Anda di halaman 1dari 15

BAKAT DAN POTENSI ANAK

MAKALAH

Disusun dan Diajukan sebagai Tugas Terstruktur

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Novi Mayasari, M.Pd

Disusun oleh :

Fatimah 1917402339

Indri Anifadilah 1917402212

Neni Dwi Handayani 1917402308

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta‟ala yang telah memberikan


kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad shallallaahu „alaihi wa sallam yang kita nantikan syafaatnya. Syukur
kepada Allah subhaanahu wa ta‟ala atas limpahan nikmat sehatnya baik berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
makalah dengan judul “Bakat dan Potensi Anak”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan, serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis memohon maaf, serta mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna menjadikan makalah lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Ibu Novi Mayasari, M.Pd selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan yang
telah membimbing dalam penulisan makalah ini. Demikian semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Terima kasih.

Purwokerto, 7 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ I


DAFTAR ISI ......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Definisi Bakat dan Potensi Anak .............................................................. 2
B. Cara Mengukur Bakat dan Potensi Anak ............................................... 5
C. Cara Mengembangkan Bakat dan Potensi Anak .................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Simpulan ................................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga dan kita didik agar ia
menjadi manusia yang berguna. Secara umum anak mempunyai hak dan
kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang
pendidikan.
Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk
berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat,
dan potensi yang dimiliki masing-masing anak. Setiap anak dipercaya
memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung
terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami
bakat yang dimiliki anaknya, agar lebih mudah dan terarah dalam
mengembangkannya.
Mempelajari Psikologi Pendidikan sangat penting apalagi bagi
seorang pendidik, supaya terciptanya suatu kondisi belajar yang efektif. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan dibatasi pada persoalan-persoalan bakat
dan hal-hal yang berkaitan dengan potensi anak. Mengingat hal tersebut
sangat berhubungan erat dalam pembentukan pribadi seseorang.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi bakat dan potensi anak?
2. Bagaimana cara mengukur bakat dan potensi anak?
3. Bagaimana cara mengembangkan bakat dan potensi anak?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, tujuan yang ingin
dicapai dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi bakat dan potensi anak.
2. Untuk mengetahui cara mengukur bakat dan potensi anak.
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan bakat dan potensi anak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bakat dan Potensi Anak


Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo
yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih
baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan
sejak lahir. Bakat merupakan salah satu karunia yang diberikan Allah kepada
seluruh hambanya, masing-masing orang mempunyai bakat ataupun
kemampuan yang berbeda. Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan
bawaan yang merupakan potensi (potential ability)yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan
kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk
melakukan sesuatu, sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Bakat juga
berbada dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan
yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan
dilakukan secara optimal.1
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Bisa disebut
juga sebagai achievement, capacity dan aptitude.
Menurut Abdul Rahman Shaleh dalam bukunya, bakat adalah
“Sebagai kondisi atau kemampuan yang dimiliki seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus dapat memperoleh suatu
kecakapakan, pengetahuan dan ketrampilan khusus, misalnya kemampuan
berbahasa, kemampuan bermaian musik atau menciptakan musik”.2 Bakat
berkembang sebagai hasil interaksi dari faktor yang bersumber dari dalam
individu dan dari lingkungannya. Apabila kedua faktor tersebut bersifat saling
mendukung maka bakat yang akan dapat berkembang secara optimal. Faktor
endogen adalah “Faktor pembawaan atau sifat yang dibawa oleh individu
sejak dalam kandungan hingga kelahiran.”

1
Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah, (Bandung, Pustaka Setia, 2005),
Halaman: Hlm 181.
2
Silahuddin. Pengembangan Bakat Minat Anak. Jurnal MUDARRISUNA Volume 7, Nomor
1, Januari-Juni 2017. Hlm 4.

2
Bakat Menurut William B. Michael (suryabrata 1995) Bakat
merupakan kapasitas pada diri seseorang dalam melakukan tugasnya dan
melakukan dengan pengaruh dan latihan yang dijalaninya. Menurut Bigham
(1968) Bakat sebagai kondisi atau kemampuan yang dimiliki seseorang yang
memungkinkan dengan suatu latihan khusus dapat memperoleh suatu
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.3
Ada beberapa pengertian tentang bakat menurut para ahli, diantaranya
adalah menurut:
a. William B. Michael
Menurut William B. Michael, pengertian bakat adalah suatu
kapasitas yang ada dalam diri seseorang yang mana dalam melakukan
tugas serta melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalaninya.
b. S.C Utami Munandar
Menurut S.C Utami Munandar, bakat adalah sebuah kemampuan
bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi yang masih perlu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang
ingin diwujudkan.
c. Kartini Kartono
Menurut Kartini Kartono, pengertian bakat adalah hal yang
mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki
sejak awal pertama kehidupannya dan kemudian menumbuhkan
perkembangan keahlian, ketrampilan, dan kecakapan tertentu. Bakat ini
sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh dan dikembangkan.
d. Suganda Pubakawatja
Menurut Suganda Pubakawatja, pengertian bakat adalah benih
yang berasal dari suatu sifat yang mana baru akan tampak nyata jika
seseorang tersebut mendapat sebuah kesempatan dan kemungkinan untuk
dapat mengembangkannya.

3
Indah Ayu Anggraini, dkk. Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini Di SD
Adiwiyata. Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan. Vol 2 No. 1, Januari 2020. hlm 166

3
e. M. Ngalim Purwanto
Menurut M. Ngalim Purwanto, bakat adalah kecakapan
pembawaan, yang mana mengenai kesanggupan dan potensi tertentu yang
dimiliki oleh seseorang. Lain halnya seorang anak yang pada dasarnya
memiliki bakat musik dan orang tuanya mendukung. Ia akan
mengusahakan agaranaknya memperoleh pengalaman untuk
mengembangkan bakatnyadan dengan motivasi yang tinggi dapat berlatih
sehingga bakatnya berkembang maksimal dan memperoleh prestasi.4
Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan, kekuatan, kesanggupan dan daya. Berpotensi artinya memiliki
potensi. Menurut kamus bahasa Indonesia, potensi adalah kesanggupan, daya,
kemampuan untuk lebih berkembang. Setiap orang memiliki potensi, dan
tentu berbeda setiap apa yang dimiliki antara satu orang dengan orang lain.
Potensi adalah hal-hal spesifik yang ada pada diri anak, yang tampak
lebih bila dibandingkan dengan anak seusianya. Anak-anak pada dasarnya
kreatif, mereka mempunyai ciri-ciri individu sebagaimana yang lain seperti
memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, dan memiliki imajinasi
yang tinggi. Anak yang memiliki potensi yang berbeda dengan teman
seusianya sering disebut anak yang berbakat.
Potensi merupakan sesuatu untuk melihat atau menentukan berbagai
hal seperti untuk melihat inteligensi (IQ), bakat, prestasi, dan sebagainya.
Dalam hal ini pengembangan potensi yang dimiliki oleh anak dilakukan
dengan cara mengenali bakat dan minat yang dimiliki oleh anak mulai dari
kecil.5 Bakat diartikan juga sebagai potensi atau kemampuan kalau diberikan
kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan
yang nyata.6

4
Muhammad Ali Bin Muhammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik
( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014 ) Hal. 78-79
5
Saparinah Sadli (editor), Inteligensi, Bakat, dan Test IQ, Cetakan I. (Jakarta: Gaya Favorit
Press, 1986), him. 10.
6
Kartini Kartono, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung: Mandar Maju,
1995), hlm. 2.

4
B. Cara Mengukur Bakat dan Potensi Anak
Pengukuran bakat dan potensi pada anak tidak bisa dilakukan jika anak
tersebut tidak mengetahui bakat dan potensinya dalam bidang apa. Terlebih
dahulu, identifikasi bakat dan potensi pada anak adalah hal yang sangat
penting dilakukan. Hal ini dikarenakan setiap anak memerlukan program
pendidikan yang sesuai, sehingga mereka dapat mengukur, mengembangkan
dan menggunakan bakat serta potensinya secara maksimal7.
Setiap anak memiliki bakat dan potensi yang unik dan berbeda-beda.
Hal tersebut merupakan faktor penting yang dapat membantunya dalam
mencapai tujuan dan keberhasilan dalam kehidupan. Munculnya bakat dan
potensi pada anak dipengaruhi oleh rangsangan yang diberikan orangtua dan
lingkungan yang mendukung. Karena itu, wajib bagi orangtua dan guru untuk
menggali sekaligus mengembangkannya. Dengan mengenali bakat dan potensi
pada anak sedini mungkin, orang tua tentunya merasa terbantu karena mereka
dapat langsung mengarahkan dan membimbing anaknya agar bisa
berkembang. Begitu pula dengan sang anak, mereka menggali bakat serta
potensi yang dimilikinya terasah lebih baik8.
Untuk itu, cara mengidentifikasi bakat dan potensi pada anak adalah
dengan melakukan tes minat dan bakat (aptitude test). Dengan mengetahui
bakat dan potensi seseorang, maka proses pendidikan dapat diarahkan pada
bidang-bidang yang sesuai, sehingga akan lebih mudah mencapai hasil yang
diharapkan. Tujuan adanya tes bakat dan potensi adalah untuk mengukur
bakat atau kemampuan yang mungkin telah dikembangkan atau masih
terpendam dan tidak dipergunakan, membantu anak untuk mengerti sesuatu
yang mungkin dapat atau tidak dapat berhasil dikerjakannya, untuk
menampilkan profil psikologis yang akan menggali potensi kecerdasan umum,
kemampuan khusus individu, minat, bakat, serta kepribadian9.
Selain identifikasi bakat dan potensi pada anak melalui tes bakat dan
potensi, melalui observasi terhadap minat juga dapat dilakukan, yaitu

7
Indah Ayu Anggraini, dkk. 2020. “Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini di
SD Adiwiyata”. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan. Vol 2. No 1. Hlm 164.
8
Ibid. Hlm 167.
9
Bunda Lucy. 2016. Panduan Praktis Tes Minat dan Bakat Anak. Jakarta: Penebar Plus
(Penebar Swadaya Grup). Hlm 70.

5
dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran dan didukung melalui kegiatan
ekstrakulikuler. Karena seseorang yang mempunyai bakat dalam bidang
tertentu, pasti mempunyai minat yang kuat dalam bidang tersebut. Selanjutnya
adalah dengan pengalaman atau latihan. Contoh pada anak yang mempunyai
bakat musik, ketika dirinya diberi kesempatan untuk belajar bermain musik
cenderung menampakkan hasil10.
Beberapa tes bakat dan potensi antara lain adalah11:
1. Tes Bakat DAT (Diffrential Aptitude Test)
Tes bakat DAT digunakan dalam konseling pendidikan dan
konseling karir bagi para remaja yang telah menyelesaikan pendidikannya
di sekolah dan dalam penyaringan tenaga kerja. Tes ini juga dirancang
untuk memenuhi keperluan para konselor dalam membantu memberikan
layanan bimbingan dan konseling dan bagi para psikolog dalam membantu
kliennya. Melalui tes ini dapat diukur berbagai aspek kemampuan anak,
yaitu kemampuan verbal (bahasa), kemampuan berhitung (matematika),
berpikir abstrak, hubungan ruang, dan kemampuan mekanis.
2. Tes Bakat GATB (General Apility Test Bateray)
Tes bakat GATB adalah untuk memenuhi kebutuhan tes yang bisa
dipergunakan untuk berbagai tujuan. Tes bakat ini meliputi kemampuan
verbal, penguasaan bilangan, penguasaan ruang, pegamatan bentuk,
pengenalan tulisan dan koordinasi gerak. Manfaat dari tes bakat ini adalah
untuk membantu koselor (guru pembimbing) dalam memberikan bantuan
terhadap anak, seperti; mengetahui kekuatan dan kelemahan bakat-
bakatnya, menentukan potensi bakat dalam pendidikan dan pelatihan
tertentu.
Setelah mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki oleh anak, kita
dapat mengukur sejauh mana tingkat perkembangan bakat dan potensi yang
dimilikinya. Dengan menggunakan Tes Intelegensi yang dikembangkan oleh
ahli ilmuwan jiwa asal Perancis, Alfred Binet. Kemudian disempurnakan oleh

10
Agung Rimba Kurniawan,dkk. 2016. Peran Guru dalam Mengembangkan Bakat Siswa di
Sekolah Dasar Negeri 34/I Teratai. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol 12. No 2. Hlm
172
11
Komala. 2017. “Stimulasi Melejitkan Potensi, Minat dan Bakat pada Anak Usia Dini”.
Tunas Siliwangi. Vol 3. No 2. Hlm 194.

6
Theodore Simon, sehingga tes intelegensi pada saat itu dikenal dengan istilah
tes Binet Simon. Perkembangan intelegensi menurut piaget dalam buku
psikologi remaja, mengikuti tahapan sebagai berikut12:
1. Masa sensori motorik ( 0-2,5 tahun)
Tahap pertama bagi perkembangan intelegensi seorang anak di mulai
sejak ia berusia 0-2,5 tahun. Masa ini merupakan tahapan untuk mengenal
lingkungan sehingga atas rangsangan yang ia terima dalam bentuk refleks.
2. Masa pra-operasional ( 2-7 tahun)
Pada tahap ke dua dari perkembangan intelegensi anak yang
berlangsung sejak anak menginjak usia 2-7 tahun, anak mulai mampu
menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep, sehingga ia cenderung
mempraktekkan apa yang pernah dilihatnya.
3. Masa konkrit operasional ( 7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak -anak dapat melakukan berbagai macam tugas.
Kemampuan ini diperoleh oleh anak sejak berusia 7-11 tahun. Anak mulai
mengembangkan kemampuan berpikir mengenali sesuatu, mengingkari
sesuatu, dan mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
4. Masa operasional ( >11 tahun)
Ketika anak sudah menginjak usia di atas 11 tahun hingga menjadi
dewasa, anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak dan hipotesis.
Anak sudah dapat memperkirakan apa yang mungkin terjadi serta dapat
menarik suatu kesimpulan.
Selanjutnya, hasil tes intelegensi dapat dinyatakan dalam bentuk angka
yang menggambarkan hasil perbandingan antara kecerdasan dengan umur
kalender. Rumus untuk pengukuran intelegensi ini dikemukakan oleh Williem
Stern, seorang psikolog asal Jerman yang dikenal dengan istilah Intelligence
Quotient dan sering disingkat dengan IQ. Rumus intelegensi tersebut adalah
IQ= MA/CA X 100
Keterangan:
IQ : Intelligence Quotient (perbandingan kecerdasan).
MA : Mental Age (umur kemampuan mental/kecerdasan).

12
Sunyabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

7
CA : Choronological Age (umur kalender).
C. Cara Mengembangkan Bakat dan Potensi Anak
Pembelajaran Orang tua dan guru sangat dianjurkan untuk memahami
tentang anak untuk mengetahui bakat dan minatnya, seperti memahami
karakternya, cara belajarnya, kegemarannya dan motivasi belajar mereka.
Dengan cara tersebut, baik orang tua maupun guru dapat mengenali potensi
anak. Potensi adalah sesuatu untuk melihat atau menentukan berbagai hal
seperti untuk melihat intelegensi (IQ), bakat, prestasi, dan sebagainya13.
Cara mengembangkan potensi yang dimiliki anak yaitu dengan
mengetahui minat dan bakatnya. Bakat merupakan suatu kemampuan untuk
dikembangkan melalui proses belajar sehingga menjadi kecakapan yang
nyata14. Minat adalah suatu kecenderungan untuk memperhatikan terhadap
suatu kegiatan. Menurut Slameto, minat dapat diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukkan suatu hal dan dapat diaplikasikan terhadap
suatu kegiatan. Sehingga minat seseorang dapat diketahui melalui aktivitas
yang siswa kerjakan dan disenangi selama proses pembelajaran.
Ada beberapa jenis minat berdasarkan penyebabnya menurut
Mohammad Surya, di antaranya yaitu15:
1. Minat volunteer
Merupakan minat yang muncul dari siswa tanpa ada campur tangan luar.
2. Minat involunteer
Merupakan minat yang tumbuh dari dalam diri anak dan terdapat pengaruh
dari kedua orang tuanya.
3. Minat non volunteer
Merupakan minat yang muncul dari diri siswa karena adanya paksaan.
Minat seorang siswa dapat dilihat ketika mereka mengekspresikannya
melalui kegiatan yang dijalaninya sesuai dengan minatnya. Cara yang dapat
ditempuh untuk mengembangkan minat dan bakat anak yaitu:

13
Saparinah. 1986. Inteligensi, Bakat, dan Test IQ. Jakarta: Gaya Favorit Press.
14
Kartini Kartono. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar
Maju.
15
Ulin Nihayah. 2015. Mengembangkan Potensi Anak: Antara Mengembangkan Bakat dan
Eksploitasi. Jurnal Sawwa. Vol 10. No 2.

8
1. Fasilitas yang memadai dari orang tua di rumah, maupun dari pihak
sekolah saat proses kegiatan belajar mengajar.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung minat dan bakat anak, sehingga
minat dan bakatnya dapat terasah dengan baik.
3. Menjadi pendengar yang baik ketika anak sedang bercerita dan menjawab
dengan sebaik mungkin pertanyaan yang mungkin diajukan oleh anak.
Bisa jadi dengan mendengar dan menjawab pertanyaan anak, guru atau
orang tua dapat membantu perkembangan bakat, minat dan potensinya
4. Mengajak peserta didik untuk melakukan kunjungan wisata yang memiliki
nilai ajar tertentu. Dari situ, kemungkinan mereka bertemu orang yang
memiliki keahlian tertentu semakin besar, sehingga menumbuhkan
motivasi untuk minat, bakat dan potensinya
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri dan melakukan
kegiatan yang mereka inginkan. Selagi tidak membahayakan, maka
biarkan anak melakukannya sendiri. Dengan begitu, potensi anak dapat
berkembang dengan baik melalui hal baru yang ia temukan ketika belajar
mandiri.
6. Memperhatikan kecerdasan anak dan memberinya stimulus untuk
berkreasi16.

