Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DEFINISI GEZAG, FUNGSI GEZAG DAN BEDA GEZAG DALAM

PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan

Nama : Muhamad Rizky Maulana

Muhammad Sayuti

Jurusan : Tadris Bahasa Inggris

Lokal : A 14

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

RASYIDIYAH KHALIDIYAH (RAKHA)

AMUNTAI

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT.. Shalawat

serta salam bagi junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta para sahabat

dan keluarganya. Penyusun makalah bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah ilmu pendidikan pada jurusan Tadris Bahasa Inggris . Adapun judul

makalah ini adalah “DEFINISI GEZAG, FUNGSI GEZAG DAN BEDA GEZAG

DALAM PENDIDIKAN”.

Dalam penulisan makalah ini, saya banyak memperoleh bantuan, serta

informasi baik pemikiran maupun orientasinya. Saya menyadari sepenuhnya dalam

penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat saya harapkan.

Semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi

kami untuk menyusun makalah lain yang lebih baik dan bermanfaat bagi kita, Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................... 2

A. Definisi Gezag.................................................................................... 2

B. Fungsi Gezag dalam pendidikan ..................................................... 3

C. Beda Gezag dalam pendidikan ........................................................ 4

BAB III : PENUTUP ...................................................................................... 6

A. Kesimpulan.......................................................................................... 6

B. Saran-saran ......................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pendidikan bukan sekedar mengajarkan atau mentransferkan


pengetahuan, atau semata mengembangkan aspek intelektual, melainkan
juga untuk mengembangkan karakter, moral, nilai-nilai dan budaya serta
didik. Dengan kata lain, pendidikan adalah membangun budaya,
membangun peradaban, membangun masa depan bangsa. Karena itu, untuk
meningkatkan harkat dan martabat sebuah bangsa pada era global ini, tidak
ada jalan lain kecuali dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan
meningkatkan kualitas pendidikan maka akan tercipta kesatuan utuh dalam
rencana dan gerak langkah pembangunan bangsa di masa depan. Sebab,
kualitas pendidikan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia suatu
bangsa.

Berbicara tentang pendidikan, kita tidak bisa lepas dari pada tenaga
pendidik itu sendiri. Agar bisa menjadi tenaga pendidik yang baik dan
profesional. Di samping mempunyai atau memiliki ilmu dan seni dalam
mendidik, seorang pendidik itu harus memiliki wibawa (gezag). Di dalam
makalah ini penulis akan membahas tentang kewibawaan dalam pendidikan

RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusalan masalah yang akan dibahas oleh makalah ini, sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud kewibawaan atau Gezag ?


2. Apa saja fungsi kewibawaan atau Gezag dalam pendidikan ?
3. Apa Perbedaan kewibawaan atau Gezag dalam pendidikan ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewibawaan (Gezag)

Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata”. Siapa yang “perkataannya”

mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti mempunyai kewibawaan

atau gezag terhadap orang itu. (Tim Prima Pera: 2006=147)

Gezag atau kewibawaan itu ada pada orang dewasa, terutama pada orang tua. Dapat

kita katakan bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua (ayah dan ibu) itu adalah asli.

Orang tua dengan langsung mendapat tugas dari Tuhan untuk mendidik anak-anaknya.

Orang tua atau keluarga mendapat hak untuk mendidik anak-anaknya, suatu hak yang

tidak dapat dicabut, karena terikat oleh kewajiban. Hak dan kewajiban yang ada pada

orang tua itu keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. Untuk jelasnya dapat penulis

kemukakan contoh dibawah ini.

Pada suatu sekolah ada seorang guru yang bernama Bapak Budi yang sangat disegani

oleh murid-muridnya. Mereka (murid-murid) sangat takut dan patuh kepadanya.

Setiap harinya, sebelum Pak Budi masuk ke dalam kelas, murid-murid sudah duduk

dengan tenang dan tertib menantikan Pak Budi itu mengajar. Semua perintah dan

larangannya serta nasihatnya yang diberikan kepada murid-muridnya, diturut dan

dipatuhi oleh anak-anaknya. Anak-anak hormat kepadanya.

