Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM PEMBELAJARAN DALAM STANDAR PROSES PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran di SD


(GD419)

Yang diampu oleh :

Drs. H. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd (0613)

Istikhoroh Nurzaman, M.Pd (2723)

Disusun oleh kelompok 1:

Chyntia 2005732

Miftah Nur Kholifah 2009753

Shinta Ade Pratiwi 2007136

Shofiyah Tsabitah 2006815

Wipa Hilmanapilah 2007154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

KAMPUS DAERAH TASIKMALAYA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kami. Untuk dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok
mata kuliah Strategi Pembelajaran di SD yang berjudul Sistem Pembelajaran
dalam Standar Proses Pendidikan.

Tidak sedikit kesulitan yang dijumpai dalam pembuatan makalah ini,


namun berkat kerjasama kelompok dan bimbingan dari bapak Drs. H. Ahmad
Mulyadiprana, M,Pd dan ibu Istikhoroh Nurzaman, M.Pd. Akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Untuk itu kami
mengucapkan banyak-banyak terimakaih atas kerjasama kelompok dan kepada
bapak Drs. H. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd dan ibu Istikhoroh Nurzaman, M.Pd
yang sudah membimbing kami.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan bagi pembaca. Meski begitu, kami sebagai penulis sadar bahwa makalah
ini perlu perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang
membengun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati.

Ciamis, 7 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................1

BAB II ISI............................................................................................................2

2.1 Pengertian Sistem dan Kegunaan Sistem Pembelajaran.................................2

2.2 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran...................3

2.3 Komponen-komponen Dalam Sistem Pembelajaran.......................................5

2.4 Peran Seorang Guru Dalam Proses Pembelajaran..........................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................12

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................12

3.2 Saran...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Standar proses pendidikan (SPP) adalah standar nasional pendidikan
(SNP) yang berkaitan dengan pelaksaaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) berdasarkan
pada aturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab 1 pasal 1 ayat 6 (Nurhasni,
2017). Sistem-sistem tersebut merupakan salah satu program pemerintah yang
mana dengan tujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia yang dapat
dikatakan cukup tertinggal jika dibandingkan dengan kualitas pendidikan
negara lain.
Salah satu upaya yang dapat membantu meningkatkan kualitas
pendidikan di negeri ini, sebagaimana program-program pemerintah yang tadi
disebutkan, maka yang paling utama untuk mencapai kenaikan mutu
pendidikan adalah memperbaiki kualitas tenaga pendidiknya. Yang mana,
seorang guru harus mampu untuk merancang strategi belajar yang sekiranya
sesuai dan mampu dicapai oleh siswa. Dalam makalah ini, akan dijelaskan
mengenai sistem pembelajaran dal hal-hal yang terlibat didalamnya termasuk
pengertian, faktor, komponen, dan peran seorang guru ketika proses
pembelajaran berlangsung.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem dan kegunaan sistem pembelajaran?
2. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran?
3. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pembelajaran?
4. Bagaimana bentuk peran seorang guru dalam proses pembelajaran?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk memahami sistem dan kegunaansistem pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
sistem pembelajaran
3. Untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam sistem
pembelajaran
4. Untuk memahami peran seorang guru dalam proses pembelajaran?

1
BAB II

2.1 Pengertian Sistem Pembelajaran dan Kegunaan Sistem Pembelajaran


Penyusunan strandar proses pendidikan sangat diperlukan untuk
menentukan kegiatan belajar yang dilakukan oleh tenaga pengajar sebagai
suatu upaya untuk tercapainya standar kompetensi lulusan.
Secara bahasa sistem berasal dari bahasa Yunani system yang artinya
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan masuknya aliran informasi, materi
atau energi.
Berikut adalah beberapa pengertian dan definisi sistem menurut para ahli :
1. Salisbury.
A system is a group of cmponents working together as a functional unit.
Sistem adalah sekelompok bagian-bagian atau komponen yang bekerja
sama sebagai suatu kesatuan fungsi.
2. Pilecki.
Sistem adalah sekumpulan objek dan menghubungkan objek itu dengan
atributnya atu dengan kata  lain, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri
dari sejumlah bagian-bagian, atribut dari bagian dan hubungan antara
bagian dengan atribut.
Jadi pengertian sistem pembelajaran pada intinya merupakan suatu
komponen yang saling berkaitan satu sama lainya dan saling mendukung
untuk mencapai hasil kegiatan pembelajaran yang diinginkan secara optimal,
agar sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan dan direncanakan. Namun
untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya perencanaan yaitu pengambilan
keputusan bagaimana memberdayakan komponen-komponennya agar tujuan
dapat tercapai secara maksimal. Karena pada dasarnya sistem mengandung
suatu proses yang melibatkan dan juga memanfaatkan berbagai komponen dan
unsur-unsur tertentu. Oleh sebab itu, suatu sistem tidak mungkin hanya
mencangkup satu komponen saja.
Proses berpikir melalui pendekatan sistem memiliki kepastian akan
keberhasilan suatu proses. Artinya, apabila semua komponen yang

2
membentuk sistem digunakan sesuai fungsinya, maka dapat dipastikan bahwa
tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal.

2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran


1. Faktor Guru
Guru merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam
implementasi suatu strategi pembelajaran. Guru tidak hanya berperan
sebagai tenaga pendidik dan teladan saja bagi siswa yang diajarnya, akan
tetapi guru juga harus mampu mengelola suatu pembelajaran. Oleh sebab
itu, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
kualitas atau kemampuan guru. Kekreatifan guru dalam mmenggunakan
metode, model, media, penguasaan materi, kekreatifan dalam
menggunakan alat pembelajaran dan menguasai lingkungan belajar
terutama pengelolaan kelas, hal tersebut merupakan suatu proses
pembelajaran yang sangat berperan sangat penting. Karena guru berperan
sebagai demonstrator, lecturer (pengajar), pengelola kelas, mediator dan
fasilitator, serta sebagai motivator. Adapun kualitas proses pembelajaran
yang dilihat dari faktor guru yaitu :
a. Teacher formative experience, yang meliputi jenis kelamin serta
semua pengalaman yang menjadi latar belakang sosial mereka
b. Teacher training experience, yaitu meliputi pengalaman-pengalaman
yang berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan
guru
c. Teacher properties adalah segala sesuatu yang berhubungan degan
sifat yang dimiliki oleh seorang guru.
2. Faktor Siswa
Siswa merupakan organisme unik yang berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
perkembangan anak yang berbeda-beda. Disamping itu, ada faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembelajar siswa yang dilihat dari aspek latar
belakang siswanya, yaitu seperti jenis kelamin siswa, tempat kelahiran,
tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi, dan yang paling utama
adalah aspek latar belakang keluarga siswa yang mempengaruhi proses

3
pembelajaran. Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda yang
dapat dikelompokkan pada siswa dengan berkemampuan tinggi, sedang
dan juga rendah. Selain itu juga, sikap dan keterampilan siswa di kelas
juga dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
3. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan sesuatu yang mendukung terhadap kelancaran
proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat belajar,
perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah
sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran seperti halnya fasilitas yang sekolah berikan merupakan hal
yang dapat mendukung keberhasilan proses belajar siswa.
Sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan
memadai akan dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru dalam
mengajar, karena dalam proses mengajar guru yang sangat baik akan
merangsang siswa untuk belajar dan agar siswa mau untik belajar, jadi
dibutuhkan sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Kelengkapan sarana dan prasarana juga dapat memberikan berbagai
pilihan pada siswa untuk belajar, karena pada dasarnya setiap siswa
memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, dan kelengkapan sarana dan
prasarana maka akan memudahkan siswa unruk menentukan pilihan
belajarnya.
4. Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan juga
faktor iklim sosial-psikologis.
Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa
dalam satu kelas merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi
proses belajar siswa. Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karena akan sulit bagi guru
untuk memperhatikan setiap siswa karena cangkupannya yang luas,
sehingga akan kurang efektif jika suatu kelas memiliki siswa jumlah siswa
yang terlalu banyak.

4
Faktor iklim sosial-psikologis adalah keharmonisan hubungan
antara orang yang terlibat di dalam proses pembelajaran. Iklim sosial dapat
terjadi secara internal dan eksternal. Jika secara internal adalah hubungan
antara orang yang terlibat di dalam lingkungan sekolah, yaitu seperti iklim
sosial antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru,
dan guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial psikologis eksternal
adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar,
yaitu seperti hubungan sekolah degan orang tua siswa, hubungan sekolah
dengan lembaga masyarakat dan lain sebagainya.
2.3 Komponen-komponen Dalam Sistem Pembelajaran
1. Pengertian Komponen Pembelajaran
Pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu sistem, karena
pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan, yaitu
membelajarkan siswa. Sebagai suatu sistem, tentu saja kegiatan belajar
mengajar mengandung komponen. Proses pembelajaran merupakan
serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang satu
sama lain saling berinteraksi, dimana guru harus memanfaatkan
komponen tersebut dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang
ingin direncanakan.
Komponen-komponen pembelajaran adalah seluruh aspek yang
saling membutuhkan. Pembelajaran tidak akan dapat terlaksana dengan
baik tanpa adanya komponen pembelajaran, dan komponen pembelajaran
memiliki hubungan yang erat satu sama lain tanpa dapat dipisahkan.
Dengan demikian, seluruh komponen haruslah digunakan dalam proses
pembelajaran. Apabila salah satu komponen tidak digunakan, maka
pembelajaran tidak akan efektif.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang
berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Secara Nasional,
pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi yang melibatkan
komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan sumber

5
belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar, maka yang
dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu system yang
melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pandangan mengenai konsep pembelajaran terus menerus
mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perkembangan
IPTEK. Pembelajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan
mengajar dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada
siswa. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen
tersebut meliputi: kurikulum, guru, siswa, materi, metode, media dan
evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari
perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan
pengajaran atau pembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam
pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan
pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.
Pembelajaran kontestual merupakan salah satu model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar-mengajar, yaitu konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan enam
komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme
(Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri),
masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan
penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).
Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen pembelajaran adalah
kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain
yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.

2. Macam Komponen Pembelajaran

6
Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkaitan
dengan proses pembelajaran, yaitu :
a. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum ( curriculum ) berasal dari bahasa
Yunani, curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berpacu”. yaitu suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish. Secara terminologis, istilah kurikulum
mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus
ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai suatu tingkatan atau
ijazah. Pengertian kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata
pelajaran atau bidang studi dan kegiatan-kegiatan belajar siswa saja,
tetapi juga segala sesuatu yang berpengaruh terhadap pembentukan
pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Misalnya fasilitas kampus, lingkungan yang aman, suasana keakraban
dalam proses belajar mengajar, media dan sumber-sumber belajar yang
memadai.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan
yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.
Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan
dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang
kokoh dan kuat.
b. Guru
Kata Guru berasal dari bahasa Sansekerta “guru” yang juga berarti
guru, tetapi arti harfiahnya adalah “berat” yaitu seorang pengajar suatu
ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Di dalam masyarakat, dari yang paling terbelakang sampai yang
paling maju, guru memegang peranan penting. Guru merupakan satu
diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga masyarakat.
Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu

7
pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan
pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan
belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Siswa
Siswa atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang
mengikuti suatu program pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya, di bawah bimbingan seorang atau beberapa guru.
Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebagai sebutan bagi
seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana.
Meskipun demikian, siswa jangan selalu dianggap sebagai objek
belajar yang tidak tahu apa-apa. Ia memiliki latar belakang, minat, dan
kebutuhan serta kemampuan yang berbeda. Bagi siswa, sebagai
dampak pengiring (nurturent effect) berupa terapan pengetahuan dan
atau kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang
akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan
kemandirian.
d. Metode
Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk
membantu proses belajar-mengajar agar berjalan dengan baik, metode-
metode tersebut antara lain :
 Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
 Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu metode dimana guru
menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid
menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru
menjawab pertanyaan murid itu .
 Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan
ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan

8
menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat
problematis.
 Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan
suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode atau cara di mana guru dan
murid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan
untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi.
e. Materi
Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa.
Adapun karakteristik dari materi yang bagus
menurut Hutchinson dan Waters adalah:
 Adanya teks yang menarik.
 Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi
kemampuan berpikir siswa.
 Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang sudah mereka miliki.
 Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru.
Dalam kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian rupa,
sehingga cocok untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan
komponen-komponen yang lain, terutama komponen anak didik
yang merupakan sentral. Pemilihan materi harus benar-benar dapat
memberikan kecakapan dalam memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari.
f. Alat Pembelajaran (Media)
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

9
penerima pesan. Media pembelajaran adalah perangkat lunak (soft
ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat
belajar atau alat bantu belajar.
g. Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”.
Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data
seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan
kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar
siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan
belajar.

