Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA PROFESI PENDIDIKAN

TENTANG
SERTIFIKASI GURU

Disusun Oleh Kelompok 12 :

Yunda Septario Virgo : 13104116


M. Zakwan : 1630105034

Dosen Pembimbing :
Novia Yanti, S.Pd. I, M.A

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Profesi Guru
sebagai Jabatan Fungsional”.

Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada
dosen pembimbing. Penulis menyadari sepenuhnya, di dalam penyusunan makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini, kini dan kedepannya. Semoga segala
bantuan, dorongan, pemikiran, nasehat, dan ilmu yang diberikan mendapat balasan
dari Allah SWT, serta hendaknya membawa berkat dan manfaat bagi penulis. Akhir
kata penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi
penulis sendiri.

Batusangkar, 17 November 2019

Penulis/(kelompok12)
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….……...ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1

A. Latar belakang………..…………………………...……………………….….1

B. Batasan masalah……………………………………..………………………...2

C. Tujuan penulisan…………………………………..………………………......2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….3

A. Pengertian Sertifikasi dan Sertifikasi Guru…………………………………...3

B. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru…………………………………………4

C. Proses Sertifikasi Guru………………………………….…………………….7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………9

A. Kesimpulan…………………………………………………….…………….9

B. Saran……………………………………………………………...….………9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh dan panutan bagi peserta
didik dan lingkungannya. Disamping pendidik, tugas guru juga sebagai tenaga
pengajar. Tugas utama seorang guru sebagai pendidik adalah mengajar pada
satuan pendidikan. Tanggungjawab guru begitu besar sehingga guru harus
memiliki sikap komitmen dan metal professional guna meningkatkan mutu
pembelajaran ditempat mereka bertugas. Dengan begitu pentingnya peran
guru yang diamanahkan kepada guru tersebut, maka seorang guru harus
memiliki kompetensi sebagi guru yang profesional seperti kompetensi-
kompetensi yang ada yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi professional,
kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Mengingat begitu pentingnya
peran guru terhadap dunia pendidikan sehingga guru harus memiliki ke empat
kompetensi tersebut. Seorang guru diharapkan mampu menghasilkan insan
yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah merancang sutu
progam yang bernama sertfikasi guru. Setelah lulus uji, maka guru tersebut
diberikan suatu apresiasi yaitu sertifikasi guru sebagai tanda bahwa guru
tersebut telah diuji kelayakan didalam suatu satuan pendidikan yang diberikan
oleh pihak yang berwenang atas sertifikasi tersebut.
Sertifikasi guru adalah suatu sertifikat yang diberikan berdasarkan
pengujian kompetensi terhadap seorang guru. Menurut Silitonga (2007)
sertifikat kompetensi ialah surat keterangan (sertifikat) dari lembaga
berwenang yang diberikan kepada jenis profesi dan sekaligus pernyataan
(lisensi) bagi kelayakan profesi untuk melaksanakan tugas. Progam seperti ini
memang diterapkan di beberapa Negara maju seperti: Australia, Inggris, serta
Jerman untuk meningkatkan kualitas SDM agar lebih kompeten pasca
terjadinya krisis ekonomi (Silitonga,2007).
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengemukakan batasan masalah
yang akan dijelaskan dalam makalah ini yaitu tentang Sertifikasi Guru.
C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini, bertujuan untuk:


1. Mahasiswa mengetahui pengertian Sertifikasi Guru
2. Mahasiswa mengetahui tujuan Sertifikasi Guru
3. Mahasiswa mengetahui bagaimana proses Sertifikasi Guru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sertifikasi dan Sertifikasi Guru


Sertifikasi guru adalah suatu sertifikat yang diberikan berdasarkan
pengujian kompetensi terhadap seorang guru. Menurut Silitonga (2007)
sertifikat kompetensi ialah surat keterangan (sertifikat) dari lembaga
berwenang yang diberikan kepada jenis profesi dan sekaligus pernyataan
(lisensi) bagi kelayakan profesi untuk melaksanakan tugas. Selanjutnya,
Sertifikasi merupakan sebuah kebijakan pemerintah Indonesia yang ditujukan
untuk menjadikan guru profesional. Selanjutnya, Masnur, M. (2007:2)
mengatakan bahwa, ada beberapa pasal yang tertuang dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai
berikut :
1. Pasal 1 butir 11 : Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru dan dosen.
2. Pasal 8 : Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,sertifikasi
pendididk, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Pasal 16 : Guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan
profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar
pemerintah.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Menurut Mulyasa
(2007:33), sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai tenaga professional,
sedangkan sertifikasi guru adalah suatu proses pemberian pengakuan bahwa
seorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, sertifikasi adalah suatu sertifikat
kompetensi yang berupa surat keterangan (sertifikat) dari lembaga berwenang
yang diberikan kepada jenis profesi dalam melaksanakan tugas. Guru
merupakan salah satu profesi dari sekian banyak pofesi. Dan juga, sertifikasi
adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.
Tambahnya sertifikasi guru adalah suatu proses pemberian pengakuan
terhadap kompetensi yang dimiliki. Jadi, sertifikasi guru adalah suatu uji
kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi
yang dirancang untuk mengungkapkanpenguasaan kompetensi seseorang
sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik yang diberikan kepada profesi
guru atau dosen yang telah diberikan oleh pihak yang berwenang untuk
melaksanakan tuganya.

B. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi, Sertifikasi Guru


1. Tujuan Sertifikasi
Menurut Syaiful, S (2009:30) guru wajib mengikuti sertifikasi, karena
dengan sertifikasi seorang guru akan meningkatkan kemampuan dan
keterlibatannya dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Undang-Undang
Tahun 2005 Nomor 14 Guru dan Dosen menyatakan bahwa sertifikasi
sebagai bagian dari peningkatan dari mutu guru dan peningkatan
kesejahteraannya. Masnur Muslich (2007:7) mengatakan bahwa dengan
sertifikasi diharapkan guru menjadi pendidik profesional, yaitu
berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikandengan
pemilikan sertifikat pendidikan setelah dinyatakan lulus uji kompetensi.
Oleh karena itu, lewat sertifikasi ini diharapkan guru menjadi pendidikan
yang profesional, yaitu yang berpendidikan minimal S-1/D-4 dan
berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan
sertifikat pendidik setelah dinyatakan lulus uji kompetensi.
2. Tujuan Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan tingkat kelayakan
seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di
sekolah dan sekaligus memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang
telah memenuhi persyaratan dan lulus uji sertifikasi.
Sertifikasi guru bertujuan untuk menentukan tingkat kelayakan
seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran di
sekolah dan sekaligus memberikan sertifikat pendidik bagi guru yang
telah memenuhi persyaratan dan lulus uji sertifikasi.
Sedangkan, Menurut Wibowo, dalam bukunya E. Mulyasa (2009:
34), mengatakan bahwa sertifikasi dalam kerangka makro adalah upaya
peningkatan kualitas layanan dan hasil pendidikan bertujuan untuk hal-hal
sebagai berikut:
a. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan
b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
sehingga merusak citra pendidik dan tenaga kependidikan.
c. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan,
dengan menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk
melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten
d. Membangun citra masyarakat terhadap profesi pendidik dan tenaga
kependidikan
e. Memberikan solusi dalam rangka meningkatkan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan.
Menurut aturan pemerintah, Sedang dalam buku panduan dari
kemendiknas, kita bias mengetahui bahwa tujuan diadakannya sertifikasi
guru ini sebagaimana barikut:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
c. Meningkatkan martabat guru.
d. Meningkatkan profesionalisme guru.

3. Manfaat Sertifikasi Guru


Menurut Zulaekha, N (2011: 11) manfaat dari sertifikasi guru tidak
hanya terkait hanya terkait dengan kualitas semata, lebih jauh lagi dari itu,
sertifikasi guru juga berakses pada peningkatan kesejahtraan guru yang
selama ini banyak disindir sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tapa
imbalan uang untuk kesejahtraannya yang layak dan juga tanpa bintang
dari pemerintah, inilah beberapa manfaat sertifikasi guru :
a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
yangdapat merusak citra profesi guru.
b. Melindugi masyarakat dari praktik praktik pendidikan yang
tidakprofessional dan tidak berkualitas
c. Meningkatkan kesejahtraan guru.

Menurut Mulyasa (2009: 35), Manfaat dari diadakan program


sertifikasi guru dalam jabatan adalahsebagai berikut:
a. Pengawasan Mutu
(1) Lembaga sertifikasi yang telah mengidentifikasi dan
menentukan seperangkat kompetensi yang bersifat unik.
(2) Untuk setiap jenis profesi dapat mengarahkan para profesi
untuk mengembangkan tingkat kompetensinya secara
berkelanjutan.
(3) Peningkatan profesionalisme melalui mekanisme seleksi, baik
pada waktu awal masuk organisasi profesi maupun
pengembangan karir selanjutnya.
(4) Proses yang lebih baik, program pelatihan yang lebih bermutu
maupun usaha belajar secara mandiri untuk mencapai
profesionalisme.
b. Penjaminan Mutu
(1) Adanya pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap
kinerja praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan
pemerintah menjadi lebih baik terhadap organisasi profesi
beserta anggotanya.
(2) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi para
pelanggan atau pengguna yang ingin memperkerjakan orang
dalam bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
C. Proses Sertifikasi Guru
Trianto dan Tutik, T. T. W (2011: 19-21) mengatakan Ada dua sasaran
yang menjadi tujuan dalam proses sertifikasi: Pertama mereka para lulusan
sarjana pendidikan maupun non pendidikan yang menginginkn guru sebagai
pilihan profesinya. Kedua para guru dalam jabatannya. Bagi para lulusan
sarjana pendidikan maupun non kependidikan yang menginginkan guru
sebagai pilihan profesinya, sebelum mengikuti proses sertifikasi mereka harus
terlebih dahulu mengikuti tes awal dan kemudian menempuh pendidika
proofesi baru mengikuti proses sertifikasi.
Setelah mereka lulus uji kompetensi, maka mereka dikatakan sebagai
guru berspektif profesi. Oleh sebab itu harus ada mekanisme khusus bagi
lulusan S-1 kepndidikan yang tidak ingin menjadi guru dan ‘pintu’ masuk
bagi lulusan dari non-pendidikan yang ingin masuk menjadi guru. Adapun
bagi mereka yang sudah menjabat guru, terdapat beberapa syarat yang harus
dilalui. Secara yuridis dasr hukum kewajiban sertifikasi bagi guru, tertuang
dalam pasal 11 UUGD yang menjelaska, bahwa sertifikasi pendidik hanya
diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
Adapun persyaratan untuk memperoleh sertifikasi pendidikan,
menurut pasal 9 UUGD, bahwa guru tersebut harus memiliki kualifikasi
pendidikan minimal program sarjana [S-1] atau program diploma empat [D-
IV]. Menurut Martinis, Y (2006: 3) Lembaga penyelenggara Sertifikasi telah
diatur oleh Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005, pasal 11 (ayat2) yaitu;
perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan
yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Maksudnya
penyelenggaraan dilakukan oleh perguruan tinggi yang memiliki fakultas
keguruan, seperti FKIP dan Fakultas Tarbiyah UIN, IAIN, STAIN, STAIS
yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan ditetapkan oleh
pemerintah.
Adapun dalam proses sertifikasi guru dilakukan dengan cara penilaian
portofolio, Melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sertifikasi Guru adalah suatu uji kompetensi yang dirancang untuk
mengungkapkan penguasaan kompetensi yang dirancang untuk
mengungkapkanpenguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan
pemberian sertifikat pendidik yang diberikan kepada profesi guru atau dosen
yang telah diberikan oleh pihak yang berwenang untuk melaksanakan
tuganya.
Adapun manfaat dan tujuan Sertifikasi Guru yaitu; (1) Melindungi
profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yangdapat merusak
citra profesi guru; (2) Melindugi masyarakat dari praktik praktik pendidikan
yang tidakprofessional dan tidak berkualitas; (3) Meningkatkan kesejahtraan
guru; (4)Pengawasan mutu; (5)Penjaminan mutu.
Serta, adanya beberapa proses dalam Sertifikasi guru, yaitu; lulusan
sarjana, uji kompetensi, lembaga yang mengatur, serta dalam penilaiannya
terdapat penilaian portofolio dan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
(PLPG).
B. Saran
Saran dari penulis yaitu, setelah mengetahui apa itu sertifikasi,
sertifikasi guru, manfaat serta tujuan dan juga proses-prosesnya. Kita sebagai
calon pendidik/guru hendaknya bisa memahami dan mengetahui proses serta
penilaian seperti apa yang ada didalam kajian sertifikasi guru tersebut,
sehingga kita menjadikan kompetensi yang baik, didalam meningkatkan mutu
sebagai guru. Meningkatkan profesionalisme didalam bidang yang kita
pahami dan kuasai. Semoga setitik ilmu yang pemakalah sampaikan akan
menjadi jutaan titik ilmu. meskipun masih memiliki banyak kekurangan serta
tidak mengurangi motivasi pemakalah untuk saling berbagi ilmu antar sesama
kita menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Mansur, M. (2007: 7). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta:


Bumi Akasara.
Martinis, Y. (2006: 3). Sertifikasi Profesi keguruan di Indonesia. (Jakarta: Gaung
Persada Press.
Mulyasa(2009: 35). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Trianto. Titik, T. W. T. (2011: 46). Sertifikasi guru dan upaya peningkatan
kuwalifiksi, kopetensi dan kesejahtaan. Jakarta; Prestasi Pustaka. cet. 3.
UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun (2005: 3). Tentang Guru dan Dosen.
Zulaiha, N. (2011:11). Panduan Sukses Lulus Sertifikasi Guru. Yogyakarta: Pinus
Book Publisher.

Anda mungkin juga menyukai