DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kami dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat tanpa kurang satu
apapun sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah ‘’Desain Pembelajaran PAI Berbasis
ICT & Web dengan judul “ KONSEP DASAR DESAIN PEMBELAJARAN PAI”
Terimah kasih saya sampaikan kepada FIRMANSAH KOBANDAHA M.PD.I selaku dosen mata
kuliah Al Quran Dan Hadis yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif
dan membangun ,sangat kami harapkan dari para pembaca guna meningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Belajar dan Pembelajaran......................................................................................................3
B. Tujuan dari Pembelajara PAI................................................................................................3
C. Materi dan Nilai-Nilai yang Diajarkan PAI..........................................................................3
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................5
ii
PEMBAHASAN
Hakikat dapat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebanarnya. Hakikat
pembelajaran PAI dalam hal ini dilihat dari dimensi manusia sebagai pelaku
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran PAI pada hakikatnya terlibat unsur-unsur
berikut:
b. Subjek didik merupakan unsur yang unik, memiliki potensi dan kebutuhan, baik
fisik maupun psikologi yang berbeda-beda.
3
a. Pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan
pendidik dan lingkungan belajar yang diatur oleh pendidik.
b. Proses pembelajaran PAI yang efektif memerlukan strategi, metode, dan media
pembelajaran yang tepat.
Proses pembelajaran dapat terlaksana dan mencapai hasil yang maksimal tentu perlu
didukung dengan berbagai faktor penunjang seperti kondisi belajar yang kondusif,
fasilitas dan lingkungan belajar (komponen ini, bagian dari sistem dalam pembelajaran).
Proses pembelajaran PAI sebagai suatu sistem yang terdiri dari peserta didik sebagai
input, komponen perangkat keras dan lunak sebagai instrumental input, komponen
lingkungan sebagai enviromental input, pelaksanaan pembelajaran PAI sebagai
komponen proses, dan akhirnya menghasilkan keluaran hasil belajar peserta didik
sebagai komponen output. Keseluruhan komponen tersebut dapat dilihat sebagai
komponen pendekatan sistem pembelajaran, berikut:
Proses pembelajaran PAI tidak terlepas dari tiga persoalan tersebut, persoalan input
merupakan salah satu bagian yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran PAI
di sekolah. Aktivitas pembelajaran akan terlaksana dengan efektif mestilah didukung
dengan pembiayaan, pendidik, serta sarana dan prasarana. Sementara raw input berkaitan
dengan latar belakang pendidikan peserta didik, kemampuan dasar tentang PAI yang
dikuasai peserta didik/prestasi.
Enviromental input yang dimaksud adalah berupa situasi dan kondisi pada tempat
pelaksanaan pembelajaran PAI berlangsung yang mempengaruhi pembelajaran PAI yang
harus dikelola oleh pendidik, disebut juga sebagai lingkungan sosial. Secara rinci
Enviromental input dalam pembelajaran PAI berupa; bahan-bahan pendukung atau
perangkat yang digunakan untuk mentransfer informasi yang tersimpan dalam bahan.
Perangkat keras termasuk TV, laptop, radio, dan infokus.
Komponen output berkaitan lulusan yang dihasilkan, aspek ini erat kaitannya dengan
kualitas lulusan. Output berkualitas tentu tidak terlepas dari faktor raw input, envirometal
input yang digunakan untuk proses pembelajaran PAI. Artinya proses pembelajaran PAI
sangat berkaitan dengan tiga persoalan tersebut, bila salah satunya kurang maka akan
mempengaruhi pada proses dan hasil pembelajaran PAI.
Adapun proses pembelajaran PAI dapat dikatakan sebagai suatu proses membangun
pemahaman peserta didik sehingga menyebabkan perubahan pada aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor, dengan prosedur instruksional yang efektif.