2.4 Peran seorang guru dalam proses pembelajaran


Merujuk pada fungsi kurikulum dalam proses pembelajaran yang menjadi
alat mencapai tujuan pendidikan, maka sebagai alat pendidikan, kurikulum
mempunyai komponen-komponen penunjang yang saling mendukung satu
sama lain. Yang mana salah satu komponen tersebut adalah komponen proses
belajar mengajar. Komponen ini tentunya sangatlah penting dalam suatu
proses pembelajaran. Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah
terjadinya perubahan tingkah laku anak. Komponen ini juga punya kaitan erat
dengan suasana belajar di ruangan kelas maupun diluar kelas.Berbagai upaya
pendidik untuk menumbuhkembangkan motivasi dan kreativitas dalam
belajar, baik di dalam kelas maupun individual (di luar kelas), merupakan
suatu langkah yang tepat. Gary Flewelling dan William Higginson (2003)8
menggambarkan peran guru sebagai berikut:
a. Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyedian tugas-tugas
pembelajaran yang kaya (rich learning tasks) dan terancang dengan baik
untuk meningkatkan perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan
sosial;
b. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami,
menantang, berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi,
menilai dan merayakan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan;

10
c. Menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok
bahasan;
d. Berperan sebagai seseorang yang membantu, seseorang yang
mengerahkan dan memberi penegasan, seseorang yang memberi jiwa dan
mengilhami siswa dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa
antusias, gairah dari seorang pembelajar yang berani mengambil resiko
(risk taking learning), dengan demikian guru berperan sebagai pemberi
informasi (informer), fasilitator, dan seorang artis.
Peranan guru dianggap dominan menurut Dr Rusman, Mpd
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Guru sebagai demonstrator Melalui perannya sebagai demonstrator,
guru hendaknya menguasai bahan atau materi belajaran yang akan
diajarkan dan mengembangkannya, karena hal ini akan sangat
menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
2. Guru sebagai pengelola kelas Dalam perannya sebagai pengelola kelas
(learning managers). Guru hendaknya mampu melakukan penanganan
pada kelas, karena kelas merupakan lingkungan yang perlu diorganisasi.

11
BAB III

3.1 Kesimpulan

Sistem pembelajaran pada intinya merupakan suatu komponen yang


saling berkaitan satu sama lainya dan saling mendukung untuk mencapai hasil
kegiatan pembelajaran yang diinginkan secara optimal, agar sesuai dengan
tujuan yang telah di tetapkan dan direncanakan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi syitem pemebelajaran, diantaranya yaitu; faktor guru, factor
siswa, faktor sarana dan prasarana, faktor lingkungan. Dalam suatu sistem
pembelajaran tentunya memiliki komponen pembelajaran, dimana komponen
pembelajaran adalah seluruh aspek yang saling membutuhkan. Pembelajaran
tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya komponen
pembelajaran dan komponen pembelajaran itu memiliki hubungan yang erat
satu sama lain. Komponen sistem pembelajaran diantaranya yaitu; kurikulum,
guru, siswa, metode, materi, alat pembelajaran (media), dan evaluasi. Adapun
peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai berikut; memberikan
stimulasi, berintraksi dengan siswa, menerberitahukan manfaat dalam setiap
pembelajaran, berperan sebagai multiperan.

3.2 Saran
Dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya seluruh faktor harus
dipenuhi agar suasana belajar yang diinginkan dapat terlaksana. Namun, dapat
diperhatikan juga apabila terdapat salah satu faktor yang tidak dapat dipenuhi,
maka dapat memaksimalkan faktor lain sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik. Seorang tenaga pendidik juga harus memperhatikan
setiap komponen sistem pembelajaran karena baik faktor dan komponen
saling berkesinambungan sehingga dapat memenuhi standar proses
pembelajaran yang diterapkan. Alangkah baiknya apabila setiap komponen
dipenuhi agar sistem pembelajaran yang optimal dapat terlaksana.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi. (2016). Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada. Hal. 39
Gary Flewelling and William Higginson. (2003). Teaching with Rich Learning
Tasks. Adelaide: The Australian Association of Mathematic Teacher. Page.
189.
Nurhasni. (2017). Belajar dan Mengajar Berdasarkan Standar Proses Pendidikan
“Apa Perlunya?. Jurnal BAPPEDA, 3(1), 53-59. Diakses dari Selodang
Mayang, pada 7 September 2021.
Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tantang Sistem Pendidikan Nasional, hlm. 6.
Rusman. (2016). Model-Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme
guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal. 62-64.

13

Anda mungkin juga menyukai