Anda di halaman 1dari 17

SARANA, PRASARANA, FASILITAS, dan

LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

Disusun oleh:
1. M Rifki Al Ikrawan 10120200037
2. Irwan Rustam 10120200071
3. Saad Bin Abi Wakas -

Fakultas Agama Islam


Universitas Muslim Indonesia
2020

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah “ sarana, prasarana,
fasilitas, dan lingkungan pendidikann islam”. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik. Sehingga makalah
ini dapat terselesaikan

Makassar, 25 September 2022

penulis

2
Daftar Isi
Judul..........................................................................................................1
Kata Pengantar..........................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN........................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
BAB II: PEMBAHASAN.........................................................................6
A. Pengertian Sarana, Prasarana, dan fasilitas.......................................6
B. Pengertian lingkungan Pendidikan islam..........................................9
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................15
DAFTAR ISI...........................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah/madrasah merupakan Pendidikan yang berlangsung secara
formal artinya terikat oleh peraturan-peraturan tertentu yang harus
diketahui dan dilaksanakan. Disekolah, murid atau anak tidak lagi
diajaran oleh orang tua, akan tetapi gurulah sebagai pengganti orang tua.
Sekolah/madrasah merupakan Lembaga pendidian kedua yang bertugas
membantu keluarga dalam membimbing dan mengaragkan
perkembangan serta pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki siswa
atau anak, agar mampu memjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai
manusia, masyarakat ataupun individual.

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam


menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia mengamalkan ajaran agama
Islam dari sumber utamanya kitab Al-Qur’an dan Al-Hadist, melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran Latihan, serta penggunaan pengalaman.

4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kami mengemukakan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian sarana, prasanaran, dan fasilitas Pendidikan islam?
2. Apa fungsi lingkungan Pendidikan Islam?
3. Apa pengaruh sarana, prasarana, fasilitas dan lingkungan Pendidikan
Islam?

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana, Prasarana dan Fasilitas Pendidikan Islam


Hafidz(1989) memberikan pengertian sarana Pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses Pendidikan, khususnya proses belajar mengajar,
seperti ruang kelas, meja-kursi, serta alat-alat dan mendia pengajaran
lainnya. Peralatan dan perlengkapan yang telas disebutkan dalam
penjelasan yang dimaksud oleh hafidz adalah alat yang digunakan dalam
proses belajar mengajar baik seorang pendidik ataupun seorang anak
didik, misalnya dalam menggunakan buku dan alat tulis lainnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana Pendidikan adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
Pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan
menuju sekolah, tetapi tidak dimanfaatkan secara langsung untuk proses
belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,
halaman sekolah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut
merupakan sarana Pendidikan.
Jadi, fasilitas Pendidikan adalah segala sesuatu yang bersifat fisik
maupun material, yang dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang
dapat memudahkan tersenggaranya dalam Pendidikan Islam. Sarana yang

6
diperlukan dalam pembelajaran dibedakan menurut fungsi, jenis dan sifat
barang.

Proses belajar-mengajar akan berjalan dengan baik kalua metode


yang digunakan betul-betul tepat, karena antara Pendidikan dengan
metode saling berkaitan. Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan adalah
usaha atau Tindakan untuk membentuk manusisa. Pendidikan agama
sebagai salah satu aspek dasar daripada Pendidikan nasional.

Berbicara tentang sarana dalam Pendidikan adalah salah satu


metode. Metode sebagai salah satu sarana penting dalam proses
Pendidikan agama juga harus dikaji dan dkembangkan. Sejalan dengan
tuntutan perkembangan jiwa anak didik atau remaja agar mampu
membawa dirinya dalam arena kompetisi kehidupan modern. Yaitu
kehiduan yang penuh tantangan dan pertentangan nilai-nilai social dan
nilai sosial religious atau nilai relavitisme kulturan yang berubah-ubah.

Sarana-sarana lainnya bersifat fisik seperti fasilitas peribadatan dan


buku-buku bacaanyang bernilai moral religius dan memotivasi perilaku
asusila atau sopan santun sosial dan nasional.

Sarana prasarana Pendidikan perlu dimanajemen dengan baik agar


dapat memberikan konstribusi yang optimal pada jalannya proses
Pendidikan di sekolah. Mulyasa(2002) mengatakan bahwa manajemen
sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah

7
yang bersih, rapi, indah sehingga kondisi menyenangkan baik bagi guru
maupun murid untuk berada di sekolah.

Pengertian system bisa diberikan terhadap suatu oerangkat atau


mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian yang satu dan lainnya saling
berhubung dan saling memperkuat. Sarana dalaah sebuah alat atau media
yang digunakan dalam system belajar atau mekanisme belajar Pendidikan
Islam. Sarana juga menjadi salat satu sumber dalam melakukan
pembelajaran.

Sarana yang tidak kalah pentingnya adalah organisasi yang


berguna sebagai wadah kerja sama antara sekolah dan rumah dimana
pelaksanaan Pendidikan agama mempunyai arti sangat penting untuk
penghayatan dan pengalaman yang berkesinambungan akan nilai-nilai
Pendidikan di kedua Lembaga.

AECT mendefisinisikan sumber belajar adalah berbagai atau


semua sumber baik berupadata, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah mauoun secara
terkombinasi, sehingga memperngaruhhi dan mempermudah siswa dalam
mencapai tujuan belajarnya.

B. Pengertian Lingkungan Pendidikan Islam

8
Dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim dan geografis,
tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, Pendidikan, dan alam. Dengan
kata lain lingkungan adalah sesuatu yang tampak dan terdapat dalam
alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah sesuatu yang ada,
baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak
atau tidak bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai
hubungan dengan seseorang. Sejauh manakah seseorang berhubungan
dengan lingkunganya, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya
pengaruh Pendidikan kepadanya. Tetapi keadaan-keadaan itu tidak
selamanya bernilai Pendidikan, artinya mempunyai nilai positif
perkembangan seseorang, karena bisa saja merusak perkembangannya.

Lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselanggaranya


suatu Pendidikan sangat dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap
percapaian tujuan Pendidikan yang diinginkan. Demikian pula dalam
system Pendidikan islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa
sesuai dengan karakteristik Pendidikan Islam itu sendiri.

Seperti diketahui, setiap bayi manusia dilahirkan dalam lingkungan


tertentu, yang merupakan lingkungan Pendidikan terpenting sampai anak
mulai masuk taman kanak-kanak ataupun sekolah. Sebelum anak
menginjak Langkah dunia ke dunia sekolah ia terlebih dahulu melewati
kesehariannya di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, tidak lain

9
halnya sesudah ia masuk sekolah maka seperti dapat dipahami
bahwasanya lingkungan dalam Pendidikan itu sangat pentinda dan selalu
diperhatikan.

Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari


keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering
disebut tripusat Pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara
bervariasi. Muhammad Joko Susilo(2006) dalam kutipannya dalam buku
menjelaskan tentang lingkungan Pendidikan yaitu dimensi lingkungan
dapat dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan sosial.
Lingkungan fisik lebih cenderung dikaji dalam sisi bangunan yang
berada di sekitar sekolah, sedangkan lingkungan sosial dilihat dari
kondisi masyarakat di sekitar sekolah.

Sehingga, lingkungan Pendidikan merupakan salah satu faktor


terpenting dalam perkembangan dan pertumbuhan dalam Pendidikan,
dari bentuk sekitar bangunan pendukung misalnya Gedung sekolah,
perpustakaan, dan Gedung lainnya yang dapat digunakan untuk sarana
prasanara Pendidikan.

1. Fungsi Lingungan Pendidikan


Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat
dikembangkan melalui pengalaman, pengalaman itu terjadi karena
interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun

10
lingkungan sosial secara efesien dan efektif. Seperti diketahui lingkungan
pendidikan pertama dan utama adalah keluarga. Berdasarkan berpedaan
ciri-ciri penyelenggaraan pendiidkan pada ketiga lingkungan pendidikan
itu, maka ketiganya dibedakan sebagai pendidikan informal, pendidikan
formal, dan pendidikan nonformal.

Secara umum fungsi lingkungan Pendidikan adalah membantu


peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitar.
Utamanya berbagai sumber daya Pendidikan yang bersedia, agar dapat
dicapai tujuan Pendidikan yang optimal.

2. Berbagai lingkungan yang mempengaruhi

Semangat atau dorongan kerja keras disamping ditimbulkan


dalam diri pribadi manusia sendiri, misalnya nafsu egocentris, polemos
religius, dan mungkin juga nafsu eros, juga banyak faktor lingkungan
kerja yang mengandung dorongan-dorongan, baik yang positif dan
negatif terhada semangat berproduksi.  Kualitas manusia, baik aspek
kepribadian maupun penguasaan ilmu-ilmu pengetahuan, serta 
kemahiran dalam spesialisasi tertentu, merupakan hasil kerja ketiga
lingkungan pendidikan.

Kemajuan masyarakat, perkembangan Iptek yang semakin cepat,


serta makin menguatnya era globalisasi akan mempengaruhi peran dan
fungsi ketiga lingkungan pendidikan. Manusia mengalami perubahan
dalam menghadapi era globalisasi, dimana pada era teknologi maka akan
menambah peran yang dilakukan oleh keluarga. Perkembangan teknologi
yang mendorong manusia untuk mencukupi segala keinginan dan
kebutuhannya.

11
3. tripusat Pendidikan

Lingkungan pendidikan yang mula-mula terpenting adalah


keluarga. Pada masyarakat yang masih sederhana dengan struktur sosial
yang belum kompleks, cakrawala anak sebagian besar masih terbatas
pada keluarga. Pada masyarakat tersebutr keluarga mempunyai dua
fungsi yaitu fungsi produktif dan fungsi konsumsi. Pada umumnya
kehidupan seorang anak didalam masyarakat tradisonal tidak jauh beda
dengan kehidupan orang tuanya, di dalam masyarakat cenderung melihat
sosok dan latar belakang orang tuanya dan lingkungan keluarga. Hal ini
dapat menjadi dampak dan momok yang membingungkan dan membatasi
anak dalam bersosial.

