Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN IPS

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Dosen Pengampu : Anita Lisdiana

DISUSUN KELOMPOK 3 :

ADHA ARIF HAQIQI

DEWI CHANTIKA SURAHMAN

ERINKARIA ERMIASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT. Atas berkah dan
rahmat Nya kami dapat menyelesaikan tugas Psikologi pendidikan, kemudian kepada selaku dosen
pengampu. Dan juga tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan kami yang
sudah berperan dalam membantu melengkapi makalah ini.
Dalam makalah ini kami selaku penulis ingin memaparkan atau menjelaskan tentang
hubungan pendidikan dan perkembangan peserta didik.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,oleh
karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik
lagi. Demikian yang dapat skami sampaikan,semoga melalui makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Metro, Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................


KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ........................................................................
2. Rumusan Masalah ...................................................................
3. Tujuan Pembahasan ................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. Tujuan pembelajaran
2. Bahan pembelajaran
3. Peserta didik dan guru dalam pembelajaran
4. Pendidik
5. Sarana dan prasarana pendidikan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan
segala potensi dan sumber daya yang ada. Sebagai suatu proses kerja sama,
pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru dan siswa saja, akan
tetapi guru dan siswa sama-sama berusaha untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan
tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yng
tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan
yang sama. Dalam pembelajaran peran guru sebagai pendidik sangat penting, dimana
berhasil tidaknya pembelajaran tergantung bagaimana pendidik mencari cara ataupun
metode demi keberhasilan dalam belajar. Pendidik harus mempunyai keahlian dan
ketrampilan yang cukup untuk mengembangkan kecerdasan siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran dan tujuan pembelajaran?
2. Apa bahan pembelajaran?
3. Bagaimana peserta didik dan guru dalam pembelajaran?
4. Bagaimana pendidik dalam pembelajaran?
5. Apa sarana dan prasarana pembelajaran?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian pembelajaran dan tujuan pembelajaran
2. Mengetahui bahan pembelajaran
3. Mengetahui tentang peserta didik dan guru dalam pembelajaran
4. Mengetahui pendidik dalam pembelajaran
5. Mengetahui sarana dan prasarana pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan tujuan pembelajaran


Menurut Winkel (1991), mengartikan pembelajaran sebagai seperangkat tindakan
yang dirancang untuk mendukung proses belajar dengan peserta didik, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal terhadap rangkaian kejadian internal yang
berlangsung di dalam peserta didik. Dalam pengertian lain pembelajaran adalah usaha-
usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses
belajar dalam diri peserta didik (Arief. S. Sadiman, et al.,1990).

Tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan-kemampuan yang


diharapkan dimiliki peserta didik setelah memperoleh pengalaman belajar. Dengan kata
lain tujuan pembelajaran merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan
pembelajaran. Menurut Nana Sudjana dan Wari Suwaria (1991), kemampuan-
kemampuan tersebut mencakup aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan
ketrampilan (psikomotor).
Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas atau umum sampai kepada yang sempit.
Semua tujuan tersebut berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan tujuan
diatasnya. Bila tujuan terendah tidak tercapai, maka tujuan di atasnya tidak akan tercapai
juga. Oleh karena itu, aspek pembelajaran merupakan yang paling utama, yang harus
dirumuskan secara jelas dan spesifik karena dapat menentukan arah. Tujuan-tujuan
pembelajaran harus berpusat pada perubahan perilaku peserta didik yang diinginkan dan
karenanya harus dirumuskan secara operasional, dapat diukur, dan dapat diamati
pencapaiannya.
B. Bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
dipelajari oleh peserta didik. Oleh karena itu, pennetuan materi pembelajaran mesti
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai misalnya berupa pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan pengalaman yang lainnya. Materi pembelajaran yang diterima peserta didik
harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan yang
akan terjadi dimasa depan. Oleh karena itu, materi pembelajaran menurut Suharsimi
Arikunto (1990) merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan pembelajaran, karena
memang materi pembelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik.
Oleh karena itu, pendidik harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan yang tertera dalam
silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik dimasa depan. Sebab, minat peserta
didik akan bangkit buila materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
C.
D. Pendidik
Pendidik adalah suatu profesi, sebelum bekerja sebagai pendidik terlebih dahulu di
didik dalam suatu lembaga pendidikan. Dalam lembaga tersebut, bukan hanya belajar ilmu
pengetahuan atau bidang studi yang akan dipelajari, ilmu dan metode pembelajaran, tetapi
dibina agar memiliki kepribadian sebagai pendidik. Fenomena yang terjadi di kalangan
masyarakat yang memandang bahwa tugas guru hanya sebagai pengajar dilingkungan
pendidikan perlu untuk diubah. Karena sejatinya seorang guru bukan hanya sebagai untuk
mencerdaskan pola pemikiran anak didik yang dari tidak tahu menjadi tahu. Akan tetapi,
penting untuk dijelaskan tugas seorang guru yang sebenarnyadari aspek alquran dan hadits.
Tugas seorang guru yang pertama dan terpenting adalah pengajar. Firman Allah dalam
surat Ar Rahman 2-4.
Sebagai pendidik professional, pendidik bukan saja dituntutmelaksanakan tugasnya
secara professional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan professional.
Pendidik harus dapat menempatkan diri dan menciptakan suasana yang kondusif karena
fungsi pendidik di sekolah sebagai orang tua kedua yang bertanggung jawab atas
pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak. Ki Hajar Dewantara telah menggariskan
pentingnya peran pendidik dalam proses pembelajaran dengan ungkapan sebagai berikut:
a. Ing ngarsa sung tuladha
b. Ing madya mangun karsa
c. Tut wuri handayani
Pengembangan profesionalisme pendidik menjadi perhatian secara global, karena
pendidik memiliki tugas dana peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu
bertahan dalam era globalisasi. Pendidik sebagai salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, memiliki peranan penting
dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu,
seorang pendidik di tuntut menguasai sejumlah kemampuan dan ketrampilan yang
berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain:

