Kelas X
BAHASA INDONESIA
Ikhtisar
Tujuan Pembelajaran
a. Rangkuman
Rangkuman adalah hasil kegiatan merangkum dari suatu uraian yang memiliki
perbandingan proporsional antara bacaan yang dirangkum dan rangkumannya.
Dengan demikian, rangkuman berbeda dengan ikhtisar karena ikhtisar tidak
memperhatikan keproporsionalan antara bacaan dan hasil ikhtisarnya.
Proporsional artinya adalah seimbang. Saat merangkum suatu buku yang
terdiri atas tiga bab, setiap rangkuman bab tersebut tentulah harus betul-betul
memperhatikan panjang atau pendeknya bacaan tersebut dan disajikan secara
seimbang antara satu bab dengan bab lainnya.
b. Ringkasan
Ringkasan adalah menyajikan suatu bacaan dalam bentuk yang ringkas dengan
mempertahankan bentuk aslinya. Bentuk asli yang dimaksud adalah urutan dan
penggunaan bahasa. Jadi, dalam ringkasan, bahasa yang digunakan memiliki
kesamaan dengan bacaan aslinya. Selain itu, urutan penyajian poin-poin dalam
ringkasan pun memiliki urutan yang sama dengan bacaan aslinya. Hal inilah
yang membedakannya dengan ikhtisar. Ikhtisar tidak diharuskan menyajikan
poin penting sesuai urutan bacaan aslinya dan bahasa yang digunakan pun
menggunakan bahasa sendiri, bukan bahasa asli bacaan.
c. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang berisi cuplikan seluruh adegan sehingga
membentuk tema cerita. Dalam suatu sinopsis, tidak ditentukan bahwa
penulisannya harus sesuai urutan atau tidak. Tidak pula ditentukan harus
menggunakan bahasa sendiri atau tidak. Hal yang pasti adalah bahwa penyusunan
sinopsis dikhususkan untuk meringkas bacaan yang berbentuk cerita. Hal yang
membedakannya dengan ikhtisar adalah ikhtisar tidak difokuskan pada satu jenis
bacaan tertentu.
d. Abstrak
Abstrak merupakan penyajian atau penjelasan singkat tentang isi dari suatu
bacaan yang memudahkan pembaca untuk memahami maksud penulisan dari
penulis. Abstrak ini dibuat pada karangan atau tulisan ilmiah, seperti artikel,
makalah, skripsi, dan laporan. Dengan demikian, sama dengan sinopsis, hal yang
membedakan abstrak dengan ikhtisar adalah berdasarkan jenis bacaan atau
tulisannya. Abstrak dibuat hanya untuk tulisan ilmiah.
Ikhtisar 2
3. Fungsi dan Tujuan Ikhtisar
Fungsi dan tujuan ikhtisar dikelompokkan menjadi dua, yaitu dilihat dari sisi penulis
dan pembaca.
Tentu saja, penulis ikhtisar yang bertujuan membimbing orang lain untuk memahami
isi suatu bacaan harus mampu memahami teks yang dibacanya terlebih dulu. Jika
salah dalam memahami teks yang dibaca, ikhtisar yang disampaikan pun bisa keliru.
Selain itu, penulis ikhtisar harus memiliki kemampuan yang mumpuni, khususnya
dalam penguasaan sinonim. Hal itu berkaitan dengan pengertian dan ciri ikhtisar,
yaitu menggunakan bahasa sendiri, bukan bahasa asli pada redaksi bacaan.
mendapatkan kata kunci dan poin penting dari suatu bacaan sebelum membaca
teks aslinya,
mengetahui dan memahami isi dari suatu bacaan dengan cepat.
4. Sinonim
Sinonim adalah padanan kata. Suatu kata bisa saja memiliki makna yang sama
dengan kata lainnya. Dengan demikian, sinonim melibatkan bentuk dan makna kata.
Secara bentuk, kata-kata tersebut berbeda, tetapi secara makna kata-kata tersebut
sama.
Ciri kata yang bersinonim adalah kata tersebut bisa saling menggantikan
keberadaannya dalam suatu kalimat, tentunya dengan makna yang sama (tidak
mengubah makna kalimat). Kata-kata dasar yang berpadanan bisa saja tidak lagi
berpadanan saat masing-masing kata bersinonim tersebut diberi imbuhan yang
sama.