Sebaliknya dengan Bapak Salim yang ada di sekolah itu. Ia kurang disegani anak-anak

muridnya. Setiap pak Salim mengajar, anak-anak ada saja yang selalu membuat ribut

2
dalam kelas, sehingga kelas menjadi ribut. Peringatan-peringatan dan nasihat-nasihat

yang diberikannya tidak atau kurang dihiraukannya oleh murid-muridnya. Anak-anak

tidak merasa segan atau patuh kepadanya. Perintah-perintah atau tugas-tugas yang

diberikannya, sering kalau tidak dikerjakan oleh murid-muridnya. Karena itu pak

Salim seringkali marah dan menghukum anak dalam kelas. Tetapi anak itu bukan

semakin patuh atau menurut kepadanya, bahkan sebaliknya. Anak-anak mau

mengerjakan apa yang diperintahkannya karena mereka takut; jadi bukan karena insaf

atau percaya kepadanya.

Dari contoh di atas dapat kita mengatakan, bahwa Bapak Budi lebih berwibawa, lebih

mempunyai kewibawaan atau gezag daripada Bapak Salim. Anak-anak lebih patuh dan

lebih segan terhadap Bapak Budi. Segala sesuatu yang diperintahkan atau dinasihatkan

ataupun diperingatkan oleh Bapak Budi, lebih meresap dan lebih mudah serta dengan

senang menjalankan daripada Bapak Salim. Atau dengan kata lain: pengaruh yang

ditimbulkan oleh Bapak Budi lebih dipatuhi oleh anak-anak.

B. Fungsi Gezag

1. Mempengaruhi anak untuk menuju kekedewasaan

2. Membantu anak menjadi orang yang kelak dapat dan sanggup memenuhi tugas

hidupnya dengan berdiri sendiri

3. Membawa anak kearah pertumbuhan yang kemudian dengan sendirinya

mengakui wibawa orang lain dan mau menjalankannya juga

3
4. Anak akan mengerti bahasa untuk menerima petunjuk-petunjuk tentang apa yang

diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan oleh pendidik

5. Membuat sianak mendapatkan nilai-nilai dan norma-norma hidup.

6. Pendidik dapat menjalankan kewajibannya atas dasar cinta.

7. Perputaran masyarakat menjadi baik

8. Anak-anak akan berkembang jasmani dan rohaninya.

9. Keluarga dapat terpelihara dan selamat ^

C. Beda Gezag dalam Pendidikan

1. Perbedaan antara kewibawaan orang tua dan kewibawaan guru atau pendidik-

pendidik lainnya terhadap anak didik

a. Kewibawaan orang tua

1) kewibawaan pendidikan

Ini berarti bahwa dengan kewibawaan itu orang tua bertujuan memelihara kesalamatan

anak-anaknya agar mereka dapat hidup dan selanjutnya berkembang jasmani dan

rohaninya menjadi manusia dewasa.

2) kewibawaan keluarga

Orang tua merupakan kepala dari suatu keluarga, tiap-tiap keluarga merupakan

masyarakat kecil yang sudah tentu dalam masyarakat itu harus ada peraturan yang

ahrus dipatuhi dan dijalankan. Tiap-tiap anggota keluarga harus patuh kepada

peraturan-peraturan yang berlaku dalam keluarga itu. Dengan demikian, orang tua

4
sebagai kepala keluarga dan dalam kekeluargaannya mempunyai kewajiban terhadap

anggota keluarganya. Kewibawaan orang tua itu bertujuan untuk pemeliharaan dan

keselamatan keluarga itu.

b. Kewibawaan guru atau pendidik lainnya

1) kewibawaan pendidikan

Guru atau pendidik telah diserahi sebagian dari tugas orang rua untuk mendidik anak-

anak, selain itu, guru atau pendidik juga menerima sebagian tugas dari pemerintah

yang mengangkat mereka.

2) kewibawaan memerintah

Selain memiliki kewibawaan pendidikan, guru atau pendidik juga mempunyai

kewibawaan memerintah. Mereka telah diberi kekuasaan oleh pemerintah atau instansi

yang mengangkat mereka. Kekuasaan tersebut meliputi pimpinan kelas, disanalah

anak-anak telah diserahkan kepadanya.

5
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Gezag merupakan syarat yang harus ada pada pendidik dan karena pendidikan untuk

membawa anak didik kepada kekedewasaan, maka kewibawaan itu termasuk alat

pendidikan.

Langeveld menyatakan bahwa pendidikan yang sungguh-sungguh baru dapat

diberikan setelah anak itu mengenal akan kewibawaan, kira-kira anak berumur tiga

tahun.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada

banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan

kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

 https://ikhsanu.blogspot.com/2009/06/kewibawaan-gezag-dalam-

pendidikan.html?m=1

 http://alkhafy.blogspot.com/2008/11/gezag-dalam-pendidikan.html?m=1

 http://qityqitys.blogspot.com/2016/12/fungsi-kewibawaan-dalam-

pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai