Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Madrasah Ibtidaiyah
Dosen Pengampu : Nuryanto, S. Ag., M.Pd. I.

Kelompok 1
Disusun oleh :
1. Abdul Hanif (1801051001)
2. Ajeng Nurul Ichwana (1801051004)
3. Ausilia rahmatika (1801050006)
4. Della Amalia Berliana (1801050013)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN 1441 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang
berjudul tentang “Pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI’’.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI. Dalam upaya penulisan makalah ini tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesailkan dengan baik. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari berbagai pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pembaca dan khususnya bagi penulis.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Metro, 13 Februari 2020

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ........................................... 3


B. Komponen- Komponen Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ...................... 6
C. Ruang lingkup Pembelajaran Al-Qur’an Hadits..................................... 9
D. Fungsi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits.................................................. 9
E. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ................................................. 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 11

A. Kesimpulan ............................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman terutama dalam bidang
tekhnologi, banyak peserta didik yang lupa akan Al-Qur’an dan Hadits. Berbagai
upaya pendidik untuk memperkenalkan Al-Qur’an dan Hadits sejak dini menjadi
hal yang sangat penting. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits diarahkan untuk
menumbuh-kembangakan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan
Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan
benar.
Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits di madrasah ibtidaiyah, lebih
menekankan kepada proses kegiatan belajar yang berorientasi pada kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim terhadap kedua sumber ajaran
tersebut, di ataranya yaitu kemampuan dalam membaca, menulis, menghafal,
mengartikan, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits. Untuk
memenuhi target pembelajaran bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah tersebut, seorang
guru dalam menyampaikan materinya. Selain itu, seorang guru yang baik juga
dituntut untuk mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajarannya
dengan baik demi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
2. Sebutkan Komponen- komponen Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Apa Saja Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
4. Sebutkan Fungsi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
5. Jelaskan Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan komponen-komponen Pembelajaran Al-
Qur’an Hadits

1
3. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits.
4. Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Al Qur’an Hadits


1. Pengertian pembelajaran
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu,
belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih
dominan pada siswa, sementara mengajar secara intruksional dilakukan oleh
guru. Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan
mengajar.1
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.2
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar tertentu. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan siksap dan kepercayaan pada peserta didik.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik
dalam kegiatan pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas
pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari
guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya

1
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013),
Hlm. 18-19.
2
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2014), cet. ke.14,
April, hlm. 57

3
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena
adanya usaha
2. Pengertian Al Qur’an dan Hadits
a. Al Qur’an
Kata Al-Qur’an menurut bahasa mempunyai arti yang
bermacammacam, salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus
di baca, dipelajari.3
Al-Qur‟an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril,
untuk diteruskan penyampaiannya kepada seluruh umat manusia di
muka bumi ini sampai akhir zaman. Oleh karena itu Al-Qur‟an adalah
petunjuk paling lengkap bagi umat manusia.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, Al-Qur’an ialah
wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril dengan bahasa Arab, sebagai mukjizat
Nabi Muhammad yang diturunkan secara mutawatir untuk dijadikan
petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap umat Islam yang ada di muka
bumi.

b. Hadits
Secara etimologi (bahasa), Hadits mempunyai arti yang baru, yang
dekat, dan warta atau berita. Sedangkan menurut terminologi (istilah),
Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan taqrir (ketetapan) yang
dilakukan oleh nabi Muhammad SAW.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hadits
adalah segala sesuatu yang bersumber dari nabi Muhammad saw. Baik
ucapan, perbuatan, dan ketetapan yang berhubungan dengan hukum atau
ketentuan-ketentuan Allah yang di syariatkan kepada manusia.

3
Aminudin, et. all., Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), hal. 45.

4
3. Pengertian pembelajaran Al Qur’an Hadis
Pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah adalah salah
satu bagian dari mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits dengan benar. Selain itu juga
mencangkup hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut
dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.4
Pembelajaran Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk
mempersiapka sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan
mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dan Hadits melalui kegiatan
pendidikan.
Hal ini sejalan dengan misi pendidikan dasar adalah untuk, sebagai
berikut :
a. Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, yang
menyangkut: rasa ingin tahu, percaya diri, keterampilan berkomunikasi
dan kesadaran diri.
b. Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung dan bernalar,
keterampilan hidup, dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
c. Fondasi bagi pendidikan berikutnya.
Secara substansial mata pelajaran Qur'an Hadits memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab
sucinya, mempelajari, dan mempraktikkan ajaran serta nilai-nilai yang
terkandung dalam al-Qur’an dan Hadits. Al-Qur'an Hadits sebagai sumber
utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup
dalam kehidupan sehari-hari.

4
Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, Hlm. 19.

5
B. Komponen-komponen Pembelajaran Al Qur’an Hadits
Dalam pembelajaran terlebih dahulu guru harus mengetahui Komponen-
komponen apa saja yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Komponen
komponen pembelajaran ini merupakan pengambilan keputusan yang harus
dimiliki guru sebelum dan sesudah pembelajaran.
Pada dasarnya komponen-komponen pembelajaran Al-Qur’an Hadits
memiliki kesamaan antara komponen-komponen pembelajaran mata pelajaran
lainnya.
Berikut ini adalah komponen-komponen pembelajaran Al-Qur’an Hadits,
sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang
harus dikuasai oleh siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
Tujuan pembelajaran tercantum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP merupakan komponen penting dalam kurikulum
yang pengembangnya harus dilakukan secara professional.
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara lengkap agar tidak
menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam. Suatu tujuan pembelajaran
juga harus memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Spesifik, artinya tidak mengandung penafsiran (tidak menimbulkan
penafsiran yang bermacam-macam).
b. Operasional, artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur
untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.
2. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran atau materi pelajaran adalah bahan yang
digunakan untuk belajar dan yang dapat membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. (W.S Winkel, 1996:295).

6
Agar dalam penyampaian materi tidak meluas dan tidak melebar perlu
diperhatikan kriteria untuk menyeleksi materi yang akan diajarkan. Kriteria-
kriteria tersebut adalah seperti dibawah ini :
a. Materi pelajaran harus relevan terhadap tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
b. Materi pelajaran harus sesuai dalam tarap kesulitanya dengan
kemampuan siswa untuk menerima dan mengolah bahan pelajaran
tersebut.
c. Materi pelajaran dapat menunjang motivasi siswa, antara lain karena
relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
d. Materi pelajaran membantu untuk melibatkan diri secara aktif, baik
dengan berfikir sendiri ataupun dengan melakukan berbagai kegiatan.
e. Materi pelajaran sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.
f. Materi pelajaran sesuai dengan media pengeajaran yang tersedia.
3. Metode pembelajaran
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode
yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik.
Metode berasal dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang berarti
cara atau jalan. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode merupakan
perencanaan secara menyeluruh untuk materi pembelajaran bahasa secara
teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan
pada suatu pendekatan tertentu.
Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran
dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap yang
dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran,
proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.
4. Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dan
guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas

7
maupun di luar kelas. Dalam arti media yang digunakan untuk pembelajaran
tidak terlalu identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran
konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran guru dan lebih
mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan peralatan yang membawa pesanpesan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jenis-jenis media pembelajaran sangat
beragam dan mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masingmaka
diharapkan guru dapat memilih media pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Selain dalam memilih media pembelajaran, guru juga harus dapat
memperlihatkan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang
tidak digunakan secara maksimal juga akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.
5. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran.
Istilah evaluasi (evaluation) menujuk pada suatu proses untuk menentukan
nilai dari suatu kegiatan tertentu.Evaluasi berarti penentuan sampai seberapa
jauh sesuatu berharga, bermutu, atau bernilai.
Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan terhadap
proses belajarmengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau
proses belajar itu, sampai beberapa jauh keduanya dapat dinilai baik.
Evaluasi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dalam
proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi pembelajaran
keberhasilan pembelajaran dapat diketahui hasilnya. Oleh karena itu evaluasi
pembelajaran harus disusun dengan tepat, agar dapat menilai kemampuan
siswa dengan tepat.

