Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN PAI

KELOMPOK 5
Ahmad Rohman
Rizki Nur Anas
M Hanan Sya’bani
Ipmawati Aisyah

Dosen Pengampu :

H. M. PRAYITNO, M. Pd.I

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran PAI
pada Semester III Tahun Akademik 2022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH
BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai (Pendekatan System Dalam Pembelajaran Pai)

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bojonegoro, 21 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1. Latar belakang...................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.............................................................................................2
3. Tujuan penulisan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3

1. Pengertian Sistem Pendekatan Pembelajaran...................................................3


2. Pola Pengembangan Pembelajaran PAI...........................................................5
3. Aplikasi Pendekatan system dalam pengembangan pembelajaran PAI...........6

BAB III PENUTUP ................................................................................................12

1. Kesimpulan......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................13

BAB I

iii
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien tanpa
adanya perencanaan pembelajaran yang matang. Perencanaan pembelajaran
adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan
segala potensi dan sumber belajar yang ada. Perencanaan pembelajaran mengarah
pada proses penerjemahan kurikulum yang berlaku. Sedangkan, desain
pembelajaran menekankan pada merancang program pembelajaran untuk
membantu proses belajar siswa. Namun demikian, baik pengembangan
perencanaan maupun pengembangan desain pembelajaran keduanya disusun
berdasarkan pendekatan sistem.1
Pendekatan sistem banyak digunakan oleh berbagai pihak dalam
usahanya menganalisis serta menata gejala, usaha dan lembaga-lembaga dalam
kelancaran proses serta peningkatan hasil. Usaha-usaha tersebut juga digunakan
dalam proses pembelajaran sehingga dalam sistem pembelajaran terdapat acuan
dalam perencanaan dan penyelenggaraan.
Pendekatan sistem pada pembelajaran bertujuan agar kita dapat mengerti
masalah pengajaran sebagai keseluruhan secara tuntas dan dapat mendalami pula
apa bagian-bagiannya. Selain itu diharapkan kita dapat memahami pula cara
bagaimana masing-masing bagian itu saling berinteraksi, saling berfungsi dan
saling bergantung di dalam sebuah sistem untuk mencapai tujuan
pembelajaran.2 Lalu bagaimana pendekatan sistem itu diaplikasikan dalam
pembelajaran PAI? Hal inilah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam
makalah ini.

2. Rumusan masalah
1
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana Perdana Media
Group, 2008), hal.9
2
Rostiyah NK Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, (Jakarta: Rineka Cipta,1994), hal.1-16
iv
a) Pengertian pendekatan sistem pembelajaran?
b) Pola Pengembangan Pembelajaran PAI?
c) Aplikasi Pendekatan system dalam pengembangan pembelajaran PAI?
3. Tujuan penulisan
d) Untuk mengetahui pengertian pendekatan sistem pembelajaran
e) Untuk mengetahui Pola Pengembangan Pembelajaran PAI
f) Untuk mengetahui  Aplikasi Pendekatan system dalam pengembangan
pembelajaran PAI

BAB II

v
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendekatan Sistem Pembelajaran
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Terdapat dua
pendekatan terhadap pembelajaran yaitu yang berpusat kepada guru (teacher
centered approaches) dan yang berpusat kepada siswa (student centered
approaches).3
Istilah sistem sering didefinisikan suatu bangunan atau organisasi atau
lembaga yang terdiri dari sub komponen/elemen, yang berinteraksi,
berinterdependensi, dimana salah satu elemen/komponen rusak atau hilang maka
akan mengganggu komponen yang lainnya serta mengganggu kualitas kinerja dari
organisasi tersebut.4 Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti yang banyak
dikatakan orang. Cara hanyalah sebagian kecil dari suatu sistem. Jadi yang
dimaksud dengan sistem adalah sebagai suatu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.5
Pendekatan sitem (System Approach), adalah suatu proses yang dengan
kebutuhan diidentifikasi, problem dipilih, syarat-syarat pemecahan problem
diidentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat dicari
dan diterapkan, hasil evaluasi, dan revisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian
dari sistem tersebut dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga kebutuhan dapat
tercapai.6
Makna sistem dalam pembelajaran berarti adanya pemahaman atau
asumsi guru bahwa pembelajaran harus didukung oleh berbagai elemen secara
utuh dan komprehensif, meninggalkan salah satu elemen akan menimbulkan
kegagalan proses pembelajaran. Artinya dalam pembelajaran guru tidakcukup
hanya    menguasai    materi    saja,   guru    juga   tidak   cukup   hanya     pandai

3
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.380
4
Saekhan Muchith, Pembelajaran Konstektual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 17.
5
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Perdana
Media Group, 2008), hal. 1-2.
6
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 46
vi
menggunakan media dan metode saja, tetapi guru harus benar-benar mampu
melaksanakan semua faktor yang ada dalam pembelajaran secara komprehensif.7
Sebagai suatu sistem seluruh unsur yang membentuk sistem itu memiliki
ciri saling ketergantungan yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Keberhasilan sistem pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran. Maka dengan demikian, tujuan utama system pembelajaran adalah
keberhasilan siswa mencapai tujuan.
Pendekatan sistem pembelajaran PAI adalah kumpulan dari sekian
banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan
saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-genarasi
yang  berwawasan luas, beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia.
Bagi umat Islam, dan khususnya dalam pendidikan Islam, kompetensi
iman dan takwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama disadari
kepentingannya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan Islam.
Dalam pandangan Islam, kompetensi iman dan takwa (imtak) serta ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), juga akhlak mulia diperlukan oleh manusia
dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.
2. Pola Pengembangan Pembelajaran PAI
Dalam proses pembelajaran, dikenalkan berbagai pola pembelajaran.
Pola pembelajaran adalah model yang menggambarkan kedudukan serta peran
guru dan pelajar dalam proses pembelajaran.  Pembelajaran  terus  berkembang
sejalan dengan kemajuan zaman, oleh karena itu tak cukup jikau dalam sumber
belajarnya hanya berasal dari guru saja atau berupa buku teks atau bahkan media
audio-visual
Seiring sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan kualitas tenaga
guru yang professional, salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan
membekali para guru agar mampu mengembangkan media pembelajaran, jadi
seorang guru itu tidak hanya menerapkan pemahamannya saja dalam proses
pembelajaran, sebab apabila seperti itu kebanyakan siswa akan merasa cepat
bosan dan aktivitas pembelajaran tidak berjalan dengan efisien.

7
Saekhan Muchith, Pembelajaran Konstektual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 18
vii
Dalam praktiknya tidak ada pola pembelajaran yang baku dan dapat
dipergunakan dalam berbagai kondisi pembelajaran. Berbagai pola tersebut saling
berbaur dan melengkapi satu dengan yang lainnya. Secara operasional, penerapan
pola pembelajaran tersebut mempunyai ciri pokok, antara lain:
a. Fasilitas fisik sebagai perantara penyajian informasi.
b. Sistem pembelajaran dan pemanfaatan fasilitas yang merupakan komponen
terpadu.
c. Adanya pilihan yang memungkinkan terjadinya:
1) Perubahan fisik tempat belajar,
2) Hubungan guru dan pelajar yang dibantu media,
3) Aktivitas peserta didik yang lebih mandiri,
4) Perlunya kerjasama lintas disiplin ilmu seperti ahli instruksional, ahli
media pembelajaran,
5) Perubahan peranan dan kecakapan mengajar,
6) Keluwesan waktu dan tempat belajar.
3. Aplikasi Pendekatan Sistem dalam Pengembangan Pembelajaran PAI
Aplikasi dalam pembelajaran berarti suatu proses untuk menerapkan
makna sistem dalam proses pembelajaran. Aplikasi dalam pembelajaran
mengandung makna:
a. Adanya pemahaman secara utuh, komprehensif dan terpadu, bahwa proses
pembelajaran itu sangat tergantung dari berbagai elemen, jika salah satu
elemen terganggu atau rusak maka akan mengganggu keberhasilan proses
pembelajaran. Dengan demikian guru mampu memberdayakan seluruh
elemen yang ada dalam pembelajaran.
b. Adanya sifat dan sikap keterbukaan yang dimiliki guru dan siswa, yaitu
adanya kesediaan untuk menerima kritik atau informasi dari luar, kita harus
menerima kritik atau masukan dari pendapat orang lain. Jika merasa dirinya
benar dan orang lain salah maka sistem tidak akan bisa diterapkan dalam
proses pembelajaran.
Jika berfikir sistem diterapkan dalam pembelajaran, maka seorang guru
harus melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

viii
1. Merumuskan tujuan pembelajaran (tujuan instruksional). Tujuan adalah suatu
rencana atau rumusan yang akan diperoleh. Rumusan tujuan akan sangat
membantu guru dalam menentukan arah atau strategi dalam pembelajaran.
Dengan demikian, menentukan tujuan pembelajaran berarti menentukan arah
tentang proses pembelajaran
2. Melakukan proses pengumpulan data dan proses analisisnya. Data yang
dikumpulkan adalah data menyangkut tentang:
a) anak didik yang meliputi kemampuan awalnya (entry behavior), tingkat
perhatian, kualitas motivasi, konsentrasi, kedisiplinan, latar belakang
sosial, ekonominya.
b) data tentang materi pelajaran (mata pelajaran) yang meliputi jenis
materinya baik bersifat logika, etika, dan lain-lain.
c) data tentang guru yang meliputi masalah kompetensi kepribadian, sosial,
profesional dan pedagogik, gaya yang dilakukan dalam mengajar, cara
mengevaluasi, kemampuan pengelola kelas dan kemampuan memahami
landasan kependidikan.
d) data tentang sistem kepemimpinan yang meliputi pola dalam menyusun
perencanaan, cara dalam mengidentfikasi permasalahan, cara mengambil
keputusan. Seluruh data tersebut dianalisis sehingga nantinya dapat
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran.
3. Hasil analisis terhadap data tersebut di atas, kemudian dijadikan dasar atau
landasan guru dalam menyusun materi dan melakukan proses pembelajaran
agar proses pembelajaran benar-benar berjalan secara efektif dan efisien.8
Ciri-ciri pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama, yakni:
1) pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses
pembelajaran dimana berlangsung kegiatan belajar mengajar, terjadinya
interaksi antara siswa dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa
untuk belajar secara efektif;
2) penggunaan metodologi untuk merancang sistem pembelajaran yang
meliputi prosedur perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penilaian

8
Saekhan Muchith, Pembelajaran Konstektual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 19-21
ix
keseluruhan proses pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian
tujuan pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik,9 pola pendekatan sistem pembelajaran
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah);
2) analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan
pembelajaran (analisis masalah);
3) merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu
pemecahan);
4) pelaksanaan pembelajaran (eksperimental); dan        
5) menilai dan merevisi.
Dalam pendekatan sistem, pembelajaran merupakan suatu kesatuan dari
komponen-komponen pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lain, karena satu sama lain saling mendukung. Komponen-komponen
tersebut dapat menunjang kualitas pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik,
pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu keseluruhan dari komponen-
komponen yang berinteraksi dan berinterelasi antara satu sama lain dan dengan
keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pembelajaran sebagai suatu sistem yang komponen-komponennya
pembelajarannya menurut Oemar Hamalik, meliputi tujuh aspek yaitu: (1) tujuan
pendidikan dan pengajaran, (2) peserta didik atau siswa, (3) tenaga kependidikan
khususnya guru, (4) perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum, (5)
strategi pembelajaran, (6) media pembelajaran, dan (7) evaluasi pembelajaran.
Dalam pembelajaran PAI, misalkan seorang guru dalam menentukan
materi atau sistem pembelajaran yang akan di terapkan kepada murid-muridnya,
hendaknya seorang guru mengetahui karakter muridnya dan mengetahui meteri
yang akan di ajarkan sehingga materi dapat terserap oleh murid dan pembelajaran
berjalan secara efektif.
Dalam pembelajaran PAI pun tidak terlepas dari yang namanya tujuan.
Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu bertujuan meningkatkan
9
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: Bumi
Aksara,2003), hal. 8-9
x
keimanan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.
Fungsi pengajaran Agama Islam yaitu:
1. Pengembangan: yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
2. Penyaluran: yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat
khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang optimal
sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat
untuk orang lain.
3. Perbaikan: yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekuranan pemahaman dalam ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Pencegahan: yaitu untuk mengkal hal-hal negatif dari lingkungan peserta
didik atau dari budaya lain yang dapat membahyakan dan menghambat
perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
5. Penyesuaian: yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
6. Sumber nilai: yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
7. Pengajaran: yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang
fungsional.10
Bagi umat islam dan khususnya dalam pendidikan islam, kompetensi
iman dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama disadari
kepentinganya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan islam.
dalam pandanngan islam, peran kekholifahan manusia dapat direalisasikan
melalui tiga hal yaitu:
1) Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
10
M. Chabib Thoha dan Abdul Mu,ti, PBM-PAI DI SEKOLAH Eksistensi dan Proses Belajar-
Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset, 1998), hal. 181-182
xi
2) Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Akhlak mulia
Dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, menurut
Ramayulis,11 dapat dipakai beberapa pendekatan, antara lain yaitu :
A. Pendekatan Pengalaman
Pendekatan ini merupakan pemberian pengalaman keagamaan kepada
peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan
pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman keagamaan baik secara individual maupun kelompok.
B. Pendekatan Pembiasaan
Pendekatan ini dimaksudkan agar seseorang memiliki kebiasaan
berbuat hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Pembiasaan
memberikan kesempatan kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran
agamanya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pendekatan Emosional
Emosi merupakan gejala kejiwaan yang ada di dalam diri seseorang.
Emosi tersebut berhubungan dengan masalah perasaan. Karena itu
pendekatan emosional merupakan ”usaha untuk menggugah perasaan dan
emosi peserta didik dalam meyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana
yang baik dan mana yang buruk.”  Oleh karena itu emosi berperan dalam
pembentukan kepribadian seseorang.
D. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional merupakan sutu pendekatan yang
mempergunakan rasio (akal) dalam memahami dan menerima suatu ajaran
agama. Dengan mempergunakan akalnya seseorang bisa membedakan mana
yang baik, mana yang lebih baik, atau mana yang tidak baik.

E. Pendekatan Fungsional
Pendekatan ini merupakan upaya memberikan materi pembelajaran
dengan menekankan kepada segi kemanfaatan bagi peserta didik dalam

11
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal. 127
xii
kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan fungsional ini berarti peserta didik
dapat memanfaatkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.
F. Pendekatan Keteladanan
Pendekatan keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan atau
memberikan contoh yang baik. Keteladanan pendidik terhadap anak didiknya
merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru akan menjadi tokoh identifikasi
dalam pandangan anak yang akan dijadikannya sebagai teladan dalam
mengidentifikasikan diri dalam kehidupannya. Kecenderungan anak untuk
belajar melalui peniruan menyebabkan pendekatan keteladanan menjadi
sangat penting artinya dalam proses pembelajaran.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

xiii
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa:
a. Pendekatan sistem pengajaran PAI adalah kumpulan dari sekian banyak
komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan
saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi yang
berwawasan luas, beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia.
b. pola pendekatan sistem pembelajaran melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah);
2) analisis kebutuhan untuk mentransfomasikan menjadi tujuan pembelajaran
(analisis masalah);
3) merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu
pemecahan);
4) pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)                
5) menilai dan merevisi.
c. Dalam pendekatan sistem, pembelajaran merupakan suatu kesatuan dari
komponen-komponen pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lain, karena satu sama lain saling mendukung. Komponen-
komponen tersebut dapat menunjang kualitas pembelajaran.
d. Seorang guru utamanya guru PAI dituntut untuk mampu mengembangkan
sistem pembelajaran PAI dengan harapan, melalui pundak guru PAI mampu
mewujudkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa sesuai dengan
tujuan pendidikan Nasional Indonesia.
e. Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dapat dipakai
beberapa pendekatan antara lain:
1) Pendekatan Pengalaman
2) Pendekatan Pembiasaan
3) Pendekatan Emosional
4) Pendekatan Rasional
5) Pendekatan Fungsional
6) Pendekatan Keteladanan
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),

xiv
M. Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM-PAI SEKOLAH Eksistensi dan Proses
Belajar-Mengajar PendidikanAagama Islam, (Yogyakarta: Pustaka belajar
offset,1998)
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2002
Rostiyah NK, Masalah Pengajaran Sebagai Sebagai Suatu Sistem, (Jakarta: Rineka
Cipta,1994)
Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
Saekhan Muchith, Pembelajaran Konstektual, (Semarang: Rasail Media Group,2008)
Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Perdana Media Group, 2008)
http://catatanmerita43.blogspot.com/2013/05/system-approach.html, diunduh pada
20/10/2013
https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/pendekatan-sistem-dalam-
pengembangan.html?m=1
http://moerowi.blogspot.com/2013/01/pendekatan-sistem-pembelajaran-pai.html?m=1

xv

Anda mungkin juga menyukai