Dosen Pembimbing :
Gingin Safari, M.Pd.
Disusun oleh :
1. Melly
2. Eva DJ
3. Nursani
4. Rasman
2019
0
Analisis SWOT Pada Lembaga Kursus
Mekarsari Center
BAB I
ANALISIS SYLLABUS
Syllabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan penilaian dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (kurikulum 2013).
Lembaga pendidikan kursus Mekarsari Center yang berada di Kecamatan Blanakan
merupakan lembaga kursus bahasa Inggris, pertama kali dibuka pada tahun 2004. Program-
program pendidikan atau kursus yang ditawarkan adalah diantaranya sebagai berikut :
1. English For Elementary School (SD)
2. English For Juniors (SMP)
3. English For Seniors (SMA/SMK)
4. English For Generals (Umum)
5. English For Special Purpose (TKI/ Mahasiswa)
6. Special English Conversation/ khusus percakapan
Dari berbagai program yang ditawarkan tersebut, lembaga mengadopsi silabus yang
menyatu/terintegritas dalam berbagai buku sesuai dengan kompetensi peserta didik. Buku
pegangan yang seluruhnya dari luar dan cukup menarik itu merupakan standar bahasa Inggris
internasional. Silabus yang sesuai dengan peserta didik di masyarakat kita membantu
mempermudah cara belajar mereka di setiap level pendidikan. Bahwa pada buku yang terintegrasi
dengan pengembangan silabus digunakan adalah “Family And Friends” karangan Naomi Simons
terbitan Oxford University Press 2010 buku untuk tingkat SD, buku “Go For It” merupakan buku
karangan David Nunan (Amerika) diperuntukkan untuk para siswa SMP dan sederajat. Sedangkan
untuk umum menggunakan buku “Interchange Third Edition” karangan Jack C. Richard terbitan
Cambridge University Press 2012.
Penggunaan silabus modern sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman
menjadikan lembaga pendidikan ini telah berjalan dengan baik.
1
Apabila kita menggunakan analisis SWOT (SWOT Analysis) yang dikeluarkan oleh
Professor Albert Humphrey di Universitas Stanford sebagai untuk mengenali kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang akan mendongkrak kinerja lembaga pendidikan kursus ini.
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Lembaga pendidikan Mekarsari Center yang memiliki alumni /lulusan lebih dari 1.500
peserta didik memiliki kekuatan-kekuatan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Tempat kursus pertama kali di Blanakan.
- Dekat dengan sekolah-sekolah, baik SD, SMP, SMA atau SMK.
- Masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi sedang
- Tempatnya nyaman.
- Gedung sendiri.
- Tempat parkir cukup.
- Staf pengajar yang berpengalaman.
- Staf yang ramah/helpful.
- Biaya kursus yang terjangkau mulai dari Rp 40.000,-/bulan sampai Rp 450.000,-/bulan.
- Akses interntet gratis bagi pelajar.
2
- Biaya kursus yang terjangkau untuk semua tingkat mulai dari Rp 40.000,-/bulan sampai
dengan Rp 450.000,-/bulan.
Merupakan kondisi berkembang yang terjadi di masa yang akan datang dalam perusahaan
atau organisasi tersebut. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari faktor luar organisasi.
Peluang yang baik penyelenggara kursus bahasa Inggris Mekarsari Center di Blanakan terus
menerus terlihat dikarenakan oleh :
- Era global, dimana bahasa Inggris sudah dideklarasikan sebagai bahasa Internasional. Hal
ini memungkinkan meningkatnya permintaan masyarakat belajar bahasa Inggris.
Sedikitnya 5 siswa pernah terdaftar sebagai siswa baru belajar bahasa Inggris untuk
digunakan sebagai prasyarat bekerja ke luar negeri.
- Biaya kursus masih relatif murah, sehingga siswa merasa tidak dibebani soal keuangan.
- Membuka kelas baru secara privat dengan individu atau perusahaan.
- Target kemampuan berbahasa Inggris secara cepat sehingga sangat berdampak pada
murahnya berpromosi.
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancama tersebut bisa terjadi karena
keberhasilan satu perusahaan akan mengakibatkan persaingan dengan perusahaan lain. Peraturan
pemerintah, kebijakan politik, ekonomi sosial budaya juga akan menjadi ancaman suatu
3
organisasi. Beberapa ancaman yang mungkin muncul pada lembaga pendidikan Mekarsari Center
adalah :
- Beberapa pesaing yang muncul karena penggunaan silabus yang lebih praktis.
- Biaya pendidikan yang murah.
- Belajar mandiri secara online akan berdampak pada turunnya trend jumlah siswa.
BAB II
ANALISIS MATERIAL EVALUATION
Menurut Hutchinson dan Waters (1987), ada beberapa cara digunakan dalam pemulihan
materi untuk penyelenggaraan kursus, diantaranya adalah :
a) Menggunakan materi yang ada; Evaluasi Materi
b) Menulis materi kursus sendiri; Pengembangan Materi
c) Memodifikasi materi kursus yang ada; Penyelesaian Materi
Mengapa diperlukan evaluasi materi dalam penyelenggaraan kursus? Hal ini diperlukan
tidak lain kecuali mencari materi-materi yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan para siswa,
juga mencari kesesuaian materi dengan apa yang telah diprogramkan. Adapun lembaga
pendidikan kursus Mekarsari Center mengadopsi buku-buku luar yang telah berstandar, baik lokal
maupun internasional. Namun bila dianalisa secara teknik SWOT bahwa Material’s Evaluation
memiliki beberapa kebaikan dan kekurangan.
4
2.2 Weakness (Kelemahan)
Penggunaan materi yang sudah terintegrasi dengan silabus tersebut juga ditentukan poin-
poin yang lemah dan kurang memenuhi kriteria, misalnya :
- Harga yang cukup tinggiuntuk satu buku paket untuk SD maupun siswa SLTP sehingga
perlu dicetak dengan menggunakan fotocopy.
- Untuk materi listening, kadang terlalu cepat untuk tingkat baik siswa SD ataupun SLTP
(English for Junior Students).
BAB III
MATERIAL DESIGN
Desain bahan ajar merupakan hal yang terpenting dalam ESP. Bahan ajar atau materi yang
digunakan harus memiliki beberapa kriteria, diantaranya :
- Teks yang menarik.
5
- Menyenangkan.
- Memberikan kesempatan kepada pelajar untuk belajar dan bereksplorasi.
- Materi pembelajaran harus sesuai dengan kontek kebahasaan yang baik dan benar.
- Fokus kepada konten.
- Fokus kepada Bahasa Inggris (Hutchinson dan Waters : 1987)
Perancangan materi bahan ajar pada lemaga kursus Mekarsari Center mengadopsi materi-
materi yang up to date dengan skill atau keahlian masing-masing sesuai dengan kebutuhan peserta
didik. Adapun kekuatan-kekuatan bahan ajar dari buku-buku yang digunakan tersebut diatas
adalah :
- Fokus pada kontek bahasa yang menarik karena didesain oleh para ahli Bahasa Inggris
dunia.
- Pemilihan ungkapan-ungkapan yang mudah dicerna peserta didik.
- Materi yang dicetak dengan kualitas kertas dan gambar-gambar yang baik.
- Audio Listening yang baik dan natural oleh Native Speaker.
Kelemahan pengguna bahan ajar yang diadopsi dari luar selalu terbentur pada kontek-
kontek sebagai berikut :
- Kurang sesuai dengan istilah/kontek lokal.
- Pemilihan kosakata kontek terlalu asing membuat pelajar pemula mengalami kebingungan.
- Materi yang begitu menarik dengan latar belakang cerita luar daerah kurang membantu
memudahkan memahami Ready Text.
Perancangan bahan ajar yang diadopsi dari negara asal membuat berbagai peluang
kesempatan untuk terus berkembang diantaranya adalah :
- Materi akan selalu update.
- Bahan ajar yang beragam secara luas.
- Materi yang didesain secara internasional dimungkinkan lebih banyak pilihan-pilihan.
6
3.4 Threat (Ancaman)
Pemilihan materi bahan ajar secara internasional bisa mengakibatkan akan ditiru oleh
lembaga lain. Disamping itu, lembaga-lembaga kursus yang bisa memperkerjakan/Hire Native
Speaker juga akan menjadi suatu ancaman, dikarenakan mereka lebih menarik.
BAB IV
METHODOLOGY (METODOLOGI)
Metodologi merupakan sebuah desain pemilihan yang terdiri dari setting, pembatasan dan
kumpulan data yang hendak dianalisis dalam sebuah kajian (Burns & Grove, 2003).
Pengajaran bahasa memiliki metode dan teknik tertentu supaya tujuan pembelajaran
tercapai. Menurut Hutchinson dan Water (1987), bahwa pengajaran bahasa adalah proses
pengembangan . Para pelajar menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk mendapatkan
informasi yang baru. Beliau juga mengatakan bahwa belajar bahasa adalah sebuah proses yang
aktif. Tidak cukup peserta didik hanya mendapatkan pengetahuan, namun juga harus
menggunakannya.