Tetapi di dalam masyarakat modern di mana industrialisasi


semakin berkembang dan memerlukan spesialisasi. Maka pendidikan
yang semula menjadi tanggung jawab keluarga itu kini sebagian besar
diambil alih oleh sekolah dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Dalam
keluarga pada masyarakat yang belum maju, orang tua merupakan
sumber pegetahuan dan keterampilan yang diwariskan atau diajarkan
kepada  anak-anaknya. Dalam keluarga  ini orang tua memegang otoritas
sepenuhnya. Sedangkan dalam keluarga modern orang tua harus
membagi otoritas dengan orang lain, terutama guru dan pemuka
masyarakat, bahkan dengan anak mereka sendiri yang memperoleh
pengetahuan baru dari luar keluarga.

Lain halnya dengan negara yang ada dalam negara barat,


negara dengan materiil dan teknologi yang besar, sangat diperlukan
penasehat untuk dapat menjadi pendiidkan dalam menhadapi era yang
semakin maju, dan minim akan akhlak dan kebajikan. Dalam peraturan
dasar perguruan tinggi Nasional Taman Siswa (putusan Kongres X
tanggal 5-10 Desember 1966) pasal 15 ditetapkan bahwa :

12
a.   Untuk mencapai tujuan pendidikan nya, Taman Siswa
melaksanakan kerja sama yang harmonis antara ketiga pisat
pendidikan yaitu:

1)   Lingkungan keluarga;
2)   Lingkungan perguruan;
3)   Lingkungan masyarakat / pemuda.

b.   Sistem pendidikan tersebut dinamakan sistem “tripusat”


(suparlan,1984:110). Bagi taman Siswa, di samping siswa yang
tetap tinggal di lingkungan keluarga, sebgaian siswa tinggal di
asrama (Wisma Priya dan Wisma Rini) yang dikelola secara
kekeluargaan dengan menerapkan sistem Among. Sedangkan pada
lingkungan masyarakat,taman siswa, menerapkan dengan
penekanan pemupukan semangat kebangsaan. (Suparlan,1984:
119-120).

1) Keluarga

Komponen utama dalam keluarga adalah orang tua. Mereka


adalah orang yang paling berpeluang mempengaruhi peserta didik.
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah
kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat
berbentuk keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu, dan anak), ataupun
keluarga yang diperluas (di samping itu ada orang lain: kakek, nenek,
adik/ipar, pembantu, dan lain-lain).

Perkembangan kebutuhan dan aspirasi individu maupun


masyarakat, menyebabkan peran keluarga terhadap pendidikan anak-
anaknya juga mengalami perubahan kegiatan. Dengan meningkatnya
kebutuhan dan aspirasi anak, maka keluarga pada umumnya tidak
mampu memenuhinya. Maka dari itu tindakan yang dilakukan oleh orang
tua untuk memenuhi tujuan pendiidikan maka diambil suatu langkah
mengikuti suatu kegiatan di luar sekolah sepetri kursus, belajar kelompok
atau pun home teaching.

13
2) Sekolah/Madrasah

Di antara tiga pusat pendidikan adalah sekolah/madrasah.


Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses
pembangunan masyarakatnya. Dari sisi lain, sekolah juga menerima
banyak kritik atas berbagai kelemahan dan kekurangannya, yang
mencapai puncaknya dengan gagasan Ivan Illich untuk membebaskan
masyarakat dari wajib sekolah dengan buku yang terkenal bebas dari
sekolah (deschooling society, 1972/1982).

Sekolah sebagai pusat pendidikan adalah sekolah yang


mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara optimal
ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dengan demikian sekolah seharusnya
dapat secara seimbang dalam menghadapi perkembangan dan
kebudayaan, aspek perbudayaan, aspek pengetahuan dan pemikiran
peserta didik.

3) Masyarakat

Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi
yaitu:

a)   Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan


(jalur sekolah dan jalur sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur
luar sekolah).
b)   Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan / kelompok sosial di
masyarakat, baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran
dan fungsi edukatif.
c)   Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang
dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility).

14
Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung
pada taraf perkembangan dari masyarakat itu berserta sumber-sumber
belajar yang tersedia di dalamnya. Perkembangan masyarakat sangat 
bervariasi, sehingga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses Pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar, seperti ruang kelas, meja-kursi, serta alat-alat
dan mendia pengajaran lainnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana Pendidikan adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
Pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan
menuju sekolah, tetapi tidak dimanfaatkan secara langsung untuk proses
belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,
halaman sekolah sebagai lapangan olahraga, komponen tersebut
merupakan sarana Pendidikan.
Jadi, fasilitas Pendidikan adalah segala sesuatu yang bersifat fisik
maupun material, yang dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang
dapat memudahkan tersenggaranya dalam Pendidikan Islam.

15
16
DAFTAR PUSTAKA
https://edukasimandiri.blogspot.com/2015/10/makalah-kapita-selekta-
sarana-prasarana_13.html?m=1
https://edukasimandiri.blogspot.com/2015/9/makalah-selekta-sarana-
prasarana_12.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai