Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KETERAMPILAN MEMBUAT VARIASI, MENGELOLA

KELAS DAN MEMIMPIN DISKUSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Microteaching


Dosen Pengampu : Hj. Saptariana, S.Pd., M.Pd.
Meddiati Fajri Putri, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh:
Nina Rachmawati (5404417011)
Siti Nurfatimah (5404417018)
Yaoma Fathin Azhar (5404417025)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA S1
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Mikroteaching.

Kami juga berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Saptariana,


S.Pd., M.Pd. dan Ibu Meddiati Fajri Putri, S.Pd., M.Sc.selaku dosen mata kuliah
Mikroteaching UNNES dan pihak-pihak lain yang telah memberikan kepercayaan
kepada kami untuk menyelesaikan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan Makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna tetapi kami akan berusaha agar dalam
pembuatan Makalah di masa mendatang lebih baik lagi.

Mudah-mudahan Makalah sederhana yang kami buat ini bermanfaat untuk


semua orang khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika
ada kesalahan kata-kata dalam pembuatan Makalah ini.

Semarang, 25 Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mengajar adalah suatu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan yang
kompleks untuk dapat melakukannya. Sebagaimana halnya pekerjaan profesional
yang lain, pekerjaan seorang guru menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap
orang mampu melakukan pekerjaan tersebut. Ada seperangkat kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru. Perangkat kemampuan tersebut disebut kompetensi
guru. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan, seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi pedagogis,
profesional, kepribadian, dan sosial.
Keterampilan mengajar merupakan satu keterampilan yang menuntut latihan yang
terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan
memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting apabila ingin
menjadi pengajar yang profesional. Keterampilan mengajar juga merupakan
keterampilan penunjang untuk keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Menurut hasil penelitian (Turney, 1979), terdapat 8 keterampilan dasar mengajar
yang dianggap berperan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.
Keterampilan tersebut adalah : bertanya, memberi penguatan, mengadakaaan variasi,
menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil,
mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Pada makalah akan membahas mengenai keterampilan dasar memberi variasi,
mengelola kelas, dan memimpin diskusi kelompok. Sehingga di harapkan mahasiswa
sebagai calon guru dapat memahami dan menerapkan keterampilan dasar mengajar
sehingga di harapkan nantinya dapat menjadi pengajar yang profesional di bidangnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana keterampialan mengadakan variasi?.
2. Bagaimana keterampilan mengelola kelas?.
3. Bagaimana keterampilan memimpin diskusi kelompok?.

1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui keterampilan mengadakan variasi.
2. Dapat mengetahui keterampilan mengelola kelas.
3. Dapat mengetahui keterampilan memimpin diskusi kelompok.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KETERAMPILAN DALAM MENGADAKAN VARIASI


2.2.1 Pengertian Variasi Dalam Belajar Mengajar
Variasi merupakan sesuatu hal yang tidak monoton dan dilakukan untuk
menghindari kebosanan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru memberikan
variasi tujuannya adalah untuk menghilangkan kebosanan sehingga
meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.
Hal tersebut dibuktikan dengan siswa yang menunjukkan ketekunan,
antusiasme serta penuh partisipasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
guru tersebut di sekolah.
2.2.2 Aspek dalam Keterampilan Mengadakan Variasi Pada Proses Belajar
Mengajar
Manusia tidak lepas dari rasa kebosanan sehingga perlu adanya variasi.
Demikian pula, dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk
mengadakan variasi dalam mengajar siswanya.
Ada tiga aspek dalam mengadakan variasi proses belajar mengajar
akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Variasi Gaya Belajar
Variasi ini meliputi suara, gerakan anggota badan dan perpindahan
posisi guru dalam kelas sehingga lebih dinamis dan mempertinggi
komunikasi antara guru dan siswa, menarik perhatian siswa serta
meningkatkan stimulasi semangat belajar siswa.
Variasi dalam gaya belajar mengajar ini adalah dengan cara variasi
suara, penekanan (focusing), pemberian waktu (pausing), kontak
pandang, gerakan anggota bada (gesture), serta rendah posisi.
2. Variasi Media dan Bahan Ajar
Kemampuan tiap siswa berbeda- beda dalam menerima dan menyerap
informasi belajar sehingga diharapkan penggunaan media dapat
memudahkan siswa dalam menyerap informasi belajar. Penggunaan
media dalam proses kegiatan belajar mengajar ini memilki kelebihan
yaitu waktu belajar lebih efisien, memudahkan pemahaman,
meningkatkan perhatian siswa, meningkatkan aktivitas sisiwa dan daya
ingat. Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media
pandang, media dengar dan media takti.
3. Variasi Interaksi
Variasi interaksi ini adalah frekuensi pergantian aksi antara guru
dengan siswa, dan siswa dengan siswa secara tepat. Jika tidak ada
interaksi dalam kegiatan belajar mengajar, maka hal itu merupakan
ketidakwajaran yang harus segera diperaiki dan diperbaharui dengan
cepat dan baik.

2.2.3 Manfaat Variasi Pada Proses Belajar Mengajar


Ada beberapa manfaat dalam mengadakan variasi dalam proses belajar
mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan, menimbulkan dan melihara perhatian siswa
terhadap aspek belajar yang relevan.
2. Memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya
bakat ingin tahu dan berfungsinya motivasi belajar.
3. Memupuk dan memebentuk sikap positif terhadap guru dan
sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup.
4. Memberi pelayanan yang baik kepada siswa secara individual
dalam menerima pelajaran agar mudah dan senang belajar.
5. Mendorong aktivitas bbelajar dengan cara melibatkan siswa
dengan berbagai kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik
diberbagai tingkat kognitif.
2.2.4 Prinsip Penggunaan Variasi
Untuk menciptakan lingkungan belajar mengajar yang kondusif, harus
memperhatikan prinsip dalam penggunaan variasi dalam belajar
mengajar. Prinsip-prinsip variasi belajar mengajar tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Sebaiknya semua aspek variasi digunakan dan harus ada
penggunaan komponen untuk tiap aspek variasi guna mencapai
tujuan belajar.
2. Menggunkan variasi secara lancer dan berkesinambungan,
sehingga momen proses belajar mengajar tidak rusak.
3. Penggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan
direncanakan oleh guru.

2.2 KETERAMPILAN DALAM MENGELOLA KELAS


2.2.1 Pengetian Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah sebuah keterampilan yang dimiliki guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Dalam hal ini
konteksnya adalah bukan lagi bagaimana guru mengajar dengan baik,
melainkan bagimana siswa dapat belajar dengan baik dan berkelanjutan
yaitu dengan memfokuskan Student Centered Learning.

2.2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas


Adapun tujuan dalam pengelolaan kelas sebagai berikut :
1. Mengembangkan tanggungjawab individu sisw atas tingkah lakunya.
2. Siswa mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib.
3. Siswa berpartisipasi aktif dalam aktivitas kelas yang produktif.
2.2.3 Prinsip-Prinsip Dalam Pengelolaan Kelas
Prinsip dalam pengelolaan kelas adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan kehangatan dan keantusiasan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Materi yang akan disampaikan adalah materi ajar yang menantang.
3. Adanya variasi media, gaya, dan pola interaksi.
4. Adanya keluwesan tingkah laku guru.
5. Menghindari pemusatan perhatian siswa pada haal-hal negatif.
6. Mendorong siswa mengembangkan disiplin diri sendiri.

Dengan melaksanakan prinsip-prinsip tersebut maka dapat


menciptakan dan memeliharakan kondisi kelas yang optimal. Hal tersebut
juga dibarengi dengan sikap guru yang harus tanggap di setiap
keadaannya, membagi perhatian baik verbal maupun visual, memusatkan
perhatian kelompok dan memberikan petunjuk yang jelas.

2.2.4 Sumber Gangguan Kelas


Ada beberapa sumber gangguaaan kelas, yaitu :
1. Dari siswa :
a. Kelas kurang kondusif.
b. Siswa yang mencari perhatian.
c. Sikap balas dendam.
d. Sikap ketidakmampuan.
e. Mencoba kemampuan guru.
2. Dari guru :
a. Performance
b. Overacting
c. Gaya kepemimpinan
d. Pola interaksi
e. paradigma
3. Dari lingkungan sekolah/kelas :
a. Ramai/bising.
b. Panas/pengap.
c. Bangku terlalu pendek.
d. Kelas melebihi kapasitas kelas.
2.2.5 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengelola Kelas
1. Campur tangan yang berlebihan
2. Kelenyapan
3. Ketidaktepatan memulai kegiatan
4. Ketidaktepatan menghakhiri kegiatan
5. Penyimpangan terhadap materi yang disampaikana
6. Bertele-tele saat menyampaikan materi.
7. Pengulangan yang tidak perlu dalam meyampaikan materi