Contoh:
Kata benar, betul
Jawabannya benar semua.
Jawabannya betul semua.
Ikhtisar 3
Setelah diberi imbuhan menjadi kebenaran, kebetulan
Kebenaran harus diungkap.
Kebetulan harus diungkap. (?)
Kebetulan saya bertemu dengannya.
Kebenaran saya bertemu dengannya. (?)
memiliki mempunyai
bisa dapat
memangkas memotong
bohong dusta
1. Survey
Tahapan pertama adalah memeriksa atau meneliti sekilas terhadap keseluruhan
isi teks. Tujuan dilakukan tahap survey adalah untuk mengetahui panjang atau
pendeknya teks yang akan dibaca, judul bab yang dimuat, judul subbab, serta istilah-
istilah dan kata kunci dalam teks tersebut. Dengan demikian, akan didapatkan
gambaran secara umum mengenai isi buku atau teks tersebut.
Dalam tahapan ini, kamu dapat mendapatkan gambaran tersebut dari bagian awal
sebuah buku, seperti daftar isi, daftar tabel, atau daftar gambar. Sebaiknya, kamu
menyiapkan alat tulis atau alat penanda lainnya untuk menandai bagian-bagian
yang dianggap penting. Kamu dapat menggunakan pensil dan kertas atau stabilo.
Penandaan bagian penting ini akan berguna untuk tahapan selanjutnya.
Ikhtisar 4
2. Question
Tahapan kedua adalah menyusun pertanyaan. Sebelumnya, kamu telah mendapatkan
gambaran secara umum mengenai isi buku. Tentu kamu sudah mengetahui apa saja
yang dibahas dalam buku berdasarkan daftar isinya. Dari gambaran itulah kamu
harus membuat atau menyusun pertanyan-pertanyaan yang dianggap penting
yang berkaitan dengan pokok atau inti bacaan. Kamu dapat mengajukan berbagai
pertanyaan. Pertanyaan yang disusun tentu akan berbeda antara satu buku dengan
buku lainnya. Bentuk pertanyaan yang dapat kamu gunakan adalah seputar 5W+1H
yang berkaitan dengan isi teks atau buku. Dalam membuat pertanyaan, kamu harus
membuat atau mengajukan pertanyaan yang spesifik, singkat, dan sesuai.
3. Read
Tahapan ketiga adalah membaca. Namun, kegiatan membaca yang dimaksud bukan
sekadar membaca, melainkan harus membaca aktif. Membaca aktif adalah membaca
yang dilakukan dengan mengartikan, memahami, dan merefleksikan informasi yang
terdapat dalam buku. Membaca aktif juga bertujuan untuk mencari atau menemukan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah kamu susun sebelumnya. Dapat
dikatakan bahwa membaca aktif yang dimaksud adalah membaca yang difokuskan
pada paragraf atau bagian yang diperkirakan memuat jawaban atas pertanyaan
yang telah disusun lalu mengartikan, memahami, dan merefleksikannya.
4. Recite
Tahapan keempat adalah menyampaikan kembali informasi yang telah kamu
dapatkan setelah membaca aktif suatu teks atau buku. Kamu dapat menyampaikan
kembali jawaban-jawaban yang didapatkan atas pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya. Dalam menyampaikan kembali informasi yang berupa ikhtisar, kamu
harus ingat bahwa penyampaiannya menggunakan bahasa sendiri.
5. Review
Tahapan kelima sebagai tahapan terakhir dalam metode ini adalah melakukan
peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan yang dibuat dan jawaban yang didapatkan.
Langkah ini harus dilakukan untuk mendapatkan ikhtisar yang tepat atas teks
atau buku yang telah kamu baca. Bila masih terdapat kekurangan, kamu harus
melengkapinya.
Tahap 1: Survey
Pada tahap memeriksa, hal yang harus diperhatikan pertama kali adalah daftar isi.
Periksalah apa saja hal yang dibahas pada buku tersebut, meliputi bab dan subbab.
Sekarang, perhatikan bagian daftar isi berikut ini!