8
C. Ruang lingkup Pembelajaran Al Qur’an Hadits
Ruang lingkup pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi :
1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al Qur’an yang benar sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid.
2. Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana
tentang arti dan makna kandungannya, serta pengamalannya melalui
keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai
hadits-hadits yang berkaitan dengan, keutamaan membaca Al-Qur’an,
kebersihan, niat, menghormati orangtua, persaudaraan, silahturahmi, takwa,
keutamaan member, menyayangi anak yatim, sholat berjamaah, ciri-ciri
orang munafik, dan amal sholeh.5
Setelah siswa mengikuti pembelajaran Al-Qur’an Hadis diharapkan peserta
didik memiliki kemampuan dasar antara lain: kemampuan membaca sesuai
makhraj dan kaidah ilmu tajwid, kemampuan menulis yang baik dan benar,
kemampuan menghafal dan memahami kandungan Al-Qur’an maupun Hadis
serta kemampuan menerjemah atau memahami dan mengamalkan isi kandungan
Al-Qur’an maupun Hadis melalui pembiasaan dan keteladanan dalam kehidupan
sehari-hari.

D. Fungsi Pembelajaran Al Qur’an Hadits


Adapun fungsi dari pembelajaran al-Qur‟an hadits dalam bukunya Dr.
Zakiah Dradjat dijelaskan ada tiga fungsi yaitu:
1. Membimbing siswa ke arah pengenalan, pengetahuan, pemahaman dan
kesadaran untuk mengamalkan kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan al-
hadits.
2. Menunjang bidang-bidang studi lain dalam kelompok pengajaran agama
Islam, khususnya bidang studi aqidah akhlak dan syari‟ah.

5
Peraturan Menteri Agama Replubik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 23.

9
3. Merupakan mata rantai dalam pembinaan kepribadian siswa ke arah pribadi
utama menurut norma-norma agama (Zakiah Dradjat, 2011 : 174).

E. Tujuan Pembelajaran Al Qur’an Hadits


Tujuan pendidikan merupakan faktor yang sangat penting, karena
merupakan arah yang hendak dituju oleh pendidikan itu. Demikian pula halnya
dengan Pendidikan Agama Islam, yang merupakan proses kegiatan yang akan
dicapai dengan usaha pendidikan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.6 Tujuan
pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir pembelajaran,
dan kemampuan yang harus dimiliki siswa.7
Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk,
sebagai berikut:
1. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadits.
2. Mendorong, membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada
isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Sesuai firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 9, sebagai berikut:
        
 
     
Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan)
yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min

6
B. Uno, Hamzah, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 35
7
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada Pers,
2007), hlm. 133

10
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
(Q.S Al-Israa’/17:9)
3. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
kandungan-kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta
didik sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
4. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
yang setingkat lebih tinggi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah proses belajar mengajar mengenai
bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al-Qur’an Hadits serta
mengeluarkan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah
melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada di dalam kedua pusaka
tersebut.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah
supaya murid mampu membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-
Qur’an dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca. menulis,
membiasakan dan menggemari Al-Qur’an dan Hadits serta menanamkan
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan
Hadits untuk mendorong, membina, dan membimbing akhlak dan perilaku
peserta didik agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadits.

B. Saran
Demikian penulisan makalah yang kami susun. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangatlah kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia
Indonesia. 2005.

B. Uno, Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

12
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2014.

Peraturan Menteri Agama Replublik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab
di Madrasah.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:


Kencana. 2013.

Yamin, Martinis. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung


Persada Pers. 2007.

13

Anda mungkin juga menyukai