a. Kemampuan menuasai materi pembelajaran


b. Kemampuan dalam mengelola kelas
c. Kemampuan dalam menggunakan metode, media, dan sumber belajar
d. Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil
Kemampuan pendidik ini dalam upaya mencapai prinsip belajar yang telah dicanangkan
oleh UNESCO dalam empat pilar yaitu: learning to know, learning to do, learning to be,
learning to live together (Sopan Supriadi dkk, 2005). Sebagaimana yang telah dikutip Dedi
Supriadi (1998) dalam Jurnal Manajemen Pendidikan memaparkan bahwa untuk menjadi
professional, seorang pendidik harus memiliki lima hal berikut:

a. Pendidik mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya


b. Pendidik menguasai secara mendalam materi pembelajaran serta cara pembelajarannya
kepada para siswa
c. Pendidik bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku peserta didik sampai tes hasil
belajar
d. Pendidik mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari
pengalamannya
e. Pendidik seyoginya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya
Disamping itu pendidik harus kemampuan dalam memberikan motivasi. Prinsip motivasi
aagar peserta didik senang berada dalam lingkungan belajar, sehingga terbangun kondisi
psikis kemampuan diri yang membawa kepuasan belajar dan mengacu pada percaya diri,
untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya (Conny
Semiawan,2002). Hal ini menunjukkan bahwa belajar dan pembelajaran perlu bermakna
bagi peserta didik.

Menurut Muhibbin Syah (2004), ada sepuluh kemampuan dasar yang harus dimiliki
pendidik dalam upaya peningkatan keberhasilan pembelajaran,yaitu:

1. Menguasai bahan, yang meliputi:


a. menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah
b. Menguasai bahan pendalaman bidang studi
2. Mengelola program belajar mengajar, yang meliputi:
a. merumuskan tujuan intruksi sosial
b. Mengenal dan dapat menggunakan metode belajar
c. memilih dan menyusun prosedur intruksional yang tepat
d. melaksanakan program belajar mengajar
e. mengenal kemampuan peserta didik, merencanakan dan melaksanakan remedial
3. Mengelola kelas, yang meliputi:
a. mengatur tata ruang kelas
b. menciptakan ikli belajar mengajar yang serasi
4. Menggunakan media atau sumber belajar, yang meliputi:
a. memilih dan menggunakan media
b. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana
c. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar
d. Mengembangkan laboratorium
e. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar
f. Menggunakan micro teaching unit dalam program pengalaman lapangan
5. Menguasai landasan-landasan kependidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi peserta didik untuk pendidikan dan pengajaran
8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna keperluan
pengajaran

Anda mungkin juga menyukai