Ikhtisar 5
Sumber: Buku Menjadi Remaja Tangguh di Era Milenium
Tahap 2: Questions
Dari daftar isi yang memuat bab dan subbab yang dibahas pada buku, bisa
ditentukan pertanyaan yang jawabannya adalah poin penting yang terdapat dalam
buku tersebut. Contoh salah satu pertanyaan yang bisa diajukan adalah mengapa
sahabat yang kita miliki mencerminkan diri kita?
Tahap 3: Read
Dari daftar isi yang memuat bab dan subbab yang dibahas pada buku, bisa
ditentukan pertanyaan yang jawabannya adalah poin penting yang terdapat dalam
buku tersebut. Contoh salah satu pertanyaan yang bisa diajukan adalah mengapa
sahabat yang kita miliki mencerminkan diri kita?
Ikhtisar 6
Sumber: Buku Menjadi Remaja Tangguh di Era Milenium
Saat membaca teks tersebut, lakukanlah membaca aktif. Artinya, membaca buku
secara keseluruhan seraya fokus juga untuk aktif mencari jawaban atas pertanyaan
yang telah dibuat.
Tahap 4: Recite
Dalam tahap penulisan kembali dalam bentuk ikhtisar dengan metode ini, ada
beberapa yang harus diperhatikan. Pertama, ikhtisar yang disusun memperhatikan
pertanyaan yang diajukan. Kedua, harus tetap memperhatikan konsep dasar ikhtisar
yang mengharuskan penulisannya dengan bahasa sendiri.
Ikhtisar 7
Nah, dalam penulisan ikhtisar ini diperlukan kemampuan untuk mencari sinonim
atas kata yang dijelaskan pada buku untuk menghindari penulisan yang copypaste
teks aslinya.
Dari kalimat tersebut, bisa dicari sinonim dari suatu kata atau kelompok kata,
contohnya orang bersinonim dengan manusia, jika bergaul bersinonim dengan bila
berteman, dan mempunyai frekuensi sama bersinonim dengan memiliki kebiasaan,
pola pikir, dan perilaku serupa.
Tahap 5: Review
Pada tahap ini dilakukan peninjauan atau pengecekan kembali, apakah ikhtisar yang
dibuat sudah sesuai tujuan atau belum, menggunakan bahasa sendiri atau tidak,
dan sebagainya.
a. Gagasan Utama
Setiap paragraf dalam suatu teks memiliki satu gagasan utama. Gagasan utama
adalah adalah ide yang menjadi pokok atau inti dalam sebuah paragraf. Gagasan
ini menjadi pokok utama bahasan yang didukung oleh gagasan-gagasan penjelas.
Gagasan utama memiliki banyak nama atau istilah lain, yaitu ide pokok, pikiran
utama, dan pokok pikiran.
Ikhtisar 8
Memuat kata rujukan (ini, itu, tersebut).
Berupa rincian, contoh, atau ilustrasi.
Mendukung atau menjelaskan hal yang disampaikan pada gagasan utama.
Gagasan utama terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat
yang didukung oleh kalimat-kalimat lainnya. Berikut ini adalah jenis paragraf
berdasarkan letak kalimat utama.
Contoh:
Letak kalimat utama pada paragraf tersebut berada pada kalimat pertama.
Hal ini terlihat dari kalimat-kalimat lainnya yang menjelaskan kalimat tersebut.
Pada kalimat kedua ditandai repetisi dan kata acara yang merujuk pada
kalimat sebelumnya, yaitu pelatihan seni dan budaya. Pada kalimat ketiga
terdapat kata para peserta yang merujuk pada tujuh puluh guru dan pelajar
sejumlah sekolah di Malaysia yang terdapat pada kalimat pertama. Pada
kalimat keempat terdapat kata peserta seperti yang terdapat pada kalimat
ketiga dan merujuk hal yang sama pula. Kata repetisi yang merujuk tersebut
berfungsi menjelaskan kalimat yang dimaksud. Dengan demikian, jelaslah
bahwa letak kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat pertama.
Ikhtisar 9
Berikut tips untuk menentukan paragraf yang memiliki kalimat utama di awal.
TIPS SUPER:
Contoh:
Ukuran maju atau tidaknya suatu negara dapat dilihat dari kualitas
pendidikannya yang terlihat dari fasilitas, kurikulum, tenaga pengajar,
dan hasilnya. Selain itu, kita juga bisa melihatnya dari kesiapan
dan ketertataan sistem transportasi untuk melayani keperluan
warganya dalam beraktivitas. Hal lain yang tidak kalah penting adalah
keterlibatan negara dalam menyediakan atau menjamin penanganan
yang berkaitan dengan kesehatan bagi warga negaranya. Dengan
demikian, banyak hal yang menjadi tolok ukur untuk menentukan
maju atau tidaknya suatu negara.
Letak kalimat utama pada paragraf tersebut berada pada kalimat terakhir
yang ditandai oleh adanya konjungsi yang menyatakan simpulan, yaitu dengan
demikian. Selain itu, kalimat kedua tidak mendukung atau menjelaskan
pernyataan pada kalimat pertama.
Berikut tips untuk menentukan paragraf yang memiliki kalimat utama di akhir.
TIPS SUPER:
Ikhtisar 10
SUPER "Solusi Quipper"
“Deal, Ndak?”
DEduktif - awAL
iNDuktif - AKhir
Contoh :
Contoh:
Gea selalu bangun pada pukul 05.00 untuk melaksanakan salat subuh.
Setelah itu, ia merapikan tempat tidurnya lalu menyiapkan buku
pelajaran. Sesudah kamarnya rapi dan bukunya berada di tasnya, ia
pun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sebelum berangkat, ia tidak
pernah lupa untuk sarapan bersama kedua orang tua, kakak, dan
adiknya.
Ikhtisar 11
Paragraf tersebut tidak dapat ditentukan gagasan utama dari salah satu
kalimatnya karena antara satu kalimat dan kalimat lainnya tidak saling
menjelaskan. Dari paparan cerita yang mengisahkan rangkaian kegiatan
tokoh, bisa disimpulkan bahwa gagasan utamanya adalah aktivitas Gea pada
pagi hari sebelum berangkat sekolah.
Baru naik ke kelas satu SMP, ketika kami masih pusing tujuh keliling
memetakan absis dan ordinat pada produk cartesius dalam topik relasi
himpunan sebagai dasar fungsi linear, Lintang telah mengutak-atik materi-
materi untuk kelas yang jauh lebih tinggi di tingkat lanjutan atas bahkan di
tingkat awal per guruan tinggi seperti implikasi, biimplikasi, filosofi Pascal,
binomial Newton, limit, diferensial, integral, teori-teori peluang, dan vektor.
Ketika kami baru saja mengenal dasar-dasar binomial ia telah beranjak ke
pengetahuan tentang aturan multinomial dan teknik eksploitasi polinomial,
ia mengobrak-abrik pertidaksamaan eksponensial, mengilustrasikan grafik-
grafik sinus, dan membuat pembuktian sifat matematis menggunakan
fungsi-gunsgi trigonometri dan aturan ruang tiga dimensi.
Ikhtisar 12
Suatu waktu kami belajar sistem persamaan linier dan tertatih-tatih
mengurai-uraikan kasusnya dengan substitusi agar dapat menemukan nilai
sebuah variabel, ia bosan dan menghambur ke depan kelas, memenuhi
papan tulis dengan alternatif-alternatif solusi linier, di antaranya dengan
metode eliminasi Gaus-Jordan, metode Crammer, metode determinan,
bahkan dengan nilai Eigen. Setelah itu Lintang mulai menggarap dan tampak
sangat menguasai prinsip-prinsip penyelesaian kasus nonlinier. Ia dengan
amat lancar menjelaskan persamaan multivariabel, mengeksploitasi rumus
kuadrat, bahkan menyelesaikan operasi persamaan menggunakan metode
matriks! Padahal dasar-dasar matriks paling tidak baru dikhotbahkan
para guru pada kelas dua SMA. Yang lebih menakjubkan adalah semua
pengetahuan itu ia pelajari sendiri dengan membaca bermacam-macam buku
milik kepala sekolah kami jika ia mendapat giliran tugas menyapu di ruangan
beliau. Ia bersimpuh di balik pintu ayun, semacam pintu koboi, menekuni
angka-angka yang bicara, bahkan dalam buku-buku berbahasa Belanda.
Ikhtisar 13
Lintang bereksperimen merumuskan metode jembatan keledainya sendiri
untuk pelajaran-pelajaran hafalan. Biologi misalnya. Ia menciptakan sebuah
konfigurasi belajar metabolisme dengan merancang kelompok sistem
biologis mulai dari sistem alat tubuh, pernapasan, pencernaan, gerak,
sampai sistem saraf dan indra, baik untuk manusia, vertebrata, maupun
avertebrata, sehingga mudah dipahami.
Maka jika kita tanyakan padanya bagaiamana seekor cacing melakukan hajat
kecilnya, siap-siap saja menerima penjelasan yang rapi, kronologis, terperinci,
dan sangat cerdas mengenai cara kerja rambut getar di dalam sel-sel api,
lalu dengan santai saja, seumpama seekor monyet sedang mencari kutu di
punggung pacarnya, ia akan membuat analogi buang hajat cacing itu pada
sistem ekskresi protozoa dengan anatomi vakuola kontraktil yang rumit itu,
bahkan jika tidak distop, ia akan dengan senang hati menjelaskan fungsi-
fungsi korteks, simpai bowman, medulla, lapisan malpigi, dan dermis dalam
sistem ekskresi manusia. Karena bagi Lintang, melalui desain jembatan
keledainya tadi, benda-benda hafalan ini dengan mudah dapat ia kuasai,
satu malam saja, sekali tepuk.
Ikhtisar:
Sejak masuk kelas satu SMP, memang sudah terlihat bahwa Lintang berbeda dengan
teman-temannya. Ia memiliki kecakapan dalam berbagai bidang mata pelajaran,
seperti matematika dan biologi. Bahkan, ia bisa merumuskan sendiri apa yang
dipelajarinya. Ia selalu mampu menjelaskan materi-materi yang ditanyakan oleh
teman-temannya.
Contoh 1:
Sri Ningsih adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga miskin di suatu
pulau yang terpencil, tepatnya Pulau Bungin Kepulauan Sumbawa, Provinsi
Ikhtisar 14
Nusa Tenggara Barat. Sejak lahir ia telah menjadi piatu, ibunya, Rahayu,
meninggal ketika melahirkannya. Setelah itu, ayahnya, Nugroho, menikah
lagi dengan seorang wanita bernama Nusi dan kembali dikaruniai seorang
anak. Namun, suatu saat ayahnya pergi melaut dan menurut penuturan
teman yang melihatnya, kapal Nugroho karam di lautan karena tidak
sanggup menghadapi besarnya ombak. Ayahnya pun tak pernah kembali.
Sejak saat itu, ibu tiri Sri berubah. Sri sering mendapatkan perlakuan yang
kurang menyenangkan, dimarahi bahkan dipukuli. Suatu saat terjadi insiden
kebakaran di rumah Sri, hanya ia yang selamat, sedangkan ibu tirinya tidak.
Kehidupan Sri sangatlah keras. Ia pernah menjalani berbagai bidang pekerjaan
atau profesi, seperti pekerja pabrik, guru, pedagang kaki lima dengan
gorobak, membuka rental mobil, dan terakhir sebelum pindah ke London, ia
mendirikan pabrik sabun di Jakarta. Namun, akhirnya Sri memutuskan untuk
pindah ke London dan menukar pabriknya dengan kepemilikan 1% saham
multinasional.
Cerita atau jalan hidup Sri tersebut terkuak oleh seorang pengacara muda
bernama Zaman Zulkarnain yang berasal dari Indonesia, tetapi menempuh
pendidikan dan bekerja di London. Zaman memang ditugaskan untuk
mencari ahli waris Sri. Kehidupan Sri yang tak memiliki sanak saudara dan
jauh dari kampung asalnya membuat Zaman merasa kesulitan pada awalnya.
Namun, Zaman mendapatkan petunjuk melalui buku harian Sri yang didapt
dari pengurus panti jompo. Zaman kemudian menelusuri kehidupan Sri
hingga akhirnya ia mengetahui jalan hidup perempuan itu. Zaman pun dapat
menyelesaikan tugasnya untuk menemukan ahli waris dari Sri Ningsih.
Ikhtisar 15
Contoh 1:
Bekerja itu tidak harus menjadi pegawai di suatu kantor, baik negeri maupun
swasta. Bekerja juga bisa dilakukan dengan duduk manis di depan benda
elektronik yang dapat terhubung ke internet, seperti ponsel, komputer jinjing,
atau komputer. Orang harus lebih kreatif saat menggunakan internet, bukan
hanya mengakses media sosial dan mencari informasi.