2.3 KETERAMPILAN DALAM MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK


2.3.1 Pengertian Keterampilan Membimbing Diskusi
Pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka guru perlu menguasai
keterampilan dalam membimbing kelompok dan perlu persiapan yang
matang. Diskusi kelompok sendiri adalah strategi yang memungkinkan
siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui
proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi social, serta
berlatih bersikap positif. Dengan begitu, dengan begitu diskusi kelompok
dapat meningkatkan kreativitas siswa serta meningkatkan komunikasi yaitu
keterampilan berbahasa. Melalui diskusi ini dapat dihasilkan sebuah
pemecahan masalah melalui berbagai pendapat dan ide yang disampaikan
oleh siswa-siswa.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Diskusi


Diskusi kelompok bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
siswa dalam membahas suatu permasalahan atau topik dengan cara
bertukar pendapat dan pikiran kemudian diperoleh kesimpulan dari
diskusi tersebut. Adapun tujuan dan manfaat kegitan diskusi antara lain :
1. Memupuk sikap toleransi yaitu dengan menghargai pendapat yang
dikemukakan oleh siswa-siswa.
2. Memupuk kehidupan demokratis yaitu bebas dan bertaggungjawab
dalam mengemukakan pendapat dan bertukar pikiran dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Mendorong pembelajaran secara aktif yaitu tiap siswa tidak selalu
bergantung pada guru, akan tetapi melalui kerjasama dalam diskusi
kelompok untuk mengembangkan kemampuan berfikir.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri, yaitu memiliki keberanian dan
percaya diri untuk mengajukan pendapat antar siswa guna
mendapatkan solusi pemecahan masalah.

2.3.3 Langkah-Langkah Membimbing Diskusi Kelompok


Diskusi kelompok merupakan salah satu jenis metode pembelajaran
yang diarahkan agar proses pembelajaran nantinya aktif dan efektif sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pelaksanaan kegiatan diskusi ini
harus memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :
1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi.
2. Memperluas masalah yaitu merangkum kembali permasalahan supaya
jelas gagasan siswa dalam memberikan informasi.
3. Meningkatkan partisipasi siswa untuk mendorong keaktifan siswa
dalam diskusi.
4. Memberikan kesempatan siswa untuk berpartisispasi dalam kegiatan
diskusi yaitu dengan cara memancing semangat berpikir siswa,
memeberikan kesempatan yang belum berbicara, mengatur jalannya
diskusi, dan mengomentari pendapat yang telah dikemukakan.
5. Menutup diskusi

Adapun kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau


pimpinan diskusi dalam menutup diskusi antara lain:

1. Membuat rangkuman sebagai kesimpulan dari hasil diskusi yang


telah dilaksanakan.
2. Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi
yang telah dilaksankan.
3. Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang
telah di lakukan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Variasi merupakan sesuatu hal yang tidak monoton dan dilakukan
untuk menghindari kebosanan. Dalam kegiatan pembelajaran, guru
memberikan variasi tujuannya adalah untuk menghilangkan kebosanan
sehingga meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam proses kegiatan
pembelajaran.
Mengelola kelas adalah sebuah keterampilan yang dimiliki guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. Tujuan dari
mengelola kelas adalah untuk membuat siswa didalam kelas dapat belajar
dengan optimal dan mengatur sarana pembelajaran serta mengendalikan
suasana belajar yang menyenangkan.
Diskusi kelompok adalah strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui proses yang
memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi social, serta berlatih bersikap
positif.

B. SARAN
Sebagai calon guru harus mempunyai sikap mental yang kuat sebelum
terjun ke lapangan atau sebelum praktik pembelajaran di sekolah. Dengan
mempelajari tata cara mengajar di harapkan dapat memiliki bekal yang cukup
untuk menjadi pengajar yang profesional di bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuni. 2008.Pembekalan Microteaching STKIP PGRI Jombang Jawa Timur:


Keterampilan Megelola Kelas. Jombang: STKIP PGRI Jombang.

Damaryanti, Ayu Made , dkk. 2014. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok


Kecil Oleh Guru Bahasa Indonesia Di Kelas VII SMP Laboraturium Undiksha. E-
journal Undiksha. 2(1):1-12

http://makalahpendidikanagamaislamtarbiyah.blogspot.com/2015/06/membimbing-
diiskusi-kelompok-kecil.html

https://www.academia.edu/32495156/Keterampilan_Mengadakan_Variasi_dan_Mem
beri_Penguatan

Anda mungkin juga menyukai