1. Persiapan (preparation)
2. Penyampaian (presentation).
3. Latihan (practice)
Pengalaman belajar 70% dipengaruhi oleh aktivitas praktik atau peserta didik secara
langsung dihadapkan dengan latihan. Praktek atau latihan langsung dalam pembelajaran
PAI dilakukan untuk memberikan pengalaman dan keterampilan secara detil kepada
peserta didik sesuai dengan materi yang dipelajari, sehingga peserta didik tidak hanya
menguasai konsep saja, dalam arti penguasaan bidang kognitif saja.
Tugas pendidik adalah mengajak peserta didik dengan cara yang dapat membantu
mereka memadukannya ke dalam struktur pengetahuan makna dan keterampilan internal
yang tertanam dalam dirinya. Membangun struktur makna yang baru dari pengalaman
dapat diambil dari berbagai bentuk pengalaman belajar sebelumnya. Sementara, tujuan
tahap pelatihan adalah untuk membantu peserta didik mengintegrasikan dan menyerap
pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara. Memperbanyak latihan dalam
pembelajaran PAI merupakan proses melatih peserta didik untuk terampil dalam bidang
psikomotorik.
Agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar PAI yang lebih optimal,
idealnya pendidik dapat memformulasikan proses pembelajaran PAI dalam kelas dengan
menggunakan multi metode, model pembelajaran, media, dan unsur-unsur lain yang
dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi, Desain
adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam fase. Untuk
mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisis sebagai proses yang
terdiri dari enam karakteristik yang saling berhubungan ;
Riset (analisis)
Desain (sintesisi)
Produksi (formasi )
Distribusi (penyebaran)
Utilisasi (kinerja)
Eliminasi (penghentian)
Pendidikan agama adalah merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai denga agama yang dianut oleh peserta didik yang
bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan pesatuan
nasional. Sedangkan Pendidikan agama Islam mempuyai pengertian sebagai usaha sadar
untuk menyiapkan siswa dalam menyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan
agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan
memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antara
umat beragama dalam masyarakat untuk mewujutkan persatuan nasional.
Rencana pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Griggs (1974) hendaknya mengndung
tiga komponen yang di sebut dengan anchor point.
Tujuan pengajaran
Materi pengajaran/ bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan
pengalaman belajar
Evaluasi keberhasilan
Hal ini sesuai dengan pendapat Kenneth D Moore; bahwa komposisi format rencana
pembelajaran meliputi bebrapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:
Topik bahasan
Materi pelajaran
Kegiatan pembelajaran
Dari beberapa pandangan tersebut diatas maka Desain Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam) yang baik adalah:
Menentukan tujuan pengajaran pendidikan Islam, adapun tujuan secara umum, pendidikan
agama Islam adalah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah Swtserta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara. Untuk mencapai tujuan tersebut juga perlu
adanya suatu materi pengajaran tertentu .
Menentukan materi pengajaran/ bahan ajar, bahan ajar atau materi pengajaran di dalam
pendidikan agama Islam adalah terdiri dari Al-Qur’an dan al-hadist, keimanan, syarai’ah,
Ibadah, muamalah, aklhlaq dan tareh atau sejarah yang lebih menekankan pada
perkembangan ajaran agam, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Menentukan pendekatan dan metode mengajar dan strategi yang akan digunakan agar bisa
menyesuaikan dengan keadaan peserta ajar., di dalam pendidikan agama Islam metode yang
banyak digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
Media pengajaran dan pengalaman belajar ini di lakukan untuk mempermudah peserta
ajar/murid untuk menerima pelajaran. Dalam hal ini bisa menngunakan media bacaaan, tape
recorder.
Evaluasi keberhasilan, hal ini di lakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menerima pelajaran yang telah di berikan oleh pengajar pendidikan agama Islam.
