Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN

PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran

Dosen Pengampuh:

Isman Efendi Limbong, S.Pd.I,.M.Pd.I

Oleh Kelompok 2 :

Fairuz Soraya (2201020202)

Alia Aqila (2201020150)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak sebagai dosen pengampu
mata kuliah Desain Pembelajaran, bapak Isman Efendi Limbong, S.Pd.I,.M.Pd.I ,
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Medan, 05 maret 2024

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3

A. Pengertian Pendekatan Dalam Sistem Pembelajaran ........... 3


B. Unsur – Unsur Sistem........................................................... 5
C. Ciri – Ciri Sistem.................................................................. 7
D. Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Belajar ......................... 10

BAB III KESIMPULAN ......................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk memiliki sekolah atau lembaga yang baik tentunya perlu adanya pengembangan
perencanaan dan desain pembelajaran yang baik. Sehingga semua komponen terkoordinasi
dengan baik pula. Karena Pembelajaran itu berkaitan dengan hal bagaimana guru mengajar
serta bagaimana siswa belajar.

Namun demikian, baik pengembangan perencanaan maupun pengembangan desain


pembelajaran keduanya disusun berdasarkan pendekatan sistem. Berbicara tentang sistem,
maka tidak lepas dari yang namanya unsur/komponen dan ciri-cirinya, serta bagaimana
pendekatan sistem itu dipalikasiakan dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran?
2. Apa Saja Unsur-unsur Sistem?
3. Apa Saja Ciri-ciri Sistem?
4. Apa Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran
2. Mengetahui Unsur-unsur Sistem
3. Mengetahui Ciri-ciri Sistem
4. Mengetahui Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran

Pendekatan bisa diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang pada proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada bagaimana kita memandang tentang terjadinya
suatu proses, yang sifatnya masih sangat umum. Ada dua pendekatan terhadap pembelajaran
yaitu pendekatan yang berpusat kepada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan
yang berpusat kepada siswa (student centered approaches).

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan


antara satu dengan lainnya. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang
mempunyai pengertian :

1. Suatu keseluruhan komponen yang tesusun dari sekian banyak bagian.

2. Hubungan yang berlangsung di antara satuan satuan atau komponen komponen secara
teratur.

Dari kedua pengertian tersebut kita dapat menarik suatu pengertian lagi bahwa sistem
adalah suatu keseluruhan / keutuhan yang terdiri atas sejumlah bagian, atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur yang biasa juga disebut sebaga sub sistem.

Istilah sistem juga sering didefinisikan untuk suatu bangunan atau organisasi atau
lembaga yang terdiri dari sub komponen/elemen, yang berinteraksi, berinterdependensi,
dimana salah satu elemen/komponen apabila salah satu rusak atau hilang maka akan
mengganggu komponen yang lainnya serta merusak/mempengaruhi kualitas kinerja dari
organisasi tersebut Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti yang banyak dikatakan
orang. Karena Cara hanyalah sebagian kecil dari suatu sistem.

Makna sistem dalam pembelajaran maksudnya adalah adanya pemahaman atau asumsi
guru bahwa pembelajaran harus didukung oleh berbagai elemen secara utuh dan komprehensif,
meninggalkan salah satu elemen akan menimbulkan kegagalan proses pembelajaran. Artinya
di dalam pembelajaran guru tidak cukup hanya menguasai materi saja, guru juga tidak cukup

2
hanya pandai menggunakan media dan metode saja, tetapi guru harus benar-benar mampu
melaksanakan semua faktor yang ada dalam pembelajaran secara komprehensif.

Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan pengajar yang


menekankan hubungan sistematik antara seluruh berbagai komponen dalam pengajaran.
Hubungan sistematik berarti bahwa komponen - komponen yang terpadu di dalam suatu
pengajaran bisa sesuai dengan fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan membentuk
kesatuan. Hubungan sistematik atau penekanan kepada sistem, merupakan ciri pertama dari
pengajaran ini. Ciri kedua adalah penekanan kepada perilaku yang dapat di ukur atau di amati.

