Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAKWIM TARBAWI WA IHTIBARAT LUGHOWIYYAH

DENGAN TEMA

“TES KETERAMPILAN MEMBACA ”

DOSEN PENGAMPU

SALAHUDDIN AL-ASADULLAH, M.PD

Disusun Oleh :

Ahmad Hanafi Annury

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN) NEGRI BENGKALIS

TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada allahsubhanahuwwataala atas segala


limpahan rahmat dan karunianya kepada kita semua dengan mengucapkan
alhamdullah

Bersholawat kepada baginda nabi muhammad swt dengan mengucapkan


allahummashollala saiidian muhammad waalasaiidiana muhammad.

Penulis menyadari bahwa banyak sekali kekurangnan baik dari segi


penulisan atau pun pemaparan maka dari itu penulis mengucapkan ribuan kemaafan
yang sebesar-besarnya. Semoga makalash ini mampu menjadi inspirasi bagi pembaca
khususnya.

Bengkalis 04 desember 2022

Ahamd Hanafi Annuri

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ..................................................................... i

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 1

C, Tujuan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca .................................................................... 2

B. Sasaran Pembelajaran Membaca.................................................... 3

C. Bentuk-Bentuk Tes Membaca........................................................ 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 10

B. Saran............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern seperti ini,perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif
antara lain dilakukan memalui membaca. Membaca tidak hanya sekedar
mengeluarkan bunyi-bunyi bahasa atau mencari arti kata-kata sulit dalam suatu teks
bacaan, tetapi juga melibatkan pemahaman apa yang dibacanya.
Jika peserta didik hanya mampu melafalkan kata-kata tanpa bisa mampu
memahami apa maksud dari kata-katanya, maka kurang berarti. Untuk itu diperlukan
adanya pengukuran terhadap kemampuan membaca peserta didik yang merupakan
bagian dari evaluasi. Dan dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai
bagaimana cara mengukur kemampuan membaca.

     B.    RUMUSAN MASALAH


A.       Apa pengertian membaca ?
B.       Bagaimana sasaran pembelajaran membaca?
C.       Apa saja bentuk-bentuk tes membaca?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Membaca

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
hal,tidak hanya sekedar melafalkan tulisan,tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca
merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Suatu
proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.

Membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan sejumlah


kegiatan fisik dan mental. Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang
diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indra penglihatan.

Membaca merupakan proses berfikir. Untuk dapat memahami


bacaan,pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang
dihadapinya melalui proses asosiasi dan eksperimental. Kemudian membuat dengan
menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam bacaan. Untuk itu, dia harus
mampu berfikir secara sistematis, logis, dan kreatif. Bertitik tolak dari kesimpulan itu,
pembaca dapat menilai bacaaan. Kegiatan menilai, menuntut kemampuan berfikir
kritis. Kemampuan berfikir melalui membaca seharusnya dimulai sejak dini. Seorang
pengajar hendaknya dapat membimbing peserta didiknya dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan mereka bias meningkatkan kemampuan
berfikirnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik hendaknya
merangsang peserta didik agar berfikir, seperti pertanyaan mengapa dan bagaimana.

B.    Sasaran Pembelajaran Membaca

Sasaran tes kemampuan membaca pada dasarnya mengacu pada sasaran


yang sama dengan tes menyimak dalam memahami wacana yang diungkapkan secara
lisan.perbedaan antara keduanya hanya terletak pada mediumnya, yang satu
diungkapkan secara lisan, yang satu tertulis. Pada tes menyimak wacana yang harus
dipahami itu adalah wacana lisan yang didengar langsung atau lewat rekaman,
sedangkan pada tes membaca wacana yang dihadapi berupa wacana yang
disampaiakan melalui media tulis.

2
Kemampuan yang diharapkan dari kemampuan membaca sangat banyak,
diantaranya:

1.      Mengenali pokok-pokok pikiran yang terungkapkan

2.      Dapat mengambil kesimpulan dari apa yang dibacanya

3.      Mampu menelusuri tujuan bacaan dengan  cepat

4.      Menghayati bacaan dengan tujuan agar dapat mengkritisi dan


menghubungkannya

5.      Pemahaman yang benar terhadap symbol penulisan, seperti tanda baca,


tanda kurung, dan cara pembentukan paragraph baru

6.      Mampu mengenali dan memahami maksud dan pesan penulis sebagai


bagian dari pemahaman tentang penulis

7.      Mengetahui metode dan gaya bahasa yang digunakan oleh penulis


untuk mengungkapkan pikirannya

8.      Memahami maksud yang terkandung dalam sebuah bacaan.

9.      Membaca dengan teliti

10.  Membaca dengan cepat.

C.    Bentuk-Bentuk Tes Membaca

Dalam pembelajaran kemampuan membaca, ada beberapa bentuk tes yang


dapat digunakanm diantaranya:

1. Penyesuaian

Bentuk tes ini digunakan dalam diskriminasi visual dan kecepatan membaca.
Dan metode ini cocok untukguru pemulam dan yang diutamakan evaluasi itu
mengandung beberapa mufrodat yang telah diajarkan seorang pendidik
padatingkatan membaca (maharoh as-syafawiyah). Kriteria dalam bentuk tes ini
terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya:

a. Penyesuaian kosa kata

Dalam hal ini diminta untuk membaca, kemudian memilih diantara


jawaban yang telah disediakan dengan menggaris bawah pada kosa kata yang
sesuai dengan kosa kata yang terdapat didalam kotak.

3
‫‪Contoh:‬‬

‫ثم ضع خطا تحت الكلمة المطابقة للكلمة التي في المربع‬ ‫‪.‬اقرْأ ُ‬


‫بسرعة‪ّ ،‬‬

‫‪:‬مثال‬

‫دراجة‬

‫‪ ‬‬

‫دارجة – جرادة – مدارج –‪ ‬دراجة‪   = ‬‬

‫انبِعث‬

‫‪ ‬‬

‫بعث‪ -‬ابتعث‪ -‬اِنبعث‪ -‬إن بعث‪  = ‬‬

‫‪b.      Penyesuaian kalimat‬‬

‫‪Bentuk ini sama dengan bentuk A, hanya saja bentuk ini digunakan untuk membaca‬‬
‫‪kalimat yang sempurna dan bukan kata-kata murni.‬‬

‫‪Contoh:‬‬

‫‪.‬ضع خطّا تحت الجملة التي تطابق الجملة األولى‬

‫‪4‬‬
‫علي لبلده‬
ّ ‫لن يسافر‬ .١.

 ‫علي لبلده‬
ّ ‫لن يسافر‬   )‫أ‬.

‫علي إلى بلده‬


ّ ‫لم يسافر‬  )‫ب‬.

‫علي لن يسافر إلى بلده‬


ّ    )‫ج‬.

 ‫علي إلى بلده‬


ّ ‫لن يسافر‬   )‫د‬.

2.      Pertanyaan singkat

Bentuk tes ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a.       Memahami beberapa istilah, peminjaman kata (isti’aroh), dan penafsirannya.

Bentuk tes ini merupakan bentuk tes yang meminta peserta didik untuk
mencari kata yang sesuai dengan istilah yang dimaksud.

Contoh:

‫) في كل زوج من الجملة التالية بكلمات بحيث تؤدى معنى الجملة رقم‬١( ‫اكمل الجملة رقم‬

)٢(.

‫ مثال‬:

K‫يسد به رمقه‬ ‫ لم يجد المسكين ما‬.١.

)‫(يأكله‬.....‫ لم يجد المسكين ما‬.٢

‫ مثال‬:

‫أ طلق سا قيه للريح‬ ‫ اللص‬.١.

‫اللص‬.٢.....

5
b.      Menyimpulkan

Pada bentuk tes ini, jawaban pada pertanyaan-pertanyaan ditetapkan pada


hasil pemahaman selama pembacaan teks, dan peserta didik harus menjawab
pertanyaan tersebut dengan jawaban pendek atau pilihan ganda.

Contoh:

: ‫ثم أكمل‬
ّ ‫اقرأ‬

‫ نصفها فقط كان مشغوال‬،‫يوجد مئة مقعد‬  ٦٠ ‫في قاعة المحاضرات رقم‬.

‫كان عدد الحضور‬..........

‫ خمسين سخصا‬:‫الجواب‬

‫ كان عدد الحضور‬:‫أو‬........

 ‫ستين شخصا‬  )‫أ‬

‫ب) ثالثيين شخصا‬

‫ج) خمسين شخصا‬

 ‫د) مئة شخصا‬

c.       Beberapa pertanyaan yang benar dan salah

Pada bentuk ini ada dua macam, yaitu:

1.  Terdiri dari beberapa susunan yang dibaca peserta didik kemudian mencentang
jawaban apabila benar atau salah.

2.  Peserta didik membutuhkan teks yang tidak terlalu panjang untuk dibaca dengan
teliti, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan gaya bahasanya sendiri.

Contoh:                   

6
‫تتضمن حقيقة‪ ،‬و إالّ فضع الدائرة‬
‫ضع دائرة حول الحرف (ص) إذا كانت العبارة التي تقرؤها ّ‬
‫حول الحرف‪(  ‬خ)‬

‫أ‌)‪        ‬أركان اإلسالم خمسة و كذالك الصلوات المفروضة‪      ‬ص‪    ‬خ‬

‫ب‌)‪   ‬الجبن و الزبد من منتجات األلبان‪                     ‬ص‪     ‬خ‬

‫ج)‪   ‬يحج المسلمون في اخر أيام ذي الحجة‪                       ‬ص‪     ‬خ‪              ‬‬

‫‪3.      Pilihan ganda‬‬

‫‪Pada bentuk tes ini, terdapat dua bentuk, yaitu:‬‬

‫‪a.       Ungkapan pendek‬‬

‫‪Contoh:‬‬

‫األسئلة‪.‬‬ ‫إقرأ ما يلي جيدا ثم أجب عن‬

‫كل أمر و أسود‪ .‬هذا‬


‫نبي يبعث في قومه خاصة‪ ،‬و يبعث إلي ّ‬
‫كل ّ‬‫‪.١‬قال الرسول ص م كان ّ‬
‫الحديث يشير إلي أن‪........‬‬

‫أ‌)‪        ‬األنبياء كلّهم يعثوا إلي أقوامهم‬

‫ب‌)‪   ‬األنبياء كلّهم يعثوا إلي البشركافة‬

‫كل البشر‬
‫ج)‪   ‬الرسول أرسل إلي ّ‬

‫د)‪   ‬الرسول أرسل إلي ذوي األلوان الحمراء‪ ،‬و السوداء فقط‬

‫‪7‬‬
b.      Teks yang sedang dan panjang

Bahwasannya panjang dan pendeknya suatu teks dibatasi pada beberapa faktor
yang berpusat pada bentuk-bentuk tes tingkatan peserta didik dan waktu tes.

Contoh:

.‫أبراهيم لن يزور صديقة محمودا اال اذا كان علي استعداد بأن بصحبه الى صديقهما يوسف‬

...........‫هذه العبارة تعني أن ابراهيم‬

‫ سيزور محمودا ان تحقق شرط‬.‫ا‬

                 ‫ قد زار محمودا‬.‫ب‬

‫ غير مستعد لزيارة يوسف‬.‫ج‬

‫ سيزور يوسف بمفرده‬.‫د‬

4.      Tes melengkapi

Dalam bentuk ini hanya ada satu macam tes, yaitu pemilihan dan pelaksanaan
tes. Dalam hal ini terbagi menjadi empat kriteria, yaitu:

a.       Sebaiknya materi yang akan diteskan oleh guru itu dibatasi

b.      Sebaiknya cara pembuangan kalimat juga dibatasi

c.       Sebaiknya pada saat pelaksanaan tes, teks yang dihadapkan kepada peserta
didik teksyang mudah dipahami sehingga tidak timbul pertanyaan baru.

d.      Pembenaran

:Contoh

‫ و خاصوا معارك‬,‫بعد وفاة الرسول ص م أمتدت فتوحات المسلمين في كل الجهات‬


‫ و اليرموك‬.‫ و من هذه المعارك معركة اليرموك‬.‫سبيل إعالء كلمة هللا‬ ‫كثيرة في‬
‫الخليفة أبي بكر‬.....‫المسلمين و الروم في‬.....‫ وقعت عنده حرب‬,‫نهر في الشام‬

8
‫و‪.....‬الحرب ذهب رجل من‪.....‬المسلمين يبحث عن قريب‪.....‬بين جرحى المعركة‬
‫و‪.....‬قليل من الماء فوجده‪.....‬حالة سيئة و الدم‪.....‬من جسده فقال له‪.....:‬لك أن‬
‫تشرب؟ فلم‪.....‬أن ير ّد و أشار‪.....‬بنعم‪.‬‬

‫(الكلمات الصحيحة كما وردت في النص األصلي‪ ,‬و يمكن قبول كلمات مقبولة‬
‫غيرها)‬

‫‪-.١‬بين‪-٦           ‬معه‪-١١                     ‬إليه‬

‫‪-٢‬عهد‪ -٧           ‬في‪-١٢                     ‬الماء‬

‫‪-٣‬أثناء‪ -٨           ‬ينزف‪-١٣                  ‰‬رجال‬

‫‪-٤‬جند‪ -٩           ‬هل‪-١٤                     ‬إلي‬

‫‪-٥‬له‪-١٠             ‬يستطيع‪-١٥               ‬قبله‪ ‬‬

‫‪                          ‬‬

‫‪BAB III‬‬

‫‪9‬‬
 PENUTUP

a.      Kesimpulan

Membaca merupakan suatu proses menerjemahkan symbol tulisan (huruf)


kedalam kata-kata lisan, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.

Sasaran tes kemampuan membaca pada dasarnya mengacu pada sasaran


yang sama dengan tes menyimak dalam memahami wacana yang diungkapkan secara
lisan.perbedaan antara keduanya hanya terletak pada mediumnya, yang satu
diungkapkan secaralisan, yang satu tertulis.

Beberapa macam bentuk tes yang dapat digunakan mengukur kemampuan


membaca,diantaranya:

1.      Tes penyesuaian: penyesuaian kosa kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian


kalimat dan gambar.

2.      Pertanyaan singkat: memahami beberapa istilah, menyimpulkan, beberapa


pertanyaan yang benar dan salah.

3.      Pilihan ganda: ungkapan pendek, teks yang sedang dan panjang

4.      Melengkapi: pemilihan dan pelaksanaan tes.

DAFTAR PUSTAKA

10
Muhammad,Abdul Kholiq Muhammad, Ikhtibarat Al-Lughah, Makah: Jami’ah Al
Mulk Syu’ud, 1996.

Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Soenardi, Djiwandono, Tes Pegangan Bagi Pengajar Bahasa, Jakarta: Indeks, 2008.

11

Anda mungkin juga menyukai