DOSEN PENGAMPU
Salahuddin Al Asadullah, M.Pd
Penulis juga mengharap kritikan dan saran dari kawan-kawan dan dosen
pengampu agar makalah ini dan diperbaiki dan menjadi makalah yang utuh.
Bengkalis 08 November
Muhammad Alwi
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Penyusunan Tes........................................................... 2
B. Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Bentuknya dan Teknik
Penyusunannya..................................................................................... 2
A. Kesimpulan.......................................................................................... 8
B. Saran.................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat dari fenomena yang terjadi, pembelajaran bahasa asing dalam hal
ini khususnya bahasa Arab banyak dianggap sulit oleh para murid, hal ini tidak
lain karena kita dihadapkan pada bahasa ibu yang sudah dipergunakan sejak lahir
serta lingkungan sekitar yamg kurang mendukung seseorang mahir dalam bahasa
Arab. Ini tentunya menjadi tantangan besar bagi guru bahasa Arab yang tidak
menghiraukan “perencanaan pembelajaran”, sehingga mereka hanya
mementingkan materinya selesai tanpa ada perencanaan yang harus di
realisasikan. Dalam hal ini penilaian serta pengukuran atau evaluasi memainkan
perannya guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan, dan efektifkah metode, strategi, media yang selama ini dugunakan.
Evaluasi sendidri memiliki prosedur-prosedur penyusunan Salah satu alat evaluasi
tersebut adalah tes. Seorang guru bahasa harus benar-benar mengetahui
perencanaan pembuatan tes bahasa untuk muridnya demi tercapainya indikator
keberhasilan yang sudah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Penyusunan Tes
1. Tes harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan
sesuai dengan tujuan intruksional.
4. Tes hasil belajar harus memiliki reabelitas yang dapat diandalkan.
5. Disamping sebagai alat pengukuran keberhasilan belajar, tes juga berguna
untuk memperbaiki cara belajar siswadan cara mengajar guru itu sendiri.
1. Mengetahui fungsi dan tujuan penulisan tes. Apakah digunakan untuk tes
formatif, EBTA, atau bentuk lainnya.
2. Merencanakan tes dengan baik melalui kisi-kisi
3. Menyusun tes sesuai dengan prosedur yang berlaku
4. Menyusun dan menulis soal secara tepat, baik ditinjau dari segi susunan
bahasa maupun dari segi isi soal
5. Menentukan tingkat kesukaran dan daya pembaca butir soal serta dapat
menganalisis homogenitas pilihan (option)
1. Tes Subjektif adalah tes yang memerlukan pendapat atau keputusan dari
pihak penguji pada saat pemeriksaan dan pemberian skor.
1). Bentuk uraian terbatas, hal ini dibedakan menjadi dua, yakni:
2
a) Tes ingatan sederhana, dimana bentuk pertanyaannya menggunakan
2) Bentuk uraian bebas atau diskusi, model pertanyaan adalah : ، بنّي،إشرح
قارن،ملاذا dan lain-lain. Contoh:
قارن بني علم اللغة و فقه اللغة! ملاذا مسي بعلم اللغة النظرية! بنّي املعاين املعجمية
b. Petunjuk penyususnan
3
3) Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah di lengkapi kunci jawaban
serta pedoman penilaiannya.
2. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
objektif. Hal ini daimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes
essay.2 Tes ini juga dikenal dengan istilah tes jawaban pendek. Tes objektif
merupakan tes yang jawabnanya hanya memilih salah satu dari kemungkinan
jawaban yang telah disediakan atau menuliskan kata-kata tertentu pada tempat
yang telah di sediakan.
1
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2014), hal. 127.
2
Zulhannan, ... hal. 127.
4
Adapun cara penyusunannya adalah sebagai berikut:
Terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-
masing pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri
jawaban tersebut. Contoh:
)(ب ()أ
ولد الدرج...ماذا
اجلديد ماهر...حسن
5
يف مطيعة...فاطمة
b. Petunjuk penyususnan
2) Usahakan agar jumlah butir soal yang harus dijawab B ( )صsama dengan
butir soal yang harus dijawab S ( )خdalam hal ini hendaknya pola jawaban
6
6) Hendaknya bahasa atau istilah-istilah yang digunakan cukup sederhana
ringkas, jelas dan mudah dipahami oleh teste.3
BAB III
PENUTUP
3
Anas sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada , 2012), hal.
110
7
A. Kesimpulan
Sebelum menyusun tes ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu
mengetahui fungsi dan tujuan tes serta menentukan tingkat kesukaran soal yang
akan diteskan. Penyususnan tes dilakukan berdasarkan bentuk tes yang akan
digunakan dalam mengevaluasi. Berdasarkan jenisnya bentuk tes bahasa Arab
terbagi menjadi dua macam yakni tes subjektif yang biasa disebut dengan tes
uraian dan tes objektif yang dikenal dengan tes jawaban pendek.
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
8
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2014