B. Unsur – unsur Sistem

Adanya unsur di dalam sistem memiliki kedudukan yang sangat penting. Agar suatu
perencanaan dalam sebuah sistem bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan unsur-unsur
yang harus ada didalamnya, berikut unsur-unsur dalam suatu sistem yaitu:

- Input (masukan) yaitu unsur-unsur yang sumber-sumbernya diterapkan atau


dimanfaatkan, misalnya: sumber, biaya, personal.
- Output (keluaran) yaitu hasil konversi dari proses suatu sistem, misalnya: hasil, produk
atau keuntungan.

Adapun unsur-unsur dalam sistem pembelajaraan yaitu:

1. Siswa

Proses suatu pembelajaran pada hakikatnya adalah diarahkan untuk membelajarkan


siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan, Maka proses pengembangan dan
desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Maksudnya adalah
keputusan-keputusan yang diambil dalam perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan
dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan
bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.

2. Tujuan

Tujuan adalah unsur yang terpenting di dalam pembelajaran setelah unsur siswa sebagai
subyek belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga
pendidikan itu sendiri. Misalnya:

3
a. Melatih siswa agar memiliki kemampuan tinggi dalam bidang tertentu

b. Mengajarkan keterampilan dasar bagi siswa

c. Memberikan jaminan agar menjadi lulusan tenaga kerja yang efektif dalam bidang tertentu,
memiliki kreativias yang tinggi dan sebagainya.

Tujuan yang bersifat khusus yang direncanakan oleh guru meliputi:

a. Pengetahuan, informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif

b. Sikap dan apresiasi, sebagai tujuan bidang afektif

c. Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotorik.

Dalam konteks pembelajaran, tujuan khusus dirumuskan sebagai teknik untuk


mencapai tujuan pendidikan.

3. Kondisi

Yang di maksud Kondisi di sini adalah semua berbagai pengalaman belajar yang
dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan.
Pengalaman belajar harus bisa mendorong siswa untuk aktif belajar baik secara fisik maupun
nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah menyediakan kesempatan pada
siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.

4. Sumber-sumber belajar

Sumber belajar berkaitan dengan segala yang memungkinkan siswa dapat memperoleh
pengalaman belajar. Didalamnya dapat meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan
dan alat yang dapat digunakan, personal seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media,
dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan
dalam pengalaman belajar.

5. Hasil belajar

Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai


dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas yang paling utama guru
dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang

4
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga Berdasarkan data tersebut guru
dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.

C. Ciri-ciri Sistem

Dari pengertian sistem yang telah dijabarkan di atas dapat diambil ciri utama suatu
sistem, yaitu:

1. Setiap sistem memiliki tujuan

Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan manusia sebagai organisme adalah agar
dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Tujuan keberadaan lembaga pendidikan adalah agar
dapat melayani setiap anak didik untuk mencapai setiap tujuan pendidikannya. Jadi dengan
demikian, setiap sistem memiliki tujuan yang pasti. Tujuan itulah yang menggerakkan sistem.

2. Setiap sistem memiliki fungsi

Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya, agar manusia
dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Sehingga agar proses pendidikan bisa berjalan dan
dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi administrasi,
fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah yang terus menerus
berproses hingga tercapainya tujuan.

3. Setiap sistem memiliki komponen

Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya tiap sistem pasti memiliki komponen-komponen


yang satu sama lain saling berhubungan. Agar fungsi perencanaan dapat berjalan dengan baik
diperlukan komponen silabus dan RPP, agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan
sistem pendidikan diperlukan komponen administrasi kelas, administrasi siswa, administrasi
guru, dan lain sebagainya. Agar supaya kurikulum bisa berfungsi sebagai alat pendidikan
diperlukan komponen tujuan, isi atau meteri pelajaran, strategi pembelajaran serta komponen
evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu sistem setiap komponen harus dapat melaksanakan
fungsinya dengan tepat.

Jenis-jenis sistem bisa ditinjau dari aspek-aspek tertentu. Dalam hal ini hanya ditinjau
dari dua aspek yaitu aspek terbuka (suatu sistem yang dapat menerima input dari luar sistem,

5
misal berupa informasi dari luar) dan Aspek tertutup yang berarti kebalikan dari aspek terbuka.
Perencanaan pendidikan berkaitan dengan sistem terbuka. Oleh sebab itu yang dibahas adalah
sistem terbuka. Berikut ini ciri-ciri sistem terbuka:

a. Mengimport energi, materi, dan informasi dari luar. Pendidikan akan mendatangkan pengajar
atau pendidik, uang, alat-alat belajar, para siswa/ mahasiswa dan sebagainya dari luar sekolah
dan erguruan tinggi.

b. Memiliki proses pendidikan akan memproses para siswa/ mahasiswa sebagai bahan mentah
dalam proses belajar mengajar untuk menjadi bahan jadi beupa lulusan-lulusan.

c. Menghasilkan output atau mengeksport materi, energi, dan informasi.

d. Merupakan kejadian yang berantai, input diproses mengeluarkan output.

e. Memiliki negatif entropy, yaitu suatu usaha untuk menahan kepunahan dengan cara
membuat import lebih besar daripada eksport.

f. Mempunyai alur informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri.

g. Ada kestabilan yang dinamis.

h. Memiliki diferensi yaitu spesialisasi-spesialisasi.

i. Ada prinsip equifinalty yaitu banyak jalan untuk mencapai tujaan yang sama. Pemerintah
memberi kesempatan kepada pendidik untuk berkreasi menciptakan cara-cara yang lebih baik
dalam usaha memajukan pendidikan.

D. Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran

Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki


beberapa manfaat, di antaranya:

1. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa
adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti
pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses
pembelajaran.

2. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.


6
3. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi
dan sumber daya yang tersedia.

4. Pendekatam sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik pendekatan
system dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum. Hal ini sangat
penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berpikir sistemik.

Lembaga pendidikan secara umum memiliki fungsi sebagai wadah untuk melaksanakan
proses edukasi, sosialisasi dalam transformasi bagi siswa/peserta didik. Bermutu tidaknya
penyelenggaraan sekolah dapat diukur berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut.

Beberapa variabel yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran antara


lain:

1. Faktor Guru

Guru merupakan komponen yang sangat menentukan. Oleh sebab itu guru adalah orang
yang berhadapan langsung dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran, guru bias berfungsi
sebagai desainer pembelajaran, implementator atau keduanya. Sebagai perencana, guru
dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas
dan sumber daya yang ada, sehingga semuanya dijadikan komponen-komponen dalam
menyusun rencana dan desain pembelajaran.

Dalam melaksanakan fungsinya sebagai implementator dan perancang pembelajaran,


guru dituntut berperan sebagai model dari rancangan yang telah dibuatnya (suri teladan).

2. Faktor siswa

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya,
akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu
sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu,
disamping arak karakteristik lain yang melekat pada diri anak.

3. Faktor sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran secara langsung
terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pekajaran,

7
perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya; sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Misalnya, jarak
menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana
dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan prosespembelajaran. Jadi, sarana
dan prasana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan
prasarana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan
motivasi guru mengajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai
pilihan kepada siswa untuk belajar.

4. Faktor Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor iklim sosial Psikologis.

Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran
adalah faktor iklim sosial psikologis. Maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang
yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal maupun
eksternal. Secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan
sekolah.misalnya; iklim sosial antara siswa dengan siswa; antara guru dengan guru bahkan
antara guru dengan pimpinan sekolah. Adapun yang dimaksud secara eksternal adalah
keharmonisan hubungan antara antara pihak sekolah dengan dunia luar.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pendekatan sistem pembelajaran adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang
saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendekatan sistem merupakan alat untuk menemukan sifat-sifat penting dari sistem
yang bersangkutan, yang kemudian memberikan keterangan-keterangan kepada kita mengenai
perubahan-perubahan apa perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, I. N. (2012). Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran. INSANIA: Jurnal Pemikiran

Alternatif Kependidikan, 17(2).

Adnan, A. (2018). Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan

Dan Pedagogi Islam, 3(1), 99-108.

Pribadi, B. A. (2009). Desain sistem pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Marwiji, M. H. (2018). Sistem Pembelajaran dan Pendekatan Sistem. Jurnal Pendidikan

Agama Islam, 3(1), 1-9.

Mashuri, S. (2012). Pendekatan Sistem dalam Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam (PAI). Ta'dieb, 16(9), 645-660.

10

Anda mungkin juga menyukai