Prinsip dasar ini, Mekarsari Center menemukan metode-metode yang terkini dalam sistem
pengajaran bahasa. Pendekatan pengajaran yang diadopsi adalah Communicatible Language
Teaching (CLT). Semua buku panduan yang digunakan dalam proses belajar mengajar dipilih
yang mendukung program komunikasi. Seperti buku “Interchange” karya Jack C. Richard untuk
tingkat dewasa/umum.
Dalam penelitian ini, yang dituangkan dan menggunakan metode analisis SWOT
ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan dalam penerapan pendekatan CLT tersebut :
7
Percakapan dan diskusi,
Dialog,
Bermain peran (role play),
Interviews,
Information gap,
Games,
Language exchange,
Surveys,
Pair work,
Learning by teaching,
- Menciptakan gerak dan motivasi kepada siswa.
Walaupun pendekatan CLT ada kelemahan, namun seharusnya tidak menjadi kendala
untuk mencoba dan merevisinya. Dari paparan yang disampaikan pimpinan lembaga pendidikan
Mekarsari Center, bahwa terlihat banyak peluang dibukanya kelas-kelas baru yang masih perlu
penerapan pendekatan komunikasi. Mengacu kepada prinsip belajar bahasa adalah menggunakan
bahasa itu sendiri. Beberapa peluang tersebut misalnya :
- Kelas bahasa Inggris untuk TKI yang menginginkan belajar cepat (1 atau 2 bulan selesai).
- Trend permintaan kelas privat dan umumnya orang dewasa.
8
- Kelas conversation akan menjadi tren kelas bahasa Inggris di masa depan.
BAB V
EVALUATION
Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu
kegiatan tertentu telah tercapai.
Menurut Hutchinson and Waters (1987), bahwa evaluasi merupakan sebuah proses
tanggung jawab perusahaan terhadap pemberi modal usaha dan juga sebagai tanggung jawab
informasi terhadap keberhasilan proses pembelajaran dalam organisasi penyelenggara tempat
kursus. Hutchinson lebih lanjut menjelaskan bahwa permulaan tanggung jawab prosedur evaluasi
melibatkan dua unsur penting, yakni :
a. Penilaian peserta didik yang merupakan barometer keberhasilan akademik peserta didik
dalam suatu lembaga kursus.
b. Penilaian lembaga kursus, yang merupakan bentuk evaluasi terhadap lembaga kursus,
sejauh mana keberhasilan atau kinerja objektivitas lembaga tersebut.
Berkenaan dengan evaluasi tersebut, lembaga pendidikan Mekarsari Center telah
melaksanakan sistem evaluasi yang standar demi untuk memulai tanggung jawab moral terutama
para pelajar, sehingga sejauh mana proses belajar mengajar sudah tercapai, sedangkan evaluasi
terhadap kinerja perusahaan untuk meraih daya tarik perusahaan karena mengalami peningkatan
secara financial, juga sering dilakukan. Bila ditinjau dari metode analisis SWOT, lembaga
pendidikan Mekarsari Center (MC) memiliki masukan-masukan baik positif maupun negatif.
- Semakin sering dilakukan evaluasi, semakin baik output yang akan dicapai.
- Kesesuaian program akan mudah terkontrol.
9
- Mudah ditelusuri bila terdapat hal-hal yang timpang.
- Lembaga akan selalu dinilai positif sehingga menarik investor.
- Penilaian terhadap keberhasilan sisa terkadang tidak akurat karena penggunaan prosedur
yang keliru.
- Karena terlalu ambisius membentuk penilaian, memungkinkan tidak objektif.
- Perbedaan jenis evaluasi menghasilkan hasil yang berbeda.
Melaksanakan evaluasi diri baik konsentrasi terhadap prestasi siswa dan kinerja
perusahaan menjadi peluang besar untuk meningkatkan lulusan terbaik juga kinerja
perusahaan/lembaga kursus bisa menjadi peluang besar untuk membuka diri dengan investor atau
prestige perusahaan meningkat.
Lembaga pendidikan Mekarsari Center tidak bisa menutupi diri bila ada ancaman dari luar.
Persaingan antar siswa ataupun antar pelajar bukan merupakan ancaman yang berarti. Namun,
persaingan yang menimbulkan munculnya kreatifitas lembaga dan staf pengajar. Penilaian yang
objektif dan mengacu kepada peningkatan mutu lembaga, suatu ancaman bisa diabaikan.
10