Banyak hal atau cara yang bisa mendatangkan penghasilan. Jika memiliki file
atau aplikasi yang bagus, kita dapat berbagi pada pengguna internet yang
membutuhkan. Selain mendapat penghasilan, file atau program milik kita
tidak berkurang. Setiap file yang diunduh pengguna lain, kita akan dibayar.
Jumlah pembayaran tersebut bergantung pada tempat kita menyimpan file
atau program tersebut. Jika suka mendesain, desainlah sebuah kaos. Saat
desain kita disukai dan dibeli orang, kita akan mendapatkan penghasilan.
Begitu pun dengan kegemaran memotret atau menulis, kegiatan tersebut
pun dapat menghasilkan uang, seperti menjual hasil foto yang unik atau
membuat sebuah blog yang menarik hingga memiliki banyak pengunjung
dan akhirnya ada yang tertarik memasang iklan di blog kita. Ada juga cara
paling mudah memperoleh uang dari internet, yaitu bermain game dan
mengomentari game tersebut. Pembuat game tersebut akan membayar kita
karena telah me-review game-nya. Selain itu, ada juga yang tidak kalah mudah,
yaitu survei daring. Tidak ada benar atau salah dalam mengisi survei daring
karena pihak penyedia hanya ingin mengetahui pendapat tentang produk
yang akan mereka surveikan.
Namun, ada cara lain agar cepat kaya dari internet. Caranya adalah membeli
park domain lalu beri nama yang bagus atau unik. Park domain itu seperti
tanah di dunia nyata. Semakin strategis letak tanah dengan dukungan
bangunan yang megah, harganya akan menjulang tinggi. Begitu pun dengan
park domain. Kita juga bisa membeli park domain dengan nama unik yang
telah ada. Akan tetapi, kita hanya dapat membeli park domain seperti itu jika
tidak diperpanjang oleh pemilik sebelumya.
Ikhtisar 16
Dari kedua ikhtisar tersebut, dapat diidentifikasi perbedaan sebagai berikut ini.
Sebelumnya, kamu telah belajar mengidentifikasi isi buku dan membuatnya menjadi
ikhtisar. Nah, salah satu manfaat keterampilan menulis ikhtisar adalah untuk
menyampaikannya pada laporan hasil membaca. Namun, selain ikhtisar, ada juga unsur-
unsur lainnya dalam melaporkan hasil membaca. Apa sajakah itu? Berikut ini adalah
unsur-unsurnya.
1. Identitas Buku
Identitas buku adalah informasi yang berkaitan dengan buku tersebut, meliputi
judul buku, nama pengarang, editor (jika ada), penerbit, tahun terbit, nomor ISBN,
dan jumlah halaman.
2. Kelengkapan Buku
Kelengkapan buku adalah strukutur penyajian isi buku. Penyajian isi buku tergambar
dalam daftar isi yang memuat informasi mengenai apa saja dibahas atau disampaikan
dalam buku tersebut. Bahasan tersebut terlihat dari bab-bab atau bagian-bagian apa
saja yang dibahas dalam buku tersebut.
Ikhtisar 17
4. Komentar
Komentar adalah tanggapan yang diberikan atas suatu hal atau karya, dalam hal
ini adalah karya berupa buku. Komentar yang diberikan pasti bersifat opini karena
memuat pendapat yang disampaikan. Umumnya, pendapat tersebut berupa
penilaian, baik mengenai kelebihan maupun kekurangan. Komentar yang dapat
diberikan terhadap sebuah buku bergantung pada jenis buku yang dilaporkan, buku
fiksi atau nonfiksi. Hal atau unsur yang dapat dikomentari dalam suatu buku antara
lain penggunaan bahasa, kelogisan cerita, cara penokohan, ilustrasi pada sampul
ataupun isinya, keberadaan ilustrasi atau gambar, kelengkapan informasi, dan
kesistematisan penyajian informasi.
5. Simpulan
Simpulan adalah pernyataan atau pendapat akhir. Dalam laporan hasil membaca
buku, simpulan ini diberikan oleh penyusun laporan atas buku yang dibacanya. Pada
bagian simpulan, bisa ditambahkan penyampaian mengenai manfaat yang didapat
setelah membaca buku tersebut. Bagian atau unsur ini berada pada bagian akhir
dalam laporan.
6. Saran
Saran adalah masukan yang diberikan agar menjadi pertimbangan untuk dilakukan
oleh pihak yang mendapatkannya. Pada beberapa laporan hasil membaca, ditemukan
adanya saran pada bagian akhir. Namun, ada juga laporan hasil membaca yang tidak
menyertakannya. Saran disampaikan untuk penulis, editor, dan penerbit buku untuk
perbaikan penulisan buku di masa mendatang atau pada penulisan buku berikutnya.
I. Identitas Buku
Judul : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Editor : Triana Rahmawati
Jumlah halaman : 524 halaman
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2016
Nomor ISBN : 9786020822341
Ikhtisar 18
Kiai Ma’sum, Tiga Sahabat Sejati, Dengki yang Membakar Semuanya,
Pengkhianatan 1, Pasar Tanah Abang, Pedagang Kaki Lima, Rental Mobil &
Sabun Mandi ‘Rahayu’, Chaterine Kepala Pabrik, Kembali ke London, Foto
Lama di Kamar 602, Keluarga Angkat, Sopir Bus Rute 16, Laki-Laki dari Turki,
Keraguan & Kepastian, “Tentang Kamu”, “Rahayu” Pergi, “Nugroho” Pergi,
Hakan Karim, A & Z Law, Ningrum & Murni, Kota Paris, Keliling Dunia & Surat
Wasiat, Pengkhianatan 2, dan Epilog.
III. Ikhtisar
Sri Ningsih adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga miskin di suatu
pulau yang terpencil, tepatnya Pulau Bungin Kepulauan Sumbawa, Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Sejak lahir ia telah menjadi piatu, ibunya, Rahayu,
meninggal ketika melahirkannya. Setelah itu, ayahnya, Nugroho, menikah lagi
dengan seorang wanita bernama Nusi dan kembali dikaruniai seorang anak.
Namun, suatu saat ayahnya pergi melaut dan menurut penuturan teman yang
melihatnya, kapal Nugroho karam di lautan karena tidak sanggup menghadapi
besarnya ombak. Ayahnya pun tak pernah kembali. Sejak saat itu, ibu tiri Sri
berubah. Sri sering mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan,
dimarahi bahkan dipukuli. Suatu saat terjadi insiden kebakaran di rumah Sri,
hanya ia yang selamat, sedangkan ibu tirinya tidak.
Ikhtisar 19
Cerita atau jalan hidup Sri tersebut terkuak oleh seorang pengacara muda
bernama Zaman Zulkarnain yang berasal dari Indonesia, tetapi menempuh
pendidikan dan bekerja di London. Zaman memang ditugaskan untuk
mencari ahli waris Sri. Kehidupan Sri yang tak memiliki sanak saudara dan
jauh dari kampung asalnya membuat Zaman merasa kesulitan pada awalnya.
Namun, Zaman mendapatkan petunjuk melalui buku harian Sri yang didapt
dari pengurus panti jompo. Zaman kemudian menelusuri kehidupan Sri
hingga akhirnya ia mengetahui jalan hidup perempuan itu. Zaman pun dapat
menyelesaikan tugasnya untuk menemukan ahli waris dari Sri Ningsih.
IV. Komentar
Sampulnya yang berdesain simpel dan elegan membuat saya langsung tertarik
membaca novel ini. Novel berjudul Tentang Kamu ini diilustrasikan dengan
sepasang sepatu pada sampulnya. Ilustrasi tersebut begitu pas mengingat
kisah dalam novel ini adalah pencarian jejak seorang perempuan. Nah, jejak
inilah yang sepertinya digambarkan dengan sepasang sepatu.
Seperti biasa, Tere Liye selalu bisa menghanyutkan perasaan dan emosi
pembaca ke dalam cerita yang dikisahkannya, seperti kisah pada novel ini.
Rangkaian cerita yang disajikan pun begitu logis, saling berkaitan antara satu
peristiwa dengan peristiwa lainnya. Diksi yang dipilih begitu tepat hingga bisa
memberikan efek tersebut.
V. Penutup
Novel ini tidak hanya menarik, tetapi juga memuat banyak inspirasi mengenai
nilai-nilai kehidupan. Banyak amanat yang terkandung di dalam kisahnya,
baik tersirat maupun tersurat.
Ikhtisar 20