16
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/edukasi/read/2018/09/04/19270871/ini-
dia-5-tahap-mengenali-dan-mengembangkan-minat-bakat-anak, diakses 06 April 2021.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Bakat dan potensi dalam diri anak memberi keuntungan yang luar biasa
bagi diri mereka. Dengan mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki dan
mengembangkannya maka akan memberi pengaruh dalam dirinya, orang lain,
lingkungan bahkan bagi Negara. Bakat dan potensi dapat digunakan sebagai
hiburan sebagai penunjang prestasi dan kehidupan di masa depan. Untuk
mengetahui dan mengembangkan bakat dan potensi pada anak hal yang perlu
diperhatikan yaitu perhatian, motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan,
penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama, dan teladan yang baik. Selain itu,
diperlukan kesadaran diri sendiri, bantuan orang lain, dukungan dari orang-
orang di sekitar dan kemauan untuk terus belajar dan mencoba.
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Bisa disebut juga
sebagai achievement, capacity dan aptitude. Sedangkan Potensi adalah
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan,
kesanggupan dan daya. Menurut kamus bahasa Indonesia, potensi adalah
kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih berkembang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bakat dan Potensi Anak
dikelompokkan menjadi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Sedangkan Faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang.
Cara Mengukur Bakat dan Potensi Anak Pengukuran bakat dan potensi
pada anak tidak bisa dilakukan jika masing-masing anak tesebut tidak
mengetahui bakatnya dalam bidang apa, untuk itu ada beberapa cara
mengidentifikasi bakat anatara lain:Dengantesbakat (aptitude test), Dengan
observasi terhadap minat, Dengan pengalaman atau latihan. Sedangkan
mengenal bakat anak dalam bidang akademis dapat diketahui dengan melihat
nilai rapor.

10
Cara pengembangan pola asuh anak yang berbakat, antara lain:
Mengenali bakat anak, Menciptakan suasana kreatif dan motivatif, Anak perlu
perlakuan khusus.
B. Saran
Setelah mengetahui terkait dengan “Bakat dan Potensi Pada Anak”.
Penulis memberikan saran kepada penulis selanjutnya, untuk menjadikan
makalah ini sebagai referensi dan tambahan pengetahuan. Selain itu, sebaiknya
setiap sekolah dan setiap guru lebih memperhatikan bakat dan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik dan memberikan pendidikan, kegiatan, media sarana
dan prasarana yang mendukung dalam pengembangan bakat dan potensi
mereka.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali Bin Muhammad Asrori, Muhammad. 2014. Psikologi Remaja: Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Anggraini Indah Ayu, dkk. 2020. “Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak
Usia Dini di SD Adiwiyata”. Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu
Pendidikan. Vol 2. No 1.
Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung:
Mandar Maju.
Komala. 2017. “Stimulasi Melejitkan Potensi, Minat dan Bakat pada Anak Usia
Dini”. Tunas Siliwangi. Vol 3. No 2.
Kurniawan Agung Rimba, dkk. 2016. Peran Guru dalam Mengembangkan Bakat
Siswa di Sekolah Dasar Negeri 34/I Teratai. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Vol 12. No 2.
Lucy Bunda. 2016. Panduan Praktis Tes Minat dan Bakat Anak. Jakarta: Penebar
Plus (Penebar Swadaya Grup).
Nihayah Ulin. 2015. Mengembangkan Potensi Anak: Antara Mengembangkan
Bakat dan Eksploitasi. Jurnal Sawwa. Vol 10. No 2.
Sadli, Saparinah. 1986. Inteligensi, Bakat, dan Test IQ, Cetakan I. Jakarta: Gaya
Favorit Press.
Saparinah. 1986. Inteligensi, Bakat, dan Test IQ. Jakarta: Gaya Favorit Press.
Silahuddin. 2017. Pengembangan Bakat Minat Anak. Jurnal Mudarrisuna
Volume 7, Nomor 1.
Sobur, Alex. 2005. Psikologi Umum Dalam Lintas Sejarah. Bandung, Pustaka
Setia.
Sunyabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/edukasi/read/2018/09/04/19270
871/ini-dia-5-tahap-mengenali-dan-mengembangkan-minat-bakat-anak,
diakses 06 April 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai