Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TAQWIM TARBAWI WA IKHTIBARAT LUGHAWIYAH

Dengan Tema : “Penyusunan Tes Bahasa Arab”

DOSEN PENGAMPU
Salahuddin Al Asadullah, M.Pd

Nama : Muhammad Alwi


Nim : 181520261

PROGRAM SETUDI PENDIDIKAN BAHASA


ARAB JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI BENGKALIS
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat allah swt dengan senantiasa mengucapkan


alhamdullah dan bersholawat kepada junjungan ummat pembela kebenaran dan
pendobrak kejahilan yakni baginda nabi Muhammad saw.

Saya selaku penulis makalah pertama mengucapkan ribuan terimakasih


atas segala eleman-elemen yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
makalah ini semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis juga mengharap kritikan dan saran dari kawan-kawan dan dosen
pengampu agar makalah ini dan diperbaiki dan menjadi makalah yang utuh.

Bengkalis 08 November

Muhammad Alwi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Tujuan.................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Penyusunan Tes........................................................... 2
B. Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Bentuknya dan Teknik
Penyusunannya..................................................................................... 2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat dari fenomena yang terjadi, pembelajaran bahasa asing dalam hal
ini khususnya bahasa Arab banyak dianggap sulit oleh para murid, hal ini tidak
lain karena kita dihadapkan pada bahasa ibu yang sudah dipergunakan sejak lahir
serta lingkungan sekitar yamg kurang mendukung seseorang mahir dalam bahasa
Arab. Ini tentunya menjadi tantangan besar bagi guru bahasa Arab yang tidak
menghiraukan “perencanaan pembelajaran”, sehingga mereka hanya
mementingkan materinya selesai tanpa ada perencanaan yang harus di
realisasikan. Dalam hal ini penilaian serta pengukuran atau evaluasi memainkan
perannya guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan, dan efektifkah metode, strategi, media yang selama ini dugunakan.
Evaluasi sendidri memiliki prosedur-prosedur penyusunan Salah satu alat evaluasi
tersebut adalah tes. Seorang guru bahasa harus benar-benar mengetahui
perencanaan pembuatan tes bahasa untuk muridnya demi tercapainya indikator
keberhasilan yang sudah ditentukan.

B.  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana prinsip-prinsip penyusunan tes bahasa Arab?

2.      Apa saja bentuk-bentuk tes bahasa Arab dan cara penyusunannya?

C. Tujuan

1.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip penyusunan tes bahasa Arab?

2.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk tes bahasa Arab dan cara penyusunannya?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Penyusunan Tes

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat menyusun tes


diantaranya:

1.    Tes harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan intruksional.

2.   Butir-butir soal dapat mewakili dari seluruh materi yang diajarkan

3.   Soal dibuat bervariasi, disesuaikan dengan tes yang ingin dicapai

4.   Tes hasil belajar harus memiliki reabelitas yang dapat diandalkan.

5.   Disamping sebagai alat pengukuran keberhasilan belajar, tes juga berguna
untuk memperbaiki cara belajar siswadan cara mengajar guru itu sendiri.

Untuk memperoleh tes yang memenuhi syarat-syarat, perlu diperhatikan hal-hal :

1. Mengetahui fungsi dan tujuan penulisan tes. Apakah digunakan untuk tes
formatif, EBTA, atau bentuk lainnya.
2. Merencanakan tes dengan baik melalui kisi-kisi
3. Menyusun tes sesuai dengan prosedur yang berlaku
4. Menyusun dan menulis soal secara tepat, baik ditinjau dari segi susunan
bahasa maupun dari segi isi soal
5. Menentukan tingkat kesukaran dan daya pembaca butir soal serta dapat
menganalisis homogenitas pilihan (option)

B.  Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Bentuknya dan Teknik Penyusunannya

1.      Tes Subjektif adalah tes yang memerlukan pendapat atau keputusan dari
pihak penguji pada saat pemeriksaan dan pemberian skor.

a. Macam-macam tes subjektif

1). Bentuk uraian terbatas, hal ini dibedakan menjadi dua, yakni:

2
a) Tes ingatan sederhana, dimana bentuk pertanyaannya menggunakan

kata-kata. ‫كيف‬ ،‫ أين‬،‫كم‬ dan lain-lain. Contoh:

‫كم كتابا قرأت باألمس؟‬ ‫كيف حالك يا حممد؟ أين تسكن يا أخي؟‬

b) Tes dengan jawaban pendek, bentuknya

Penyusunan kalimat ( ‫اجلملة‬ ‫تكوين‬ )

Contoh: ‫التالية‬ ‫!راتب هذه العبارات‬

‫ هذا‬- ‫ الكتاب – املكتب‬-‫علي‬

Pemberian definisi ( ‫التعريف‬ )

Contoh: ‫النحو؟‬ ‫ماذا تعريف باملعرفة يف علم‬

2) Bentuk uraian bebas atau diskusi, model pertanyaan adalah : ، ‫ بنّي‬،‫إشرح‬
‫ قارن‬،‫ملاذا‬  dan lain-lain. Contoh:

‫قارن بني علم اللغة و فقه اللغة! ملاذا مسي بعلم اللغة النظرية! بنّي املعاين املعجمية‬

‫!واملعاين املعنوية! واشرحح هذه العبارات التالية‬

b. Petunjuk penyususnan

1)  Hendaknya soal-soal tes meliputi ide-ide pokok bahan yang diujikan,


dan kalau memungkinkan disusun soal yang sifatnya komprehensif.

2) Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yangdisalin langsung


dari buku atau catatan.

3
3) Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah di lengkapi kunci jawaban
serta pedoman penilaiannya.

4) Hendaknya diusahakan agar pertanyaan bervariasi antara “jelaskan”,


“mengapa”, “bagaimana”, hal ini bertujuan agar dapat diketahui lebih
jauh penguasaan peserta didik terhadap bahan.

5) Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah


dipahami pesperta didik.

6) Hendaknya ditegaskan model jawaban yang dihendaki oleh penyusun


tes. Untuk itu pertanyaan tidak boleh terlalu umum, akan teta i sebaiknya
spesifik. 1

2. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
objektif. Hal ini daimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes
essay.2 Tes ini juga dikenal dengan istilah tes jawaban pendek. Tes objektif
merupakan tes yang jawabnanya hanya memilih salah satu dari kemungkinan
jawaban yang telah disediakan atau menuliskan kata-kata tertentu pada tempat
yang telah di sediakan.

a. Macam-macam tes objektif

1. Tes benar salah (‫خطأ‬-‫)صواب‬

Soal-soalnya berupa aneka pertanyaan (statement). statement tersebut ada


yang benar dan ada yang salah. Contoh:

‫ الكراسة خالد جديدة‬: ‫ص – خ‬

‫ مكتبة املدرسة قريبة‬: ‫ص – خ‬

1
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 127.
2
Zulhannan, ... hal. 127.

4
    Adapun cara penyusunannya adalah sebagai berikut:

2)  Tes pilihan ganda (‫متعدد‬ ‫)إختيار من‬

Tes ini terdiri dari keterangan atau pemberitahuan tentang suatu


pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih
satu dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan. Contoh:

!‫اخرت العبارات الصحيحة التالية‬

T... ‫حنب الفقراء و‬


ّ ‫حنن‬

‫ املسكن‬.‫د‬      ‫ املسكني‬.‫ج‬      ‫ املساكن‬.‫ب‬              ‫املساكني‬         .‌‫أ‬

3)  Tes menjodohkan (‫)مزاوجة‬

Terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-
masing pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri
jawaban tersebut. Contoh:

!‫ضع مكان الفراغ كلمة مناسبة من الكلمات يف اجانب األيسر‬

)‫(ب‬ (‫)أ‬

‫بنت‬ ‫يف اجليب‬...‫القلم‬

‫ولد‬ ‫ الدرج‬...‫ماذا‬

‫اجلديد‬ ‫ ماهر‬...‫حسن‬

5
‫يف‬ ‫ مطيعة‬...‫فاطمة‬

4) Tes isian (‫)تكملة‬

Terdiri dari kalimat yang hilang bagiannya, siswa dituntut untuk


mengisi kalimat yang hilang tersebut. Contoh:

!‫ضع مكان الفراغ كلمة مناسبة‬

‫ يف الصباح الباكر‬... ‫أقوم من‬

‫ مشيا على ألقدام‬... ‫أيب يذهب إيل‬

‫ إللقاء اخلطبة‬... ‫صعد اخلطيب علي‬

b. Petunjuk penyususnan

1) Tulislah huruf B – S (‫–خ‬ ‫ )ص‬pada permulaan masing-masing item dengan

maksud untuk mempermudah mengerjakan dan memberikan penilaian.

2) Usahakan agar jumlah butir soal yang harus dijawab B ( ‫ )ص‬sama dengan

butir soal yang harus dijawab S ( ‫ )خ‬dalam hal ini hendaknya pola jawaban

tidak bersifat teratur.

3) Hindari item yang masih bisa diperdebatkan

4) Hindari pertanyaan-pertanyaan yang persis dengan buku.

5) Hindari kata-kata yang menunjukkan kecendrungan memberi saran seperti


yang dikehendaki oleh item yang bersangkutan.

6
6) Hendaknya bahasa atau istilah-istilah yang digunakan cukup sederhana
ringkas, jelas dan mudah dipahami oleh teste.3

BAB III

PENUTUP

3
Anas sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2012), hal.
110

7
A. Kesimpulan

Sebelum menyusun tes ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu
mengetahui fungsi dan tujuan tes serta menentukan tingkat kesukaran soal yang
akan diteskan. Penyususnan tes dilakukan berdasarkan bentuk tes yang akan
digunakan dalam mengevaluasi. Berdasarkan jenisnya bentuk tes bahasa Arab
terbagi menjadi dua macam yakni tes subjektif yang biasa disebut dengan tes
uraian dan tes objektif yang dikenal dengan tes jawaban pendek.

B. Saran

Alhamdulillah, makalah ini dapat diselesaikan. Pemakalah berharap,


dengan adanya makalah ini, kita bisa memahami bagaimana menyusun tes
pembelajaran bahasa Arab yang baik dan benar.

Namun, tentunya pada makalah ini masih banyak kekurangan di


dalamnya, baik isi maupun sistematikanya.  Untuk itu diharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan makalah ini kedepannya.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada. 2012

8
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2014

Anda mungkin juga menyukai