1). Review kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1 sampai 5 menit, yakni mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar denganmelihat pengalaman sebelumnya yang sudah
dimiliki oleh siswa dan diperlukan sebagai prerequisite unuk memahami bahan yang
disampaikan hari itu. Dalah hal ini diperlukan guru harus yakin dan tahu betul jika siswa
sudah siap menerima pelajaran baru. Dan jika guru mengetahui siswa belum menguasai
pelajaran sebelumnya, maka guru dengan bijak memberi kesempatan kepada siswa untuk
memahami terlebih dahulu.
2). Overview sebagai mana review, overview dilakukan tidak terlalu lama yaitu berkisar
antara 2 samapai 5 menit, guru menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategis yang akan di gunakan
dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada siswa untuk
menyampaikan pandangannya sehingga siswa merasasenang dan merasa dihargai
keberadaannya.
3). Presentation tahap ini adalah merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar,
karena disini guru sudah tidak memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah
masuk pada proses telling shoing dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk
meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.
4). Exsercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mempraktekkan apa yang telah mereka pahami. Hal ini di maksudkan untuk memberikan
pengalaman langsung kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
5). Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka fahami dalam proses
pembelajaran. Hal ini sering tertinggal oleh guru karena mereka disibukkan dengan
presentase, dan bahkan mungkin guru tidak pernah membuat Summary ( kesimpulan) dari
apa yang telah mereka ajarkan.
b. Model satuan pelajaran adalah merupakan istilah yang dikenal sekarang dengan rencana
mengajar atau persiapan mengajar. Secra sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk
satuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Dalam proses belajar mengajar adalah merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dan
peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yaang teklah di rencanakan
dan ditetapkan. Ada beberapa pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran agama Islam
yang di gunakan sebagai metode untuk penyampaian pembelajaran diantaranya adalah :
1. Metode ceramah adalah merupakan metode penyampaian materi ilmu pengetahuan kepada
anak didik yang melalu proses penyampaian secara lesan.
2. Metode tanya Jawab Adalah merupakan suatu metode mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik atau sebaliknya. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang, berpikir, dan
membimbingnya dalam mencapai kebenaran.
3. Metode tulisan Adalah merupakan metode mendidik dengan menggunakan huruf simbol-
simbol yang berbentuk tulisan, hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan
merupakan jembatan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak di ketahui.
4. Metode diskusi Adalah merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan
masyalah yang di hadapi, baik dilakukan oleh dua orang atau lebih yang msing-msing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
6. Metode kisah yaitu merupakasn salah satu metode pembelajaran yang digunakan dengan
cara memberi cerita atau dongeng para tokoh-tokoh yang disesuai dengan tujuan perencanaan
pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat menggugah hati nurani dan berusaha
melakukan hal-hal yang baik.
9. Metode perintah dan berbuat baik dan saling menasehati. Dengan metode ini anak didik
diperintahkan untuk berbuat baik dan saling menasehati agar berlaku benar dan memakan
makanan yang halal dan diperintahkan untuk saling menasehati agar meninggalkan yang
salah atay yang jelek dan sejenisnya.
10. Metode Suri Tauladan. Adalah merupakan suatu metode yang terbaik dari beberapa
metode yang ada karena dengan suri tauladan anak akan mudah meniru sehingga akhirnya
akan dengan mudah pula untuk termotivasi metode ini sangat bermanfaat sekaili terutama
jika dia berikan pembentukan sikap dan sifat anak didik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Konsep pembelajaran dasar ICT & Web sangat penting karena dalam pembelajaran
ICT diperlukan pembelajaran merupakan aktivitas utama beberapa teknik komunikasi
Kegiatan pembelajaran PAI melibatkan banyak komponen , pendidik, peserta didik, metode,
media, lingkungan, sarana dan prasarana tentu semua saling terkait kompetensi dasar atau
indikator yang hendak dicapai Tahapan tersebut menandakan bahwa proses pembelajaran
terformat dengan sistematis sehingga lebih efektif dalam penerapan dan pencapaian tujuan
pembelajaran
14
DAFTAR PUSTAKA
Udin Saefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2006 )
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2007)
15