Anda di halaman 1dari 10

KISI-KISI PTS GENAP BAHASA INDONESIA 2022/2023

1. Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi


2. Lima tahap membaca efektif SQ3R
3. Penulisan daftar pustaka dari identitas buku
4. Jenis-jenis proposal (membedakan jenis proposal berdasarkan kutipan kalimat
teks proposal)
5. Struktur proposal (mengidentifikasi permasalahan proposal berdasrkan kutipan
kalimat teks proposa)

BUKU NONFIKSI
A. Pengertian Buku Nonfiksi
Buku diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Sebuah buku
dikategorikan sebagai fiksi apabila isinya berupa cerita rekaan, khayal atau tidak
sesuai dengan kenyataan, dan kaidah ilmu pengetahuan. Yang termasuk di dalamnya
adalah cerpen, novel, cerita rakyat, komik, dan kumpulan puisi. Sebaliknya, sebuah
buku dapat dikategorikan sebagai nonfiksi apabila isinya berdasarkan pada kaidah ilmu
pengetahuan dan bersifat ilmiah atau buku yang penyusunannya berdasarkan fakta..
Buku nonfiksi jenisnya antara lain buqku teori tentang sastra, linguistik, hukum, biografi,
filsafat, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Salah satu manfaat membaca buku
nonfiksi adalah bertambahnya ilmu pengetahuan kita mengenai suatu hal. hal ini karena salah
satu ciri dari buku nonfiksi adalah gagasan dan fakta-fakta yang di dalamnya dapat
mencerdaskan.
Buku Nonfiksi berisi wawasan ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk
menambah pengetahuan tentang berbagai hal. Buku pengayaan biasanya berisi pengetahuan
tentang kesehatan, teknologi, pertanian, perkebunan, komputer, ekonomi, pendidikan, dan
kepribadian. Buku nonfiksi disajikan dengan bahasa yang ringan dan komunikatif sehingga
isinya mudah dipahami oleh pembaca. Buku nonfiksi memuat materi yang dapat memperkaya
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan menambah kekayaan wawasan akademik
pembacanya.
B. Mengidentifikasi butir-butir penting dalam buku nonfiksi
Butir butir penting isi buku adalah pokok pikiran atau gagasan gagasan pokok dari
sebuah buku. Untuk menemukanya, kita harus meringkas buku tersebut. Ringkasan buku
adalah penyajian singkat isi buku yang disusun berdasarkan urutan pokok pikiranya.
Penyajian pokok pokok pikiran tersebut harus tetap mempertahankan urutan dan sudut
pandang penulisnya. Ringkasan disusun dengan mengabaikan bagian atau bab-bab yang
kurang penting, pemerincian, ilustrasi, dan contoh contoh kecuali pokok pikiranya.
Pembandingan antara ringkasan dab buku aslinya seperti sebuah kalimat utama dalam sebuah
paragraf.
Butir-butir penting isi suatu buku dapat dicatat dari setiap babnya, baik dalam bentuk
kata, peristilahan, maupun frasa-frasa. Setiap bab diharapkan dapat diwakili oleh satu atau
beberapa kata/istilah ataupun frasa dan pernyataan yang sekiranya dapat mewakili
keseluruhan isi bab. Catatan itu tidak perlu begitu terperinci, secukupnya saja, dan dapat
mewakili pemahaman kita secara umum terhadap isi buku tersebut secara keseluruhan. Butir-
butir penting tersebut dapat pula disebut dengan ikhtisar.

Dalam buku nonfiksi, biasanya akan ditemukan butir-butir penting atau intisari. Butir-
butir penting tersebut dapat digunakan sebagai bahan penunjang atau referensi, yaitu:
1. Nama pengarang
2. Judul
3. Tahun Terbit
4. Penerbit
5. Daftar Isi
6. Daftar lampiran
7. Isi
8. Ringkasan buku
9. Keunggulan buku
10. Kelemahan buku
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran-lampiran

C. Ringkasan Isi dari Butir-Butir Penting Buku Nonfiksi


Butir-butir penting dari suatu buku pengayaan dapat disusun menjadi sebuah laporan. Laporan
butir-butir penting tersebut dapat berbentuk sebuah ringkasan.
Langkah langkah Menyusun Ringkasan Buku:
1. Membaca Buku
Bacalah buku yang akan diringkas dengan seksama (jika perlu beberapa kali)
2. Menentukan pokok pikiran tiap paragraf.
Temukan, garis bawahi, dan catat pokok-pokok di setiap paragraf. Dalam paragraf, pokok
pikiran umunya terdapat di kalimat pertama dan/ atau terakhir atau di pernyataan yang
sering muncul
3. Menyusun Pokok pikiran
Setelah menemukan pokok pikiran pada tiap paragraf, susunlah pokok pokok pikiran
tersebut secara berurut menjadi paragraf yang singkat. Panjang ringkasan tidak melebihi
sepersepuluh teks aslinya. Jadi, jika teks aslinya sepuluh halaman, ringkasanya cukup satu
halaman.
Langkah-langkah membuat ringkasan butir-butir penting dari suatu buku nonfiksi
adalah sebagai berikut:
1. Mencatat butir-butir pokok teks yang telah ditemukan
2. Mengurutkan butir-butir pokok agar padu
3. Menulis butir-butir pokok menjadi kalimat-kalimat yang mudah dipahami
4. Menyatukan kalimat-kalimat agar menjadi utuh
Lima langkah teknik membaca efektif SQ3R:
a. Survey artinya meninjau, meneliti, menjajaki, yakni membaca butir-butir permulaan
buku, seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, judul buku,/subbab, indeks,
glosarium, dll. Butir-butir tersebut dibaca dengan teknik membaca sekilas (skimming),
yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui gambaran umum isi buku.
b. Question (bertanya), yakni mempertanyakan hal-hal terkait dengan yang diperkirakan
muncul dalam bacaan.
c. Read (membaca). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan pada tahap
question, pembaca melakukan kegiatan membaca yang sesungguhnya pada tahap
berikutnya.
d. Recite (menceritakan kembali). Setelah pembaca merasa yakin bahwa sejumlah
pertanyaan yang dirumuskan sebelum kegiatan membaca dilakukan telah terpenuhi dan
informasi-informasi yang diperlukan telah diperoleh, tahap selanjutnya adalah
menceritakan kembali isi bacaan yang telah dibaca disertai dengan pembuatan ikhtisar
atau peta pikiran.
e. Review (meninjau kembali). Kegiatan meninjau kembali dimaksudkan untuk memeriksa
ulang butir-butir yang telah dibaca dan dipahami pembaca sebelum meneruskan kegiatan
bacanya pada bacaan atau mungkin bab lain.

D. Menyusun butir-butir penting isi buku


Penyusunan catatan isi buku dapat kita susun dalam bentuk kerangka biasa yakni berupa
urutan bab dan butir bagian penting lainnya yang disusun secara vertikal atau biasa kita sebut
dengan catatan konvensional. Bentuk catatan lainnya dapat berbentuk peta pikiran (mind
mapping). Dengan peta pikiran, ide-ide penting dari suatu buku dapat kita gambarkaan
dengan mengikuti alur berpikir kita sendiri. Pencatatan ide-ide penting dari sebuah buku
dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar
(landscape).
b. Menggunakan gambar atau foto untuk sentral
c. Menggunakan warna yang menarik
d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang
tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dua dan seterusnya.
e. Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus karena garis lurus cenderung
membosankan.
f. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis yang diambil dari setiap bab yang ada di
dalam buku itu.
g. Menggunakan gambar-gambar yang relevan dan dapat mewakili butir-butir penting dari
isi buku.
Hubungan antar butir catatan itu dapat disusun dengan berbagai pola, antara lain:
a. Umum-khusus merupakan pola hubungan yang sangat lazim antara pokok gagasan
dengan cabang-cabang di bawahnya, misanya gagasan pokok perairan.
b. Kausalitas merupakan pola hubungan yang disusun menurut urutan kelogisan. Misalnya
wilayah Indonesia kaya. Akibatnya, banyak negara yang ingin berusaha
memanfaatkannya.
c. Kronologis merupakan pola hubungan yang disusun menurut urutan waktu. Pola ini lebih
tepat digunakan dalam menyusun pokok-pokok buku cerita, misalnya buku biografi dan
buku sejarah.
d. Pola campuran merupakan gabungan beberapa pola, misalnya pola kausalitas
digabungkan dengan pola umum-khusus.

E. Membandingkan Buku-buku Nonfiksi


Meskipun dengan tema yang sama, kita dapat mengetahui perbedaan-perbedaan yang
mungkin kita temukan di dalam sebuah buku pada aspek-aspek berikut.
a. Isi (daya tarik/kebermanfaatan temanya, kelogisannya, dan kelengkapan datanya)
b. Struktur (keruntutan penyajiannya, kelengkapan butir-butirnya)
c. Bahasa (kebakuan katanya, kelugasan pilihan katanya, keefektifan kalimat-kalimatnya,
dan ketepatan penggunaan ejaan/tanda bacanya)
d. Ilustrasi (kesesuaian dengan paparan isi, daya tarik)

F. Menulis kesan pribadi tentang buku nonfiksi


Menulis kesan ini menggunakan pandangan pribadi yang mungkin saja berbeda dengan
pendapat orang lain. Meskipun bersifat pribadi, pendapat-pendapat itu sebaiknya disertai
fakta ataupun alasan-alasan yang jelas sehingga orang lain meyakini kebenaran akan
pendapat-pendapat kita tersebut.

G. Menyusun Laporan Butir-Butir penting dari Buku Nonfiksi


Laporan adalah penyajian fakta secara objektif yang berkaitan dengan peristiwa, keadaan,
atau kegiatan yang sudah dilaksanakan. Laporan merupakan media untuk mempublikasikan
hasil kegiatan kita, diantaranya adalah hasil membaca buku. Laporan hasil membaca buku
daat berbentuk ringkasan, rangkuman, abstrak, resume, sinopsis, dan resensi. Hal yang
dilaporkan dari buku tersebut tentu berkaitan dengan isi buku, kelebihan buku, dan
kekurangan buku. Langkah-Langkah Membuat Laporan Membaca Buku Nonfiksi
adalah:
1. Buatlah format laporan mengidentifikasi butir-butir penting buku pengayaan terlebih
dahulu.
2. Mulailah mengisi identitas buku pengayaan tersebut.
3. Bacalah sekilas daftar isi buku pengayaan tersebut untuk mengetahui pembahasan dan sub
pembahasan yang terdapat di dalamnya.
4. Bacalah materi pada setiap bab dan rumuskan menggunakan bahasamu sendiri pada
format laporan.
Buku Nonfiksi
Judul Buku : Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (revisi)
Penulis : Ahmad Rofi’uddin, dkk
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Malang
Penerbit : UM Press

Butir-Butir Penting:
1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar Edisi Keenam
3. Daftar Isi
4. Daftar Lampiran
5. Isi
a) Bab I : Jenis-jenis Karya Ilmiah : berisi uraian macam-macam karya ilmiah
mulai Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
b) Bab II : Proposal, Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
c) Bab III : Sistematika dan Isi Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
d) Bab IV : Sistematika dan Isi Artikel Jurnal Ilmiah, Makalah, dan Laporan
Penelitian.
e) Bab V : Pengutipan, Perujukan, dan Penulisan Daftar Rujukan
f) Bab VI : Kebahasaan
g) Bab VII : Etika Penulisan Karya Ilmiah
h) Bab VIII : Penataan Isi Karya Ilmiah
i) Bab IX : Pencetakan dan pencilidan
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran-lampiran
Buku berjudul Pedoman Penulisan Karya Ilmiah terbitan UMM Press adalah buku
rujukan yang sering digunakan mahasiswa maupun kalangan akademia dalam menyusun
karya ilmiah. Buku ini menguraikan secara rinci hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah.

Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun,
hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah
referensi dari buku.
1. Nama Penulis
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan
dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau
lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada
setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis
dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu
dituliskan.
2. Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai
referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai
merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat
dengan italic (miring). namun. Ketika penulisan daftar pustaka menggunakan tulisan tangan
diperbolehkan menggunakan garis bawah.
4. Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota
penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota,
baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).

 Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-
teman menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul
buku, hingga kota dan nama penerbit.
 Jika pengarang ada 2 orang, penulisan nama pengarang pertama dibalik. Lalu,
penambahan kata 'dan' di antara nama pengarang yang pertama dan kedua.

Contoh Daftar Pustaka dari Buku

Judul : Family Medical Care Volume 4 Judul : Panduan Wirausahawan Sukses


Penulis : Dr. John F. Knight Penulis : Adhi Bambang Laksamana dan Hasan
Penerbit : Indonesia Publishing House Husain
Kota Penerbit : Bandung Penerbit : Gramedia
Tahun Terbit : 2001 Kota Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Cara Penulisan:
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.

Laksamana, Adhi Bambang dan Hasan Husain. 2016. Panduan Wirausahawan Sukses. Jakarta:
Gramedia.

TEKS PROPOSAL

A. Definisi Teks Proposal


Secara bahasa, kata proposal berasal dari kata dalam bahasa inggris to purpose yang
berarti mengajukan atau menawarkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
proposal didefinisikan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Proposal memuat ide, rencana kerja, dan perincian program yang akan diajukan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Proposal dibuat dengan tujuan mendapatkan
persetujuan dari pihak yang bekepentingan disesuaikan dengan penawaran yang diajukan,
misalnya izin pelaksanaan kegiatan, dukungan, bantuan dana, kerja sama, dan
sebagainya.
Berdasarkan tujuan dan fungsinya, proposal dibagi menjadi empat jenis yaitu:
1. Proposal kegiatan
Proposal kegiatan adalah proposa yang berkaitan dengan penyelenggara kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. Misalnya, proposa
kegiatan bakti sosial, pentas kreasi sekolah, lomba musikalisasi puisi, dan
kegiatan lainnya. Proposal ini berisi gambaran lengkap kegiatan yang akan
dilaksasnakan mulai dari nama kegiatan, tempat dan waktu pelaksanaan, sasaran
kegiatan, hingga anggaran dana yang dibutuhkan.
2. Proposal penelitian
Proposal penelitian adalah proposa yang diajukan untuk mendapatkan persetujuan
melakukan penelitian. Proposal ini biasanya dibuat oleh kalangan akademisi.
Proposal ini berisi gambaran penelitian yang akan dilakukan, diantaranya latar
belakang penelitian, tempat dan waktu penelitian, serta objek yang akan diteliti.
Contoh proposal penelitian adalah skripsi, tesis, dan disertasi. Penelitian ini bisa
mengenai makanan, reaksi kimia, analisis buku, maupun bidang lain sesuai
dengan program studi.
3. Proposal bisnis
Proposa bisnis adalah proposal yang dibuat oleh individu atau kelompok untuk
kepentingan bisnis. Contohnya adalah proposal mendirikan usaha dan kerja sama
bisnis.

4. Proposal proyek
Proposa proyek adalah rancangan kerja proyek yang disusun secara sistematis dan
terperinci oleh sekelompok perencana untuk diajukan kepada pemegang proyek
untuk mendapatkan persetujuan atas bantuan dalam pengerjaanya. Pada dasarnya,
isi proposal proyek meliputi tujuan, pihak yang terlibat, dan dana yang
dibutuhkan.
B. Karakteristik Teks Proposal
1. Berisi rangkaian kegiatan
2. Terdapat pihak yang mengajukan proposal
3. Terdapat pihak yang dituju
4. Bersifat informatif
5. Menggunakan bahasa baku
6. Disusun secara sistematis
7. Dapat dipertanggungjawabkan
C. Struktur 4 Jenis Teks Proposal
Secara umum, struktur setiap jenis proposal terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.
Akan tetapi, berdasarkan jenisnya struktur teks proposal adalah sebagai berikut:
1. Struktur teks proposal kegiatan
a. Judul, berisi nama kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Latar belakang, berisi hal-hal atau alasan yang melatarbelakangi gagasan
pelaksanaan kegiatan.
c. Tujuan kegiatan, berisi hal-hal yang akan dicapai melalui kegiatan.
d. Dasar kegiatan, berisi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
e. Jenis kegiatan, berisi penjelasan jenis kegiatan yang dilakukan.
f. Peserta kegiatan, berisi perincian sasaran kegiatan.
g. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
h. Susunan panitia, berisi nama-nama pihak yang terlibat sebagai pelaksana
kegiatan disertai peran atau kedudukannya dalam kegiatan tersebut.
i. Anggaran dana, berisi uraian rencana anggaran dana yang diperlukan, terdiri
atas pemasukan dan pengeluaran yang harus seimbang.
j. Penutup, berisi harapan dan ucapan terima kasih. Bagian ini dilengkapi
dengan tanda tangan dan nama terang pembuat proposa serta pihak-pihak
yang mengetahui dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan.
2. Struktur teks proposal penelitian
a. Halaman judul, berisi judul proposal penelitian yang akan dilaukan dan
identitas pengusul proposal.
b. Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
c. Tinjauan pustaka, berisi landasan teori (teori yang relevan), kerangka
berpikir, dan hipotesis.
d. Metode penelitian, berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel,
definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengolahan data, metode
analisis data, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan anggaran biaya penelitian.
e. Daftar pustaka, berisi daftar rujukan atau referensi yang digunakan dalam
menyusun proposal penelitian.
3. Struktur teks proposal bisnis
a. Informasi mengenai usaha, berisi informasi lengkap mengenai usaha yang
akan dijalankan, meliputi nama, bidang usaha, produk (barang/jasa) yang
dihasilkan, tempat pelaksanaan usaha, anggaran dana yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha, dan sebaginya.
b. Keunggulan usaha, memaparkan keunggulan dan peluang pengembangan
usaha yang akan dijalankan. Jika sebelumnya sebuah usaha tersebut sudah
pernah dijalankan, bagian ini bisa menjelaskan pengalaman-pengalaman dan
penghargaan yang pernah diraih oleh usaha. Hal tersebut akan memberikan
nilai lebih terhadap usaha dan meningkatkan kepercayaan klien.
c. Spesifikasi produk, bagian ini berisi penjelasan mengenai spesifikasi produk
(barang/ jasa) yang akan dihasilkan, meliputi metode produksi, varian, harga,
dan sebagainya.
Berdasarkan bagian-bagian inti tersebut, struktur proposa bisnis dapat
diperinci sebagai berikut: judul bisnis (nama usaha), latar belakang, visi dan
misi usaha, profil produk, strategi, proses produksi, anggaran, dan penutup.
4. Struktur teks proposal proyek
a. Judul, berisi judul proyek yang akan dilakukan
b. Disclaimer, berisi larangan atau imbauan untuk menjaga keberhasilan isi
proposal.
c. Detail publikasi, berisi tujuan pembuatan proposal, sasaran yang dituju,
riwayat pengubahan dokumen, serta bukti bahwa dokumen tersebut resmi
dan dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pendahuluan, berisi gambaran dan latar belakang penyelenggaraan proyek,
serta pengalaman menangani proyek sejenis sebelumnya.
e. Tinjauan kebutuhan, berisi penjelasan singkat mengenai keperluan dan
kebutuhan proyek (alat, bahan, dan sebagainya).
f. Solusi yang diajukan, berisi solusi yang detail untuk mencapai tujuan proyek.
g. Uraian pekerjaan, berisi perincian pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
sesuai dengan solusi yang telah diajukan, meliputi sasaran-sasaran dan tujuan
pekerjaan, batasan dan ruang lingkup, serta fase-fase pekerjaan.
h. Rencana pelaksanaan, berisi perancanaan pelaksanaan kegiatan, meliputi
skenario yang telah diajukan, organisasi proyek, wewenang dan tanggung
jawab, rencana kerja proyek dari awal hingga akhir, serta tim dan logistik
proyek yang diajukan.
i. Investasi, berisi estimasi biaya yang dibutuhkan.
j. Penutup, berisi kata-kata penutup yang bersifat persuasif dan tanda tangan
pihak yang mengajukan proposal.

Anda mungkin juga menyukai