Anda di halaman 1dari 16

KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI, AFIKSASI,

REDUPLIKASI, DAN GABUNGAN KATA (KATA MAJEMUK)

Mata Kuliah Analisis Kesalahan Berbahasa

Dosen Pengampu: Dr. Damhuri, M.Ag

Oleh:
Kelompok 6

IBADURRAHMAN ALI
MUHAMAD ZIKRAN ADAM

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah memberikan

kesehatan dan petunjuk serta kekuatan sehingga makalah yang diberi judul

“KESALAHAN BERBAHASA BIDANG FONOLOGI, AFIKSASI,

REDUPLIKASI, DAN GABUNGAN KATA (KATA MAJEMUK)” ini bisa

diselesaikan, walau masih banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan

agar dapat lebih baik lagi dikemudian hari.

Kami kelompok enam juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah

ini terutama kepada dosen pengampu yang telah banyak memberikan masukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana yang diharapkan.

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...................................................................................................... i

Daftar isi ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II: PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

1. Kesalahan Berbahasa Bidang Fonologi ..................................................... 3

2. Kesalahan Berbahasa Tataran Afiksasi ..................................................... 6

3. Kesalahan Berbahasa Tataran Reduplikasi ................................................ 7

4. Kesalahan Berbahasa Tataran Kata Majemuk ........................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

Kesimpulan ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang dipelajari di Indonesia, dan

sekaligus sebagai bahasa kedua. Sebagai bahasa kedua, bahasa Arab masih

dianggap “sulit” oleh para pengkajinya, meskipun mayoritas penduduk Indonesia

adalah muslim dan kitab sucinya adalah al-Qur‟an yang berbahasa Arab.

Kesulitan menggunakan bahasa Arab disebabkan bahasa Arab dan bahasa

Indonesia adalah dua bahasa yang tidak sama, baik dari segi fonologi, morfologi,

sintaksis dan semantiknya.

Dari segi sistem bunyi misalnya, sebagian orang akan sulit melafalkan

sebagian bunyi. Hal tersebut karena ada beberapa bunyi bahasa Arab yang tidak

dijumpai dalam bahasa Indonesia, seperti ‫( ث‬tsa), ‫( ح‬ha), ‫( خ‬kh‫)خ‬, ‫( ذ‬dzal), dan

sebagainya.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang kesalahan

berbahasa dalam bidang fonologi, afiksasi, reduplikasi dan kata majemuk atau

penggabungan kata.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiamana bentuk kesalahan berbahasa bidang fonologi?

2. Bagaiamana bentuk kesalahan berbahasa tataran afiksasi?

3. Bagaiamana bentuk kesalahan berbahasa tataran reduplikasi?

4. Bagaiamana bentuk kesalahan berbahasa tataran kata majemuk?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bentuk kesalahan berbahasa bidang fonologi.

2. Untuk mengetahui bentuk kesalahan berbahasa tataran afiksasi.

3. Untuk mengetahui bentuk kesalahan berbahasa tataran reduplikasi

4. Untuk mengetahui bentuk kesalahan berbahasa tataran kata majemuk.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Kesalahan Berbahasa bidang Fonologi

Kesalahan fonologis yaitu kesalahan pada tataran bunyi, baik pada level

kata, frasa, klausa atau kalimat. Kesalahan ini hanya terjadi dalam penggunaan

bahasa lisan, baik secara produktif (berbicara) maupun reseptif (mendengar).

Dalam pembelajaran bahasa Arab bagi orang Indonesia, kesalahan fonologis

banyak terjadi pada huruf yang sulit dilafalkan, seperti ،‫ ث‬،‫ خ‬،‫ ذ‬،‫ ش‬،‫ص‬
1
.‫ق‬ ،‫ غ‬،‫ ع‬،‫ ظ‬،‫ ط‬،‫ض‬
Di sini fonologi merupakan salah satu kajian dari struktur intern bahasa.

Fonologi beda dengan fonetik. Fonetik meniliti bunyi bahasa menurut cara

pelafalannya dan sifat-sifat akustiknya. Sedangkan fonologi meneliti bunyi bahasa

dari fungsinya. Fonologi bertugas mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan

atau mengidentifikasi kata-kata tertentu. Fonologi bisa disebut fonemik. Objek

penelitian fonemik adalah fonem, yaitu satuan bunyi terkecil suatu bahasa yang

berfungsi membedakan makna.2 Dalam kesalahan bidang fonologi dapat

dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

Fitria Lathifah, dkk., “Analisis Kesalahan Fonologis dalam Keterampilan Membaca


1

Teks Bahasa Arab” dalam Jurnal Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaraban,
Vol. 4 No. 2, Desember 2017, h. 177.
Ilfiana Iffah Jihada, “Perubahan Unsur Bahasa Pada Nama Diri Berbahasa Arab Di
2

Indonesia: Studi Analisis Fonologi”, Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
(Yogyakarta: Prodi Interdisciplinary Islamic Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), h.
18.

3
a. Perubahan Fonem

Proses penggantian fonem yang sering disebut sebagai proses perubahan

fonem dapat terjadi baik karena alasan fonologis maupun morfologis. Terdapat

bentuk penggantian pada penyebutan yang tidak sesuai dengan bunyi sebenarnya.

Contohnya anak mengganti huruf sin dengan syin, atau mengganti huruf ra

dengan waw.

Terlihat bahwa kesalahan penggantian umumnya lebih banyak terjadi pada

anak kecil dari pada anak besar, jenis kesalahan ini mengakibatkan rendahnya

kemampuan orang lain utnuk memahami perkataan anak-anak. Contohnya ‫تقرير‬


dibaca ‫تكرير‬

b. Penghapusan Fonem

Kesalahan penghapusan maksudnya adalah penghilangan salah satu

fonem dari fonem-fonem yang ada dalam sebuah kata. Kemudian hanya

menyebutkan sebagian dari kata.

Kesalahan tersebut seperti:

1) Penghapusan huruf sin pada setiap konteks. Contohnya: kata ‫السماحة‬


dibaca dengan ‫سماحة‬.
2) Penghapusan penyebutan bunyi sukun pada akhir kata. Contoh: ‫كتابة‬
dibaca dengan ‫كتابة‬.3

3
Nindiyasari Hanindiyo Fitri. Ar-Risalah: “Tahlil al-Akhtha‟ al-Saut wa al-Istifadah Minha
Fi Tasmim al-Wasilah al-Ta`lim Limaddah `Ilm al-Aswat Fi Qismi Ta`lim al-Lughah al`Arabiyah
Bijami`ah Jakarta al-Hukumiyah” (Malang: Jami`ah Maulana Malik Ibrahim alIslamiyah al-
Hukumiyah) 2019. h. 19

4
c. Penambahan Fonem

Dalam kasus penambahan biasanya dipengaruhi dengan dialek dari bahasa

orang yang belajar atau disebut bahasa pertamanya, terlebih dalam bahasa

Indonesia yang memiliki beragam macam dialek. Kesalahan ini juga biasa terjadi

pada saat proses pembelajaran yang mana seringkali guru salah memanjangkan

panjang pendek dari sebuah kata contoh kata ‫ كتاب‬dibaca menjadi ‫ كتابون‬atau
kata ‫ قلم‬di baca ‫قالم‬.
d. Contoh- Contoh Kasus Kesalahan Fonologi

Berikut beberapa kasus yang diambil dari hasil penelitian dari seorang

peneliti:

Peneliti yang meneliti tentang kesalahan dalam skripsi mahasiswa jurusan

bahasa arab dan sastra Arab UIN Alaudin Makassar:

a) Kesalahan merefleksikan bunyi huruf seperti huruf shad diganti

dengan sin pada kata ‫ مصطفى‬ditulis ‫مسطفى‬, atau huruf dhad


ditulis dengan huruf dal pada kata ‫ أغراضهم‬ditulis . ‫أغرادهم‬

b) Penanggalan dan penambahan bunyi panjang, Bunyi panjang

terkadang dibunyikan pendek atau sebaliknya bunyi pendek

dibunyikan panjang. Hal tersebut berimplikasi pada penulisan

sehingga menyebabkan kesalahan. Kata-kata yang terjadi kesalahan

penulisan yang ditemukan dalam skripsi seperti : ،‫ دوكتور‬،‫إحد‬


،‫ذالقعدة‬, kata tersebut seharusnya tertulis ‫ ذي‬، ‫ دكتور‬،‫إحدى‬
‫القعدة‬

5
c) Penempatan susunan huruf terbalik seperti kata ‫ تعطاف‬seharusnya
ditulis ‫تعاطف‬
d) Penanggalan atau pembuangan huruf seperti kata ‫ مطلها‬seharusnya
ditulis ‫ مطلعها‬. 4

2. Kesalahan Berbahasa Tataran Afiksasi

Afiksasi adalah imbuhan atau bentuk terikat yang apabila ditambahkan

pada kata dasar atau bentuk dasar dapat merubah makna gramatikal. Proses

afiksasi dalam bahasa Arab ini dikenal dengan istilah ziyādah. Dalam bahasa Arab

afiks dapat diistilahkan dengan ahruf az-ziyādah, yaitu huruf-huruf tambahan

yang masuk dalam sebuah kalimat bahasa Arab sehingga dari penambahan

tersebut akan muncul berbagai makna yang berbeda.5 Afiksasi bahasa Arab terjadi

pada kata kerja (fi’il) dan nomina (isim) maupun dalam rangkain huruf. Contoh

afiksasi dalam verba yaitu:

‫( كرم‬karuma) + ‫( ر‬ra’ tasydid) = ‫( كرم‬karroma)


Penambahan (ziyâdah) ra ber-tasydid di tengah kalimat berfungsi untuk

mengubah makna yaitu /karuma/ ‫“ كرم‬mulia” setelah berimbuhan ra ber-tasydid


/karrama/ ‫كرم‬ maknanya menjadi “memuliakan”. Fungsi ziyâdah yang lainnya

adalah untuk pengkiasan langsung dengan kalimat dari segi jumlah hurufnya.

4
Hania, “Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Pada Skripsi Mahasiswa Jurasan Bahasa dan
Sastra Arab” dalam jurnal Arabi : Journal of Arabic Studies , Vol. 3 No. 1 | 24-34 2018, h. 8
Kamelia, Afikasasi Isim (Nomina) Dari Bentuk Dasar Fi’il (verba) dan Perubahannya
5

Dalam Makna, (t.tp, t.p., t.th.), h. 3.

6
Kemudian ada nomina mengalami perubahan bentuk dan makna akibat adanya

pembubuhan huruf yang melekat. Misal:

‫( مسلم‬muslimun) – ‫( سلم‬salima)
Pada contoh kata /muslimun/ ‫ مسلم‬mengandung arti “orang yang selamat”

mengalami afiksasi pada verba asli (fiil mâdhi) yakni kata /salima/ ‫ سلم‬dari

wazan /fâ’ila/ ‫فعل‬. Afiksasi dengan imbuhan prefiks mîm dari bentuk dasar

/salima/ ‫سلم‬.6
Acapkali sebuah kata dasar atau bentuk dasar perlu diberi imbuhan dulu

untuk dapat digunakan di dalam pertuturan. Imbuhan disini dapat mengubah

makna, jenis, dan fungsi sebuah kata dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain,

yang fungsinya berbeda dengan kata dasar atau bentuk dasarnya.

Problema atau kesalahan yang sering sekali dilakukan oleh siswa dalam

mempelajari tashrif dalam bahasa Arab adalah menerjemahkan kalimat-kalimat

bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia atau dari bahasa Indonesia kedalam

bahasa Arab khususnya bila dalam sebuah kalimat terdapat huruf ziyadah yang

berfungsi merubah makna.

3. Kesalahan Berbahasa Tataran Reduplikasi

Kata ulang atau reduplikasi adalah proses pengulangan satuan gramatik,

baik seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil

pengulangan itu disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan

6
Lailatul Zuhriyah, dkk., “Proses Afiksasi Morfologi Ism (Nomina) Dalam Bahasa
Arab”, dalam Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaraban, Vol. 5 No. 2,
Desember 2018, h. 296.

7
bentuk dasarnya. Reduplikasi atau bentuk pengulangan dalam bahasa Indonesia

yang terjadi pada tataran fonologis, morfologis, maupun tataran sintaksis.7

Contoh kesalahan reduplikasi:

a) Ngejek-mengejek seharusnya ejek-mengejek

b) Ngutip-mengutip seharusnya kutip-mengutip

c) Ngunjung-mengunjungi seharusnya kunjung-mengunjungi

4. Kesalahan Berbahasa Tataran Kata Majemuk (Gabungan Kata)

Komposisi adalah perangkaian bersama-sama dua fonem asal yang

menghasilkan satu kata disebut juga kata majemuk.8 Komposisi atau yang di

dalam bahasa Arab disebut dengan istilah ‫الجملة اإلضافية‬ /al-jumlatu al-

idāfiyyah/ adalah hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan morfem

dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi

yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau baru.

Berikut adalah contoh dari proses komposisi: lalu lintas, daya juang,

rumah sakit. Dalam bahasa Arab: ‫أخيرالكالم‬ /akhīrulkalāmi/, ‫حجراالسود‬


/hajarul aswadi/, ‫الموت‬ ‫ مالئكة‬/malāikatulmauti.9
Bentuk kesalahan nampak pada kalimat "‫"كان النجم البحر في القاع البحر‬

Pada kalimat tersebut nampak dua kesalahan tapi polanya sama, yaitu ‫النجم البحر‬

dan ‫القاع البحر‬. Pada kedua frasa tersebut nampak pola penggabungan morfem-

7
Desti Murtiani, Analisis Pengulangan Kata (Reduplikasi) Dalam Artikel Motivasi di
www. andriewongso.com, 2013, h. 3
8
Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia: Telaah terhadap
Fonetik dan Morfologi, (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2004), h. 90.
9
http://ichaimute.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html di
akses tanggal 19 Oktober 2019

8
morfem sehingga terbentuk makna baru atau biasa disebut jumlah idhofiyah.

Dalam membentuk jumlah idhofiyah morfem yang pertama tidak boleh diberi al-

ta’rif, sehingga susunan yang benar adalah: ‫البحر‬ ‫ نجم‬dan‫قاع البحر‬.10

10
Ida Latifatul Umroh, “Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Mahasiswa Universitas
Islam Darul ‘Ulum Lamongan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab”, (Universitas Islam Darul ‘Ulum
Lamongan, t.th.), h. 84.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Kesalahan fonologis yaitu kesalahan pada tataran bunyi, baik pada level

kata, frasa, klausa atau kalimat. Kesalahan ini hanya terjadi dalam

penggunaan bahasa lisan, baik secara produktif (berbicara) maupun

reseptif (mendengar). Dalam pembelajaran bahasa Arab bagi orang

Indonesia, kesalahan fonologis banyak terjadi pada huruf yang sulit

dilafalkan, seperti ‫ق‬ ،‫ غ‬،‫ ع‬،‫ ظ‬،‫ ط‬،‫ ض‬،‫ ث‬،‫ خ‬،‫ ذ‬،‫ ش‬،‫ص‬.
2. Afiksasi adalah imbuhan atau bentuk terikat yang apabila ditambahkan

pada kata dasar atau bentuk dasar dapat merubah makna gramatikal.

Proses afiksasi dalam bahasa Arab ini dikenal dengan istilah ziyādah.

Dalam bahasa Arab afiks dapat diistilahkan dengan ahruf az-ziyādah, yaitu

huruf-huruf tambahan yang masuk dalam sebuah kalimat bahasa Arab

sehingga dari penambahan tersebut akan muncul berbagai makna yang

berbeda.

3. Kata ulang atau reduplikasi adalah proses pengulangan satuan gramatik,

baik seluruhnya atau sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.

Hasil pengulangan itu disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang

merupakan bentuk dasarnya. Reduplikasi atau bentuk pengulangan dalam

bahasa Indonesia yang terjadi pada tataran fonologis, morfologis, maupun

tataran sintaksis.

10
4. Komposisi adalah perangkaian bersama-sama dua fonem asal yang

menghasilkan satu kata disebut juga kata majemuk.11 Komposisi atau yang

di dalam bahasa Arab disebut dengan istilah ‫اإلضافية‬ ‫ الجملة‬/al-jumlatu


al-idāfiyyah/ adalah hasil dari proses penggabungan morfem dasar dengan

morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk

sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau baru.

11
Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia: Telaah terhadap
Fonetik dan Morfologi, (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2004), h. 90.

11
Daftar Pustaka

Desti Murtiani, Analisis Pengulangan Kata (Reduplikasi) Dalam Artikel Motivasi

di www. andriewongso.com Di akses 20 Semptember 2019

Fitri, Nindiyasari Hanindiyo, 2019. Ar-Risalah: “Tahlil al-Akhtha‟ al-Saut wa

al-Istifadah Minha Fi Tasmim al-Wasilah al-Ta`lim Limaddah `Ilm al-Aswat

Fi Qismi Ta`lim al-Lughah al`Arabiyah Bijami`ah Jakarta al-Hukumiyah”

.Malang: Jami`ah Maulana Malik Ibrahim alIslamiyah al-Hukumiya.

Fitria Lathifah, dkk. Analisis Kesalahan Fonologis dalam Keterampilan Membaca

Teks Bahasa Arab. dalam Jurnal Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab

dan Kebahasaraban, Vol. 4 No. 2, Desember 2017

Hania, Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Pada Skripsi Mahasiswa Jurasan

Bahasa dan Sastra Arab dalam jurnal Arabi : Journal of Arabic Studies ,

Vol. 3 No. 1 | 24-34 2018,

http://ichaimute.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html di akses tanggal 19 Oktober 2019

Ilfiana Iffah Jihada,. Perubahan Unsur Bahasa Pada Nama Diri Berbahasa Arab Di

Indonesia: Studi Analisis Fonolog , Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Yogyakarta: Prodi Interdisciplinary Islamic Studies UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2017.


Kamelia, Afikasasi Isim (Nomina) Dari Bentuk Dasar Fi’il (verba) dan

Perubahannya Dalam Makna, (t.tp, t.p., t.th.),

Lailatul Zuhriyah, dkk., Proses Afiksasi Morfologi Ism (Nomina) Dalam Bahasa

Arab, dalam Arabiyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaraban,

Vol. 5 No. 2, Desember 2018.

Mu’in, Abdul, 2004. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia:

Telaah terhadap Fonetik dan Morfologi, Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.

Umroh, Ida Latifatul, t.th. Analisis Kesalahan Berbahasa Arab Mahasiswa


Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab,
Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan,

Anda mungkin juga menyukai