Oleh
Kelompok 4:
Dita Aprilia
Lilis Iryani
Rifita Sari
Ita Mulyani
Deva Angraeni
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya jualah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah “ SISTEM PEMBELAJARAN
DALAM STANDART PROSES PENDIDIKAN “ini. Sholawat dan salam tak lupa kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, kerabat, dan
pengikut beliau hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada buk dosen LITA SASMITA, M.Pd. atas bimbingan yang
diberikan dalam proses pembuatan makalah ini selaku dosen pembimbing mata kuliah
PROFESI PENDIDIKAN Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari kata Kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Kami berharap
semoga makalah “SISTEM PEMBELAJARAN DALAM STANDART PROSES
PENDIDIKAN “ ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa memberikan manfaat
bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita.
Amin ya rabbal ‘alamin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
B. Rumusann Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian dan Kegunaan Sistem....................................................................................2
B. Pengertian Standar Proses Pendidikan............................................................................3
C. Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap sistem Pembelajaran....................................3
D. Komponen-Komponen Sistem Pembelajaran.................................................................5
E. Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan.......................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusann Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa Karakteristik suatu sistem?
3. Apa-apa saja keterampialan dasar mengajar bagi seorang guru?
4. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran?
5. Apa-apa saja peran guru dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui arti dari sistem
2. Mengetahui karakteristik suatu sistem
3. Mengetahui keterampialan dasar mengajar bagi seorang guru
4. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran
5. Mengetahui peran guru dalam proses pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem yaitu:
1. Setiap sistem pasti memiliki tujuan merupakan ciri utama suatu sistem. Tujuan
merupakan arah yang harus dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Semakin jelas tujuan
maka semakin mudah menentukan pergerakan sistem.
2
3. Proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai
komponen atau unsur-unsur tertentu. Oleh sebab itu, suatu sistem tidak mungkin hanya
memiliki satu komponen saja.
Suatu sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan
komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem erat kaitannya dengan
perencanaan. Perencanaan adalah pengambilan keputusan bagaimana memberdayakan
komponen agar tujuan berhasil dengan sempurna.
Proses berfikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal akan
keberhasilan suatu proses. Artinya, apabila seluruh komponen yang membentuk sistem
bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan
akan tercapai secara optimal.
Menurut Dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses
pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu:
1. Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman
hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.
2. Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubungan dengan aktivitas dan latar belakang pendidikan guru.
3
3. Teacher properties adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang
dimiliki guru.
Selain yang di atas, pandangan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan juga dapat
pula mempengaruhi proses pembelajaran.
2. Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembamgannya. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak
yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. Faktor-
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi
aspek latar belakang siswa. Yang meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran,
tempat tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang bagaimana
siswa berasal, dan lain-lain.
Sedangkan sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar, pengetahuan,
dan sikap. Tidak dapat disangka bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda yang dapat dikelompokkan pada siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan
redah.Sikap dan penampilan siswa di dalam kelas juga merupakan aspek lain yang bisa
mempengaruhi proses pembelajaran. Ada kalanya ditemukan siswa yang sangat aktif
(hyperkinetic) dan ada pula siswa yang pendiam, tidak sedikit juga ditemukan siswa
yang memiliki motivasi yang rendah dalam belajar.
3. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara lansung terhadap
kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran,
perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu
yang secara tidak lansung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran,
misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya.
Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam proses pembelajaran.
Jadi sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi
proses pembelajaran.
Ada beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan
prasarana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan
motivasi guru mengajar. Mengajar dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu sebagai proses
penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang dapat
meransang siswa untuk belajar. Jadi dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai
sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Kedua, kelengkapan sarana
dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap
siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda. Kelengkapan sarana dan
prasarana akan memudahkan siswa menentukan pilihan dalam belajar.
4
4. Faktor Lingkungan
Ada dua faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
yaitu:
1. Faktor Organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu
kelas merupakan aspek penting yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran.
Organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Faktor iklim sosial-psikologis maksudnya adalah keharmonisan hubungan
antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi
secara internal atau eksternal. Iklim sosial-psikologis secara internal adalah hubungan
antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara
siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru dengan guru, bahkan antara
guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial-psikologis eksternal adalah keharmonisan
hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar, misalnya hubungan sekolah dengan
orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat dan lain
sebagainya.
5
diamati, dapat dilihat dan dapat dirasakan. Sedangka n kemampuan yang tidak nampak
disebut juga kompetensi rasional, yang dikenal dalam taksonomi Bloom sebagai
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kedua kompetensi itu saling terkait.
Kemampuan performance akan berkembang manakala kemampuan rasional
meningkat. Seseorang yang memiliki pengetahuan luas akan menampilkan
performance yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang memiliki sedikit ilmu
pengetahuan.
atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam system pembelajaran.
Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran.
Artinya sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian
materi. Hal ini bisa dibenarkan manakala tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi pelajaran (subject contered teaching). Dalam kondisi semacam ini,
maka penguasaan materi pelajaran oleh guru mutlak diperlukan. Guru perlu memahami
secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai siswa sebab peran dan tugas guru
adalah sebagai sumber belajar. Materi pelajaran tersebut biasanya tergambarkan dalam
buku teks, sehingga sering terjadi proses pembelajaran adalah menyampaikan materi
yang ada di dalam buku. Namun demikian, dalam setting pembelajaran yang
berorientasi pada pencapaian tujuan atau kompetensi, tugas atau tanggung jawab guru
bukanlah sebagai sumber belajar. Dengan demikian, materi pelajaran sebenarnya bisa
di ambil dari berbagai sumber.
Strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat
menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini.
Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan
melalui strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki
makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami
secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam peelaksanaan proses
pembelajaran.
Alat dan sumber, walaupun fungsinya sebagai alat bantu, akan tetap memiliki
peran yang tidak kalah pentingnya. Dalam kemajuan teknologi seperti sekarang ini
memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja dan kapan saja dengan
memanfaatkan hasil-hasil teknologi. Oleh karena itu, peran dan tugas guru bergeser
dari peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelola sumber belajar.
Melalui penggunaan berbagai sumber itu diharapkan kualitas pembelajaran akan
semakin meningkat.
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam system proses pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya
dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan
dalam pemanfaatan berbagai komponen system pembelajaran.
Menentukan dan menganalisis kelima komponen pokok dalam proses
pembelajaran di atas, akan dapat membantu kita dalam mempredikisi keberhasilan
proses pembelajaran.
6
lebih jauh, seorang guru mampu mengubah prilaku siswa yang sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Sehingga guru, di tuntut untuk memiliki suatu keahlian tertentu dan
dibedakan berdasarkan latar belakang pendidikannya. Begitu juga dengan halnya,
Mengajar merupakan pekerjaan professional, sebab membutuhkan keterampilan
khusus dalam perencanaan, serta petimbangan-pertimbangan yang bisa dipertanggung
jawabkan secara ilmiah. Kompetensi yang harus ada pada seorang guru, antara lain ;
kompetensi pribadi, kompetensi Profesional, Kompetensi sosial, serta kompetensi
pedaqoqik. Dengan keterampilan dasar guru ; pertanyaan, penguatan, pembukaan dan
penutupan pembelajaran, pengelolaan kelas.
7
terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai
suatu mata pelajaran.
8
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
3. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru menghargai pendapat peserta didik.
8. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya.
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
9
2. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara
pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Kegiatan supervisi dilakukan
oleh penyelenggara program, penilik, dan/atau dinas kabupaten/kota yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan.
3. Evaluasi
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
1. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dengan
standar proses pendidikan kesetaraan
2. mengidentifikasi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi peserta didik.
Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja pendidik
dalam proses pembelajaran. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program,
penilik, dan/atau dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
4. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
5. Tindak lanjut
Penguatan dan penghargaan diberikan kepada pendidik yang telah memenuhi
standar. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada pendidik yang belum
memenuhi standar.Pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran
lebih lanjut.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan
saling berinteraksi untuk mencapai suatu yang diharapkan secara optimal sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Standar proses pendidikan adalah suatu bentuk teknis yang merupakan acuan
atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan
pembelajaran. Dasar hukum yang mengatur standar proses pendidikan terdapat dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar proses
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
11
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/
197611152001122RICHE_CYNTHIA_JOHAN/
STRATEGI_PEMBELAJARAN.pdf
12