempermudah pemahaman siswa

terhadap isi pembelajaran. Demikian pula

pengalaman – pengalaman siswa

sebelumnya akan bermakna bagi guru

dalam mengajarkan konsep – konsep yang

berkaitan ( Dryden & Vos, 2001).

Pengalaman dapat menciptakan ikatan

emosional, menciptakan peluang untuk

pemberian makna dan pengalaman

membangun keingintahuan siswa


3 Namai Namai mengandung makna bahwa

penamaan adalah saatnya untuk

mengajarkan konsep, keterampilan

berpikir, dan strategi belajar. Penamaan

mampu memuaskan hasrat alami otak

untuk member identitas, mengurutkan, dan

mendefinisikan.
4 Demontrasi Demontrasi mengandung makna bahwa

memberi peluang pada siswa untuk

menerjemahkan dan menerapkan

10 | M o d e l P e m b e l a j a r a n Q u a n t u m
pengetahuan mereka ke dalam

pembelajaran lain atau ke dalam kehidupan

mereka. Kegiatan ini akan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.


5 Ulangi Ulangi mengandung makna bahwa proses

pengulangan dalam kegiatan pembelajaran

dapat memperkuat koneksi saraf dan

menumbuhkan rasa tahu atau yakin

terhadap kemampuan siswa. Pengulangan

harus dilakukan secara multimodalitas,

multikecerdasan.
6 Rayakan Rayakan mengandung makna bahwa

pemberian penghormatan pada siswa atas

usaha, ketekunan, dan kesehatan. Dengan

kata lain perayaan berarti pemberian

umpann balik yang positif pada siswa atas

keberhasilannya, baik berupa pujian,

pemberian hadiah atau bentuk

lainnya.Gagne (1977) juga menyatakan

bahwa umpan balik sangat penting artinya

bagi proses penguatan terhadap prestasi

yang telah dicapai siswa. Hal ini berarti

bahwa perayaan akan dapat memperkuat

proses belajar selanjutnya.

11 | M o d e l P e m b e l a j a r a n Q u a n t u m
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uarian tentang Quantum Teaching di atas dapat diambil beberapa

kesimpulan, sebagai berikut, Dalam Quantum Teaching akan dikenalkan cara –

cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan

12 | M o d e l P e m b e l a j a r a n Q u a n t u m
pencapaian – pencapaina yang terarah. Dalam Quantum Teaching berpokus pada

hubungan dinamis dengan lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan

dan kerangka untuk belajar. Dengan penciptaan lingkungan kelas yang

menyenangkan, siswa akan memperoleh suatu penguat dan akan mampu

membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dalam Pembelajaran Kuantum

murid akan lebih banyak berfartisivasi dan merasa lebih bangga akan diri mereka

sendiri. Penerapan pembelajaran Kuantum akan menjadikan interaksi – interaksi

yang menggubah kemampuan dan bakat alami siswa menjadi cahaya yang akan

bermanfaat bagi meraka dan oaring lain. Model pembelajaran kuantum akan

menyingkirkan hambatan – hambatan yang menghalangi proses belajar dengan

secara sengaja menggunakan misik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyususn

bahan pengajaran yang sesuai, dan mengembalikan proses bellajar kekeadaan

mudah dan alami. Di dalam Quantum Teaching prosese belajar siswa dimulai atau

beranjak dari informasi atau sesuatu yang telah ada atau diketahui siswa sebelum

mereka memperoleh nama untuk apa mereka pelajari.

3.2 Saran

Hendaknya model pembelajaran kuantum ini dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran agar guru dapat mengadakan inovasi dalam pembelajaran.

13 | M o d e l P e m b e l a j a r a n Q u a n t u m
Daftar Pustaka

Wena, Made 2009,Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer;Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional, Jakarta,Bumi Aksara

14 | M o d e l P e m b e l a j a r a n Q u a n t u m

Anda mungkin juga menyukai