BUKU NONFIKSI
A. Pengertian Buku Nonfiksi
Buku diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan nonfiksi. Sebuah buku
dikategorikan sebagai fiksi apabila isinya berupa cerita rekaan, khayal atau tidak
sesuai dengan kenyataan, dan kaidah ilmu pengetahuan. Yang termasuk di dalamnya
adalah cerpen, novel, cerita rakyat, komik, dan kumpulan puisi. Sebaliknya, sebuah
buku dapat dikategorikan sebagai nonfiksi apabila isinya berdasarkan pada kaidah ilmu
pengetahuan dan bersifat ilmiah atau buku yang penyusunannya berdasarkan fakta..
Buku nonfiksi jenisnya antara lain buqku teori tentang sastra, linguistik, hukum, biografi,
filsafat, sejarah, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Salah satu manfaat membaca buku
nonfiksi adalah bertambahnya ilmu pengetahuan kita mengenai suatu hal. hal ini karena salah
satu ciri dari buku nonfiksi adalah gagasan dan fakta-fakta yang di dalamnya dapat
mencerdaskan.
Buku Nonfiksi berisi wawasan ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk
menambah pengetahuan tentang berbagai hal. Buku pengayaan biasanya berisi pengetahuan
tentang kesehatan, teknologi, pertanian, perkebunan, komputer, ekonomi, pendidikan, dan
kepribadian. Buku nonfiksi disajikan dengan bahasa yang ringan dan komunikatif sehingga
isinya mudah dipahami oleh pembaca. Buku nonfiksi memuat materi yang dapat memperkaya
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan menambah kekayaan wawasan akademik
pembacanya.
B. Mengidentifikasi butir-butir penting dalam buku nonfiksi
Butir butir penting isi buku adalah pokok pikiran atau gagasan gagasan pokok dari
sebuah buku. Untuk menemukanya, kita harus meringkas buku tersebut. Ringkasan buku
adalah penyajian singkat isi buku yang disusun berdasarkan urutan pokok pikiranya.
Penyajian pokok pokok pikiran tersebut harus tetap mempertahankan urutan dan sudut
pandang penulisnya. Ringkasan disusun dengan mengabaikan bagian atau bab-bab yang
kurang penting, pemerincian, ilustrasi, dan contoh contoh kecuali pokok pikiranya.
Pembandingan antara ringkasan dab buku aslinya seperti sebuah kalimat utama dalam sebuah
paragraf.
Butir-butir penting isi suatu buku dapat dicatat dari setiap babnya, baik dalam bentuk
kata, peristilahan, maupun frasa-frasa. Setiap bab diharapkan dapat diwakili oleh satu atau
beberapa kata/istilah ataupun frasa dan pernyataan yang sekiranya dapat mewakili
keseluruhan isi bab. Catatan itu tidak perlu begitu terperinci, secukupnya saja, dan dapat
mewakili pemahaman kita secara umum terhadap isi buku tersebut secara keseluruhan. Butir-
butir penting tersebut dapat pula disebut dengan ikhtisar.
Dalam buku nonfiksi, biasanya akan ditemukan butir-butir penting atau intisari. Butir-
butir penting tersebut dapat digunakan sebagai bahan penunjang atau referensi, yaitu:
1. Nama pengarang
2. Judul
3. Tahun Terbit
4. Penerbit
5. Daftar Isi
6. Daftar lampiran
7. Isi
8. Ringkasan buku
9. Keunggulan buku
10. Kelemahan buku
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran-lampiran
Butir-Butir Penting:
1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar Edisi Keenam
3. Daftar Isi
4. Daftar Lampiran
5. Isi
a) Bab I : Jenis-jenis Karya Ilmiah : berisi uraian macam-macam karya ilmiah
mulai Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
b) Bab II : Proposal, Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
c) Bab III : Sistematika dan Isi Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
d) Bab IV : Sistematika dan Isi Artikel Jurnal Ilmiah, Makalah, dan Laporan
Penelitian.
e) Bab V : Pengutipan, Perujukan, dan Penulisan Daftar Rujukan
f) Bab VI : Kebahasaan
g) Bab VII : Etika Penulisan Karya Ilmiah
h) Bab VIII : Penataan Isi Karya Ilmiah
i) Bab IX : Pencetakan dan pencilidan
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran-lampiran
Buku berjudul Pedoman Penulisan Karya Ilmiah terbitan UMM Press adalah buku
rujukan yang sering digunakan mahasiswa maupun kalangan akademia dalam menyusun
karya ilmiah. Buku ini menguraikan secara rinci hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan karya ilmiah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku. Namun,
hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah
referensi dari buku.
1. Nama Penulis
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan
dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau
lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada
setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis
dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu
dituliskan.
2. Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai
referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai
merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat
dengan italic (miring). namun. Ketika penulisan daftar pustaka menggunakan tulisan tangan
diperbolehkan menggunakan garis bawah.
4. Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota
penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota,
baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-
teman menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul
buku, hingga kota dan nama penerbit.
Jika pengarang ada 2 orang, penulisan nama pengarang pertama dibalik. Lalu,
penambahan kata 'dan' di antara nama pengarang yang pertama dan kedua.
Laksamana, Adhi Bambang dan Hasan Husain. 2016. Panduan Wirausahawan Sukses. Jakarta:
Gramedia.
TEKS PROPOSAL
4. Proposal proyek
Proposa proyek adalah rancangan kerja proyek yang disusun secara sistematis dan
terperinci oleh sekelompok perencana untuk diajukan kepada pemegang proyek
untuk mendapatkan persetujuan atas bantuan dalam pengerjaanya. Pada dasarnya,
isi proposal proyek meliputi tujuan, pihak yang terlibat, dan dana yang
dibutuhkan.
B. Karakteristik Teks Proposal
1. Berisi rangkaian kegiatan
2. Terdapat pihak yang mengajukan proposal
3. Terdapat pihak yang dituju
4. Bersifat informatif
5. Menggunakan bahasa baku
6. Disusun secara sistematis
7. Dapat dipertanggungjawabkan
C. Struktur 4 Jenis Teks Proposal
Secara umum, struktur setiap jenis proposal terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup.
Akan tetapi, berdasarkan jenisnya struktur teks proposal adalah sebagai berikut:
1. Struktur teks proposal kegiatan
a. Judul, berisi nama kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Latar belakang, berisi hal-hal atau alasan yang melatarbelakangi gagasan
pelaksanaan kegiatan.
c. Tujuan kegiatan, berisi hal-hal yang akan dicapai melalui kegiatan.
d. Dasar kegiatan, berisi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
e. Jenis kegiatan, berisi penjelasan jenis kegiatan yang dilakukan.
f. Peserta kegiatan, berisi perincian sasaran kegiatan.
g. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
h. Susunan panitia, berisi nama-nama pihak yang terlibat sebagai pelaksana
kegiatan disertai peran atau kedudukannya dalam kegiatan tersebut.
i. Anggaran dana, berisi uraian rencana anggaran dana yang diperlukan, terdiri
atas pemasukan dan pengeluaran yang harus seimbang.
j. Penutup, berisi harapan dan ucapan terima kasih. Bagian ini dilengkapi
dengan tanda tangan dan nama terang pembuat proposa serta pihak-pihak
yang mengetahui dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan.
2. Struktur teks proposal penelitian
a. Halaman judul, berisi judul proposal penelitian yang akan dilaukan dan
identitas pengusul proposal.
b. Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
c. Tinjauan pustaka, berisi landasan teori (teori yang relevan), kerangka
berpikir, dan hipotesis.
d. Metode penelitian, berisi jenis penelitian, populasi dan sampel, variabel,
definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengolahan data, metode
analisis data, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan anggaran biaya penelitian.
e. Daftar pustaka, berisi daftar rujukan atau referensi yang digunakan dalam
menyusun proposal penelitian.
3. Struktur teks proposal bisnis
a. Informasi mengenai usaha, berisi informasi lengkap mengenai usaha yang
akan dijalankan, meliputi nama, bidang usaha, produk (barang/jasa) yang
dihasilkan, tempat pelaksanaan usaha, anggaran dana yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha, dan sebaginya.
b. Keunggulan usaha, memaparkan keunggulan dan peluang pengembangan
usaha yang akan dijalankan. Jika sebelumnya sebuah usaha tersebut sudah
pernah dijalankan, bagian ini bisa menjelaskan pengalaman-pengalaman dan
penghargaan yang pernah diraih oleh usaha. Hal tersebut akan memberikan
nilai lebih terhadap usaha dan meningkatkan kepercayaan klien.
c. Spesifikasi produk, bagian ini berisi penjelasan mengenai spesifikasi produk
(barang/ jasa) yang akan dihasilkan, meliputi metode produksi, varian, harga,
dan sebagainya.
Berdasarkan bagian-bagian inti tersebut, struktur proposa bisnis dapat
diperinci sebagai berikut: judul bisnis (nama usaha), latar belakang, visi dan
misi usaha, profil produk, strategi, proses produksi, anggaran, dan penutup.
4. Struktur teks proposal proyek
a. Judul, berisi judul proyek yang akan dilakukan
b. Disclaimer, berisi larangan atau imbauan untuk menjaga keberhasilan isi
proposal.
c. Detail publikasi, berisi tujuan pembuatan proposal, sasaran yang dituju,
riwayat pengubahan dokumen, serta bukti bahwa dokumen tersebut resmi
dan dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pendahuluan, berisi gambaran dan latar belakang penyelenggaraan proyek,
serta pengalaman menangani proyek sejenis sebelumnya.
e. Tinjauan kebutuhan, berisi penjelasan singkat mengenai keperluan dan
kebutuhan proyek (alat, bahan, dan sebagainya).
f. Solusi yang diajukan, berisi solusi yang detail untuk mencapai tujuan proyek.
g. Uraian pekerjaan, berisi perincian pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
sesuai dengan solusi yang telah diajukan, meliputi sasaran-sasaran dan tujuan
pekerjaan, batasan dan ruang lingkup, serta fase-fase pekerjaan.
h. Rencana pelaksanaan, berisi perancanaan pelaksanaan kegiatan, meliputi
skenario yang telah diajukan, organisasi proyek, wewenang dan tanggung
jawab, rencana kerja proyek dari awal hingga akhir, serta tim dan logistik
proyek yang diajukan.
i. Investasi, berisi estimasi biaya yang dibutuhkan.
j. Penutup, berisi kata-kata penutup yang bersifat persuasif dan tanda tangan
pihak yang mengajukan proposal.